Djampi Heasty
1. COVER DEPAN
2. PENDAHULUAN
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran),
daun-daunan, kulit dan batang serta buah. Sebagai suatu bentuk pengobatan tradisional, jamu
memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk negara berkembang. Diperkirakan
70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional
Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat
jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia
selama ratusan tahun yang telah menggunakan obat tradisional. Istilah jamu muncul pada
zaman Jawa Baru, dimulai sekitar abad pertengahan 15-16 masehi. Karena jamu identik
dengan budaya Jawa maka pengertian jamu pun di ambil dari bahasa Jawa Kuno.
Menurut ahli bahasa Jawa Kuno, istilah “jamu” berasal dari singkatan dua kata bahasa
Jawa Kuno yaitu “Djampi” dan “Oesodo”. Djampi berarti penyembuhan yang menggunakan
ramuan obat-obatan atau doa-doa dan ajian-ajian sedangkan Oesodo berarti kesehatan. Pada
abad pertengahan (15-16 M), istilah oesodo jarang digunakan. Sebaliknya istilah jampi
semakin popular diantara kalangan keraton. Kemudian sebutan “jamu” mulai diperkenalkan
kepada public oleh “dukun” atau tabib pengobat tradisional. Bukti bahwa jamu sudah ada
sejak jaman dulu dan sering dimanfaatkan adalah dengan adanya relief Candi Borobudur
pada masa Kerajaan Hindu-Budha tahun 722 M, di mana relief tersebut menggambarkan
kebiasaan meracik dan minum jamu untuk memelihara kesehatan. Bukti sejarah lainnya yaitu
penemuan prasasti Madhawapura dari peninggalan Kerajaan Hindu-Majapahit yaitu adanya
profesi “tukang meracik jamu” yang disebut Acaraki.
Perbedaan antara jamu/ obat herbal dengan obat modern terletak pada bahan
pembuatnya, di mana jamu menggunakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang langsung
diambil dari alam, sedangkan obat modern dihasilkan dari senyawa bahan-bahan kimia
sintetis. Jamu/ obat herbal pun tidak hanya digunakan untuk pengobatan, tetapi juga
digunakan untuk pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan,
kebugaran, kecantikan, supplement harian penambah tenaga dan gairah hidup, serta
meningkatkan kebahagiaan dalam hidup rumah tangga. Bentuk jamu pun tidak hanya bubuk/
powder tapi juga berkembang, ada yang dibuat dalam bentuk pil. kapsul, kaplet, maupun cair.
Usaha “Djampi Heasty” merupakan terobosan baru dari jamu-jamu yang beredar di
Indonesia. Usaha ini akan memberikan warna baru dalam dunia jamu-jamuan. “Djampi
Heasty” dikemas dalam kemasan modern dan praktis sehingga penikmat jamu tidak perlu
repot-repot lagi dalam menyeiapkan jamu. Usaha “Djampi Heasty” ini akan mulai diproduksi
pada pertengahan tahun 2016 dan akan dipromosikan baik melalui media sosial ataupun
secara langsung pada pertengahan tahun 2016 juga. Proses pemasaran juga akan dilakukan dalam beberapa
bulan setelah proses pemasaran telah dilakukan
Visi Djampi Heasty adalah menjadikan produk jamu sebagai minuman kesehatan asli
Indonesia yang tetap eksis dan dinikmati oleh masyarakat
Misi
1. Djampi Heasty dibuat dengan kemasan praktis sehingga para penikmatnya tidak
perlu repot dalam mengkonsumsinya
2. Djampi Heasty dibuat dengan teknologi dan proses yang sudah teruji sehingga para
penikmatnya tidak perlu khawatir terhadap kualitas Djampi Heasty
3. ASPEK PEMASARAN
Target Pasar
Produk Djampi Heasty kami sendiri ialah inovasi dari produk jamu yang sudah jadi dan
dikemas lebih praktis dan nyaman digunakan. Kami berinovasi dengan membuat kemasan
yang sebelumnya jarang pernah ada yaitu jamu jadi dan dikemas dalam bentuk kotak yang
mana penggunaanya tentu jauh lebih memudahkan konsumen untuk tidak selang meracik
serbuk jamu yang ada kebanyakan di pasaran sekarang. Target pasaran kami ialah dimulai
dari masyarakat sekitar (perkumpulan banyak orang) warung di dekat sekolah yang ada
tempat pendingin/kulkasnya agar lebih sedap saat dinikmati. Mahasiswa (Kantin), Kantor.
Dimana tempat berkumpulnya sebagian banyak orang dengan waktu yang cukup lama/jam
kerja. Disisi lain untuk memberikan banyak options minuman sehat kepada konsumen yang
mana telah dikemas kotak tinggal hirup dengan sedotan serta minuman yang segar sehat kaya
nutrisi ini. Berdasarkan observasi yang sudah kami lakukan saat ini hanya banyak minum-
minuman yang bersoda, berpengawet, berperwarna atau hanya mineral water saja. Belum
banyak produk jamu yang tersedia dengan ini kami berkesempatan besar untuk memasarkan
produk Djampi Heasty ini dimana zaman sekarang mungkin orang akan ingin beralih ke area
herbal bahkan ada orang yang sudah terbiasa minum jamu sejak kecil dan ingin mendapatkan
akses untuk membeli jamu dengan praktis. Dalam perencanaan kami akan membuat Djampi
Heasty 2 kardus per hari. Dimana tiap kardus berisi 10 kotak Jamu. Dengan rancangan harga
per kotak ialah Rp…….. Populasi pembeli diperkirakan akan sampai 15-20….
Untuk cara memasarkan kami akan melakukan beberapa strategi dengan langsung
dipasarkan, dititip pada penjual dan system online mungkin akan dilakukan apabila pembeli
ingin memesan dengan jumlah yang besar
Permintaan
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang
seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk
Tahun Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
3.2. Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / Tahun
Pesaing ( dalam Unit )
Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun
disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan
penjualan total produk sejenis dalam industri
4.2. Perijinan
Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya
pengurusannya. Apabila usaha kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan
tidak kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak
sampai ijin kecamatan / kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana
usaha kita berada.
Sedangkan bila usaha kita akan berbentuk badan hukum maka perijinan yang
diperlukan adalah : ijin prinsip (dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha),
TDP ( Tanda Daftar Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll. Semua biaya diatas
berkisar antara 5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan Terbatas) tergantung wilayah
usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS.
Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK
Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )
Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun
5. ASPEK PRODUKSI
5. ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
A. Dimensi Produk
Djampi Heasty dikemas dalam kemasan kotak ukuran 250ml , berwarna......
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi
bentuk, ukuran, warna serta fungsinya.
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam tingkatan,
yaitu:
- Manfaat inti (core benefit): Djampi Heasty memberikan manfaat
sebagai minuman kesehatan atau minuman obat tradisional bagi
masyarkat
- Manfaat yang diharapkan (expected benefit): Djampi Heasty
selain bermanfaat bagi kesehatan minuman ini diharapkan dapat bersaing
dengan minuman-minuman lain yang telah booming di pasaran
- Manfaat potensial (potential benefit): Djampi Heasty dapat
digunakan sebagai minuman sehari-hari tak hanya buat pecinta jamu
melainkan semua kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi jamu
dengan lebih praktis
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Sebagai Convenience goods atau produk yang dibutuhkan sehari-hari.
Djampi Heasty dapat dijadikan sebagai produk yang dibutuhkan sehari-
hari sebagai minuman untuk menjaga kesehatan
5.2. Proses Produksi
rendam
rendam 200 gram beras
200 gram beras yang
yang sudah dis
sudah dis
bersih selama kira-kira
bersih selama kira-kira 3
3
Letakkan
Letakkan tumbukan bahan bahan
tumbukan bahan bahan di ata
di ata
Siram dengan air
Siram dengan air rebusan
rebusan rendaman
rendaman d d
supaya
supaya rasa dan aroma
rasa dan beras kencur
aroma beras kencur
Masukkan
Masukkan air
air jeruk
jeruk nipis
nipis yang
yang sudah
sudah dip
di
siraman di atas.
siraman di Tambahkan garam
atas. Tambahkan garam sec
sec
saja).
saja).
Tunggu
Tunggu sampai
sampai dingin,
dingin, kemudian ma
kemudian ma
kemasan
kemasan kotak 250ml, kemudian
kotak 250ml, kemudian direka
direk
.
5.3. Kapasitas Produksi
6. saringa
n
Total Pembelian Mesin/Peralatan Rp.565.000,0
0
6. ASPEK KEUANGAN
6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah
tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada
dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha
di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-
31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam
hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat
Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994
yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina
BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi
(PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan
Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan
sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan
kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para
pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina
Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor
ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi
kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman
untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.
A. Sumber Pendanaan
Persentase (%) Jumlah
Uraian
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin/Peralatan
d. Peralatan Kantor
e. Alat angkut
f. Infrastruktur
g. Biaya pra operasi
Jumlah
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku
b. Persediaan Bahan
c. Produk dalam proses
d. Piutang
e. Uang Kas
Jumlah
Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation
Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini
umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai
resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima
kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
2. Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah
nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI
adalah sebagai berikut:
PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
PV of Capital Cost
||
NPV1
IRR = i1 + (i2 – i1) x ----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2) |
di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
atau dapat juga dituliskan sebagai:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------
| |
Biaya Variabel
1 – -----------------------
Hasil Penjualan
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya
variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah
analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum.
Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio
antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat
dari rumusan berikut:
| |
Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin = 1 – ------------------------
Hasil Penjualan
|Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan
|
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor
maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci
sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan
agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan
memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari
penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon
perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk
memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan
atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang
disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah
salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon
investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh
perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan
mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa
yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan
perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang
dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan
dijalankan.