Anda di halaman 1dari 17

HAKIKAT PENDIDIKAN

MAKALAH

Oleh Kelompok :

1. Andy Iftidani Lailatul Fitri (198620600096)


2. Avidatul Muniroh (198620600060)
3. Fadhilah Nurlailatus Sa’adah (198620600098)
4. Resa Hafna Auliya (198620600075)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019 / 2020
HAKIKAT PENDIDIKAN
MAKALAH

Disusun dalam rangka


memenuhi tugas mata kuliah
Landasan Pendidikan

Dosen Pengampu
Dr. H Abdul Madjid, M.M, M.Pd

Oleh Kelompok :
1. Andy Iftidani Lailatul Fitri (198620600096)
2. Avidatul Muniroh (198620600060)
3. Fadhilah Nurlailatus Sa’adah (198620600098)
4. Resa Hafna Auliya (198620600075)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tepat waktu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Landasan
Pendidikan. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “ HAKIKAT
PENDIDIKAN “.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua . Terima kasih.

Sidoarjo, 17 Agustus 2019


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.2. Tujuan Pembahasan ................................................................ 2

BAB II ISI
2.1. Pengertian dan Definisi Pendidikan ........................................ 3
2.1.1 Pengertian dari Pendidikan ....................................... 3
2.1.2 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli .................. 3
2.2. Pengertian Hakikat Pendidikan ............................................... 6
2.3. Tujuan Pendidikan .................................................................. 9
2.4. Fungsi Pendidikan ................................................................... 9
2.5. Prinsip – Prinsip Pendidikan ........................... ……………. 10
2.6. Konsep Pendidikan ............................................................... 11

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan ........................................................................... 12
3.2.Saran ....................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak adalah titipan dari tuhan yang harus kita jaga dan kita didik agar
berguna untuk orang lain. Anak mempunyai hak dan kesempatan untuk
berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Hal ini
merupakan tugas orang tua dan guru untuk menggali potensi tersebut.
Untuk memahami lebih jauh tentang hakikat pendidikan maka kita
dapat meninjau dari beberapa definisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam melaksanakan
prinsip pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu,
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil
rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan ?
b. Apa Pengertian tentang Hakikat pendidikan ?
c. Apa tujuan dari Pendidikan tersebut ?
d. Apa fungsi dari Pendidikan ?
e. Apa saja prinsip – prinsip pendidikan ?
f. Jelaskan konsep Pendidikan ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah , maka tujuan dari
pembahasan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengertian hakikat pendidikan
b. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan tersebut
c. Untuk mengetahui fungsi dari pendidikan
d. Untuk mengetahui prinsip – prinsip pendidikan
e. Untuk mengetahui konsep pendidikan
f. Untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Landasan
Pendidikan
BAB II
ISI

2.1 Pengertian dan Definisi Pendidikan


2.1.1. Pengertian Pendidikan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata
dasar “didik” (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Hakikat pendidikan adalah suatu proses menumbuh kembangkan
eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata
kehidupan yang berdimensi lokal, nasional dan global.
Redja Mudyaharjo, dalam bukunya Pengantar Pendidikan ”Sebuah
Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan
Pendidikan di Indonesia” menyatakan tentang asumsi pokok pendidikan
yaitu :
1. Pendidikan adalah actual,artinya pendidikan bermula dari kondisi-
kondisi actual dari individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2. Pendidikan adalah formatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai
hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik; dan
3. Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya berupa
serangkaian kegiatan yang bermula dari kondisi-kondisi actual dari
individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang
diharapkan

2.1.2. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli


Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan
transfer of culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada
upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini
sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar
memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Hakekat pendidikan menurut pandangan beberapa pakar :
• Paula Freire
Pendidikan adalah proses pengaderan dengan hakikat tujuannya
adalah pembebasan. Hakikat Pendidikan adalah Kemampuan untuk
mendidik diri sendiri.
• Langeveld
Pendidikan adalah membantu anak dalam mencapai kedewasaan
dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya
sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
• Rosseau
Pendidikan adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada
masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
• Jhon dewey
Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman
hal ini mungkin terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang
dewasa dengan urang muda, mungkin pula terjadi secara segaja dan
dikembangkan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini
melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa
dan mengelompok di mana dia hidup
• H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah
berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan,
seperti termanifeskasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dari
kemanusiaan dari manusia.
• Sir Godfrey Thomson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang permanent di dalam kebiasaan-
kebiasaan, tingkah laku, pikiran dan sifatnya.
 Ki Hajar Dewantara
Mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi
pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan
alam dan masyarakatnya.
 Raka Joni
Menegaskan bahwa pengertan Hakikat pendidikan adalah :
a. Pendidikan merupakan interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulan subjek didik dengan kewibawaan
pendidik.
b. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubhn yang semakin pesat.
c. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan
masyarakat.
d. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
e. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
 Mudyahardjo
menegaskan bahwa asumsi pokok pendidikan adalah :
a. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-
kondisi aktual dari individu yang belajar dab lingkungan belajarnya.
b. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada
mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik.
c. Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya
pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi
aktual dan individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu
yang diharapkan.
 Menurut Bojonegoro
Mendidik adalah memeri tuntunan kepada manusia yang belum
dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai
kedewasaan.
 Darmaningtyas
Mengatakan tentang difinisi pendidikan yaitu pendidikan sebagai
usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang
lebih baik.
 Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan. Pimpinan secara sadar oleh si
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
 Prof. Lodge
dalam buku “Philosophy of Education” menyatakan “Perkataan
pendidikan kadang-kadang dipakai dalam pengertian yang luas dan
pengertian sempit. Dalam pengertian luas pendidikan adalah semua
pengalaman, dapat dikatakan juga bahwa hidup adalah pendidikan atau
pendidikan adalah hidup. Pengertian pendidikan secara sempit adalah
pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri
atas penyerahan adat istiadat (tradisi) dengan latar belakang sosialnya,
pandangan hidup masyarakat itu kepada warga masyarakat generasi
berikutnya”.
 Brubacher
Dalam bukunya “Modern Philosophies of Education, “Pendidikan
diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam
penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta.
Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisasi dan
kelengkapan dari semua potensi manusiawi, moral, intelektual dan
jasmani oleh dan untuk kepribadian individunya serta kegunaan
masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun semua aktivitas
tersebut bagi tujuan hidupnya.

