Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I

DIODA ZENER

NAMA : FEBRINA ROSA WINDA

NIM : RSA1C317012

KELOMPOK : 3 (TIGA)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
I. Judul : Dioda Zener
II. Tujuan : 1. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat menyebutkan
karakteristik Dioda Zener dengan benar
2. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat membedakan fungsi
dioda zener dengan dioda biasa dengan benar
3. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat mengukur tegangan
dan arus zener dengan benar

III. Landasan Teori

IV. Alat dan Bahan


V. Prosedur Percobaan
VI. Data Percobaan
VII. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang Teorema Dioda Zener.Dioda Zener adalah
dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik kea rah berlawanan jika
tegangan yang diberikan melampaui batas “tegagan tembus” atau tegangan zener. Hal
ini berlainan dari dioda biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke saru arah.
Untuk pengukuran karakteristik zener diperoleh data Vt 8,6 V untuk Vin 10 V dan
Iz =,3 mA. Untuk Vin 15 V diperoleh Vz 8,86 V dan Iz 0,08 mA. Sedangkan untuk
Vin 20V diperoleh Vz 9,08 V dan Iz 0,09mA. Dari data tersebut dapat dilihat
semakin besar Vin maka semakin besar pula Vz yang didapat.
Pada dasarnya dioda zener digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik.
Fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan agar tidak melebihi voltase, yaitu
dengan memberikan tegangan yang lebih besar dari Vz sehingga tegangan output nya
dibatasai dan tidak melewati batasan. Dioda zener memiliki karakteristik
menyalurkan arus listrik mengalir kea rah yang berlawanan jika tegangan yang
diberikan melampaui tegangan breakdown voltage.
Data percobaan kedua adalah tegangan knee dan resistensi zener. Di mana
tegangan knee yang diperoleh adalah sebesar 9,08 V dan nilai resistensi zener adalah
331,29 ohm. Tegangan knee merupakan tegangan pada saat arus mulai naik secara
cepat pada saat dioda berada pada daerah maju. Tegangan ini sama seperti tegangan
penghalang.
Data percobaan ketiga adalah data zener regulator penuh. Dari pengukuran yang
telah dilakukan diperoleh Is 0,0002 A, Il 0,08 A, dan Iz 0,027 A. Sedangkan dengan
perhitungan diperoleh Is 0,027 A, Il 0,00016 A dan nilai Iz 0,02684 A. Untuk nilai
persentase erornya diperoleh Is -91,85%, Il 49900%, dan Il 198%. Dapat dilihat
bahwa nilai persentasenya sangat besar, sehingga data tidak valid.
Percobaan terakhir yang dilakukan adalah percobaan untuk memperoleh data
zener regulator tanpa beban. Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan nilai
Is 0,0023 A, Iz 0,06A, Vo 15,03 V. sedangkan data yang diperoleh berdasarkan
perhitungan adalah Is 0,023 A, Iz -0,017A, dan Vo -7,72 x 10-5 V. Untuk persentase
erornya masing-masing adalah -90%, -456%, -195 x 10-3% dan 594%. Dari data di
atas dapat disimpulkan bahwa data masih belum valid. Kondisi alat yang digunakan
dan kesalahan selama proses pengukuran menjadi penyebab utama data menjadi tidak
valid. Dengan tidak adanya beban yang terhubung ke rangkaian, arus beban akan
menjadi nol dan semua arus rangkaian melewati dioda zener yang pada gilirannya
akan menghilangkan daya maksimum.

VIII. Kesimpulan
IX. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai