Anda di halaman 1dari 10

“Membangun Peradaban Politik dengan

Basis Pancasila ”

Diususun Oleh:

Angga Agustia (191234007)

Jurusan Teknik Mesin


D4 – Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin

Politeknik Negeri Bandung


Tahun Ajaran 2019/2020
Daftar isi

BAB I Pendahuluan……………………………………………………………...………………(1)

BAB II KajianPustaka………….………………………………………………………………..(2)

BAB III Pembahasan…………………………………………………………………………….(4)

BAB IV Penutup……………………………………………………………………………...…(7)

Daftar Pustaka…...………………………………………………………………………………(8)
BAB I PENDAHULUAN
Apa itu Pancasila? Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Itu berarti Pancasila
menjadi dasar dari cara berfikir serta menjadi cita-cita bangsa Indonesia.

Selain menjadi cita-cita, pancasila juga merupakan identitas nasional bangsa Indonesia yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

Konsekuensi dari hal di atas, pancasila merupakan karakter bangsa Indonesia yang
sekaligus menjadi ideologi dan cita-cita bangsa Indonesia. Konsekuensi pancasila menjadi
karakter bangsa yaitu begitu pula politiknya yang menjadi berbasis Pancasila.

Kita sebagai penerus bangsa wajib untuk menjadikan pancasila sebagai basis karakter dalam
berpolitik. Selain melaksanakan kewajiban tersebut, kita juga wajib untuk mewariskannya
kepada generasi setelah kita. Dengan begitu karakter politik berbasis pancasila akan selalu ada.

Lalu bagaimana mengimplementasikan pancasila sebagai basis dari karakter politik bangsa
Indonesia ? Ok, untuk menjawab pertanyaan itu, ayo kita mulai di bab III (Pembahasan). Tapi
sebelum itu, ayo kita ke bab II (Kajian Pustaka) untuk mengetahui beberapa hal penting
mengenai topik artikel yang kita angkat ini. So, stay tune!
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pancasila


Menurut (Ambiru Puji Asmaroini, 2017), Pancasila adalah kepribadian bangsa yang
digali dari nilai-nilai yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya bangsa
Indonesia.

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia turun temurun yang sekian abad terpendam
bisu oleh kebudayanaan Barat (Soekarno, dalam Dewi). Pancasila bukan hanya sebagai dasar
negara Indonesia, namun juga menjadi falsafah bangsa Indonesia. Falsafah adalah anggapan,
gagasan, dan sikap batin yang dimiliki oleh orang atau masyarakat;pandangan hidup (KBBI).
Dengan demikian, selain sebagai dasar negara Indonesia, pancasila juga menjadi pandangan
hidup yang sejak dahulu kala sudah melekat dalam diri bangsa Indonesia.

Sedangkan Notonegoro berpendapat pancasila merupakan dasar falsafah negara. Dengan


demikian dapat diartikan pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambing
persatuan dan kesatuan serta bagian pertahanan bangsa dan negara.

Selain Soekarno dan Notonegoro, Muhammad Yamin juga ikut perpendapat megenai
pancasila. Ia berpendapat bahwa pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
berarti sendi, asas, dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian
pancasila merupakan lima dasar yang merupakan peraturan tingkah laku yang penting dan baik.

2.3 Pengertian Karakter


Karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup, berinteraksi, dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa
dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan
siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang ia buat (Natal Kristiono).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter didefinisikan sebagai ahlak
atau budi pekerti yang nantinya membedakan seseorang dari orang lain.
Menurut Michael Novak karakter merupakan “campuran kompatibel dari seluruh
kebaikan yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan kumpulan
orang berakal sehat yang ada dalam sejarah.”. Sementara itu, Masnur Muslich menyatakan
bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
krama, budaya, dan adat istiadat.

2.4 Pengertian Politik


Politik yaitu pengetahuan mengenai ketatanegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan,
dasar pemerintahan). (KBBI).

Berpolitik yaitu menjalankan pengetahuan mengenai ketatanegaraan (seperti tentang


sistem pemerintahan, dasar pemerintahan); ikut seta dalam urusan politik. (KBBI).
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Definisi Pancasila


Pancasila secara bahasa berasal dari dua kata sanskerta yaitu panca yang berarti lima dan
sila yang berarti dasar. Secara fungsi, pancasila merupakan falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambing
persatuan dan kesatuan serta bagian pertahanan bangsa dan negara. Falsafah berarti anggapan,
gagasan, dan sikap batin yang dimiliki oleh orang atau masyarakat. Falsafah berarti pandangan
hidup suatu masyarakat di negara tertentu. Pancasila Pancasila juga berarti isi jiwa bangsa
Indonesia turun temurun yang sekian abad terpendam bisu oleh kebudayanaan Barat.

Dengan demikian, Pancasila merupakan lima dasar yang menjadi Ideologi bangsa
Indonesia yang bersifat turun temurun. Bahkan, sebelum diberikan nama Pancasila, ideologi ini
sudah melekat sebagai jati diri bangsa Indonesia.

