Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI

MANAJEMEN DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA


TERHADAP PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
PENGRAJIN LURIK DI KOTA KLATEN
Oleh:

Ikha Septya Ningrum

15061032

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada pengaruh penggunaan
informasi akuntansi manajemen, kepribadian wirausaha terhadap pengembangan
kewirausahaan bidang ekonomi kreatif di Kota Klaten, untuk menganalisis apakah
ada pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen terhadap pengembangan
kewirausahaan bidang ekonomi kreatif di Kota Klaten dan untuk menganalisis apakah
ada pengaruh kepribadian wirausaha terhadap pengembangan kewirausahaan bidang
ekonomi kreatif di Kota Klaten. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi
berganda. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,
uji multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan data primer
Data primer diperoleh langsung dengan menyebar kuesioner kepada responden.
Responden pada penelitian ini yaitu pemilik dan perajin batik di Kota Klaten. Hasil
penelitian ini adalah variabel penggunaan informasi manajemen (X1) tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengembangan kewirausahaan, kepribadian
wirausaha (X2) berpengaruh terhadap pengembangan kewirausahaan, informasi
akuntansi dan kepribadian secara simultan memiliki pengaruh terhadap
pengembangan kewirausahaan (Y).

Kata kunci: Informasi Akuntansi Manajemen, Kepribadian Wirausaha, Kinerja


Manajer
A. PENDAHULUAN

Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan ekonomi strategis yang

memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi. Beberapa peran penting UKM

dalam perekonomian Indonesia adalah kedudukannya sebagai pelaku utama dalam

kegiatan ekonomi diberbagai sektor, yaitu: penyedia lapangan kerja, pelaku penting

dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,

pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta sumbangannya dalam menjaga neraca

pembayaran melalui kegiatan ekspor.

Berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2012-2013, jumlah

wirausahawan di Indonesia pun melonjak tajam menjadi 2,41% dari jumlah penduduk.

Jumlah tersebut sudah mencapai target wirausaha Indonesia yang idealnya minimum

2% dari jumlah penduduk. UKM/UMKM di Indonesia, sering dikaitkan dengan

masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat

kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan,

proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta

masalah urbanisasi. Menurut World Bank, Indonesia sendiri sumber penghidupan

sangat bergantung pada sektor UKM. Kebanyakan usaha kecil ini terkonsentrasi pada

sektor perdagangan, pangan, olahan pangan, tekstil dan garmen, kayu dan produk

kayu, serta produksi mineral non-logam. Secara keseluruhan, sektor UKM

diperkirakan menyumbang sekitar lebih dari 50% PDB (kebanyakan berada di sektor

perdagangan dan pertanian) dan sekitar 10 % dari ekspor. (Nely Merlina:2014).

Informasi akuntansi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan saat ini.

Informasi akuntansi sangat diperlukan untuk memahami situasi keuangan perusahaan

serta dipakai sebagai dasar untuk pembuatan keputusan yang berkaitan dengan

2
usahanya (Ullah, 2014). Hal ini dikarenakan dengan informasi akuntansi, manajemen

perusahaan dapat mengkomunikasikan kinerja kepada pihak-pihak yang mempunyai

kepentingan pada perusahaan. Bagi para pengusaha, informasi akuntansi sangat

penting untuk mengikhtisarkan profitabilitas atau keuntungan atas usaha yang telah

dijalankan serta untuk melakukan pembuatan keputusan yang berkaitan untuk

kelancaran usahanya atau untuk melakukan investasi. Wirausahawan harus paham

dengan informasi akuntansi yang digunakan dalam perusahaannya sehingga bisa

membantu dalam pembuatan keputusan investasi yang sesuai dan bermanfaat demi

kemajuan perusahaan di masa depan (Sari, 2014).

Pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah

yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian

dari sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja

dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan, namun demikian disadari pula

bahwa pengembangan usaha kecil menghadapi beberapa kendala seperti tingkat

kemampuan, keterampilan, keahlian, manajemen SDM, kewirausahaan, pemasaran

dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan SDM mengakibatkan

pengusaha kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik. (Rosmiati:2012).

