PENDAHULUAN
Dalam negara berkembang pada kehamilan tidak selalu berjalan dengan lancar dan baik, salah
satunya terjadi abortus. Sehubungan dengan ini dan mengetahui sedini mungkin tanda-tanda
terjadi abortus. Saat ini masih besar matluntt Slager dan Eistman “Abortus terjadi sekitar 10%
dari keharnilan, dm abortus terjadi pada bulan ke 2-3 mencapai 80%.
Indikasi medis akan berubah-ubah menurut perkembangan ilmu kedokteran untuk melaku kan
abortus, ada pula indikasi yang bersifat sosial, medis, hermenier, dan igenetis bukan semata-mata
untuk menolong ibu, tetapi juga dengan pertirnbangan keseiamatan anak, jasmani, dan rohani.
Menurut beberapa penelitian, abortus abortus buatan paling banyak dilakukan orang golongan
wanita yang bersuami, disebabkan karena banyak anak. tekanan ekonomi, dan sebagainya.
Keputusan untuk melakukan abortus buatan harus diambil oleh sekurang-kurangnya dua orang
dokter dengan persetujuan tertulis dan wanita hamil atau suaminya atau keluarganya yang dekat
dan dilakukan di suatu rumah sakit yang mempunyai cukup fasilitas untuk menger jakannya.
1.2. Tujuan
Diharapkan mahasiswa akademi kebidanan mempunyai wawasan yang lebih dalam dan
pengalaman yang nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan gangguan
reproduksi abortus incompletus di BPS surabaya
7. Mengevaluasi klien hasil tidakan yang telah dilakukan pada klien dengan abortus
incompletus.
1. Studi Kepustakaan
Penulis membekaii diri dengan membaca literatur-literatur yang beraitan dengan topik-topik
asuhan kebidanan dengan abortus incompletus.
2. Praktek langsung
Dengan memberikan asuhan kebidanan penulis berupaya melakukan pendekatan dan
memberikan pelayanan kesehatan pada klien secara langsung.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, metode
penuiisan, serta sistematika.
BAB IV PENUTUP
Dalam Bab ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran
yang dapat berguna bagi sernua pikak.
DAFTAR PUSTAKA.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
EASTMAN : Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup
hidup sendiri di luar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara
400 – 1000 gram, atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu (Sinopsis Obsetri, Fisiologis,
Pathologis : 209).
JEFFCOAT : Abortus adalah pengeiuaran dihasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 rninggu,
yaitu fetus belurn viable by low (Sinopsis Obsetris Fisiologi Pathologi : 209)
2.2.1. Pengertian
Adalah abortus yang ditandai dengan adanya pembukaan cerviks, keluarnya jaringan sebagian
dan sebagian masih tertinggal di dalam kandungan serta perdarahan pervaginam dalam jumlah
yang banyak (Sarwono Prawirorahardjo, 1999) Adalah sebagian dari hasil konsepsi yang
dikeluarkan. yang tertinggal adalah desidua.plasenta (Sinopsis, Obsetri, Fisiologi, Pathologi :
1998)
2.2.2. Patofisiologi
Perubafian patofisiologi dimulai dari perdarahan pada desidua yang menyebabkan necrose dari
jaringan sekitarnya. Selanjutnya sebagian / seluruh janin akan terlepas dari dinding rahim.
Keadaan ini merupakan benda asing bagi rahim, sehingga merangsang kontraksi rahim untuk
terjadi eksplusi seringkali fatus tak tampak dan ini disebut “Bligrted Ovum”.
2.2.2. Gejala-gejala
2.2.3. Penyebab
Pada hamil muda abortus selaiu didahului oleh kematian janin. Kematian janin disebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan kromosom : trisomi, poliploid) kelainan telur menye babkan kelainan
pertumbuhan yang sedemikian rupa shingga janin tidak mungkin hidup terus, misalnya karena
faktor endogen seperti kelainan pertumbuhan
selain oleh kelainan benih dapat juga disebabkan oieh kelainan lingkungan atau faktor ekstrogen
virus, radiasi, zat kimia)
2) Penyakit ibu
Berbagai penyakit ibu dapat menimbulkan abortus misalnya :
a. Infeksi akut yang berat pneumonia, typaus dan lain-lain, dapat menyebabkan abortus
prematum : janin dapat meninggal oleh toxin-toxidkarena penyehuan yang toxis dapat
menyebabkan abortus wdaupun janin hidup.
d. Kelainan alat kandungan hipolansia, tumor uterus, serviks yang pendek, retro flexio utero
incarcereta, kelainan endometriala, selama ini dapat menimbulkan abortus.
2.2.5. Komplikasi
1) Perdarahan (haemorrogrie)
2) Perforasi
3) Infeksi dan tetanus
4) Payah ginjal akut
5) Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie (perdarahan yang banyak) dan syok septik atau
endoseptik (infeksi berat atau septis)
Adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan) sebelum
melakukan kuratase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan letak
uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
A. Data Subyektif
1. Identitas
2. Anamnesa
Pada tanggal : 28 juli 2007 Jam : 16 . 30 WIB
I) Alasan utama masuk BPS : Ibu mengatakan keluar flek hitam pada hari sabtu tanggal 28 – 07
– 2007 jam 16.00 WIB
2) Keluhan utarna : ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan darah dari
kemaluannya sebanyak setengah kotex sejak tadi pagi puku104.30 WTB.
4) Pengeluaran pervaginam
Ibu mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai penyakit seperti jantung, TBC. asma,
hipertensi dan gemelly.
a. Riwayat psikologis
- Pasien mengatakan apakah tidak sakit bila curetage
- Pasien tampak kesakitan karena perut mulas.
b. Riwayat sosial
Hubungan pasien dengan suami, anak dan semua famili serta tetangga baik, pasien tinggal
serumah dengan suami dan anaknya.
c. Riwayat spiritual
Pasien memeluk agama Islam dan rajin melakukan sholat 5 waktu.
6. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
- Menarche : 13 tahun
- Sikius : 28 hari
- Teratur/tidak : teratur
- Dysmenorhae : tidak
- HPHT :19-04-2007
No Tgl Lahir Usia Keha milan Jenis Persalinan Tempat Persalinan Komplikasi Penolong Bayi
Nifas Ket
Umur Ibu Bayi PB/BB/Kel Keadaan Keadaan Lact
123 1 thn 2 hr 7 bln
9 bln Spontan
Spontan
Tindakan RS
RS -
--
- Bidan
Dokter
Dokter 48 cm/L
1900g
50 cm/P
3150 g
- Sehat
Sehat
- Baik
Baik
- 1 bln
- Sehat
Sehat
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum :
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu / nadi : 36°C / 84 x /mnt
- RR : 22 x / menit
- Berat badan : 53 kg
- Tinggi badan : 158 cm
2. Pemeriksaan fisik :
- Rambut : bersih, hitam, lurus.
- Muka : wajah tampak cemas, doasma gravidanun (-)
- Mata : Icterus (-) conjungtiva tidak anemis
- Hidung : bersih, polip (-)
- Telinga : bersih, sekret (-)
- Mulut : bibir tidak pucat, stomatitis (-)
- Gigi : tidak caries, tidak berlubang
- Leher : pembesaran keienjar limfe -/-, kelenjar tiroid -/-
- Payudara : simetris, hiperpivmentasi, aerola mamae (-) putting susu menonjol
- Perut : pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas operasi
- Vulva : tanda barthofirnitis (-), pengeluaran darah (+), bekas jaringan parut
Pada perut.
3. Pemeriksaan khusus
- Infeksi : perut agak membesar, linea nigra (+), striae Iivide (+), luka parut (-)
- Pafpasi : Tfu 2 jari atas simpisis
- Auskultasi : dll (-)
4. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium HB 11,5 gram %
Dilakukan pemeriksaan USG
Masalah:
Cemas sampai dengan tindakan curetase
DS
Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan
DO
KU ibu baik
TTV
Tensi : 110/70 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 84 x/mnt
Resp : 22x/mnt
Keluar darah pervaginam (+) sedikit
Ds asien tampak gelisah
Do : Ku baik
IIII. Antisipasi Masalah Potensial
Perdarahan
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Abortus Incomplete (keguguran bersisa) merupakan abortus yang ditandai dengan adanya
pembukaan cervik, keluarnya jaringan sebagian dan sebagian masih tertinggal di dalam
kandungan serta perdarahan pervaginam dalam jumlah yang banyak.
Salah satu gejala yang terpenting adalah setelah terjadinya abortus dengan pengeluaran jaringan.
Perdarahan berlangsung teruas menerus selain itu servik tetap terbuka karena masih ada benda
asing di dalam rahim maka uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan
kontraksi.
4.2. Saran
1. Bagi tenaga Kesehatan
Dapat meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana kebidanan lebih
meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Bidan harus meningkatkan
kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan lainnya, klien dan keluarganya.
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu menguasai materi sebelum terjun ke lahan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer Arief , 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi Ke-3. media Asculapius. Jakarta
Erica Ruyston. 1989. Pencegahan kematian Ibu Hamil. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta