Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL

JAMU JS(JARE SIMBAH)

OLEH :

FATMA AMBARWATI NINGRUM

NPM/NIM 72021050267

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II ANALISIS INDUSTRI..............................................................................................3
2.1. Perencanaan (Planning)...............................................................................................3
1.1.1. Penentuan Lokasi Usaha......................................................................................4
1.1.2. Distributor Bahan Baku........................................................................................4
1.1.3. Perencanaan Produksi..........................................................................................4
1.1.4. Perawatan Peralatan.............................................................................................4
1.1.5. Pemasaran............................................................................................................4
2.2. Pengorganisasian (Organizing)...................................................................................5
2.3. Pelaksanaan (Actuating)..............................................................................................5
2.4. Pengendalian (Controlling).........................................................................................6
BAB III PRODUKSI................................................................................................................7
BAB IV PEMASARAN..........................................................................................................14
BAB V KEUANGAN.............................................................................................................15
BAB VI RISIKO.....................................................................................................................16
BAB VII PENUTUP...............................................................................................................17
LAMPIRAN............................................................................................................................18

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jahe Merah...............................................................................................................8


Gambar 2. Kapulaga...................................................................................................................9
Gambar 3. Cengkeh..................................................................................................................10
Gambar 4. Kayu Manis............................................................................................................11
Gambar 5. Daun Jeruk Purut....................................................................................................12
Gambar 6. Sereh.......................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jamu tradisional adalah obat yang bersifat herbal dimana tidak mengandung bahan
kimia dan berasal dari tanaman-tanaman obat yang berkhasiat. Jamu tradisional banyak
dikonsumsi dikarenakan minimnya efek samping dan harganya yang cenderung lebih murah
dibandingkan obat kimia. Selain itu program pemerintah yang mencanangkan back to nature
(www.jawatengah.go.id) membuat jamu tradisional semakin berkembang.
Jamu Tradisional terbuat dari bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut,
yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Jamu biasanya digunakan sebagai obat herbal atau hasil meramu bahan-bahan yang
berasal dari alam dan memiliki khasiat untuk kesehatan. Jamu tidak hanya berfungsi sebagai
obat, tetapi juga untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dari penyakit. Jamu yang
akan di bahas dalam Proposal ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh kita sehingga sangat berperan penting dalam upayanya untuk membantu mencegah
penularan virus Covid19 yang saat ini sedang menjadi Pandemi, selain sebagai peningkat
imunitas atau daya tahan tubuh Jamu ini juga bermanfaat sebagai Anti Nyeri dan membantu
untuk memperlancar peredaran darah, dan masih banyak lagi manfat yang akan di dapat dari
Ramuan jamu ini. Di masa pandemi covid19 ini obat-obatan yang dapat meningkatkan
imunitas mengalami kenaikan yang siknifikan dalam hal harga kemudian banyak terjadi
kekosongan stok di Apotek-apotek.
Jamu pada umumnya mempunyai cita rasa yang kurang enak dan kebanyakan
mempunyai rasa yang pahit, kaum milenial khususnya anak muda jaman sekarang lebih suka
mengkonsumsi minuman kekinian yang banyak di perjual belikan di cafe-cafe dan warung-
warung, dengan adanya jamu ini harapan kami ingin membuat anak muda juga bisa menyukai
jamu dengan merubah konsep rasa jamu yang tidak enak menjadi di gemari, kemudian
dengan adanya pandemi ini kami juga mengkombinasikan bahan-bahan yang mana bisa di
manfaatkan sebagai alternatif peningkat imunitas sehingga jamu ini tidak hanya bisa di
konsumsi oleh anak muda akan tetapi di semua kalangan, konsep dasar yang kami harapkan
adalah jamu kekinian yang di gemari oleh anak muda dan Dewasa yang bisa membantu untuk
menyembuhkan berbagai penyakit dan meningkatkan Dayatahan tubuh/imunitas.
2

Racikan Jamu yang menjadi dasar proposal ini adalah racikan jamu yang merupakan
peninggalan nenek kami yang sering kami konsumsi setiap hari sehingga menjadi acuan
karna sudah terbukti dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan
beberapa penyakit yang di derita dalam keluarga, kami kembangkan jamu ini agar warisan ini
tetap bisa berkembang dan bermanfaat untuk sesama, karena kami bekerja di Puskesmas yang
mana di puskesmas tersebut ada program yaitu Yankestrad (Pelayanan Kesehatan
Tradisional) yang mana program tersebut merupakan program pengembangan pengobatan
alternatif dan komplementer dengan bersinergi pembinaan kepada kader sehingga tercetus ide
untuk membuat usaha produksi jamu dengan resep yang sudah kami ujikan dan memang
benar berkhasiat.

1.2. Tujuan
Tujuan dari proposal ini adalah diantaranya:
1) Mengembangkan Herbal Nusantara warisan nenek moyang
2) Menjadikan Jamu sebagai alternatif pembantu pengobatan suatu penyakit yang di
kemas menjadi racikan jamu yang bermanfaat bagi masyarakat
3) Membuka peluang kerja bagi Kader Posyandu yang ada di wilayah kerja agar bisa
berpenghaislan mandiri
4) Menghilangkan stigma akan rasa yang pahit dan aroma jamu yang tidak enak.
5) Mengajak generasi milenial ( anak muda ) untuk meminum jamu dan menjadikan
jamu sebagai kebiasaan
6) Menjadikan Jamu sebagai minuman kekinian yang menjadi favorite di kalangan anak
muda
7) Membuat jamu Milenial yang tetap mempertahankan rempah herbalnya tetapi dengan
rasa yang di sukai kalangan anak muda.
3

BAB II
ANALISIS INDUSTRI

Usaha jamu tradisional ini adalah usaha yang paling mudah untuk dikembangkan.
jamu tradisional ini di harapakan menjadi minuman yang sangat mudah diterima diberbagai
kalaangan masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja, dan para orang tua. Ini juga yang
menjadi alasan saya untuk memilih bisnis ini. Dengan melibatkan Kader posyandu yang
menjadi binaan kami agar mereka bisa berkembang dalam hal ilmum pengetahuan dan
penghasilan.Walaupun banyak yang menjalankan usaha ini, tetapi eksistensi membuat
persediaan jamu ini, memberikan kesempatan bagi Kader posyandu kami agar bisa
berpenghasilan dan berkembang.
UPT Puskesmas Ngawi Purba tempat saya bekerja memiliki kelompok kader binaan
yang sering di sebut Kelompok ASMAN TOGA (Asuhan Mandiri Taman Obat Keluarga)
Harjo Asri ,yang mana kelompok ini kami bina agar dapat memanfaatkan tanaman obat
keluarga serta berpenghasilan madiri, dengan adanya usaha bisnis jamu yang kami
kembangkan bagi kelompok ASMAN Toga Harjo Asri dengan melibatkan dalam pembuatan
jamu yang kami racik dan kemas sedemikian rupa agar memiliki nilai jual yang umum di
pasaran yang dapat menyasar pada kaum milenial dan instansi.
Kader ASMAN Toga yang kami bina membuat jamu yang di produksi dan di jual
dengan harga Rp 5.000,00 per Botol yang ukurannya 250 ml. Walaupun harganya yang
cukup murah, tetapi kualitas dari jamu ini dapat dijamin dan dirasakan khasiatnya.
Sayangnya, untuk saat ini jamu ini hanya dijual sesuai pesana dan menyasar ke instansi-
instansi perkantoran pada jam-jam tertentu, misal seperti jam 8 ataupun jam 4 sore. Setiap
masalah pasti ada solusi, jika semisal konsumen ingin mendapatkan jamu tradisional tetapi
bukan pada jam- jam tersebut, mereka dapat memesannya via online.
Walaupun ini hanya usaha menengah di bidang jamu tradisional tetap harus
membangun usaha ini dengan menganalisis POAC, yaitu sebagai berikut.

2.1. Perencanaan (Planning)


Penerapan fungsi POAC yang pertama adalah menyusun sejumlah perencanaan-
perencanaan usaha, diambil kesepakatan melalui musyawarah dari seluruh lapisan
manajemen yang ada.Planning awal yang akan disusun dan dirumuskan antara lain adalah
4

Penentuan lokasi, distributor bahan baku, modal awal, Strategi Pemasaran hingga penentuan
target pasar / lokasi penjualan yang potensial.

1.1.1. Penentuan Lokasi Usaha


Lokasi penempatan usaha ditentukan berdasarkan prediksi dari potensi wilayah yang
dipilih terhadap keadaan produk. Karena produk yang akan dikembangkan berjenis jamu
tradisional, maka lokasi penjualan setidaknya dekat dengan keramaian dan didominasi oleh
orang dewasa, baik yang dirumah saja atau yang sering keluar karena urusan pekerjaan.
Maka lokasi yang baik antara lain adalah Lingkungan Pabrik, daerah keramaian,
tempat-tempat tongkrongan dari anak muda hingga orang tua dan sejenisnya.untuk lokasi
produksi kami memilih di rumah kader ASMAN.

1.1.2. Distributor Bahan Baku


Setelah penentuan lokasi ditetapkan, selanjutnya yaitu mencari pemasok (distributor)
bahan baku pembuatan jamu tradisonal. Bahan baku yang diperlukan didasarkan pada jenis
jamu yang akan diproduksi.untuk bahan jamu yang yang akan di gunakan cukup mudah karna
bisa di dapat di pasar tradisional.

1.1.3. Perencanaan Produksi


Penerapan POAC bagian Planning selanjutnya yaitu perencanaan produksi. Setelah
lokasi usaha dan bahan baku ditentukan, maka proses produksi segera dijalankan.
Dalam prakteknya, usaha ini memerlukan yang namanya Sumber Daya Manusia
berupa tenaga kerja. Tenaga kerja di kerjakan oleh kader ASMAN Toga dan kami dampingi
untuk memastikan produksi jamu berjalan lancar mulai dari persiapan bahan, peracikan dan
pemasaran .

1.1.4. Perawatan Peralatan


Peralatan yang di gunakan hanya memerlukan pencucian dengan bersih paska di
gunakan, kemudian di keringkan dan di simpan di tempat yang aman untuk kemudian bisa di
gunakan kembali ketika akan memproduksi jamu.
5

1.1.5. Pemasaran
Yang terakhir adalah menyusun strategi pemasaran. Untuk saat ini jamu ini kami
pasarkan di instansi-instansi kedinasan, pertemuan-pertemuan dan dari grup WA( WhatsApp).

2.2. Pengorganisasian (Organizing)


Pengertian Organizing adalah struktur organisasi dalam sebuah badan usaha, dimana
tiap-tiap struktur penempatan posisi diberikan tugas dan wewenang masing-masing, yang
bertujuan untuk mencapai visi dan misi usaha.
Dalam Penyusunan Struktur Organisasi, ada ketua tim dari kader tersebut yang kami
tunjuk untuk bisa memimpin.Maka hasilnya adalah seperti ini :
1) Pemilik Usaha/Pembina
a. Memutuskan dan menetapkan segala bentuk peraturan kebijakan tertinggi
yang berlaku di perusahaan
b. Bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang diraih
c. Mengembangkan segala bentuk sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran dari
hasil usaha
d. Menetapkan segala strategi demi mewujudkan visi-misi perusahaan
2) Bendahara
a. Mengelola seluruh kegiatan yang mencakup persoalan keuangan
b. Menginput pemasukan dan pengeluaran
c. Membuat jurnal keuangan, laba-rugi, neraca saldo dan lain- lain.
3) Sekretaris
Bertugas untuk menyusun segala jadwal rapat dan pertemuan kerjasama, mencatat hasil
kesepakatan, dan pengumpulan data segala elemen yang terkait dengan usaha.
4) Marketing
Bertugas dalam melakukan setiap kegiatan yang bertema pemasaran, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam prakteknya, yakni promosi ke lapangan dan
secara online. Promosi ke lapangan adalah Jenis Direct Marketing, yang mayoritas
prosesnya melalui tatap muka langsung dengan calon pelanggan. Contohnya adalah
dengan sistem Door to Door ke instansi-instansi maupun ke acara-acara
kedinasan.Sedangkan jenis promosi secara online adalah strategi pemasaran yang
melakukan pengiklanan produk menggunakan WhatsApp
6

2.3. Pelaksanaan (Actuating)


Pengertian Actuating adalah proses pelaksanaan segala yang tertera pada tahap
perencanaan dan tugas-tugas pada struktur organisasi. Pada praktek Actuating ini, peran yang
paling besar dipegang oleh pemilik usaha/pembina jamu tradisional ini.
Adapun Fungsi Actuating dalam pembentukan peraturan pelaksanaan ini adalah
dalam rangka mewujudkan kinerja anggota tiap elemen, agar tetap berada pada jalur rencana,
dalam mencapai visi, misi dan tujuan usaha.
Segala upaya dilakukan sehingga proses produksi, pemasaran dan penjualan berjalan
efektif dan mampu membuat badan usaha terus mengalami perkembangan dari waktu ke
waktu.

2.4. Pengendalian (Controlling)


Pengertian Controlling adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan kepala
manajemen tiap divisi, dalam mengendalikan segala kegiatan yang berlangsung.
Setiap kegiatan yang dilakukan, tidak sepenuhnya dikontrol oleh pembina, namun
tetap kembali pada para pekerja itu sendiri, sebagai tenaga sumber daya manusia yang
mengoperasikannya.
7

BAB III
PRODUKSI

Jamu yang akan di produksi adalah jamu JS (Jare Simbah) yang mana racikan jamu
tersebut merupakan peninggalan nenek (simbah).Didalam proses pembuatan jamu tradisional
ini keadaan atau tempat produksi haruslah bersih dan higenis. Agar pembuatan jamu tidak
terhambat dengan keadaan setempat. Selain itu tempat juga menjadi cerminan dalam
pembuatan jamu tradisional, karena jika tempat pembuatan jamu tidak bersih otomatis jamu
yang dibuat terkena kotoran dan mudah terjangkit penyakit. Dan semua ini akan dapat
mengurangi rasa dan khasiat dari jamu tersebut. Maka dari itu tempat produksinya harus
bersih dan terjaga dari kotoran. Dan jamu tradisional yang dihasilkan pun dapat masak
dengan benar dan jauh dari asumsi negatif dari tempat yang tidak bersih.

Adapun peralatan produksi yang dibutuh dalam proses pembuatan jamu tradisional
antara lain :

 Alat  Bahan
1. Jahe Merah 1kg
1. Saringan (2)
2. Baskom (3) 2. Kayu Manis 3 Ruas
3. Pisau (1) 3. Cengkeh 1 Ons
4. Talenan (1) 4. Kapulaga 1 Ons
5. Tampah (1) 5. Daun Jeruk Purut 15
Lembar
6. Panci (3) 6. Sereh 11 Biji
7. Sendok (2) 7. Gula merah
8. Air 5 Liter
8. Kompor (1)
9. Botol untuk wadah
jamu

 Proses Produksi
a) Persiapan Bahan dan Alat
b) Semua Bahan di cuci bersih kecuali Gula Merah
c) Hidupkan Kompor kemudian letakkan Panci dan isi dengan air sebanyak 5L
d) Iris atau rajang Jahe merah tipis-tipis, kemudian masukkan kedalam panci yang
8

sudah di isi denagn air


e) Kemudian masukkan Daun Sereh 11 Biji
f) Masukkan kapulaga dan cengkeh
g) Masukkan Gula Merah yang di rajang terlebih dahulu
h) Biarkan ramuan mendidih kemudian baru di masukkan Daun Jeruk Purut, tes rasa
i) Biarkan mendidih, kemudian di angkat, biarkan hangat baru kemudian di saring
dan di masukkan kedalam kemasan botol,
 Manfaat dan Khasiat
Jamu JS (Jare Simbah) memiliki manfaat :
a) Meningkatkan Stamina dan Dayatahan Tubuh
b) Menjaga Kesehatan Jantung
c) Menghilangkan nyeri otot, kejang-kejang, dan gusi bengkak
d) Mengobati gangguan pencernaan ( biji kapulaga )
e) Mengobati Radang tenggorokan dan Batuk
f) Menguatkan sistem reproduksi
g) Memperlancar peredaran darah

 Bahan yang di gunakan dan Khasiat


1. JAHE MERAH

Gambar 1. Jahe Merah

Kandungan:
 Kandungan jahe merah yaitu minyak atsiri, gingerol, zingeron, shogaol, dan
oleoresin. Minyak atsiri pada jahe merah biasanya sebanyak satu sampai empat
9

persen. Semakin tua umur jahe merah maka semakin tinggi kandungan minyak
atsirinya. Kandungan senyawa alami pada jahe merah memengaruhi tingkat
kepedasannya.

Manfaat :
1) Mencegah masalah pencernaan
2) Mengurangi nyeri otot dan sendi
3) Menurunkan asam urat
4) Meredakan nyeri otot dan pegal linu
5) Merangsang aktivitas dari saraf pusat
6) Memperkuat fungsi hati Memperkuat sistem imunitas atau kekebalan tubuh
7) Meningkatkan produksi getah bening secara normal Merangsang perbaikan dan
perkembangan syaraf tubuh
8) Menghangatkan badan Meregenerasi sel kulit tubuh Mencegah proses penuaan
dini Anestetik

2. KAPULAGA

Gambar 2. Kapulaga
Kandungan dan Manfaat :

 Kapulaga memiliki khasiat dan manfaat yang sangat bermanfaat bagi keseshatan.
Buah dan rimpang Kapulaga mengandung Saponin, falvanoid, dan polifenol di
samping minyak atsiri, sineol, vitamin C, protein, borneol, gula, lemak, silikat,
terpineol, mirkena, sebinena, mirtenal, betakamer, kersik, dan karvona.
 Karena kaya akan kandungan senyawa alami, maka kapulaga memiliki manfaat
seperti:
10

1) Berkhasiat untuk kesehatan jantung


2) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
3) Berkhasiat untuk kesehatan ginjal
4) Berkhasiat untuk kesehatan tulang
5) Menghilangkan nyeri otot, kejang-kejang, dan gusi bengkak
6) Mengobati gangguan pencernaan (biji kapulaga)
7) Mengobati gangguan pernapasan (biji kapulaga)

3. CENGKEH

Gambar 3. Cengkeh
Kandungan dan Manfaat

 Kandungan 15-20% minyak atsiri, Eugenol, Tanin, Resin, Glukosida stero


l,Fenilpropanoid, Cinnamaldehida, Asetilugenol, Asam galat, Flavonoid,
Karbohidrat, Lipid, Asam oleanolat, Rhamnetin, Vitamin.
 Manfaat untuk mengatasi sakit gigi, pemulihan pasca operasi gigi, iritasi mulut
dan tenggorokan, batuk, sakit perut, muntah, hingga diare. Hal ini dikarenakan
cengkeh mengandung eugenol, zat kimia yang dapat mengurangi rasa sakit dan
melawan infeksi.
 Perhatian
Hati-hati dalam menggunakan cengkeh
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain,
sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat
bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan
tubuh.
Cengkeh tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat yang dapat menghambat
11

pembekuan darah. Pasalnya, cengkeh mengandung eugenol, zat kimia yang juga
dapat menghambat proses pembekuan darah. Bila digunakan secara bersamaan,
darah jadi sukar membeku dan meningkatkan risiko memar dan perdarahan parah.
 Jenis obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan cengkeh adalah:
a) Aspirin
b) Clopidogrel
c) Diklofenak
d) Ibuprofen
e) Naproxen
f) Dalteparin
g) Enoxaparin
h) Heparin
i) Warfarin

4. KAYU MANIS

Gambar 4. Kayu Manis

Kandungan dan Manfaat


Kandungan :
 6,42 kalori.
 2,1 gram (g) karbohidrat.
 26,1 miligram (mg) kalsium.
 0,21 mg zat besi.
 1,56 mg magnesium.
12

 1,66 mg fosfor.
 11,2 mg kalium.
 0,39 vitamin A.

Manfaat :
a) Mengontrol kadar gula darah
b) Meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin
c) Menurunkan risiko penyakit jantung
d) Melawan bakteri dan jamur penyebab infeksi
e) Melindungi tubuh dari efek radikal bebas
f) Mencegah risiko kanker

5. DAUN JERUK PURUT

Gambar 5. Daun Jeruk Purut


Kandungan dan Manfaat
Kandungan :
 20 kalori,
 7 gram karbohidrat,
 0,5 gram protein,
 1,9 gram serat.
 Vitamin C yang bisa memenuhi 22 persen dari rekomendasi harian.
 Vitamin B6 sebanyak 2 persen dari rekomendasi harian.
 Sedikit zat besi, kalsium, dan potasium.
 alkaloid, sitrolenol, limonene, nerol, dan senyawa organik lainnya yang bersifat
antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri.
13

Manfaat :
a) Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
b) Membantu Membersihkan Darah
c) Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
d) Meningkatkan Kesehatan Mulut dan Gigi
e) Mengurangi Peradangan

6. SEREH

Gambar 6. Sereh
Kandungan dan Manfaat
Kandungan :
 Beberapa kandungan Sereh seperti karbohidrat, protein lemak, kalori, asam folat,
vitamin A, vitamin C, kalium, kalsium, zat besi, zinc, magnesium, sodium
Manfaat :
a) Mengobati infeksi mulut dan gigi berlubang
b) Mengobati penyakit kulit
c) Kaya Antioksidan Antioksidan
d) Mengurangi peradangan (anti-inflamasi)
e) Mengurangi diare Diare
f) Mencegah mual dan sakit perut
g) Mengurangi kolesterol Kolesterol
h) Meredakan stress dan kecemasan
i) Meredakan sakit kepala
j) Mengurangi kembung
14

BAB IV
PEMASARAN

Usaha ini terbilang cukup mmendapatkan perhatian dari berbagai kalangan baik dari
rasa dan khasiat yang di dapatkan, Karena jamu yang di jual sesuai dengan selera pasar,
harganya pun terjangkau di kalangan masyarakat, serta banyak konsumen yang memberikan
Testimosi berupa hasil pasca meminum Jamu tersebut. Jamu ini terbuat dari bahan-bahan
alami tanpa campuran bahan kimia sedikit pun tanpa di beri bahan pengawet. Jika disimpan
dalam lemari pendingin hanya bertahan 2 hari dan jika di suhu ruang hanya bertahan 1 hari,
rasa dari jamu ini dapat menyegarkan tubuh. Harga yang ekonomis hanya dengan membayar
uang Rp 5.000,00 per botol kita akan mendapat khasiat yang cukup besar. Jamu ini dapat di
jual di berbagai tempat, seperti di pada acara kantor/instansi-instansi, di Puskesmas, pada saat
pertemuan kader, pada saat car free day hari minggu, pasaran/pasar kaget desa setian legi,
pasar, kantin kantor, melalui media sosial dan sebagainya. Selain rasanya yang segar dan
harganya yang ekonomis banyak masyarakat lainnya yang berminat memesan jamu ini.
Untuk itu sebagai penjual harus ada label produk yang didalamnya ada alamat dan juga
nomor telepon, sehingga bagi yang ingin memesan dapat langsung menghubungi produksi
jamu tersebut. Salah satu promosi jamu ini juga dapat dilakukan dengan cara memberikan
bonus kepada para konsumen yang membeli di atas 5 Botol dengan potongan harga Rp 2000.
Serta juga membuat selebaran brosur untuk mempermudah para peminat untuk memesan
jamu ini. Apalagi jaman sekarang ini, orang-orang hanya ingin cara yang simple untuk
melakukan pemesanan makanan maupun minuman. Hanya tinggal menelfon, makan pun siap
untuk di antar alamat tempat tujuan. Bisnis jamu ini dapat berkembang dengan cepat di
kalangan masyarakat, jika kita sebagai penjual terus tekun memromosikan produk ini dan
menerapkan cara-cara baru untuk produk yang diual., Dengan demikian untuk kader
ASMAN Toga bisa mendapatkan penghasilan sendiri serta ilmu yang bermanfaat dalam
herbal dan komunikasi dengan konsumen.
15

BAB V
KEUANGAN

Rincian biaya produksi untuk satu bulan produksi :

Harga Botol : Rp 1.400.000,00


Harga peralatan : Rp 250.000,00
Harga Perlengkapan : Rp 200.000,00
Harga bahan : Rp 2.000.000,00
Biaya pemasaran : Rp 100.000,00
Biaya operasional : Rp 100.000,00 +
Jumlah Rp 4.050.000,00

Perhitungan

Total penjualan satu bulan jika per hari menghasilkan 5 liter jamu tradisional jika 1
liter menghasilkan 4 botol seharga Rp 5.000,00 maka 5 liter menghasilkan 20 botol dan juga
menghasilkan Rp 100.000,00 sehingga penghasilan kotor perhari adalah Rp 100.000,00, ini
jika dalam kondisi pesanan normal, jika ada acara atau moment untuk 1 hari biasanya
produksi bisa 3x lipat penghasilan 1 bulan kurang lebih sekitar Rp 300.000,- per hari. Jadi
untuk 1 Bulan Kurang lebih pengasilan kotor Rp 5.000.000,- sampai Rp 7.500.000,-

 Maka, keuntungan dalam satu bulan adalah :


o Keuntungan = Penjualan- Biya produksi- Biaya lain-lain – Biaya kerugian
Keuntungan = Rp 7.500.000,00 – Rp 4.050.000,00 – Rp 200.000,00 – Rp 200.000,00
o Keuntungan = Rp 3.050.000,00
 Biaya lain-lain meliputi biaya listrik, biaya air, biaya penyusutan peralatan

 Biaya kerugian terjadi apabila ada jamu yang tidak bisa dijualkan kembali karena
sudag tidak layak.
Jadi, dalam satu bulan kita bisa memproduksi jamu tradisional sebanyak 600-800
Botol jamu siap jual maka kita dapat memperoleh laba bersih dari penjualan sebesar Rp
3.050.000,00.
16

BAB VI
RISIKO

Resiko dari UKM dibidang Jamu ini adalah:


1) Tidak terjual habis
2) Basi
3) Kebakaran
4) Bahan baku mahal
5) Bahan baku susah di dapat
6) Perubahan Rasa

Pencegahan atau solusi dari beberapa resiko diatas:


1) Yang pertama tidak terjual habis, ini terjadi karena pemasaran dari penjual kurang,
mungkin selain diperdagangkan dirumah atau di toko jamu ini bisa dijual melalui
online atau media sosial.
2) Karna olahan jamu tersebut tidak menggunakan bahan pengawet sehingga
penggunaanya juga harus sesuai masa konsumsi yaitu 1-2 hari, jika di letakkan di alat
pendingin bisa bertahan selama 2 hari, faktor kebersihan juga berpengaruh pada jamu
yang di olah.
3) Masalah yang kedua dan ketiga yaitu kebakaran dan racikan yang kurang pas atau
sesuai, hal ini bisa terjadi karena keteledoran dari waktu pengolahan. pada saat proses
pengolahan harus sesalu berhati-hati dalam membuat jamu. Dan jika dia merasa lelah
maka beristirahat sejenak atau menambah karyawan.
4) Bahan baku yang mahal dan langka biasanya menjadi masalah ketika produksi jamu,
karena ketika bahan baku mahal atau harga mengalami peningkatan otomatis biaya
produsi akan membengkak, kemudian jika bahan langka atau sulit di dapat maka akan
mengganggu proses produksi karna memerlukan ewqaktu yang lebih lama untuk
mendapatkan bahan baku dengan menmcari ke tempat lain atau wilayah yang
menyediakan bahan baku dari jamu tersebut.
17

BAB VII
PENUTUP

Kesimpulan dengan berjalannya proses pembuatan jamu tradisional ini dan sampai
menghasilkan jamu yang dapat di jual dan melakukan transaksi terhadap penjualan dan
pembeli, serta menerapkan POAC pada Perusahaan UKM (Usaha Kecil Menengah). Jika
diterapkan dengan baik dan benar, dampaknya akan sangat terasa seperti apa Fungsi POAC
berperan dalam kemajuan sebuah usaha. Hal ini tentu saja telah membuktikan bahwa
berbisnis dapat kita lakukan atau kita produksi di mana saja dan dengan berbisnis seperti ini
kita juga dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk berwirausaha dan belajar
mengenai Herbal Nusantara gterutama bagi kader binaan kami yaitu kader ASMAN Toha
Harjo Asri. Kritik dan saran Dalam penyusunan proposal ini, penyusun banyak mengalami
kendala, maka penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran demi penyempurnaan
proposal ini.
18

LAMPIRAN

JAMU JS (JARE SIMBAH)

BAHAN JAMU JS(JARE SIMBAH)


19

PROSES PEMBUATAN JAMU JS(JARE SIMBAH)

JAMU JS (JARE SIMBAH) PADA SAAT PERTEMUAN DI DINAS


KSESEHATAN KABUPATEN NGAWI
20

Anda mungkin juga menyukai