Kain Lurik adalah kain tenun dengan hiasan atau lajur garis membujur. Menurut

kepercayaan, setiap motif kain Lurik memiliki fungsi sendiri. Selendang Lurik dengan

nama motif tolak watu dipergunakan untuk tujuh bulanan atau dalam masyarakat

Jawa biasa disebut mitoni. Kain Lurik motif ini juga biasa digunakan untuk upacara

meruwat atau ngruwat. Kain Lurik Pedan yang digunakan untuk tradisi-tradisi bagi

masyarakat Klaten, bukan kain Batik atau kain yang lainnya, karena kain Lurik Pedan

merupakan warisan kebudayaan masyarakat Klaten sejak dahulu, sehingga kain Lurik

Pedan yang digunakan untuk tradisi-tradisi bagi masyarakat Klaten. Kain Lurik yang

3
berpola dominan perulangan raut garis mempunyai makna simbolis khas bagi

masyarakat Klaten misalnya motif tumbar pecah dan liwatan dipakai untuk upacara

selamatan bagi seorang istri yang hamil pertama kali berumur tujuh bulan (mitoni atau

tingkepan) agar si calon ibu dan bayi yang dikandung selamat pada saat kelahiran,

semudah orang memecah ketumbar.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penggunaan

informasi akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap pengembangan

kewirausahaan, dengan judul “Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi

Manajamen dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Pengembangan

Kewirausahaan Pengrajin Lurik Di Kota Klaten”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraiakan diatas maka rumusan

masalah, yaitu:

1. Apakah ada pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen terhadap

pengembangan kewirausahaan pengrajin lurik di Kecamatan Cawas?

2. Apakah ada pengaruh kepribadian wirausaha terhadap pengembangan

kewirausahaan bidang pengrajin lurik di Kecamatan Cawas?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen, kepribadian

wirausaha terhadap pengembangan kewirausahaan pengrajin lurik di Kecamatan

Cawas?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

4
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh penggunaan informasi

akuntansi manajemen, kepribadian wirausaha terhadap pengembangan

kewirausahaan di Kota Klaten

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh penggunaan informasi

akuntansi manajemen terhadap pengembangan kewirausahaan di Kota Klaten

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh kepribadian wirausaha

terhadap pengembangan kewirausahaan di Kota Klaten

D. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan variabel independen penggunaan informasi

akuntansi manajemen (X1), kepribadian wirausaha (X2) dan variabel dependen yaitu

pengembangan kewirausahaan (Y) yang dapat dilihat dari kinerja yang dilakukan oleh

pemilik UKM/UMKM. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh

dari kuesioner yang disebarkan ke UKM/UMKM perajin batik di Kota Klaten.

Populasi penelitian ini adalah para perajin lurik yang ada di Kota Klaten.

Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dimana yang akan

dijadikan sampel adalah para perajin lurik yang ada di Desa Tlingsing Kecamatan

Cawas.

a. Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi keuangan merupakan informasi yang digunakan baik oleh

manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

(Belkaoui: 2000). Indikator yang digunakan untuk variabel informasi akntansi

manajemen berdasarkan Deswira dkk (2009) adalah:

5
1) Mengetahui jumlah produksi setiap hari

2) Mengetahui jumlah pemakaian bahan baku

3) Mengetahui penggajian/upah ke karyawan

4) Mengetahui jumlah penjualan tiap harinya

5) Merencanakan kegiatan usaha

6) Merencanakan kegiatan usaha

7) Mengetahui proses usaha

8) Mengendalikan usaha

9) Mengetahui posisi keuangan

10) Mengetahui kinerja pekerjaan

11) Mengetahui kenaikan atau penurunan modal

12) Sesuai dengan satndar peraturan dari bank, koperasi, paguyuban

13) Menggambarkan usaha yang mendatang

14) Mengetahui efektivitas usaha yang akan datang

b. Kepribadian Wirausaha (X2)

Seorang wirausaha memiliki beberapa ciri kepribadian, yaitu: mengetahui target

sasaran yang diinginkan, mempunyai daya ingat yang baik, tenang dalam reaksi,

optimistis dalam berusaha, diplomatis dalam berbicara, tidak tergesa-gesa dalam

mengambil keputusan, bersikap ramah dan sopan, bersikap tegas, serta

berpengetahuan luas. Indikator yang digunakan untuk variabel kepribadian

wirausaha berdasarkan Machfoedz (2004) adalah:

6
1) target sasaran yang diinginkan

2) mempunyai daya ingat yang baik

3) tenang dalam reaksi

4) optimistis dalam berusaha

5) diplomatis dalam berbicara

6) tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan

7) bersikap tegas

8) berpengetahuaan luas

c. Pengembangan kewirausahaan (Y)