3.2 Karakter dalam Berpolitik Yang Harus Dimiliki Bangsa


Indonesia Berbasis Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Karakter pertama yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu bertuhan. Setiap warga
Indonesia wajib untuk percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Misal, aparatur pemerintah yang
percaya pada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Esa dan aparatur pemerintah yang bertuhan pada
Yesus, Allah, dan Roh Kudus

(Immage by : islamidia.com)
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Karakter ke dua yang wajib dimiliki bangsa Indonesia yaitu bangsa yang memiliki nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab. Misalkan, bangsa Indonesia memiliki karakter yang ramah
tamah, senang menolong sesama, dan lemah lembut.

(Immage by : suarapapua.com)

3. Persatuan Indonesia

Karakter ke tiga yang wajib dimiliki bangsa Indonesia yaitu bangsa yang selalu bersatu,
tidak pandang ras ataupun agama. Karakter yang dibangun dalam sila ini yaitu bangsa Indonesia
memiliki karakter yang kompak, rukun, dan saling tolong menolong. Misal aparatur pemerintah
yang tetap akur dan saling tolong
menolong meskipun berbeda
pandangan satu sama lain.

( Immage by : hipwee.com )

4. Kerakyatan Yang Dipinpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Karakter ke tiga yang wajib dimiliki bangsa Indonesia yaitu bangsa yang memiliki
karakter demokratis, di mana setiap orang berani menyuarakan pendapatnya, tidak pandang bulu
serta MPR yang berwengang atas penurunan jabatan presiden selain rakyat.
Contohnya, MPR yang memutuskan suatu perundang-undangan serta MPR yang
memberhentikan jabatan presiden sesuai dengan isi sila ke-4.

(Immage by : duniainformasisemasa3861.blogspot.com)

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Karakter ke lima yang wajib dimiliki bangsa Indonesia yaitu bangsa yang memiliki
karakter yang menjunjung tinggi rasa keadilan untuk sesama manusia. Misalkan hakim yang
selalu adil dalam setiap persidangan.

( Immage by : warganegarayangbaik.wordpress.com)
BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan
Pancasila merupakan lima dasar yang menjadi Ideologi bangsa Indonesia yang bersifat
turun temurun. Selain menjadi ideologi bangsa, pancasila juga berperan sebagai asas yang
membentuk karakter bangsa. Oleh karena pancasila merupakan ideology bangsa, dengan
demikian, sudah sepatutnya pancasila dijadikan basis(dasar) pembentuk karakter bangsa
Indonesia dalam berpolitik sehingga bangsa keadaan politik bangsa Indonesia tetap dalam jalur
Pancasila.

4.2 Saran
Di era globalisasai saat ini, banyak budaya asing yang menyerbu kaum milenial. Tidak
sedikit dari mereka yang sampai-sampai membuat identitas nasional mereka sebagai bangsa
Indonesia hilang dan tergantikan oleh identitas dari luar (asing). Jika identitas nasional mereka
sebagai bangsa Indonesia hilang dan tergantikan oleh identitas dari luar (asing), hal tersebut akan
berpengaruh dalam atmosfer politik di Indonesia. Hal itu bisa disebabkan akan kurangnya
pendidikan serta kesadaran akan pentingnya menjaga identitas nasional. Maka dari itu, sangat
penting bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari pendidikan pancasila sebagai basis karakter
nasional untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya identitas nasional sebagai karakter
bangsa. Dengan begitu, karakter bangsa Indonesia dengan basis Pancasila tersebut tidak akan
hilang. Jika bangsa Indonesia dengan basis Pancasila diterapkan, maka atmosfer politik di
Indonesia berbasis pancasila akan tetap berjalan.
Daftar Pustaka

Lasiyo dkk.2019.MKDU – Pancasila.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.

Dewi, Fifi Purnama.Tanpa tahun.Pkn.Diponegoro:Citra Pustaka.

Asmaroini, Ambiro Puji. 2017.Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya bagi


Masyarakat di Era Globalisasi. JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol.1,
Nomor 2. Januari 2017.

Lickona, Thomas. Mendidik Untuk Membentuk Karakter: BagaimanaSekolah dapat


Memberikan Pendidikan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. (Penerjemah: Juma
Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara. 2012), h. 81
Masnur Muslich. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan KrisisMultidimensional. (Jakarta:
Bumi Aksara. 2011), h.84
Oktarosada, D.2017.Tanpa judul.Tanpa kota: UIN Raden Intan Lampung
Kamus Besar Bahasa Indonesia

Mahalli, z.2016. Tanpa judul.digilib.uinsby.ac.id.Artikel

Kristiono, Natal.Tanpa tahun.Inisiasi 3.Modul.

Kristiono, Natal.Tanpa tahun.Inisiasi 5 Moralitas Pancasila Sebagai Karakter Bangsa Indonesia


Di Era Globalisasi.Modul.

Anda mungkin juga menyukai