Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PATOLOGI KLINIK

DOSEN : Apt. Riana Putri Rahmawati, M.Farm

RESUME PATOLOGI KLINIK


“PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS,
KIMIA DAN MIKROSKOPIS FESES”

FATMA AMBARWATI N 72021050267

Kelas:
NGAWI

FAKULTAS S1 FARMASI UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH KUDUS
2021 - 2022
RESUME PATOLOGI KLINIK “PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS,
KIMIA DAN MIKROSKOPIS FESES”

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS,
KIMIA DAN MIKROSKOPIS FESES

Dosen : Apt. Riana Putri Rahmawati, M.Farm


Tanggal : 25 Mei 2022
Tugas : Resume Tugas Patologi Klinik

Mata Kuliah : MATA KULIAH PATOLOGI KLINIK


Resume Di Buat Oleh : FATMA AMBARWATI N (NPM 72021050267)
 RESUME
1. PENDAHULUAN
Feses Merupakan Sisa hasil pencernaan & absorbsi dari makanan yang kita
makan yg dikeluarkan lewat anus dari saluran cerna dengan Nilai Normal
pemeriksaan feses pada pemeriksaan makroskopis produksi feses Normal 100
– 300 gram/ hari 60-70% merupkan air , makanan tidak tercerna, sel epitel,
bakteri dan bahan patologis

2. PEMBAHASAN
A. INDIKASI DILAKUKAN PEMERIKSAAN FESES:

1. Diare dan konstipasi

2. Darah dalam tinja

3. Lendir dalam tinja

4. Gangguan pencernaan

5. Kecurigaan penyakit gastrointestina

B. SYARAT DALAM PENGUMPULAN SAMPEL

1. Wadah sampel bersih, kedap, bebas dari urine.

2. Harus diperiksa 30 – 40 menit sejak dikeluarkan

3. Tidak boleh menelan barium, bismuth dan minyak 5 hari sebelum


pemeriksaan Diambil dari bagian yang paling mungkin memberi kelainan,

4. Paling baik dari defekasi spontan atau Rectal Toucher sebagai


pemeriksaan tinja sewaktu.
3. CARA KERJA

Cara Kerja di bagi menjadi 2 yaitu

A. TES MAKROSKOPIK

B. TES MIKROSKOPIK

A. TES MAKROSKOPIK

1. PRA ANALITIK

a. Persiapan Pasien

 Tidak dibenarkan makan obat pencahar sebelumnya

 Tidak boleh konsumsi obat-obat antidiare, golongan tetracylin,


berium, bismuth atau magnesium akan mempengaruhi hasil

b. Persiapan Sampel

 Tinja segar sebelum sarapan pagi, defekasi spontan & periksa Lab
dalam 2-3 jam stelah defekasi

 Sampel tinja jangan tercampur urin atau sekresi lainya. Beri pengawet
kalau lab jauh & btuh waktu lama (buffered glyserol saline)

c. Pengumpuln sampel

 Wadah/pot plastik bermulut besar, tertutup rapat & besih

 Beri lebel : nama, tgl, no.pasien, sex, umur diagnosis awal. Isi jangan
terlalu penuh

 Pengambilan memakai tinja pagi hari, mengambil tinja bagia tengah,


rectal swab

2. ANALITIK

Alat & Cara kerja

 Alat : lidi atau spatel kayu, kapas steril

 Cara kerja : periksa ditempat terang, perhatikan warna, bau ,


kosnsistensi, adanya darah, lendir, nanah, cacing, dll

3. PASCA ANALITIK
hasil & interpretasi

 Warna : normal tinja kuning coklat, abnormal pengaruh jenis


makanan,obat, adanya pendarahan pd saluran pencernaan

 Bau : bau normal disebabkan indol, skatol & asam butirat.


Abnormal bau tengik,asam, basi

 Konsistensi : normal agak normal & bentuk seperti sosis

 Lendir : ada lendir berarti terdpaat iritasi atau radang dinding usus

 Darah :normal tidak mengandung darah, perhatikan warna &


apakah darah bercampur atau hanya bagian luar tinja.

 Parasit : cacing mungkin dapat terlihat.

B. TES MIKROSKOPIK

1. PRA ANALITIK
 Persiapan Sampel & Pasien : Persiapan sampel & pasien sama dengan
persiapan Makroskopik
 Bahan : larutan eosin 2%, larutan lugol, larutan NaCl 0,9%
 Cara Kerja :
1. Tetesi kaca objek di seblah kiri dengan NaCl 0,9% & seblah kanan
larutan Eosin 2% atau larutan lugol (masing’ 1 tetes)
2. Ambil tinja dibagian tengah atau permukaan yg mengandung lendir,
darah atau nanah seujung lidi
3. Aduk smpai rata pada masing –masing larutan & tutup dengan kaca
penutup
4. Periksa di mikroskop, pembesaran 10x kemudian 40x. Kemudian
amati

2. TES KIMIA
a. Tes Darah Samar (Occult Blood Test)
Untuk mengetahui adanya pendarahan kecil yg tidak dapat dinyatakan
secara makroskopi atau mikroskopi
b. Yang perlu di perhatikan adalah menghindari zat yg mengandung zat
besi,vit C,bromida,iodida,makanan yg mengandung mioglobin
(daging),klorofil & peroksidase tumbuhan selama 2-3 hari. Sebaiknya tidak
gosok gigi untuk menghindari pendarahan, perhatikan urin tidak tercampur
urin, obat yg dpat memberi positif palsu (aspirin,salisilat,steroid,
indometasid,antikogulan,preparat besi & iodium
4. KESIMPULAN
A. TES MAKROSKOPIK

 Warna : normal tinja kuning coklat, abnormal pengaruh jenis makanan,obat,


adanya pendarahan pd saluran pencernaan

 Bau : bau normal disebabkan indol, skatol & asam butirat. Abnormal bau
tengik,asam, basi

 Konsistensi : normal agak normal & bentuk seperti sosis

 Lendir : ada lendir berarti terdpaat iritasi atau radang dinding usus

 Darah :normal tidak mengandung darah, perhatikan warna & apakah darah
bercampur atau hanya bagian luar tinja.

 Parasit : cacing mungkin dapat terlihat.

B. TES MIKROSKOPIK
 Sel Epitel : keadaan normal dapat ditemukan yg berasal dari dinding
usus,jumlah sel bertambah banyak kalau ada peradangan dinding usus.
 Makrofag: sel besar berinti 1 memiliki daya fagositosis, dalam plasmanya
sering ditemukan sel lain (leukosit, eritrosit)
 Leukosit: lebih jelas terlihat kalau tinja dicampur dengan bberapa tetes larutan
as.asetat 10%
 Eritrosit: hanya dilihat kalau lesi mempunyai lokalisasi dalam kolon, rektrum
atau anus
 Kristal kristal: tinja normal biasanya terlihat kristal trifosfat, kalsium oksalat
& asam lemak. Kelainan mungkin dijumpai kristal hemotoidin
 Kristal kristal: tinja normal biasanya terlihat kristal trifosfat, kalsium oksalat
& asam lemak. Kelainan mungkin dijumpai kristal hemotoidin
 Telur cacing : Ascaris lumricoides, nec. Americanus, entrabius varmicularis,
tricuris tricura, strongiloides stercoralis dsb.

Anda mungkin juga menyukai