Anda di halaman 1dari 19

Manajemen Resiko Proyek

Resiko Proyek Pembangunan Hotel Mustika Di Tuban

DISUSUN OLEH :
RICKY ELYAS ADITIYA
(16110018)
Kelas A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2019
BAB 1

DASAR – DASAR PENGERTIAN

1.1. Pengertian Resiko

Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami didalam suatu situasi
(Fisk, 1997). Risiko adalah ancaman terhadap kehidupan, properti atau finansial akibat bahaya yang
terjadi (Duffield & Trigunarsyah, 1999). Secara umum risiko dikaitkan dengan kemungkinan
(probabilitas) terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan (Soeharto, 1995). Jadi risiko adalah variasi
dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwadiluar yang
diharapkan yang merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya
yang terjadi. Secara umum risiko dapat diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang
tergantung dari dari kebutuhan dalam penanganannya (Rahayu, 2001) :

1. Risiko murni dan risiko spekulatif (Pure risk and speculative risk) Dimana risiko murni dianggap
sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya suatu luaran (outcome) yaitu
kerugian. Contoh risiko murni kecelakaan kerja di proyek. Karena itu risiko murni dikenal dengan
nama risikostatis. Risiko spekulatif mengandung dua keluaran yaitu kerugian (loss) dan
keuntungan (gain). Risiko spekulatif dikenal sebagai risiko dinamis. Contoh risiko spekulatif
pada perusahaan asuransi jika risiko yang dijamin terjadi maka pihak asuransi akan mengalami
kerugian karena harus menanggung uang pertanggungan sebesar nilai kerugian yang terjadi
tetapi bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan akan meperoleh keuntungan.

2. Risiko terhadap benda dan manusia Dimana risiko terhadap benda adalah risiko yang
menimpa benda seperti rumah terbakar sedangkan risiko terhadap manusia adalah risiko
yangmenimpa manusia seperti risiko hari tua, kematian dsb.

3. Risiko fundamental dan risiko khusus (fundamental risk and particular risk) Risiko fundamental
adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota
masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada seseorang atau beberapa orang sebagai
penyebabnya, contoh risiko fundamental: bencana alam, peperangan. Risiko khusus adalah
risiko yang bersumber dari peristiwaperistiwa yang mandiri dimana sifat dari risiko ini adalah
tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat diasuransikan. Contoh
risiko khusus: jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal dsb.
1.2. Resiko Proyek

Resiko proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi akan memiliki efek positif atau negatif
terhadap tujuan proyek (bisa berupa biaya, waktu, mutu, ruang lingkup). Resiko mungkin memiliki satu
atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak. Resiko memiliki 3 unsur utama
didalamnya, dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

Manajemen Resiko Proyek Adalah sebuah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi,
menganalisis, dan merespon resiko proyek. Manajemen resiko proyek meliputi aspek teknik, dan non
teknik. Contoh aspek teknik misalnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan item pekerjaan. Contoh
aspek non teknik misalnya adalah hubungan antara proyek dengan lingkungan dan masyarakat sekitar,
dengan pemerintah, dan lain-lain. Tujuan dari manajemen resiko proyek adalah (C. Duffield & B.
Trigunarsyah, 1999) :

· Membatasi kemungkinan-kemungkinan dari ketidakpastian


· Membuat langkah-langkah yang lebih mengarah pada tindakan proaktif dibandingkan reaktif
dalam memandang kemungkinan ancaman dan kerugian yang besar.
· Membatasi kerugian dan ketidakpastian pada stake holder
· Menjaga kesinambungan program operasi, sehingga tidak terganggu dengan kejadian-kejadian
yang belum terantisipasi sebelumnya.
· Menjalankan program manajemen risiko secara efektif sehingga mempunyai pengaruh yang
menguntungkan dan bukan menimbulkan biaya baru.

Di dalam manajemen resiko proyek, ada beberapa proses yang terlibat didalamnya, yaitu :
1. Perencanaan manajemen resiko
 Menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi resiko.
 Menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen resiko
2. Identifikasi resiko
 Menentukan resiko-resiko yang mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan
karakteristiknya
 Merupakan proses iteratif karena resiko-resiko baru mungkin diketahui sebagai kemajuan
proyek melalui siklus hidupnya
3. Analisis resiko kualitatif
 Menilai prioritas resiko teridentifikasi menggunakan peluang terjadinya dan dampaknya
terhadap tujuan proyek bila resiko itu terjadi.
4. Analisis resiko kuantitatif
 Dikerjakan berdasarkan resiko yang diprioritaskan oleh proses analisis resiko kualitatif.
 Teknik untuk menganalisa resiko kuantitatif salah satunya adalah pohon keputusan (Decision
Tree)
5. Perencanaan respon terhadap resiko
 Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk mengurangi ancaman
terhadap tujuan proyek.
6. Pengendalian dan monitoring resiko
 Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan resiko-resiko yang baru muncul,
melacak resiko teridentifikasi, menganalisis ulang resiko sekarang, memonitor kondisi pemicu
rencana kontingensi, memonitor sisa resiko, dan mereview pelaksanaan respon resiko saat
mengevaluasi keefektivannya.

1.3. Macam – Macam Resiko

Resiko dapat dibedakan dengan berbagai cara (Djojosoedarso, 2003) antara lain :

1. Resiko yang tidak disengaja (resiko muni) yaitu resiko yang apabila terjadi menimbulkan
kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya resiko terjadinya kebakaran, bencana alam,
pencurian, penggelapan, pengacauan dsb.
2. Resiko yang disengaja (Resiko spekulatif) yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, misalnya
resiko utang piutang, perjudian, perdagangan berjangka (hedging) dsb.
3. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya seseorang tetapibanyak orang misalnya banjir,angin
topan dsb.
4. Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya
mudah diketahui penyebabanya seperti kapal kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil dsb.
5. Resiko Dinamis adalah resiko yang timbul akibat perkembangan dan kemajuan (dinamika)
masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi kebalikannya disebut resiko statis seperti
kematian dan hari tua.

Dari sisi sumber/penyebab resiko dapat dibedakan kedalam 2 bagian :


1. Resiko intern yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti kesalahan
kerja, korupsi, kesalahan manajemen dsb.
2. Resiko Ekstern resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti resiko pencurian, penipuan,
persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan pemerintah dsb.
Dapat tidaknya resiko yang dialihkan ke pihak lain :
1. Resiko yang dapat dialihkan ke pihak lain dengan mempertanggungkan suatu objek yang
terkena resiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi asuransi sehingga
kerugian menjadi tanggungan (pindah) ke pihak perusahaan asuransi.
2. Resiko yang tidak dapat dialihkan ke pihak lain (tidak dapat diasuransikan), umumnya meliputi
semua jenis resio spekulatif
Selain itu, jenis risiko juga dapat diklasifikasian berdasarkan konsekuensi yang diakibatkan. Berikut ini jenis
risiko berdasarkan konsekuensi yang diakibatkannya:
 Risiko yang tidak bisa diterima (Unacceptable Risk), yaitu risiko yang harus dihilangkan atau
bila memungkinakan ditransfer pada pihak lain karena tidak dapat diterima.
 Risiko yang tak diinginkan (Undesirable Risk), yaitu jenis risiko yang membutuhkan
penanganan/ mitigasi risiko sampai pada level yang dapat diterima.
 Risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk), yaitu risiko yang dapat diterima karena
dampaknya masih dalam batas yang dapat diterima.
 Risiko yang dapat diabaikan (Negligible Risk), yaitu risiko yang dampaknya sangat kecil
sehingga dapat diabaikan.

1.4. Sumber Resiko


Sumber risiko bisa dari banyak hal dan harus diketahui serta diidentifikasi sebagai dasar penanganan
risiko. Menurut Godfrey ada beberapa sumber risiko yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Politik (Political), yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik. Contoh; kebijaksanaan
pemerintah, pendapat publik, perubahan ideologi, peraturan, dan lain-lain.
2. Lingkungan (Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan sekitar. Contoh;
pencemaran, perizinan, opini publik, kebijakan internal/ perusahaan, dampak lingkungan
hidup, dan lain-lain.
3. Perencanaan (Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan bisnis. Contoh;
persyaratan perizinan, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini publik.
4. Pemasaran (Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran. Contoh;
permintaan (perkiraan), persaingan, kepuasan pelanggan, tren, dan lain-lain.
5. Ekonomi (Economic), yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi. Contoh; kebijakan
keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, kurs mata uang.
6. Keuangan (financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan. Contoh;
Kebangkrutan, keuntungan, asuransi.
7. Alami (natural), yaitu risiko yang bersumber dari alam. Contoh; kondisi tanah, cuaca, gempa,
temuan situs arkeologi.
8. Proyek (Project), yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek. Contoh; strategi pengadaan,
persyaratan unjuk kerja, standar, kepemimpinan, rencana kerja, dan lain-lain.
9. Teknis (Technic), yaitu risiko dari hal-hal teknis. Contoh; kelengkapan desain, efisiensi
operasional, keandalan.
10. Manusia (Human), yaitu risiko yang sumbernya dari manusia. Contoh; kesalahan melakukan
prosedur, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, budaya, dan lain-lain.
11. Kriminal (Criminal), yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal. Contoh; perusakan,
pencurian, penipuan, korupsi.
12. Keselamatan (Safety), yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja. Contoh; zat
berbahaya, tabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan.

1.5. Penanganan Resiko


Hal yang harus diperhatikan dalam manajemen resiko adalah sebagai berikut:

1. Kerugian
Kerugian adalah perbedaan yang terjadi antara Pendapatan dan Beban yang terjadi. Dimana beban
yang terjadi melebihi pendapatan yang diterima. Sehingga beban sangat terkait dengan pendapatan.
Tidak ada yang ingin merugi adalah hal utama dan pasti berusaha diminimalisir namun tidak
dibenarkan juga meraup untung sebesar-besarnya dalam pembuatan suatu proyek. Ketika kita mulai
membuat suatu proyek, kerugianlah yang pertama kali dipikirkan itu sebabnya kerugian menjadi hal
penting yang harus diperhatikan. Kerugian terbagi menjadi dua yaitu:
 Kerugian Finansial Kerugian finansial adalah kerugian yang berasal berpengaruh terhadap
nominal. Kerugian ini mungkin kerugian yang paling nyata dan harus dibayarkan dengan materi.
 Kerugian Waktu Penyelesaiannya Ketika kita memulai sebuah proyek kita tak pernah tahu
pastinya berapa lama proyek ini akan selesai dibuat. Jika kita tidak mempertimbangkan waktu
pengerjaan ini akan menjadi suatu kerugian yang tidak dibayar dengan materi tetapi merugikan
segala aspek termasuk keuangan.

2. Faktor Penyebab Resiko


Faktor penyebab resiko adalah bencana (perils) dan bahaya (hazards). Banjir, tanah longsor, gempa,
gelombang laut tinggi merupakan contoh-contoh bencana yang secara langsung dapat menimbulkan
kerugian. Kita tak pernah tahu kapan terjadinya bencana dan ketika bencana itu terjadi kita tak bisa
mencegahnya dan itu diluar perhitungan kita dan itulah penyebab kerugian.

3. Sumber Penyebab Resiko Sumber resiko dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis :
 Resiko Sosial, resiko ini berasal dari masyarakat. Artinya tindakan orang-orang menciptakan
penyimpangan yang dapat merugikan. Misalnya : pencurian, huru-hara, peperangan.
• Resiko Fisik, berasal dari fenomena alam dan sebagian tingkah laku manusia. Kebakaran adalah
penyebab utama cidera fisik, kematian maupun kerusakan harta.
• Resiko ekonomi, misalnya inflasi, resesi, fluktuasi dan harga.

4. Jenis Resiko Resiko dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni :


 Resiko nonsistematis, yakni resiko yang dapat dihilangkan atau dikurangi melalui suatu
diversifikasi atau tindakan pencegahan dan penanggulangan resiko.
 Resiko sistematis, resiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi melalui diversifikasi,
biasanya berhubungan dengan pasar atau kejadian yang dapat secara sistematis akan
mempengaruhi posisi pasar (Iban Sofyan, 2004)

Selain itu, Kasidy (2010) membagi jenis resiko menjadi dua yakni :
 Resiko spekulatif, yakni resiko yang mengandung dua kemungkinan, baik yang menguntungkan
mupun merugikan. Contohnya : perjudian, pembelian saham atau valuta asing.
 Resiko murni, yakni resiko yang hanya mengandung satu kemungkinan yakni kemungkinan rugi
saja. Contoh : banjir, gempa, gunung meletus dan lain-lain.
BAB 2

