Anda di halaman 1dari 6

Sasaran Keselamatan Pasien

1. Ketepatan identifikasi pasien


Rumah sakit memiliki pedoman identifikasi pasien yang tertuang
dalam kebijakan sasaran keselamatan pasien mengenai ketepatan
identifikasi pasien, pedoman tersebut berbentuk SPO dan di seluruh
ruangan rumah sakit mengunakan pedoman sebagai acuan untuk
ketepatan mengidentifikasi pasien. Identifikasi pasien di ruang anggrek
ditetapkan dalam peraturan direktur Rumahsakit umum daerah Bangil
Kabupaten Pasuruan Nomor 48 tahun 2016 yakni identifikasi dilakukan
sebelum pemberian obat, darah atau produk darah, sebelum pengembalin
darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinik serta sebelum
pemberian pengobatan dan tindakan.
Pemakaian gelang identitas di ruang rawat inap anggrek
menggunakan 2 warna gelang yang terdiri dari nama lengkap, tanggal lahir
serta nomor rekam medis
- Gelang biru muda: untuk pasien laki-laki
- Gelang pink: untuk pasien perempuan
Di ruang rawat inap anggrek telah menggunakan gelang penanda
kondisi pasien seperti stiker kuning sebagai penanda pasien risiko jatuh,
stiker ungu untuk pasien Do Not Resusitation (DNR), stiker merah untuk
alergi.
Berdasarkan hasil pengamatan (16 – 12- 2019) semua pasien yang
dirawat di ruang anggrek memakai gelang sesuai dengan jenis kelamin.
Dari 20 pasien, semua pasien yang diidentifikasi dengan tepat sesuai
dengan SPO

6. Mengurangi Risiko cedera pasien akibat jatuh


Rumah Sakit sudah memiliki kebijakan terkait pencegahan risiko
cedera akibat jatuh dan SPO terkait penilaian awal risiko jatuh dan
penilaian ulang terhadap pasien yang berisiko, yang tertera dalam Surat
Keputusan Direktur RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Nomor 14/059/16
tanggal terbit 4 Juli 2016 tentang Asesmen Resiko Jatuh
Perawat di ruang Anggrek melakukan asesmen resiko jatuh
menggunakan Morse Fall Scale yang dilakukan setiap 24 jam, hasil dari
pada asesmen didokumentasikan ke dalam Rekam Medis pasien.
Berdasarkan Pengkajian ke kepala Ruang rawat inap anggrek, disebutkan
bahwa yang terpasang gelang berwarna kuning sebagai penanda resiko
jatuh dengan kriteria pasien resiko tinggi , rata-rata skor lebih dari 45
menggunakan penilaian morse fall scale . Sedangkan dengan resiko jatuh
katagori rendah tidak dipasangkan gelang warna kuning, hanya terpasang
warna gelang sesuai jenis kelamin dan hanya dilakukan monitoring dan
pengkajian selama 24 jam. Perawat melakukan perencanaan ulang sesuai
dengan hasil asesmen ulang yang dilakukan terhadap pasien.
Pelaksanaan disesuaikan dengan kategori risiko jatuh (tinggi/rendah/tidak
beresiko). Stiker/pin risiko jatuh bisa dilepas jika pasien sudah tidak risiko
tinggi dalam 2 kali penilaian.
Berdasarkan Observasi kelompok , pada tanggal 16 Desember
2019 hasil observasi pasien resiko jatuh tinggi dengan ke pasien langsung
sambil melihat gelang dan mencocokkan melalui rekam medis pasien
yang tertara penilian resiko jatuh menggunakan morse fall scale dan
terdapat 100% pasien telah dilakukan assesmen ulang yang tertulis di
rekam medis pasien Adapun pengelompokan sebagai berikut: skor ≥ 45 :
risiko tinggi, skor 25-44 mengalami risiko jatuh rendah, skor 0-24 tidak
berisiko. pada 20 orang ditemukan 2 pasien dengan risiko tinggi jatuh, 5
pasien memiliki risiko jatuh rendah, dan 13 pasien tidak berisiko jatuh.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil kuesioner
Skala Morse diperoleh nilai tertinggi adalah 85, sedangkan nilai terendah
adalah 20.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL IDENTIFIKASI PASIEN

No Dokumen 29-001-16
Tanggal Terbit 22 Februari 2016
Ditetapkan Dr. Agung Basuki, M.Kes (direktur Rumah sakit)
Pengertian Identifikasi pasien adalah prosedur yang dilakukan untuk memastikan
kebenaran/ketetapan identitas pasien sebelum pasien memperoleh
pelayanan atau tindakan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
identifikasi pasien
Kebijakan Ditetapkan dalam peraturan direktur rumah sakit Umum Bangil
kabupaten Pasuruan Nomor 48 tahun 2016 yakni identifikasi dilakukan
sebelum pemberianobat, darah atau produk darah, sebelum
pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis serta
sebelumpemberian pengobatan dan tindakan.
Prosedur Untuk hari ke 1
1. Ucapan salam dan perkenalkan diri anda “ selamat pagi/sore
malam......saya perawat, psikoterapis dlll.....jelaskan tugas anda”
2. Lakukan identifikasi pasien secara verbal dengan cara meminta
pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir dengan
pertanyaan terbuka
3. Lakukan identifikasi pasien secara visual dengan melihat gelang
identitas pasien untuk memastikan nama dan tanggal lahir pasien
benar
Untuk hari selanjutnya
“ Ucapan salam, kemudian secara langsung sapa nama pasien dan
menanyakan kabar” kemudian lakukan validasi secara visual dengan
melihat gelang identitas pasien.
Untuk pasien tidak sadar/kesadaran menurun ataupun tidak diketahui
identitas
“ Lakukan identitas pasien secara visual dengan melihat gelang
identitas pasien untuk memastikan identitas pasien secara benar.”
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ASESMEN RESIKO JATUH

