Anda di halaman 1dari 179

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS KALASAN SLEMAN
YOGYAKARTA PADA MATERI “SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”
MELALUI METODE PQ4R

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Yani
NIM : 091434013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS KALASAN SLEMAN
YOGYAKARTA PADA MATERI “SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”
MELALUI METODE PQ4R

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Yani
NIM : 091434013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2013

i
.=@,E-ry:.-a+Egg

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

MtrTIINGKATKAIY HASIL BELAJAR DAIY KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KAIYISIUS KALASAI\I SLEMAN
YOGYAKARTA PAI}A MATE*I OSISTEM PENCERNAAI\T MAhIUSIA''
MELAL{ilMETODE PglR

Telah disetuiui olch:

Pembimbing

Tanggal 25Januari2013

u
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

MEI\III{GKATKAI\I HASIL BELAJAR I}AI\I KEMAMPUAN BERPIKIR


KRIfiS SISWA KELAS YIII
B SMP KA}ISTUS KALASAIY SLEMAN
YOGYAKARTA PADA MATERI *SISTEIT,I PENCERNAAilI MAI\TUSIA"
MELALUI METODE P84R

Dipersiapkan dan dihrlis oleh

Yani

NIM:091434013

Telah di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 6 Februari 2013

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Tanda-tansan

, ff^,| ,
Ketua

Sekretaris

Anggota
: Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.

Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc.

Luisa Diana Handoyo, S.Si., M.Si.


*ffi,
(.......-&...[:.-.:.

Anggota Drs- Soetardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. (....

Anggota Dr. h. P. lViryono Priyotarntarn4 S.J. (...:

Yogyakarta" 6 Februari 2013

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

ll1

tr
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Pencipta Pengetahuan dan Hikmat


Adik-adik angkatanku tercinta
Prodiku tercinta
Pembaca skripsi ini
Keluargaku tercinta
Diriku

iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Diri kita yang menjadikan kita lemah


ataukah kuat

**충 절 로 걸 으 리**

v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas


VIIIB SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta Pada Materi “Sistem
Pencernaan Manusia” Melalui Metode PQ4R

Yani, 2013, Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode PQ4R dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas VIII
B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan manusia.

Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII B, SMP Kanisius Kalasan


Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013. Komponen pengumpulan data yang
digunakan berasal dari hasil penilaian pre-test, post-test, lembar observasi, dan
LKS.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas model Sanford


dan Kemmis yang terdiri atas tindakan berulang dimulai dengan perencanaan
tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan
mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan
refleksi (reflection), dan seterusnya sampai mencapai kualitas pembelajaran yang
diinginkan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, disimpulkan metode


PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar dan kekritisan siswa. Hal ini ditunjukkan
dari hasil belajar siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan yang telah memenuhi
batas indikator penelitian, dimana 60% siswa dapat tuntas dengan KKM 70. Hasil
belajar pada aspek kognitif menunjukkan peningkatan persentase kelulusan siswa
dimana pada siklus II 67,57% siswa berhasil mencapai nilai KKM 70, nilai ini
lebih tinggi dari dari nilai pre-test (29,72%) dan post-test I (5,41%). Hasil belajar
pada aspek afektif secara klasikal pada siklus II mencapai 76,67%, naik 15% dari
penilaian afektif pada siklus I. Pada aspek psikomotorik siklus II menunjukkan
perkembangan dimana sebanyak 73% siswa telah aktif dikelas. Pembelajaran
dengan metode PQ4R juga menunjukkan perkembangan kekritisan siswa dimana
ketuntasan belajar mencapai 67,57% pada siklus II meningkat 32,43% dari nilai
kekritisan pada pre-test.

Kata Kunci: Metode PQ4R, Penelitian Tindakan Kelas, Sanford-Kemmis, Hasil


Belajar, dan Kekritisan

viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Increasing the Learning Performance and the Ability to Think Critically of the
Kanisius Kalasan Yogyakarta Junior High School Students Grade VIII B
through PQ4R Method in the Chapter “Human Digestion Systems”
Yani, 2013, Sanata Dharma University

The purpose of this research is to know how far the PQ4R method,
increases the student’s learning performance and their ability to think critically
on human digestion systems subject.

The research chooses as its target group the student of Kanisius Kalasan
Yogyakarta Junior High School grade VIII B, 2012-2013 periods. The data were
collected from the evaluation of pre-test, post-test, observation sheet, and student
worksheet.
This research used Sanford and Kemmis method consisting of stages:
planning, action, observation, evaluation, and reflection that was applied
repeatedly until reaching the desired result and quality.
Based on the result of this research, it can be concluded that PQ4R
method could increase the student’s learning performance and the ability to think
critically. The student’s learning performance of the Kanisius Kalasan
Yogyakarta Junior High School student grade VIII B has reached the research
indicator. It showed that 60% of the student got score over 70, the standard score.
The learning performance of the cognitive aspect showed the percentage increase
of students who performed over the passing grade. In the second cycle (cycle two),
67,57% of the students reached the standard score. This percentage is higher than
pre-test (29,72 %) and post-test (5,41 %) percentage. Affective aspect of learning
performance in the second cycle classically has reached 76,67 %, which is higher
15% than the first cycle. In the second cycle, the psycomototric aspect of learning
performance showed the improvement which is show by 73% of the students who
had been actively participating in the class. Method PQ4R also showed
improvement of student’s criticism since the student learning performance
reached 67,57% in the second cycle which means 32, 43% increase from the pre-
test.

Key word: PQ4R method, Classroom Action Research, Sanford-Kemmmis,


learning performance, and criticism.

ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya
yang limpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS KALASAN SLEMAN
YOGYAKARTA PADA MATERI “SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”
MELALUI METODE PQ4R”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi yang telah memberikan ijin dalam melaksanakan penelitian dan yang
telah membari saran dalam penulisan skripsi ini.
2. Ibu Luisa Diana Handoyo, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan memberikan waktu untuk memberikan pengarahan dan dengan
sabar membimbing penulisan skripsi.
3. Segenap dosen Pendidikan Biologi dan staf Sekretariat Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang
telah mendukung penulis secara tidak langsung.
4. Bapak Yusup Indrianto P., S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius
Kalasan Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
5. Ibu Ch. Heffi Widyaningrum, S.Pd. Si., selaku guru IPA yang telah
membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam melaksanakan
penelitian di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
6. Siswa-siswi kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran
2012-2013 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
7. Seluruh keluargaku yang selalu mengingatkan dan memberi dorongan pada
penulis untuk segera menyelesaikan studi.
8. Kakak-kakak angkatan Pendidikan Biologi 2008 yang selalu mendukung
dalam menyemangati penulis.

x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI xi

9. Teman-teman yang telah membantu dalam observasi dan membantu dalam


menyemangati penulis Ina, Yuni, Vero, Cici, Eti, Lana, dan Kintan.
10. Teman-teman angkatan 2009 tercinta yang memberikan pengalaman luar
biasa bagi penulis sehingga ini menjadi kenangan pembelajaran yang
istimewa.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

Manusia jauh dari kesempurnaan, demikian pula dalam penulisan skripsi.


Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini
dapat menjadi inspirasi dan alat bantu bagi pendidik yang membacanya dan
menerapkannya.

Penulis

Yani
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv
HALAMAN MOTO................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABTRACT................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Batasan Masalah.............................................................................4
D. Tujuan Penelitian...........................................................................5
E. Manfaat Penelitian.........................................................................5
BAB II DASAR TEORI..................................................................................7
A. Hasil Belajar...................................................................................7
B. Berpikir Kritis..............................................................................15
C. Konstruktivisme...........................................................................18
D. Strategi Elaborasi.........................................................................19
E. Metode PQ4R...............................................................................21
F. Hasil Penelitian dengan Metode PQ4R yang Relavan.................25
G. Materi Sistem Pencernaan............................................................28
H. Kerangka Berpikir………............................................................35
I. Hipotesis………………...............................................................36
BAB III METODOLOGI................................................................................37
A. Jenis Penelitian.............................................................................37
B. Setting Penelitian.........................................................................37
1. Sampel penelitian....................................................................37
2. Tempat dan waktu penelitian...................................................38

xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI xiii

C. Desain Penelitian..........................................................................38
D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................43
E. Instrumen Penelitian.....................................................................49
F. Indikator Pencapaian....................................................................49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan................................................................50
B. Hasil Penelitian...........................................................................52
1. Siklus I..................................................................................53
2. Siklus II.................................................................................58
C. Hasil dan Pembahasan Penelitian...............................................62
1. Penilaian Kognitif Siswa-siswi.............................................62
2. Penilaian Afektif-Psikomotorik
Siswa-siswi Secara Klasikal.................................................67
3. Penilaian Tingkat Kekritisan Siswa-siswi............................70
4. Penilaian Lembar Angket……….........................................72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................74
A. Kesimpulan.................................................................................74
B. Saran...........................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................76
LAMPIRAN...........................................................................................................79
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Kata Kerja Operasional Domain Psikomotorik...................................12
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran
dengan Penerapan Metode PQ4R (Trianto, 2009)..............................23
Tabel 4.1 Pencapaian Nilai Kognitif dan Kekritisan Pre-test............................51
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Tindakan dengan Metode PQ4R........................52
Tabel 4.3 Tingkat Pencapaian Kognitif Siswa-siswi...........................................63
Tabel 4.4 Pencapaian Tingkat Afektif dan Psikomotorik
Siswa Kelas VIII B..............................................................................67
Tabel 4.5 Tingkat Pencapaian Kekritisan Siswa.................................................70
Tabel 4.6 Persentase Perkembangan Penyusunan
Tipe Soal Pada Pengerjaan LKS.........................................................72
Tabel 4.7 Perkembangan Hasil Belajar dan Kekritisan
Berpikir Berdasarkan Hasil Angket yang diberikan……...................73

xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Bangan Hubungan Strategi/Metode dengan
Kompetesi/Hasil Belajar, Materi/Bahan dan Interaksi............................19
Gambar 3.1 Model Gabungan Sanford dan Kemmis Adaptasi Depdiknas, 1999.........39
Gambar 4.1 Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus I............................................63
Gambar 4.2 Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus II...........................................66
Gambar 4.3 Diagram Hasil Sintesis Lembar Observasi untuk Tingkat Afektif............68
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Sintesis Lembar Observasi
Untuk Aspek Psikomotorik (a) Siklus I dan (b) Siklus II........................69

xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus…………………………………………...........................................79
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……………………………......82
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)………………………………………………..93
4. Kisi-kisi…………………………………………………………………...102
5. Soal Pre-Test dan Post-test………………………………..……………...105
6. Rubrik Penilaian LKS…………………………………………...………..111
7. Lembar Observasi Kelas………………………………………………….112
8. Lembar Angket Penilaian Metode PQ4R
Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis………………...113
9. Angket Observasi…………………………………………………………115
10. Surat Ijin Penelitian………………………………………………………118
a. Surat Ijin Observasi……………………………………………………118
b. Surat Ijin Penelitian Kepada Bappeda…...……………………………119
c. Surat Ijin Penelitian dari Bappeda……………….……………...…….120
11. Dokumen Proses Pembelajaran………………………………………......122
a. Foto Kegiatan Pembelajaran………………………………………......122
b. Nilai……………………………………………………………………125
12. Data Kegiatan Belajar Siswa……………………………………………..132
a. Pre-test terendah……………………………………………………….132
b. Pre-test tertinggi……………………………………………………….134
c. Post-test I terendah…………………………………………………….136
d. Post-test I tertinggi…………………………………………………….137
e. Post-test II terendah………..………………………………………….138
f. Post-test II tertinggi………...………………………………………….139
g. LKS I……………..………...………………………………………….140
h. LKS II……..……..………...………………………………………….143
i. LKS III….………..………...………………………………………….146
j. Lembar Observasi………...………………..………………………….154
k. Angket….………..………...…………………………………….…….158
l. Latihan Membuat Pertanyaan Mandiri………………………………..159
m. Review….………..………...………………………………………….160
n. Refleksi….………..………...…………………………………………161
13. Surat Pernyataan Selesai Melakukan Penelitian………………………….162

xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan

perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan

ialah pendidikan yang dapat mengembangkan potensi peserta didik. Untuk

mengembangkan potensi peserta didik maka diperlukan usaha-usaha dari

komponen pendidikan terutama dalam hal ini pendidik sebagai motor pemaju

pendidikan bangsa. Salah satu usaha yang sangat penting ialah perbaikan

strategi dan metode mengajar yang efektif dalam proses pembelajaran

(Trianto, 2009).

Penerapan strategi dan metode pembelajaran yang efektif tentu akan

menghasilkan pembelajar yang tidak hanya tahu tapi juga memahami. Salah

satu petunjuk kesuksesan belajar ialah adanya perkembangan hasil belajar

yang menuju ke-angka yang lebih baik dan adanya proses perkembangan

pemikiran siswa yang kritis terhadap ilmu pengetahuan yang diterima. Dalam

meningkatkan hasil belajar dan juga tingkat kemampuan berpikir kritis siswa,

diperlukan adanya pengetahuan dasar yang dibangun. Pengetahuan dasar

dapat dibangun dengan cara menciptakan ingatan-ingatan akan pelajaran yang

1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 2

diperoleh dari guru dan terutama sumber-sumber informasi tertulis. Untuk itu

diperlukan alat bantu seperti strategi belajar dan metode belajar. Salah satu

strategi belajar yang dikembangkan ialah strategi elaborasi melalui metode

PQ4R.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ross dan Divesta

(1976) serta Dansereau (1985), diketahui bahwa pembelajaran dengan strategi

elaborasi melalui metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

dan Review), memperlihatkan pembelajaran sebagai proses penambahan

rincian pada skema yang telah ada di otak untuk membuat informasi baru

agar mudah diingat atau dipelajari, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih

bermakna. Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan Hanclosky dalam

Sulhan (2006) menyimpulkan bahwa penggunaan metode PQ4R secara

sistematis dapat membantu siswa mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi apa yang mereka baca. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Reder dan Anderson (1980: 3), juga

memberikan dukungan terhadap besarnya manfaat dari strategi elaborasi

melalui metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi kelas dan observasi tertulis yang dilakukan

peneliti di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta kelas VII-VIII, siswa-siswi

SMP Kanisius Kalasan memiliki kemampuan kognitif yang baik. Hal ini

ditunjukkan saat siswa diberikan pertanyaan siswa mampu menjawab

pertanyaan dari guru. Kemampuan psikomorik setiap siswa sangat beragam,

seperti kelas VII B ada beberapa siswa yang aktif bertanya, namun di kelas

VII A siswa lebih menunjukkan sikap yang pasif. Berdasarkan data observasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 3

tertulis kegiatan membaca siswa dan bertanya siswa kelas VII, peneliti

memperoleh tingkat ketertarikan siswa-siswi terhadap kegiatan membaca dan

bertanya mengenai materi IPA-Biologi termasuk dalam kategori rendah

karena “alasan kesenangan siswa-siswi terhadap Biologi karena bacaan

Biologi menarik”, mencapai 9 %. Tingkat intensitas bertanya mencapai 73%

untuk kategori siswa-siswi yang sangat sering mengajukan pertanyaan dari

keseluruhan enam kelas yang diberi angket (3 kelas VIII dan 3 kelas VII).

Dari jumlah ini sebesar 3% berasal dari siswa-siswi kelas VII B. Berdasarkan

hasil ini dapat disimpulkan siswa-siswi masih kurang aktif dalam

mengajukan pertanyaan atas apa yang mereka baca.

Melihat tingkat jarangnya siswa membaca dan mengajukan pertanyaan

ini peneliti tertarik untuk menerapkan strategi eraborasi melalui metode

PQ4R, dalam membantu siswa memiliki hasil belajar lebih dan belajar lebih

mendalam sehingga dapat berpikir kritis, dan strategi ini diterapkan di kelas

VIII B (dari kelas VII B) karena kelas ini memiliki tingkat membaca dan

bertanya terendah. Melalui strategi PQ4R diharapkan siswa-siswi dapat

meningkatkan minat dan intensitas membaca siswa yang akan berefek pada

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa yang ditunjukkan tingginya

tingkat dalam mengajukan pertanyaan dalam suatu bacaan.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bab sistem

pencernaan manusia kelas VIII semester I. Materi ini dipilih berdasarkan data

observasi kelas VIII sebanyak 70 siswa-siswi yang telah menempuh pelajaran

ini. Berdasarkan data disimpulkan materi yang sulit bagi siswa-siswi SMP

kelas VIII ialah materi sistem pencernaan sebanyak 21% dari kelima materi

Biologi lainnya. Selain itu nilai rerata materi ini mencapai 70,929 kurang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 4

2,071 dari nilai KKM (73) dan nilai terendah diperoleh dari kelas VIII B,

yaitu 68,167 (kelas VIII A: 74,12 dan VIII C: 70,51). Berdasarkan latar

belakang yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik untuk

mengangkat penelitian berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar dan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan

Sleman Yogyakarta Pada Materi “Sistem Pencernaan Manusia” Melalui

Metode PQ4R.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII

B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan manusia?

2. Apakah metode PQ4R dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan

manusia?

C. Batasan Masalah

1. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud meliputi:

a. Domain kognitif terkait enam jenjang kemampuan yaitu pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Domain afektif terkait reciving/attending (siswa bersifat terbuka

terhadap ilmu pengetahuan yang diterima), organisasi (siswa mampu

bekerja sama satu dengan lainnya), dan karakteristik (siswa menghargai

setiap pendapat yang diajukan dalam proses pembelajaran).

c. Domain psikomotorik terkait perception (siswa mampu memilih

pertanyaan), guided response (siswa membuat pertanyaan-jawaban),

dan mechanism (siswa mengkomunikasikan pertanyaan-jawaban yang


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 5

telah dibuat, complex overt response (siswa memperbaiki pertanyaan-

jawaban yang dibuat), dan origination (siswa menyusun kesimpulan-

refleksi pembelajaran).

2. Kemampuan berpikir kritis terkait dengan tingginya kuantitas pertanyaan

atau pernyataan dari suatu bahan bacaan dan juga kualitas pertanyaan atau

pernyataan yang lebih bersifat pemahaman, analisis, sintesis, aplikasi dan

evaluasi.

3. Objek : Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis.

4. Subjek : Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.

5. Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan

manusia.

6. Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

D. Tujuan

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana metode PQ4R dapat meningkatkan hasil

belajar siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem

pencernaan manusia.

2. Untuk mengetahui sejauh mana metode PQ4R dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada

materi sistem pencernaan manusia.

E. Manfaat Penelitian

1. Siswa

a. Siswa dapat memahami materi sistem pencernaan manusia lebih

mendalam sehingga dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 6

b. Siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar-mengajar dan

mengembangkan kemampuan berkomunikasi (bertanya) lebih baik

dalam proses belajar-mengajar.

c. Siswa dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berpikir

kritis.

2. Guru

Guru dapat memperoleh variasi strategi dan metode pengajaran yang

efektif dalam mengajar sistem pencernaan manusia.

3. Sekolah

Hasil penelitian diharapkan mampu menambah informasi strategi dan

motode pengajaran yang cocok sesuai materi pembelajaran yang diberikan

khususnya dalam pembelajaran Biologi.

4. Peneliti

a. Peneliti dapat mengetahui tingkat keefektifan metode PQ4R dalam

membantu proses belajar-mengajar.

b. Peneliti dapat menggunakan variasi metode mengajar yang tepat dalam

mengajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

DASAR TEORI

A. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku

setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes

hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan

bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Walaupun

demikian, tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar di

bidang afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2009).

Tujuan penilaian hasil belajar adalah (Arifin, 2009);

1. untuk mengetahui tingkatan penguasaan peserta didik terhadap materi

yang telah diberikan;

2. mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik

terhadap program pembelajaran;

3. untuk mengetahui tingkatan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta

didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah

ditetapkan;

4. mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan acuan

untuk memberikan bantuan dan bimbingan;

5. untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai

dengan jenis pendidikan tertentu;

7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 8

6. menentukan kenaikan kelas;

7. menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Menurut Shabri (2005), hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi

oleh dua faktor utama yaitu faktor dari lingkungan dan faktor yang datang

dari diri siswa. Faktor yang datang dari diri siswa seperti kemampuan belajar

(intelegensi), motivasi belajar, perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, faktor fisik dan psikis. Aini (2001) berpendapat bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu faktor di luar diri siswa dan faktor pada diri siswa. Faktor pada diri

siswa ini diantaranya faktor emosi dan mood. Siswa yang mengalami

hambatan pemenuhan kebutuhan emosi, maka ia dapat mengalami

“kecemasan“ sebagai gejala utama yang dirasakan (Ardiyati, 2011).

Clark mengemukakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Artinya, selain faktor dari diri siswa sendiri, masih ada faktor-faktor di luar

dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang

dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi

hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran juga

dipengaruhi oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain

(Ardiyati, 2011);

1. ukuran kelas (class size). Artinya, banyak sedikitnya jumlah siswa yang

belajar. Ukuran yang biasanya digunakan adalah 1:40, artinya, seorang

guru melayani 40 orang siswa. Diduga makin besar jumlah siswa yang

harus dilayani guru dalam satu kelas maka makin rendah kualitas

pengajaran, demikian pula sebaliknya;


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 9

2. suasana belajar. Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang

mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana yang

kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas yang ada pada guru. Dalam

suasana belajar demokratis ada kebebasan siswa belajar, mengajukan

pendapat, berdialog dengan teman sekelas dan lain-lain;

3. fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Kelas harus diusahakan sebagai

laboratorium belajar bagi siswa. Artinya, kelas harus menyediakan

sumber-sumber belajar seperti buku pelajaran, alat peraga, dan lain-lain.

