Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orangtua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh kembang
optimal, yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat
tercapai apabila kebutuhan dasar anak ( asah, asih, dan asuh ) terpenuhi. Kebutuhan
dasar anak harus dipenuhi yang mencakup imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi,
kesehatan, penghargaan, pengasuhan, rasa aman / perlindungan, partisipasi, stimulasi
dan pendidikan ( asah, asih dan asuh ). Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi
sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.Untuk itulah dalam
perkuliahan ini akan dibahas mengenai pemantauan tumbuh kembang neonatus
terutama pada pertumbuhan fisik pada neonatus baik BB dan TB dengan
menggunakan Denver Development Stress Test (DDST). ( Markum.A.H, 2012)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami angkat yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tumbuh kembang?
3. Bagaimana ciri-ciri tumbuh kembang anak?
4. Bagaimana tahap-tahap tumbuh kembang anak dan remaja?
5. Bagaimana tumbuh kembang neonatus?
6. Bagaimana perkembangan anak balita?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
3. Mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang anak
4. Mengetahui tahap-tahap tumbuh kembang anak dan remaja.
5. Mengetahui tumbuh kembang neonates.

1
6. Mengetahui perkembangan anak balita.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
(Arisman, 2004)
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan
perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. (Soetjiningsih,2009)
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel
seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan
perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh(Depkes RI, 2010).
Menurut Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan
lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau
individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.
(Markum, 2012)
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu :
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu
potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam
sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan

3
terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
(Behrman, 2009).

2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak
tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan
yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang
kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan bio-fisiko-
psiko-sosial yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai
akhir hayatnya. (Behrman, 2009). Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi
menjadi :
a. Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan
(faktor pranatal)
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
janin mulai dari konsepsi sampai lahir (Behrman, 2009), antara lain :
1) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan
cacat bawaan, hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi
baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.
2) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus
dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi
fasialis, atau kranio tabes.
3) Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi
antara lain obat anti kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.
4) Endokrin

4
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin,
adalah somatotropin, tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya
dengan aktivitas mirip insulin. Apabila salah satu dari hormon tersebut
mengalami defisiensi maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada
pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat
bawaan dan lain-lain.
5) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan
lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat
bawaan pada anaknya.
6) Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi
intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH,
sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin
adalah varisela, malaria, polio, influenza dan lain-lain.
7) Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi
tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-
lain.
8) Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops
fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
9) Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau
tali pusat, menyebabkan BBLR.
b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir
(faktor postnatal)
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang
teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem

5
yang tergantung pada kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu
sendiri(Behrman, 2009). Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi :
a. Lingkungan biologis
Lingkungan biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin,
umur, gizi,, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit
kronis, fungsi metabolisme, dan hormon.
b. Faktor fisik
Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu cuaca, musim, keadaan
geografis suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah baik dari struktur bangunan,
ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian, serta radiasi.
c. Faktor psikososial
Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu
motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan
yang kondusif untuk belajar, ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan
hal yang dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam perkembangan
kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam proses sosialisasi dengan
lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh
terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak
orangtua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
d. Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
yaitu pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak
baik yang primer maupun sekunder, pendidikan ayah/ibu yang baik dapat
menerima informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang
baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula, jumlah saudara yang
banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak,
jenis kelamin dalam keluarga seperti apa di masyarakat tradisonal masih

6
banyak wanita yang mengalami malnutrisi sehingga dapat menyebabkan
angka kematian bayi meningkat, stabilitas rumah tangga, kepribadian
ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang
banyak menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahannya, serta
kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas
kepentingan anak, anggaran dan lain-lain. (Behrman, 2009)
C. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri (Meita, 2005) yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang
berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga
berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.
D. Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi
akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan (Ekosuhartono, 2012) sebagai berikut :
1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan )

7
a. Masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.
b. Masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri
dari 2 periode yaitu :
1) Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan
intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia
sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
2) Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan
adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin
G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri
omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari
retina.
2. Masa bayi : usia 0-1 tahun
a. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
1) Masa neonatal dini : 0-7 hari
2) Masa neonatal lanjut : 8-28 hari
b. Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari 1 tahun).
3. Masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi
perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya
keterampilan dan proses berpikir.
4. Masa sekolah
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok
dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 18/20 tahun).
a. masa pra remaja : usia 6-10 tahun
b. masa remaja :

8
1) masa remaja dini
a) wanita : usia 8-13 tahun
b) pria : usia 10-15 tahun
2) masa remaja lanjut
a) wanita : usia 13 18 tahun
b) pria : usia 15-20 tahun
Masa-masa tersebut diatas ternyata memiliki ciri-ciri khas yang masing-
masing masa mempunyai perbedaan dalam anatomi, fisiologi, biokimia dan
karakternya.
E. Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang
berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Melalui Denver
Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang
dipakai dalam menilai perkembangan anak balita (Frankenburg dkk, 2010) yaitu :
1. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ).
2. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
3. Langauge ( bahasa )
4. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu
perkembangan :
1. Tingkah laku social
2. Menolong diri sendiri
3. Intelektual
4. Gerakan motorik halus
5. Komunikasi pasif
6. Komunikasi aktif
7. Gerakan motorik kasar (Frankenburg dkk, 2010)

9
Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus
dicapai anak pada umur tertentu, misalnya :
a. 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
b. 12-16 minggu :
1) Menegakkan kepala, tengkurap sendiri
2) Menoleh kearah suara
3) Memegang beneda yang ditaruh ditangannya
c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan padanya.
d. 26 minggu :
1) Dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
2) Duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan
3) Makan biskuit sendiri
e. 9-10 bulan :
1) Menunjuk dengan jari telunjuk
2) Memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk
3) Merangkak
4) Bersuara da.. Da
f. 13 bulan :
1) Berjalan tanpa bantuan
2) Pengucapkan kata-kata tunggal
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami
perkembangan anak dalam batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita
dapat melakukan deteksi dini dan intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih
optimal. (Milestone, 2000)

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh
yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur, sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
2. Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu; faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai
hasil akhir proses tumbuh kembang anak, dan faktor lingkungan merupakan
faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
3. Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga
berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.
4. Pertumbuhan dan perkembangan anak akan melewati beberapa tahaapan yaitu;
Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan ); Masa bayi :
usia 0-1 tahun; masa prasekolah; dan maasa sekolah.
5. Pertumbuhan dan perkembangan neonates dapat dilihat dari pertumbuhan fisiknya,
pertumbuhan intrauterinnya, serta pertumbuhannya setelah lahir.
6. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.
7. DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan
anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua
persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritikan, masukan, dan saran seputar materi yang
disajikan dalam makalah ini yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Segala
saran dan masukan tersebut akan menjadi pengayaan untuk membuat makalah
selanjutnya. Kami juga berpesan, “Jadikanlah tugas sebagai motivasi bagimu dalam

11
menambah wawasan ilmu pengetahuan. karena sesungguhnya, hanya orang- orang yang
memiliki wawasan ilmu pengetahuanlah yang bisa maju dan berkembang.”

12
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC; Jakarta.
Behrman. Kliegman. Arvin.Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ). EGC.
Jakarta. 2009 : 37 45.

Depkes RI.Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.2010.
192 : 6 18.
Dhamayanti. Meita.Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan Emotional
Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang Pediatri Sosial
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandung. 2005.

Ekosuhartono.blogdetik.com/ 2012/05/pertumbuhan- dan- perkembangan- bayi- balita.html

Markum. A.H. dkk.Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 2012 : 9 -21.

Milestone.2000. Psikologi Perkembangan. Rineka Cipta; Jakarta.

Frankenburg dkk.Complete Baby and Child Care. 2010.Jakarta.

Soetjiningsih.Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 2009 : 1 63.

13

Anda mungkin juga menyukai