No-dokumen 14/050/16
Tanggal terbit 4 Juli 2016
Ditetapkan Dr. Agung Basuki, M.Kes
Pengertian Proses Pengkajian yang dilakukan oleh perawat pada pasien
yang dicurigai mengalami resiko jatuh, baik yang berada
dirawat inap, rawat jalan, maupun instalasi gawat darurat
Kebijakan Peraturan Direktur RSUD Bangil No tahun 2016 tentang
Panduan Resiko jatuh
Prosedur 1. Pelaksana
- Perawat
- Tenaga kesehatan lain
2. Waktu
Pada saat pasien dirawat jalan , rawat inap, rawat
khusus,IGD
3. Sasaran
Assesmen resiko jatuh adalah semua pasien baru(belum
pernah kerumah sakit) dan Pasien lama dengan penyakit
- Penurunan kesadaran
- Epilepsi
- Kejang
Assesmen resiko jatuh dirawat jalan dan IGD
menggunakan “Get UP ang Go Test” yaitu pasien datang
dengan kondisi:
1. Cara berjalan yang tidak
seimbang/sempoyongan/limbung
- Berjalan dengan mengguanakan alat bantu
(krek,tripot,kursi roda, dipapah orang lain)
2. Menopang pada saat duduk ( tampak memegang
pinggiran kursi/meja/benda lain sebagai penopang pada
saat akan duduk.

Pelaksanaan di Rawat jalan / IGD


1. Tidak berisiko jika tidak ditemukan tanda no 1 atau no
2, tidak diperlukan tindakan
2. Resiko rendah jika menemukan tanda salah satu dari no
1 atauno 2, dilakukan edukasi. Edukasi untuk pasien
resiko jatuh dengan skor rendah yaitu
- Orientasikan pasien tentang lingkungan sekitar
- Pastikan roda tempat tidur terkunci, pagar sisi kanan
dan kiri tempat tidur terpasang baik, tempat tidur
dalam posisis rendah
3. Resikotinggi jika menumakan tanda no 1dan no 2
4. Pada pasien rawat jalan dan rawat khusus dengan resiko
tinggi segera pasang pita kuning disalah satu lengan atas
pasien dan pasang kancing kuning jika pasien IGD yang akan
dirawat inap, barikan edukasi.
5. Jelaskan pada pasien dan keluarga tujuan pemasangan
pita/kancing kuning
6. Pada pasien yang dirawat inap yang mengalami resiko
tinggi atau sesaat setelah terjadi kasus jatuh, dilakukan
asessmen ulang/lanjutan resiko jatuh
Pada pasien dengan resiko tinggi:
a. Pastikan pasien terpasang tanda resiko jatuh/ kancing
pada gelang identitas
b. Edukasi resiko rendah
c. Libatkan keluarga dalam pencegahan resiko jatuh
d. Lakukan pemasangan fiksasi fisik apabila diperlukan
dengan persetujuan keluarga
e. Dokumentasikan hasil pengkajian dilembar resiko jatuh
lanjutan
f. Asesmen dilakukan satu kali dalam 24 jam
g. Assesmen lanjutan resiko jatuh meliputi :

Pengkajian Resiko jatuh Morse fall Risk untuk pasieen


dewasa
Tingkat Skala point Skor
resiko pasien
Riwayat ya 25
jatuh 3 bulan
terakhir
Tidak 0
Diagnosis ya 15
medis > 1
Tidak 0
Alat bantu Berpegangan pada 30
perabot
Tongkat/alat 15
penopang
Tidak ada/kursi 0
roda/perawat/tirah
baring
Terpasang ya 20
infus
Tidak 0
Gaya Terganggu 20
berjalan/
berpindah
Lemah 10
Normal/tirah 0
baring/imobilisasi
Penggunaaan Bermcam-macam 3
obat obat yang
digunakan: obat
sedatif( kecuali
pasien ICU yang
menggunakan
sedasi atau
paralisis), Hipnotik,
barbiturat,
fenotiazin,anti
depresaan,
laksans/diuretik,
Narkotik
Salah satu 2
pengobatan diatas
Pengobatan lain 1
Total skor

Katagori : resiko tinggi = >= 45, Resiko rendah = 25-44,


tidak berisiko= 0-24
Unit terkait Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jaln
Instalasi rawat khusus
Instalasi rawat Intensiv
Instalasi rawat darurat
Instalasi maternal pernatal
Instalasi rekam medik

Anda mungkin juga menyukai