Dari informasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu;

1. faktor pada diri siswa diantaranya intelegensi, kecemasan (emosi),

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, dan faktor fisik dan psikis;

2. faktor di luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasana belajar (termasuk di

dalamnya guru), fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.

Menurut Benyamin S. Bloom, dkk (1956) hasil belajar dapat

dikelompokkan ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal

yang mudah sampai dengan hal yang kompleks, ketiga domain tersebut ialah

(Arifin, 2009):

1. Domain kognitif. Memiliki enam jenjang kemampuan yaitu;

a. pengetahuan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik

untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta

atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata

kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya mendefinisikan,


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

memberikan, mengidentifikasikan, memberi nama, menyusun daftar,

mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan

kembali, memilih, dan menyatakan;

b. pemahaman, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik

untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang

disampaikan guru dan dapat memanfaatkan tanpa harus

menghubungkan dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan lagi

menjadi tiga, yakni menerjemahkan, menafsirkan, dan mengekspolasi.

Kata operasional yang digunakan ialah mengubah, mempertahankan,

membedakan, memprakirakan, menyimpulkan, memberi contoh,

meramalkan, menulis kembali, dan meningkatkan;

c. aplikasi, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk

mengunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan

teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata kerja operasional yang

digunakan ialah mengubah, menghitung, mengerjakan teliti,

menghubungkan, mendemonstrasikan, memecahkan, dan memanipulasi;

d. analisis, jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk

menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur

pembentuknya. Kemampuan analisis dikelompokkan menjadi tiga yaitu

analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang

terorganisasi. Kata kerja operasionalnya adalah menguraikan, membuat

diagram, memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan, membuat

garis besar, menghubungkan, dan merincikan;

e. sintesis, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk

menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

faktor. Hasil yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau

mekanisme. Kata kerja operasional sintesis meliputi menggolongkan,

menghimpun, membangkitkan, memodifikasi, menciptakan,

merencanakan, merevisi, menyimpulkan, dan menceritakan;

f. evaluasi, merupakan jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik

untuk mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep

berdasarkan kriteria tertentu. Kata kerja operasional meliputi menilai,

membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, membeda-bedakan,

mempertimbangkan kebenaran, dan menafsirkan.

2. Domain afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila

seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Domain

afektif dikelompokkan menjadi lima jenis dari tingkat yang sederhana

sampai tingkat kompoleks, yaitu sebagai berikut (Sudjana, 2010);

a. receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah

situasi, dan gejala;

b. responding, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap

stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,

perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar;

c. valuing, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau

stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk kesediaan dalam menerima

nilai, latar belakang, atau pengalaman;


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

d. organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan

dan prioritas nilai yang dimiliki;

e. karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah lakunya.

3. Domain psikomotorik, berorientasi pada keterampilan motorik fisik yaitu

keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan

koordinasi syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental. Kata

kerja operasional untuk domain psikomotorik adalah (Munthe, 2009):

Tabel 2.1 Kata Kerja Operasional Domain Psikomotorik

Perubahan Kemampuan internal Kata kerja operasional

Perception - Menafsirkan - Memilih

(Persepsi) rangsangan - Membedakan

- Peka terhadap - Mempersiapkan

rangsangan - Menyisihkan

- Mendiskriminasi - Menunjukkan

- Mengidentifikasi

Set (Kesiapan) - Berkonsentrasi - Memulai

- Menyiapkan diri - Mengawali

(fisik) - Bereaksi

- Mempersiapkan

- Menanggapi

- Mempertunjukkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

Perubahan Kemampuan internal Kata kerja operasional

Guided - Meniru contoh - Mempraktekkan

response - Memainkan

(Gerakan - Mengikuti

terbimbing) - Mengerjakan

- Membuat

- Mencoba

- Memperlihatkan

- Memasang

- Membongkar

Mechanism - Berketerampilan - Mengoperasikan

(Gerakan - Berpegang pada pola - Membangun

Mekanis - Memasang

terbiasa) - Membongkar

- Memperbaiki

- Melaksanakan

- Mengerjakan

- Menyusun

- Menggunakan

- Mengatur

- Mendemonstrasikan

- Memainkan

- Menangani

Complex overt - Berketerampilan - Mengoperasikan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

Perubahan Kemampuan internal Kata kerja operasional

response (secara lancar, luwes, - Membangun

(Gerakan supel, gesit, dan - Memasang

respon lincah) - Membongkar

kompleks) - Memperbaiki

- Melaksanakan

- Menyusun

- Menggunakan

- Mengatur

- Mendemonstrasikan

- Memainkan

- Menangani

Adaptation - Menyesuaikan diri - Mengubah

(Penyesuaian - Bervariasi - Mengadaptasikan

pada gerakan) - Mengatur kembali

- Membuat variasi

Orgination - Menciptakan sesuatu - Merancang

(Kreativitas) yang baru - Menyusun

- Berinisiatif - Menciptakan

- Mendesain

- Mengombinasikan

- Mengatur

- Merencanakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

B. Berpikir Kritis

Berpikir melibatkan kegiatan memanipulasi dan mentransformasi

informasi dalam memori. Berpikir membantu dalam membentuk konsep,

menalar, berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan

memecahkan masalah. Konsepsi berpikir kritis berasal dari dua kata dasar

dalam bahasa Latin yakni “kriticos” yang berarti penilaian yang cerdas

(discerning judgment) dan “criterion” yang berarti standar. Kata kritis juga

ditandai dengan analisis cermat untuk mencapai penilaian yang objektif

terhadap sesuatu. Jadi, berpikir kritis berarti berpikir untuk menghasilkan

penilaian, pendapat atau evaluasi yang objektif dengan menggunakan standar

evaluasi yang tepat untuk menentukan kebaikan, dan manfaat serta nilai

sesuatu (Emelia, 2007).

Berpikir kritis merupakan kemampuan mengambil keputusan rasional

tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang diyakini. Kemampuan

berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal intelektual yang

sangat penting bagi setiap orang, selain itu menurut Penner kemampuan ini

merupakan bagian yang fundamental dalam kematangan manusia. Menurut

Hassoubah (2002) berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif

dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai

dan dilakukan. Berpikir kritis merupakan kegiatan menganalisis ide atau

gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakan secara tajam, memilih,

mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih

sempurna. Proses mental menganalisis ide dan informasi yang diperoleh dari

hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi (Dwijananti,

2010).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

Konsepsi berpikir kritis dapat dipandang dari dua cara, yakni konsepsi

umum dan konsepsi subjek-spesifik. Konsepsi umum memandang sebagai

satu set kemampuan dan disposisi yang bisa digeneralisasi dan dapat

diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi dan berbagai domain

pengetahuan. Sementara itu, konsepsi subjek-spesifik menganggap kekritisan

sebagai satu bentuk berpikir yang spesifik dalam kerangka kognitif tertentu,

tergantung pada dan ditentukan oleh pengetahuan yang luas mengenai

masalah yang dipikirkannya (Emelia, 2007).

Tujuan mengajarkan pemikiran kritis ialah menciptakan semangat kritis,

yang mendorong siswa dalam mempertanyakan apa yang mereka dengar dan

memeriksa pemikiran mereka sendiri untuk menemukan ketidakkonsistenan

atau kekeliruan logika (Slavin, 2009). Berpikir kritis meliputi berpikir secara

reflektif dan produktif serta mengevaluasi bukti. Satu cara untuk mendorong

murid agar berpikir secara kritis adalah memberikan mereka topik atau artikel

kontroversial yang menghadirkan dua sisi permasalahan untuk didiskusikan.

Sebuah pemikiran kritis dapat ditingkatkan ketika murid menemui argumen

dan perdebatan yang berada dalam konflik, yang dapat memotivasi mereka

untuk menyelidiki sebuah masalah. Guru dapat merangsang kemampuan

murid untuk berpikir kritis dengan menggunakan lebih banyak tugas yang

membutuhkan kemampuan murid untuk terfokus pada sebuah masalah dan

sebuah pertanyaan daripada mengulangi fakta-fakta (Santrock, 2009).

Beyer (1988) dalam Slavin (2009) mengidentifikasi 10 kemampuan

berpikir kritis yang dapat digunakan siswa dalam menilai keabsahan atau

argumen, kesepuluh kemampuan itu yaitu;

1. membedakan antara fakta variabel dan pernyataan nilai;


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

2. membedakan informasi, pernyataan, atau alasan yang releven dari yang

tidak relavan;

3. menentukan ketepatan fakta pernyataan;

4. menentukan kredibilitas sumber;

5. mengidentifikasi pernyataan atau argumen yang ambigu;

6. mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan;

7. mendeteksi prasangka;

8. mengidentifikasi kekeliruan logika;

9. mengenali ketidakkonsistenan logika garis pemikiran;

10. menentukan kekuatan argumen atau pernyataan.

Beyer mencatat bahwa hal-hal ini bukanlah urutan tahap-tahap melainkan

daftar kemungkinan cara yang dapat digunakan siswa untuk mendekati

informasi guna mengevaluasi apakah hal itu benar atau masuk akal atau tidak

(Slavin, 2009).

Rath et al. (1966) menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan kemampuan berpikir kritis adalah interaksi

antara pengajar dan siswa. Peserta didik memerlukan suasana akademik yang

memberikan kebebasan dan rasa aman untuk mengekspresikan pendapat dan

keputusannya selama berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu

komponen berpikir kritis yang perlu dikembangkan adalah ketrampilan

intelektual. Ketrampilan intelektual merupakan seperangkat ketrampilan yang

mengatur proses yang terjadi dalam benak seseorang. Berbagai jenis

ketrampilan dapat dimasukkan sebagai ketrampilan intelektual yang menjadi

kompetensi yang akan dicapai pada pogram pengajaran. Ketrampilan tersebut

perlu diidentifikasi untuk dimasukkan baik sebagai kompetensi yang ingin


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

dicapai maupun menjadi pertimbangan dalam menentukan proses pengajaran

(Sudaryanto, 2010).

C. Konstruktivisme

Metode PQ4R merupakan rangkaian inovasi dari pendekatan

konstruktivisme dalam belajar. Siswa diminta untuk mengeksplorasi

kemampuannya membuat struktur berpikir sebelum membaca dengan

menyusun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan bagi siswa untuk

menggali informasi yang dibutuhkan dari teks bacaan. Kemudian siswa

secara mandiri membaca teks dan mencari jawaban dari pertanyaan yang

telah dibuatnya.

Kontruktivisme merupakan landasan berpikir pembelajaran kontekstual

yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks terbatas (sempit). Teori

konstruktivisme adalah ide dimana siswa harus menemukan dan

menstransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain dan apabila

dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka (Kunandar, 2007).

Implikasi dari teori konstruktivisme terhadap proses pembelajaran

adalah sebagai berikut (Hanafiah, 2009);

1. pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, jika peserta didik tidak

diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat

pengetahuan yang dimilikinya;

2. pada akhir proses pembelajaran, peserta didik memiliki tingkat

pengetahuan yang berbeda sesuai dengan kemampuannya;

3. untuk mengambil keputusan (menilai), peserta didik harus bekerja sama

dengan peserta didik lainnya;


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

4. guru harus mengakui bahwa peserta didik membentuk dan menstruktur

pengetahuannya berdasarkan modalitas belajar yang dimilikinya, seperti

bahasa, matematika, musik dan lain-lain.

D. Strategi Elaborasi

Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk

mencapai tujuan tertentu. Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran

sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat

mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran

tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit

tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak berlangsung

efektif dan efisien. Maka dari itu dalam dunia pendidikan terdapat strategi

pembelajaran yang berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber

belajar dalam upaya membelajarkan siswa (Wena, 2009).

Gambar 2.1 Bangan Hubungan Strategi/Metode dengan Kompetesi/Hasil


Belajar, Materi/Bahan dan Interaksi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

Salah satu strategi pembelajaran yang membantu dalam menata dan

mengorganisasikan isi pembelajaran yaitu strategi eraborasi. Strategi

elaborasi dikategorikan sebagai strategi pengorganisasian isi pembelajaran

tingkat makro. Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian

isi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Pengurutan isi

pembelajaran dari yang bersifat umum kerinci dilakukan dengan;

1. menampilkan epitome (studi yang dipelajari);

2. mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitome secara lebih rinci.

Secara umum prinsip-prinsip yang mendasari model elaborasi adalah

sebagai berikut (Degeng, 1989 dalam Wena, 2009);

1. prinsip pertama adalah penyajian kerangka isi. Dalam teori elaborasi,

penyajian kerangka isi ditempatkan pada fase yang paling awal dari

keseluruhan proses pembelajaran;

2. prinsip kedua berkaitan dengan tahapan dalam melakukan elaborasi isi

pembelajaran. Elaborasi tahap pertama akan mengelaborasi bagian-bagian

yang tercakup dalam elaborasi tahap pertama dan begitu seterusnya;

3. prinsip ketiga berkaitan dengan penekanan bahwa bagian yang

terpentinglah yang harus disajikan pertama kali. Guna menentukan penting

atau tidaknya suatu bagian ditentukan oleh sumbangannya untuk

memahami keseluruhan isi bidang studi;

4. prinsip keempat berkaitan dengan tingkat kedalaman dan keluasan

elaborasi. Setiap elaborasi hendaknya dilakukan cukup singkat agar

konstruk (fakta, konsep, prinsip, atau prosedur) dapat diterima dengan baik

oleh siswa. Namun demikian, elaborasi juga perlu dilakukan dengan cukup

panjang agar tingkat kedalaman dan keluasan elaborasi memadai;


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

5. prinsip kelima berhubungan dengan penyajian pensintesis. Penyajian

pensintesis dilakukan secara bertahap, yaitu setelah setiap kali melakukan

elaborasi, secara khusus dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan

diantara konstruk-konstruk yang lebih rinci yang baru diajarkan, dan untuk

menunjukkan konteks elaborasi dalam epitome;

6. prinsip keenam berhubungan dengan penyajian jenis pensintesis.

Pensintesis yang fungsinya sebagai pengait satuan-satuan konsep, prosedur,

atau prinsip hendaknya disesuaikan dengan tipe isi bidang studi;

7. prinsip ketujuh, pemberian rangkuman. Rangkuman yang dimaksudkan

untuk mengadakan tinjauan ulang mengenai isi bidang studi yang sudah

dipelajari, dan hendaknya diberikan sebelum penyajian pensintesis.

E. Metode PQ4R

Metode PQ4R merupakan rangkaian inovasi dari pendekatan

konstruktivisme dalam belajar. Siswa diminta untuk mengeksplorasi

kemampuannya membuat struktur berpikir sebelum membaca dengan

menyusun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan bagi siswa untuk

menggali informasi yang dibutuhkan dari teks bacaan. Kemudian siswa

secara mandiri membaca teks sambil mencari jawaban dari pertanyaan yang

telah dibuatnya (Novriansyah, 2009).

Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang

mereka baca. P merupakan singkatan dari preview (membaca selintas dengan

cepat), Q merupakan singkatan dari questioning (bertanya), 4R singkatan dari

read, reflecty, recite, dan review. Melakukan preview dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal

dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama

membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut dengan

apa yang diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama

membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut,

sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke

memori jangka panjang. Resitasi informasi dasar, khususnya bila disertai

dengan beberapa bentuk elaborasi, kemungkinan sekali akan memperkaya

pengkodean (Trianto, 2009).

Preview adalah mensurvei materi pelajaran secara cepat untuk

mendapatkan suatu ide tentang pengorganisasian umum dan topik-topik dan

sub topik utama. Question adalah pengajuan pertanyaan-pertanyaan tentang

materi yang dipelajari pada saat membaca. Pertanyaan-pertanyaan yang

diawali dengan kata “apa, siapa, mengapa, bagaimana, dan dimana.” Read

adalah membaca materi sambil menjawab pertanyaan yang diajukan. Reflect

adalah refleksi materi, mencoba memahami informasi dengan cara;

1. menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah diketahui;

2. mengaitkan sub topik-sub topik di dalam teks dengan konsep-konsep atau

prinsip-prinsip utama;

3. mencoba untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang

disajikan;

4. mencoba untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-

masalah yang disimulasikan dari materi tersebut.

Recite adalah latihan mengingat-ingat informasi dengan menyatakan

butir-butir penting dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditimbulkan.

Review adalah menginggat kembali secara aktif materi dengan memusatkan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

pada pertanyaan-pertanyaan dan membaca ulang materi dengan berbagai

sumber yang relevan (Hamzah, 2011).

Tabel 2.2 Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan


Metode PQ4R (Trianto, 2009)

Langkah-
Tingkah Laku Guru Aktivitas Siswa
langkah

Langkah-1 a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas dengan

preview kepada siswa untuk dibaca. cepat untuk menemukan

b. Menginformasikan kepada ide pokok dan tujuan

siswa bagaimana menemukan pembelajaran yang hendak

ide pokok/tujuan pembelajaran dicapai.

yang hendak dicapai.

Langkah ke-2 a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan

question siswa agar memerhatikan makna penjelasan guru.

dari bacaan. b. Membuat pertanyaan

b. Memberikan tugas kepada siswa yang dari bacaan.

untuk membuat pertanyaan dari

ide pokok yang ditemukan

dengan menggunakan kata-kata

apa, mengapa, siapa, dan

bagaimana.

Langkah ke-3 Memberikan tugas kepada siswa Membaca secara aktif

read untuk membaca dan sambil memberikan

menanggapi/menjawab pertanyaan tanggapan terhadap apa

yang telah disusun sebelumnya. yang telah dibaca dan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

Langkah-
Tingkah Laku Guru Aktivitas Siswa
langkah

menjawab pertanyaan

yang dibuat.

Langkah ke-4 Menstimulasikan/menginformasika Siswa mencoba

reflect n materi yang ada pada bahan memecahkan masalah dari

bacaan. informasi yang diberikan

oleh guru dengan

pengetahuan yang telah

diketahui melalui bahan

bacaan.

Langkah ke-5 Meminta siswa membuat inti sari a. Melihat catatan-catatan

recite dari seluruh pembahasan pelajaran yang telah dibuat

yang dipelajari hari ini. sebelumnya.

b. Membuat inti sari dari

seluruh pembahasan.

Langkah ke-6 a. Menugaskan siswa membaca a. Membaca inti yang

review inti sari yang dibuatnya dari telah dibuatnya.

rincian ide pokok yang ada b. Membaca kembali

dalam benaknya. bahan bacaan jika

b. Meminta siswa membaca masih belum yakin

kembali bahan bacaan, jika akan jawaban yang

masih belum yakin dengan telah dibuatnya.

jawabannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

Berdasarkan kajian di atas model pembelajaran dengan metode PQ4R

memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut (Ali,

2009) :

1. Kelebihan

a. Sangat tepat untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif

berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan

penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk

menghafal konsep-konsep pelajaran.

c. Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.

d. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses

bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya.

e. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.

2. Kelemahan

a. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat

prosedural seperti pengetahuan keterampilan.

b. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket)

tidak tersedia di sekolah.

c. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah yang terlalu

besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam

merumuskan pertanyaan.

F. Hasil Penelitian dengan Metode PQ4R yang Relevan

Metode PQ4R merupakan metode belajar yang telah lama

dikembangkan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa penelitian

yang pernah dilakukan seperti penelitian yang pernah dilakukan Ross dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26

Divesta (1976) serta Dansereau (1985) diketahui bahwa pembelajaran dengan

penggunaan strategi elaborasi melalui metode PQ4R (Preview, Question,

Read, Reflect, Recite, dan Review), memperlihatkan pembelajaran sebagai

proses penambahan rincian pada skema yang telah ada di otak untuk

membuat informasi baru agar mudah diingat atau dipelajari, sehingga

pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.

Selain hasil penelitian di atas Ahmad Sulhan salah satu dosen tetap

Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Negeri 15

Mataram”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Strategi Elaborasi

melalui Metode PQ4R, untuk mengetahui apakah subyek mengalami

peningkatan prestasi belajar terutama peningkatan pada fokus yang harus

dicapai. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus dimana hasilnya ialah

sebagai berikut (Sulhan, 2006):

1. Siklus I

Hasil tes tindakan 1 menunjukkan: (1) delapan subyek

berkemampuan tinggi mengalami peningkatan dengan kisaran 86-95; (2)

delapan subyek berkemampuan sedang mengalami peningkatan dengan

kisaran 75-85; dan (3) empat subyek berkemampuan rendah mengalami

peningkatan dengan kisaran 54-68. Berdasarkan hasil tes tindakan 1 di

atas, dapat diidentifikasi peningkatan prestasi belajar subyek terutama

pada fokus peningkatan yang harus dicapai subyek sebagaimana yang

telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi terhadap tes prasyarat. Bahwa


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27

terdapat peningkatan skor rata-rata subyek dari 71,75 pada tes prasyarat,

meningkat menjadi 79,99 pada tes tindakan 1. Semua subyek mengalami

peningkatan pada tindakan 1 dari kisaran peningkatan 2 hingga 20 poin,

kecuali hanya 1 subyek (DACN) yang tidak mengalami peningkatan sama

sekali.

2. Siklus II

Berdasarkan hasil tes tindakan 2 di atas, dapat diidentifikasi bahwa

peningkatan prestasi belajar subyek terutama pada fokus peningkatan yang

harus dicapai subyek sebagaimana yang telah ditetapkan. Bahwa skor rata-

rata subyek dari 79,99 pada tes tindakan1, meningkat menjadi 83,15 pada

tes tindakan 2. Semua subyek mengalami peningkatan pada tindakan 2 dari

kisaran peningkatan 1 hingga 11 poin, kecuali 1 subyek (DW) yang tidak

mengalami peningkatan.

3. Siklus III

Setelah pemberian tindakan 3, maka diberikan tes tindakan 3 untuk

mengetahui subyek mencapai peningkatan prestasi belajar terutama pada

fokus peningkatan yang telah ditetapkan, yaitu: (1) lima belas subyek

berkemampuan tinggi mengalami peningkatan dengan kisaran 86-97; (2)

lima subyek berkemampuan sedang mengalami peningkatan dengan

kisaran 72-82 ; dan (3) tidak terdapat subyek yang berkemampuan rendah.

Berdasarkan hasil tes tindakan 3 di atas, dapat diidentifikasi bahwa

peningkatan prestasi belajar subyek terutama pada fokus peningkatan yang

harus dicapai subyek sebagaimana yang telah ditetapkan. Bahwa skor rata-

rata subyek dari 83,15 pada tes tindakan 2, meningkat menjadi 87,2 pada

tes tindakan 3. Semua subyek mengalami peningkatan pada tindakan 3 dari


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 28

kisaran peningkatan 1 hingga 9 poin. Semua subyek mengalami

peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan

menggunakan Strategi Elaborasi melalui Metode PQ4R pada siklus ini

dengan skor rata-rata 87,2 (berkemampuan tinggi). Maka diputuskan

pemberian tindakan tidak dilanjutkan ke tindakan berikutnya.

Berdasarkan analisis dan refleksi terhadap hasil tes prasyarat,

tindakan 1, tindakan 2, dan tindakan 3, dapat disimpulkan bahwa: skor

rata-rata subyek mengalami peningkatan yang berarti, mulai dari 71,75

(kategori kemampuan sedang) pada kemampuan prasyarat, meningkat

menjadi 79,99 (berprestasi sedang) pada tindakan 1, meningkat lagi

menjadi 83,15 (berprestasi sedang) pada tindakan 2, dan meningkat lagi

menjadi 87,2 (berprestasi tinggi) pada tindakan 3. Hal ini berarti bahwa

setelah tindakan 3, semua subyek (tanpa terkecuali) mengalami

peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan

menggunakan Strategi Elaborasi melalui Metode PQ4R dengan skor rata-

rata 87,2 (berkemampuan tinggi).

G. Materi Sistem Pencernaan Manusia

Karakteristik dari materi sistem pencernaan manusia ialah sebagai

berikut:

1. Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam

kehidupan manusia.

2. Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada

manusia dan hubungannya dengan

kesehatan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 29

3. Indikator :

a. Kognitif :

1) Kognitif Produk

a) Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan

fungsinya.

b) Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.

c) Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan

dengan penyakit yang diakibatkan.

2) Kognitif Proses

a) Mendiskusikan penyusunan pertanyaan terkait sistem pencernaan.

b) Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah

disusun.

c) Mengkomunikasikan informasi yang dicari terkait sistem

pencernaan.

b. Afektif :

1) Afektif Karakter

a) Keseriusan dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab

pertanyaan.

b) Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi

belajar terkait sistem pencernaan.

2) Afektif Sosial

a) Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan

berdiskusi.

b) Bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 30

c) Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan

dan jawaban.

c. Psikomotorik

1) Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.

2) Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan.

3) Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.

4) Aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing.

5) Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.

6) Aktif dalam diskusi kelompok.

4. Tujuan :

a. Kognitif :

1) Kognitif Produk

a) Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan

berdasarkan fungsinya.

b) Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh

manusia.

c) Siswa mampu menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan

organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan.

2) Kognitif Proses

a) Melalui diskusi yang dirancang guru siswa mampu menyusun

pertanyaan terkait sistem pencernaan.

b) Melalui sumber belajar seperti buku dan LKS siswa mampu

mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah

disusun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 31

c) Melalui kelompok siswa mampu mencari sumber informasi

tertulis terkait sistem pencernaan dan mengkomunikasikannya.

b. Afektif :

1) Afektif Karakter

a) Siswa mampu serius dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab

pertanyaan.

b) Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari

informasi belajar terkait sistem pencernaan Siswa mampu bekerja

sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.

2) Afektif Sosial

a) Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat,

pertanyaan, dan berdiskusi.

b) Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan

tugas.

c) Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam

memberikan pertanyaan dan jawaban.

c. Psikomotorik

1) Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.

2) Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem

pencernaan.

3) Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.

4) Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan

terbimbing.

5) Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.

6) Siswa mampu aktif dalam diskusi kelompok.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 32

5. Materi sistem pencernaan

Materi sistem pencernaan manusia dikelompokkan dalam tiga

subbab yaitu:

a. Makanan dan fungsinya

b. Organ-organ pencernaan

c. Gangguan pada sistem pencernaan

Pada dasarnya sistem pencernaan merupakan proses yang melibatkan

perubahan struktur makanan dari yang berukuran besar dan kompleks

menjadi suatu unsur yang lebih sederhana dan berukuran kecil sehingga

dapat difungsikan oleh sel dalam tubuh untuk melakukan metabolisme

tubuh. Berdasarkan proses ini maka seperti subbab di atas dapat dikatakan

bahwa pencernaan melibatkan suatu komponen besar yang dikenal sebagai

makanan. Berdasarkan fungsinya makanan dapat dibagi menjadi makanan

yang berkarbohidrat, berlemak, berprotein, dan bervitamin-bermineral.

Makanan yang berkarbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber

energi utama, makanan yang berlemak berfungsi sebagai sumber energi

sampai penyusun membran sel, protein berperan dalam membangun sel

dalam tubuh, vitamin berperan dalam membantu kelancaran proses-proses

di dalam tubuh, dan mineral berperan dalam pembentukan struktur tubuh

(Karim, 2008).

Makanan yang telah diketahui fungsinya ini kemudian dicerna dalam

sistem organ tubuh manusia yang dikenal dengan sistem pencernaan.

Sistem pencernaan meliputi beberapa organ pencernaan seperti (Campbell,

2007);
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 33

a. mulut, yang berperan sebagai organ pertama pencernaan dalam

membantu proses pencernaan secara kimiawi dan mekanik;

b. kerongkongan, berfungsi sebagai saluran pencernaan yang

menghubungkan mulut dan lambung. Organ ini mengalami gerakkan

peristaltik untuk mendorong makanan (bolus) ke lambung;

c. lambung, bolus atau makanan yang telah halus ini kemudian mengalami

pencernaan secara mekanik dan kimiawi yang melibatkan berbagai

enzim dalam mengubah makanan yang mengandung protein dan lemak

menjadi bagian yang lebih sederhana;

d. usus halus, merupakan tempat dimana sari-sari makanan mulai diserap

tubuh untuk memperoleh manfaat dari makanan tersebut;

e. usus besar, merupakan organ yang berperan dalam mengatur

penyerapan air pada feses (hasil akhir pencernaan) disini juga terdapat

bakteri E.coli yang berperan dalam membusukan feses sehingga feses

yang dihasilkan lebih mudah dikeluarkan;

f. rektum, merupakan organ pembuangan terakhir;

g. kelenjar pencernaan lain meliputi pankreas yang berperan dalam

menghasilkan enzim pencernaan dan hati berperan dalam menghasilkan

cairan empedu yang mengandung garam empedu (berperan sebagai

deterjen dalam membantu pencernaan dan penyerapan lemak) dan

pigmen (bilirubin dan biliverdin) yang dikeluarkan bersama feses.

Melalui organ-organ tersebut di atas makanan dicerna, diserap tubuh

dan menghasilkan energi. Dalam menjalankan tugasnya sistem organ

pencernaan dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan timbulnya

rasa sakit pada organ tubuh. Rasa sakit ini dapat terjadi karena kesalahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 34

manusia dalam menjaga kesehatan organ pencernaan maupun karena

ketidaksengajaan seperti keracunan. Penyakit-penyakit dalam sistem

pencernaan ialah sebagai berikut (Krisno, 2008);

a. maag merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan, yaitu

lambung. Produksi asam lambung berlebih disertai keluarnya gas pada

reaksi pencernaan menyebabkan rasa mual, perih, dan kembung. Maag

dipicu oleh pola makan yang kurang teratur, faktor keturunan, dan

faktor psikologis;

b. diare disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran cerna. Bakteri

tersebut menyebabkan perdarahan pada saluran cerna disertai feses

yang cair;

c. muntaber disebabkan oleh kuman patogen, misalnya Vibrio cholerae.

Kuman tersebut menimbulkan muntah serta berak yang berlebih dan

tidak teratur. Feses yang cair disebabkan oleh sistem penyerapan air

pada usus besar kurang sempurna akibat infeksi, sehingga air ikut

keluar bersama feses;

d. kholik usus, pada kondisi tertentu usus dapat mengalami kejang,

akibatnya perut terasa mulas sekali dan kejang. Sering pula terjadi pada

bayi. Penyebabnya beragam, ada yang disebabkan karena menangis

tiada henti, faktor keturunan, dan hawa dingin yang menyengat;

e. konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem

pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan tinja yang

berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat

menyebabkan rasa sakit yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 35

cukup hebat disebut juga dengan obstipasi yang cukup parah dapat

menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.

Adapun penyakit yang terkait dengan pola makan antara lain sebagai

berikut (Krisno, 2008);

a. asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya

tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh,

karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat.

Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak

mengandung purin. Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk

kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan

hanya sekitar 15%. Asam urat merupakan hasil metabolisme makanan

yang mengandung purin, contohnya emping, kacang-kacangan, jeroan,

ikan, kopi, dan cokelat. Pencegahannya adalah dengan diet rendah purin;

b. hiperkolesterolemia berarti kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah.

Hiperkolesterolemia dapat diatasi dengan diet rendah kolesterol.

Kolesterol banyak terdapat pada daging, ikan, telur, dan jeroan.

H. Kerangka Berpikir

Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII B SMP

Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan dapat ditingkatkan dengan

bantuan strategi elaborasi melalui metode PQ4R. Penerapan strategi elaborasi

melalui metode PQ4R sesuai pada materi sistem pencernaan dikarenakan

standar kompetensi yang ingin dicapai pada pembahasan materi ini adalah

“Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia” sedangkan,

kompetensi dasar yang diharapkan dari pengajaran materi ini ialah

“Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 36

kesehatan”. Berdasarkan SK dan KD yang dituntut pada materi ini dapat

disimpulkan materi sistem pencernaan merupakan materi yang bersifat

deklaratif yang berupa konsep-konsep, definisi, dan pengetahuan yang dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk melengkapi dan meningkatkan pemahaman dari materi sistem

pencernaan dibutuhkan peningkatan kemampuan daya ingat siswa kelas VIII

B SMP Kanisius Kalasan yang jarang membaca dan bertanya. Berdasarkan

kesamaan antara tuntutan yang diharapkan dalam pembelajaran pada materi

sistem pencernaan untuk kelas VIII dengan kelebihan dari penerapan metode

PQ4R dapat maka metode PQ4R cocok untuk diterapkan dalam membantu

siswa-siswi kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan untuk belajar.

I. Hipotesis

Metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem

pencernaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan fungsinya yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipan, dimana peneliti akan

terlibat dalam penelitian sejak awal. Peneliti mendiagnosis keadaan dan

melihat kesenjangan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan,

kemudian peneliti akan merumuskan rencana tindakan dan melibatkan diri

secara penuh dalam melaksanakan rencana tersebut. Peneliti juga akan

memantau dan melaporkan hasil penelitiannya.

B. Setting Penelitian

1. Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B yang

mempunyai jumlah siswa 37 anak yang terdiri dari 24 siswa putra dan 13

siswa putri. Dimana kelas VIII B ini memiliki karakteristik;

a. siswa yang memiliki nilai keaktifan rata-rata cukup baik;

b. memiliki tingkat ketertarikan terhadap kegiatan untuk membaca

mengenai materi IPA-Biologi yang rendah berdasarkan hasil analisis

angket observasi yang menunjukkan alasan “kesenangan siswa-siswi

terhadap Biologi karena bacaan Biologi menarik” hanya mencapai 9 %

dan ini merupakan data yang berasal dari kelas VII B (sebanyak 6

siswa);

37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 38

c. berdasarkan taraf intensitas membaca materi biologi siswa-siswi Kelas

VII SMP Kanisius Kalasan memiliki keaktifan membaca yang baik

karena tingkat sering membaca mencapai 53%, walaupun tingkat sangat

sering hanya 0%. Tingkat membaca terendah (Pernah tapi jarang)

terdapat pada kelas VII B dengan total 17 orang dan “sering” 9 orang;

d. memiliki tingkat intensitas bertanya yang kurang, hal ini tampak dari

tingkat intensitas sering bertanya mencapai 73% dan 3% dari data ini

berasal dari siswa-siswi kelas VII B.

2. Tempat dan waktu penelitian

a. Tempat Penelitian

SMP Kanisius Kalasan, Sleman, Yogyakarta

b. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 5 bulan dengan rincian

sebagai berikut;

- terdiri dari satu bulan (1 April 2012-30 April 2012) untuk penentuan

tempat observasi, komunikasi dengan guru pengampu pelajaran

Biologi, dan pengiriman surat observasi;

- dua minggu untuk observasi kelas dan observasi tertulis (tanggal 21

Mei 2012- 4 Juni 2012);

- dua minggu untuk penelitian tindakan kelas (17 September 2012-1

Oktober 2012).

C. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Penelitian Tindakan

Kelas gabungan Sanford dan Kemmis yang dikembangkan oleh Direktorat

Ditjen Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan penelitian tindakan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 39

sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang siklis dan bersifat reflektif

mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem,

cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi Depdiknas (Taniredja, 2010).

Berdasarkan siklus di bawah ini dapat dikatakan bahwa model Sanford

dan Kemmis terdiri atas tindakan berulang yang dimulai dari perencanaan

tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan

mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation),

melakukan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai mencapai kualitas

pembelajaran yang diinginkan.

Gambar 3.1 Model Gabungan Sanford dan Kemmis


Adaptasi Depdiknas, 1999

Pada penelitian ini pelaksanaan model Sanford dan Kemmis

dilaksanakan dengan cara:

1. Siklus I:

a. Perencanaan tindakan

Pada awal penelitian ini dilakukan observasi secara tertulis,

observasi kelas, dan juga wawancara pada guru mata pelajaran untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 40

memperoleh informasi rinci mengenai permasalahan pada pelajaran

Biologi (IPA) pada SMP Kanisius Kalasan. Setelah menemukan

permasalahan pada pembelajaran Biologi (IPA), maka disusun sebuah

pemecahan masalah yang memanfaatkan suatu metode dalam mengajar,

dalam hal ini metode PQ4R. Setelah itu tahap perencanaan akhir

meliputi menyusun silabus, RPP, materi terkait, rancangan kegiatan

pembelajaran, instrument pembelajaran, instrument penilaian, soal, dan

rubrik penilaian.

b. Penerapan tindakan

Proses penerapan tindakan meliputi;

- penjelasan guru mengenai metode PQ4R dan bagaimana pelaksanaan

metode PQ4R;

- pemberian pre-test;

- pemaparan materi pencernaan secara umum dan materi makanan dan

fungsinya (tahap preview);

- pengelompokkan siswa yang terdiri atas 5 sampai 6 siswa dan siswa

diminta untuk membaca dan membuat pertanyaan (tahap reading

dan tahap questioning);

- pembagian LKS 1;

- pengarahan mengambil kesimpulan dan refleksi I(tahap recite dan

reflect);

- diskusi pertanyaan-jawaban pada pertemuan I (LKS I) (tahap

review);

- pengarahan mengambil kesimpulan dan refleksi II;

- pembagian LKS 2 sebagai tugas rumah.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 41

c. Observasi dan evaluasi

Observasi meliputi pengamatan proses pembelajaran yang akan

mengacu pada taraf keberhasilan penggunaan metode dan perbaikan

pelaksanaan metode pembelajaran yang diterapkan pada tindakan siklus

II. Tahap evaluasi meliputi hasil sintesis dari lembar observasi

pembelajaran dari observer dan juga perbaikan dalam kegiatan belajar

yang dilakukan.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah dilakukan pengamatan kegiatan proses

belajar mengajar pada setiap pertemuan. Refleksi berkaitan hasil

observasi dan juga hasil evaluasi yang telah dilakukan.

2. Siklus II

a. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan merupakan hasil kesimpulan dari hasil

evaluasi dan merupakan perencanaan perbaikan pelaksanaan

pembelajaran. Setelah itu tahap perencanaan akhir meliputi penyusunan

RPP, materi terkait, rancangan kegiatan pembelajaran, instrument

pembelajaran, instrument penilaian, soal, dan rubrik penilaian.

b. Penerapan tindakan

Meliputi beberapa hal seperti di bawah ini;

- salah satu siswa diminta untuk membaca secara ringkas materi

terkait pencernaan pada siklus I dan organ pencernaan (tahap

preview);

- siswa diminta untuk membaca materi organ pencernaan dan

penyakitnya secara cepat (tahap reading);


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 42

- siswa secara mandiri menulis 3 pertanyaan dan menjawab

pertanyaan tersebut- pengerjaan LKS II (tahap questioning);

- siswa kemudian berkelompok setelah itu membaca LKS 3 yang

berisi tugas rumah untuk mencari satu jenis penyakit pencernaan

yang menarik untuk mereka;

- pada pertemuan kedua dari siklus kedua siswa diminta untuk

mendikusikan tugas rumah mereka;

- siswa diminta untuk mencari informasi di internet terkait sistem

pencernaan dan siswa diminta untuk merefleksikan bacaan tersebut

dengan menuliskan pertanyaan dan jawaban atas bacaan yang

disusun (tahap reflect);

- siswa diminta untuk membuat inti sari pembelajaran (tahap recite);

- siswa diminta untuk membaca ulang apa yang telah menjadi inti sari

pembelajaran pada siklus II (tahap review).

c. Observasi dan evaluasi

Observasi meliputi pengamatan proses pembelajaran yang akan

mengacu pada taraf keberhasilan penggunaan metode dan perbaikan

pelaksanaan metode pembelajaran yang akan menjadi saran pada

penelitian ini. Saran akan berfungsi pada tindakan penelitian

selanjutnya yang menggunakan metode yang sama. Evaluasi berupa

hasil sintesis lembar observasi dan analisis dari hasil kegiatan belajar.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II terkait proses belajar-mengajar yang

berlangsung dan berfungsi dalam mengetahui kelebihan dan kelemahan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 43

dalam pelaksanaan metode PQ4R dengan variasi mengajar yang

berbeda.

D. Teknik Pengumpulan data

1. Pengumpulan data

a. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi siswa dan guru pada saat

pembelajaran dan setelah proses pembelajaran. Sumber data dari siswa

yaitu berupa nilai pre-test dan post-test, hasil belajar (penilaian kognitif

dan kekritisan), LKS sebagai penilaian kemampuan berpikir kritis siswa

dalam menyusun soal yang dibuat secara pribadi, lembar observasi

untuk mengetahui perkembangan afektif dan psikomotorik siswa-siswi

secara klasikal, dan angket penilaian metode PQ4R terhadap hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis.

b. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan data

kualitatif berupa penilaian aktivitas siswa pada saat proses

pembelajaran dan kuantitatif hasil pre-test, post-test, penilaian hasil

belajar kelompok dan mandiri (LKS), lembar observasi, dan lembar

angket penilaian metode PQ4R terhadap hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis.

2. Cara pengambilan data

Pada penelitian tindakan kelas ini cara pengambilan data yang

digunakan adalah:

a. Hasil belajar domain kognitif

Meliputi tes tertulis pre-test dan post-tes.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 44

b. Hasil belajar domain afektif

Pada penelitian ini domain afektif lebih ditekankan pada

perkembangan kerja sama siswa, sikap terbuka siswa dalam

memberikan pertanyaan dan jawaban, dan sikap menghargai pendapat

satu dengan lainnya. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil penilaian

pada lembar observasi.

c. Hasil belajar domain psikomotorik

Dalam hal ini meliputi aktivitas motorik siswa terutama

kemampuan motorik komunikasi siswa. Meliputi lembar observasi

aktivitas siswa secara berkelompok dan pribadi dalam berdiskusi dan

bertanya. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil penilaian pada lembar

observasi.

d. Kemampuan berpikir kritis

Meliputi penilaian yang diperoleh pada LKS, soal pre-test dan

post-test. Pengumpulan hasil analisis soal pre-test dan post-test

berperan dalam membantu untuk mengetahui bagaimana kemampuan

berpikir kritis siswa dalam menjawab tiap tipe soal berbeda yang

diberikan. Pengumpulan hasil analisis LKS yang berupa pertanyaan dan

jawaban yang disusun siswa secara mandiri untuk mengetahui

kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyusun pertanyaan (tipe

pertanyaan yang sering diajukan siswa).

3. Cara analisis data

Data yang diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran dianalisis

secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka

hasil belajar siswa (meliputi penentuan rata-rata kelas, ketuntasan belajar


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 45

individual dan ketuntasan belajar secara klasikal dari hasil test). Data

kualitatif berupa prosentase hasil observasi dan angket yang dideskripsikan

dengan kata-kata.

Analisis data pada penelitian ini melalui tiga tahap, yaitu reduksi

data, paparan data dan penyimpulan (Tim peneliti proyek PGSM, 1999

dalam Muslich, 2010). Reduksi data adalah proses penyerderhanaan data

yang diperoleh melalui pengamatan dengan cara memilih data sesuai

dengan kebutuhan peneliti. Dari pemilihan data tersebut, kemudian

dipaparkan lebih sederhana menjadi paparan yang berurutan berupa

paparan data dan akhirnya ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan

kalimat yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.

Langkah-langkah pengambilan data pada penelitian ini, ialah sebagai

berikut:

a. Seleksi data

Dimaksudkan dapat diperoleh berbagai data yang benar-benar

memenuhi syarat untuk dianalisis sehingga kesimpulan yang diperoleh

dalam penelitian ini nantinya tidak diragukan. Untuk menentukan

masing-masing data yang memenuhi syarat;

- data yang masuk beridentitas lengkap dan jelas;

- data yang diperoleh dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang telah

ditetapkan.

b. Pengoreksian data

Data yang diperoleh secara berurut dan difokuskan pada aspek;

- kemampuan dalam membuat pertanyaan;


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 46

- kemampuan dalam menjawab pertanyaan yang dibuat (secara

tertulis);

- kemampuan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan (secara

lisan);

- kemampuan dalam berdiskusi.

c. Penilaian data berfungsi untuk mengetahui kualitas proses belajar

mengajar secara kuantitatif.

d. Penyimpulan data berfungsi dalam membantu pendeskripsian data

penelitian secara rinci dan singkat.

Analisis data dihitung dengan menggunakan perhitungan sederhana

yang dibagi dalam beberapa penilaian, yaitu (Daryanto, 2011):

a. LKS, Pre-test dan Post-test

Data tentang nilai hasil belajar (kognitif) siswa dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah seluruh benar


Nilai Akhir = ×100
Jumlah soal
Hasil penelitian dianalisis 3 kali yaitu analisis untuk menghitung

rata-rata kelas, menentukan ketuntasan belajar secara individual dan

menentukan ketuntasan belajar secara klasikal.

- Menentukan rata-rata kelas

Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing

siklus sebagai berikut:

∑X
X=
N

Keterangan :

X = Nilai rata-rata (mean)


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 47

ΣX = Jumlah nilai seluruh siswa

N = Banyaknya siswa yang mengikuti test

- Menentukan ketuntasan belajar secara individual

Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan

tiap indikator dan kompetensi dasar dari tes yang diujikan. Rumus

yang digunakan deskriptif prosentase yang menggambarkan

besarnya tingkat penguasaan materi yaitu:

n
TP = × 100%
N

Keterangan:

TP = Prosentase penguasaan materi

n = Skor yang diperoleh responden

N = Skor maksimal

Dalam penelitian ini digunakan standar penguasaan 70%

artinya siswa yang tingkat penguasaan materinya kurang dari 70%

dikatakan belum tuntas.

- Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal

Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar

siswa secara klasikal sebagai berikut:


P= x 100%

Keterangan:

P = Nilai ketuntasan belajar

Σn1 = Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal

n = Jumlah total siswa


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 48

b. Menentukan kekritisan siswa

Tingkat kekritisan siswa dihitung dengan rumus:

Jumlah Soal Betul x Nilai Tipe Soal


Nk =
Total Nilai Tipe Soal

Dengan ketentuan :

No Tipe Soal Lambang Tipe Soal Nilai Tipe Soal


1 Ingatan C1 10
2 Pemahaman C2 20
3 Aplikasi C3 30
4 Analisis C4 40
5 Sintesis C5 50
6 Evaluasi C6 60

Penentuan persentase kekritisan siswa dalam menyusun dan menjawab

pertanyaan secara mandiri dihitung dengan ketentuan:

%C=

Keterangan:

C : tipe soal yang disusun (C1, C2, C3, C4, C5, dan C6)

c. Lembar observasi siswa (Daryanto, 2011)

- Lembar observasi berfungsi untuk mengetahui perkembangan aspek

afektif dan psikomotorik siswa secara klasikal. Untuk menghitung

lembar observasi pengolahan pembelajaran dengan metode PQ4R

digunakan rumus berikut:

%= x 100%

dengan,

( )
X=

Σx = Point + Skor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 49

Keterangan:

% = Persentase lembar observasi

X = Rerata

Σx = Jumlah rerata nilai pada setiap aspek

P1 = Pengamat1

P2 = Pengamat 2

d. Lembar angket siswa

Lembar angket siswa dianalisis secara deskriptif berdasarkan

persentase yang diperoleh dari penilaian siswa.

E. Instrument penelitian

1. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam PTK ini adalah Silabus,

RPP, dan LKS.

2. Instrumen pengumpulan datanya berupa pre-test dan post-test, LKS,

lembar observasi perkembangan belajar pada aspek afektif-psikomotorik,

dan lembar angket siswa.

F. Indikator Pencapaian

Variabel Data Indikator Pencapaian


Aspek Kognitif Nilai pre-test dan - 50% anak memperoleh nilai di
post-test. atas 70 pada siklus I.
- 60% anak memperoleh nilai di
atas 70 pada siklus II.
Aspek Afektif Lembar observasi 70 % rata-rata dari kelas, dengan
secara klasikal kategori baik.
Aspek Lembar observasi 70 % rata-rata dari kelas dengan
Psikomotorik secara klasikal kategori baik.
Aspek Kekritisan Pengerjaan pre-test, - 50% anak menperoleh nilai di
post-test, dan LKS atas 70 pada siklus I.
- 60% anak memperoleh nilai di
atas 70 pada siklus II.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melakukan tindakan, siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII

pada tanggal 29 Mei 2012 sampai 4 Juni 2012, diminta untuk mengisi angket

terkait penggunaan metode PQ4R dalam belajar. Hasil analisis angket

menunjukkan beberapa hal seperti tingkat ketertarikan siswa-siswi terhadap

kegiatan membaca (reading) mengenai materi IPA-Biologi masih rendah

yaitu mencapai 91% pada kelas VII B.

Berdasarkan taraf intensitas membaca materi Biologi, siswa-siswi kelas

VII SMP Kanisius Kalasan memiliki keaktifan membaca yang baik karena

tingkat sering membaca mencapai 53%, walaupun tingkat sangat sering hanya

0%. Perbedaaan 6% pada tingkat “jarangnya membaca dan sering”

menunjukkan siswa memiliki minat yang kurang untuk model belajar dengan

membaca. Tingkat membaca terendah (pernah tapi jarang) terdapat pada kelas

VII B dengan total 17 orang.

Tingkat intensitas bertanya mencapai 73% yang merupakan kategori

“siswa-siswi pernah mengajukan pertanyaan namun jarang”. Dari data ini

dapat dikatakan siswa-siswi masih kurang aktif dalam mengajukan

pertanyaan atas apa yang mereka baca. Terdapat 3% siswa-siswi yang tidak

pernah mengajukan pertanyaan yang berasal dari kelas VII B.

Dalam proses belajar secara mandiri siswa-siswi Kelas VII B memiliki

kecenderungan untuk belajar secara langsung dari guru. Hal ini terbukti dari

50
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 51

hasil pilihan siswa-siswi pada pilihan, “guru sebagai sumber informasi belajar”

sebesar 22 orang (untuk kelas VII A; 19 orang, kelas VII C; 17 orang).

Sedangkan untuk tingkat materi yang sulit pada pelajaran IPA-Biologi,

menurut siswa-siswi kelas VIII yang telah menempuh mata pelajaran Biologi

secara penuh ialah materi sistem peredaran darah (25% siswa-i memilih

option ini) dan urutan kedua materi tersulit ialah materi sistem pencernaan

sebanyak 21%. Ketidak-pahaman akan materi ini dikarenakan materi ini sulit

dipahami siswa (62%). Hal ini terbukti dari hasil analisis data yang diperoleh

dari 70 siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan. Berdasarkan hasil

angket tersebut maka penerapan metode PQ4R cocok digunakan sebagai

metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kekritisan

siswa-siswi kelas VII B yang akan naik ke kelas VIII B.

Pada tanggal 17 September 2012, sebelum dimulai siklus I dilakukan

pre-test pada kelas VIII B untuk melihat bagaimana tingkat kognitif dan

kekritisan siswa-siswi dalam menjawab suatu pertanyaan. Pre-test diberikan

dalam wujud test objektif yang berjumlah 20 soal. Setiap soal memiliki tipe

yang berbeda, dan hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pencapaian Nilai Kognitif dan Kekritisan Pre-test

Frekuensi Frekuensi
No. Nilai Kognitif kekritisan
(siswa) (siswa)
1 diatas 81 2 6
2 70-80 9 8
3 59-69 12 12
4 48-58 7 6
5 dibawah 47 7 5

Berdasarkan data tabel di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat kognitif

siswa berada pada nilai minimal 70 terdapat 29,73% siswa, nilai ini belum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 52

mencapai ketuntasan minimal 50% (target untuk siklus I) dari kelas dengan

KKM 70. Rentang nilai pada hasil pre-test berkisar dari 15-90.

Hasil rerata pada kegiatan pre-test yang dilakukan menunjukkan tingkat

kognitif siswa yaitu 60,20 sedangkan tingkat kekritisannya 65,66. Untuk

tingkat kelulusan yang mencapai standar penguasaan 70% secara individu

ialah 11 siswa-siswi yang tuntas dengan rentang nilai 70-90.

Tingkat kekritisan siswa-siswi berada pada rentang nilai antara 12,12

sampai dengan 93,75 dimana terdapat satu siswa yang memperoleh nilai

kekritisan 12,12 dan satu siswa memperoleh nilai 93,75. Jumlah siswa yang

memperoleh nilai 70 sampai dengan 93,75 dan dinyatakan tuntas ialah 37,84%

dari kelas, nilai ini belum mencapai ketuntasan minimal 50% dari kelas.

Berdasarkan hasil penelitian pratindakan di atas dapat diketahui

kemampuan kognitif dan kekritisan siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan Yogyakarta secara umum belum mencapai standar indikator

keberhasilan 50%. Pencapaian rerata kelas yang diperoleh baik tingkat

kognitif dan kekritisan masih rendah (dibawah 70) yaitu hanya 60,20

(kognitif) dan 65,66 (kekritisan).

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan siklus I dan siklus II dilaksanakan pada tanggal berikut:

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Tindakan dengan Metode PQ4R

No Siklus Hari, Tanggal


Siklus I 17-25 September 2012
Pertemuan I Senin, 17 September 2012
1
Pertemuan II Selasa, 18 September 2012
Pertemuan III Senin, 24 September 2012
Siklus II 25 September – 1 Oktober 2012
2 Pertemuan I Selasa, 25 September 2012
Pertemuan II Senin, 1 Oktober 2012
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 53

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti berperan sekaligus sebagai pengajar yang memberikan

bimbingan pembelajaran di kelas, maka sebelum melakukan kegiatan

tindakan hal dasar yang disiapkan ialah RPP yang berisi rancangan

pembelajaran yang akan berlangsung (RPP tercantum di lampiran).

Perencanaan RPP meliputi desain pembelajaran yang akan

berlangsung dan pengalokasian waktu sehingga proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik.

Untuk merekam proses pembelajaran yang berlangsung maka

dilakukan peminjaman alat-alat digital seperti kamera dan handycame

sehingga ini memudahkan dokumentasi proses pada siklus yang

dilakukan.

Pada siklus ini perencanaan utama ialah penyampaian proses

belajar mengajar dengan PQ4R, karena metode ini masih baru bagi

siswa-siswi selain itu berdasarkan hasil observasi, kelas siswa-siswi

kelas VIII B memiliki kecendrungan tidak suka membaca, mencatat

pertanyaan, dan menggali informasi dari buku lain. Hal ini tentunya

akan mempersulit pelaksanaan PQ4R yang membutuhkan

keterampilan tersebut.

Guru merencanakan refleksi ulang pembelajaran yang dilakukan

pada siklus I pada tiap pertemuan. Selain refleksi dari guru, siswa-

siswi juga diminta untuk melakukan refleksi pembelajaran yang

dilaksanakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 54

Pemeriksaan kembali lembar observasi yang akan diberikan

pada observer. Tujuan pemeriksaan ini untuk menghindari kesalahan

penulisan item dan mempermudah kerja observer.

b. Penerapan Tindakan

Guru melaksanakan RPP yang telah disusun, menjelaskan tujuan

pembelajaran, memberikan LKS yang membantu dalam

mempermudah pelaksanaan pembelajaran dengan metode PQ4R.

Pada tiap awal tindakan guru memberikan preview atas apa yang

akan dipelajari dan memberikan motivasi belajar dengan bertanya

pada siswa sehingga guru dapat mengetahui perkembangan

pemahaman siswa secara klasikal.

Setelah penjelasan umum dari guru dan mengutarakan pendapat

mereka dengan bertanya dan menjawab, siswa diminta untuk

membaca sekilas buku paket atau LKS IPA yang mereka miliki (tahap

preview). Setelah membaca sekilas bacaan, siswa-siswi diminta untuk

menutup buku paket atau LKS IPA mereka dan mulai menyusun

pertanyaan berdasarkan awalan, “Apa, Dimana, Mengapa, Kapan,

Bagaimana” (tahap questioning).

Setelah menyusun pertanyaan siswa-siswi dengan batas waktu

yang ditentukan berkisar 10-15 menit diminta untuk membaca buku

paket dan LKS IPA mereka dan mulai menjawab pertanyaan yang

mereka ajukan (tahap reading). Sebagai penunjang aktivitas belajar

guru memberikan arahan pada siswa dengan meminta siswa untuk

berkelompok (setelah menyelesaikan tugas individu).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 55

Guru memberikan tugas rumah dan meminta siswa untuk

mengerjakan tugas tersebut dengan mencari bahan dari sumber lain

seperti internet (tahap reflect). Siswa yang berada pada kelompok

diminta untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat

dan memilih pertanyaan tersebut sehingga tidak ada yang sama (tahap

recite). Sebagai penutup tindakan siklus I siswa diminta untuk

merangkum, memberikan kesimpulan pembelajaran, dan refleksi

(tahap review).

c. Observasi dan Evaluasi

Selama tindakan guru dibantu oleh observer. Observer berfungsi

dalam membantu mengamati perkembangan hasil belajar pada aspek

afektif dan psikomotorik siswa secara klasikal. Selama proses belajar

guru mendapati siswa-siswi cukup antusias dalam belajar hanya saja

fasilitas untuk belajar kurang mendukung karena siswa hanya

memiliki LKS atau buku paket.

Selama siklus I guru dan observer mengamati anak-anak

memiliki perkembangan hasil belajar dan kekritisan yang baik. Setiap

kali guru mengajukan pertanyaan siswa akan menjawab walaupun

pada awalnya malu-malu. Bahkan secara garis besar kegiatan preview

dilakukan oleh siswa dan guru membimbing dengan memberikan

pertanyaan.

Sewaktu kegiatan membaca, siswa pada awalnya membaca

bahan yang mereka miliki. Namun, pada kegiatan pertemuan ke-II ada

sebagian kecil siswa mulai melakukan aktivitas lain sewaktu membaca


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 56

dan bahkan sewaktu mengerjakan tugas membuat pertanyaan. Untuk

mengatasi hal ini guru menegur siswa tersebut secara pribadi.

Berdasarkan hasil pengamatan pengerjaan LKS, penyusunan

kata-kata pada pertanyaan dan jawaban belum disusun dengan baik

dan siswa cenderung lupa memberikan tanda tanya pada pertanyaan.

Seperti “Apakah orang yang menderita kekurangan vitamin”,

selebihnya penulisan pertanyaan sudah baik dan ada beberapa siswa

yang menuliskan pertanyan yang kritis terkait kehidupan sehari-hari,

seperti “Apa akibat dari terlalu banyak minum soda bagi pencernaan?”.

Pada akhir kegiatan, dilaksanakan tahap review dimana siswa

diminta membuat kesimpulan. Dalam membuat kesimpulan siswa

masih ada yang menggabungkan kata-kata yang digunakan untuk

refleksi dan kesimpulan. Misalnya siswa sering berisi kata-kata,

“dapat mengetahui tentang fungsi serta makanan yang baik dicerna”.

Siswa-siswi juga memiliki kecendrungan menarik kesimpulan bacaan

yang tidak sesuai dan masih umum. Agar dapat mengatasi ini guru

memberikan penjelasan singkat terkait pembuatan kesimpulan.

Berdasarkan hasil kegiatan belajar keseluruhan yang diperoleh

dari sintesis lembar observasi pada siklus I 51% siswa telah

menunjukkan perkembangan dalam aspek kognitif (5,5%), afektif

(14%), psikomotorik (22,9%), dan kekritisan dalam berpikir (8,6%).

Berdasarkan hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar dan

kekritisan siswa masih rendah dan perlu dilakukan perbaikan

pembelajaran. (Perhitungan terdapat di lampiran)


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 57

d. Refleksi

Selama tindakan pada siklus I, guru kurang melakukan

pengaturan waktu dan pengolahan kelas dengan baik. Hal ini terjadi

karena kelas ini termasuk kelas yang cukup besar, sehingga siswa-

siswi yang telah selesai membaca seringkali melakukan aktivitas lain

seperti bermain dan ngobrol akhirnya menyebabkan kelas menjadi

ribut. Untuk mengatasi hal ini, guru langsung memberikan pengarahan

agar siswa tidak memiliki banyak waktu santai dan guru juga

mempertegas waktu membaca siswa yaitu berkisar 10-15 menit.

Siswa memiliki kecendrungan mengabaikan tugas rumah yang

diberikan. Hal ini terjadi karena siswa memiliki aktivitas yang banyak

diluar jam sekolah. Aktivitas ini seperti bermain, bekerja, dan juga

kegiatan lainnya. Untuk mengatasi hal ini guru yang telah merancang

tugas kelompok dengan menetapkan penegasan pengumpulan tugas

dan bagi yang tidak mengumpulkan, maka tidak akan memperoleh

nilai. Hasilnya, ada beberapa kelompok anak yang mulai

mengumpulkan tugas mereka dengan tepat waktu.

Pada siklus I hasil belajar dan kekritisan yang diperoleh belum

memuaskan karena nilai siswa mengalami penurunan dari pre-test.

Hal ini dapat terjadi karena siswa tidak terbiasa dengan metode PQ4R,

namun siswa-siswi terbiasa dengan model ceramah dan bermain.

Guru mengamati bahwa perkembangan aspek psikomotorik

siswa termasuk kategori baik. Hanya saja, siswa masih belum bisa

meningkatkan aspek afektifnya dengan baik, maka dari itu guru

mencoba beberapa cara agar siswa bisa lebih baik dalam bersikap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 58

terbuka, bekerja sama, dan menghargai seperti memberikan tugas

kelompok hingga menegur siswa secara langsung di kelas.

Hasil kegiatan siklus I menunjukkan indikasi proses belajar

yang mengalami kemunduran, oleh karena itu dilakukan desain ulang

variasi mengajar dalam kelas sehingga siswa dapat lebih termotivasi.

e. Rencana Tindakan Ulang

Tindakan ulang yang akan dilaksanakan pada siklus II ialah

mengurangi intensitas pengerjaan tugas dalam kelompok (siswa

berkelompok untuk mengerjakan tugas rumah yang terdiri atas dua

siswa), peningkatan tipe soal untuk post-test yang dapat menunjukkan

kemampuan penyelesaian soal yang dikerjakan secara kognitif dan

untuk melihat tingkat perkembangan kekritisan siswa.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Guru memperbaiki rancangan RPP yang telah disusun sehingga

proses belajar dalam kelas dapat diperbaiki. Perbaikan proses belajar

mencakup mengurangi belajar berkelompok selama di kelas dan untuk

tugas rumah diberikan dalam wujud kelompok yang terdiri atas dua

siswa.

Guru memotivasi siswa dengan memberikan gambar organ

pencernaan dan letak enzim pencernaan pada setiap siswa. Guru juga

membuatkan rangkuman bacaan yang berisi materi sistem pencernaan

secara umum sehingga siswa dapat lebih memahami apa yang telah

dipelajari. Untuk melihat keaktifan siswa dalam mem-preview,

membaca, me-reflect, me-recite, dan me-review apa yang mereka


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 59

pelajari. Guru menugaskan pada setiap dua siswa untuk mencari

informasi bacaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya, mereka

diminta untuk membuat pertanyaan serta merangkum apa yang

mereka pelajari dari bacaan tersebut.

b. Penerapan Tindakan

Guru melaksanakan RPP yang telah dirancang dan menanyakan

tujuan pembelajaran tahap ke-II pada siswa-siswi serta menegaskan

kembali metode pembelajaran yang digunakan dalam belajar sehingga

siswa dapat memahami bagaimana menempatkan diri dalam kelas.

Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pemaparan

umum terkait organ pencernaan, proses pencernaan, dan penyakit pada

organ pencernaan. Pembahasan ini bersifat ceramah dengan bantuan

gambar organ pencernaan yang diedarkan pada setiap siswa. Untuk

meningkatkan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dalam

belajar, guru memberikan beberapa pertanyaan pada siswa mengenai

bagian-bagian organ pencernaan berdasarkan gambar yang diberikan

(tahap preview).

