Anda di halaman 1dari 1

Kisahku dari Gelanggang

Namaku Raya, anak tunggal di keluarga sederhana tapi bagiku istimewa. Orang-orang
menganggap aku manja dan sedikit pintar. Padahal kalau menurut aku, ini bukan manja tapi
memanfaatkan usia untuk bisa bergantung sama mamah dan papah, karena kalau nanti aku
sudah dewasa aku tidak akan bisa seperti ini lagi. Aku menyebut diriku sedikit pintar karena
kalau aku bilang aku pintar nanti dianggap menyombongkan diri katanya wkwk. Sekarang
usiaku 17 tahun kelas 2 SMA di salah satu SMA Yogyakarta. Masa-masa seperti ini adalah
masa dimana aku ingin merasa dicintai oleh teman sebayaku, merasakan jatuh cinta, menonton
film di bioskop dengan pacarku dan dating pada malam minggu denganya. Ah sudahlah
lupakan soal percintaan itu, mamah dan papahku melarang aku untuk masuk ke fase itu.
Katanya, supaya aku tidak terjerumus ke hal yang negatif. Karena menurut mereka, pacaran
adalah tahapan awal yang bisa mengantarku untuk menuju hal yang negatif. Terus kata
mamahku seperti ini “Mamah juga dulu ngga boleh pacaran sama mbah kamu dek, langsung
menikah dengan papahmu itu”. Rasanya ingin aku berteriak menjawab perkataan mamahku
“Mah jaman dulu tuh beda ya sama jaman sekarang, semua teman-temanku juga punya pacar
kok mah”. Tapi yasudahlah apa salahnya menurut pada orang tua.

Kegiatanku sekarang ini ya cuma berangkat sekolah, mengerjakan tugas, main bersama
kawanku dan tidur. Aku juga ikut kegiatan ekstrakurikuler di sekolahku. Untuk yang pertama
kalinya aku konsisten mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Aku ikut pencak silat.
Awalnya aku tidak terfikir untuk ikut kegiatan ini. Sampai akhirnya aku menemukan sebuah
map dengan berkas-berkas sertifikat pencak silat milik papahku. Selama 17 tahun lamanya aku
hidup dengan papahku, aku tidak tahu sama sekali kalau papah mengikuti pencak silat di salah
satu perguruan di daerah kami. Tidak tanggung-tanggung, papah sudah sampai beberapa
tingkatan sabuk kalau dilihat dari sertifikatnya. Entah apa motif papahku tidak memberitahuku
tentang persoalan ini. Lalu dari sinilah aku berfikiran untuk melanjutkan jejak papah di bidang
persilatan.

Anda mungkin juga menyukai