KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA,FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
PROGRAM MAGISTER TEKNIK PENGAIRAN

REVIUW JURNAL INTERNATIONAL

METODE PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH
PENDEKATAN UNTUK MENGEVALUASI RISIKO GENANGAN DALAM SISTEM DRAINASE
PERKOTAAN

ZHIHUA ZHU, ZHIHE CHEN, XIAOHONG CHEN, PEIYING HE

RECEIVED 5 NOVEMBER 2015, RECEIVED IN REVISED FORM 27 JANUARY 2016 ACCEPTED 3
FEBRUARY 2016, SCIENCE OF THE TOTAL ENVIRONMENT 553 (2016) 1–12

INDAH CANDRA KUMALA / 196060400111001

 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA,FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
PROGRAM MAGISTER TEKNIK PENGAIRAN

RENCANA JUDUL TESIS

PENERAPAN UB-DRAINAGE (UNDERDRAIN BOX STORAGE) UNTUK MEREDUKSI GENANGAN

DAN MENINGKATKAN RESAPAN AIR
 PENDEKATAN UNTUK MENGEVALUASI RISIKO
GENANGAN DALAM SISTEM DRAINASE
PERKOTAAN
• GENANGAN PERKOTAAN MERUPAKAN TANTANGAN SERIUS YANG SEMAKIN
MENGHADANG, KARENANYA EVALUASI GENANGAN MENJADI SEMAKIN PENTING
DI SELURUH DUNIA. PENILAIAN KOMPREHENSIF INI MELIBATKAN BANYAK
INDEKS DI DAERAH TANGKAPAN AIR PERKOTAAN
• OLEH KARENA ITU, SEBUAH PENDEKATAN SECARA KUALITATIF DAN
KUANTITATIF DIUSULKAN UNTUK MENGEVALUASI RISIKO GENANGAN DALAM
DRAINASE PERKOTAAN SISTEM BERDASARKAN PADA MODEL MANAJEMEN AIR
BADAI, METODE PENGEJARAN PROYEKSI, METODE KRIGING BIASA DAN METODE
KLASTER K-MEANS.
• SECARA UMUM, PENELITIAN RISIKO BEBAN DAN GENANGAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN
MEMPERTIMBANGKAN EMPAT JENIS PENDEKATAN UTAMA :

(1) METODE STATISTIK MATEMATIKA BENCANA HISTORIS. BAHWA MATERIAL BANJIR HISTORIS
BERURUTAN JANGKA PANJANG HARUS MENJADI SALAH SATU REFERENSI PALING PENTING UNTUK
PENILAIAN RISIKO BENCANA BANJIR. MESKIPUN HASIL EVALUASI UMUMNYA MENCERMINKAN SITUASI
LENGKAP SUATU WILAYAH STUDI, MEMBUTUHKAN PENDEKATAN YANG SUBSTANSIAL JUMLAH DATA
DAN TIDAK DAPAT SECARA AKURAT MENCERMINKAN VARIABILITAS SPASIAL.

(2) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH. MENGGUNAKAN GIS
DAN PENGINDERAAN JAUH ADALAH METODE UNTUK PENILAIAN RISIKO BENCANA DI DAERAH
PERKOTAAN DAN MENYEDIAKAN DUKUNGAN TEKNIS UNTUK PENILAIAN RISIKO GENANGAN AIR.
NAMUN PERKEMBANGANNYA BERBAGAI TEKNOLOGI TELAH DIBATASI OLEH BIAYA YANG TINGGI DAN
KETEPATAN YANG RENDAH.

(3) ANALISIS MULTI-KRITERIA. PENDEKATAN INI UMUMNYA BISA MENGUKUR DAN MENCERMINKAN
KONDISI RISIKO REGIONAL DAN TELAH DIBAHAS DALAM SEJUMLAH PENELITIAN. ANTARA LAIN
DENGAN MENGANALISIS RISIKO BENCANA BANJIR PERKOTAAN DENGAN MEMBANGUN EVALUASI
SISTEM INDIKATOR DENGAN HASIL YANG MEMUASKAN. NAMUN METODE INI MEMPUNYAI BEBERAPA
KELEMAHAN, SEPERTI ADANYA PENGARUH FAKTOR SUBJEKTIF.

(4) ANALISIS SIMULASI SKENARIO DALAM HAL ANALISIS BENCANA BANJIR RISIKO DAN PENILAIAN
BERBAGAI SKENARIO DI BERBAGAI SKALA SPASIAL. TEKNIK INI MENGGUNAKAN DATA
GEOMORFOLOGI, TOPOGRAFI, DAN DATA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN
 LOKASI STUDY
• WILAYAH STUDI MENCAKUP LUAS TOTAL 0,43 KM2 DAN TERLETAK DI BARAT DAYA GUANGZHOU,
CINA (22.078–23.086 ° LU DAN 113.201– 113.214 ° E). AREA INI TERUTAMA DIGUNAKAN UNTUK
KONSTRUKSI, DENGAN YANG KECIL AREA INI DIGUNAKAN UNTUK TRANSPORTASI DAN RUANG
HIJAU. SISTEM DRAINASE (DENGAN DIAMETER PIPA ANTARA 600 MM DAN 1650 MM DAN
KEMIRINGAN ANTARA 0,001 DAN 0,01) MEMILIKI SISTEM PENGALIHAN AIR HUJAN DAN AIR
LIMBAH, DAN STANDAR BANJIR DIRANCANG BERDASARKAN PADA SKENARIO ‘DUA TAHUN
SEKALI.‘
• UNTUK MEMPELAJARI HUBUNGAN ANTARA LIMPASAN DAN CURAH HUJAN DI DAERAH INI, TIGA
LUBANG PEMBUANGAN (A, B DAN C) DIPILIH UNTUK MEMANTAU LIMPASAN, DAN TIGA
PENGUKUR SALURAN TERBUKA STINGRAY (GREYLINE INSTRUMENTS, INC.; JERMAN) DIGUNAKAN
UNTUK MENGUMPULKAN DATA LIMPASAN (GBR. 1). UNTUK CURAH HUJAN, PENGUKUR HUJAN
RAINLOGGER ™ (RAINWISE, INC.; AS) DIGUNAKAN UNTUK MEREKAM DATA CURAH HUJAN. DATA
CURAH HUJAN DAN LIMPASAN DIREKAM SECARA BERSAMAAN, DAN INTERVAL ANTARA
PENGUKURAN ADALAH 10 MENIT.
• BERDASARKAN SISTEM DRAINASE, KONDISI HIDROGRAFI DAN PRINSIP-PRINSIP SWMM, DAERAH
ITU DIBAGI MENJADI 25 SUBKAPAL, DAN SISTEM DRAINASE UMUMNYA TERDIRI DARI 41 PIPA, 45
LUBANG GOT DAN 2 OUTLET
Penggunaan lahan dan sistem drainase di wilayah studi.
 METODOLOGI

PENDEKATAN UNTUK MENGEVALUASI RISIKO GENANGAN DALAM SISTEM

DRAINASE PERKOTAAN DIBAGI MENJADI TIGA FASE PRIMER :
• PADA FASE PERTAMA, SAAT HUJAN TURUN SIMULASI DIDASARKAN PADA MODEL
LIMPASAN CURAH HUJAN PRESISI TINGGI PADA AREA STUDI.
• PADA FASE KEDUA, METODE PENGEJARAN PROYEKSI DITERAPKAN UNTUK
MENGHITUNG BOBOT INDEKS EVALUASI UNTUK MENENTUKAN FAKTOR
PENDORONG UTAMA.
• PADA FASE KETIGA, DISTRIBUSI GENANGAN KARAKTERISTIK DIANALISIS
DENGAN METODE PENGEJARAN PROYEKSI, BIASA METODE KRIGING DAN
METODE KLASTER K-MEANS
• KERANGKA KERJA UNTUK MENGEVALUASI RESIKO GENANGAN ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
Penyederhaaan model,
data system drainasi dan
tata guna lahan
Observai curah hujan dan
limpasan
Menggunakan software
Simulasi limpasan curah hujan
SWMM, debit, infilttrasi.
Sistim drainase dihitung
dengan menggunakan non
linier metode Horton dan
metode gelombang
dinamik
Kalibrasi dan validasi
masing masing parameter
menggunakan system trial
dan eror dan presisi dari
model

Membangun indeks evaluasi
Evaluasi genangan di masing masing
manhole
nilai proyeksi dihitung dengan metode
proyeksi berdasarkan PSO
Mengklasifikasi berbagai tingkat resiko genangan
Mengklasifikasi tingkat resiko genangan
menggunakan metode kriging
Penilaian
System
Resiko
Identifikasi faktor penyebab
genangan
Karakteristik tempat genangan
Karakteristik distribusi
genangan
Membangun model curah hujan -limpasan
Hubungan antara curah hujan dan daerah
yang terkena dampak genangan terbesar di
modelkan dalam model logaritma
 HASIL DAN DISKUSI
1. KALIBRASI PARAMETER DAN VALIDASI MODEL
• KALIBRASI PARAMETER

