di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 PERMASALAHAN
Pintu Air Demangan dibangun pada zaman kolonial Belanda, seiring perkembangan
jaman dan tekanan eksternal yang semakin besar menyebabkan aliran permukaan
Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo juga menjadi semakin besar. Kondisi ini tentu
berpengaruh terhadap fungsi Pintu Air Demangan yang tentu saja sudah tidak sesuai
lagi dengan dasar-dasar perencanaannya dahulu. Melihat fungsinya yang penting
dalam sistem pengendalian banjir Kota Surakarta serta memperhatikan kondisinya
saat ini yang sudah cukup tua usianya sejak awal pembangunannya, maka sangat
layak untuk memprioritaskan upaya optimalisasi Pintu Air Demangan untuk
mengembalikan/mengoptimalkan fungsi Pintu Air Demangan, termasuk
meningkatkan kapasitas tampungan sementara berupa long storage menjadi sekitar
300.000 m3. Dalam rangka mempelajari dan memantapkan desain tersebut serta
pengaruhnya terhadap bangunan yang ada dan lingkungan di sekitarnya, perlu
dilakukan uji model fisik (model test).
1
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
2. Memeriksa tata letak dan kinerja Pintu Air Demangan dan memantapkan
pemanfaatan air secara optimal dilihat dari segi hidraulik dengan mempelajari
dan menyelidiki gejala parameter dan karakteristik aliran yang terjadi.
3. Mempelajari dan memeriksa dampak timbal balik antara pemanfaatan saluran
banjir terhadap sistem Pintu Air Demangan secara keseluruhan.
4. Memeriksa dan mencari jenis, bentuk dan dimensi pintu air untuk sistem banjir
serta menghindarkan masalah-masalah yang tidak diharapkan dan sesuai dengan
rencana pengendalian banjir tersebut.
5. Mencari bentuk dan ukuran hidraulik bangunan pelengkap yang diperlukan
dalam kerangka kerja optimasi sistem sungai secara keseluruhan.
6. Memberikan saran-saran pengoperasian pintu yang diperlukan.
7. Mempelajari dan meminimalkan dampak negatif perubahan ini terhadap
bangunan air yang ada dan terhadap lingkungan sungai.
2
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
S. Bengawan Solo
3
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Mulai
Persiapan
Pengumpulan data
Penyusunan
Rencana kerja
Diskusi
Laporan
pendahuluan
Analisis
Tidak
memenuhi
Ya
Draft laporan
Akhir
Diskusi
Laporan Akhir
4
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
BAB II
DATA DAN KETENTUAN
5
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
BAB III
METODOLOGI DAN URAIAN PEKERJAAN
Pendekatan dan metodologi yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan model test adalah
sebagai berikut:
3.1 PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Kegiatan pengumpulan data sekunder dari instansi-instansi yang terkait dilakukan
untuk mempersiapkan dan menunjang penyelesaian pekerjaan ini.
Data yang diperlukan meliputi:
Laporan-laporan dan perencanaan yang berhubungan dengan pintu air tersebut.
Gambar pengukuran situasi sungai di udik dan hilir pintu air.
Data hidrologi dan hidrometri.
Data angkutan sedimen.
Data geologi dan mekanika tanah.
Gambar-gambar perencanaan pintu air dan bagian-bagiannya.
6
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
7
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
8
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
BAB IV
PEMBUATAN MODEL FISIK
9
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
10
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
nv
nFr = 1 =1
n g nh
1/ 2
vp hp
= 1/ 2
vm hm
nv = nh1/2 = nL1/2
11
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
- Panjang, tinggi L, h n = n = 50
L h
5/2
-Debit Q n =n = 17.77,67
Q h
1/2
- Waktu aliran t n =n = 7,071
t h
- Kekasaran K n = n = 50
k h
- Diameter butir D n = n = 50
d h
- Koefisien Chezy C n =1
C
1/6
- Koefisien Manning N n =n = 1,92
n h
3
-Volume V n = n = 125.000
V h
12
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Gambar 4. Model seri 0 Pintu Air Demangan secara menyeluruh dilihat dari
hilir.
13
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Gambar 5. Model seri 0 Pintu Air Demangan secara menyeluruh dilihat dari udik.