2.2. Pengertian Hakikat Pendidikan


Pendidikan pada awalnya adalah upaya manusia untuk memper-
lakukan anak keturunan manusia secara instingtif untuk menjaga keber-
langsungan hidupnya. Mendidik secara instingtif kemudian diikuti oleh
upaya mendidik berdasarkan pikiran dan pengalaman manusia.
Sesuai dengan filsafat pendidikan, terdapat lima pandangan yang dominan,
yaitu
(1) perenialisme yang meyakini bahwa pengetahuan merupakan dasar
pokok dari pendidikan,
(2) esensialisme yang memandang fungsi sekolah sebagai lembaga
penerus warisan budaya bangsa dan sejarah,
(3) progresivisme yang menekankan pentingnya pemberian keterampilan
dan alat kepada individu untuk berintegrasi dengan lingkungan yang selalu
berubah,
(4) rekonstruksionisme yang berpandangan bahwa dalam perkembangan
teknologi yang cepat, pendidikan harus mampu melakukan rekonstruksi
masyarakat dan membangun tatanan dunia baru selaras dengan
perkembangan teknologi tersebut,
(5) eksistensialisme yang menghormati martabat manusia sebagai individu
yang unik dan memperlakukan individu yang unik sebagai pribadi.
Sampai sekarang telah berkembang konsepsi yang telah menjadi
landasan bagi penetapan kebijakan pendidikan di Indonesia, yaitu :
1. pendidikan berlangsung seumur hidup;
2. pendidikan bersifat semesta, menyeluruh, dan terpadu;
3. pendidikan adalah bagian dari kebudayaan dan masyarakat.
Dilihat dari prosesnya, pendidikan berlangsung sepanjang hayat
seseorang, sejak lahir sampai mati. Walaupun ada pandangan bahwa
pendidikan hanya berlangsung sampai seseorang menjadi dewasa atau
sampai pada saat seseorang mampu bertanggung jawab pada dirinya
sendiri, pada dasarnya kedua pandangan ini tidak bertentangan karena
kedua teori tersebut sama-sama mengakui adanya pendidikan sepanjang
hayat.
Berdasarkan konsep ini, hakikat pendidikan adalah :
a. Pendidikan adalah pertolongan atau pengaruh yang diberikan seseorang
yang bertanggung jawab kepada anak agar menjadi manusia dewasa.
Pendidikan adalah suatu kehidupan bersama dalam satu kesatuan
tritunggal ayah- ibu- anak dimana terjadi pemanusiaan anak melalui proses
pemanusiaan diri sampai menjadi manusia purnawan.
b. Pendidikan berati pemasukan anak ke dalam alam budaya atau juga
masuknya budaya ke dalam anak. Pendidikan merupakan hidup bersama
dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak dimana terjadi pembudayaan
anak melalui proses sehingga akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai
manusia pu.
c. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-
anak dimana terjadi pelaksanaan nilai-nilai dengan melalui proses
akhirnya dia bisa melaksanakan sendiri sebagi manusia purnawan.
Dalam pendidikan proses pemanusiaan, pembudayaan, dan
pelaksanaan nilai tidak dapat dipisah-pisahkan. Keberadaan manusia yang
lemah menjadi dasar pandangan bahwa manusia dapat atau perlu dididik.
Proses memanusiakan ini adalah proses yang kompleks. Beberapa
pandangan filsafat yang dapat digunakan untuk menjelaskannya adalah
sebagai berikut:
a. Aliran Nativisme (Schopenhauer)
Aliran ini menjelaskan bahwa perkembangan seseorang hanya
ditentukan oleh keturunan yaitu faktor alam yang bersifat kodrati.
Pendidikan dianggap tidak berpengaruh dalam pendidikan.
b. Aliran Empirisme ( John Locke )
Aliran ini menyatakan bahwa manusia dilahirkan seperti kertas kosong
yang belum ditulisi atau tabularasa. Perkembangan manusia ditentukan
oleh pendidikan yang atau pengartuh dari luar diterimanya.
c. Aliran konvergensi (William Stern )
Aliran ini menggabungkan faktor heriditas dan faktor lingkungan.
Perkembangan kepribadian ditentukan sejauh mana tingkat kerja sama
antara faktor heriditas dan lingkungan.
d. Aliran Naturalisme (JJ Rousseau)
Aliran ini berpandangan negatif terhadap pendidikan karena
pendidikan justru dianggap bisa merusak potensi yang baik dari Tuhan.
Perkembangan manusia hendaknya diserahkan sepenuhnya kepada
alam.

2.3. Tujuan dari pendidikan


Pada dasarnya, pendidikan di semua institusi dan tingkat pendidikan
mempunyai muara tujuan yang sam, yaitu ingin mengantarkan anak menjadi
manusia yang mandiri dan dapat bertanggungjawab atas dirinya sendiri dan
lingkungannya .
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, tujuan pendidikan dapat dilihat
di Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan
undang undang tersebut
Dalam UU Sisdiknas tersebut dinyatakan bahwa pendidikan nasionall
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa,
berkahlak mulia,sahat, berilmu, acakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab

2.4. Fungsi dari pendidikan


Secara umum, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan
kemampuan, membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik menjadi
pribadi yang bermartabat. Membangun mengembangkan minat dan bakat
seseorang demi kepuasan pribadi dan kepentingan masyarakat umum.
Fungsi Pendidikan Menurut Para Ahli
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang
nyata (manifes) berikut :
 Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
 Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat.
 Melestarikan kebudayaan.
 Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Menurut David Popenoe, ada 5 macam fungsi pendidikan:


 Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
 Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
 Menjamin integrasi sosial.
 Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
 Sumber inovasi sosial.

2.5. Prinsip-prinsip dari pendidikan


Salah satu titik lemah budaya pendidikan di sekolah kita selama ini
bahwa titik sentral pendidikan adalah bukan siswa , melainkan guru ,
bahkan selama 32 tahun titik sentralnya adalah pemerintah dengan
berbagai aturan . Titik lemah ini secara konsepsional dapat diubah
bilamana perkembangan iswa dijadikan sebagai tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran di SD harus bersifat terpadu dengan
perkembangan siswa , baik perkembangan fisik , kognitif , sosial, moral
maupun emosional .
Dari aspek keterpaduan perkembangan dan belajar , ada dua prinsip
pendidikan ,yaitu :
(a) guru sekolah dasar harus selalu peduli dan memahami anak
sebagai keseluruhan
(b) kurikulum dan proses pembelajaran di SD harus bersifat
terpadu.
Aspek keterpaduan di atas meliputi tiga sub – aspek yaitu :
(a) aspek perkembangan fisik ,
(b) aspek perkembangan kognitif
(c) aspek perkembangan sosio emosional dan moral . Setiap aspek
itu memiliki prinsip oprasional yang tersendiri
Prinsip pendidikan di SD, yaitu:
 Perkembangan adalah proses yang tak pernah berakhir (belajar
sepanjang hayat)
 Harus memperhatikan keberagaman siswa secara individual
 Semua aspek perkembangan (bidang studi) saling berkaitan
 Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan
 Program dan strategi pembelajaran SD harus dikembangkan.

2.6. Konsep dari pendidikan


Konsep Pendidikan dan Pengajaran/Pembelajaran
Pendidikan lebih daripada pengajaran/pembelajaran, karena pengajaran
sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan
transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya.
Di dalam pembelajaran terdapat interaksi antara peserta didik dan
pendidik yang melibatkan unsur-unsur yang memengaruhi untuk mencapai
tujuan atau kompetensi yang diharapkan, pembelajaran menggambarkan
kegiatan guru mengajar dan siswa sebagai pembelajaran dan unsur-unsur
lain yang saling memengaruhi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan
potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan
yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadikan sebagai manusia
utuh. Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran,
pembelajaran, pembersihan, pembiasaan dan kompetensi dengan memperhatikan
kompetensi paedogogi berupa profesi, kepribadian dan sosial. Pendidikan
menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin dan karakter, pikiran dan tubuh
peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa di pisah-pisahkan.

3.2. Saran
Makalah ini tentunya masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pihak maupun demi kesempurnaan
makalah ini dan semoga materi yang tercantum di makalah ini dapat menambah
wawasan pengetahuan kita tentang pendekatan dan model pembelajaran di SD.
DAFTAR PUSTAKA
http://hajilzulhi.blogspot.com/2012/03/hakikat-manusia-hakikat-pendidikan-dan.html
https://www.academia.edu/30228528/Makalah_Hakekat_Pendidikan_SD
https://miswarymyusuf.blogspot.com/2015/07/makalah-prinsip-prinsip-pendidikan-
sd.html

Anda mungkin juga menyukai