Anda di halaman 1dari 1

FORECASTING DATA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE SEASONAL

AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVARAGE (SARIMA) UNTUK


PERBANDINGAN DEBIT BANJIR SALURAN DRAINASE INDUK KOTA
MATARAM

Rainfall Forecasting With SEASONAL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED


MOVING AVERAGE (SARIMA) Method For Drainage Flood Flow Rate
Comparison In Major Wahidin Channel On Mataram City

Gauris Panji Er Lambang1, Heri Sulistiyono2, Agustono S3


JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK
Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode
tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal.
Curah hujan merupakan data hidrologi yang penting untuk perhitungan perencanaan
bangunan air. Namun terkadang Ketersediaan data historis yang dipergunakan dalam
analisis hidrologi seringkali tidak lengkap dan sangat pendek, sehingga informasi yang
didapat dari data tersebut juga amat sedikit. Bila tetap menggunakan data historis yang
kurang lengkap atau jangka waktu
sedikit, hasil analisis akan tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. Untuk itu dibutuhkan
sebuah metode peramalan atau forecasting. Dalam kasus ini digunakan Peramalan
menggunakan Metode Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA)
dengan bantuan software Minitab19

(SARIMA) merupakan metode forecasting data time series yang berasal dari
pergabungan model autoregressive dan model Moving average. Model Autoregressive
memanfaatkan perubahan dari fungsi nilai autokorelasi sebagai penentu model yang
signifikan, sedangkan untuk model Moving average memanfaatkan perubahan dari nilai
autokorelasi parsial sebagai penentu acuan model yang signifikan. Dengan bantuan analisis
software Minitab19 didapatkan signifikansi model sebesar (0,1,1)(0,1,1)(P,D,Q). Metode
yang digunakan untuk mencari kebenaran dan signifikansi model adalah Nash Sutcliffe
Efficiency (NSE) dengan nilai kalibrasi dan verifikasi sebesar 0.07638 & 0.00979.

Model SARIMA yang telah signifikan akan menghasilkan data curah hujan, dari data
tersebut dapat diaplikasikan dalam mencari besaran debit banjir. dari 2 saluran Wahidin
Ancar Utara dan Wahidin Ancar Selatan dengan hasil debit banjir sebesar 3.049 m3/detik
dan 8.601 m3/detik dengan besaran yang didapatkan terjadi limpasan dalam saluran
Wahidin Ancar Selatan. Limpasan sebesar -2.832 m3/detik terjadi akibat adanya perubahan
dari tata guna lahan dalam wilayah catchment area saluran Wahidin Ancar Selatan dan juga
dipengaruhi oleh perubahan intensitas hujan dari data curah hujan yang sudah di forecast
sebelumnya
1
Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Mataram
2
Dosen Pembimbing Utama
3
Dosen Pembimbing Pendampin

iv

Anda mungkin juga menyukai