Gambar 6. Model seri 0 Pintu Air Demangan pada pertemuan Kali Pepe dan
Sungai Bengawan Solo
14
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
BAB V
PENGUJIAN MODEL FISIK
16
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Tabel 2. Tabel hasil pengujian pengaliran model seri 0 (sebelum pemasangan pintu air)
debit muka air udik
Periode
no prototipe P,6 P. Kali P.18
(tahun)
(m3/s) (udik) pepe (hilir)
1 - 250 +81,25 +81,87 +80,60
2 - 500 +82,75 +82,67 +82,97
3 - 750 +83,70 +83,37 +82,72
4 - 1000 +84,50 +84,05 +83,40
5 - 1250 +85,40 +85,90 +84,10
6 2 1420 +85,80 +85,42 +84,50
7 5 1511 +86,15 +86,60 +84,90
8 10 1575 +86,33 +86,90 +85,10
9 - 1750 +87,73 +86,40 +85,62
10 25 2113 +87,50 +87,25 +86,50
11 50 2205 +87,80 +87,40 +86,65
12 100 2294 +88,90 +87,50 +86,72
17
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
elevasi muka air pada meteran taraf di udik Sungai Bengawan Solo (titik P6) dengan
debit banjir Q100th, ketinggian muka air udik mencapai EL. + 87,90 m dimana elevasi
dekzerk pada El. + 86,7 m sehingga ada limpasan setinggi 1,2 m. Sedangkan untuk di
bagian hilir data pembacaan elevasi muka air menunjukkan EL. 86,75 m dimana
elevasi dekzerk pada El. + 86,7 m sehingga terjadi juga limpasan setinggi 0,05 m.
Namun tinggi muka air pada Q100th ini masih dibawah tinggi tanggul Sungai
Bengawan Solo yang terletak pada EL. 89,00 m. Berdasarkan pengujian pengaliran,
Tugu Apem Sewu yang terletak dekat tanggul parapet juga akan terendam mulai dari
Q25th.
18
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
19
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Untuk semua debit pengujian, aliran masih berada di bawah tanggul Sungai
Bengawan Solo.
Kecepatan aliran yang lebih besar terlihat dominan di tengah dan tikungan
luar.
Genangan pada tugu Apem Sewu mulai terlihat pada debit Q25th.
Gambar 12. Model seri 1 Pintu Air Demangan di kali Pepe sebelum pengaliran
Pada model seri 1 ini dilakukan pengujian lengkung debit kemudian dilakukan juga
pengujian pola dan kecepatan aliran.
1. Pengujian lengkung debit
Pengujian dilakukan dengan kondisi pintu air lama dan yang baru dibuka seluruhnya
kemudian dilakukan pengukuran tinggi muka air pada lokasi di udik dan di hilir pintu
air. Berdasarkan pengujian ini juga bisa dilihat keadaan tinggi muka air pada berbagai
20
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
debit masukan (inflow) dan dilakukan dari debit kecil (Q2th) sampai debit maksimum
(Q100th). Data hasil pengujian dipresentasikan pada Tabel 3 sedangkan grafik lengkung
debit ditunjukkan pada Gambar 13.
Tabel 3. Tabel hasil pengujian pengaliran model seri 1 (setelah pemasangan pintu air)
debit muka air udik
Periode
no prototipe P,6 P. Kali P.18
(tahun)
(m3/s) (udik) pepe (hilir)
1 - 250 +81,3 +81,25 +80,85
2 - 500 +82,9 +82,7 +82,09
3 - 750 +83,6 +83,55 +82,70
4 - 1000 +84,6 +84,53 +83,23
5 - 1250 +85,4 +85,35 +84,00
6 2 1420 +85,83 +85,75 +84,45
7 5 1511 +86,1 +86,00 +84,70
8 10 1575 +86,38 +86,20 +84,98
9 - 1750 +87,3 +86,90 +85,83
10 25 2113 +87,65 +87,35 +86,35
11 50 2205 +87,85 +87,58 +86,63
12 100 2294 +88,05 +87,85 +86,80
Q50th
Q25th Q100th
P6 (udik)
Q5th
Kali Pepe
Q2th Q10th
P18 (hilir)
21
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
22
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
23
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
24
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
25
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
26
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
27
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
28
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Perlu adanya proteksi di area tikungan luar pada segmen pertemuan Kali Pepe
dengan Sungai Bengawan Solo untuk mengurangi dampak gerusan lokal.
