Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis Ilmiah :Upaya membangun karakter dan jati


diri siswa madrasah

“Pembiasaan perilaku berbasis


lingkungan sehat sebagai jati diri
madrasah adiwiyata”

Ketua Pelaksana :
a. Nama : Catur Salsa Bella Julianti
b. Asal Sekolah : MAN Jombang
c. Alamat Rumah : Pandan Wangi
d. Telp. :081259477877
Anggota Pelaksana : 2 Orang
1) Vingky Cahyani
2) Qorik Musrifatulloh

Guru Pembimbing : ARISMIATUS SHOLIHAH S.Pd

Jombang, Oktober 2016

Mengetahui,

Guru Pembimbing

ARISMIATUS SHOLIHAH S.Pd


NIP. 197705112007102004

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 1


JATI DIRI SISWA MADRASAH
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat


limpahan rahmat dan hidayah-Nya kta dapat menyusun dan menyelesaikan
Karya Tulis ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa pula, sholawat
dan salam kami haturkan kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad
SAW, yang telah mengaarkan kita dari alm yang gelap gulita menuju alam
yang terang benderang yakni ajaran agama islam.
Karya tulis dalam rangka Lomba Karya Tulis Ilmiah ini disusun
sebagai wujud kepedulian kami sebagai generasi muda Indonesia atas
lingkungan kita yang semakin lama semakin rusak dan tidak terurus yang
dikarenakan oleh ketidakpekaan manusia terhadap lingkungan di sekitar
kita.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada atas bimbingannya,
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Selain itu, terima kasih pula
kepada pihak-pihak yang turut serta memberikan dukungan dan bantuan,
baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Kami menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah.
Demikian pula dengan karya tulis yang kami susun ini, bila terdapat
kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf. Kritik dan saran yang
membangun selalu kami harapkan demi penyempurnaan penulisan karya
ilmiah kami selanjutnya.

Jombang, Oktober 2016

penyusun

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 2


JATI DIRI SISWA MADRASAH
Abstrak

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang memiliki peranan pokok
dalam membentuk karakter generasi muda termasuk karakter peduli
lingkungan. MAN JOMBANG merupakan salah satu sekolah negeri yang
berhasil membentuk karakter siswanya melalui konsep sekolah berwawasan
lingkungan sehat dan meraih penghargaan adiwiyata mandiri tingkat nasional.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi dan hambatan yang
dihadapi pihak sekolah dalam upaya membentuk karakter siswa beserta
cara mengatasinya. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif .teknik
pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi sekolah meliputi (1)
pengintegrasian materi lingkungan ke dalam semua mata pelajaran; (2)
melalui pengembangan diri berupa kegiatan rutin seperti program SEMUT
(Sejenak Memungut), daur ulang sampah, POKJA (Program Kerja), Piket
kelas (3) kegiatan spontan seperti mengingatkan siswa tentang jadwal
piket kelas maupun POKJA, berpartisipasi dalam undangan seminar
tentang lingkungan hidup; (4) keteladanan seperti pemberian contoh
perilaku peduli lingkungan dari pihak sekolah; (5) pengondisian meliputi
tersedianya sarana dan prasarana, aturan tentang kebersihan makanan
untuk pedagang kantin, pemberlakuan sanksi kepada siswa yang tidak
menjaga kebersihan lingkungan sekolah, memasang kreasi gambar siswa
tentang penghematan energi. Hambatan yang dihadapi pihak sekolah yaitu
regenerasi siswa, kurangnya dukungan dari keluarga, relativitas sikap kepedulian dari
tenaga pendidik. Upaya atau cara mengatasinya adalah dengan melakukan penyuluhan
pada siswa baru saat MOS, mengingatkan serta mengawasi perilaku siswa
dan mengikut sertakan guru pada kegiatan workshop atau seminar bertema
lingkungan.

Kata Kunci : Upaya, Perilaku Peduli Lingkungan, Sekolah


Adiwiyata

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 3


JATI DIRI SISWA MADRASAH
Daftar Isi

Lembar Pengesahan ...............................................................................1

Kata Pengantar .......................................................................................2

Abstrak ....................................................................................................3

Daftar Isi ..................................................................................................4

BAB I Pendahuluan ................................................................................5

1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................5

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................6

1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................6

1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................7

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................9

BAB V Penutup .......................................................................................19

3.1 Kesimpulan .............................................................................19

3.2 Saran .......................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................20

Lampiran

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 4


JATI DIRI SISWA MADRASAH
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah


Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan sari lingkungan
hidupnya. Apa sesungguhnya lingkungan hidup itu? Yang dimaksud
dengan lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang
terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makluk
hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya.
Saat ini tidak asing lagi bagi kita mendengar tentang begitu
banyaknya kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh tangan-
tangan jahil yang para manusia yang tidak sadar akan pentingnya
lingungan hijau bagi kita para penghuni alam semesta.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil
Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola
kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban
untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Maha Pencipta dengan
tulus. Selain daripada itu kita sebagai makhluk Tuhan juga harus
menjaga dan memanfaatkan apa yang telah diberikan oleh Tuhan
YME kepada kita berupa lam semesta ini.
Pada akhir-akhir ini banyak terjadi kerusakan lingkungan yang
sebagian besar di sebabkan oleh para manusia yang tidak mau
bertanggung jawab atas pebuatannya yang merusak lingkungan.
Maka dari hal itu pembuatan KTI ini didasarkan pada semakin
banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi karena manusia. Dan
pembuatan KTI ini lingkungan. Dan pada intinya pembuatan KTI ini
didasarkan pada upaya-upaya yang akan dilakukan oleh para remaja
“pembiasaan perilaku sehat sebagai jati diri
untuk
madrasah adiwiyata”.
Dalam hal ini upaya yang seharusnya dilakukan oleh para remaja
dengan beberapa cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh remaja
adalah dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya,
membiasakan memilah sampah, menanamkan kesadaran pada diri
sendiri agar menjaga lingkungan di sekitar kita.
Dalam hal ini para orang tua dan guru juga berperan penting untuk
membimbing para murid agar mereka mempunyai kesadaran terhadap
lingkungan sekitar.

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 5


JATI DIRI SISWA MADRASAH
Dalam proses pembelajaran mengandung aktivitas yang komplek,
sehingga bukan sekedar mengirim pengetahuan dari guru kepada
siswa secara tekstual. Pada setiap proses pembelajaran, ada baiknya
diupayakan untuk dapat mengantarkan siswa pada penguasaan
kompetensi yang telah diajarkan dan mengamalkan apa yang diterima.
Oleh sebab itu, proses pembelajaran tidak harus selalu berada dikelas.
Melalui pengalaman langsung akan menjadikan siswa menjadi
individu yang matang dalam menhadapi situasi nyata di
lingkungannya.Lingkungan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi status kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa lingkungan sehat itu?
2. Apa aja faktor pendukung dan penghambat pengembangan pada
perilaku lingkungan sehat?
3. Bagaimana pembiasaan perilaku sehat di madrasah adiwiyata?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui arti lingkungan sehat
2. Untuk mengetahui pembiasaan perilaku sehat di madrasah
adiwiyata.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
pengembangan nial-nilai atau pada perilaku lingkungan sehat.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Untuk memahami lebih dalam arti lingkungan sehat
2. Untuk menerapkan pembiasaan perilaku sehat di madrasah
adiwiyata
3. Berguna untuk menerapkan faktor pendorong dan penghambat
pengembangan nilai-nilai atau pada perilaku lingkungan sehat.

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 6


JATI DIRI SISWA MADRASAH
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup


keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta
flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun ada didalam laut.
Sedangkan sehat adalah keadaan sejahtera dari sesuatu benda. Jadi
lingkungan sehat adalah kondisi sejahtera sumber daya alam manusia.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis
dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan
hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam


rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk
kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat
keseluruhan. Pembiasaan hidup sehat di lingkungan sekolah yang berbasis
madrasah adiwiyata dengan cara membiasakan memb uang sampah pada
tempatnya, pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, tidak
menjual produk-produk plastik dan bahan kimiawi, mengelola sanitasi
lingkungan dan memiliki cadangan air tanah yang bersih.

Banyak sekali faktor yang mendorong dan menghambat perilaku


dalam diri seseorang yang sesuai dengan lingkungan sekolah adiwiyata.

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 7


JATI DIRI SISWA MADRASAH
BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk


mendeskripsikan suatu fenomena yang terjadi. Fenomena tersebut
berupa perilaku siswa dalam kenyataan sebenarnya. Jadi penelitian
yang dilakukan berupa penelitian kualitatif dengan mengamati situasi
sosial yang ada di lapangan. Menurut (Sugiyono, 2009: 49) populasi
dalam penelitian kualitatif dinamakan “social situation” yang terdiri
atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Ketiga elemen tersebut yang
dijadikan sebagai objek penelitian untuk mengetahui peristiwa apa yang
terjadi di dalamnya untuk mencapai tujuan penelitian. Tujuan penelitian
tersebut untuk mengetahui perilaku siswa MAN 1 JOMBANG dalam
implementasi Adiwiyata. Teknik pengumpulan data secara partisipatif,
wawancara, dan dokumentasi.

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 8


JATI DIRI SISWA MADRASAH
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. LINGKUNGAN SEHAT

Lingkungan sehat adalah lingkungan yang mendukung terciptanya


individu warga yang sehat serta masyarakat yang sehat.Dalam kalimat
lain, pengertian lingkugan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari
hal-hal yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah
padat, dan limbah gas. Juga terhindar dari binatang-binatang pembawa
bibit penyakit, zat kimia berbahaya, polusi suara berlebihan serta hal-hal
lain. untuk mendapatkan dan menerapkan pengertian lingkungan sehat,
ada banyak aspek yang harus dipenuhi dan selalu diperhatikan.

1) KETERSEDIAAN AIR MINUM YANG BERSIH


Tidak bisa dipungkiri bahwa minum adalah kebutuhan paling
pokok bagi kita. Banyak cara dilakukan unutuk mendapatkannya
sekalipun harus di tebus dengan berbagai cara. Namun bukan
sembarang air yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan. Air
yang di minum harus dipastikan terhindar dari hal-hal yang
menyebabkan penyakit. Air kotor, air yang berkontaminasi
limbah, air yang tercampur zat kimia atau pewarna, air yang tidak
dimasak adalah contoh-contoh yang tidak layak untuk diminum
karena dapat menjadi sebab timbulnya penyakit.
2) MAKANAN DAN MINUMAN YANG MENYEHATKAN
Salah satu faktor lingkungan sehat yang mendukung kesehatan
individu adalah ketersediaan makanan dan minuman yang
menyehatkan. Pastikan makanan dan minuman yang kita konsumsi
bersama keluarga penuh nutrisi dan terhindar dari penyebab
peyakit. Tidak perlu mewah yang penting bersih dan steril. Jangan

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 9


JATI DIRI SISWA MADRASAH
jajn sembarangan di pinggir jalan. Jangan konsumsi makanan dan
minuman yang sudah basi atau sudah kadaluarsa. Jangan konsumsi
makanan dan minuman yang tubuh kita tak bisa menerima karena
alergi atau lainnya.

3) PENGELOLAAN AIR BUANGAN


Sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari kebutuhan air. Tidak
hanya untuk minum, air juga kita gunakan untuk kebutuhan mandi,
cuci muka, cuci tangan, bersih-bersih setalah buang hajat, mencuci
peralatan dapur, mencuci pakaian, mencuci kendaraan, menyiram
tanaman. Selain itu ada lagi air yang tidak kita sediakan di rumah
tapi, selalu ada bila musim hujan datang yaitu air hujan yang
menyirami rumah kita. Adanya berbgai aktivitas diatas yang tidak
lepas dari air mengharuskan kita memikirkan kemana air itu akan
terbuang. Jika air bungan ini dibiarkan menggenang disekitar
rumah, tenutu sangat tidak bagus. Selain mengganggu
pemandangan, aroma tak sedap dari air bungan juga menjadi polusi
tersendiri. Belum lagi nanti menjadi sarang nyamuk dan penyakit.
Usahakan air buangan ini di alirkan ke tempat yang semestinya
agar tidak menimbulkan berbagai gangguan.
4) PEMBUANGAN SAMPAH PADAT
Sampah padat meliputi 2 jenis sampah yaitu sampah organik
dan non organik sampaah organik adalh samaph yang berasal dari
alam seperti sayuran, dedaunan, buah-buahan,sisa maknan sampaah
organik adalh samaph yang berasal dari alam seperti sayuran,
dedaunan, buah-buahan,sisa maknan sampaah organik adalh
samaph yang berasal dari alam seperti sayuran, dedaunan, buah-
buahan,sisa makanan atau sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran
hewan,bangkai binatang dan sebagainya. Sampah organik,baik di
olah atau tidak akan terurai dan kembali ke alam karena sampah ini

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 10


JATI DIRI SISWA MADRASAH
mudah membusuk. Sampah non organik adalah sampah yang tidak
bisa atau tidak mudah membusuk seperti plastik,kaleng,kayu,batu
dan sebagainya. Karena perbedaan sifat antara keduanya,maka
pengelolahannya dan pembuangannya pun berbeda. Sampah
organik langsung bisa ditanam di dalam tanah sehingga menjadi
kompos. Untuk sampah non organik,jangan di tanam begitu saja
dalam tanah. Lebih baik di kumpulkan dalam wadah
tersendiri,kemudian dijual kalau memungkinkan. Kalau sudah tak
punya nilai jual,lebih baik di bakar sehingga yang tinggal hanyalah
sisa-sisa pembakaran,bukan sampah yang menumpuk.

5.) MENGENDALIKAN VEKTOR ATAU SERANGGGA


PENGGANGGU

Vektor adalah istilah untuk pengganggu penular penyakit.


Adanya banyak serangga yang dapat di temukan di dalam rumah
dan diluar rumah kita seperti semut,lalat nyamuk,kecoa,laba-laba
dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka adalah pengganggu
bahkan pembawa bibit penyakit. Karena itu perlu dilakukan upaya
pengendalian. Jangan biarkan sisa-sisa makanan betebaran karena
dapat menyebabkan lalat-lalat berdatangan. Jangan biarkan air
menggenang dalam waktu lama karena bisa jadi sarang nyamuk.
Jangan lupa bersihkan sudut-sudut ruangan agar tak dibangun
sarang laba-laba.

6.) HINDARKAN PENCEMARAN TANAH OLEH


EKSKRETA MANUSIA

Tak urung jika manusia makan dan minum,maka ada sisa olahan
dalam tubuh yang harus dikeluarkan yang disebut ekskreta.
Ekskreta ini biasanya berupa feses dan urine. Ekskreta manusia
harus diatur sedemikian rupa pembuangannya agar tidak

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 11


JATI DIRI SISWA MADRASAH
menimbulkan pencemaran baik pencemaran tanah,air tanah
maupun udara.

7.) KETERSEDIAAN FASILITAS MCK YANG LAYAK

Kebutuhan mandi,cuci dan buang air adalah suatu keharusan bagi


manusia. Dalam suatu lingkungan sehat,ketersediaan fasilitas yang
layak untuk ketiga hal tersebut merupakan hal yang tidak bisa
diabaikan. Sekalipun tiap rumah memiliki fasilitas mandi,cuci, dan
kakus atau MCK,adanya MCK umum bagi warga di rasa sudah
cukup,apalagi jika masing-masing warga memiliki fasilitas MCK
dirumahnya,tentu saja lebih baik. Fasilitas MCK yang layak
meliputi bangunan yang layak dan tertutup,ada air jernih yang
selalu berganti baik itu berupa kran atau berupa bak,serta
pembangunan yang baik.

8.) MENGHINDARI PENCEMARAN UDARA

Lingkungan yang sehat dan bersih selalu ditandai dengan


kualitas udara yang ada. Jika udara penuh polusi,itu menandakan
bahwa kondisi lingkungan tidak sehat. Kondisi udara rentan
menimbulkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan
pernafasan seperti influenza,bronkitis,paru-paru dan sebagainya.
Hindarkan juga lingkungan kita dari asap rokok karena barang
yang satu ini sudah terkenal sebagai penyebab berbagai macam
penyakit. Terlebih jika asap rokok terhirup oleh anak-anak dan
balita. Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kualitas
udara adalah menjaga agar lingkungan kita tetap hijau oleh
pepohonan dan tanaman. Biarkan mereka tumbuh rimbun dan
mengayomi. Jangan hanya karena ada pembangunan semua
pepohonan ditebang hingga habis tanpa ada penanaman baru.

9.) HINDARKAN LINGKUNGAN DARI KEBISINGAN

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 12


JATI DIRI SISWA MADRASAH
Bagaimanapun asri dan sejuknya lingkungan,kalau masih
sering terdengar suara bising bahakan memekakkan membuat
lingkungan tidak lagi di katakan lingkungan sehat. Warga menjadi
tidak nyaman dan tidak bisa konsentrasi menjalankan aktifitas
sehari-hari. Upayakan tidak ada kesempatan buat hal-hal yang
menimbulkan kebisingan seperti membuat polisi tidur di jalanan
agar tidak di buat kebut-kebutan pengendara motor. Itulah
pengertian lingkungan sehat serta beberapa aspek yang harus di
perhatikan dan di penuhi. Bagaimanapun yang namanya
lingkungan sehat tidak terbentuk dengan sendirinya,harus ada
upaya dari warga sendiri untuk menjadikan lingkungannya menjadi
lingkungan yang sehat.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN


LINGKUNGAN

Sebagai petugas kesehatan masyarakat, tentu kita sangat


paham, akan keberhasilan mencapai target, keberhasilan
pelaksanaan suatu program banyak di pengaruhi dan di tentukan
oleh faktor perilaku. Kita dapat mengambil contoh diantaranya,
program peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS).
Beberapa program terkait itu, misalnya peningkatan akses jamban
masyarakat, peningkatan peran serta masyarakat pada gerakan
pemberantasan sarang nyamuk(PSN), dan lain sebagainya,
menempatkan faktor perilaku masyarakat sebagai hambatan utama
mencapai target. Diantara alasan pembenar yang sering di
ungkapkan (atas kegagalan mencapai tujuan), bahwa merupakam
perilaku seseorang memang sulit,diperlukan waktu panjang
(bahkan beberapa generasi 0 untuk melakukannya.
Apa,bagaimana,faktor perilaku ini?

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 13


JATI DIRI SISWA MADRASAH
Berikut ini referensi yang terkait dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan perilaku seseorang. Terdapat beberapa tahapan
yang dilalui,sehingga kita dapat mengalami perubahan perilaku. Tahap-
tahap tersebut antara lain tahap
mengetahui,memahami,mempraktekkan,merangkum,serta tahap evaluasi.

Pada tahap pertama,bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku


adalah pengetahuan (knowledge). Pengetahuan adalah hasil penginderaan
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang di
milikinya(mata,hidung,telinga). Dengan sendirinya,pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat di
pengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu,dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengendiraan terhadap suatu objek tertentu. Komponen
koknitif merupakan representasi yang di percaya oleh individu. Komponen
koknitif berisi persepsi dan kepercayaan yang dimiliki individu mengenai
suatu kepercayaan datang dari yang telah dilihat,kemudian terbentuk suatu
ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek.
Sekali kepercayaan telah terbentuk,akan menjadi dasar pengetahuan
seseorang mengenai yang dapat di harapkan dari objek tertentu. Namun
kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak terlalu akurat. Kadang-
kadang kepercayaan tersebut terbentuk justru dikarenakan kurang atau
tiadanya informasi yang benar mengenai objek yang dihadapi. Sering kali
komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan atau opini.
Tahap kedua adalah tahap memahami merupakan tahap memahami suatu
objek bukan sekedar tahu atau dapat menyebutkan,tetapi juga dapat
menginterprestasikan secara benar tentang objek. Tahap selanjutnya,tahap
ketiga,tahap aplikasi,yaitu jika orang-orang yang telah memahami objek
yang dimaksut dapat mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi
lain. sedangkan tahap ke empat merupakan tahap analisis,merupakan
kemampuan seseorang menjabarkan dan memisahkan. Indikasi bahwa

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 14


JATI DIRI SISWA MADRASAH
pengetahuan seseorang sudah sampai pada tingkat analisis jika dapat
membedakan,memisahkan,mengelompokkan,membuat diagram pada
pengetahuan atas objek tersebut. Tahap kelima adalah sintesis. Tahap ini
meneunjukkan kemampuan seseorang untuk merangkum suatu hubungan
logis dari komponen komponen pengetahuan yang dimiliki. Sintesis
merupakan kemampuan untuk menyusun formulasi baru. Sedangkan tahap
terakhir,berupa tahap evaluasi. Tahap ini berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek. Sedangkan
menurut Green faktor perilaku dibentuk oleh ketiga faktor utama yaitu :

Faktor predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor yang


mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara
lain pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai , dan tradisi.

Faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor yang memungkinan atau


yang memfasilitasi perilaku atau tindakan antara lain umur, status
ekonomi, pendidikan, prasarana dan sarana serta sumber daya.

Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors), faktor yang


mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku misalnya dengan adanya
contoh dari para tokoh masyarakat yang menjadi panutan.

C. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT DALAM


PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan


dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah,
pembangunan kesehatan merupakan proses untuk melakukan perubahan
dalam bidang kesehatan atau dapat juga diartikan sebagai “Suatu usaha
atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, Negara dan pemerintah dalam
bidang kesehatan, menuju modernitas dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan bangsa. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 15


JATI DIRI SISWA MADRASAH
pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan
kearah yang lebih baik melalui upaya yang lebih baik melalui upaya yang
dilakun secara terencana dalam bidang kesehatan”.

Faktor Pendorong dan Penghambat Pembangunan Kesehatan

1. Disparitas Status Kesehatan


Disparitas adalah perbedaan jarak adanya upah yang diterimah oleh
para pekerja pabrik itu. Menghalangi pemiliknya untuk
mendapatkan hak kesehatan yang layak. Masyarakat, media masa,
politikus bahkan insan kesehatan masih memandang hak kesehatan
hanya pada hak untuk memperoleh pelayanan kuratif di rumah
sakit dan puskesmas. Meskipun secara nasional kualitas kesehatan
masyarakat telah meningkat namun disparitas antar tingkat sosial
ekonomi dan antar wilayah masih cukup tinggi. Selama ini
kesehatan dianggap sebagai barang yang mahal, kesehatan di
Indonesia hanya untuk kalangan berpunya “orang miskin dilarang
sakit”. Tragis, mengingat kekayaan Indonesia yang begitu tetapi
tidak ada penanggung jawaban tentang keberadaan SDA tersebut.
2. Beban Ganda Penyakit

Bagi masyarakat Indonesia khususnya, penyakit memiliki beban


ganda, yang pertaman adalah rasa sakit dan yang kedua masalah
uang yang cukup banyak. Untuk mengatasi masalah penyakit yang
dideritanya. Hal ini memberikan dampak negative pada pasien yang
bersangkutan, karena keterbatasan dana, mereka mendapatkan
keterbatasan pelayanan kesehatan.

3. Kinerja Pelayanan yang Rendah

Kinerja kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya


peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan yang ditandai dengan masih di bawah standarnya

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 16


JATI DIRI SISWA MADRASAH
kualitas pelayanan sebagian rumah sakit daerah serta keterbatasan
tenaga kesehatan juga menjadi tantangan yang harus segera di atas.
Hingga saat ini jumlah dan distribusi dokter, bidan serta perawat belum
merata dimana disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk
antar wilayah masih tinggi. Indonesia mengalami kekurangan pada
hampir semua tenaga kesehatan yang diperlukan

4. Perilaku Masyarakat yang Kurang Mendukung Hidup Bersih

Dewasa ini sikap masyarakat Indonesia juga sama buruknya dengan


sistem yang mengatur kesehatan. Sungai di Jakarta kini mengalami
perubahan fungsi, fungsi sungai bukan lagi menjadi tata perairan kota
tapi tempat sampah umum. Belum lagi ada masyarakat yang MCK di
sungai, begitu pula di sebagian wilayah pedesaan Indonesia kesadaraan
akan pentingnya kesehatan belum kita temukan di masyarakat kita.

5. Rendahnya Kondisi Kesehatan Lingkungan

Rendahnya pembangunan ekonomi yang belum merata adalah biang


keladi pokok masalah ini . Hal tersebut menimbulkan kesenjangan
soasial baik papan, sandang dan pangan. Pertanyaan mengapa
kesehatan lebih banyak dialamai oleh orang tak berpunya ? Mungkin
jawabannya adalah karena lingkungan tempat tinggal yang buruk.

Kesehatan Indonesia berada pada kondisi yang saat buruk,


pembangunan kesehatan di Indonesia, dapat dilihat dari berbagai
penghambat serta langkah pendorong untuk mengatasinya . Minimnya
pelayan kesehatan, dan rendahnya pelayanan kesehatan adalah salah
satu penghambat pembangunan kesehatan . Adat kebiasaan
masyarakat, serta keadaan ekonomi dan pendidikan turut ikut andil
dalam hal ini.Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang
merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat
alamiah maupun masalah buatan manusia, social, budaya, perilaku,
populasi penduduk , genetika, dan sebagainya.
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 17
JATI DIRI SISWA MADRASAH
BAB V

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembangunan kesehatan merupakan proses untuk melakukan
perubahan dalam bidang kesehatan atau dapat juga diartikan sebagai “
Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan per­ubahan yang
berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
pemerintah dalam bidang kesehatan, menuju modernitas dalam rangka
meningkatkan kwalitas kesehatan bangsa.
Faktor Pendorong dan Penghambat Pembangunan kesehatan
1. Disparitas Status Kesehatan
2. Beban Ganda Penyakit
3. Kinerja Pelayanan yang Rendah
4. Perilaku Masyarakat yang Kurang Mendukung Hidup Bersih
5. Rendahnya Kondisi Kesehatan Lingkungan

3.2 Saran

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 18


JATI DIRI SISWA MADRASAH
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/254126918/UPAYA-PEMBENTUKAN-
PERILAKU-PEDULI-LINGKUNGAN-SISWA-MELALUI-SEKOLAH-
ADIWIYATA-DI-SMP-NEGERI-28-SURABAYA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/49814/4/Chapter%20II.pdf

Pramono, Ayub Joko. “pembiasaan perilaku disekolah membentuk karakter”. 17


oktober 2016. http://ayubjoko0223.blogspot.co.id/2016/01/pembiasaan-si-
sekolah-membentuk.html?m=1

Candra. “perilaku warga disekolah adiwiyata”. 17 Oktober 2016.


http://pusatkreativitaskita.blogspot.co.id/2012/03/makalah-sekolah-
adiwiyata.html?m=1

“lingkungan” . 18 oktober 2016. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lingkungan

“sehat adalah” . 20 oktober 2016. https://sehat.link/definisi-sehat-menurut-para-


ahli-kesehatan.info

LAMPIRAN

KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 19


JATI DIRI SISWA MADRASAH
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER DAN 20
JATI DIRI SISWA MADRASAH

Anda mungkin juga menyukai