DISUSUN OLEH :
RICKY ELYAS ADITIYA
(16110018)
Kelas A
Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami didalam suatu situasi
(Fisk, 1997). Risiko adalah ancaman terhadap kehidupan, properti atau finansial akibat bahaya yang
terjadi (Duffield & Trigunarsyah, 1999). Secara umum risiko dikaitkan dengan kemungkinan
(probabilitas) terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan (Soeharto, 1995). Jadi risiko adalah variasi
dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwadiluar yang
diharapkan yang merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya
yang terjadi. Secara umum risiko dapat diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang
tergantung dari dari kebutuhan dalam penanganannya (Rahayu, 2001) :
1. Risiko murni dan risiko spekulatif (Pure risk and speculative risk) Dimana risiko murni dianggap
sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya suatu luaran (outcome) yaitu
kerugian. Contoh risiko murni kecelakaan kerja di proyek. Karena itu risiko murni dikenal dengan
nama risikostatis. Risiko spekulatif mengandung dua keluaran yaitu kerugian (loss) dan
keuntungan (gain). Risiko spekulatif dikenal sebagai risiko dinamis. Contoh risiko spekulatif
pada perusahaan asuransi jika risiko yang dijamin terjadi maka pihak asuransi akan mengalami
kerugian karena harus menanggung uang pertanggungan sebesar nilai kerugian yang terjadi
tetapi bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan akan meperoleh keuntungan.
2. Risiko terhadap benda dan manusia Dimana risiko terhadap benda adalah risiko yang
menimpa benda seperti rumah terbakar sedangkan risiko terhadap manusia adalah risiko
yangmenimpa manusia seperti risiko hari tua, kematian dsb.
3. Risiko fundamental dan risiko khusus (fundamental risk and particular risk) Risiko fundamental
adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota
masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada seseorang atau beberapa orang sebagai
penyebabnya, contoh risiko fundamental: bencana alam, peperangan. Risiko khusus adalah
risiko yang bersumber dari peristiwaperistiwa yang mandiri dimana sifat dari risiko ini adalah
tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat diasuransikan. Contoh
risiko khusus: jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal dsb.
1.2. Resiko Proyek
Resiko proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi akan memiliki efek positif atau negatif
terhadap tujuan proyek (bisa berupa biaya, waktu, mutu, ruang lingkup). Resiko mungkin memiliki satu
atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak. Resiko memiliki 3 unsur utama
didalamnya, dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Manajemen Resiko Proyek Adalah sebuah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi,
menganalisis, dan merespon resiko proyek. Manajemen resiko proyek meliputi aspek teknik, dan non
teknik. Contoh aspek teknik misalnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan item pekerjaan. Contoh
aspek non teknik misalnya adalah hubungan antara proyek dengan lingkungan dan masyarakat sekitar,
dengan pemerintah, dan lain-lain. Tujuan dari manajemen resiko proyek adalah (C. Duffield & B.
Trigunarsyah, 1999) :
Di dalam manajemen resiko proyek, ada beberapa proses yang terlibat didalamnya, yaitu :
1. Perencanaan manajemen resiko
Menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi resiko.
Menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen resiko
2. Identifikasi resiko
Menentukan resiko-resiko yang mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan
karakteristiknya
Merupakan proses iteratif karena resiko-resiko baru mungkin diketahui sebagai kemajuan
proyek melalui siklus hidupnya
3. Analisis resiko kualitatif
Menilai prioritas resiko teridentifikasi menggunakan peluang terjadinya dan dampaknya
terhadap tujuan proyek bila resiko itu terjadi.
4. Analisis resiko kuantitatif
Dikerjakan berdasarkan resiko yang diprioritaskan oleh proses analisis resiko kualitatif.
Teknik untuk menganalisa resiko kuantitatif salah satunya adalah pohon keputusan (Decision
Tree)
5. Perencanaan respon terhadap resiko
Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk mengurangi ancaman
terhadap tujuan proyek.
6. Pengendalian dan monitoring resiko
Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan resiko-resiko yang baru muncul,
melacak resiko teridentifikasi, menganalisis ulang resiko sekarang, memonitor kondisi pemicu
rencana kontingensi, memonitor sisa resiko, dan mereview pelaksanaan respon resiko saat
mengevaluasi keefektivannya.
Resiko dapat dibedakan dengan berbagai cara (Djojosoedarso, 2003) antara lain :
1. Resiko yang tidak disengaja (resiko muni) yaitu resiko yang apabila terjadi menimbulkan
kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya resiko terjadinya kebakaran, bencana alam,
pencurian, penggelapan, pengacauan dsb.
2. Resiko yang disengaja (Resiko spekulatif) yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, misalnya
resiko utang piutang, perjudian, perdagangan berjangka (hedging) dsb.
3. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya seseorang tetapibanyak orang misalnya banjir,angin
topan dsb.
4. Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya
mudah diketahui penyebabanya seperti kapal kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil dsb.
5. Resiko Dinamis adalah resiko yang timbul akibat perkembangan dan kemajuan (dinamika)
masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi kebalikannya disebut resiko statis seperti
kematian dan hari tua.
1. Politik (Political), yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik. Contoh; kebijaksanaan
pemerintah, pendapat publik, perubahan ideologi, peraturan, dan lain-lain.
2. Lingkungan (Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan sekitar. Contoh;
pencemaran, perizinan, opini publik, kebijakan internal/ perusahaan, dampak lingkungan
hidup, dan lain-lain.
3. Perencanaan (Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan bisnis. Contoh;
persyaratan perizinan, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini publik.
4. Pemasaran (Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran. Contoh;
permintaan (perkiraan), persaingan, kepuasan pelanggan, tren, dan lain-lain.
5. Ekonomi (Economic), yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi. Contoh; kebijakan
keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, kurs mata uang.
6. Keuangan (financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan. Contoh;
Kebangkrutan, keuntungan, asuransi.
7. Alami (natural), yaitu risiko yang bersumber dari alam. Contoh; kondisi tanah, cuaca, gempa,
temuan situs arkeologi.
8. Proyek (Project), yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek. Contoh; strategi pengadaan,
persyaratan unjuk kerja, standar, kepemimpinan, rencana kerja, dan lain-lain.
9. Teknis (Technic), yaitu risiko dari hal-hal teknis. Contoh; kelengkapan desain, efisiensi
operasional, keandalan.
10. Manusia (Human), yaitu risiko yang sumbernya dari manusia. Contoh; kesalahan melakukan
prosedur, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, budaya, dan lain-lain.
11. Kriminal (Criminal), yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal. Contoh; perusakan,
pencurian, penipuan, korupsi.
12. Keselamatan (Safety), yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja. Contoh; zat
berbahaya, tabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan.
1. Kerugian
Kerugian adalah perbedaan yang terjadi antara Pendapatan dan Beban yang terjadi. Dimana beban
yang terjadi melebihi pendapatan yang diterima. Sehingga beban sangat terkait dengan pendapatan.
Tidak ada yang ingin merugi adalah hal utama dan pasti berusaha diminimalisir namun tidak
dibenarkan juga meraup untung sebesar-besarnya dalam pembuatan suatu proyek. Ketika kita mulai
membuat suatu proyek, kerugianlah yang pertama kali dipikirkan itu sebabnya kerugian menjadi hal
penting yang harus diperhatikan. Kerugian terbagi menjadi dua yaitu:
Kerugian Finansial Kerugian finansial adalah kerugian yang berasal berpengaruh terhadap
nominal. Kerugian ini mungkin kerugian yang paling nyata dan harus dibayarkan dengan materi.
Kerugian Waktu Penyelesaiannya Ketika kita memulai sebuah proyek kita tak pernah tahu
pastinya berapa lama proyek ini akan selesai dibuat. Jika kita tidak mempertimbangkan waktu
pengerjaan ini akan menjadi suatu kerugian yang tidak dibayar dengan materi tetapi merugikan
segala aspek termasuk keuangan.
3. Sumber Penyebab Resiko Sumber resiko dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis :
Resiko Sosial, resiko ini berasal dari masyarakat. Artinya tindakan orang-orang menciptakan
penyimpangan yang dapat merugikan. Misalnya : pencurian, huru-hara, peperangan.
• Resiko Fisik, berasal dari fenomena alam dan sebagian tingkah laku manusia. Kebakaran adalah
penyebab utama cidera fisik, kematian maupun kerusakan harta.
• Resiko ekonomi, misalnya inflasi, resesi, fluktuasi dan harga.
Selain itu, Kasidy (2010) membagi jenis resiko menjadi dua yakni :
Resiko spekulatif, yakni resiko yang mengandung dua kemungkinan, baik yang menguntungkan
mupun merugikan. Contohnya : perjudian, pembelian saham atau valuta asing.
Resiko murni, yakni resiko yang hanya mengandung satu kemungkinan yakni kemungkinan rugi
saja. Contoh : banjir, gempa, gunung meletus dan lain-lain.
BAB 2
IDENTIFIKASI RESIKO
Isilah kolom jawaban yang ada disebelah kanan uraian pertanyaan Kuisioner dengan memberi
tanda centang atau memberi angka pada kolom isian jawaban anda. Perhatikan ketentuan jawaban untuk
Probability dan Dampak pada proyek hotel Mustika tuban dibawah ini
>Probability >Dampak
5 10 15 20 25
5
4 8 12 16 20
3 6 9 12 15
2 4 6 8 10
1 2 3 4 5
1
1 2 3 4 5
5 10 15 20 J3
5
E1 8 12 B6,F3,G3 F1,L1
4
PROBABILITY (P)
A1,A2,D1,F5
3 F4,I4 F2,I3,B1 L3
3
C1,C3,D2,E1,
H1,H2,I2,
2 J1,K2 8 10
J2,K1,
2 K3,K4,L2
B2,B3,B4,B5,
C2,C4,G1,G2,
2 3 4 5
H3,H4,I1
1
1 2 3 4 5
DAMPAK ( I )
2.5. Risk Respon
B.1 Kenaikan biaya tenaga Adanya inflasi ( Mensurvei beberapa tempat yang
kerja, harga material Kenaikan nilai mata menjual material, dan dicari yang
dan harga/sewa uang ) paling murah dan mempunyai kualitas
peralatan yang tidak bagus
terprediksi yang
mengakibatkan
pembengkakan biaya
proyek
B.6 Kerusakan Material Kurangnya pengamanan Meningkatkan pengawasan terhadap
dalam menjaga material material
proyek
F.1 Cara pembayaran yang Kurangnya kemampuan Membuat prosedur dan jadwal
tidak tepat waktu finansial dan pembayaran
Penggelapan atau
penyalahgunaan dana
oleh kontraktor proyek
F.2 Ketidak tepatan Kesalahan metode Membuat rencana anggran biaya yang
estimasi biaya perencanaan lebih teliti dan jika kurang pengalaman
dalam proses pembuatan RAB
ditemani atau diawasi oleh tanaga ahli
F.4 Kemacetan arus kas Kurangnya kemampuan Mengingatkan kepada pemilik proyek
finansial atau owner agar segera membayar
tagihan termijn supaya tidak terjadi
kemacetan arus kas sehingga
pembayaran kepada tenaga kerja
proyek bias tepat waktu
F.5 Tidak adanya uang Termin belom cair Segera memberi uang intensif supaya
intensif untuk kontraktor semakin giat bekerja
kontraktor apabila
waktu penyelesaian
lebih cepat dari jadwal
G.3 Kondisi pembebasan Adanya demonstrasi Pemberian uang ganti rugi yang cocok,
lahan yang sulit karena uang ganti rugi yang bisa diterima oleh warga dan
yang kurang cocok dan mengadakan pertemuan antara warga
sebagian dari warga dengan pelaksana proyek
yang kurang setuju
bahwa dilokasi mereka
akan di bangun proyek
perumahan
I.3 Tidak dilakukan Kurangnya pengalaman Memilih manajer proyek yang lebih
evaluasi spesifikasi manajemen kontraktor berpengalaman
pekerjaan sebelum
pelaksanaan.
I.4 Tidak adanya prosedur Kurangnya pengalaman Membuat jadwal pelaksanaan
operasi setiap manajemen kontraktor pekerjaan yang lebih realistis dan
pekerjaan. komprehensif
J.3 Kegagalan untuk Perizinan yang sulit dan Memilih konsultan hukum yang ahli
memenuhi standar masih banyak pejabat dan berpengalaman dalam menangani
teknik yang disyaratkan pemerintahan yang masalah perizinan
untuk kualitas, fungsi, harus disuap jika ingin
kesesuaian dengan mengurus perizinan
tujuan, keamanan standar teknik
(safety) dan kelestarian
lingkungan
(environment
preservation).
L.1 Tingginya tingkat Ceroboh dan kurang Pemberian Spanduk atau banner yang
kecelakaan kerja akibat berhati-hati dalam berisi bahwa lebih berhati hati dalam
rendahnya kesadaran bekerja,tidak memakai bekerja dan Safety first
dan lemahnya APD
pengawasan terhadap
pemakaian alat-alat
keselamatan kerja
L.3 Prosedur kesehatan Metode K3 yang kurang Memberikan penyuluhan bagaimana
dan keselamatan kerja baik cara membuat prosedur K3 yang
(K3) yang kurang baik dapat melindungi semua tenaga kerja
proyek, dan memeriksa ulang apakah
prosedur k3 yang dibuat layak atau
tidak