Setelah guru memberikan penjelasan secara umum mengenai

organ pencernaan, proses pencernaan, dan penyakit pada organ

pencernaan, siswa-siswi diminta untuk membaca LKS dan buku paket

yang mereka miliki (tahap reading). Selanjutnya, siswa-siswi

menyusun pertanyaan baru yang sangat ingin mereka ketahui dan

menjawab pertanyaan tersebut dengan mencari di buku yang mereka

baca (tahap questioning dan tahap reading). Untuk menghindari

pertanyaan yang sama dan persis dengan apa yang tertulis di buku,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 60

siswa-siswi sewaktu menyusun pertanyaan diminta untuk menutup

buku dan LKS IPA. Setelah itu siswa-siswi mencari jawaban dengan

membuka buku dan LKS IPA mereka kembali.

Tahap reflect dilakukan dengan memberikan tugas pada siswa-

siswi untuk mengerjakan LKS III yang meminta siswa-siswi untuk

mencari bahan dari internet. Setelah penugasan, siswa-siswi dibagikan

lembar kesimpulan dan refleksi pelajaran (tahap recite). Rangkuman

ini berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh siswa-siswi telah

memahami apa yang dipelajari. Guru memberikan pengarahan untuk

merangkum pembelajaran dari awal hingga akhir dengan menjelaskan

ulang apa yang dipelajari (tahap review).

Sebagai tugas akhir, siswa-siswi secara mandiri diminta untuk

memberikan pertanyaan terkait bacaan yang diberikan sehingga

mereka dapat membayangkan soal seperti apa yang akan dikeluarkan

dalam ulangan harian.

c. Observasi dan Evaluasi

Pada siklus II, siswa-siswi lebih dapat mengontrol diri mereka

dalam menjaga ketenangan kelas. Siswa-siswi juga tampak antusias

sewaktu diberikan gambar organ pencernaan. Hal ini terlihat sewaktu

mereka memperoleh gambar tersebut mereka langsung membuka dan

mencari informasi mengenai gambar tersebut. Pembelajaran secara

mandiri cukup membantu siswa-siswi membuat pertanyaan dengan

baik dan membantu mereka lebih bisa mengutarakan apa yang ingin

mereka ketahui.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 61

Penjelasan pengerjaan LKS III yang tidak dipahami dan

didengar siswa-siswi cukup mempersulit guru dalam membuka

pembelajaran, hal tersebut dapat diatasi karena masih ada siswa-siswi

yang mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkan tugas. Pada

tahap ini guru meminta siswa-siswi untuk memberikan simpulan.

Salah satu simpulan siswa ialah “saya senang karena dapat

mengetahui sistem pencernaan seperti organ pencernaan yang terdiri

dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.”

Proses pembelajaran pada siklus II tahap II cukup dipahami

siswa-siswi karena materi yang dibahas terkait sesuatu yang ada pada

tubuh mereka. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa

terhadap proses belajar dengan metode PQ4R, guru memberikan

angket pada siswa dan meminta mereka untuk mengisinya.

Berdasarkan hasil kegiatan belajar keseluruhan yang diperoleh

dari sintesis lembar observasi pada siklus II 64% siswa telah

menunjukkan perkembangan dalam aspek kognitif (5,6%), afektif

(17,6%), psikomotik (24%), dan kekritisan dalam berpikir (16,8%).

Berdasarkan hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar dan

kekritisan siswa lebih baik dibandingkan dengan proses belajar pada

siklus II. (Perhitungan terdapat di lampiran)

d. Refleksi

Proses belajar pada anak dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar

pada anak. Faktor utama adalah faktor dalam diri anak yang mencapai

70%. Maka dari itu untuk meningkatkan faktor dalam diri anak seperti

motivasi belajar, diperlukan pujian dan juga dorongan motivasi dari


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 62

seorang guru. Untuk itu guru berusaha memberikan pujian pada siswa

yang memberikan pertanyaan dan jawaban dengan benar.

Proses penyampaian tugas yang terperinci dan pengingat

mengenai tugas merupakan hal yang penting di kelas ini. Berdasarkan

hasil observasi dan analisa guru menemukan siswa-siswi tidak akan

mengerjakan tugas jika tidak diingatkan terus menerus dan

diinformasikan dengan jelas. Hal ini dapat terjadi karena setelah

bersekolah siswa-siswi memiliki tugas lain yang akhirnya

menyebabkan mereka secara tidak langsung mengabaikan tugas yang

diberikan.

e. Rencana Tindakan Ulang

Karena nilai yang diperoleh pada hasil post-test telah

menunjukkan nilai yang memuaskan dibandingkan pada awal

kegiatan belajar mengajar sebelum siklus II, maka diputuskan tidak

diadakan tindakan selanjutnya.

C. Hasil dan Pembahasan Penelitian

1. Penilaian Kognitif Siswa-siswi

a. Hasil dan pembahasan penilaian pre-test dan post-test

Penilaian pre-test dilakukan pada awal kegiatan siklus I. Soal

yang diberikan berupa soal objektif (multiple choice) dengan jumlah

20 soal. Setiap soal bernilai 10, jika benar maka akan diberi nilai 10

jika salah maka akan diberi nilai 0. Soal post-test I berupa soal

objektif (multiple choice) dengan jumlah 10 soal. Setiap soal bernilai

10, jika benar maka akan diberi nilai 10 jika salah maka akan diberi

nilai 0.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 63

Tabel 4.3 Tingkat Pencapaian Kognitif Siswa-siswi

Keterangan Pre-test Post-test I Post-test II


Nilai tertinggi 90 80 100
Nilai terendah 15 20 30
Rerata 60,20 46,76 71,08
% Siswa yang
mencapai 29,72% 5,41% 67,57%
KKM 70
% Siswa yang
tidak mencapai 70,27% 94.59% 32,43%
KKM 80
Jumlah siswa
yang
- 8 27
mengalami
kenaikan nilai

Pada post-test I diperoleh nilai dengan rentang nilai 20 sampai

dengan 80. Rerata nilai post-test I yang diperoleh adalah 46,76 lebih

rendah 17,29 dari rerata pre-test. Siswa yang tuntas dengan nilai 70

hanya 2 siswa. Untuk post-test I ketuntasan belajar ialah sebesar

5,4%, lebih rendah 24,31% point dari angka ketuntasan yang dicapai

pada pre-test.

100
T 90
i 80
n N 70
g i 60
k l 50
40 Pre-Test
a a
30
t i Post-test I
20
a 10
n 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37
Data Siswa-i Urut Presensi

Gambar 4.1 Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus I


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 64

Berdasarkan gambar 4.1, siswa-siswa yang mengikuti proses

belajar pada siklus I lebih banyak mengalami penurunan nilai

dibandingkan dengan siswa yang mengalami peningkatan nilai.

Siswa yang mengalami penurunan nilai berjumlah 28 siswa dengan

rerata penurunan nilai 20,38 dari nilai pre-test. Nilai post-test I yang

lebih kecil dari nilai pre-test ini menunjukkan proses pengetahuan

yang diserap oleh siswa-siswi lebih rendah setelah diberi perlakuan

dengan metode PQ4R. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan

perlakuan pada siklus I dengan metode PQ4R tidak menunjukkan

keberhasilan tindakan (indikator keberhasilan 50% dengan nilai 70

tidak terpenuhi). Hal ini dapat terjadi karena:

1. Metode PQ4R merupakan metode baru yang mereka rasakan

selama belajar, sehingga para siswa-siswi yang biasanya diajarkan

secara detail materi yang mereka pelajari sekarang harus

beradaptasi dengan metode PQ4R yang menuntut siswa-siswi

untuk menggali pengetahuan sendiri.

2. Soal yang digunakan untuk pre-test dan post-test ada yang sama

dan ada yang berbeda. Pada awal perencanaan kegiatan pre-test

dan post-test yang diberikan merupakan soal yang sama. Namun,

karena nilai pre-test dan berdasarkan observasi penilaian yang

dilakukan, peneliti mengamati ada beberapa soal pre-test yang

dapat diganti namun dengan kisi yang sama yaitu, memiliki

tingkatan kesukaran pertanyaan yang sama hanya saja dengan

soal yang berbeda. Setelah melakukan pergantian ini peneliti

mendapati siswa-siswi banyak melakukan kesalahan pada


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 65

beberapa soal, yang telah diganti dan bahkan soal yang tidak

diganti. Hal ini membuat nilai post-test siswa-siswi rendah.

3. Siswa-siswi kelihatan aktif di kelas. Namun, sewaktu pulang ke

rumah mereka tidak banyak mengulang kegiatan tersebut,

sehingga bahkan LKS yang seharusnya dikumpul ada beberapa

anak yang tidak mengumpulkan LKS tersebut.

4. Siswa-siswi memiliki kecendrungan mengabaikan tugas yang

diberikan, padahal tugas ini yang diberikan akan membantu

mereka untuk menggali pengetahuan yang baru mengenai

pencernaan.

5. Batas waktu yang digunakan untuk pre-test dan post-test hanya

berlangsung singkat sekitar 10 menit, sehingga siswa-siswi harus

berpikir cepat. Jenis soal yang diberikan merupakan jenis soal

objektif dan ini memungkinkan ada beberapa siswa-siswi yang

menebak pada pre-test dan sewaktu mereka melakukan kegiatan

post-test mereka juga tidak tahu apa yang mereka jawab dulu

sehingga nilai yang diperoleh juga rendah (salah tebak).

6. Siswa-siswi masih beradaptasi dengan belajar menggunakan

metode PQ4R dan belajar bersama guru baru (peneliti).

Berbeda dengan kondisi hasil pre-test dan post-test I pada

siklus I, siklus II lebih menunjukkan perkembangan dari penerapan

metode PQ4R dalam proses belajar anak. Soal post-test II untuk

siklus ini merupakan jenis soal isian dengan jumlah 10 soal yang

diisi selama 10 menit. Perbandingan rerata dari hasil pre-test dan

post-test ialah 60,20 dan 71,08 dengan ini dapat dikatakan nilai post-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 66

test II yang diperoleh siswa-siswi lebih tinggi dibandingkan nilai

pre-test. Peningkatan nilai kognitif secara individu juga ditunjukkan

dari meningkatnya rentang nilai dari 30 sampai 100, dengan masing-

masing jumlah siswa dua dan tiga siswa. Selain itu, pada indikator

pencapaian siswa-siswi pada post-test II menunjukkan

perkembangan kategori nilai kognitif yang baik, yaitu mencapai nilai

70-100 untuk 25 siswa.

120
T
100
i
n N 80
g i
60
k l
Pre-Test
a a 40
t i Post-test II
20
a
n 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37
Data Siswa-i Urut Presensi

Gambar 4.2 Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus II

Pada gambar 4.2, grafik nilai pre-test dan post-test dapat dilihat,

adanya enam siswa-siswi yang mengalami penurunan nilai setelah

mengikuti proses belajar di siklus kedua. Keenam siswa-siswi ialah

nomor 20, 27, 29, 31, 33, dan 37. Keenam siswa-siswi ini merupakan

siswa-siswi yang juga memiliki nilai pre-test yang lebih besar daripada

nilai post-test I pada siklus pertama.

Sebanyak 8,11% siswa-siswi pada nilai pre-test dan post-test

memiliki nilai yang sama pada pre-test dan post-test yang dilaksanakan.

Sedangkan 72,97% siswa-siswi yang mengikuti kegiatan pembelajaran


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 67

siklus II mengalami peningkatan nilai dengan rata-rata peningkatan nilai

17,87.

Untuk post-test II ketuntasan belajar ialah sebesar 67,57% dengan

nilai rerata ialah 71,08 dimana nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 30.

Berdasarkan data perbandingan test yang dilakukan pada tiap siklus dapat

dikatakan bahwa nilai kognitif siswa pada siklus II lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar secara kognitif pada siklus I dan pre-

test. Kenaikan nilai dan ketuntasan hasil belajar ini memperlihatkan

bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan PQ4R, siswa

mulai dapat beradaptasi dan belajar dengan mengunakan metode PQ4R.

Kenaikan ketuntasan pada siklus ke II juga menjadi indikator bahwa

metode PQ4R berhasil dalam membantu meningkatkan nilai kognitif

siswa.

2. Penilaian Afektif-Psikomotor Siswa-siswi Secara Klasikal

Penilaian afektif dan psikomotorik dilakukan secara klasikal dengan

bantuan dari observer, data berikut merupakan data analisis proses

perkembangan afektif dan psikomotor:

Tabel 4.4 Pencapaian Tingkat Afektif dan Psikomotorik Siswa Kelas VIII B

Keterangan Siklus I Siklus II


Afektif 61% 76%
Psikomotorik 50% 73%

Berdasarkan tabel 4.4, tingkat afektif dan psikomotorik siswa-siswi

dikatakan mengalami kenaikan yaitu 15% dan 23%. Nilai afektif dan

psikomotorik siswa-siswi telah mencapai lebih dari 70%, maka dari itu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 68

dapat dikatakan aspek afektif dan psikomotorik pada siklus II

berkembang dengan baik.

a. Aspek Afektif

Penilaian yang dilakukan pada aspek afektif mencakup

kemampuan kerjasama, keterbukaan siswa, dan sikap menghargai

selama proses belajar-mengajar dapat dilihat di bawah ini:

Siklus I Siklus II

Kerja sama Kerja sama


22,25% 27,5% 23,33% 26,67%
Keterbukaan Keterbukaan
Menghargai Menghargai
10,8% 26,67%

Gambar 4.3 Diagram Hasil Sintesis Lembar Observasi untuk Tingkat Afektif

Secara umum aspek afektif mengalami peningkatan sebanyak

15% dari siklus I. Tingkat afektif yang mencakup keterbukaan

siswa-siswi dalam belajar mengalami peningkatan menurut data

observer. Sikap ini berkembang dengan baik selama siklus II,

dimana siswa-siswi mau bertanya pada guru jika tidak memahami

dan mereka tidak malu untuk mengemukakan pandangan mereka

selama belajar.

Sikap menghargai pada siklus II cukup mengalami peningkatan.

Hal ini ditunjukkan dari sikap siswa-siswi yang tidak ribut selama

belajar dan mereka juga mau berusaha untuk menjaga ketenangan

kelas sehingga teman-teman mereka dapat belajar. Walaupun di


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 69

kelas ini siswa-siswi seringkali duduk berkelompok, mereka dapat

menjaga ketenangan kelas. Jika terdapat siswa-siswi yang ribut

dalam kelompok mereka, siswa-siswi yang sadar akan kondisi kelas

yang tidak menyenangkan untuk belajar akan menegur teman

mereka (walaupun terkadang menggunakan teriakan).

b. Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik yang dinilai meliputi lima aspek yaitu

aspek keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan tertulis,

mengobservasi bacaan, memberikan jawaban, mengajukan refleksi,

dan membuat kesimpulan kegiatan belajar. Berikut diagram

lingkaran aspek psikomotorik.

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Sintesis Lembar Observasi Untuk Aspek


Psikomotorik (a) Siklus I dan (b) Siklus II

Pada diagram di atas menunjukkan perkembangan psikomotorik

siswa-siswi kelas VIII B cukup meningkat pada siklus II, dengan rata-rata

peningkatan 4,7%. Peningkatan yang tertinggi dalam siklus kedua terjadi

pada aspek psikomotorik terkait keaktifan siswa-siswi dalam mengajukan

refleksi dan kesimpulan. Kegiatan ini dilakukan secara tertulis dan lisan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 70

Sikap psikomotorik siswa pada pencapaian 70% dari kelas pada

siklus II menunjukkan perkembangan dimana sebanyak 73% siswa

menurut observer telah aktif dikelas. Aspek psikomotorik yang paling

berkembang adalah keaktifan siswa dalam mengajukan refleksi, dimana

berdasar diagram lingkaran gambar 4.4 pada siklus I keaktifan dalam

mengajukan refleksi hanya 5% sedangkan pada siklus II mencapai 13%

kenaikan 8%.

3. Penilaian Tingkat Kekritisan Siswa-siswi

Berdasarkan hasil sintesis data yang diperoleh dari pre-test, post-

test I, dan post-test II ialah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tingkat Pencapaian Kekritisan Siswa

Keterangan Pre-test Post-test I Post-test II


Nilai tertinggi 93,75 87,5 100
Nilai terendah 12,12 18,75 36,36
Rerata 65,66 50,68 72,65
% Sisw yang tuntas
35,14% 5,41% 67,57%
KKM 70
% Sisw yang tidak
64,86% 94,59% 32,43%
tuntas KKM 70
Jumlah siswa yang
mengalami
- 6 25
kenaikan nilai
kekritisan

Perkembangan kekritisan siswa berdasarkan kemampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan dengan tepat, menunjukkan bahwa

perkembangan pada siklus II lebih baik. Bahkan nilai kekritisan siswa

mencapai nilai tertinggi 100. Seperti pada perkembangan kognitif yang

turun pada siklus I, kekritisan siswa juga turun. Hal ini menunjukkan

perkembangan kekritisan dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan

siswa. Kegagalan dalam siklus I dalam meningkatkan kekritisan siswa


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 71

merupakan cerminan bahwa siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan

tidak dapat cepat beradaptasi dengan suatu kondisi belajar yang baru.

Setelah memahami dan beradaptasi dengan metode PQ4R, siswa

mulai menunjukkan perkembangan nilai kekritisan yang baik pada siklus

II. Berdasarkan ketuntasan belajar yang dengan nilai 70 dari kelas, untuk

siklus kedua telah menunjukkan perkembangan karena 67,57% siswa

dapat mengerjakan soal dengan baik dan melewati batas indikator yang

ditentukan yaitu 60% anak memperoleh nilai 70.

Rerata nilai kekritisan yang diperoleh pada siklus II mencapai

72,65, nilai yang cukup untuk kekritisan siswa. Berdasarkan hasil ini

dapat dikatakan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menjawab suatu

pertanyaan berkembang dengan baik.

Berdasarkan hasil pengerjaan soal yang dilakukan pada LKS,

kekritisan siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan berkembang dengan

baik pada pengerjaan soal dengan tipe ingatan, pemahaman, aplikasi, dan

analisis. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya soal dan pertanyaan yang

dijawab dengan benar pada pengerjaan LKS. Penilaian tingkat kekritisan

pada pengerjaan LKS bertujuan untuk mengetahui jenis soal yang sering

dibuat siswa. Perolehan tipe soal yang disusun siswa pada pengerjaan

LKS ialah sebagai berikut:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 72

Tabel 4.6 Persentase Perkembangan Penyusunan Tipe Soal Pada


Pengerjaan LKS

Type Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 Ʃ
Keterangan (%) (%) (%) (%) (%) (%) Soal
PS I 30,46 16,67 1,72 11,49 0 0 105
Siklus I
PR I 14,94 12,07 1,72 10,92 0 0 69
Total 45,40 28,74 3,45 22,41 0 0 174
PS
26,51 16,87 7,23 4,82 0 0 46
Siklus II
II PR
25,30 14,46 2,409 2,409 0 0 37
III
Total 51,81 31,33 9,64 7,23 0 0 83

Pada tabel 4.6 jumlah soal pengerjaan soal yang disusun semakin

menurun dikarenakan siswa-siswi ada yang tidak mengerjakan tugas

sehingga guru tidak dapat melakukan penilaian. Tipe soal yang sering

disusun siswa ialah tipe soal ingatan (C1), yang kemudian disusul oleh

soal tipe C2 (pemahaman), soal analisis (C4), dan aplikasi (C3). Pada

pemeriksaan LKS yang dilakukan tidak ditemukan soal tipe sintesis dan

evaluasi. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan perkembangan kekritisan

siswa dalam menyusun soal cukup baik.

4. Penilaian Lembar Angket

Lembar angket diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran.

Pemberian angket ini berfungsi untuk mengetahui pendapat siswa-siswi

kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan terhadap perkembangan hasil belajar

dan kemampuan berpikir kritis yang mereka miliki setelah melalui proses

belajar dengan metode PQ4R. Berikut sintesis data dari penilaian lembar

angket siswa-siswi:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 73

Tabel 4.7 Perkembangan Hasil Belajar dan Kekritisan Berpikir


Berdasarkan Hasil Angket yang di berikan

No. Total Total


Kriteria %
Soal Poin nilai
1 107 Kognitif
3 94 Kognitif 307 69,14
4 106 Kognitif
2 102 Afektif
9 100 Afektif 301 67,79
10 99 Afektif
5 108 Psikomotorik
206 69,59
8 98 Psikomotorik
6 93 Kekritisan
193 65,2
7 100 Kekritisan

Berdasarkan hasil angket yang diperoleh, sebesar 69,14% siswa

menyatakan pembelajaran dengan metode PQ4R membantu mereka

untuk memahami materi sistem pencernaan (aspek kognitif). 67,79%

siswa menyatakan dengan metode PQ4R membantu mereka untuk

mengembangkan sikap terbuka, bekerja sama, dan bertanggung jawab

(aspek afektif). 69,59% siswa menyatakan dengan metode PQ4R

membantu mereka berkembang secara psikomotorik dalam hal

berkomunikasi. 65,20% siswa menyatakan metode PQ4R membantu

mereka dalam berpikir kritis dan meningkatkan kekritisan dalam

bertanya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peningkatan hasil belajar ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar

secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan peningkatan kekritisan

diketahui dari perkembangan siswa dalam menyusun pertanyaan dan

menjawab pertanyaan secara sistematis dan berdasarkan tingkatan tipe

pertanyaan yang diajukan.

Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan

Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013 untuk materi sistem pencernaan telah

menunjukkan perkembangan yang baik. Perkembangan nilai yang baik

ditunjukkan dari naiknya nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siklus

II, dimana nilainya lebih tinggi dari nilai praperlakuan dan siklus I.

Ketuntasan belajar yang diperoleh pada aspek kognitif pada siklus II sebesar

67,57% lebih tinggi dari ketuntasan belajar pada pre-test (29,72%) dan siklus

I (5,41%), dengan nilai rerata kelas 71 lebih tinggi 0,071 dari nilai rerata

kelas pada kelas VIII B tahun ajaran 2011-2012. Ketuntasan belajar siklus II

yang telah mencapai 67,57% menunjukkan batas indikator pencapaian 60%

dengan nilai 70 telah terpenuhi.

Kenaikan hasil belajar aspek afektif secara klasikal pada siklus II

mencapai 76,67%, naik 15% dari penilaian afektif pada siklus I. Pada

perkembangan psikomotorik pada siklus II menunjukkan perkembangan

yang baik dimana sebanyak 73% siswa menurut observer telah aktif dikelas.

74
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 75

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praperlakuan, siklus I, dan siklus II.

Dapat disimpulkan metode PQ4R meningkatkan hasil belajar siswa hingga

mencapai 67,57% pada aspek kognitif, 76,67% pada aspek efektif, dan 73%

aspek psikomotorik .

Pembelajaran dengan metode PQ4R juga menunjukkan

perkembangan kekritisan siswa dengan ketuntasan belajar mencapai 67,57%

pada siklus II meningkat 32,43% dari nilai kekritisan pada pre-test.

Peningkatan kekritisan juga ditunjukkan dari kemampuan siswa dalam

membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan pada siklus II, dimana

siswa mampu menyusun pertanyaan pada tipe soal ingatan, pemahaman,

aplikasi, dan analisis. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan metode PQ4R dapat meningkatan kekritisan

siswa hingga mencapai 67,57% dengan tingkat tipe pembuatan pertanyaan

dan jawaban pertanyaan dari C1 (ingatan) hingga C4 (analisis).

B. Saran

a. Dalam menggunakan metode PQ4R dalam proses belajar mengajar,

guru harus menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan siswa

sehingga siswa dapat memahami metode belajar dengan metode ini.

b. Untuk membangun pengetahuan yang baru dari suatu materi dengan

menggunakan metode PQ4R ada baiknya guru menyediakan banyak

refrensi membaca.

c. Bagi para guru dan calon guru dapat mencoba untuk menerapkan

metode PQ4R dengan lebih baik lagi dan dapat divariasikan dengan

metode belajar lain seperti bermain sambil belajar sehingga siswa-

siswi tidak menjadi bosan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2009, Model Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi

Metode PQ4R, http://muhammadalitomacoa.blogspot.com/, diakses

tanggal 9 Februari 2013.

Arifin, Zainal, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung; PT. Remaja

Rosdakarya.

Ardiyati, 2011, Bab II Landasan Teori Hasil Belajar, Sumatera Utara;

Universitas Sumatera Utara, www.repository.usu.ac.id, diakses tanggal

11 Juli 2012.

Campbell, 2007, Biologi Jilid III, Jakarta; PT. Gelora Aksara Pratama.

Daryanto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah

Beserta Contoh-contohnya, Yogyakarta; Gava Media.

Dwijananti, 2010, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah

Fisika Lingkungan, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 108-114

ISSN: 1693-1246 http://journal.unnes.ac.id.

Emelia, Emi, 2007, Mengajarkan Berpikir Kritis dalam Menulis, Dalam Jurnal

Bahasa dan Sastra FPBS UPI, Vol 7 No.2 , Oktober 2007.

Hamzah, Uno, 2011, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta; Bumi

Aksara.

Hanafiah, Nanang, 2009, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung; PT. Refika

Aditama.

Karim, 2008, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VII,

Jakarta; PT. Setia Purna Inves.

76
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 77

Krisno, Agus, 2008, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII,

Jakarta; Pusat Perbukuan, Departemen.

Kunandar, 2007, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta; PT.

Rajagrafindo Persada.

Munthe, Bermawi, 2009, Desain Pembelajaran, Yogyakarta; Pustaka Insan

Madani.

Muslich, Masnur, 2010, Melaksanakan Penelitian Tindakan Itu Mudah, Jakarta;

PT. Bumi Aksara.

Novriansyah, Brenny, 2009, Peningkatan Kemampuan Membaca dengan

Strategi PQ4R, Bengkulu; MAN I Model.

Ross & Divesta, 1976, Oral Summary as a Review Strategy for Enhancing

Recall of Textual Material, Journal of Educational Psychology, 6 (4),

689-695.

Santrock, John, 2009, Psikologi Pendidikan. Edisi ke-3, Jakarta; Salemba

Humanika.

Slavin, Robert, 2009, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kedelapan,

Jakarta; PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Sudaryanto, 2010, Kajian Kritis tentang Permasalahan Sekitar Pembelajaran

Kemampuan Berpikir Kritis, http://www.fk.undip.ac.id/en/artikel-

lepas/pembelajaran-kemampuan-berpikir-kritis.html, diakses tanggal 10

Juli 2012.

Sulhan, Ahmad, 2006, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan

Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R dalam


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 78

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII SMP Negeri 15

Mataram, Tesis, 10-23, Mataram; Institut Agama Islam Negeri.

Sudjana, Nana, 2010, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung; PT.

Remaja Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran, 2010, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mengembangkan

Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah, Bandung; Alfabeta.

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta;

Kencana Prenada Media Group.

Wena, Made, 2009, Strategi pembelajaran Inovatif Kotemporer Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta; Bumi Aksara.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN

1. Silabus
Sekolah : SMP KANISIUS KALASAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Program : VIII B
Semester :1
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
Indikator :
A. Kognitif :
1. Kognitif Produk
a. Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya.
b. Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
c. Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan
dengan penyakit yang diakibatkan.
2. Kognitif Proses
a. Mendiskusikan penyusunan pertanyaan terkait sistem pencernaan.
b. Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah
disusun.
c. Mengkomunikasikan informasi yang dicari terkait sistem pencernaan.
B. Afektif :
1. Afektif Karakter
a. Keseriusan dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab pertanyaan.
b. Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi
belajar terkait sistem pencernaan.
2. Afektif Sosial
a. Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi.
b. Bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.
c. Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan dan
jawaban.
C. Psikomotorik
1. Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
2. Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan.
3. Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.
4. Aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing.
5. Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.
6. Aktif dalam diskusi kelompok.
Tujuan :
A. Kognitif :
1. Kognitif Produk
a. Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan
berdasarkan fungsinya.
b. Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh
manusia.

79
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 80

c. Siswa mampu menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ


pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan.
2. Kognitif Proses
a. Melalui diskusi yang dirancang guru siswa mampu menyusun
pertanyaan terkait sistem pencernaan.
b. Melalui sumber belajar seperti buku dan LKS siswa mampu
mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah
disusun.
c. Melalui kelompok siswa mampu mencari sumber informasi tertulis
terkait sistem pencernaan dan mengkomunikasikannya.
B. Afektif :
1. Afektif Karakter
a. Siswa mampu serius dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab
pertanyaan.
b. Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari
informasi belajar terkait sistem pencernaan Siswa mampu bekerja
sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.
2. Afektif Sosial
a. Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan,
dan berdiskusi.
b. Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.
c. Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan
pertanyaan dan jawaban.
C. Psikomotorik
1. Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
2. Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem
pencernaan.
3. Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.
4. Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing.
5. Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.
6. Siswa mampu aktif dalam diskusi kelompok.

Kegiatan Alokasi Sumber


Materi pembelajaran Penilaian
pembelajaran waktu bahan
- Makanan dan fungsinya - Guru memberikan - Bentuk 4 x 40 Sumber
Proses pencernaan merupakan bahan bacaan dan penilaian: menit bacaan dari
proses perubahan struktur menginformasikan Tes dan siklus I buku:
makanan dari yang berukuran mengenai membaca non-tes - Karim,
besar sampai berukuran kecil dan memperoleh - Instrumen 2008,
yang nantinya akan diserap informasi dari penilaian: Belajar
tubuh dan dijadikan sebagai bacaan (Preview). Berupa IPA
energi. Berdasarkan fungsinya - Siswa diberi tugas pre-test Membuka
makanan dapat dibagi menjadi secara mandiri atau dan post- Cakrawala
makanan yang berkarbohidrat, berkelompok untuk test, Alam
berlemak dan berprotein. mengerjakan proyek dan Sekitar
- Organ-organ pencernaan penyusunan kemampu 3 x 40 Untuk
Dalam proses pencernaan, pertanyaan yang an dalam menit Kelas VII,
makanan mengalami dua menarik dari bacaan berdiskusi siklus I Jakarta;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 81

Kegiatan Alokasi Sumber


Materi pembelajaran Penilaian
pembelajaran waktu bahan
proses yaitu pencernaan secara yang telah dibaca (non-tes- PT. Setia
mekanik dan kimiawi. Kedua secara singkat. lembar Purna
proses pencernaan ini (Question). observasi) Inves
diberlangsung pada organ- - Siswa diminta . - Campbell,
organ pencernaan. Organ membaca buku 2007,
pencernaan manusia meliputi ataupun sumber Biologi
mulut-kerongkongan, tertulis lain terkait Jilid III,
lambung, usus halus, usus sistem pencernaan Jakarta;
besar dan rektum. Kelenjar dan siswa diminta PT. Gelora
pencernaan meliputi hati dan untuk mencari Aksara
pankreas. jawaban yang sesuai Pratama
- Gangguan pada sistem dengan pertanyaan
pencernaan. yang mereka buat
Gangguan sistem pencernaan (Read). Sumber
dapat terjadi tanpa disengaja - Siswa diminta untuk bahan
maupun dengan disengaja mendiskusikan bacaan lain:
melalui apa yang dikonsumsi jawaban yang - Internet
manusia. Beberapa jenis mereka peroleh - Majalah
gangguan pencernaan yang (Reflect) - Koran
umum ialah maag, diare, - Siswa menyusun inti
muntaber, kholik usus, sari /kesimpulan dari
konstipasi, diabetes mellitus, seluruh hasil bacaan,
asam urat, dan pertanyaan-jawaban
hiperkolesterolemia. dan diskusi yang
mereka lakukan
(Recite)
- Siswa diminta untuk
membaca kembali
apa yang telah
mereka tulis
(Review).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 82

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Mata Pelajaran : Biologi
Pokok bahasan : Sistem Pencernaan Manusia
Kelas/Semester : VIII/I
Pertemuan Ke : 1-3 siklus I
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
A. Indikator :
1. Kognitif :
a. Kognitif Produk
1) Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan
fungsinya.
b. Kognitif Proses
1) Mendiskusikan pertanyaan terkait makanan dan fungsinya.
2) Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah
disusun.
3) Mengkomunikasikan informasi terkait makanan dan fungsinya.
2. Afektif :
a. Afektif Karakter
1) Keseriusan dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab
pertanyaan.
2) Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi
belajar terkait sistem pencernaan.
b. Afektif Sosial
1) Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan
berdiskusi.
2) Bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.
3) Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan
dan jawaban.
3. Psikomotorik
a. Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
b. Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan.
c. Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.
d. Aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing.
e. Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.
f. Aktif dalam diskusi kelompok.
B. Tujuan :
1. Kognitif :
a. Kognitif Produk
1) Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan
berdasarkan fungsinya.
c. Kognitif Proses
1) Melalui diskusi siswa mampu menyusun pertanyaan terkait
makanan dan fungsinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 83

2) Melalui sumber belajar seperti buku dan LKS siswa mampu


mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah
disusun.
3) Melalui kelompok siswa mampu mencari sumber informasi
tertulis terkait sistem pencernaan dan mengkomunikasikannya.
2. Afektif :
a. Afektif Karakter
1) Siswa mampu serius dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab
pertanyaan.
2) Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari
informasi belajar terkait sistem pencernaan.
b. Afektif Sosial
1) Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat,
pertanyaan, dan berdiskusi.
2) Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan
tugas.
3) Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam
memberikan pertanyaan dan jawaban.
3. Psikomotorik
a. Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
b. Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem
pencernaan.
c. Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.
d. Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing.
e. Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.
f. Siswa mampu aktif dalam diskusi kelompok.

C. Materi Pokok Pembelajaran


Materi pokok dari pembelajaran sistem pencernaan manusia ialah sebagai
berikut:
1. Makanan dan fungsinya.

D. Metode Pembelajaran :
Strategi pembelajaran PQ4R dengan menggunakan metode diskusi.

E. Media Pembelajaran :
Buku Biologi SMP Kelas VIII dan Buku Biologi yang relavan dari :
- Aloysius, Suyitno, 2007, Eksplorasi Biologi SMP Kelas VIII, Jakarta;
Yudhistira.
- Karim, 2008, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk
Kelas VII, Jakarta; PT. Setia Purna Inves.
- Campbell, 2007, Biologi Jilid III, Jakarta; PT. Gelora Aksara Pratama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Pertama (siklus I)
Materi : Makanan dan fungsinya
Alokasi waktu : 4 x 40 menit

Metode Media
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
1 Pendahuluan Strategi PQ4R 1. Refrensi
a. Salam pembuka. dengan metode bacaan
b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. ceramah dan Internet.
c. Apersepsi, meminta salah satu siswa untuk metode diskusi 2. Buku
maju ke depan kelas dan memakan nasi Biologi SMP
yang dibawa guru, dan menanyakan Kelas VIII
5 menit semester I
bagaimana rasa nasi tersebut? Apa fungsi
nasi yang kita makan? Mengapa kita bisa
merasakan rasa tersebut? Bagaimana peran
lidah dalam pencernaan?.
d. Guru mengoreksi jika ada pemahaman
siswa yang keliru.
2 Kegiatan Inti 25 Menit
a. Guru membagikan lembar pre-test. 10 Menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85

b. Guru memaparkan materi yang akan


disampaikan. 5 Menit

c. Guru memberikan waktu untuk siswa-siswi


membaca bacaan terkait pencernaan dan
memahami bacaan tersebut kemudian 5 Menit
mencatat 2-3 pertanyaan yang mereka ingin
ketahui dari bacaan tersebut.
d. Mengelompokkan siswa ke dalam 5
kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6
siswa-siswi, dan meminta mereka untuk
mencatat keseluruhan pertanyaan yang
mereka buat kemudian menyeleksi jika ada
5 menit
pertanyaan yang sama, kemudian
membentuk kelompok diskusi untuk
menjawab pertanyaan yang telah di listkan
dalam kertas LKS pertanyaan dan
menjawab pada lembar LKS jawaban.
3 Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam
mengambil kesimpulan (rangkuman). 10 menit
b. Refleksi.
c. Salam Penutup.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86

2. Pertemuan Kedua (siklus I)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Metode Media


Pembelajaran Pembelajaran
1 Pendahuluan Strategi PQ4R 1. Internet
a. Salam pembuka. dengan atau bahan-
b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. Metode bahan yang
10 menit
c. Motivasi dan apersepsi: Guru menanyakan Diskusi relavan
bagaimana dengan tugas diskusi jawaban 2. Buku Paket
atas pertanyaan siswa-siswi. SMP Kelas
2. Kegiatan inti VIII
a. Siswa diminta untuk mempresentasikan
salah satu sampai dua pertanyaan yang
menarik bagi mereka dan mempaparkan
jawabannya dan sumber jawabannya. 55 Menit
b. Guru meminta siswa untuk merangkum
hasil presentasi.
c. Guru melakukan evaluasi jawaban atas
pertanyaan siswa-siswi.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam
mengambil kesimpulan (rangkuman).
d. Guru memberikan tugas untuk membaca
dan membuat pertanyaan atas bacaan 15 Menit
kepada siswa untuk pelajaran selanjutnya.
(Guru membagikan Lembar LKS ke-2).
b. Refleksi.
c. Salam penutup.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87

3. Pertemuan ketiga (siklus I)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Metode Media


Pembelajaran Pembelajaran
1 Pendahuluan Strategi PQ4R 1. Internet
a. Salam pembuka. dengan atau bahan-
b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. Metode bahan yang
5 menit
c. Motivasi dan apersepsi: Guru menanyakan Diskusi relavan
bagaimana dengan tugas diskusi jawaban 2. Buku Paket
atas pertanyaan siswa-siswi. SMP Kelas
2. Kegiatan inti VIII
a. Siswa diminta untuk memberikan
pertanyaan yang masih mereka ingin
ketahui jawabannya.
b. Guru meminta siswa siswi untuk membaca,
25 Menit
membuat pertanyaan pada bacaan yang
mereka miliki.
c. Guru membimbing siswa untuk
memperoleh jawaban yang tepat atas
pertanyaan yang mereka ajukan.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam
mengambil kesimpulan (rangkuman).
b. Guru memberikan tugas membaca dan 10 Menit
membuat pertanyaan kepada siswa untuk
pelajaran selanjutnya.
c. Salam penutup.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 88

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Mata Pelajaran : Biologi
Pokok bahasan : Sistem Pencernaan Manusia
Kelas/Semester : VIII/I
Pertemuan Ke : 4-6 siklus II
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
A. Indikator :
1. Kognitif :
a. Kognitif Produk
1) Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
2) Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan
dengan penyakit yang diakibatkan.
b. Kognitif Proses
1) Mendiskusikan penyusunan pertanyaan terkait organ pencernaan
dan penyakitnya.
2) Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah
disusun.
3) Mencari sumber informasi tertulis di internet terkait organ
pencernaan dan penyakitnya.
2. Afektif :
a. Afektif Karakter
1) Keseriusan dalam menyusun, dan menjawab pertanyaan.
2) Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan menjawab
pertanyaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya.
b. Afektif Sosial
1) Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan
berdiskusi.
2) Bekerja sama dalam berdiskusi.
3) Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pendapat.
3. Psikomotorik
a. Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
b. Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait organ pencernaan dan
penyakitnya.
c. Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun dengan secara
lisan dan tertulis.
d. Aktif dalam melakukan refleksi mandiri.
e. Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar secara terbimbing.
B. Tujuan :
1. Kognitif :
a. Kognitif Produk
1) Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh
manusia.
2) Siswa mampu menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan
organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan.
b. Kognitif Proses
1) Melalui diskusi kelas siswa mampu menyusun pertanyaan terkait
organ pencernaan dan penyakitnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 89

2) Siswa mampu mengidentifikasi jawaban yang tepat atas


pertanyaan yang telah disusun melalui kajian pustaka dan diskusi.
3) Siswa mampu mencari sumber informasi tertulis terkait organ
pencernaan dan penyakitnya disusun melalui kajian pustakan.
2. Afektif :
a. Afektif Karakter
1) Siswa mampu serius dalam menyusun, dan menjawab pertanyaan.
2) Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari
menjawab pertanyaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya.
b. Afektif Sosial
1) Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat,
pertanyaan, dan berdiskusi.
2) Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi.
3) Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam
memberikan pendapat.
3. Psikomotorik
a. Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
b. Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait organ
pencernaan dan penyakitnya.
c. Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun
dengan secara lisan dan tertulis.
d. Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri.
e. Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar secara
terbimbing.

C. Materi Pokok Pembelajaran


Materi pokok dari pembelajaran sistem pencernaan manusia ialah sebagai
berikut:
1. Organ-organ pencernaan.
2. Gangguan pada sistem pencernaan.

