Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT

KECEMASAN KELUARGA DI RSUD MOH ANWAR SUMENEP

OLEH :
DIAH AYU MARTINI NINGTIAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perawat memegang tanggung jawab yang besar dimana perawat akan dituntut untuk
melaksanakan perannya dalam asuhan keperawatan selama 24 jam di samping pasien dan
keluarga pasien. Tambabin pembahasan perawat dulu
Dan salah satu masalah gangguan emosional yang sering di temui pada keluarga pasien
adalah ansietas (kecemasan). Kecemasan adalah dimana kondisi kehawatiran yang tidak jelas
dan menyebar berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak brdaya (Warsini, DKK, 2015).

Berdasarkan penelitian di RSU Haji Sukolilo Surabaya bahwa kepuasan pasien dan
keluarga terhadap komunikasi perawat 54,2% tidak puas, sebanyak 16,7% cukup puas, 29,2%
sangat puas. Sedangkan data komunikasi perawat terhadap kecemasan keluarga pasien di RSU
Djojonegoro Temagung tahun 2009, ketidak puasan keluarga pasien terhadap komunikasi
perawat sebesar 86,30% dan kepuasan keluarga pasien terhadap komunikasi perawat sebesar
13,70% (Goveia, DKK, 2017).
Kronologi kecemasan
Keluarga akan mengalami ansietas dan disorganisasi perasaan ketika anggota keluarganya
mengalami sakit yang harus dirawat dirumah sakit (Goveia, DKK, 2017).

Menurut SK MenKes No.660/Men-Kes/SK/IX/1987 yang dilengkapi surat edaran Dirjen


Pelayanan Medik No.105/Yan.med/RS.Umdik/Rw1/88 tentang standar praktek keperawatan
kesehatan di Rs memenuhi kebutuhan dari komunikasi pasien adalah merupakan suatu standar
intervensi keperawatan. Salah satu faktor penyebab terjadinya kecemasan dalam diri keluarga
selama pasien di rumash sakit salah satunya adalah komunikasi terapeutik perawat.
Komunikasi tetapeutik

Manfaat komunikasi terapeutik pada kecemasan

Keterampilan berkomunikasi bukan kemampuan yang di bawa sejak lahir. Keterampilan


tersebut harus di pelajari dan di latih terus menerus melalui kemampuan belajar mandiri,
penyegaran dan pelatihan terutama berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang di perlukan. Faktor – faktor penghambat komunikasi
merupakan faktor yang dapat mengganggu atau sama sekali bisa membuat perawat tidak mampu
berkomunikasi secara teraputik.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana komunikasi terapeutik perawat?
2. Bgaimana kecemasan keluarga pasien di RSUD MOH ANWAR SUMENEP?
3. Adakah hubungan komuniksi terapeuti perawat dengan tingkat kecemasan keluarga
pasien di RSUD MOH ANWAR SUMENEP?

1.3 TUJUAN MASALAH

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan komuniksi terapeuti perawat dengan tingkat kecemasan

keluarga pasien di RSUD MOH ANWAR SUMENEP

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi komuniksi terapeutik perawat

2. Mengidentifikasi kecemasan keluarga pasien

3. Menganalisis hubungan komuniksi terapeuti perawat dengan tingkat kecemasan keluarga

pasien di RSUD MOH ANWAR SUMENEP

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman mengenai permasalahan yang

berkaitan dengan komuniksi terapeutik perawat dan kecemasan keluarga pasien yang terjadi
dilingkungan sekitar dan sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah didapatkan di bangku

kuliah.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada tenaga kesehatan

khususnya perawat untuk meningkatkan komunikasi terapeutik yang baik dan benar sesuai

dengan SOP yang ada.

Anda mungkin juga menyukai