Anda di halaman 1dari 13

NAMA : RINI DWI PURYANINGTIAS

NIM : J310181193
KELAS : TRANSFER S1 GIZI (5A)

SEJARAH MANAJEMEN

Ada Tiga (3) Aliran Pemikiran Manajemen yaitu :


1. Aliran Klasik :
a. Manajemen Ilmiah
Teori Manajemen Ilmiah muncul sebagian dari kebutuhan untuk
meningkatkan produktivitas. Di awal abad kedua puluh, terutama
Amerika Serikat, tenaga kerja terampil amat terasa kurang, satu-satunya
cara untuk meningkatkan produktivitas adalah menaikkan efisiensi
pekerja.
1) Tokoh Aliran Manajemen Ilmiah
A. Robert Owen (1771 – 1858), menekankan pentingnya:
 Umur manusia dalam produksi
 Perbaikan dalam kondisi kerja
 Melalui perbaikan kondisi karyawan akan menaikkan
produksi dan keuntungan dan investasi paling
menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital
Machines”.
B. Frederick W.Taylor (1856 – 1915)
Mendasarkan filosofinya pada empat prinsip dasar :
 Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya,
menentukan metode terbaik untuk melaksanakan setiap
tugas dapat ditentukan
 Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga setiap pekerja akan
diberi tanggung jawab melakukan tugas yang paling cocok
dengannya
 Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja
 Kerjasama bersahabat dan secara pribadi antara manajemen
dan para pekerja
C. Henry L.Gant (1861 – 1919)
 Meninggalkan sistem tarif berbeda karena dianggap terlalu
kecil memberikan dampak motivasional.
 Gant membuat ide baru, setiap pekerja yang dalam sehari
berhasil menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya
akan menerima bonus sebesar 50 sen.
 Kemudian ia menambahkan motivasi kedua, supervisor
akan mendapat bonus tambahan bila semua pekerja
mencapai standar tersebut.
 Gant memelopori sistem pencatatan dengan bagan untuk
jadwal produksi (Gant Chart)

D. Frank & Lilian Gilberth (1868-1924 & 1878-1972)


 Lilian dan Frank bekerjasama mempelajari kelelahan dan
gerakan serta memfokuskan pada berbagai cara untuk
mendorong kesejahteraan pekerja individual
 Dalam konsep mereka, gerakan, dan kelelahan saling
berkaitan setiap gerakan yang dihilangkan akan mengurangi
kelelahan
 Mereka berusaha mencoba mencari gerakan ekonomis
untuk setiap tugas dengan tujuan meningkatkan prestasi dan
mengurangi kelelahan
2) Teori Organisasi Klasik
A. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol berpendapat bahwa praktek manajemen yang mantap
mempunyai pola tertentu yang dapat diidentifikasi dan dianalisa.
Menurut Henry Fayol terdapat 14 Prinsip Manajemen antara
lain:
1. Pembagian Tugas
2. Wewenang Manajer
3. Disiplin
4. Kesatuan Komando
5. Kesatuan dalam pengarahan
6. Kepentingan individual dibawah kepentingan umum
7. Imbalan
8. Sentralisasi
9. Hirarki
10. Susunan
11. Keadilan
12. Stabilitas Staf
13. Inisiatif
14. Semangat Korps
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi kegiatan yang
semuanya saling tergantung satu dengan yang lain :
1. Teknik - produksi & manufacturing produk
2. Komersial – Pembelian bahan baku dan penjualan produk
3. Keuangan – Perolehan dan penggunaan modal
4. Keamanan – Perlindungan karyawan dan kekayaan
5. Akuntansi – Pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang,
pembuatan neraca, pengumpulan data
6. Manajerial – Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian
perintah, Pengkoordinasian,dan Pengawasan.
B. Max Weber (1864-1920)
Weber mengemukakan tentang manajemen birokrasi yang
menekankan pada kebutuhan akan hirarki yang ditetapkan
dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang dengan
jelas.
C. Mary Parker Follett (1868-1933)
Manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui
manusia” / “seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.
D. Chester I. Barnard (1886-1861)
Perusahaan dapat beroperasi efisien dan tetap bertahan
hanya kalau sasaran organisasi dibuat seimbang dengan tujuan
dan keperluan individu yang bekerja untuk perusahaan tersebut.