KARENA AREA TANGKAPAN STUDI TIDAK BESAR, MAKA PARAMETER YANG DIGUNAKAN
ADALAH DENAGN CARA DIKALIBRASI COBA-COBA DAN RENTANG YANG
DIREKOMENDASIKAN DARI REFERENSI YANG RELEVAN, UNTUK PENGAMATAN A, B DAN C
POIN, HASIL MENUNJUKKAN BAHWA KGE DAN NSE ANTARA MENGAMATI LIMPASAN WAKTU
DAN DATA SIMULASI HINGGA 0,7 DI BERBEDA ACARA CURAH HUJAN; KESALAHAN PUNCAK
RELATIF KURANG DARI 10%
 ANALISIS VALIDASI MODEL

UNTUK MENENTUKAN APAKAH MODEL DAN NILAI PARAMETER MASUK AKAL, SEPULUH
ACARA LIMPASAN CURAH HUJAN LAINNYA DIGUNAKAN, DAN ACARA INI MENAMPILKAN
KEDALAMAN CURAH HUJAN DARI 5,1 HINGGA 43,3 MM DAN DURASI DARI 30 HINGGA 960
MNT. KESALAHAN PUNCAK RELATIF DARI TITIK PENGAMATAN A, B DAN C ADALAH KURANG
DARI 7%, DAN KESALAHAN WAKTU PUNCAK BANJIR SEMUA 0 MENIT. DIKOMBINASIKAN
DENGAN HASIL SEBELUMNYA, MODEL DIANGGAP TEPAT UNTUK DISIMULASIKAN
2. MERANCANG BERBAGAI SKENARIO CURAH HUJAN

PERIODE KALA ULANG YANG DIGUNAKAN ADALAH CURAH HUJAN 1 TAHUN, 5 TAHUN, 10
TAHUN, 20 TAHUN, 50- TAHUN DAN 100 TAHUN. ). PROSES CURAH HUJAN DARI PERIODE
HUJAN BADAI YANG BERBEDA DITENTUKAN POLA CURAH HUJAN YANG PALING DEKAT
DENGAN KONDISI AKTUAL MENGGUNAKAN CHICAGO HYDROGRAPHMODEL
3. EVALUASI RESIKO GENANGAN
 ANALISIS INDEKS EVALUASI RISIKO GENANGAN

• KOMPONEN ARAH PROYEKSI TERBAIK YANG LEBIH TINGGI MENUNJUKKAN KONTRIBUSI

YANG LEBIH BESAR TERHADAP RISIKO GENANGAN. DI BAWAH CURAH HUJAN YANG
BERBEDA PERIODE PENGEMBALIAN, EFEK DARI MASING-MASING INDEKS PADA
GENANGAN BERBEDA
 RISIKO GENANGAN DALAM BERBAGAI SKENARIO CURAH HUJAN
• DIKOMBINASIKAN DENGAN KOMPONEN ARAH PROYEKSI TERBAIK TUJUH INDEKS DAN
METODE PENGEJARAN PROYEKSI, NILAI PROYEKSI DARI MASING-MASING LUBANG DI
BAWAH SKENARIO CURAH HUJAN YANG BERBEDA.
DAERAH TERBESAR YANG TERKENA GENANGAN DAPAT DIPERKIRAKAN OLEH INTENSITAS
CURAH HUJAN, YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN TINDAKAN
PENCEGAHAN DENGAN CEPAT UNTUK MENGATASI RESIKO GENANGAN
 DISKUSI
• ALASAN UTAMA UNTUK MENERAPKAN METODE PENGEJARAN PROYEKSI UNTUK
PENGGENANGAN EVALUASI ADALAH KEMAMPUANNYA UNTUK MENYUSUN
MASALAH-MASALAH NONLINEAR INI KE DALAM FORMAT YANG DAPAT DIUKUR,
SERTA UNTUK MELAKUKAN TUJUAN PENILAIAN TANPA PENGARUH FAKTOR
YANG DIBUAT ATAU HOMOGENISASI DARI INDEKS ESTIMASI. APALAGI
INFORMASI MULTIDIMENSI DAPAT DIEKSPRESIKAN DALAM BENTUK SATU
DIMENSI OLEH PROYEKSI METODE PENGEJARAN
• KEUNTUNGAN UTAMA DARI PENDEKATAN YANG DIUSULKAN ADALAH
KEMAMPUANNYA UNTUK MENGIDENTIFIKASI LUBANG HOTSPOT DAN MENILAI
DAERAH BAHAYA GENANGAN
 KESIMPULAN
• MAKALAH INI MENGUSULKAN PENDEKATAN BARU SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
UNTUK MENILAI RISIKO GENANGAN PERKOTAAN. PENDEKATAN EVALUASI RISIKO
GENANGAN DIDASARKAN PADA MODEL SWMM, METODE PENGEJARAN PROYEKSI, DAN
METODE KRIGING BIASA DAN DATA CURAH HUJAN DAN LIMPASAN YANG DIAMATI. OLEH
KARENA ITU, PENDEKATAN YANG DISAJIKAN DALAM PENELITIAN INI MENAWARKAN
PENDEKATAN BARU UNTUK MEMPERKIRAKAN RISIKO GENANGAN DARI SISTEM DRAINASE
PERKOTAAN SAAT INI. DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INI, AREA YANG TERKENA
DAMPAK GENANGAN DAPAT DITURUNKAN SECARA BERBEDA SKALA DAN DAPAT
DIALIHKAN KE SKALA LAIN TANPA KETERBATASAN.
• BEBERAPA KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INI :

