Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah PT Ansar Terang Crushindo


PT. ATC didirikan oleh Ir. M. Saleh Z. sebagai Direktur Utama dan
Thedy Antoni sebagai Dewan Komisaris pada tahun 2009 yang berkantor
pusat di jalan Bypass km 9 Ampalu, Kecamatan Lubeg Padang, mempunyai
tiga divisi, yaitu divisi Tambang, divisi stone crusher, dan divisi peledakan
(blasting). PT Ansar Terang Crushindo memulai usahanya dari bawah dengan
pekerjaan penambangan batu gunung (galian c) dan membuka stone crusher
dengan perbekalan pengalaman, dan didukung oleh para staff ahli
professional dan berlatar belakang pendidikan sarjana Teknik Sipil.
PT. Anshar Terang Crushindo merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan batu andesit. PT. Anshar Terang Crushindo
(ATC) melakukan penambangan batu Andesit di Jorong Pauah Anok Nagari
Pangkalan Kecamatan Pangkalan Kabupaten 50 kota Sumatera barat. PT.
Anshar Terang Crushindo (ATC) mulai melaksanakan kegiatan produksi
penambangan batu Andesit sejak tahun 2010 pada luas area bukaan 20 Ha.
Berdasarkan keputusan Bupati Lima Puluh Kota pada tanggal 30 April
2009, usaha pertambangan (galian C) PT Ansar Terang Crushindo ini telah
memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi dengan No.
04/IUP/KPPT-LK/2009.
Pada proses penambangan batu andesit kegiatan pemboran dan
peledakan merupakan salah satu faktor utama kegiatan penambangan untuk
memberaikan batuan. Selain mengoptimalkan proses dalam kegiatan
pemboran dan juga peledakan dilakukan kajian terhadap hasil dari kegiatan
pemboran dan peledakan yang dilakukan.
PT. Ansar Terang Crushindo dalam merealisasikan tujuan mempunyai
struktur organisasi yang di dalamnya ditetapkan kedudukan, wewenang,
tugas, dan tanggung jawab masing-masing anggota sehingga mereka
bertanggung jawab kepada tugas yang harus dilaksanakan.
B. Kondisi Umum Tambang PT Ansar Terang Crushindo
PT. Ansar Terang Crushindo berada di Jorong Pauh Anok Nagari
Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota,
Provinsi Sumatera Barat. Terlihat dari peta geologi,

(Gambar 1.1 Peta Geologi Lokal)

Kondisi pada lapangan pada saat melakukan kunjungan peledakan yaitu


basah di karenakan air hujan yang terjadi pada pagi hari.

(Gambar 1.2 Kondisi Lapangan)


BAB II
KEGIATAN PEMBORAN

A. Persiapan
Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam
suatu operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat
sejumlah lubang ledak yang nantinya akan diisi dengan bahan peledak untuk
diledakkan. Kegiatan pemboran sangat berpengaruh terhadap suatu
keberhasilan peledakan. Pemboran ini bertujuan untuk membuat lubang
ledak. Alat bor yang digunakan adalah Furukawa Rock Drill PCR 200. Dan
Kompresor PDS 750 S

(Gambar 2.1 Alat Bor Furukawa RD)

(Gambar 2.2 Kompresor PDS 750 S)


B. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan pemboran pada PT Ansar Terang Crushindo pada
awalnya kompresor dihidupkan dan dipanaskan terlebih dahulu. kompresor
ini berguna untuk menggerakan alat pemboran, mengeluarkan cutting dari
lubang bor, dan mendinginkan mata bor. operator mulai mempersiapkan
mesin bor, Selanjutnya mata bor/bit diarahkan ke batuan yang akan dibor.
Batang bor yang dipakai memiliki panjang 3 m, Setelah mencapai kedalaman
2,5 meter batang bor diangkat. Arah pemboran yang diterapkan adalah
pemboran dengan arah lubang ledak tegak (gambar 4.5), hal ini dimaksudkan
agar pemboran dapat dilakukan dengan lebih baik dan akurat. Selain itu,
pengisian bahan peledak juga mudah untuk dilakukan.

C. Hasil
Geometri yang di gunakan pada pengeboran di PT Ansar Terang Crushindo.
1. Kedalaman = 2,5 meter
2. Diameter = 3 inchi
3. Kemiringan = tegak
4. Pola = zigzag bujur sangkar 2x2
5. Jumlah = 100 lubang
6. Free Face =2
BAB III
KEGIATAN PELEDAKAN

A. Persiapan
Perlatan peledakan yang di gunakan dalam kegiatan ini yaitu. Blasting
Machine 100 v, Meteran , Kayu, Blasting Ohm Meter. Yang dapat digunakan
beberapa kali sampai alat rusak. Perlegkapan peledakan yang di gunakan
dalam kegiatan ini yaitu. Electrik detonator, Dayagel , Anfo, Kondom, Lead
in line. Di gunakan hanya sekali kegiatan peledakan. Bahan peledak yang
digunakan yaitu ANFO.Persiapan lainnya dengan mengisi semua bahan
peledak ke dalam lubang bor dan merangkai pola peledakan dan menghitung
tegangan yang terjadi pada rangkaian.
Geometri peledakan pada perusahaan PT Ansar Terang Crshindo
Parameter Nilai

Burden 1,8 meter

Spasi 2 meter

Stemming 40 cm

Subdrill 10 cm

PC 2,8 meter

Kedalaman 3 meter

Jumlah Lubang 100

Diameter Lubang 3 Inch


B. Pelskasanaan
Proses peledakkan berlangusng kurang lebih 2 jam. Pada perusahaan
PT Ansar Terang Crushindo menggunakan rangkaian perlengkapan peledakan
electric detonator dengan nomor delay 0 – 10. Kondisi daerah yang akan
diledakkan itu tidak rata , dalam artian luasan areanya tidak berbentuk persegi
ataupun persegi panjang, tapi tidak beraturan. Pelaksanaa peledakan terjadi 10
peledakan, di karenakan ada 10 rangkaian yang terbagi, dan dalam 100
lubang ledak terbagi pada saat peledakan menjadi 10 tahapan, untuk
mengurangi getaran terhadap lokasi peledakan dan agar batuan tidak terbang
keluar kawasan peledakan mengenai masyarakat dan perumahan.

C. Hasil
Fragentasi yang di hasilkan setelah proses peledakan yaitu memenuhi syarat
dan ketnetuan dan ada yang elebihi terlalu besar batuan.

(Gambar 3.1 Fragmentasi hasil peledakan)


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Himmatul Aulia, dkk. 2017. Analisis Arah dan Jarak Lemparan Fly
Rock Akibat Kegiatan Peledakan di PT Dahana Jobsite PT Adaro
Indonesia, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499
Roth, Julius. 1979. A Model for the Determination of Fly Rock Range as a
Function of Shot Condition. Pennsylvania: United States Department
of the Interior Bureau of Mines.
Daniel Jahed Armaghani. 2013. A Simulation Approach to Predict Blasting-
Induced Flyrock and Size of Thrown Rocks. EJGE Vol. 18 (2013),
Bund

Anda mungkin juga menyukai