Ukuran keberhasilan manajer/pemilik usaha dalam mencapai tujuannya. Indikator

yang digunakan untuk variabel pengembangan kewirausahaan berdasarkan

Ritonga, (2008) adalah:

1) Perencanaan

2) Investigasi

3) Pengkoordinasian

4) Evaluasi

5) Pengawasan

6) pemilihan staff

7) Negosiasi

8) Perwakilan

7
Instrumen yang valid dan reliabel dalam mengumpulkan data sangat diperlukan

untuk mendapatkan hasil penelitian yang juga valid dan reliabel. Instrumen valid

dapat mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran (Hadi,

2000:11). Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan uji

Pearson Product Moment Coefficient of Corelation. Instrumen akan dinyatakan

valid jika memiliki tingkat signifikan dibawah 5%, sedangkan Indikator untuk uji

reliabilitas adalah Cronbach Alpha, apabila nilai Cronbach Alpha > 0.6

menunjukkan instrumen yang digunakan reliabel (Nunnally, 1969 dalam Ghozali,

2002). Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda dengan terlebih

dahulu mengkonversikan skala ordinal ke skala interval melalui metode interval

berurutan (Method of successive interval). Asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji normalitas, asumsi Multikolinearitas, Heteroskedastisitas .

Berikut ini adalah persamaan yang digunakan dalam penelitian:

Ү ═ α+β1 X1it+β2 X2it +ε

Keterangan:

Ү = pengembangan kewirausahaan

α = Koefisien konstanta

β = koefisien variabel independen

X1it = penggunaan informasi akuntansi manajemen

X2it = Kepribadian wirausaha

ε = Error Term

8
Data yang diperoleh berupa data yang berskala ordinal. Oleh karena itu,

sebelum masuk ke uji selanjutnya, data ordinal yang diperoleh dari hasil

kuesioner harus diubah menjadi data interval dengan menggunakan Method of

Successive Interval. Hal ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam analisis jalur

dimana data harus berskala interval. Statistik deskriptif dalam penelitian ini

digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel penelitian ini

seperti penggunaan informasi akuntansi manajemen, kepribadian wirausaha dan

pengembnagan kewirausahaan. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskriptif suatu data yang dilihat dari minimum, maksimum, rata-rata (mean),

deviasi standar dari masing-masing penelitian. Hasil analisis deskriptif dari

variabel-variabel penelitian ini yang diolah dengan menggunakan SPSS 25 adalah

sebagai berikut:

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi secara

normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data

pada sumber diagonal pada grafik Normal Probability Plot of Regression

standarlized residual. Hasil pengujian di bawah ini, terlihat bahwa titiktitik

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau grafik

histrogramnya. Hal ini berarti bahwa nilai residual yang dihasilkan dari regresi

berdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik.

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan

korelasi antar variabel independen, maka adanya masalah multikolinearitas.

Model regresi yang baik seharusnya tidak menimbulkan masalah

9
multikolinearitas (Ghozali, 2011). Metode pengujian yang paling sering

digunakan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

pada model regresi. Kriterianya yaitu jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari

0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Menurut

Ghozali (2011) bahwa jika varian data residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan informasi

akuntansi manajemen dan kepribadian wirausaha terhadap pengembangan

wirausaha secara simultan. Pengujian ini dilakukan pada tingkat signifikansi (α)

sebesar 5% atau 0,05.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

Populasi dalam penelitian ini adalah pengrajin lurik di Desa Tlingsing Kecamatan

Cawas Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh

dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner berisi pertanyaan yang

telah dikirimkan kepada seluruh responden yaitu pemilik dan pengrajin lurik di

Kecamatan Cawas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 35

responden dari 36 pengrajin lurik di desa Tlingsing Kecamatan Cawas Kabupaten

Klaten. Hal ini disebabkan karena ada beberapa UMKM yang bergabung menjadi satu

sebagai usaha keluarga dan ada pula UMKM yang telah tutup dan tidak beroperasi.

10
1. HASIL PENELITIAN

a. STATISTIK DESKRIPTIF

Tabel 1

Ringkasan Statistik Deskriptif

Variabel N Min Max Mean Standar


Deviasi
Informasi Akuntansi 35 47 64 57,14 4,596
Manajemen
Kepribadian 35 36 45 3,572
Wirausaha 40,06
Pengembangan 35 29 40 34,74 3,768
Kewirausahaan
Sumber: hasil olah data,2018

Kuesioner variabel informasi akuntansi manajemen terdiri dari 13 item

pertanyaan yang dikembangkan oleh Deswira dkk, (2009). Penilaian

menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban. Skor tertinggi adalah

64, sedangkan skor terendah adalah 47. Rata–rata (mean) data ini sebesar 57,14

dan standar devisiasinya adalah 4,596. Kuesioner variabel partisipasi anggaran

terdiri dari 9 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Machfoedz (2004).

Penilaian menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban. Skor

tertinggi adalah 45, sedangkan skor terendah adalah 35. Rata – rata (mean) data

ini sebesar 40,06 dan standar devisiasinya adalah 3,572.Kuesioner variabel

pengembangan kewirausahaan terdiri dari 8 item pertanyaan yang dikembangkan

oleh Ritonga, (2008). Penilaian menggunakan skala likert dengan lima alternatif

jawaban. Skor tertinggi adalah 40, sedangkan skor terendah adalah 29. Rata–rata

(mean) data ini sebesar 34,74 dan standar devisiasinya adalah 3,768.

11
b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu

variabel yang digunakan dalam sebuah penelitian apakah layak atau tidak

untuk dianalisis. Data dikatakan berdistribusi normal apabila koefisien asymp

sign (2-tailed) lebih besar dari α = 0,05. Untuk menguji normalitas data pada

penelitian ini menggunakan uji statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test yang dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25. dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena Asymp. Sig. (2-tailed)

lebih besar dari 0,05 yaitu 0,200.

c. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Signifikan Keterangan


Informasi Akuntansi 0,663 Tidak Terjadi
Manajemen Heteroskedastisitas
Kepribadian 0,565 Tidak Terjadi
Wirausaha Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa semua

variabel independent tidak ditemukan adanya masalah

heteroskedastisitas karena memiliki nilai signifikasi lebih dari 0,05.

d. Uji Multikolinearitas

Tabel 3

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Independent
Informasi Akuntansi 0,929 1,076 Tidak terjadi
Manajemen multikolinear
itas
Kepribadian 0,929 1,076 Tidak terjadi

12
Wirausaha multikolinear
itas
Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

nilai tolerance masing–masing variabel independent memiliki nilai

tolerance lebih besar dari 0,10 yaitu sebesar 0,929 dan nilai VIF

kurang dari 10 yaitu 1,076, yang berarti tidak terjadi masalah

multikolinearitas pada masing–masing variabel independent.

e. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts

Std.
Model B Error Beta t Sig.

1 (Constant) 56,711 11,214 5,057 ,000

Informasi -,134 ,185 -,120 -,724 ,474


Akuntansi

Kepribadian -,349 ,156 -,373 -2,243 ,032


Wirausaha

a. Dependent Variable: Pengembangan Kewirausahaan

Sumber: data primer diolah,2019

13
Berdasarkan tabel 4 pada kolom Unstandardized
Coefficients bagian B diperoleh model persamaan, regresi linier
berganda sebagai berikut:

Y =56,711-0,134X1-0,349X2

Konstanta sebesar 56,711 memberikan arti bahwa apabila

penggunaan informasi akuntansi manajemen (X1), kepribadian

wirausaha (X2), diasumsikan = 0, maka pengembangan wirausaha

nilainya sebesar 56,711. Koefisien regresi variabel penggunaan

informasi akuntansi manajemen (b1) sebesar -0,134 memberikan

arti bahwa penggunaan informasi akuntansi manajemen satu-satuan

maka akan terjadi penurunan pengembangan wirausaha sebesar

0,134. Koefisien regresi variabel kepribadian wirausaha (b2)

sebesar -0,349 memberikan arti bahwa dengan penurunan

kepribadian wirausaha satu-satuan maka akan terjadi kenaikan

pengembangan wirausaha sebesar 0,349.

2. PEMBAHASAN

a. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen terhadap

pengembangan kewirausahaan

Berdasarkan tabel 4.20 Nilai uji t variabel informasi akuntansi

manajemen adalah 0,724 dengan p-value sebesar 0,474 lebih besar dari 0,05.

Hasil ini dipertegas dengan Nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% adalah

2,037, maka variabel informasi akuntansi tidak berpengaruh signifikan

14
terhadap pengembangan kewirausahaan pada taraf signifikansi 5% atau

dengan kata lain H1” ditolak”.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya Ki Marzuki

(2009), Wiwi Idawati (2009), Devi (2014), yang mengatakan penggunaan

informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja. Penelitian ini

berbeda disebabkan ada beberapa penyebab antara lain bahwa pengrajin lurik

di Kota Klaten belum memanfaatkan sistem informasi akuntansi yang terlihat

dari jawaban responden mereka jarang atau sangat jarang membuat laporan

rutin maupun laporan tidak rutin.

b. Pengaruh kepribadian wirausaha terhadap pengembangan

kewirausahaan

Nilai uji t variabel kepribadian wirausaha (X2) adalah 2,243 dengan

p-value sebesar 0,032 lebih kecil dari 0.05, maka kepribadian wirausaha

berpengaruh terhadap pengembangan kewirausahaan atau dengan kata lain H1

“diterima”. Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi

kepribadian wirausaha maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial.

Stoner dan Edward dalam Siregar (2009) menjelaskan bahwa seorang

manajer dapat disebut seorang wirausaha, apabila ia sanggup melaksanakan

perubahanperubahan yang bersifat inovatif dalam proses produksi yang

dimanage olehnya.

Karakteristik wirausaha akan mempercepat manajer untuk

menyelesaikan tugasnya sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai. Hasil

dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar

(2009), Bayu (2007), Yahya dan Haron (2004) serta Mair (2002) yang

15
menyatakan bahwa kepribadian wirausaha berpengaruh terhadap kinerja

manajerial.

c. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen, kepribadian

wirausaha terhadap pengembangan kewirausahaan

Hasil uji signifikansi simultan (F-test) menunjukkan bahwa, nilai Fhitung

sebesar 3,455 lebih besar dari Ftabel 3,32 dengan nilai signifikansi 0,044 lebih

kecil dari 0,05. Berarti variabel penggunaan informasi akuntansi dan

kepribadian wirausaha secara bersama-sama berpengaruh terhadap

pengembangan kewirausahaan atau dengan kata lain H3 “diterima”.

Hasil dari penelitian ini, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Pamungkas (2008), Rahayu (2005) dan Andi (2004), yang menyatakan bahwa

penerapan informasi akuntansi manajemen yang terdiri dari frekuensi

penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas

informasi akuntansi manajemen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2009), Bayu (2007)

dan Mair (2002) tentang pengaruh kepribadian wirausaha terhadap kinerja

manajer, dimana kepribadian wirausaha secara bersamasama memiliki

pengaruh terhadap kinerja manajerial.

F. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

ditarik kesimpulan:

16
1. Penggunaan informasi akuntansi manajemen tidak berpengaruh terhadap

pengembangan kewirausahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai

signifikansi 0,474 lebih besar dari 0,05

2. Kepribadian wirausaha berpengaruh terhadap pengembangan kewirausahaan.

Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,032 lebih kecil dari 0,05

3. Penggunaan informasi akuntansi manajemen dan kepribadian wirausaha, secara

simultan memiliki pengaruh terhadap pengembangan kewirausahaan. Hal

tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,044 lebih kecil dari 0,05

B. SARAN

Berdasarkan pemabahasan dan kesimpulan diatas maka peniliti

memberikan saran bahwa :

1. Bagi perajin lurik agar dapat memanfaatkan penggunaan informasi manajemen

seperti membuat laporan- laporan seperti laporan rutin dan laporan tidak rutin.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada bidang usaha

kerajinan lainnya atau menambah populasi penelitian dengan mengambiseluruh

kecamatan yang ada di Kota Klaten dan pengambilan sampel secara acak.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2003. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Aprianto, Agus. 2014. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa


Kewirausahaan Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam
Pengambilan Keputusan Investasi. Skripsi Universitas Mahasaraswati,
Denpasar.

Ating Tedjasutisna. (2004). Memahami kewirausahaan SMK Tingkat I. Bandung:


ARMICO.

Azhar Susanto. 2002. Sistim Informasi Manajemen Konsep dan


Pengembangannya. Edisi 2. Bandung. Linggajaya.

Baridwan. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua. BPFE, Jogjakarta.

Garrison, Ray H., Eric W. Noreen. 2000. Akuntasi Manajerial. Buku 1, Alih
Bahasa A. Totok Bidisantoso. Salemba, Jakarta.

Garrison, Ray H, Norren, Brewer. 2013. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba


Empat.

Ghozali, Imam.2011.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS


17. Cetakan Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harisman, Dody. 2012. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian


Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Jasa di Kota
Padang. Skripsi. Universitas Bunghatta. Padang

Holmes, S., and Nicholls, D.1988. An Analysis of The Use of Account Information
by Australian Small Bussiness. Journal of small Bussiness Management, 26
(20).57-68.
Huda, Choirul.2017 pengaruh tingkat pendidikan pemilik pengetahuan akuntansi
dan pelatihan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi
19

dimoderasi ketidakpastian lingkungan usaha kecil menengah. Jurnal ilmiah


FEB UNESA. Vol.5 No.1.

Iba, Z. 2012. Hubungan Karakteristik Informasi yang Dihasilkan Oleh Sistem


Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada PT
Eurotek Jaya Perkasa Bogor. Skripsi.(online)
https://puskomstie.wordpress.com/2012/10/16/sistem-informasiakuntansi-man
ajemen/, diunduh 20 Oktober 2018.

Idrus. 2000. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyiapan Dan


Penggunaan Informasi Akuntansi Pada UMKM di Jawa Tengah. Thesis
UNDIP. Semarang.

Kasmir. (2011). Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kristian, Chandra.2010. Pengaruh Skala Usaha, Umur Perusahaan, Pendidikan


Pemilik,Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi pada UKM Dikabupaten
Blora. Mahasiswa FEB UNNES.

Machfoedz, Mas’ud dan Mahmud Machfoudz. 2004. Kewirausahaan Suatu


Pendekatan Kontemporer. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Salemba Empat, Jakarta.

Nely Marlina.2014. Apa itu UKM dan UMKM? Bagaimana Perkembangan di


Indonesia. http://goukm.id

Nopalia, Wirmie Eka Putra, Dewi Fitriani. 2012. Pengaruh Penggunaan


Informasi Akuntansi Manajemen dan Kepribadian Wirausaha Terhadap
Kinerja Manajerial (Survei Pada Dealer Sepeda Motor di Kota Jambi).
Jurnal Binar Akuntansi. Vol.1 No.1.

Riduwan. 2013. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta.
20

Ritonga, Panangaran.2008. Pengaruh Budaya Paternalistik dan Komitmen


Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja
Manajerial pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara. Tesis
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sari, Ni Made Ari Maya. 2014. Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan
Pengetahuan Akuntansi Pada Penggunaan Informasi Akuntansi dalam
Pembuatan Keputusan Investasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana.11(1), 303-319.

Sinta, Dewi. 2011. Pengaruh pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian


Kewirausahaan Terhadap kinerja Manajerial (Studi pada PT Metro Pos).
Skripsi. Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Jakarta.

Siregar, Aditya Fitri. 2009. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian


Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Jasa di Kota
Medan. Skripsi Universitas Sumatra Utara. Medan.

Siregar, Resa Kurnia. 2013. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Kepribadian


Wirausaha dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja manajer Pada
Usaha Kecil Menengah (UKM) Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Tesis.
UPN Veteran. Yogyakarta

Sucipto. 2004. Penerapan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan.


Repository Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono, 2008. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.

Suhairi. 2004. Persepsi akuntan terhadap overload standar akuntansi keuangan


(SAK) bagi usaha kecil dan menengah. Simposium Nasional Akuntansi IX,
Padang.
21

Suhairi, Sofri Yahya, dan Hasnah Haron. 2004. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi
dan Kepribadian Wirausaha Terhasap Penggunaan Informasi Akuntansi
Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Simposium Nasional Akuntansi
VIII, 1-19, Denpasar.

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metode Penelitian Bisnis.


Yogyakarta.

Trimurti, Titisari Kartika Hendra. 2005. Pengaruh Aspek Kewirausahaan


Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Makanan Berskala kecil di
Surakarta. Gema Th. XVIII/33.

Ullah, Hafij, Jamil Ahmed Khonadakar & Syeda Tamanna Fahim. 2014. Role of
Accounting Information in Strategic Decision Making in Manufacturing
Industries in Bangladesh. Global Journal of Management and Business
Research: Accounting and Auditing, 14. Isuue 1 Version 1.0.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2008. Tentang Usaha Mikro,


Kecil dan Menengah.

Yasid, Helmi. 2012. Pengaruh Ketidakpastian Tugas dan Desentralisasi


Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai
Variabel Intervening. Vol.1 No.1, Hal.53-66. Jurnal Akuntansi
22

Anda mungkin juga menyukai