Alternatif proteksi yang diusulkan berupa krib dari bronjong batu.
Model seri 3 ini adalah model perubahan dari model seri 2 dimana terdapat
perubahan desain dengan menambah proteksi krib/bronjong pada tebing tikungan
luar sebelum pertemuan dengan Kali Pepe. Pada model seri 3 ini dilakukan hanya
pengujian gerusan aliran dengan pemasangan krib sebagai alternatif proteksi tebing
dari gerusan.
29
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
30
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
31
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
32
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
33
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
34
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
35
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Sungai Bengawan Solo di hilir pertemuan dengan Kali Pepe (lokasi 2) sebagai
berikut :
1) Untuk lokasi 1, proteksi tebing dari bronjong, pemasangan 6 buah krib dari
bronjong (panjang ±10 meter, jarak antar krib ±30 meter), dan pemasangan riprap
batu (ukuran ≥ 0,3 meter) pada celah antar krib sebagai proteksi kaki tebing (toe
protection),
2) Untuk lokasi 2, pemasangan riprap batu ≥ 0,3 meter pada tebing kiri hilir
pertemuan Kali Pepe yang mengarah ke Sungai Bengawan Solo sepanjang ± 50
meter dengan lebar 3 – 5 meter.
Konfigurasi dan tata letak seri usul dapat dilihat pada Gambar 35 di bawah ini,
sedangkan detail potongan gambar dapat dilihat pada Gambar 36.
Bronjong
1
A
2
Riprap
Krib batu
A
Riprap batu
Gambar 35. Tata letak krib dan riprap pada seri usul
36
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
Bronjong
Riprap batu
37
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan hal-hal
berikut:
1) Penambahan pintu air pada Kali Pepe akan menaikan tinggi muka air Sungai
Bengawan Solo setinggi 0,1 meter dan tidak mengganggu pola aliran Sungai
Bengawan Solo.
2) Sungai Bengawan Solo masih mampu mengalirkan debit sampai Q100tahun dengan
tinggi muka air yang masih di bawah tanggul banjir. Namun air sudah melewati
tinggi dekzerk sehingga ada genangan di area Tugu Apem Sewu dan Gazebo.
3) Pada tebing tikungan luar Sungai Bengawan Solo di udik pertemuan Kali Pepe
terjadi potensi gerusan lokal akibat kecepatan aliran yang tinggi. Berdasarkan
hasil pengujian penggerusan, pemasangan krib dapat meredam kecepatan aliran
sungai dan mengurangi potensi gerusan yang terjadi sehingga tebing menjadi
lebih aman.
4) Aliran di hilir pertemunan Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo kurang
terdistribusi merata dan terjadi turbulensi aliran yang berpotensi mengakibatkan
longsoran tebing dan gerusan lokal di kaki tebing.
5) Hasil uji model dari seri 0 sampai seri 5, serta saran perubahan dan detail
rekomendasi proteksi tebing sungai dijabarkan di dalam gambar yang dapat
dilihat pada Lampiran.
6.2 Saran
1) Untuk meratakan aliran dan mengurangi potensi gerusan lokal, pada tebing kiri
sungai Bengawan Solo di udik pertemuan Kali Pepe, perlu diberi penanganan
proteksi dengan menggunakan krib bronjong dan riprap batu. Konfigurasi tata
letak krib dan riprap batu untuk proteksi tebing kiri tikungan luar Sungai
Bengawan Solo dapat dilihat di lokasi 1 pada Gambar 35.
38
Detail Desain Pintu Air Demangan
di Kota Surakarta
Uji Model Test Pintu Air Demangan
2) Sedangkan pada tebing kiri Sungai Bengawan Solo di hilir pertemuan Kali Pepe
harus dinormalisasi/diberi perkutan tebing, sedangkan dasar sungai perlu diberi
perkuatan rip-rap batu seperti terlihat pada lokasi 2 pada Gambar 35.
3) Masalah kestabilan struktur bangunan pintu air dan kelengkapannya serta aliran
air melalui bagian bawah/samping bangunan tidak diselidiki dalam uji model
fisik (model test). Perencana harus menghitung masalah tersebut dengan
memperhatikan keadaan lapisan geologi dan karakteristik tanah di lokasi
bangunan.
39