Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rr.

Asri Wahyuningsih
NPM : 1806143094
Mata Kuliah : Psikososial

Review Jurnal 1

Judul PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP


PERILAKU BULLYING SISWA DI SEKOLAH
Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok teman sebaya berpengaruh
terhadap terjadinya perilaku bullying siswa di sekolah. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui gambaran umum mengenai kelompok teman sebaya, perilaku bullying
siswa, dan pengaruh kelompok teman sebaya terhadap terjadinya perilaku bullying
siswa.
Rangkuman Kasus bullying di Indonesia seringkali terjadi di institusi pendidikan. Hal ini
dibuktikan dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, tahun 2011 menjadi
tahun dengan tingkat kasus bullying tertinggi di lingkungan sekolah yaitu sebanyak
339 kasus kekerasan dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas PA, 2011).
Para ahli menyatakan bahwa school bullying merupakan bentuk agresivitas
antarsiswa yang memiliki dampak paling negatif bagi korbannya (Wiyani,2012, hlm
16). Perilaku bullying merupakan perilaku agresif yang serius. Perilaku agresif dapat
terjadi karena berbagai faktor. Faktor-faktor situasional yang dapat memicu
terbentuknya perilaku agresif menurut O’Connell (dalam Annisa, 2012, hlm 3) antara
lain budaya sekolah (bullying yang dilakukan guru atau teman sebaya), teknologi dan
norma kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian dan penafsiran angket, hampir sebagian besar responden
pernah melakukan tindakan bullying, baik bullying secara verbal, bullying secara
fisik, maupun bullying secara psikis. Sedangkan intensitasmya masing-masing
bullying secara verbal berada pada kategori jarang/rendah, bullying secara fisik juga
berada pada kategori jarang/rendah, dan bullying secara psikis berada pada kategori
kadang-kadang/cukup
Metodologi penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Menggunakan teknik sampling dan
Penelitian pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner.
Alat Penelitian kuesioner yang disebar kepada responden yang merupakan siswa SMA yang berasal
dari tiga SMA negeri
Subjek Penelitian siswa SMA yang berasal dari tiga SMA negeri

Jumlah subjek Jumlah subjek penelitian sebanyak 100 responden siswa SMA yang berasal dari tiga
penelitian SMA negeri
Letak penelitian Siswa dari tiga SMA negeri di di kota Bandung.

Jenis Metodologi Jenis metodologi penelitian bersifat kuantitatif karena menghitung statistik korelasi
Penelitian antara kelompok teman sebaya dan perilaku bullying
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMA cenderung mempertimbangkan
kesamaan yang dimiliki, sebagian besar siswa SMA pernah melakukan perilaku
bullying baik secara verbal, fisik maupun psikis, dan kelompok teman sebaya
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku bullying siswa di SMA
Negeri di Kota Bandung dengan koefisien korelasi sebesar 0,360 dan ρ < 0,05 , serta
koefisien determinasi sebesar 13%. Hal ini menggambarkan bahwa sebanyak 13%
dari variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen.
Review Jurnal 2

Judul Reluctant altruism and peer pressure in charitable giving

Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok teman sebaya berpengaruh
terhadap efek teman sebaya terhadap donasi amal dan dampak kepedulian sosial

Rangkuman Kasus bullying di Indonesia seringkali terjadi di institusi pendidikan. Hal ini
dibuktikan dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, tahun 2011 menjadi
tahun dengan tingkat kasus bullying tertinggi di lingkungan sekolah yaitu sebanyak
339 kasus kekerasan dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas PA, 2011).
Para ahli menyatakan bahwa school bullying merupakan bentuk agresivitas
antarsiswa yang memiliki dampak paling negatif bagi korbannya (Wiyani,2012, hlm
16). Perilaku bullying merupakan perilaku agresif yang serius. Perilaku agresif dapat
terjadi karena berbagai faktor. Faktor-faktor situasional yang dapat memicu
terbentuknya perilaku agresif menurut O’Connell (dalam Annisa, 2012, hlm 3) antara
lain budaya sekolah (bullying yang dilakukan guru atau teman sebaya), teknologi dan
norma kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian dan penafsiran angket, hampir sebagian besar responden
pernah melakukan tindakan bullying, baik bullying secara verbal, bullying secara
fisik, maupun bullying secara psikis. Sedangkan intensitasmya masing-masing
bullying secara verbal berada pada kategori jarang/rendah, bullying secara fisik juga
berada pada kategori jarang/rendah, dan bullying secara psikis berada pada kategori
kadangkadang/cukup
Metodologi penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Menggunakan teknik sampling dan
Penelitian pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner.
Alat Penelitian Mengundang 200 siswa sebagai responden untuk melakukan survei

Subjek Penelitian siswa London School of Economics

Jumlah subjek Jumlah subjek penelitian sebanyak 200 responden siswa London School of
penelitian Economics

Letak penelitian London School of Economics

Jenis Metodologi Jenis metodologi penelitian bersifat kualitatif (observasi)


Penelitian
Hasil Penelitian Subjek menyumbang secara individu atau berpasangan. Mereka yang
berpasangan mengungkapkan keputusan donasi mereka satu sama lain.
Sumbangan rata-rata pada kelompok berpasangan secara signifikan
lebih tinggi daripada pada kelompok individu. Subjek berpasangan
memiliki kesempatan untuk merevisi keputusan donasi mereka setelah
diskusi. Pasangan anggota bergeser ke arah keputusan awal masing-
masing. Subjek lebih senang dengan keputusan mereka ketika
sumbangan mereka lebih besar, tetapi mereka yang berpasangan
kurang senang, mengendalikan jumlah yang disumbangkan. Temuan ini
menunjukkan altruisme yang enggan karena tekanan teman sebaya
dalam memberi amal.
Perbedaan Jurnal 2 menunjukan pengaruh yang positif pada teman sebaya
sementara jurnal 1 menunjuka pengaruh negative akibat teman sebaya
Hal menarik Teman sebaya dapat mempengaruhi sikap yang diambil seseorang
secara tidak langsung setelah adanya diskusi bahkan dalam melakukan
donasi amal sekalipun

Anda mungkin juga menyukai