Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

Pembimbing:
dr. Danny Gunawan,Sp.KK

Disusun Oleh:
Natallia Batuwael (2011-061-193)
Ahmad Nadim (2012-061- )
Karina Aprilia Wirajaya (2013-061-028)
Agustina Kristiani (2013-061-030)
Stevanie Regina (2013-061-027)
Arya Cipta Widjaja (2013-061-033)

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN


KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA

1
A. The Global Acne Grading System

THE GLOBAL ACNE GRADING SYSTEM


LOCATION FACTOR
FOREHEAD 2
RIGHT CHEEK 2
LEFT CHEEK 2
NOSE 1
CHIN 1
CHEST AND UPPER BACK 3
NOTE: EACH TYPE OF LESION IS GIVEN A VALUE ON SEVERITY: NO
LESIONS = 0, COMEDONES = 1, PAPULES = 2, PUSTULES = 3, AND
NODULES = 4. THE SCORE OF EACH AREA ( LOCAL SCORE) IS
CALCULATED USING THE FORMULA: LOCAL SCORE = FACTOR X
GRADE (0-4). THE GLOBAL SCORE IS THE SUM OF LOCAL SCORES,
AND ACNE SEVERITY IS GRADED BY USING THE GLOBAL SCORE. A
SCORE OF 1-18 IS CONSIDERED MILD; 19-30 MODERATE; AND 31-38
SEVERE; >39 VERY SEVERE.

B. Perbedaan kelenjar sebasea dan kelenjar pilosebasea


Sebasea adalah kelenjar yang mensekresi minyak pada folikel rambut didekat permukaan
kulit sedangkan pilosebasea adalah kelenjar sebasea dan folikel rambut

C. Teori stres oksidatif pada akne vulgaris

Acne vulgaris diperkirakan memiliki setidaknya 5 faktor predisposisi. Hal ini meliputi
predisposisi genetic, proliferasi epitel folikuler dengan follicular plugging, seringkali dengan
peningkatan produksi sebum, proliferasi bakteri Propionibacterium acnes dan respon
inflamatori konkomitan. Acne rosasea mempunyai berbagai presentasi, meliputi
eritematotelangiektasi (tipe red flushing), papulopustular (tipe klasik dengan lesi acne),
papular dan phymatous atau tipe hiperplastik (dengan kulit menebal seperti hidung WC

2
Fields). Terdapat juga tipe ocular yang menyebabkan mata kemerahan dan radang. Tipe
ocular dapat terjadi sendiri atau dengan tipe acne rosasea lainnya.

Acne rosasea tidak diketahui etiologinya. Stress oksidatif dari ferritin, vascular endothelial
growth factor overexpression, peptide LL-37 membentuk cathelicidin dan kemungkinan
makanan dan paparan terhadap lingkungan dapat semua berperan dalam etiologi rosasea.
Maka, apapun etiologi yang kompleks dari acne vulgaris dan acne rosasea, terdapat berbagai
respon imunologik yang berkontribusi pada kelainan klinis ini.

D. Scarring pada acne :

JENIS KARAKTERISTIK GAMBAR


ICE PICK BERSIFAT SEMPIT
DAN DALAM.
SKAR JENIS INI
BERUKURAN
PALING LUAS
PADA
PERMUKAAN
KULIT DAN
MENGECIL
MENJADI SATU
TITIK PADA
DERMIS.
ROLLING BERSIFAT
DANGKAL DAN
LUAS.
SKAR JENIS INI
AKAN
MENUNJUKKAN
GAMBARAN
BERGELOMBANG
.

3
BOXCAR BERSIFAT LUAS,
BAIK PADA
PERMUKAAN
MAUPUN
DASARNYA.
SKAR JENIS INI
BIASANYA
BERBATAS
TEGAS.
HYPERTROPHIC JARANG TERJADI,
BIASANYA PADA
BADAN.

E. Pengaruh insulin terhadap akne vulgaris

Pola makanan yang tinggi lemak jenuh dan tinggi glukosa susu dapat meningkatkan
konsentrasi insulin-like growth factor (IGF-I) yang dapat merangsang produksi hormon
androgen, yang meningkatkan produksi jerawat.

