Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
BAB III
3.1. PERMASALAHAN
1. Kerusakan ringan
2. kerusakan sedang
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
3. kerusakan berat
3.2. PENANGANAN
Rehabilitasi ruang kelas yang rusak berat bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang difokuskan dalam upaya penuntasan program wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu. Perencanaan rehabilitasi ruang kelas
rusak berat bagi sekolah penerima program, dilakukan berdasarkan hasil
pendataan dan pemetaan komponen bangunan yang mengalami kerusakan pada
masing-masing sekolah (permendikbud no 56 tahun 2011).
Apabila ditinjau dari ukuran waktu pemeliharaan dapat dilakukan setiap hari (disebut
pemeliharaan sehari-hari) dan dilakukan dalam jangka waktu tertentu (disebut dengan
pemelliharaan secara berkala) (ary h gunawan, 1983;32). pemeliharaan yang
bersifat perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan sarana dan prasarana yang ada
di sekolah khususnya sarana prasarana yang kondisinya agak parah/berat biasanya
memerlukan biaya yang lebih besar dan penanganan yang lebih serius agar sarana
prasarana tersebut dapat dipertahankan agak lebih lama dalam pemakaiannya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemeliharaan yang sering
disebut dengan rehabilitasi.
Dalam pemeliharaan memang telah dilakukan juga perbaikan-perbaikan kecil
yang pada umumnya masih terjangkau oleh kemampuan para pemakainya, tetapi
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Standar perabot ruang kelas persyaratan perabot ruang kelas harus memenuhi
standarisasi perabot sekolah dasar tahun 2019, meliputi:
a. Kualitas
b. Keamanan penggunaan
c. Kenyamanan dalam penggunaan
d. kemudahan dalam pemakaian
e. Kemudahan dalam pemeliharaan
f. kemudahan dalam perbaikan
g. Optimalisasi pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas
Ruang kelas adalah fasilitas umum yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
oleh karena itu, bangunan tersebut harus memenuhi standar kenyamanan dan
kekuatan yang dipersyaratkan dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor
24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk sD/MI, SMP/MTS dan
SMA/MA. Untuk memenuhi standar kenyamanan dan keamanan sebagaimana diatur
dalam permendiknas tersebut, maka dalam proses rehabilitasi/pembangunan ruang
kelas harus memenuhi standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen
pelelangan baik dalam bentuk gambar bestek maupun spesifikasi teknisnya.
Adapun standar rehabilitasi ruang kelas adalah sebagai berikut.
1. Ukuran ruangan menyesuaikan dengan ukuran ruang kelas yang akan
direhabilitasi.
2. Tinggi plafon ruangan minimal 3.50 meter dari lantai.
3. Kemiringan atap menyesuaikan dengan jenis penutup atap yang digunakan.
Sekolah melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak berat beserta perabotnya
dan/atau pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya secara swakelola
sesuai peraturan perundang-undangan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sesuai
prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). oleh karena itu, setiap sekolah membentuk
komite sekolah sebagai upaya untuk mensukseskan program rehabilitasi ruang
kelas sesuai dengan peraturan perundang-undangan tersebut.
Komite sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan peraturan pemerintah
no. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang
telah diubah dengan peraturan pemerintah no. 66 tahun 2010 tentang
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Dana dari pemerintah biasanya prosesnya agak lama sehingga sambil menunggu
turunnya dana, sekolah melakukan persiapan pelaksanaan rehabilitasi, antara lain:
1. Mempelajari buku panduan pelaksanaan dan teknis secara lebih
seksama dan menyiapkan format-format administrasi, keuangan dan
teknis pelaksanaan serta pelaporan;
2. Membuat papan informasi, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Papan informasi ukuran minimal 80 x 120 cm.
b. Papan informasi dipasang/ditempatkan disekitar lokasi pekerjaan,
mudah dilihat oleh masyarakat/pihak yang berkepentingan dan tidak
terkena/tertimpa air hujan,serta tidak rusak selama pelaksanaan.
Papan informasi tersebut paling tidak memuat hal-hal sbb:
A. lokasi pembangunan pada peta site plan sekolah,
B. informasi tentang jenis program, besar dana dan sumber dana,
C. informasi tentang progres pelaksanaan rehabilitasi,
D. bagan organisasi panitia dilengkapi dengan nama-nama anggotanya,
E. gambar kerja dan rencana biayanya,
F. jadwal pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja.
G. mengecek harga bahan, alat bantu kerja dan pemilihan tenaga kerja yang
terdiri atas, mandor, tukang dan pekerja.
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Gambar 3.1 contoh dinding retak di sudut-sudut bukaan dan retak diagonal.
A.1. Untuk retak kecil (retak yang mempunyai lebar celah kurang
dari 5 mm):
Plesteran lama di sekitar retak dikupas 50cm, lalu retak diisi
dengan air semen atau bahan kimia (epoxy).
Setelah celah rapat, dinding diplester kembali dengan
campuran spesi 1 semen : 3 pasir.
A.2. Untuk retak yang besar (retak yang mempunyai lebar celah lebih
besar dari 5 mm):
Plesteran lama di sekitar retak dikupas (minimum 50 cm), lalu retak
diisi dengan adukan 1 semen : 3 pasir atau bahan kimia.
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Catata n:
- Kalau dinding diperkuat dengan balok dan kolom beton, maka kawat anyam
untuk memperbaiki dinding yang retak boleh menempel di pasangan bata.
kawat anyam di masing-masing sisi dinding boleh dipaku dengan paku beton
(lihat gambar 4). yang terbaik adalah seperti diuraikan di bawah ini.
- Kalau dinding tidak diperkuat dengan balok dan kolom beton, maka kawat
anyam untuk memperkuat dinding tidak boleh menempel di pasangan bata.
“kepala” plesteran sebagai dudukan kawat anyaman harus dibuat dan kedua
kawat anyam di masing-masing sisi dinding harus “dijahit” (lihat gambar
iii). dalam hal ini kedua kawat anyam dengan plesterannya beserta
dinding bata bekerja sebagai konstruksi “sandwich”.
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
Catata n:
Konsultan Perencanaan Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Dan Prasarana Sekolah Zona Wilayah 1
Jawa Tengah (kab. Brebes dan kab. Tegal)
C. Perbaikan kolom & balok beton yang rusak retak pada beton :
Gambar 3.4 contoh kolom bagian atas & kolom bagian bawah yang rusak
Pelaksanaan perbaikan:
Cara perbaikan:
Cara perbaikan :
Pasang perancah pada tempat – tempat yang akan di bobok dindingnya
untuk pembuatan kolom dan balok beton bertulang.
Sudut pertemuan pasangan dinding bata bobok ± 20 cm untuk pembuatan
kolom beton bertulang.
Setiap 6 lapis bata spesi di buang untuk penempatan jangkar.
dinding retak-retak
tidak ada kolom praktis dan ring balok (tidak ada konstruksi
beton bertulang)
Cara perbaikan :
kupas plesteran di kedua sisi dinding yang akan diberi
perkuatan dengan kawat anyam (lebar ± 40cm), baik arah
vertikal maupun horisontal (lihat gambar I).
untuk dinding sudut & pertemuan dinding, pengupasan
plesteran dilakukan pada kedua sisi semua dinding yang
bertemu.
retak-retak di dinding diperbaiki dahulu sebelum dipasang
perkuatan kawat anyam.
andaikata spesi pasangan bata yang ada memakai campuran
kapur & pasir atau campuran kapur, serbuk semen merah &
pasir, tanpa semen, maka sebelum dipasang perkuatan dengan
kawat anyam, sebaiknya spesi tsb diberi aliran air semen yang
dimulai dari bagian bawah dinding.
buat "kepala" plesteran memanjang dengan lebar ± 2 cm dan
tebal 1 cm sebagai dudukan kawat anyam agar tidak
menempel di pasangan bata. jarak antara "kepala" plesteran ±
10 cm. (gambar IV.)
potong triplek tebal 9mm lebar 2cm sebagai bekisting untuk
membuat alur “kepala” plesteran tsb.
Cara perbaikan :
Buat perancah untuk menunjang kuda – kuda atap agar tidak
melendut
Perlebar seperlunya bukaan dinding untuk memudahkan pengerjaan
pemasangan dinding yang baru.
Pasang pembesian kolom dan ring balok
Cor dengan campuran beton minima 1 semen : 2 Pasir : 3 koral di
tambah air secukupnya.
Pasang dinding baru sampai di bawah ring balok.
Gambar 3.8. Contoh gambar Rangka Plafond Yang Lepas Dari Dudukannya rangka plafond
B C
D
E
Survei dilakukan pada bulan Oktober 2019, dengan mengirim tim dari PT. TATANUSA
CONSULTANT. Laporan ini berisi pengamatan tentang kerusakan yang ditemui pada
bangunan Sekolah di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes serta rekomendasi
perbaikan/perkuatan yang dapat dilakukan.
Analisis tingkat kerusakan dilakukan pada : bangunan ruang kelas, ruang guru,
,KM / WC guru dan KM / WC siswa dan prasarana sekolah. Analisis tersebut
dilakukan dengan pertimbangan bahwa bangunan / ruang tersebut dapat
mewakili blok massa bangunan pada tiap-tiap sekolah.
Analisis tingkat kerusakan dilakukan pada: bangunan ruang kelas, ruang guru,
,KM / WC guru dan KM / WC siswa dan prasarana sekolah. Analisis tersebut
dilakukan dengan pertimbangan bahwa bangunan / ruang tersebut dapat
mewakili blok massa bangunan pada tiap-tiap sekolah.