IDENTIFIKASI RESIKO

PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MUSTIKA TUBAN

2.1. Tabel 1. Identifikasi Risiko


Kode Variabel Indikator Referensi
A Alam A1 Banjir Aisyah,2013
A2 Gempa Aisyah,2013
Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa peralatan yang
B Material B1 Sharma,2013
tidak terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek
B2 Keterlambatan pengiriman material Susila,2015
B3 Kualitas material yang kurang baik Susila,2015
B4 Volume dan material tidak tepat Susila,2015
B5 Kelebihan penggunaan material (waste material) Susila,2015
B6 Kerusakan material Susila,2015
C Peralatan C1 Peralatan tidak lengkap Asmarantaka,2014
C2 Peralatan yang sudah tidak layak Asmarantaka,2014
C3 Keterlambatan pengiriman peralatan Asmarantaka,2014
C4 Kekurangan Peralatan Asmarantaka,2014
D Tenaga Kerja D1 Fluktuasi upah tenaga kerja yang tinggi Handoyo,2015
D2 Produktivitas tenaga kerja rendah Handoyo,2015
E Kontrak E1 Change order Dimas,2015
F Finansial F1 Cara pembayaran yang tidak tepat waktu Labombang,2011
F2 Ketidak tepatan estimasi biaya Labombang,2012
F3 Fluktuasi suku bunga pinjaman di bank Labombang,2013
F4 Kemacetan arus kas Labombang,2014
Tidak adanya uang intensif untuk kontraktor apabila waktu penyelesaian
F5 Asmarantaka,2014
lebih cepat dari jadwal
G Kondisi Fisik Lapangan/lokasi G1 Kondisi lokasi yang sulit dijangkau Ayu,2015
G2 Kondisi dan lokasi dan site yang buruk Ayu,2015
G3 Kondisi pembebasan lahan yang sulit Ayu,2015
H Sosial H1 Demontrasi/pemalakan dilokasi proyek Ayu,2015
H2 Huru-hara atau kerusuhan Suprapto,2012
H3 Sabotase Suprapto,2013
H4 Mogok kerja Suprapto,2014
I Manajemen I1 Sistem pengendalian waktu yang lemah. Asmarantaka,2014
I2 Penyusunan urutan kegiatan yang kurang baik. Asmarantaka,2014
I3 Tidak dilakukan evaluasi spesifikasi pekerjaan sebelum pelaksanaan. Asmarantaka,2014
I4 Tidak adanya prosedur operasi setiap pekerjaan. Asmarantaka,2014
J Kebijakan/Legalisasi Pemerintah J1 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak lengkap Chileshe et al,2012
Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan pemerintahan/ perubahan hukum/
perubahan persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, serta lamanya waktu
J2 Chileshe et al,2012
pengurusan perijinan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek

Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas,


J3 fungsi, kesesuaian dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian Dharmayanti,2015
lingkungan (environment preservation).

K Metode dan Teknologi Konstruksi K1 Perubahan metode konstruksi Dimas,2015

K2 Desain yang salah atau tidak lengkap Dharmayanti,2014


K3 Pemilihan metode konstruksi yang kurang tepat Dharmayanti,2014
K4 Kesulitan menerapkan teknologi baru atau khusus Dharmayanti,2014
Tingginya tingkat kecelakaan kerja akibat rendahnya kesadaran dan lemahnya
L Kesehatan dan Keselamatan Kerja L1 Dharmika,2015
pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja
L2 Kegagalan peralatan Dharmika,2015
L3 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang kurang baik Dharmika,2015
2.2. Kuisioner

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

Isilah kolom jawaban yang ada disebelah kanan uraian pertanyaan Kuisioner dengan memberi
tanda centang atau memberi angka pada kolom isian jawaban anda. Perhatikan ketentuan jawaban untuk
Probability dan Dampak pada proyek hotel Mustika tuban dibawah ini

>Probability >Dampak

SJ = Sangat Jarang SK = Sangat Kecil


J = Jarang K = Kecil
C = Cukup C = Cukup
S = Sering B = Besar
SS= Sangat Sering SB = Sangat Besar

Probability (P) Dampak (I) Resiko IB


No Variabel/Indikator SJ J C S SS SK K S B SB P x I
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A Alam
A1 Banjir
A2 Gempa
B Material
B1 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga
material dan harga/sewa peralatan
yang tidak terprediksi yang
mengakibatkan pembengkakan biaya
proyek
B2 Keterlambatan pengiriman material
B3 Kualitas material yang kurang baik
B4 Volume dan material tidak tepat
B5 Kelebihan penggunaan material (waste
material)
B6 Kerusakan material
C Peralatan
C1 Peralatan tidak lengkap
C2 Peralatan yang sudah tidak layak
C3 Keterlambatan pengiriman peralatan
C4 Kekurangan Peralatan
D Tenaga Kerja
D1 Fluktuasi upah tenaga kerja yang tinggi
D2 Produktivitas tenaga kerja rendah
E Kontrak
E1 Change order
F Finansial
F1 Cara pembayaran yang tidak tepat
waktu
F2 Ketidak tepatan estimasi biaya
F3 Fluktuasi suku bunga pinjaman di bank
F4 Kemacetan arus kas
F5 Tidak adanya uang intensif untuk
kontraktor apabila waktu penyelesaian
lebih cepat dari jadwal
G Kondisi Fisik Lapangan/lokasi
G1 Kondisi lokasi yang sulit dijangkau
G2 Kondisi dan lokasi dan site yang buruk
G3 Kondisi pembebasan lahan yang sulit
H Sosial
H1 Demontrasi/pemalakan dilokasi proyek
H2 Huru-hara atau kerusuhan
H3 Sabotase
H4 Mogok kerja
I Manajemen
I1 Sistem pengendalian waktu yang
lemah.
I2 Penyusunan urutan kegiatan yang
kurang baik.
I3 Tidak dilakukan evaluasi spesifikasi
pekerjaan sebelum pelaksanaan.
I4 Tidak adanya prosedur operasi setiap
pekerjaan.
J Kebijakan/Legalisasi Pemerintah
J1 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak
lengkap
J2 Terjadinya perubahan regulasi/
perubahan pemerintahan/ perubahan
hukum/ perubahan persyaratan untuk
perijinan dan persetujuan, serta
lamanya waktu pengurusan perijinan
yang menyebabkan keterlambatan
pelaksanaan proyek
J3 Kegagalan untuk memenuhi standar
teknik yang disyaratkan untuk kualitas,
fungsi, kesesuaian dengan tujuan,
keamanan (safety) dan kelestarian
lingkungan (environment preservation).
K Metode dan Teknologi Konstruksi
K1 Perubahan metode konstruksi
K2 Desain yang salah atau tidak lengkap
K3 Pemilihan metode konstruksi yang
kurang tepat
K4 Kesulitan menerapkan teknologi baru
atau khusus
L Kesehatan dan Keselamatan Kerja
L1 Tingginya tingkat kecelakaan kerja
akibat rendahnya kesadaran dan
lemahnya pengawasan terhadap
pemakaian alat-alat keselamatan kerja
L2 Kegagalan peralatan
L3 Prosedur kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) yang kurang baik
2.3. Analisa Kualitatif dan Tingkat Resiko High, Medium, Low Risk

No Variabel/Indikator Probability (P) Dampak (I) Resiko IB


SJ J C S SS SK K S B SB PxI
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A Alam
A1 Banjir 3 2 6 M
A2 Gempa 3 2 6 M
B Material
B1 Kenaikan biaya tenaga 3 4 12 M
kerja, harga material
dan harga/sewa
peralatan yang tidak
terprediksi yang
mengakibatkan
pembengkakan biaya
proyek
B2 Keterlambatan 1 1 1 L
pengiriman material
B3 Kualitas material yang 1 1 1 L
kurang baik
B4 Volume dan material 1 1 1 L
tidak tepat
B5 Kelebihan penggunaan 2 2 4 L
material (waste
material)
B6 Kerusakan material 4 4 16 H
C Peralatan
C1 Peralatan tidak lengkap 2 2 4 L
C2 Peralatan yang sudah 1 1 1 L
tidak layak
C3 Keterlambatan 2 2 4 L
pengiriman peralatan
C4 Kekurangan Peralatan 1 1 1 L
D Tenaga Kerja
D1 Fluktuasi upah tenaga 3 2 6 M
kerja yang tinggi
D2 Produktivitas tenaga 2 2 4 L
kerja rendah
E Kontrak
E1 Change order 4 1 4 L
F Finansial
F1 Cara pembayaran yang 4 5 20 H
tidak tepat waktu
F2 Ketidak tepatan 3 4 12 M
estimasi biaya
F3 Fluktuasi suku bunga 4 4 16 H
pinjaman di bank
F4 Kemacetan arus kas 3 3 9 M
F5 Tidak adanya uang 3 2 6 M
intensif untuk
kontraktor apabila
waktu penyelesaian
lebih cepat dari jadwal
G Kondisi Fisik
Lapangan/lokasi
G1 Kondisi lokasi yang sulit 1 1 1 L
dijangkau
G2 Kondisi dan lokasi dan 1 1 1 L
site yang buruk
G3 Kondisi pembebasan 4 4 16 H
lahan yang sulit
H Sosial
H1 Demontrasi/pemalakan 2 2 4 L
dilokasi proyek
H2 Huru-hara atau 2 2 4 L
kerusuhan
H3 Sabotase 1 1 1 L
H4 Mogok kerja 1 1 1 L
I Manajemen
I1 Sistem pengendalian 1 1 1 L
waktu yang lemah.
I2 Penyusunan urutan 2 2 4 L
kegiatan yang kurang
baik.
I3 Tidak dilakukan 3 4 12 M
evaluasi spesifikasi
pekerjaan sebelum
pelaksanaan.
I4 Tidak adanya prosedur 3 3 9 M
operasi setiap
pekerjaan.
J Kebijakan/Legalisasi
Pemerintah
J1 Kesalahan pada 2 3 6 L
kontrak / kontrak tidak
lengkap
J2 Terjadinya perubahan 2 2 4 L
regulasi/ perubahan
pemerintahan/
perubahan hukum/
perubahan persyaratan
untuk perijinan dan
persetujuan, serta
lamanya waktu
pengurusan perijinan
yang menyebabkan
keterlambatan
pelaksanaan proyek
J3 Kegagalan untuk 5 5 25 H
memenuhi standar
teknik yang disyaratkan
untuk kualitas, fungsi,
kesesuaian dengan
tujuan, keamanan
(safety) dan kelestarian
lingkungan
(environment
preservation).
K Metode dan Teknologi
Konstruksi
K1 Perubahan metode 2 2 4 L
konstruksi
K2 Desain yang salah atau 2 3 6 L
tidak lengkap
K3 Pemilihan metode 2 2 4 L
konstruksi yang kurang
tepat
K4 Kesulitan menerapkan 2 2 4 L
teknologi baru atau
khusus
L Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
L1 Tingginya tingkat 4 5 20 H
kecelakaan kerja akibat
rendahnya kesadaran
dan lemahnya
pengawasan terhadap
pemakaian alat-alat
keselamatan kerja
L2 Kegagalan peralatan 2 2 4 L
L3 Prosedur kesehatan 3 5 15 M
dan keselamatan kerja
(K3) yang kurang baik
2.4. Diagram Kartesius

5 10 15 20 25
5

4 8 12 16 20

3 6 9 12 15

2 4 6 8 10

1 2 3 4 5

1
1 2 3 4 5
5 10 15 20 J3
5

E1 8 12 B6,F3,G3 F1,L1
4
PROBABILITY (P)

A1,A2,D1,F5
3 F4,I4 F2,I3,B1 L3

3
C1,C3,D2,E1,
H1,H2,I2,
2 J1,K2 8 10
J2,K1,
2 K3,K4,L2
B2,B3,B4,B5,

C2,C4,G1,G2,
2 3 4 5
H3,H4,I1

1
1 2 3 4 5

DAMPAK ( I )
2.5. Risk Respon

No Variabel Resiko Penyebab Terjadinya Solusi (Respon Resiko)


Resiko

A.1 Banjir Pengaruh dinamika Berkonsultasi dengan owner agar


cuaca local atau giatnya diberi waktu tambahan ( toleransi )
aktivitas cuaca agar waktu pengerjaan proyek
ditambah

A.2 Gempa Pengaruh dinamika Berkonsultasi dengan owner agar


cuaca local atau giatnya diberi waktu tambahan ( toleransi )
aktivitas cuaca dan agar waktu pengerjaan proyek
kehendak tuhan ditambah

B.1 Kenaikan biaya tenaga Adanya inflasi ( Mensurvei beberapa tempat yang
kerja, harga material Kenaikan nilai mata menjual material, dan dicari yang
dan harga/sewa uang ) paling murah dan mempunyai kualitas
peralatan yang tidak bagus
terprediksi yang
mengakibatkan
pembengkakan biaya
proyek
B.6 Kerusakan Material Kurangnya pengamanan Meningkatkan pengawasan terhadap
dalam menjaga material material
proyek

D.1 Fluktuasi upah tenaga Kekurangan tenaga Mengadakan publikasi lowongan


kerja yang tinggi kerja pekerjaan agar tenaga kerja banyak
yang tertarik

F.1 Cara pembayaran yang Kurangnya kemampuan Membuat prosedur dan jadwal
tidak tepat waktu finansial dan pembayaran
Penggelapan atau
penyalahgunaan dana
oleh kontraktor proyek

F.2 Ketidak tepatan Kesalahan metode Membuat rencana anggran biaya yang
estimasi biaya perencanaan lebih teliti dan jika kurang pengalaman
dalam proses pembuatan RAB
ditemani atau diawasi oleh tanaga ahli

F.3 Fluktuasi suku bunga Kurangnya kemampuan Owner segera menyelesaikan


pinjaman di bank finansial pembayaran di bank agar nilai dari
bunga tidak membengkak

F.4 Kemacetan arus kas Kurangnya kemampuan Mengingatkan kepada pemilik proyek
finansial atau owner agar segera membayar
tagihan termijn supaya tidak terjadi
kemacetan arus kas sehingga
pembayaran kepada tenaga kerja
proyek bias tepat waktu

F.5 Tidak adanya uang Termin belom cair Segera memberi uang intensif supaya
intensif untuk kontraktor semakin giat bekerja
kontraktor apabila
waktu penyelesaian
lebih cepat dari jadwal
G.3 Kondisi pembebasan Adanya demonstrasi Pemberian uang ganti rugi yang cocok,
lahan yang sulit karena uang ganti rugi yang bisa diterima oleh warga dan
yang kurang cocok dan mengadakan pertemuan antara warga
sebagian dari warga dengan pelaksana proyek
yang kurang setuju
bahwa dilokasi mereka
akan di bangun proyek
perumahan

I.3 Tidak dilakukan Kurangnya pengalaman Memilih manajer proyek yang lebih
evaluasi spesifikasi manajemen kontraktor berpengalaman
pekerjaan sebelum
pelaksanaan.
I.4 Tidak adanya prosedur Kurangnya pengalaman Membuat jadwal pelaksanaan
operasi setiap manajemen kontraktor pekerjaan yang lebih realistis dan
pekerjaan. komprehensif

J.3 Kegagalan untuk Perizinan yang sulit dan Memilih konsultan hukum yang ahli
memenuhi standar masih banyak pejabat dan berpengalaman dalam menangani
teknik yang disyaratkan pemerintahan yang masalah perizinan
untuk kualitas, fungsi, harus disuap jika ingin
kesesuaian dengan mengurus perizinan
tujuan, keamanan standar teknik
(safety) dan kelestarian
lingkungan
(environment
preservation).
L.1 Tingginya tingkat Ceroboh dan kurang Pemberian Spanduk atau banner yang
kecelakaan kerja akibat berhati-hati dalam berisi bahwa lebih berhati hati dalam
rendahnya kesadaran bekerja,tidak memakai bekerja dan Safety first
dan lemahnya APD
pengawasan terhadap
pemakaian alat-alat
keselamatan kerja
L.3 Prosedur kesehatan Metode K3 yang kurang Memberikan penyuluhan bagaimana
dan keselamatan kerja baik cara membuat prosedur K3 yang
(K3) yang kurang baik dapat melindungi semua tenaga kerja
proyek, dan memeriksa ulang apakah
prosedur k3 yang dibuat layak atau
tidak

Anda mungkin juga menyukai