Beberapa penelitian menemukan bahwa produk olahan susu memperburuk akne vulgaris.
Produk olahan susu dan makanan lainnya, mengandung hormon 5 α reduktase dan prekursor
dihydrotestosterone (DHT) lain yang merangsang kelenjar sebasea. Selain itu, acne vulgaris
dipengaruhi oleh hormon dan growth factors, terutama insulin-like growth factor (IGF-1)
yang bekerja pada kelenjar sebasea dan keratinosit folikel rambut. Produk olahan susu
mengandung enam puluh growth factors, salah satunya akan meningkatkan IGF-1 langsung
melalui ketidakseimbangan peningkatan gula darah dan kadar insulin serum. Makanan
dengan indeks glikemik tinggi juga meningkatkan konsentrasi insulin serum melalui IGF-1
dan meningkatkan DHT sehingga merangsang proliferasi sebosit dan produksi sebum.

4
Produksi sebum merupakan salah satu faktor kunci dalam perkembangan jerawat. Produksi
sebum maksimum dimulai selama masa pubertas, yang bertepatan dengan tingkat memuncak
hormon pertumbuhan dan insulin-like growth factor 1 (IGF-1) yang terjadi di midpuberty.

Aktifitas kelenjar sebasea diatur oleh androgen yang terdapat di dalam sirkulasi maupun
didalam jaringan. Androgen yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal terutama
dehydroepiandrosterone sulphate (DHEA-S) merangsang aktifitas kelenjar sebasea,
menstimulasi pembentukan komedo. Pada saat pubertas androgen yang dihasilkan oleh gonad
terutama testoteron ikut berperan merangsang kelenjar sebasea. Pada penderita akne terdapat
peningkatan konversi hormon androgen yang normal beredar dalam darah (testoteron) ke
bentuk metabolit yang lebih aktif (5-alfa dihidrotestosteron) mengikat reseptor androgen di
sitoplasma dan akhirnya menyebabkan proliferasi sel penghasil sebum. Meningkatnya
produksi sebum pada penderita akne disebabkan respon organ akhir yang berlebihan pada
kelenjar sebasea terhadap kadar normal androgen dalam darah. Naiknya produksi hormon
androgen ini menyebabkan kelenjar sebasea bertambah besar dan produksi sebum bertambah,
oleh karena kelenjar sebasea sangat sensitif terhadap hormon ini.

F. Retinoid topical
Retinoid topical merupakan agen yang efektif dalam menimbulkan deskuamasi epitel
folikular yang normal yang kemudian mengurangi komedo dan menghambat perkembangan
lesi baru. Agen ini memiliki efek anti inflamasi, menghambat aktivitas leukosit, melepaskan
sitokin pro-inflamasi dan mediator lain, dan ekspresi faktor transkripsi dan toll-like receptor
yang termasuk dalam imunomodulasi.

Agen ini juga membantu penetrasi dari agen aktif lainnya. Penggunaan obat ini dibatasi satu
kali sehari atau diselingi sehari pemakaian.

Terjadinya kontak alergi jarang dilaporkan. Kontak alergi biasanya terjadi dengan
penggunaan bersama bahan yang mengandung alcohol.

Penggunaan obat ini diberikan pada malam hari untuk menghindari terpapar sinar matahari.
Selain itu, pasien dianjurkan menggunakan sunscreen karena stratum korneum yang tipis saat
menggunakan obat ini.

5
G. Retinoid oral (Isotretinoin)
Obat ini digunakan hanya pada acne yang berat untuk mengurangi keparahan. Obat ini juga
dapat diandalkan bagi semua pasien dengan acne.

Dosis yang diberikan adalah 0,5-1 mg/kg/hari dalam satu atau dua dosis sehari. Pada trunkal
acne dosis dapat diberikan hingga 2 mg/kg/hari. Pada kenyataanya, dosis yang diberikan
dimulai pada 20-40 mg untuk mengurangi flare dan kemudian dinaikkan dosis hingga 40-80
mg/hari untuk membatasi efek samping. Dosis 0,1mg/kg/hari memiliki efektivitas yang
hamper sama dengan dosis tinggi yang diberikan untuk mengobati acne. Untuk mengurangi
kemungkinan remisi, pasien sebaiknya mendapat dosis 120-150 mg/kg.

Keuntungan diberikan isotretinoin adalah pengobatan untuk acne dimana memiliki remisi
yang lama. Kebanyakan pasien dengan terapi ini sembuh dalam single therapy.

Jika sedang dalam pengobatan dengan obat ini, pasien tidak boleh hamil selama penggunaan
dan setelah satu bulan penggunaan. Obat ini tidak mutagenic sehingga penggunaan pada
pasangan laki-laki tidak menimbulkan risiko pada istri yang hamil.

Pasien hamil tidak boleh ditatalaksana dengan isotretinoid karena efek kerusakan yang parah
diberikan bagi fetus selama kehamilan. Jika diberikan saat hamil, dapat terjadi sindrom
retinoid embriopathy yang dikarakterisasi oleh abnormalitas pada craniofacial,
cardiovascular, system saraf pusat, timus. Selain itu, edukasi terhadap psikologis pasien
penting diberikan saat memberikan terapi ini. Efek samping lain yang dapat ditimbulkan
adalah IBD, bibir, kulit, mata, dan mukosa oral dan nasal yang kering dapat menyebabkan
kolonisasi S. aureus namun dapat dihindari dengan penggunaan bacitracin ointment dua kali
sehari selama terapi isotretinoin. Melakukan control rutin lipid serum karena dapat
menyebabkan terjadnya hipertrigliseridemia namun dapat dicegah dengan menghindari
rokok, alcohol, dan diet rendah lemak. Pasien juga disarankan untuk melakukan uji fungsi
hepar pada interval regular untuk mengindari efek samping karena dosis yang diberikan.

H. Eritromisin
Pada pasien yang tidak dapat mengkonsumsi tetrasiklin karena efek samping yang
ditimbulkan atau yang sedang hamil maka dapat digunakan eritromisin. Tingkat efektivitas
obat ini rendah. Dosis yang biasanya diberikan adalah 250-500 mg diberikan 2-4 kali sehari

6
dan dikurangi secara perlahan saat mulai terdapat perbaikan. Efek samping yang paling
sering ditimbulkan adalah gangguan gastrointestinal.

I. Doxisiklin
Dosis yang biasanya digunakan adalaj 50-100 mg satu atau dua kali sehari tergantung dari
keparahan penyakit. Reaksi fotosensitivitas jarang dilaporkan.Dosis subantimikrobial untuk
doksisiklin yaitu doxycycline-hyclate diberikan 20 mg dua kali sehari.Keuntungan dari
pemberian obat ini adalah aktivitas anti-inflamasinya dan tidak ada resistensi yang
ditimbulkan karena dosis yang diberikan rendah.

J. Minosiklin
Minosiklin merupakan antibiotic oral yang paling efektif dalam mengobati acne vulgaris.
Pada pasien yang resisten terhadap tetrasiklin dapat digunakan minosiklin sebagai alternative.
Pada awal penggunaan pasien dapat mengalami vertigo sehingga penggunaan obat ini
biasanya dengan single dose yang diberikan pada sore atau malam hari. Selain itu, dapat juga
terdapat pigmentasi pada area inflamasi, jaringgan mulut, dan skar. Efek samping lainnya
yang bias diperoleh adalah lupus-like syndromes, gejala hipersensitivitas, pneumonitis, dan
hepatitis namun jarang ditemukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrew’s Diesease of The Skin. 7ed. United
States : Saunders Elsevier.
2. Cappel Mark, David Mauger, MD, Diane Thiboutot, PhD. Correlation Between
Serum Levels of Insulin-like Growth Factor 1, Dehydroepiandrosterone Sulfate,
and Dihydrotestosterone and Acne Lesion Counts in Adult Women. Arch
Dermatol. 2005; 141(3):333-338.
3. Kurokawa I, Danby FW, Ju Q, Wang X, Xiang LF, Xia L, Chen WC, Nagy I, et
al. New developments in our understanding of acne pathogenesis and treatment.
Experimental Dermatology. 2009; 18:821-32.
4. Pappas A. The relationship of diet and acne-a review. Dermato-endocrinology.
2009; I(5);262-7.
5. Hartadi. Dermatosis Non Bakterial. Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 1992; 98-
105.
6. James WD (April 2005). Clinical practice Acne. N Eng Med J. 352 (14): 1463–72.

Anda mungkin juga menyukai