D. Metode Pembelajaran :
Strategi pembelajaran PQ4R dengan menggunakan metode diskusi.

E. Media Pembelajaran :
Buku Biologi SMP Kelas VIII dan Buku Biologi yang relavan dari :
- Aloysius, Suyitno, 2007, Eksplorasi Biologi SMP Kelas VIII, Jakarta;
Yudhistira.
- Karim, 2008, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk
Kelas VII, Jakarta; PT. Setia Purna Inves.
- Campbell, 2007, Biologi Jilid III, Jakarta; PT. Gelora Aksara Pratama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Pertama (siklus II)
Materi : - Organ-organ pencernaan
- Gangguan pada sistem pencernaan
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Metode Media


Pembelajaran Pembelajaran
1 Pendahuluan Metode ceramah 1. Alat Peraga
a. Salam pembuka. dan diskusi tubuh
b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. manusia
c. Motivasi dan apersepsi: 2. Buku Biologi
membawakan gambar organ pencernaan SMP Kelas
10 menit
manusia dan menanyakan kepada 3 sampai VII semester
4 siswa untuk menunjukkan bagian-bagian I
organ pencernaan. 3. Internet dan
d. Guru mengoreksi jika ada pemahaman sumber-
siswa yang keliru. sumber lain
2. Kegiatan Inti 60 Menit yang relavan
a. Guru meminta salah satu siswa untuk
membaca bacaan yang disediakan terkait
organ pencernaan dan penyakitnya,
kemudian guru mengajukan pertanyaan 10 Menit
terkait bacaan tersebut dan membimbing
siswa dalam mengambil inti sari dari bacaan
tersebut.
b. Siswa diminta untuk membaca cepat materi
terkait organ pencernaan dan penyakitnya. 15 Menit
c. Siswa diminta untuk mencatat 2-3
pertanyaan yang ingin mereka ketahui 10 Menit
jawabannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Metode Media


Pembelajaran Pembelajaran
d. Siswi diminta untuk membaca secara teliti
buku yang telah mereka baca dan kemudian
meminta mereka menjawab pertanyaan 15 Menit
yang mereka ajukan.
e. Siswa diminta untuk menggumpulkan tugas
LKS 2 terkait pertanyaan dan jawaban yang 5 Menit
ditugaskan pada mereka.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing dan mengarahkan siswa-
siswi untuk kembali dalam kelompok dan
meminta siswa-siswi untuk menbaca LKS 3.
b. Guru Membimbing siswa-siswi untuk 10 Menit
memaparkan kesimpulan atas materi
pertemuan pertama dari siklus kedua.
c. Refleksi.
d. Salam penutup.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92

2. Pertemuan Kedua (siklus II)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Metode Media


Pembelajaran
1 Pendahuluan Strategi PQ4R Bacaan dari
a. Salam pembuka. Metode Diskusi Buku paket dan
b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. sumber lain
5 Menit
c. Motivasi dan apersepsi: yang relavan
Menanyakan mengenai pertanyaan dan
jawaban yang telah dikerjakan.
2 Kegiatan Inti
a. Guru meminta mendiskusikan pertanyaan
dan jawaban yang mereka ajukan, kemudian
memaparkan hasil diskusi mereka. Siswa
15 menit
diminta untuk memaparkan tugas mereka
pada LKS 3 berdasarkan artikel yang telah
diberikan.
b. Guru membimbing dan mengoreksi jika ada
kesalahan konsep.
c. Guru melakukan post test. 15 menit
3 Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam
mengambil kesimpulan (rangkuman).
b. Guru menyampaikan perihal evaluasi akhir 5 Menit
bab pencernaan.
c. Refleksi.
d. Salam penutup.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 93

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)


Nama :
Tangggal/Hari :

LEMBAR KERJA SISWA I


MAKANAN DAN FUNGSINYA

Nama Anggota Kelompok:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

A. Tujuan kegiatan :
Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan
berdasarkan fungsinya.

B. Alat dan bahan


1. Alat tulis
2. Buku paket biologi dan bacaan lain terkait makanan dan fungsinya

C. Langkah kerja :
1. Bacalah buku bacaan terkait makanan dan fungsinya kemudian
bergabunglah dalam kelompok 5 sampai 6 orang (selama 5 menit).
2. Secara pribadi catatlah 2-3 pertanyaan yang menurut anda penting
untuk anda cari tahu jawabannya (catat dalam lembar pertanyaan saya
dalam LKS ini).
3. Secara berkelompok list pertanyaan anda dengan teman kelompok anda
(seleksi yang sama di buang dan yang beda dimasukkan dalam lembar
pertanyaan kelompok).
4. Secara bersama carilah jawaban yang anda dan kelompok anda ingin
ketahui jawabannya, carilah dari sumber buku yang anda baca.
5. Berdasarkan pertanyaan dan jawaban yang telah anda temukan silahkan
memilih satu pertanyaan dan jawaban yang anda anggap penting untuk
didiskusikan dengan teman-teman di kelas. Masing-masing kelompok
diberikan waktu 5 menit untuk mendiskusikan permasalahan pertanyaan
dan jawaban di kelas.

D. Lembar Kegiatan
a. Lembar Pertanyaan Pribadi Terhadap Makanan dan Fungsinya
No. PERTANYAAN KU TERHADAP MAKANAN DAN
FUNGSINYA*
1.
2.
3.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 94

* Untuk menyusun pertanyaan anda dapat menggunakan awalan


seperti; Apa, Mengapa, Dimana, Kapan, Bagaimana

b. Lembar Pertanyaan dan Jawaban Kelompok Terhadap Makanan


dan Fungsinya
No. PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK KAMI
1.
Jawaban:

2.
Jawaban:

3.
Jawaban:

4.
Jawaban:

5.
Jawaban:

6.
Jawaban:

7.
Jawaban:

8.

Jawaban:

9.
Jawaban:

10.
Jawaban:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 95

11.
Jawaban:

12.
Jawaban:

13.
Jawaban:

14.
Jawaban:

15.
Jawaban:

16.
Jawaban:

17.
Jawaban:

18.
Jawaban:

E. Kesimpulan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 96

Nama :
Tanggal/Hari :

LEMBAR KERJA SISWA II


ORGAN PENCERNAAN DAN PENYAKITNYA
Nama Anggota Kelompok:
1.
2.

A. Tujuan kegiatan :
1. Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
2. Siswa menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan
dengan penyakit yang diakibatkan.

B. Alat dan bahan


1. Alat tulis
2. Alat peraga tubuh manusia
3. Perpustakaan: buku

C. Langkah kerja :
1. Bacalah buku yang telah anda temukan diperpustakaan selama 5 menit
terkait organ pencernaan dan penyakitnya.
2. Buatlah 2-3 pertanyaan berdasarkan informasi yang anda peroleh (5 menit).
3. Bacalah bacaan anda secara teliti kembali selama 10 menit dan tutuplah
buku yang anda baca.
4. Setelah itu isilah pertanyaan anda dalam lembar jawab (10 menit).
5. Setelah selesai kumpulkanlah lembar pertanyaan-jawaban pribadi pada
ketua kelompok.
6. Siswa kembali ke kelas dan duduk berkelompok
D. Lembar-lembar Kegiatan
a. Lembar Pertanyaan Pribadi Terhadap Organ Pencernaan dan
Penyakitnya
No. PERTANYAAN-JAWABANKU*
1.
Jawaban:

2.
Jawaban:

3.
Jawaban:

* Untuk menyusun pertanyaan anda dapat menggunakan awalan


seperti; Apa, Mengapa, Dimana, Kapan, Bagaimana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 97

b. Lembar Pertanyaan dan Jawaban Kelompok Terhadap Organ


Pencernaan dan Penyakitnya
No. PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK KAMI
1.
Jawaban:

2.
Jawaban:

3.
Jawaban:

4.
Jawaban:

5.
Jawaban:

6.
Jawaban:

7.
Jawaban:

8.

Jawaban:

9.
Jawaban:

10.
Jawaban:

11.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 98

Jawaban:

12.
Jawaban:

13.
Jawaban:

14.
Jawaban:

15.
Jawaban:

16.
Jawaban:

17.
Jawaban:

18.
Jawaban:

E. Kesimpulan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 99

Nama :

Tanggal/Hari :

LEMBAR KERJA SISWA III


PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN
(PENYELIDIKAN BACAAN KELOMPOK)
Nama Anggota Kelompok:
1.
2.

A. Tujuan kegiatan :
1. Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia
berdasarkan informasi umum yang diperoleh dari bacaan terkait.
2. Siswa menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan
dengan penyakit yang diakibatkan berdasarkan informasi umum yang
diperoleh dari bacaan terkait.

B. Alat dan bahan


1. Buku atau sumber informasi tertulis lain yang sesuai
2. Alat tulis
3. LKS II

C. Langkah kerja :
1. Bersama kelompok anda carilah satu jenis bacaan baik dari koran, buku
(bukan buku paket sekolah), internet, dan majalah terkait penyakit
pencernaan (satu jenis penyakit saja, kelompok yang satu dengan lainnya
tidak boleh sama).
2. Tuliskan/copy/print kembali bacaan tersebut dalam selembar kertas A4
disertai sumber dari bacaan tersebut.
3. Bersama kelompok buatlah satu pertanyaan penting, kesimpulan penting
dari bacaan tersebut, refleksi untuk semua anggota kelompok, dan
cantumkanlah sumber bacaan tersebut, misal jika anda mengambilnya
dari :
- Koran/majalah maka silahkan tulis: tanggal/bulan/tahun/nama koran
- internet: sumber internet berupa http:// atau www./
tanggal/bulan/tahun anda mengambil data.
- Buku: nama penulis/judul buku
4. Untuk tata tulisan tugas silahkan sesuaikan dengan lembar tugas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 100

D. Lembar Tugas

Bacaan Dari buku: Krisno/ Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas
VII

Diabetes ada 2 macam, yaitu diabetes mellitus dan diabetes insipidus.


1. Diabetes mellitus:
- Diabetes Mellitus Tergantung Insulin (DMTI). Disebut juga diabetes
melitus tipe I, merupakan gangguan autoimun, dimana sistem
kekebalan melancarkan serangan pada sel-sel pankreas. Gangguan ini
terjadi mendadak selama masa kanak-kanak dan merusak kemampuan
pankreas dalam menghasilkan insulin. Dapat ditolong dengan suntikan
insulin.
- Diabetes Mellitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI). Diabetes mellitus
lebih banyak disebabkan oleh faktor keturunan. Disebut juga diabetes
mellitus tipe II merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan
disebabkan oleh jumlah insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan
merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh gangguan
sekresi hormon insulin. Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah
berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan
meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Diabetes tipe II dapat
terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe II
biasanya diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet
(umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan
berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin.
2. Diabetes insipidus
Gangguan pencernaan yang menyebabkan keluarnya urin secara
berlebihan. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan tubuh dalam
mengeluarkan hormon antidiuretik.

- Pertanyaan:
Mengapa penyakit Diabetes mellitus ini dapat diatasi dengan pengobatan
sekaligus diet karbohidrat yang ketat?

Jawaban:
Karena, Penyebab Diabetes mellitus antara lain adalah produksi insulin dari
pankreas yang kurang sehingga banyak glukosa yang tidak mampu diubah
menjadi glikogen. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat. Glukosa
berlebih di dalam darah akan mengganggu pola metabolisme tubuh dan
memperlambat aliran darah. Nah, karbohidrat merupakan salah satu bagian
dari gula yang kompleks jadi jika kita diet karbohidrat ketat maka ini akan
membantu tubuh untuk mengontrol glukosa berlebih di dalam darah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 101

Kesimpulan:
Diabetes ada 2 macam, yaitu diabetes mellitus dan diabetes insipidus.
Keduanya terkait disebabkan oleh hal yang berbeda dimana diabetes mellitus
disebabkan oleh fungsi insulin (hormon) yang mengatur gula dalam tubuh
menurun dan diabetes insipidus disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh
dalam mengeluarkan hormon ADH. Diabetes dapat terjadi karena keturunan
maupun karena kerusakan pankreas, cara mencegah penyakit ini dengan diet
karbohidrat.

Refleksi:
Setelah membaca artikel ini saya:
A: Senang, karena bisa mengetahui apa itu penyakit diabetes dari bacaan.
B:.........................dst sampai orang terakhir
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 102

4. Kisi-kisi
a. Pre-test
Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : IPA-Biologi
Kelas : VIII B/I
Kurikulum Acuan : KTSP
Alokasi : 15 Menit
Jumlah Soal : 20 Soal
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan
Jenis Soal : Tes Objektif (10 soal pilihan ganda dan 10 soal isian)

No No
Indikator Tipe Soal Kunci Jawaban
Soal
I Mengklasifikasikan 1-10 Ingatan, A-D
dan menjelaskan Pemahaman,
makanan dan Aplikasi
berdasarkan
fungsinya.
1 Ingatan D
a. Karbohidrat
2 Pemahaman A
3 Ingatan C
b. Lemak
4 Pemahaman A
5 Ingatan A
c. Protein
6 Aplikasi C
7 Pemahaman A
d. Vitamin
8 Ingatan A
9 Ingatan B
e. Mineral
10 Pemahaman C
II Mendeskripsikan
Ingatan,
proses pencernaan
Pemahaman,
dalam tubuh 1-6 -
Analisis,
manusia.
Sintesis
Proses mekanik dan
1 Ingatan
kimiawi
Adanya amilum dan
2 Analisis
a. Proses enzim ptialin
Pencernaan Mengatur posisi
makanan dan
3 Sintesis
merasakan rasa
makanan
Lambungusus
4 Ingatan
halususus besar
b. Organ-organ Membunuh organisme
5 Pemahaman
pencernaan asing yang masuk
Membusukkan sisa
6 Sintesis
pencernaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 103

Menjelaskan kaitan
hubungan antara Ingatan,
kerusakan organ 7-10 Aplikasi,
-
pencernaan dengan Analisis, dan
penyakit yang Evaluasi
diakibatkan.
7 Ingatan Usus buntu
Menyarankan
Penyakit pada 8 Aplikasi mengkonsumsi banyak
organ pencernaan serat (sayuran hijau)
9 Analisis Diabetes mellitus
10 Evaluasi Maag

b. Post-test
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : IPA-Biologi
Kelas : VIII B/I
Kurikulum Acuan : KTSP
Alokasi : 15 Menit
Jumlah Soal : 10 Soal
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan
Jenis Soal : Tes Objektif (10 soal pilihan ganda)
Sub Konsep : Makanan dan fungsinya

No Kunci
Indikator Tipe Soal
Soal Jawaban
Mengklasifikasikan dan 1-10 Ingatan, Pemahaman, A-D
menjelaskan makanan dan Aplikasi
berdasarkan fungsinya.
a. Karbohidrat 1 Ingatan A
2 Pemahaman C
b. Lemak 3 Ingatan C
4 Pemahaman A
c. Protein 5 Ingatan D
6 Aplikasi C
d. Vitamin 7 Pemahaman A
8 Ingatan A
e. Mineral 9 Ingatan B
10 Pemahaman D
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 104

SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : IPA-Biologi
Kelas : VIIIB/I
Kurikulum Acuan : KTSP
Alokas : 15 Menit
Jumlah Soal : 10 Soal
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan
Jenis Soal : Tes Objektif (10 soal isian)
Sub Konsep : Organ pencernaan dan Penyakit Pencernaan

No
No Indikator Tipe Soal Kunci Jawaban
Soal
Mendeskripsikan
Ingatan,
proses pencernaan
Pemahaman,
dalam tubuh 1-6 -
Analisis,
manusia.
Sintesis
Proses mekanik dan
1 Ingatan
kimiawi
Adanya amilum dan
2 Analisis
c. Proses enzim ptialin
1 Pencernaan Mengatur posisi
makanan dan
3 Sintesis
merasakan rasa
makanan
Lambungusus
4 Ingatan
halususus besar
d. Organ-organ Membunuh organisme
5 Pemahaman
pencernaan asing yang masuk
Membusukkan sisa
6 Sintesis
pencernaan
Menjelaskan kaitan
hubungan antara Ingatan,
kerusakan organ 7-10 Aplikasi,
-
pencernaan dengan Analisis, dan
penyakit yang Evaluasi
diakibatkan.
2 7 Ingatan Usus buntu
Menyarankan
Penyakit pada 8 Aplikasi mengkonsumsi banyak
organ pencernaan serat (sayuran hijau)
9 Analisis Diabetes mellitus
10 Evaluasi Maag
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 105

5. Soal Pre-test dan Post-test

a. Pre-test dan Post-test


Pre-test
I. Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) salah
satu jawaban yang benar dan tepat.

1. Bahan makanan berikut yang mengandung karbohidrat ialah.....


a. Telur, minyak ikan, dan minyak kelapa
b. Susu, bayam, dan nangka
c. Nasi, sagu, dan ayam
d. Nasi, sagu, dan jagung

2. Karbohidrat tersusun atas unsur C (Karbon), H (Hidrogen), dan O


(Oksigen). Apakah fungsi dari karbohidrat.....
a. Sumber energi utama
b. Membangun membran sel
c. Pelindung tubuh dari dingin
d. Pembentuk enzim pencernaan

3. Zat lemak terdiri dari....


a. Asam amino dan asam lemak
b. Asam amino dan gliserol
c. Asam lemak dan gliserol
d. Gliselor dan asam asetat

4. Apakah fungsi lemak.........


a. Pengatur suhu tubuh
b. Pengatur pembentukan enzim
c. Pengatur pembentukan hormon
d. Membangun DNA

5. Bahan makanan yang mengandung protein ialah.........


a. Telur, ikan, dan tempe
b. Telur, tahu, dan minyak sayur
c. Tempe, keju, dan keladi
d. Umbi, nasi, dan telur

6. Pada telur ayam terkandung jenis zat makanan apa saja.....


a. Protein dan vitamin A
b. Zat besi dan kalium
c. Protein dan lemak
d. Vitamin A dan zat besi

7. Fungsi dari vitamin adalah D adalah....


a. Membantu pertumbuhan tulang
b. Membantu perkembangan sensor lidah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 106

c. Membantu kehalusan kulit


d. Membantu peredaran darah

8. Jenis vitamin yang dapat terlarut dalam lemak ialah vitamin....


a. A, D, E, dan K
b. A, B12, B2, dan D
c. B12, C, D, dan E
d. C, D, E, dan K

9. Makanan apakah yang kaya akan zat besi....


a. Bayam, kangkung, dan hati ayam
b. Bayam, telur, dan polong-polongan
c. Teh, kacang-kacangan, dan telur
d. Kacang-kacangan, telur, dan hati ayam

10. Apakah fungsi zat besi.....


a. Pembentukan sel darah putih
b. Pembentukan keping darah
c. Pembentukan sel darah merah (hemoglobin)
d. Pembentukan cairan sel

II. Isilah jawaban pertanyaan di bawah dengan jawaban yang benar dan
tepat.
1. Berdasarkan prosesnya, pencernaan dapat di kelompokkan menjadi
dua, yaitu pencernaan secara......................................dan secara............
2. Ketika mulut kita mengunyah nasi terasa manis, apakah yang
menyebabkan rasa manis ini..................................................................
3. Sewaktu anda makan maka anda akan terlebih dahulu mengunyah
makanan dengan gigi yang dibantu lidah dan air liur. Gigi berperan
dalam menghaluskan makanan, air liur berperan dalam melunakkan
makanan hingga mudah dikunyah, apakah peran dari
lidah........................................................................................................
4. Secara sederhana urutan organ pencernaan dimulai dari:

Mulut (Gigi dan Lidah) Kerongkongan ......................

......................

......................

Anus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 107

5. Apakah fungsi HCl (asam lambung) dalam Lambung...........................


6. Dalam proses pencernaan di usus besar terdapat bakteri Echericia
colli yang membantu proses pencernaan. Keberadaan bakteri ini
berfungsi untuk........................
7. Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi pada
organ............................................
8. Seorang yang menderita sembelit memiliki gangguan dalam buang air
besar. Jika anda atau kenalan anda menderita sembelit sebutkan satu
saran yang anda berikan yang berhubungan dengan proses pencernaan
makanan untuk membantu orang tersebut.............................................
9. Seorang bapak menderita suatu penyakit dilarang untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dengan kadar tinggi
dan harus memberikan suntikan hormon insulin secara teratur.
Berdasarkan keterangan di atas bapak tersebut menderita penyakit
apa..........................................................................................................
10. Terdapat dua jenis penyakit yang diakibatkan oleh tingginya asam
lambung (HCl), yaitu Ulkus dan maag. Seseorang dengan ciri-ciri
merasa sakit dibagian perut bagian kiri, mual dan harus makan teratur
untuk menjaga agar tetap sehat. Apakah jenis penyakit orang
ini...........................................................................................................

---Selamat Mengerjakan---Terima Kasih—


Hargai Kejujuran, Maka Kamu akan dihargai......
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 108

Post-test I

Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) salah satu
jawaban yang benar dan tepat.
1. Karbohidrat secara umum dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu.....
a. Monosakarida, disakarida, polisakarida, dan oligosakarida.
b. Monosakarida, disakarida, polisakarida, dan sukrosa.
c. Disakarida, oligosakarida, polisakarida, dan fruktosa.
d. Disakarida, sukrosa, fruktosa, dan oligosakarida.

2. Amilum merupakan salah satu bagian dari polisakarida. Maka dari itu
amilum terdiri atas.....
a. Dua ikatan glukosa
b. Tiga ikatan glukosa
c. Ikatan glukosa yang banyak
d. 3 atau 10 ikatan glukosa

3. Zat lemak terdiri dari....


a. Asam amino dan asam lemak
b. Asam amino dan gliserol
c. Asam lemak dan gliserol
d. Gliselor dan asam asetat

4. Seseorang yang memiliki badan yang gemuk biasanya memiliki cadangan


lemak yang sangat banyak sehingga jika pada kondisi dingin, orang yang
gendut tidak kedinginan. Melihat kondisi ini dapat kita katakan lemak
berfungsi untuk .........
a. Pengatur suhu tubuh
b. Pengatur pembentukan enzim
c. Pengatur pembentukan hormon
d. Membangun DNA

5. Asam amino dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam


amino non esensial. Apa arti asam amino esensial.........
a. Asam amino yang dapat disintesis tubuh
b. Asam amino yang harus di masak terlebih dahulu
c. Asam amino yang harus diolah oleh tumbuhan
d. Asam amino yang tidak dapat disintesis tubuh

6. Seseorang yang jarang mengkonsumsi protein akan mengakibat orang


tersebut berperawakan kecil dan tidak bertumbuh normal, hal ini karena
protein sangat penting dalam.....
a. Sumber tenaga
b. Meningkatkan daya tahan tubuh
c. Membantu pertumbuhan
d. Pergantian sel dan jaringan tubuh

7. Fungsi dari vitamin adalah D adalah....


a. Membantu pertumbuhan tulang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 109

b. Membantu perkembangan sensor lidah


c. Membantu kehalusan kulit
d. Membantu peredaran darah

8. Jenis vitamin yang dapat terlarut dalam lemak ialah vitamin....


a. A, D, E, dan K
b. A, B12, B2, dan D
c. B12, C, D, dan E
d. C, D, E, dan K

9. Makanan apakah yang kaya akan zat besi....


a. Bayam, kangkung, dan hati ayam
b. Bayam, telur, dan polong-polongan
c. Teh, kacang-kacangan, dan telur
d. Kacang-kacangan, telur, dan hati ayam

10. Pada bagian komposisi kemasan susu, sering kali kita membaca adanya
kandungan kalsium. Mengapa pada susu terdapat kandungan kalsium.....
a. Karena kalsium membantu dalam membentuk sel darah merah
b. Karena kalsium memiliki fungsi dalam membantu menjaga suhu
tubuh
c. Karena kalsium membantu pencegahan susu menjadi basi
d. Karena kalsium berfungsi dalam membantu proses pertumbuhan
tulang dan gigi

Post-test II
Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar dan
tepat !
1. Berdasarkan prosesnya, pencernaan dapat di kelompokkan menjadi dua,
yaitu pencernaan secara..................dan secara.............(Ingatan)
2. Ketika mulut kita mengunyah nasi terasa manis, apakah yang
menyebabkan rasa manis ini............(Analisis)
3. Sewaktu anda makan maka anda akan terlebih dahulu mengunyah
makanan dengan gigi yang dibantu lidah dan air liur. Gigi berperan dalam
menghaluskan makanan, air liur berperan dalam melunakkan makanan
hingga mudah dikunyah, apakah peran dari lidah...................(Sintesis)
4. Secara sederhana urutan organ pencernaan dimulai dari: (Pemahaman)
Mulut (Gigi dan Lidah) Kerongkongan
.....................

.....................

.....................

Anus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 110

5. Apakah fungsi HCl (asam lambung) dalam Lambung...........(Pemahaman)


6. Dalam proses pencernaan di usus besar terdapat bakteri Echericia colli
yang membantu proses pencernaan. Keberadaan bakteri ini berfungsi
untuk.......................................(Sintesis)
7. Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi pada organ...........(Ingatan)
8. Seorang yang menderita sembelit memiliki gangguan dalam buang air
besar. Jika anda atau kenalan anda menderita sembelit sebutkan satu saran
yang anda berikan yang berhubungan dengan proses pencernaan makanan
untuk membantu orang tersebut...............(Aplikasi)
9. Seorang bapak menderita suatu penyakit dilarang untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung gula dengan kadar tinggi dan harus
memberikan suntikan hormon insulin secara teratur. Berdasarkan
keterangan di atas bapak tersebut menderita penyakit apa.........(Analisis)
10. Terdapat dua jenis penyakit yang diakibatkan oleh tingginya asam
lambung (HCl), yaitu Ulkus dan maag. Seseorang dengan ciri-ciri merasa
sakit dibagian perut bagian kiri, mual dan harus makan teratur untuk
menjaga agar tetap sehat. Apakah jenis penyakit orang ini.......... (Evaluasi)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 111

6. Rubrik Penilaian LKS

No. Komponen Bobot Skor


1. Jumlah soal yang dibuat dan jumlah soal yang
dijawab (untuk menilai tingkat kekritisan dan 20
kemampuan kognitif).
- Kelompok yang terdiri atas 5 anggota memiliki
11-15 pertanyaan dan jawaban atau terdiri atas 6
20
anggota memiliki 11-18 pertanyaan dan
jawaban.
- Kelompok memiliki 6-10 pertanyaan dan
15
jawaban.
- Kelompok memiliki 1-5 pertanyaan dan
10
jawaban.
2. Tingkat kualitas pertanyaan yang dibuat
berdasarkan tingkat ingatan, pemahaman,
210
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi (untuk
menilai tingkat kekritisan).
- Menyusun pertanyaan tipe ingatan 10
- Menyusun pertanyaan tipe pemahaman 20
- Menyusun pertanyaan tipe aplikasi 30
- Menyusun pertanyaan tipe analisis 40
- Menyusun pertanyaan tipe sintesis 50
- Menyusun pertanyaan tipe evaluasi 60
3. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan yang
telah disusun (untuk menilai tingkat kekritisan 20
dan kemampuan kognitif).
- Keselarasan antara jawaban dan pertanyaan
dimana kelompok yang terdiri atas 5 anggota
memiliki 11-15 pertanyaan atau terdiri atas 6 20
anggota memiliki 11-18 pertanyaan yang
disusun dengan tepat.
- Keselarasan antara jawaban dan pertanyaan
dimana kelompok memiliki 6-10 jawaban yang 15
disusun dengan tepat.

- Keselarasan antara jawaban dan pertanyaan


dimana kelompok memiliki 1-5 pertanyaan yang 10
disusun dengan tepat.
Total Point 250

Cara Penilaian:
Nilai =
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 112

7. Lembar Observasi Pengolahan Pembelajaran Kelas


No. Komponen Skor
1. Perkembangan kognitif siswa
- Siswa memahami apa yang dipelajari ditunjukkan
dari kemampuan siswa dalam menanggapi
1234
pernyataan dan pertanyaan guru selama
pembelajaran
2 Perkembangan afektif siswa
- Siswa mampu bekerja sama dalam pengarahan guru 1234
- Siswa terbuka dalam menerima pandangan siswa
lain, guru dan juga dalam mengajukan pertanyaan 1234
serta jawabannya.
- Siswa menghargai satu sama lain baik dalam
1234
berkelompok maupun secara klasikal
- Siswa menunjukkan sikap bertanggung jawab
terhadap apa yang dikemukan dengan tidak
melemparkan jawaban satu sama lain dan juga 1234
menulis setiap pertanyaan dan jawaban yang
diajukan.
3. Perkembangan psimotorik siswa
- Siswa berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan 1234
- Siswa aktif dalam mengobservasi bacaan terkait
1234
materi yang dipelajari
- Siswa aktif dalam memberikan jawaban dari
1234
pertanyaan yang diajukan
- Siswa aktif dalam mengajukan refleksi dari bacaan
1234
dan dari kegiatan pembelajaran di kelas
- Siswa aktif dalam mengajukan kesimpulan dari
1234
bacaan dan dari kegiatan pembelajaran di kelas
3. Perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa
- Siswa mampu mengajukan pertanyaan yang kritis
1234
terhadap pembelajaran
- Siswa mampu mengajukan pendapat yang kritis 1234
- Siswa mampu menganalisis kegiatan belajar secara
1234
kritis
- Siswa mampu mengajukan kesimpulan
1234
pembelajaran yang kritis.
Total Skor

Keterangan:
1 Kurang sekali 1 kelompok
2 Kurang 2 kelompok
3 Baik 3 kelompok
4 Baik sekali 4-6 kelompok

Nilai = x10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 113

8. Lembar Angket Penilaian Metode PQ4R Terhadap Hasil Belajar dan


Kemampuan Berpikir Kritis

Nama :

No :

Hari danTanggal :

Isilah Angket di bawah Ini Sesuai dengan Apa yang Anda Rasakan Selama
Belajar (Isi dengan Melingkari Salah Satu Angka yang Tepat Menurut Anda)!

No Pertanyaan Skor
Apakah cara belajar PQ4R membantu anda lebih
1.
memahami materi 1 2 3 4
pencernaan pada manusia?
Apakah dengan mencari secara pribadi ataupun
berkelompok bacaan terkait materi pencernaan pada
2. 1 2 3 4
manusia membantu anda
lebih terbuka dan siap untuk belajar?
Apakah dengan membaca dan bertanya sendiri
3. 1 2 3 4
membantu anda memahami materi pencernaan?
Apakah dengan berdiskusi bersama dalam menjawab
4.
pertanyaan
1 2 3 4
membantu anda dalam meningkatkan ingatan dalam
belajar materi pencernaan pada manusia?
5. Apakah dengan berdiskusi membantu anda dalam
1 2 3 4
meningkatkan kemampuan berkomunikasi anda?
6. Apakah dengan bertanya dan menjawab pertanyaan
sendiri membantu anda lebih memahami dan berpikir 1 2 3 4
kritis dalam materi pencernaan pada manusia?
Apakah dengan metode PQ4R anda memiliki
7. kesempatan yang lebih besar dalam mengembangkan
kualitas berpikir anda (lebih sering bertanya dan 1 2 3 4
membuat catatannya) dalam materi pencernaan pada
manusia?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 114

8. Apakah dengan merangkum pelajaran secara pribadi


membantu anda dalam menginggat pelajaran materi 1 2 3 4
pencernaan pada manusia?
Apakah dengan metode PQ4R dapat membantu anda
9.
dalam bekerja sama dan terbuka dengan teman-teman
1 2 3 4
lainnya dalam menyelesaikan pertanyaan yang telah
anda buat?
10. Apakah dengan metode PQ4R membantu anda lebih
1 2 3 4
bertanggung jawab dalam belajar?
Total

Keterangan:

1 SANGAT SETUJU
2 SETUJU
3 KURANG SETUJU
4 TIDAK SETUJU
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 115

9. Lembar Observasi

Nama Siswa :
Kelas : VII/VIII *(Lingkari, sesuai dengan kelas anda)
Tanggal :

ANGKET GAMBARAN SECARA UMUM PROSES BELAJAR SISWA


DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR DI KELAS
SMP KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan menceklis (√) pada kotak berisi
jawaban yang sesuai dengan pilihan anda!
1. Seberapa senangkah anda belajar Biologi?
Tidak senang
Biasa saja
Senang
Sangat senang

2. Mengapa anda merasa tidak senang atau biasa saja belajar Biologi?
Karena Biologi membosankan
Karena cara belajar Biologi di kelas membosankan
Karena Biologi hanya kumpulan bacaan-bacaan

3. Mengapa anda merasa senang atau sangat senang belajar Biologi?


Karena belajar Biologi berarti belajar mengenai alam dan diri sendiri
Karena cara belajar Biologi di kelas sangat menyenangkan
Karena dalam pelajaran Biologi banyak kumpulan bacaan yang menarik

4. Seberapa sering anda membaca materi terkait biologi?


Tidak Pernah
Pernah Tapi Jarang
Sering
Sangat Sering

5. Seberapa sering anda mengajukan pertanyaan atas bacaan mengenai biologi yang anda
baca?
Tidak Pernah
Pernah Tapi Jarang
Sering
Sangat Sering
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 116

6. Apakah kamu membuat catatan atas pertanyaan anda dan catatan atas jawabannya?
Ya
Jarang
Tidak

7. Darimana anda mendapat jawaban atas pertanyaan anda mengenai biologi?


Guru
Buku
Teman
Guru les

8. Menurut kamu materi apa saja yang sulit untuk dipahami?


Silahkan dicentang materi di bawah ini yang menurutmu sulit (centangi yang sudah
dipelajari maupun yang belum dipelajari di kelas).
Kelas VII
Gejala alam dan kerja ilmiah
Keanekaragaman makhluk hidup
Ekosistem dan pelestarian sumber hayati
Kependudukan dan permasalahan lingkungan
Kelas VIII
Pertumbuhan dan Perkembangan
Sistem gerak manusia
Sistem pencernaan manusia
Sistem pernapasan manusia
Sistem peredaran darah manusia
Sistem dalam kehidupan tumbuhan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 117
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 118

10. Surat Ijin Penelitian ke Sekolah


a. Surat Ijin Observasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 119

b. Surat Ijin Penelitian Kepada Bappeda


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 120

c. Surat Ijin Penelitian dari Bappeda


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 121
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 122

11. Dokumen Proses Pembelajaran


a. Foto Kegiatan Pembelajaran
1) Siklus I

Gambar L.1 Suasana pre-test

A B

Gambar L.2 Tahap preview (a) guru meminta siswi mempreview pemahaman mereka
terhadap materi sistem pencernaan (b) Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan
preview materi.

Gambar L.3 Siswa-i melakukan kegiatan Gambar L.4 Siswa-i membuat pertanyaan
membaca dengan mendengarkan secara mandiri (quetioning)
pengarahan guru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 123

Gambar L.5 Guru mengarahkan siswa-i Gambar L.6 Siswa-i mempresentasikan


untuk memberikan pertanyaan secara hasil pertanyaan dan jawaban yang
lisan disusun.

Gambar L.7 Guru memberikan tugas Gambar L.8 Tahap reflect dilakukan
rumah (recite) secara tertulis

Gambar L.9 Tahap reflect secara lisan Gambar L.10 Pengerjaan post-test
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 124

2) Siklus II

Gambar L.11 Guru membimbing siswa-i Gambar L.12 Siswa-i mempreview bacaan
untuk melakukan preview yang terdapat di LKS

Gambar L.13 Siswa-i membuat Gambar L.14 Siswa-i melakukan


pertanyaan kegiatan membaca

Gambar L.15 Tahap reflect Gambar L.16 Tahap recite

Gambar L.17 Tahap recite secara tertulis Gambar L.18 Post-test II


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 125

b. Nilai
1) Kognitif Pre-test dan Post-test

Keterangan
No. Urut Pre-1 Post-test I Post-test II
17/09/2012 24/09/2012 01/10/2012
1 47,5 20 50
2 52,5 40 90
3 50 40 70
4 47,5 50 80
5 75 60 100
6 65 50 70
7 57,5 30 50
8 77,5 80 90
9 57,5 60 60
10 55 60 80
11 60 50 70
12 60 80 60
13 72,5 50 90
14 15 40 70
15 80 60 90
16 75 30 80
17 50 50 60
18 65 50 70
19 62,5 40 90
20 60 50 30
21 90 60 100
22 70 50 90
23 70 60 70
24 65 60 80
25 45 50 60
26 50 40 50
27 75 30 70
28 60 50 70
29 60 50 50
30 47,5 40 80
31 52,5 40 50
32 65 20 70
33 65 50 50
34 72,5 30 90
35 85 50 100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 126

Keterangan
No. Urut Pre-1 Post-test I Post-test II
17/09/2012 24/09/2012 01/10/2012
36 30 40 70
37 40 20 30
Total 2227,5 1730 2630
Rerata 60,2027027 46,75675676 71,08108108

2) Kekritisan Siswa-siswi

Nomor
Pre-test Post-test I Post-test II
Urut
1 47,72728 25 42,42424
2 57,19697 37,5 96,9697
3 51,23106 37,5 81,81818
4 70,35985 56,25 78,78788
5 84,75379 56,25 100
6 78,50379 62,5 90,90909
7 63,92046 31,25 39,39394
8 86,07955 87,5 90,90909
9 58,71212 68,75 48,48485
10 67,61364 37,5 81,81818
11 72,15909 62,5 84,84848
12 70,92803 87,5 51,51515
13 83,04924 62,5 96,9697
14 12,12121 43,75 63,63636
15 84,5644 68,75 87,87879
16 70,73864 25 78,78788
17 60,32197 50 66,66667
18 67,42424 62,5 75,75758
19 67,80303 50 93,93939
20 67,70834 50 39,39394
21 93,75 68,75 100
22 69,22349 50 93,93939
23 69,22349 68,75 63,63636
24 77,08334 68,75 81,81818
25 40,8144 56,25 63,63636
26 46,40152 37,5 36,36364
27 79,92424 31,25 75,75758
28 63,73106 56,25 81,81818
29 63,06818 56,25 48,48485
30 55,39773 43,75 78,78788
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 127

Nomor
Pre-test Post-test I Post-test II
Urut
31 57,29167 31,25 45,45455
32 64,96212 18,75 75,75758
33 68,56061 56,25 45,45455
34 80,87121 31,25 84,84848
35 92,23485 62,5 100
36 36,36364 56,25 78,78788
37 47,72728 18,75 42,42424
Total 2429,546 1875 2687,879
Rerata 65,66339 50,67568 72,64537

3) Lembar Observasi
a) Siklus I

Skor %
No Komponen Total
Pencapaian
I II III
Perkembangan kognitif siswa
- Siswa memahami apa yang dipelajari ditunjukkan
1. dari kemampuan siswa dalam menanggapi
3 2 2 7 4,46
pernyataan dan pertanyaan guru selama
pembelajaran
Perkembangan afektif siswa
- Siswa mampu bekerja sama dalam pengarahan guru 4 3 3
2 - Siswa terbuka dalam menerima pandangan siswa
lain, guru dan juga dalam mengajukan pertanyaan 3 1 0 22 14,03
serta jawabannya.
- Siswa menghargai satu sama lain baik dalam
3 2 3
berkelompok maupun secara klasikal
Perkembangan psimotorik siswa
- Siswa berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan
3 3 3
secara tertulis.
- Siswa aktif dalam mengobservasi bacaan terkait
2 2 2
materi yang dipelajari
3. - Siswa aktif dalam memberikan jawaban dari
4 3 3 30 19,13
pertanyaan yang diajukan
- Siswa aktif dalam mengajukan refleksi dari bacaan
3 0 0
dan dari kegiatan pembelajaran di kelas
- Siswa aktif dalam mengajukan kesimpulan dari
2 0 0
bacaan dan dari kegiatan pembelajaran di kelas
4. Perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 128

Skor %
No Komponen Total
Pencapaian
I II III
- Siswa mampu mengajukan pertanyaan yang kritis
2 3 3
terhadap pembelajaran
- Siswa mampu mengajukan pendapat yang kritis 3 2 2
21
- Siswa mampu menganalisis kegiatan belajar secara 13,39
3 0 0
kritis
- Siswa mampu mengajukan kesimpulan
3 0 0
pembelajaran yang kritis.
Total Skor 38 21 21 80 51
Rerata 2,92 1,62 1,62 - -

b) Siklus II

Skor
No. Komponen I II III IV V Total Rerata

Perkembangan kognitif siswa


- Siswa memahami apa yang dipelajari
1. ditunjukkan dari kemampuan siswa
3 3 4 4 4 18 6,89
dalam menanggapi pernyataan dan
pertanyaan guru selama pembelajaran
Perkembangan afektif siswa
- Siswa mampu bekerja sama dalam
3 3 3 4 3
pengarahan guru
- Siswa terbuka dalam menerima
pandangan siswa lain, guru dan juga
2 3 3 4 3 3
dalam mengajukan pertanyaan serta 46 17,63
jawabannya.
- Siswa menghargai satu sama lain baik
dalam berkelompok maupun secara 3 3 3 3 2
klasikal
Perkembangan psimotorik siswa
- Siswa berperan aktif dalam
3 3 3 4 3
mengajukan pertanyaan secara tertulis.
- Siswa aktif dalam mengobservasi
3 3 3 4 3
bacaan terkait materi yang dipelajari
- Siswa aktif dalam memberikan
3. 3 3 4 3 4
jawaban dari pertanyaan yang diajukan 75 28,74
- Siswa aktif dalam mengajukan refleksi
dari bacaan dan dari kegiatan 1 3 3 3 3
pembelajaran di kelas
- Siswa aktif dalam mengajukan
3 3 3 2 2
kesimpulan dari bacaan dan dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 129

Skor
No. Komponen I II III IV V Total Rerata

kegiatan pembelajaran di kelas


Perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa
- Siswa mampu mengajukan pertanyaan
2 3 2 0 0
yang kritis terhadap pembelajaran
- Siswa mampu mengajukan pendapat
3 2 3 0 0
4. yang kritis
28 10,73
- Siswa mampu menganalisis kegiatan
2 2 3 0 0
belajar secara kritis
- Siswa mampu mengajukan kesimpulan
1 2 3 0 0
pembelajaran yang kritis.
Total Skor 33 36 41 30 27 167 64
Rerata 2,538 2,769 3,15 2,31 2,08 - -

c) Hasil Analisis Lembar Observasi Keseluruhan

Siklus I Siklus II

X= X=

X= X=

X = 26,67 X = 33,4

dengan dengan

Σx = Point + Skor Σx = Point + Skor

Σx = 13 x 4 Σx = 13x 4

Σx = 52 Σx = 52

Dengan persentasi pencapaian Dengan persentasi pencapaian


pembelajaran: pembelajaran:

%= x 100% %= x 100%

, ,
%= x 100% %= x 100%

% =0,51 x 100% % =0,64 x 100%

% =51% % =64%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 130

d) Aspek Afektif

Siklus I Siklus II

X= X=

X= X=

X = 7,3 X = 9,2

dengan dengan

Σx = Point + Skor Σx = Point + Skor

Σx = 3 x 4 Σx = 3x 4

Σx = 12 Σx = 12

Dengan persentasi pencapaian Dengan persentasi pencapaian


pembelajaran: pembelajaran:

%= x 100% %= x 100%

, ,
%= x 100% %= x 100%

% =0,61 x 100% % =0,76 x 100%

% =61% % =76%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 131

e) Aspek Psikomotorik

Siklus I Siklus II

X= X=

X= X=

X = 10 X = 14,6

dengan dengan

Σx = Point + Skor Σx = Point + Skor

Σx = 5 x 4 Σx = 5x 4

Σx = 20 Σx = 20

Dengan persentasi pencapaian Dengan persentasi pencapaian


pembelajaran: pembelajaran:

%= x 100% %= x 100%

,
%= x 100% %= x 100%

% =0,50 x 100% % =0,73 x 100%

% =50% % =73%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132

12. Data Kegiatan Belajar Siswa


a. Pre-test terendah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134

b. Pre-test tertinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136

c. Post-test I terendah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137

d. Post-test I tertinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138

e. Post-test II terendah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139

f. Post-test II tertinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 140

g. LKS I
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 141
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 142
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 143

h. LKS II
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 144
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 145
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 146

i. LKS III
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 148
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 149
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 150
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 151

Sumber bacaan : www.wikipedia.com


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 152
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 153
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
154

j. Lembar Observasi
1) Siklus I
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
155
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
156

2) Siklus II
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
157
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
158

k. Angket
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 159

l. Latihan Membuat Pertanyaan Mandiri


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 160

m. Review
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 161

n. Refleksi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 162

13. Surat Pernyataan Selesai Melakukan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai