Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIKUM FITOKIMIA

KELOMPOK I

Dosen Pengampu Apt.M. Khudzaifi, M.Pharm.Sci

KELAS NGAWI

1 Yanni Tri Prasetyo Utami 72021050275


2 Dwi Juniananingsih 72021050273
3 Naely Kurniawati 72021050259
4 Meita Fuady Wijaya 72021050258
5 Lolita Agustina 72021050276
6 Jumasri 72021050261
7 Dyah Boedi Chrisnani 72021050265
8 Sania Yuni Purwasih 72021050274
9 Indrik Kristyowati 72021050260
1 Fatma Ambarwati Ningrum 72021050267
0

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2021 – 2022


GLIKOSIDA
I. DASAR TEORI

Glikosida adalah suatu senyawa metabolit sekunder yang berikatan dengan


senyawa gula melalui ikatan glikosida. Glikosida memainkan peranan penting dalam
sistem hidup suatu organisme. Beberapa tumbuhan menyimpan senyawa-senyawa
kimia dalam bentuk glikosida yang tidak aktif. Senyawa-senyawa kimia ini akan dapat
kembali aktif dengan bantuan enzim hydrolase yang menyebabkan bagian gula putus,
menghasilkan senyawa kimia yang siap untuk digunakan.

Glikosida diklasifikasikan berdasarkan senyawa agikon alamiahnya. Klasifikasi


ini banyak digunakan untuk tujuan keimuan biokimia dan farmakologi.
Glikosida adalah suatu senyawa apabila terhidrolisa akan menghasilkan gugus
aglikon (genin) dan molekul gula (glikon). Bagian gula yang terdapat pada glikosida
dapat berupa gula yang tidak spesifik (misalnya glukosa) atau gula yang spesifik
(misalnya digitoksosa, sarmentosa).
Molekul gula yang sering terdapat pada glikosida lazimnya adalah β-D- glukosa,
tetapi kadang-kadang ditemukan juga gula jenis lain yaitu ramnosa, digitoksosa,
simarosa dan lain-lain. Bila ikatan glikosidik terjadi dengan molekul glukosa maka
disebut glukosida, sedangkan bila berikatan dengan gula yang lain (bukan glukosa)
disebut glikosida.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia dari laboratorium beserta
kegunaan dan keamanannya.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan.
3. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi Senyawa Flavanoid dan Fenolik
4. Mahasiswa mampu Mengidentifikasi Glikosida Flavonoid dengan Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) dan memahami perhitungan Rf
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Tabung Reaksi :8
2. Corong Pisah :2
3. Gelas Ukur 10 ml :4
4. Gelas Ukur 25 mL :2
5. Cawan porselen 100 mL :4
6. Hot Plate / Waterbath :1
7. Kertas Saring : secukupnya
8. Pinset :2
9. Sendok tanduk/ spatel logam :2
10. Penampang Sinar UV 254 nm :1
11. Beaker glass 50 mL :4
12. Plat Silica GF254 :2
13. Pipa Kapiler :2
14. Bejana/ Chamber KLT (Kecil) :2

BAHAN
1. Serbuk Simplisia Kering Kumis Kucing : 10 Gram
2. Metanol (p.a) : 200 mL
3. Etanol 95% (teknis) : 100 mL
4. Petroleum Eter : 50 mL
5. HCl Pekat (p.a) : 50 mL
6. FeCl3 (p.a) : 2 gram
7. Etil Asetat (p.a) : 100 mL
8. Asam Formiat (p.a) : 25 mL
9. Ammonia Pekat : 25 mL
10. Aquadest : 300 mL
IV. PROSEDUR KERJA

1. Pembuatan Larutan Percobaan


a. 0,5 gram serbuk simplisia disari dengan 20 ml metanol selama 10 menit di
atas penangas air, saring selagi pelarut masih panas
b. Encerkan filtrat dengan 15 ml air dan dipindah ke corong pisah
c. Tambahkan 5 ml petroleum eter, kocok hati-hati
d. Setelah didiamkan beberapa saat, pisahkan fase metanol
e. Uapkan fase metanol hingga kering, dan residu yang tersisa dilarutkan
dalam 10 ml etil asetat
f. Ambil bagian yang jernih untuk larutan percobaan
g. Larutan Percobaan yang kering di tambah Etil Asetat 10ml di aduk di ambil
2ml lalu di keringkan/di uapkan di penangas air, setelah kering kemudian di
tambah etanol 5ml di pisah menjadi 3 bagian, yaitu 2ml;2ml;1ml

2. Uji Shinoda
a. Ambil larutan percobaan sebanyak 2 ml, uapkan hingga kering.
b. Residu dilarutkan kembali dalam 5 ml etanol 95% di dalam tabung reaksi
c. Ambil 2 ml dari campuran (2),tambahkan logam magnesium secukupnya dan 10
ml HCl pekat
d. Amati perubahan warna

 Jika terjadi perubahan warna merah sampai merah ungu, menunjukkan


adanya flavonoid. Jika terjadi warna kuning-jingga, menunjukkan adanya
flavon, kalkon, dan auron.

3. Uji dengan FeCl3


a.
Ambil larutan percobaan sebanyak 2 ml, kemudian di tambah FeCl3 2% sebanyak 6
tetes kedalam larutan percobaan secara perlahan/pelan-pelan dari dinding tabung
reaksi.
b.
Kemudian Amati perubahan warna yang terjadi dan simpulkan.
 Warna hijau - hijau pekat menandakan adanya senyawa
fenolik.
4. Identifikasi Glikosida Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT)
a. Buat fase gerak dengan bahan Etil Asetat : Asam Formiat : Aquadest
(6,5:1,2:2) sebanyak 20 mL di dalam beaker glass
b. Siapkan plat silica GF254 dengan ukuran lebar 3 cm, tinggi 10 cm.
(Jangan menyentuh bagian putih silica dengan tangan. Gunakan
pinset)
c. Masukkan fase gerak ke dalam bejana KLT sebanyak 5-10 mL (sesuai ukuran
bejana)
d. Jenuhkan fase gerak menggunakan kertas saring.
e. Timbang serbuk simplisia sebanyak 0,5 gram dan di sari dengan metanol
sebanyak 15 ml
f. Rendam selama 5 menit dengan sesekali di aduk, kemudian saring.
g. Hasil penyaringan di totolkan menggunakan pipa kapiler pada plat Silica
h. Plat Silica yang sudah di totolkan, di masukkan ke dalam bejana dengan fase
gerak yang sudah jenuh.
i. Tunggu hingga proses elusi selesai
j. Amati plat KLT di bawah sinar UV 254 nm
k. Plat KLT yang sudah selesai proses elusi, di uapi dengan larutan ammonia pekat
l. Amati kembali plat KLT yang sudah di uapi dibawah sinar UV 254 nm.
m. Catat penampakan noda dan hitung nilai Rf.
V. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Shinoda

No Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan

1 Larutan Ditambah logam magnesium (+) menunjukkan adanya senyawa


Percobaan dan 10 ml HCl pekat flavon, kalkon, dan auron.
Terjadi perubahan warna
yaitu warna kuning-jingga

2. Uji dengan FeCl3

No Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan

1 Larutan Di tambah FeCl3 2% sebanyak 6


(+) Menunjukkan adanya
Percobaan tetes terjadi perubahan warna
hijau - hijau pekat senyawa Fenolik..
3. Identifikasi Glikosida Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

No Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan

1 Larutan 1. Hasil Pengamatan plat KLT di bawah sinar UV 254


(+)
Percobaan nm menunjukan adanya spot bercak berwarna
Merupakan
kuning coklat jika di sinar UV 366 nm
Glikosida
Berfluoresensi
Flavanoid
2. Perhitungan Rf
Jarak yang di temopuh oleh zat yang di teliti
Rf = Jarak yang di tempuh oleh pelarut ¿
¿
7
=
8
= 0,875
#Nilai normal untuk Rf 0,2-0,8

VI. KESIMPULAN
1. Dari hasil pengujian di atas Dapat di simpulkan bahawa Kumis Kucing
(Orthosiphon Aristatus) merupakan Tanaman yang mengandung Senyawa flavon,
kalkon, dan auron yang di buktikan dengan uji Shinoda yang menunjukkan
perubahan warna ketika di tambahkan logam magnesium dan 10 ml HCl pekat
Terjadi perubahan warna yaitu warna kuning-jingga
2. Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus) Juga merupakan tanaman Herbal yang
mengandung senyawa Fenolik ketika di tambah FeCl3 2% sebanyak 6 tetes terjadi
perubahan warna yaitun hijau - hijau pekat
3. Identifikasi Glikosida Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus) Juga merupakan tanaman Herbal yang


mengandung Glikosida Flavonoid.
4. Nilai Rf yang di dapat dari hasil penotolan adalah 0,875 yang merupakan masih di
batas Normal.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Alfaridz, F., Amalia, R., 2018. REVIEW JURNAL : KLASIFIKASI DAN


AKTIVITAS FARMAKOLOGI

DARI SENYAWA AKTIF FLAVONOID 16, 9.


Bettolo, G.B.M., Nicoletti, M. and Patamia, M., 1981, Plant Screening by
Chemical and Chromatographic Procedurs Under Field Condition, J. of Chromatog.,
p. 213 Claus, E.P., 1970, Pharmacognosy, Lea & Febiger, Philadelphia

Stahl, E.,……, Drug Analysis by Chromnatography and Microscopy, Ann Arbor


Science Publisher Inc., Michigan

Wagner, H., Bladt, S. and Zgainski. E.M., 1984, Plant Drug Analysis A Thin Layer
Chromatography Atlas, Jilid I, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Inge Octaviani , 2016 “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Parijoto (Medinilla


Speciosa) Terhadap Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus” Universitas Atma
Jaya Yogyakarta Fakultas Teknobiologi, Program Studi Biologi Yogyakarta 2016
LAMPIRAN

PROSES PEMBUATAN LARUTAN UJI


GAMBAR PERUBAHAN WARNA PADA UJI SHINODA

Anda mungkin juga menyukai