1. MELAKUKAN EVALUASI FAKTOR PENDORONG UTAMA BAIK SECARA KUALITATIF DAN

KUANTITATIF, YANG DIBANDINGKAN DENGAN PENILAIAN FAKTOR PENDORONG
TRADISIONAL, DI MANA FAKTOR PENDORONG UTAMA DIHITUNG SECARA SUBYEKTIF DAN
HOMOGEN, PENDEKATAN YANG DIUSULKAN DIGUNAKAN UNTUK MENGHINDARI EFEK
FAKTOR SUBYEKTIF. SELAIN ITU, FAKTOR PENDORONG UTAMA SECARA KUALITATIF DAN
KUANTITATIF DIEVALUASI DALAM BERBAGAI SKENARIO CURAH HUJAN
2. MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK RISIKO GENANGAN PADA MASING-MASING
LUBANG MELALUI SKENARIO CURAH HUJAN YANG BERBEDA
DENGAN PERUBAHAN SKENARIO CURAH HUJAN, KARAKTERISTIK GENANGAN
RISIKO PADA SETIAP MANHOLE MENAMPILKAN RESPONS YANG BERBEDA.
MAYORITAS DARI PENILAIAN RISIKO GENANGAN SECARA UMUM PILIH SKENARIO
CURAH HUJAN TERTENTU UNTUK MENGHITUNG RISIKO GENANGAN DI SETIAP
LUBANG. NAMUN DEMIKIAN RISIKO GENANGAN PADA MASING-MASING LUBANG
DI BAWAH SKENARIO CURAH HUJAN APA PUN DAPAT SECARA KUALITATIF DAN
DIEVALUASI SECARA KUANTITATIF MELALUI PENDEKATAN YANG DIUSULKAN.
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INI, LUBANG PEMBUANGAN HOTSPOT
GENANGAN DAPAT DIIDENTIFIKASI. UNTUK STUDI KASUS, RISIKO GENANGAN DI
MANHOLE MENINGKAT KETIKA PERIODE PENGEMBALIAN CURAH HUJAN
MENINGKAT.
3. MENGIDENTIFIKASI BERBAGAI TINGKAT RISIKO GENANGAN DAN PENGARUH
GENANGAN AREA
MENURUT PENDEKATAN INI, DISTRIBUSI RISIKO GENANGAN DALAM WILAYAH STUDI
DAPAT DIHITUNG DAN DIBAGI MENJADI BEBERAPA TINGKATAN BERDASARKAN
PERBEDAAN DALAM NILAI RISIKO GENANGAN. LEVEL-LEVEL INI DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MEMBEDAKAN BAHAYA GENANGAN DAN AREA YANG TERKENA DAMPAK
GENANGAN TERBESAR. PENDEKATAN INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENGIDENTIFIKASI HOTSPOT RISIKO GENANGAN DAN UNTUK MENGANALISIS RISIKO
GENANGAN DENGAN BERBAGAI KARAKTERISTIK
4. MENGUNGKAP HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS CURAH HUJAN DAN DAERAH YANG
TERKENA BANJIR
• MODEL INI DIBANGUN UNTUK MEMPREDIKSI HUBUNGAN ANTARA CURAH HUJAN
INTENSITAS DAN DAERAH YANG TERKENA DAMPAK GENANGAN DAN DAPAT
DIPREDIKSI UNTUK APA SAJA PERIODE PENGEMBALIAN CURAH HUJAN DARI 1 TAHUN
HINGGA 100 TAHUN.