2. Aliran Hubungan Manusiawi (Teori Manajemen Neo Klasik)


Aliran Hubungan Manusiawi (Teori Manajemen Neo Klasik) adalah
teori manajemen yang diperuntukan untuk manajer agar lebih memerhatikan
tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam lapangan pekerjaan.
Teori ini dibuat akibat mucul ketidakpuasan terhadap teori manajemen klasik
yang tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dan keharmonisan dalam
lingkungan kerja. Tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam dunia
pekerjaan dianggap penting untuk mendongkrak hasil efektifitas kerja yang
lebih optimal.
a. Elton Mayo (1880 – 1949)
Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus
mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan
faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka
Karyawan akan bekerja lebih keras bila mereka percaya manajemen
memperhatikan kesejahteraan mereka dan supervisor memberikan
perhatian khusus pada mereka

3. Aliran Manajemen Modern


Aliran manajemen modern merupakan manajemen yang pada
periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang
mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli
manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian tentang
manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.
Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh; Robert Owen, Adam Smith, Charles
Babbage dan Max Weber.
a. Aliran manajemen modern yaitu :
 Aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi)
 kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi
b. Prinsip dasar Perilaku Organisasi dari tokoh manajemen modern :
 Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara
ketat
 Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus
dengan pertimbangan secara hati-hati
 Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer
individual untuk pengawasan harus sesuai situasi
 Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan
SEJARAH EKONOMI

A. Ekonomi Zaman Pra-Klasik


Pada masa pra-klasik pemikiran-pemikiran ekonomi dapat
dikelompokkan menjadi masa Yunani Kuno, skolastik, merkantilisme dan
masa fisiokrat.
1. Masa Yunani Kuno
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini yaitu Plato, Aristoteles,
Xenophone.
a) Plato :Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya tentang
keadilan dalam sebuah negara ideal. Aristoteles
b) Aristoteles : Ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang
pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Beliau juga orang
yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai (nilai) & harga
(price).
c) Xenophon : Karya utamanya adalah On The Means of Improving The
Revenue of The State of Athens. Dalam buku tersebut, Xenophon
menguraikan bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara.

2. Masa Skolastik
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan
ekonomi dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah
keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi
dengan kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain,
St. Albertus Magnus, dan St. Thomas Aquinas.
a) St. Albertus Magnus : seorang filsuf Jerman yang berpendapat bahwa
harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang
dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat itu dikenal
dengan istilah “harga yang adil dan pantas”.
b) St. Thomas Aquinas : memungut bunga dari uang yang dipinjamkan
adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang
sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang
dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab
bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha dan
biaya.

3. Masa Merkantilisme
Istilah merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti
pedagang. Menurut paham merkantilisme, tiap negara yang berkeinginan
untuk maju harus melakukan perdagangan denagn negara lain. Paham
merkantilisme banyak dianut di negara-negara Eropa pada abad ke-16,
antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda. Masa
merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap orang masing-masing
menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri.

4. Masa Fisiokrat
Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan adalah
sumber daya alam. Aliran ini dinamai aliran physiocratism, yaitu
penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain atau cratos
(kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers
in the rule of nature). Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan
keharmonisan berlaku kapan saja dimana saja dan dalam situasi apapun
(bersifat kosmopolit).Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quessnay
(1694-1774).
Masyarakat dibagi kedalam empat golongan:
1. Kelas masyarakat produktif,yaitu masyarakat yang aktif mengolah
tanah seperti pertanian dan pertambangan.
2. Kelas tuan tanah
3. Kelas yang tidak produktif atau kelas steril, terdiri dari saudagar dan
pengrajin
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari
tenaganya
Fisiokrat menerapkan single tax, yaitu pajak yang hanya dikenakan
kepada pemilik tanah. Pajak yang dianjurkan tinggi supaya orang tidak
mempunyai keinginan untuk menguasai tanah berlebihan.

B. Ekonomi Zaman Klasik


Periode klasik dalam ekonomi dimulai sejak terbitnya buku Adam Smith
yang berjudul The Wealth of Nation.
Teori-teori Adam Smith:
1. Teori Pembagian Kerja : Pembagian kerja akan memunculkan
spesialisasi; orang akan memilih untuk mengerjakan yang terbaik sesuai
dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Pembagian kerja
dilakukan agar memperoleh hasil (kekayaan) lebih efisien dan efektif
(lebih baik).
2. Keserakahan Manusia
3. Dalam meletakkan dasar-dasar ekonomi Smith secara ekspresif
mengeleminiasi motif-motif lain selain kepentingan pribadi. Jelasnya
dalam konsep-konsep yang dikembangkan oleh kaum klasik ada asumsi
bahwa manusia adalah makhluk rasional yang akan berusaha memilih
alternative terbaik dari berbagai pilihan yang tersedia.
4. Mekanisme Pasar : awalnya pasar diartikan sebagai tempat bertemunya
konsumen dan produsen. Pada masa sekarang pasar sudah berkembang
menjadi lebih jauh lebih rumit, mengintegrasikan individu-individu dan
kelompok-kelompok. Proses integrasi pasar mendukung oleh apa yang
disebut system harga. Dipasar semua pelaku ekonomi bekerja tanpa
konflik social walau setiap orang berpartisipasi didorong kepentingan
masing-masing
5. Teori Nilai
Smith mengatakan kemakmuran sebuah negara akan bergantung pada
produktivitas pekerja terhadap kemakmuran, dimana pekerja
dipekerjakan. Faktor pertama mendorong Smith untuk berdiskusi tentang
division of labor, perdagangan, uang dan distribusi. Faktor kedua
meliputi analisis modal. Nilai perdagangan barang ditentukan oleh
jumlah pekerja yang menjalankan barang di pasar. Tahap demi tahap
dalam teori nilai pekerja ini memunculkan adanya ‘real cost’ teori nilai.
Teori nilai ini mengandung pengertian pendapatan pekerja. Value
menurut Smith dapat dibagi dua yaitu value in use dan value in exchange.
Value in use ialah nilai kegunaan barang tersebut sedangkan value in
exchange ialah nilai tukar dari barang itu.
6. Teori akumulasi capital
Untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi
atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah.
Pembagian harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi
kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas
Pasar. Teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith adalah sebagai
berikut:
- Pembagian kerja
- Proses pemupukan modal,
- Agen pertumbuhan ekonomi,
- Proses pertumbuhan.
Selain Adam Smith,Pemikir Ekonomi lain pada masa klasik diantaranya:
1. Jean Baptis Say : Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara yang
lebih sistematis serta logis. Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori
tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s
Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan
menciptakan permintaanya sendiri.
2. Thomas Mathus : Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan
penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan
makanan bertambah secara deret hitung.
3. David Ricardo : Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut
empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan
sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori
upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan
harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
4. John Stuart Mill
Penerus dari pemikiran Adam Smith, membuat pemikiran ekonomi klasik
lebih manusiawi. J.S. Mill tidak terlalu kaku dengan campur tangan
pemerintah. Menemukan konsep return to scale.

C. Ekonomi Mazhab Sosialisme


Secara garis besar, gagasan ekonomi sosialis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Sosialisme Sebelum Marx
Sistem perkonomian yang dikembangkan Adam Smith telah
menimbulkan kelas-kelas pemilik modal dalam masyarakat. Hal tersebut
menimbulkan pemikiran system ekonomi sosialisme sebagai tandingan
dari liberalism dan kapitalisme. Sosialisme sebelum marx ini ada yang
utopis ada yang ditempuh dengan membuat komunitas bersama. Tokoh
sosialisme utopis yang terkenal adalah Sir Thomas More. Dalam buku
karangannya yang berjudul “Utopia”, dia menulis bahwa dalam Negara
sosialis, untuk menghasilkan barang-barang dan jasa semua orang harus
bekerja. Masyarakat dianjurkan hidup sederhana. Orang cukup bekerja 6
jam sehari. Dalam hidup penuh kebersamaan ini uang tidak dibutuhkan.
Pakaian semuanya seragam. Perhiasan emas dan perak tidak dihargai.
Pemerintah dijalankan secara demokratis.
Selain sosialisme yang bersifat utopis, ada juga yang berusaha
merealisasikan gagasan sosialisme dengan membentuk komunitas
terlebih dahulu. Di antaranya adalah Robert Owen, Charles Fourier dan
Blanc. Robert Owen memperjuangkan peran pemerintah dalam
pembentukan desa komunal berdasarkan asas koperasi. Untuk
merealisasikan idenya, dia membuat percontohan di Indiana Amerika
Serikat. Sayangnya desa percontohannya tidak ada yang berhasil.
2. Sosialisme Marx
Dari segi moral Karl Marx melihat bahwa system kapitalis mewarisi
ketidakadilan dari dalam. Hal tersebut karena masyarakat liberal tidak
peduli dengan kepincangan social. Marx mengajak kaum buruh untuk
bersatu dan mengganti system ekonomi kapitalisme dengan yang lebih
menjamin pemerataan untuk semua. Menurut Marx system ekonomi
liberal menciptakan masyarakat berkelas-kelas. Lalu akumulasi capital
hanya akan memperkaya kaum pemilik modal.
3. Pembaharuan terhadap Marxisme
Ide-ide Marx menyebar sebagai anti tesis terhadap kapitalisme. Para
pendukungnya pun melakukan gerakan sampai terbentuk Negara
komunis yaitu Rusia. Namun banyak dari pendukungnya yang
menafsirkan ulang pemikiran Marx sehingga menciptakan varian-varian
baru dalam ideology sosialisme.
a) Leninisme
Lenin berpendapat bahwa pada akhirnya Negara-negara kapitalisme
akan melakukan monopoli perdagangan. Lalu dia pun berpendapat
bahwa komunisme pada awalnya akan berhasil di Negara yang
kapitalismenya paling maju, hanya saja para buruh disana disogok
oleh serikat buruh dan kenaikan upah sehingga tidak melawan.
b) Revisionisme
Revisionis meyakini bahwa sosialisme tidak harus diraih dengan
cara kekerasan atau revolusi. Berbeda dengan Marx dan Engel yang
berpendapat bahwa kapitalisme akan jatuh dengan revolusi kaum
proletariat, revisionis meyakini bahwa cara untuk menjatuhkan
kapitalisme adalah dengan menegakan demokrasi. Tokoh
revisionism diantaranya Mikhail Tugan Baranovsky dan Karl
Kautsky.
c) Aliran Kiri Baru
Aliran kiri baru dapat diartikan kombinasi Marxisme-Leninisme
ortodoks dengan pemikiran radikal baru. Perbedaan kaum kiri baru
dengan Marxisme ortodoks adalah bagi kaum kiri ortodoks,
kejatuhan kapitalisme itu pasti. Namun bagi kaum kiri baru, sama
seperti revisionis, kejatuhan sosialisme tidak pasti malah tidak mesti
terjadi. Kaum kiri bari berpendapat bahwa kaum buruh hakikatnya
teralienasi dari pekerjaan mereka. Hal ini karena mereka tidak punya
keputusan-keputusan dalam pekerjaannya.

D. Ekonomi Mazhab Neo-Klasik


Berbagai serangan yang diajukan para ekonom sosialis terhadap
ekonomi liberal membuat para pakar ekonomi liberal mempelajari teori-teori
sosialisme untuk kemudian menjawabnya. Jawaban ekonom liberal terhadap
serangan Marxis menghasilkan mazhab ekonomi baru yakni mazhab ekonomi
neo-klasik yang merupakan pemantapan terhadap ekonomi klasik. Tokoh-
tokoh Mazhab Neo-Klasik diantaranya Alfred Marshall, Leon Walras, Carl
Menger dan W. Stanley Jevons..Para ekonom neo-klasik menemukan teori
marjinal dalam produksi dan konsumsi. Penemuan mereka membuat ekonomi
menjadi semakin mikro. Marjinal adalah pengaplikasian kalkulus diferensial
terhadap perilaku konsumen serta penetapan harga di pasar.
1. Mazhab Austria
Pendukung dan pemakai konsep marginal kebanyakan dari Mazhab
Austria. Ekonom neo klasik yang terkenal dari mazhab ini diantaranya:
Karl Menger, Freidrich Von Wieser dan Eugen Von Bohm Bawerk.
2. Mazhab Laussane
Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir neo-klasik adalah
analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum oleh
Leon Walras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran Laussane.
Sewaktu Walras meninggal, posisinya digantikan oleh Vilfredo Pareto.
Pareto ini terkenal dengan teori Pareto efisien. Pemikiran Walras
sebenarya tidak begitu dikenal sampai akhir hayatnya, berkat jasa Alfred
Marshall pemikiran Walras bisa diakui.
3. Mazhab Cambridge
Alfred Marshall adalah tokoh di mazhab Cambridge. Marshall
berpendapat bahwa factor-faktor subjektif pun berperan dalam penentuan
tingkat harga. Seperti selera, pendapatan, dll. Bagi Marshall, Ilmu
Ekonomi adalah untuk sarana untuk memperbaiki kesejahteraan manusia.
Ilmu ekonomi pun sebagai daya untuk menemukan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai