Anda di halaman 1dari 127

B BACK TO BASIC limit thought meaning.

Dalam kaidah
keagamaan, al-haqq merupakan
Adalah Karen Armstrong, se- indikasi kebenaran. Maka apa yang
orang bekas biarawati, yang kemu- ada harus diterima seperti apa ada-
dian memutuskan diri untuk me- nya.
ninggalkan biara dan mempelajari
agama-agama. Salah satu buku yang
ditulisnya adalah Muhammad, A
Western Step to Understand Islam “BAHAN MANUSIA”
(Percobaan Orang Barat untuk Me- YANG UNGGUL
mahami Islam Muhammad), yang
luar biasa bagusnya. Di buku terse- Dalam rangka reformasi di bidang
but ia katakan, sayangnya Islam keagamaan, hal yang sangat penting
dibajak oleh pengikutnya sudah diperhatikan ialah masalah “bahan
sejak zaman yang sangat dini, se- manusia” (human material) para
hingga yang paling pendukung ko-
relevan sekarang munitas intelek-
adalah kembali ke- tual keagamaan itu
pada Al-Quran dan sendiri. Usaha me-
hadis, back to basic. rekonstruksi tradisi
Sebab kembali kepa- keilmuan Islam
da Al-Quran berarti secara sungguh-
akan menemukan sungguh tidaklah
hal yang dalam ma- mudah, sehingga
syarakat tidak ada. menuntut tersedia-
Memang ada taf- nya bahan manusia
siran lain, tetapi taf- yang baik. Nabi
sir itu sendiri tidak lain adalah inter- Saw. bersabda, bahwa “Manusia
pretasi. Maka yang terpenting adalah adalah barang mineral: yang terbaik
hitam di atas putihnya, dan itulah dalam jahiliah adalah yang terbaik

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 269


pula dalam Islam.” Ini berarti Nabi untuk bisa menerangkan Al-
bahwa pusat kajian keagamaan harus Quran.
tampil atau ditampilkan begitu Semua nabi diutus dengan
rupa sehingga cukup bergengsi dan menggunakan bahasa kaumnya,
prestisius agar mampu menarik Kami tidak mengutus seorang rasul
bahan manusia yang baik atau kecuali dengan bahasa kaumnya (Q.,
terbaik dalam masyarakat, karena 14: 4). Bahasa di sini bukan semata
merupakan sasaran pilihan utama masalah linguistic, tetapi juga
studi para calon mahasiswa. Tentu masalah culture. Karena itu, tidak
faktornya banyak, salah satunya mengherankan kalau dalam Al-
seperti masalah “janji kerja” (pro- Quran banyak sekali unsur kultur
mise of job). Tetapi, jika pusat Arab. Konsep tujuh lapis langit
pengajaran dan pengkajian agama (sab‘a samâwâtin thibâqâ) adalah
merupakan pilihan terakhir calon salah satu bahasa budaya yang
mahasiswa, maka lembaga yang dimaksud.
semestinya menghasilkan ulama Menurut tafsir Mahmud Yunus,
yang unggul ternyata hanya mam- yang dimaksud sab‘a samâwât
pu menghasilkan yang setengah- adalah tujuh planet; matahari dan
setengah, malah mungkin tidak planet-planet lain. Tafsiran seperti
punya kualitas sebagai ulama, ini memang terlalu sederhana, sebab
karena hanya memperoleh “bahan ayat Kursi saja menyatakan, wasi‘a
manusia sisa” (sekalipun dari segi kursiyyuhu al-samâwâti wa al-ardl,
nilai kemanusiaan intrinsik semua bahwa kursi Tuhan meliputi selu-
orang mutlak sama). ruh langit dan bumi. Kalau seluruh
langit dan bumi hanya terbatas
kepada 7 planet dan matahari,
alangkah kecilnya Tuhan. Ini tidak
sebanding dengan penemuan as-
BAHASA BUDAYA
tronomi modern bahwa bintang
DALAM AL-QURAN
yang terjauh berjarak sekitar 2 miliar
Mengatakan Al-Quran sebagai tahun cahaya dari bumi. Sementara
tafsir Rasulullah karena di dalam- matahari hanya berjarak 8 menit
nya ada unsur budaya Arab waktu cahaya. Dengan demikian tafsir
itu, adalah tidak tepat. Yang paling menjadi relatif sekali, sehingga yang
aman adalah mengatakan bahwa sangat penting adalah memerhati-
hadis merupakan tafsir Nabi ter- kan konteks kultural. Tetapi justru
hadap Al-Quran, karena Allah terjadi kontroversi di sini, yaitu
memberikan pengetahuan kepada dalam membedakan mana yang

270 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


abadi dan mana kultur setempat. tentang nilai-nilai kemasyarakatan
Terlepas dari itu, yang jelas abadi dan kenegaraan modern, dengan ci-
adalah the moral behind the story ri-ciri utama paham persamaan ma-
(pesan moral yang terdapat di bela- nusia (egalitarianisme), kosmopo-
kang kisah); pesanlah yang abadi. litisme, keterbukaan, dan demokra-
Sedang ungkapan-ungkapan keba- si, yakni nilai-nilai yang sekarang
hasaan memang relatif dan karena- sedang kita perjuangkan bersama
nya selalu ditafsirkan. sejalan dengan era reformasi. Pada
masa lalu, dalam budaya Nusantara,
nilai-nilai itu semua secara potensial
memang terkandung dalam watak
dasar bahasa Melayu sebagai bahasa
BAHASA DAN BUDAYA
pola ekonomi perdagangan dan bu-
INDONESIA
daya pantai. Kemungkinan kesada-
Kita mengetahui bahwa bahasa ran kebalikannya ialah nilai-nilai
Indonesia diangkat dari bahasa kemasyarakatan yang tradisional
Melayu, dengan standar Melayu dan feodal—yang mengenal hierarki
Riau. Berkaitan dengan ini, sung- sosial yang cukup ketat, disertai na-
guh menarik bahwa pada saat tivisme, atavisme, ketertutupan, dan
Kongres Pemuda yang menghasil- paternalisme sebagaimana secara
kan Sumpah Pemuda 1928 para potensial terkandung dalam watak
peserta tidak memilih, misalnya, dasar bahasa Jawa sebagai bahasa
bahasa Jawa, sebagai bahasa nasio- pola ekonomi pertanian tanah-tanah
nal. Padahal sebagian besar yang subur dan budaya pedalaman.
datang ke kongres itu adalah pe- Lepas dari hasil Kongres Pemuda,
muda-pemuda asal Jawa. dalam kenyataannya bentuk-bentuk
Pilihan kepada bahasa Melayu ketegangan tertentu akibat tarik-
agaknya terjadi dengan tingkat menarik antara kedua pola budaya
spontanitas yang tinggi. Ini berarti itu (budaya pantai vs. budaya peda-
ada kesadaran tertentu pada para laman) amat terasa dalam keselu-
peserta kongres: yaitu kesadaran ruhan proses pertumbuhan budaya
yang mewujud nyata dalam pilihan bangsa kita sampai sekarang ini.
mereka kepada bahasa Melayu seba- Orde Baru misalnya merupakan
gai bahasa nasional yang jika dikon- fenomena kemenangan budaya
traskan dengan kemungkinan kesa- pedalaman atas budaya pantai atau
daran sebaliknya, maka kesadaran pesisir. Dan masa reformasi ini,
yang agaknya umum ada pada pe- kalau kita berhasil mengisinya
serta kongres itu ialah: kesadaran sesuai dengan cita-cita yang kita

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 271


bayangkan bersama, merupakan aksinya dengan pola-pola budaya
kesempatan mewujudkan nilai-nilai internasional dalam suasana hidup
budaya pantai atau pesisir, apalagi global umat manusia. Gejala ini
kecenderungan kemanusiaan uni- sebagian terbukti dengan semakin
versal (global) dewasa ini, melalui sulitnya menghidupkan kembali
apa yang disebut budaya modern, secara penuh bahasa Jawa dan
mengarah kepada nilai-nilai yang betapa bahasa ini sedang berubah
lebih egaliter, kosmopolit, terbuka, fungsi menjadi hanya sebuah baha-
dan demokratis. sa santai (casual)
Artinya, nilai- orang Jawa (se-
nilai kebalikan- Memenuhi dan menjelaskan prin- bab, jika pem-
nya (feodalisme) sip keseimbangan itu merupakan bicaraan menjadi
tentu akan ter- kelanjutan dari keharusan ma- serius pasti akan
nusia memenuhi janji manusia sen-
sudut kepada diri kepada Tuhan, yaitu perjanjian
menggunakan ba-
posisi defensif, primordial untuk hanya mengambil hasa Indonesia,
untuk akhirnya Dia saja. biarpun di pusat-
harus melakukan pusat budaya Ja-
kompromi-kom- wa sendiri seperti
promi yang mengarah kepada ter- Solo dan Yogya).
wujudnya budaya pesisir yang sa- Dari sudut keindonesiaan, gejala-
ngat menekankan nilai-nilai kema- gejala tersebut jelas positif sekalipun
nusiaan universal, dengan ciri-ciri tentu akan lebih baik jika suatu
utama paham persamaan manusia pola budaya lokal tidak total mati,
(egalitarianisme), kosmopolitanis- karena berpotensi memperkaya bu-
me, keterbukaan, dan demokrasi. daya nasional. Karena itu, dalam
Cukup jelas bagaimana hasil rangka memperkuat wujud organik
akhir tarik-menarik antara kedua budaya bangsa, perhatian yang
pola itu, tapi mungkin ketegangan lebih besar dan lebih sungguh-
akan masih kita rasakan dalam sungguh harus diberikan kepada
jangka waktu cukup lama men- bahasa Indonesia, baik sebagai ke-
datang. Tetapi karena sifat-sifat yang lengkapan linguistik kebangsaan
lebih terbuka dan universalistik dari kita maupun sebagai modal dan ke-
pola budaya yang tecermin dalam kayaan potensial pola budaya yang
bahasa Indonesia tadi, maka sebuah bermasa depan.
antisipasi memperkirakan bahwa Berkenaan dengan itu, kita harus
kedudukan dan nilai yang terkan- menyatakan dengan cukup sedih
dung dalam watak dasar bahasa itu bahwa sistem pendidikan kita be-
akan semakin kukuh akibat inter- lum cukup memberi tempat kepada

272 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bahasa nasional, baik secara kuri- “tubuh kultural” kita mampu me-
kuler maupun psikologis sebagai nyerapnya sebagai bahan pertum-
unsur kebanggaan kaum terpelajar buhan organiknya lebih lanjut.
Indonesia. Padahal dalam bahasa Serentak dengan itu, muatan bahasa
Indonesia inilah kita mempertaruh- nasional itu harus senantiasa diusa-
kan budaya baru. Sebagai misal dan hakan meningkat, antara lain dengan
perbandingan, negeri-negeri yang benar-benar menggalakan setiap
berbahasa Inggris, seperti Amerika bentuk kegiatan penulisan kreatif
Serikat, sedemikian tinggi menem- dan penerjemahan dari bahasa-
patkan pelajaran bahasa Inggris da- bahasa lain. Dengan begitu, bahasa
lam sistem pendidikan mereka, se- Indonesia akan tampil sebagai wa-
hingga kualitas pribadi seorang hana produksi budaya yang tinggi,
yang terpelajar dengan sendirinya sehingga dari segi budaya itu, kita
meliputi pula kemampuan berbaha- sebagai bangsa Indonesia tidak
sa Inggris yang baik. (Di Amerika hanya berkedudukan sebagai konsu-
pun ada perlombaan mengeja kata- men belaka.
kata Inggris dari tingkat sekolah Maka, kesimpulan kita: duku-
sampai tingkat nasional!). ngan linguistik dan kultural kepada
Kita dapat mencontoh negara- wawasan kenegaraan modern terda-
negara itu, dan kita tidak perlu me- pat di dalam jiwa dan watak dasar
rasa kurang dengan bahasa nasional bahasa Melayu yang bisa kita tam-
kita. Dan serentak dengan kegiatan bahkan dengan proses setelah
mengajarkan bahasa itu sebagai alat mengalami Islamisasi. Karena
komunikasi, kita juga harus mena- dukungan linguistik dan kultural
namkan dengan sadar kepada anak itu kurang terdapat dalam bahasa-
didik pola budaya yang tersimpan bahasa lain di Nusantara ini, maka
dalam semangat dan watak dasar perlulah bahasa Melayu—sekarang
bahasa Indonesia, yaitu paham per- bahasa Indonesia—diberi isi dan
samaan manusia (egalitarianisme), dikembangkan secara maksimal,
kosmopolitisme, keterbukaan, dan sebab keputusan untuk memilih
demokrasi, yang merupakan cita-cita bahasa Melayu itu sebagai bahasa
politik kita dewasa ini. nasional tidak saja merupakan
Tampaknya inilah bagian amat keputusan kebahasaan, tetapi juga
penting dari usaha menyehatkan keputusan kebudayaan dan wa-
hakikat organik budaya nasional wasan sosial politik. Hasilnya ialah
kita sehingga dalam kehidupan wawasan modern kebangsaan dan
global ini, segala unsur dari luar kenegaraan Indonesia sebagaimana
dapat dicerna dengan baik dan mukadimah dan batang tubuhnya.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 273


Sesungguhnya, konsep kenega- lasinya dengan ide negara modern.
raan Indonesia dan budaya keindo- Selain itu, bahasa Melayu memiliki
nesiaan itu sendiri dibuat berdasar- hubungan yang sangat kuat dengan
kan semangat budaya pola pesisir Islam. Ia bukan bahasa Islam, ka-
yang lebih demokratis, bukan budaya rena memang bahasa tidak ada yang
pedalaman yang feodal. Perkem- beragama. Bahasa Arab itu bukan
bangan inilah yang saat-saat ini bahasa Islam. Sebab orang Kristen
sedang kita saksikan ekspresi keluar- Arab juga memakai bahasa Arab;
nya dalam bentuk gejala-gejala kalau berdoa, mereka juga meng-
sosial-politik seperti tuntutan orang gunakan Allâhumma.
banyak untuk dapat berpartisipasi Sekalipun bahasa Melayu ini
secara lebih luas dalam proses-pro- merupakan warisan dari Sriwijaya
ses pengambilan keputusan; dam- yang Buddhis dan kemudian didu-
baan pada tertib hukum yang lebih kung oleh pola kekuasaan maritim
dapat diandalkan, dan predictable; menjadi Lingua Franca (Asia Teng-
pemberantasan korupsi, kolusi dan gara), namun yang mengembang-
nepotisme; penegakan Hak Asasi kan menjadi bahasa buku adalah
Manusia; pemberdayaan rakyat dan kesultanan Aceh dengan meng-
wakil-wakil mereka; pelaksanaan gunakan huruf Arab. Karena itu,
kebebasan-kebebasan asasi (kebeba- erat sekali hubungannya dengan
san menyatakan pendapat, berkum- Islam. Ini yang kemudian dikem-
pul, dan berserikat); percepatan laju bangkan lebih lanjut oleh Kesul-
demokratisasi, dan pelaksanaan nilai- tanan Riau, sehingga muncul mas-
nilai demokratis; dan seterusnya. terpiece dalam sastra oleh Raja Ali
Haji. Sekalipun dia bukan berasal
dari Riau, tetapi Bugis, namun
itulah yang diangkat menjadi
BAHASA MELAYU bahasa persatuan yang kemudian
digarap lebih lanjut oleh orang-
Ketika bangsa kita dulu memilih orang Minang. Karenanya, banyak
dan menerima bahasa Melayu seba- sekali istilah perbendaharaan kita
gai bahasa persatuan, maka sebetul- berasal dari istilah-istilah Minang
nya kita ini menjadi kemelayuan yang notabene juga pinjaman dari
dan jati dirinya adalah budaya pan- bahasa Arab, seperti musyawarah,
tai, bukan pedalaman. Karena budaya mufakat, dan sebagainya yang sering
pantai itu lebih bergerak, mobile, kita ucapkan.
terbuka, egaliter, dan kosmopolit,
maka pemilihan ini pun ada kore-

274 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


BAHASA MELAYU–INDONESIA Tenggara, dan dalam perpaduannya
dengan kegiatan perdagangan,
Pada mulanya, kelahiran dan per- bahasa Melayu menjadi bahasa de-
tumbuhan Indonesia sebagai bangsa ngan penutur yang memiliki mobi-
yang utuh menghadapi tantangan litas tinggi. Karena itu, bahasa
kenyataan banyaknya suku, bahasa, Melayu menjadi berwatak kosmo-
dan pola budaya yang sangat ber- polit, dengan ciri-ciri perkemba-
aneka ragam yang terpencar di selu- ngan yang dinamis, bebas, terbukti,
ruh pelosok wilayah. Tantangan ini dan egaliter.
dijawab dengan mengangkat bahasa
Melayu logat Riau Kepulauan (de-
ngan Pulau Penyengat sebagai pusat
bahasa dan budayanya) menjadi ba- BAHASA PARA NABI
hasa persatuan. Bahasa Melayu ada-
lah lingua franca Asia Tenggara, ke- Sebagaimana diketahui bahwa
lanjutan prototipenya di zaman bahasa para nabi itu bermacam-ma-
Sriwijaya dengan dukungan kekua- cam, namun tujuan dan makna
saan bahari (ma- risalah mereka se-
ritim). Bahasa mua sama. Hal
Melayu kemu- yang sudah amat
dian ditingkat- jelas ini perlu di-
kan lebih tinggi pertegas, agar kita
daripada sekadar waspada jangan
lingua franca sampai terkung-
dan dikembang- kung oleh ling-
kan menjadi ba- karan kebahasaan
hasa buku aga- semata dan ter-
ma, sastra, dan jerumus ke dalam
kebudayaan oleh sikap mental se-
para ulama dan cendekiawan Kesul- olah-olah suatu nilai akan hilang ke-
tanan Aceh dengan menggunakan benarannya jika tidak dinyatakan
huruf Arab (yang kemudian disebut dalam bahasa tertentu atau ung-
“huruf Jawi” —sesuai dengan ke- kapan kebahasaan tertentu yang di-
biasaan penduduk Tanah Suci yang anggap suci.
memandang keseluruhan Asia Teng- Bahasa termasuk kategori histo-
gara sebagai “Jawa” dan pendu- ris, dan kesadaran kebahasaan akan
duknya orang “Jawi”). Rintisan dengan sendirinya menyangkut
Aceh menyebar ke seluruh Asia kesadaran historis. Menurut Ibn

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 275


Taimiyah, “Jadi, diketahui bahwa itu, khususnya sekitar Timur Te-
Tuhan mengajari jenis manusia agar ngah, memang mengenal adanya
mengungkapkan apa yang dikehen- konsep demikian. Jika masalah
daki dan digambarkan dalam be- kebahasaan menyangkut pula segi
naknya dengan bahasanya. Dan kultural ini, maka konsep asbâb al-
yang pertama mengetahui hal itu nuzûl dapat diperluas sehingga
ialah bapak mereka, yaitu Adam, tidak hanya menyangkut sebuah
dan umat manusia pun kemudian ayat tertentu saja misalnya, melain-
mengetahui se- kan menyangkut
perti Adam me- seluruh Kitab
ngetahui, meski- Agama adalah sistem pandangan Suci itu seutuh-
pun bahasa me- hidup yang menawarkan makna nya; dan tidak
dan tujuan hidup yang benar dan
reka berbeda-be- hanya berkaitan
baik.
da. Allah telah dengan kasus spe-
memberi wahyu sifik dalam ke-
kepada Musa dalam bahasa Ibrani hidupan Nabi dan masyarakat
(Hebrew) serta kepada Muhamad beliau pada saat itu, tetapi meliputi
dalam bahasa Arab, dan semuanya seluruh kondisi kultural dunia,
itu adalah sabda (Kalâm) Allah, dan khususnya Timur Tengah, lebih
dengan sabda itu Allah menjelaskan khusus lagi Jazirah Arab sebagai “si-
apa yang dikehendaki dari makhluk- tus” langsung wahyu Allah kepada
Nya dan apa perintah-Nya, mes- Nabi Muhammad. Karena itu, dari
kipun bahasa itu berlainan. Padahal sudut pendekatan historis dan
bahasa Ibrani adalah paling dekat ke ilmiah terhadap wahyu Tuhan, se-
bahasa Arab, sedemikian dekatnya bagai kelanjutan dan pengem-
sehingga kedua bahasa itu lebih bangan ide Imam Al-Syafii, maka
dekat daripada bahasa bukan Arab kita tidak hanya akan mendapat
(‘Ajam) satu dari yang lain.” manfaat dari pengetahuan tentang
Namun masalah kebahasaan asbâb al-nuzûl saja, tetapi juga
ternyata tidak terbatas hanya kepada pengetahuan yang lebih menye-
segi linguistiknya semata, tetapi juga luruh tentang pola budaya Arabia
kulturalnya. Misalnya, jika dalam dalam sejarahnya yang panjang,
Al-Quran disebutkan bahwa Allah sebelum Islam, semasa Nabi, dan
menciptakan tujuh lapis langit (Q., (bagi kita sekarang) sesudah Islam.
67: 3), terdapat kemungkinan bah- Maka dari sudut ini sungguh besar
wa “tujuh lapis langit” adalah ba- harapan kita kepada kegiatan pene-
hasa kultural (yang historis), karena litian ilmiah di bidang kultural
kosmologi yang umum pada waktu yang mulai tumbuh di Jazirah

276 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Arab. Terutama kegiatan arkeologis memang merupakan ungkapan-
yang baru-baru ini secara spekta- ungkapan simbolik. Orang salah pa-
kuler, berkat teknologi satelit, ber- ham karena mengira dia mengucap-
hasil menemukan kota kuno Ubar kannya secara harfiah. Dan ciri dari
(Iran) yamg didirikan oleh Syaddad orang-orang yang memiliki kepeka-
ibn ‘Ad hampir empat ribu tahun an artistik tinggi ialah mengucap-
yang lalu. Jika benar temuan itu, kan sesuatu secara simbolik. Namun
maka kita akan lebih mampu me- sebetulnya sebagian bahasa sehari-
mahami penuturan Al-Quran (Q., hari adalah juga bahasa-bahasa sim-
87: 6-8) tentang kaum ‘Ad dan pe- bolik. Sebab kalau diuraikan me-
san suci di balik penuturan itu. nurut bahasa harfiah, akan sangat
panjang. Ucapan simbolik sebenar-
nya meloncat kepada makna yang
lebih dalam dan tidak mungkin di-
uraikan dalam tempo pendek de-
BAHASA SIMBOLIK
ngan secara memuaskan. Jadi, un-
Ada sebuah syair Ibn ‘Arabi yang tuk membaca pikiran Ibn ‘Arabi kita
banyak menimbulkan kesalahpaha- harus terlebih dahulu mengetahui
man. Ibn ‘Arabi mengaku bahwa bahwa itu ditulis dengan bahasa-
Tuhan memuji dirinya, karena itu bahasa simbolik. Terkadang dia
dia berkewajiban memuji Tuhan, mengungkapkan hal-hal yang tam-
bahkan Tuhan pun menyembah pak kontradiktif, dan dia tampak-
dirinya, dan karena itu dia harus nya kesulitan mencari medium
membalas menyembah Tuhan. Ini bahasa untuk mengungkapkannya.
diungkapkan dalam sebuah syair:

Maka Tuhan pun memuji aku


dan aku pun memuji Tuhan
BAHASA TERTUA
Tuhan pun menyembah aku
dan aku pun menyembah Tuhan Bahasa Arab, pada dirinya sen-
diri, sudah merupakan mukjizat.
Ibn ‘Arabi sebenarnya tidak me- Sekarang para ahli bahasa mengeta-
ngaku Tuhan menyembah dirinya. hui bahwa sebetulnya bahasa Arab
Inilah yang disebut lontaran-lon- jauh lebih tua daripada bahasa
taran pikiran yang tidak terkontrol, Ibrani. Karena Perjanjian Lama ter-
yang diistilahkan sebagai “satha- dapat dalam bahasa Ibrani, maka
hât”. Semua ungkapan itu memer- orang Yahudi telanjur percaya bah-
lukan syarah (penjelasan), karena wa bahasa Ibranilah bahasa yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 277


paling tua; bahwa seluruh bahasa rus berbuat fitri (suci asasi) kepada
itu berinduk pada bahasa Ibrani; yang lain. Salah satu sikap fitri ialah
bahwa di surga nanti orang akan bi- mendahulukan baik sangka kepada
cara dalam bahasa Ibrani. Hal ini sesama. Sebaliknya, sebagian dari
adalah sama dengan orang Islam prasangka sendiri adalah kejahatan
yang percaya bah- (dosa), karena
wa di surga nanti tidak sejalan de-
orang berbicara ngan asas kema-
dengan bahasa nusiaan yang fi-
Arab. Keyakinan tri. Lagi pula
semacam itu ada- prasangka tidak
lah teologi yang akan membawa
tidak bisa diper- seseorang kepa-
tahankan, sebab da kebenaran.
Allah itu tanpa Karena itu se-
bahasa. Secara il- tiap orang harus
mu linguistik mampu menilai
memang ada bukti-bukti bahwa ba- sesamanya secara adil, dengan
hasa Arab itu lebih tua daripada ba- memberikan kepadanya apa yang
hasa Ibrani. Dan sudah merupakan menjadi haknya. Rasa keadilan
bukti empirik bahwa Al-Quran itu adalah sikap jiwa yang paling di-
sabda Tuhan dengan bahasa yang ridlai Tuhan, karena rasa keadilan
sudah disiapkan olehNya. itu paling mendekati realisasi pan-
Sekarang, di dunia ini ada empat dangan hidup yang bertakwa ke-
bahasa yang paling banyak meme- padaNya.
ngaruhi manusia, yaitu bahasa San-
skerta, bahasa Yunani, bahasa Ro-
mawi atau Latin, dan bahasa Arab.
Dari keempatnya, yang masih hidup BANGKIT KARENA ISLAM
hanya bahasa Arab, dalam arti
masih digunakan sebagai alat berko- Polemik secara posthomous antara
munikasi. Al-Ghazali dengan Ibn Rusyd te-
refleksi dalam polemik di tubuh
Kristen antara Thomas Aquinas
yang lebih Ibn Rusyd dengan
BAIK SANGKA Bonaventure yang lebih cenderung
Karena manusia merupakan ke Al-Ghazali. Dari sini terlihat
makhluk fitrah, maka manusia ha- bahwa Kristen yang ada sekarang

278 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sebetulnya sudah terpengaruh oleh “Islamic State”, karena memang ti-
Islam. Apalagi Yahudi, yang tata dak dapat digunakan, disebabkan
namanya (nomenclature) banyak se- konotasi sebutan itu yang menim-
kali diambil dari Islam, bahkan pe- bulkan trauma ideologis-politis
mikiran orang Yahudi berkembang akibat pengalaman sejarah kenega-
hanya setelah Islam. Sebelum adanya raan kita, khususnya pengalaman
Islam, orang Yahudi takut dan cen- dalam masa-masa formatif Republik
derung mengharamkan membaca beberapa lama setelah proklamasi.
buku-buku falsafah Yunani. Setelah Keislaman bangsa Indonesia ti-
melihat orang-orang Islam mempe- daklah harus diperhadapkan dengan
lajarinya, orang Yahudi menjadi ide bahwa negara kita berdasarkan
tertarik. Salah satu pelopor falsafah Pancasila. Sebab Pancasila adalah
dalam Yahudi adalah Musa ibn sebuah ideologi bersama (common
Maimun, yang tata namanya ada- platform), yang dari sudut peng-
lah Islam dan banyak mengutip Al- lihatan kaum Muslim Indonesia––
Quran. Karena itu Islam dilukiskan sebagaimana menjadi pandangan
oleh salah seorang ahli sejarah Yahudi dasar tokoh-tokoh Islam seperti
sebagai pembuat virus Yunani men- Teuku Moh. Hasan, A. Wahid
jadi vaksin yang dapat disuntikkan Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo,
ke dalam buku-buku Islam tanpa Kasman Singodimedjo, dan lain-
menimbulkan bahaya, bahkan be- lain, merupakan prinsip-prinsip
reaksi positif. yang menjadi titik pertemuan dan
persamaan antara warga negara
Muslim Indonesia dengan warga
negara non-Muslim untuk men-
dukung Republik Indonesia. Se-
BANGSA INDONESIA SEBAGAI
mentara itu, dalam rangka usaha
BANGSA MUSLIM
memberi substansi kepada nilai-
Indonesia adalah sebuah negeri nilai nasional tersebut dan pengem-
Muslim, dan bangsa Indonesia ada- bangannya, secara kultural dan
lah bangsa Muslim (sebagai pada- sosiologis tidak dapat dihindari
nan perkataan Inggris “Muslim Na- adanya keharusan memerhatikan
tion”), yakni sebagai kenyataan kul- nilai-nilai yang hidup dalam masya-
tural dan sosiologis yang menye- rakat paling besar, yaitu nilai-nilai
luruh dari Sabang sampai Merauke. Islam. Keharusan ini sebenarnya
Sengaja kita menghindari penyebu- telah menjadi kenyataan, terbukti
tan Indonesia sebagai “Negara dari nomenklatur politik Indonesia
Islam”, padanan perkataan Inggris yang sebagian besar diungkapkan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 279


dalam istilah-istilah yang sarat de- Alam yang dimaksud pada ayat ini
ngan nilai-nilai Islam seperti musya- adalah seluruh umat manusia.
warah-mufakat, tertib hukum, mah- Sebenarnya janji Tuhan untuk
kamah, hakim, masyarakat adil mengunggulkan Bani Israil di atas
makmur, adab, aman, hak asasi, seluruh umat manusia itu dengan
majelis, dewan, wakil, daulat, rakyat, syarat bahwa mereka berpegang
dan seterusnya. kepada ajaran Tuhan. Itu adalah
Sikap menyadari bahwa bangsa sama dengan ketika Tuhan me-
Indonesia adalah nunjuk Ibrahim
bangsa Muslim sebagai pemim-
tidak saja meru- Sekali suatu hidup terwujud maka pin umat manu-
pakan realisme ia harus dilindungi dan dihormati. sia. ...Ia berfir-
kultural dan so- man, “akan Ku-
siologis, tetapi juga sebagai per- jadikan engkau seorang Imam umat
ingatan bahwa, dalam analisis ter- manusia kepada Ibrahim, sesung-
akhir, kaum Muslim Indonesia de- guhnya Aku telah mengangkat eng-
ngan ajaran Islamnya adalah yang kau sebagai pemimpin umat ma-
pertama-tama bertanggung jawab nusia.” Ia bermohon, “Dan juga
atas usaha pembinaan dan pengem- (imam-imam) dari keturunanku?” Ia
bangan nilai-nilai nasional. Perlu berfirman, “Janji-Ku tak berlaku bagi
dibangkitkan keinsafan pada kaum orang-orang zalim” (Q., 2: 124).
Muslim Indonesia bahwa maju- Artinya, meskipun anak keturunan
mundurnya bangsa Indonesia akan Ibrahim tetapi kalau zalim, perjan-
mengakibatkan kredit-diskredit jian itu tidak berlaku. Karena itu,
kepada agama Islam dan umatnya. sebenarnya kesan keunggulan orang
Yahudi sampai sekarang hanya pada
permukaannya saja.
Indikasi bahwa orang Yahudi
BANI ISRAIL
sekarang hebat di Amerika, sebe-
narnya mudah ditarik korelasinya
Bani Israil adalah anak keturunan ke belakang. Sebagai kaum mino-
Israil, yaitu anak keturunan Nabi ritas, mereka harus mengikuti sis-
Ya‘qub, cucu Nabi Ibrahim dari tem Amerika yang didominasi Kris-
Nabi Ishaq. Di dalam Al-Quran, ten Protestan. Salah satunya adalah
Allah mendudukkan mereka pada orang Yahudi tidak boleh memiliki
tempat yang tinggi, dan Kami uta- kekayaan, terutama berupa tanah,
makan mereka di atas bangsa-bangsa dan harus tinggal di kota. Karena
(seluruh alam—NM) (Q., 45: 16). itu, mereka menggeluti perdagang-

280 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


an, ilmu pengetahuan, dan sebagai- kepada mereka. Tetapi Al-Quran
nya. Kondisi ini, ditambah dengan mengatakan, Mereka tidak sama: di
mentalitas minoritas yang tan- antara Ahl Al-Kitab ada segolongan
tangannya just how to survive (bagai- yang berlaku jujur, mereka membaca
mana cara untuk bertahan hidup), ayat-ayat Allah pada malam hari
membuat mereka menjadi pekerja dan mereka pun bersujud. Mereka
keras. Kerja keras inilah yang men- percaya pada Allah dan pada hari
jadi kunci kehebatan orang Yahudi kemudian; menyuruh orang berbuat
di Amerika. benar dan mencegah perbuatan
Kalau melihat keunggulan orang mungkar serta berlomba dalam kebai-
Yahudi dalam arti lebih luas, apa- kan. Mereka termasuk orang yang
lagi spiritual, sebagian memang saleh. Dan perbuatan baik apa pun
benar, tetapi sebagian lagi salah. yang mereka kerjakan niscaya tak
Ketika orang Yahudi dikutuk Tuhan kan ditinggalkan (diingkari oleh
karena menolak Nabi Isa dan me- Allah—NM). Dan Allah Mahatahu
nuduh Maryam sebagai pezina, Kota mereka yang bertakwa (QS., 3: 113-
Yerusalem dihancurleburkan melalui 115).
tangan Titus. Orang Yahudi kemu- Ayat di atas merupakan gamba-
dian dilarang tinggal di Palestina ran bahwa di antara orang Yahudi
dan mengalami diaspora, yaitu hidup itu ada yang baik. Seperti dalam
mengembara di seluruh muka bumi masalah Israel, banyak sekali orang
tanpa tanah air. Ini sebagaimana di- Yahudi Amerika yang tidak setuju
gambarkan dalam Al-Quran, Mere- dengan Israel. Untuk menunjukkan
ka selalu diliputi kehinaan (seperti ketidaksetujuannya, kadang mereka
kemah) di mana pun mereka berada, membuat iklan satu halaman penuh
kecuali bila mereka berpegang pada menentang Israel di New York Times.
tali (janji) dari Allah dan tali (janji) Karena itu, orang-orang Palestina di
dari manusia. Mereka mendapat bawah pimpinan Yasser Arafat tidak
murka dari Allah dan selalu diliputi pernah secara retorika anti-Yahudi,
kesengsaraan. Yang demikian itu melainkan anti-Israel dan anti-Zio-
karena mereka mengingkari ayat-ayat nisme. Israel ditentang karena
Allah dan membunuh para nabi merupakan sebuah negara yang di-
tanpa sebab; soalnya, karena mereka paksakan, dan Zionisme ditentang
durhaka dan melanggar batas (Q., karena kezalimannya yang hendak
3: 112). Kenyataannya memang mengambil hak-hak orang-orang
orang Yahudi waktu itu nista sekali, Arab yang sah.
sehingga istilah ghetto, daerah
kumuh di perkotaan, diasosiasikan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 281


BANI ISRAIL: DARI IBRAHIM belok ke barat, terus ke selatan,
SAMPAI MUSA sampai ke Kanaan atau Palestina
Selatan. Di sana ia menetap. Untuk
Dalam kajian sosiologi agama suatu keperluan, Ibrahim ke Mesir
modern, Nabi Musa disebut seba- dengan istrinya, Sarah. Karena raja
gai salah seorang “Nabi bersenjata” Mesir tertarik kepada Sarah, maka
(the armed Prophet). Sedang dalam Ibrahim terpaksa mengakunya
pandangan para ulama Islam, Nabi sebagai saudaranya, karena takut
Musa dikategorikan sebagai yang dianiaya oleh raja, dan Sarah pun
ketiga dari lima Rasul yang disebut diambil oleh raja. Tetapi raja segera
Ulû Al-‘Azm (mereka yang berke- mengetahui bahwa Sarah bukanlah
mauan keras), yaitu lima yang paling saudara Ibrahim, melainkan istri-
utama dari semua utusan Tuhan. nya. Maka Sarah pun dikembalikan
Kita mendapat kisah tentang Musa kepada Ibrahim, suaminya, dengan
beserta perjuangannya membebas- disertai hadiah seorang budak
kan Bani Israil (anak keturunan Israil, perempuan berkebangsaan Mesir,
yakni Nabi Ya‘qub) dari penindasan bernama Hajar, sebagai penghar-
Fir‘aun di Mesir dan membimbing gaan raja kepada Sarah sendiri dan
mereka keluar dari negeri yang tira- Ibrahim yang bijaksana.
nik itu menuju kebebasan di tanah Agaknya karena merasa bersalah
suci yang dijanjikan, Kanaan (Pales- tidak dapat memberi Ibrahim
tina Selatan). keturunan, padahal sudah lanjut
Kisah Musa menyangkut rentang usia, Sarah mempersilakan Ibrahim
waktu yang cukup panjang, jika menikahi Hajar, budak perem-
kita harus menelusuri akar-akarnya. puannya, setelah dinyatakan sebagai
Adalah Ibrahim sang pengajar mo- orang merdeka. Dari Hajar lahirlah
noteisme yang lahir di Kota Ur dari seorang putra yang ditunggu-
daerah Kaldea, di lembah Efrat- tunggu, dan dinamainya Isma‘il
Tigris (Mesopotamia, Irak seka- (Ishma El, “Allah telah mende-
rang). Karena ajarannya yang me- ngar”), karena Ibrahim memandang
nentang praktik penyembahan ber- lahirnya bayi itu sebagai jawaban
hala kaumnya (termasuk bapaknya atas doanya, atau karena Allah telah
sendiri), maka Ibrahim terpaksa lari mendengar keluh-kesah Hajar yang
keluar negaranya. Mula-mula ia tidak sepenuhnya diterima oleh
menuju ke utara, ke Kota Harran Sarah.
(sekarang ada dalam wilayah ke- Ketegangan dalam rumah tang-
kuasaan Turki), namun di sana ia ga Ibrahim memuncak ketika Sarah
dimusuhi juga. Kemudian ia mem- meminta agar Hajar dan anaknya,

282 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Isma‘il, dikeluarkan dari rumah hikmah (wisdom), dan akan tampil
tangga mereka. Ibrahim terpaksa sebagai bangsa yang besar. Rasul
menurut, namun Allah justru mem- yang dimohonkan Ibrahim bagi
bimbingnya ke arah yang kelak me- keturunan Isma‘il itu dan kemu-
mengaruhi sejarah umat manusia dian dikabulkan oleh Allah ialah
seluruhnya. Ibrahim mendapat pe- Muhammad Saw., sedang bangsa
tunjuk agar Hajar dan Isma‘il besar yang bakal bangkit dari ke-
dibawa ke selatan, ke suatu lembah turunan Isma‘il itu ialah bangsa
yang disebut Bakkah atau Makkah, Arab yang berkat agama Islam me-
di lingkungan daerah perbukitan. nguasai dunia beradab saat itu.
Di lembah yang kering kerontang Ishaq beranakkan Ya‘qub yang
itu dahulu telah berdiri rumah suci bergelar Israil (Isra El, hamba Allah).
yang pertama, yaitu Ka‘bah. Israil mempunyai dua belas anak,
Ibrahim kembali ke Kanaan, sepuluh dari istri pertama dan dua
kepada istrinya yang pertama, Sarah. dari istri kedua. Salah seorang anak-
Selang beberapa belas tahun, ter- nya ialah Yusuf yang menjadi
nyata Ibrahim dan Sarah menerima sasaran kecemburuan dan pengkhia-
kabar gembira yang dibawa oleh natan saudara-saudaranya. Karena
para malaikat bahwa Sarah akan ulah saudara-saudaranya, Yusuf
mengandung dan melahirkan seorang akhirnya terdampar di Mesir, mula-
putra. Ketika Sarah menerima kabar mula sebagai budak, kemudian bebas
gembira itu, ia tertawa, karena merasa namun lalu masuk penjara, dan
bahwa ia sendiri sudah tua dan akhirnya menjadi menteri urusan
suaminya pun lanjut usia, jadi dari pangan kerajaan. Ya‘qub yang hidup
mana ia akan mendapatkan seorang di Kanaan selalu merindukan
anak? Namun kehendak Allah pasti Yusuf, yang ia yakini masih hidup.
terjadi, dan lahirlah seorang anak, Maka diperintahkan anak-anaknya
dan dinamainya Ishaq (Izaac, arti- untuk mencari Yusuf dengan cara,
nya “tertawa”). tidak masuk dari satu pintu saja
Tapi justru melalui Ishaq itulah melainkan masuk dari berbagai pintu
Tuhan menjanjikan kepada Ibrahim yang berbeda-beda (Q., 12: 67).
akan tampil banyak nabi dan rasul. Akhirnya diketemukanlah Yusuf
Sedangkan melalui Isma‘il yang ada yang telah menjadi menteri terse-
di Makkah Tuhan menjanjikan but. Dengan kedudukannya yang
untuk memenuhi doa Ibrahim bah- baik itu, Yusuf mampu mem-
wa di kalangan anak keturunannya boyong seluruh keluarga ayahnya
akan dibangkitkan seorang nabi yang untuk menetap di Mesir. Maka
mengajari mereka Kitab Suci dan mereka pun beranak-pinak, dan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 283


lahirlah di Mesir suatu kelompok mainya Musa. Namun melalui
masyarakat yang dikenali sebagai kehendak Allah, akhirnya yang
Bani Israil (anak keturunan Israil, menyusui dan mengasuhya adalah
yakni Nabi Ya‘qub), asal-muasal ibunya sendiri.
bangsa Yahudi sekarang ini. Musa dibesarkan di istana
Bani Israil berkembang biak dan Fir‘aun. Namun dari berbagai
tumbuh menjadi ancaman bagi sumber, antara lain ibu kandungnya
bangsa Mesir, khususnya para pe- sendiri —yaitu wanita yang me-
nguasanya. Me- nyusuinya—ia
reka ditindas mengetahui bah-
dan diperbudak, Hidup yang bertujuan meneguk wa dirinya ada-
dengan penyik- ridla Tuhan akan membentuk lah seorang warga
saan yang paling makna kosmis hidup itu, sedang- Bani Israil. Ka-
kan wujud nyata usaha manusia
buruk. Sesuai dalam hidup di dunia untuk men-
rena itu ia secara
dengan kebiasa- capai ridla Tuhan merupakan langsung mera-
an saat itu—se- makna terrestrial hidup itu. sakan pedihnya
karang pun ma- penderitaan
sih ada, tapi lebih-lebih di masa kaumnya itu. Instingnya untuk
lalu—peranan ahli nujum mem- selalu membela warganya yang
punyai pengaruh yang besar kepada tertindas telah membuatnya dalam
para penguasa. Fir‘aun pun harus kesulitan, misalnya secara tidak
memerhatikan nasihat-nasihat disengaja, ia membunuh seorang
mereka. Di antara nasihat-nasihat warga Mesir. Ia lari hanya untuk
itu ialah hendaknya Fir‘aun was- akhirnya mendapat tempat dalam
pada terhadap lahirnya seorang bayi hati keluarga yang sangat saleh di
lelaki di kalangan anak keturunan Madyan, sebuah tempat di tepi
Israil yang bakal membawa akibat Laut Merah, antara Hijaz dan
kehancuran kekuasaannya. Palestina. Konon kepala keluarga
Dalam suasana demikian itulah yang saleh itu ialah Nabi Syu‘aib
seorang jabang bayi lahir. Dia a.s.
adalah bayi lelaki, sehingga ter- Setelah tinggal dengan tokoh
ancam untuk dibunuh suruhan dari Madyan itu selama enam belas
raja. Namun ibunya mendapat tahun atau lebih (sebagai “maskawin”
petunjuk dari Allah agar meng- yang ia harus bayar untuk perni-
apungkan bayinya di sungai Nil, kahannya dengan dua putri Nabi
yang ternyata diketemukan oleh Syu‘aib, masing-masing delapan
keluarga raja. Bayi itu dipungutnya tahun menggembala kambing),
sebagai anak angkat, dan dina- Musa agaknya bermaksud hendak

284 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kembali ke Mesir. Dalam perjala- (Fir‘aun) dengan pembicaraan yang
nannya bersama keluarganya, di lunak, kalau-kalau ia akan menjadi
suatu lembah dekat Bukit Sinai, di ingat atau takut (kepada Tuhan) (Q.,
tengah kegelapan malam dari jauh 28: 35). Namun akhirnya terjadi
Musa melihat api. Musa berkata “showdown” (pertarungan), mula-
kepada keluarganya agar mereka mula adu kekuatan “supranatural”
tetap tinggal di tempat, dan ia sen- antara kaum sihir Fir‘aun dan
diri akan pergi menuju api itu mukjizat Nabi Musa, kemudian
kalau-kalau ada keterangan yang berkembang menjadi bentrokan
dapat diperoleh, atau mendapatkan fisik (militer) karena Fir‘aun tetap
obor penyuluh perjalanan dan pe- tidak mengizinkan Bani Israil
manas badan. Tapi setelah sampai meninggalkan Mesir menuju ke
ke tempat api itu, Musa mendengar tanah suci (al-ardl al-muqaddasah)
suara memanggil dari sebelah kanan yang dijanjikan Allah bagi mereka,
lembah, dari pohon yang menyala yaitu tanah Kanaan atau Palestina
di tanah yang diberkati: “Wahai Selatan.
Musa, Aku adalah Allah, Tuhan
sekalian alam.”
Dalam perjumpaannya dengan
Tuhan itu Musa dinyatakan dipilih
BANI ISRAIL: DUA KALI BERBUAT
olehNya sebagai utusan, dan di-
KERUSAKAN
bekali dengan berbagai kemampuan
supranatural, yaitu mukjizat-muk- Dalam riwayat mengenai Al-
jizat. Kemudian ia diperintahkan Masjid Al-Aqsha, ada hal yang sa-
untuk pergi ke Fir‘aun, sebab dia ngat penting, yaitu Bani Israil di-
telah bertindak tiranik (thaghâ, takdirkan membuat dua kali ke-
melakukan thughyân, berlaku se- rusakan di bumi. Dan Kami mem-
bagai thâghût). Dalam misinya itu beri peringatan (yang jelas) kepada
Musa dibantu oleh saudaranya, Bani Israil di dalam Kitab, bahwa
Harun, atas doanya sendiri kepada mereka akan dua kali membuat keru-
Tuhan. Lalu keduanya pergi ke sakan di muka bumi dan merasa ung-
Fir‘aun, mula-mula dalam meng- gul dengan kesombongan yang besar
hadapi Fir‘aun dan menyampaikan (dan dua kali mereka diazab). Maka
pesan Tuhan, mereka menggunakan ketika peringatan pertama sudah
metode diplomasi yang halus, sesuai berlalu, Kami utus kepadamu hamba-
dengan petunjuk yang mereka hamba Kami yang berkekuatan
terima dari Tuhan, Maka ber- dahsyat; mereka menyusup ke dalam
bicaralah kamu berdua kepadanya kampung-kampung, dan itulah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 285


peringatan yang sudah (sepenuhnya) Herodus inilah yang membangun
terlaksana. Kemudian Kami berikan kembali Al-Masjid Al-Aqsha de-
kepada kamu giliran melawan me- ngan luar biasa megahnya—konon
reka, dan Kami bantu kamu berupa katanya lebih megah dari bangunan
harta kekayaan dan anak-anak dan Nabi Sulaiman.
Kami jadikan kamu golongan yang Bangunan Al-Masjid Al-Aqsha
lebih besar. Kalau kamu berbuat yang begitu indah ini seolah hanya-
kebaikan, berbuat kebaikan untuk lah sebagai proyek mercusuar, ka-
dirimu sendiri. Kalau kamu berbuat rena di dalamnya tidak ada isinya.
kejahatan, (perbuatanmu) untuk Karena itu ketika Isa Al-Masih di-
dirimu sendiri (Q., 17: 4-7). utus Allah sebagai rasul, ia menu-
Bani Israil telah berbuat keru- tupnya. Isa Al-Masih dilukiskan
sakan yang pertama dan dihancur- pernah menendangi bangku-bang-
kan oleh Tuhan. Menurut tafsir ku lintah darat sambil mengutuk,
Baidhawi, Al-Kasysyâf, Al-Thabari “kalau begini terus masjid ini bakal
dan Ibn Katsir kemudian digabung dihancurkan lagi oleh Allah dan
dengan Muqaddimmah-nya Ibn kamu akan tetap menjadi bangsa
Khaldun, Bani Israil membuat ke- yang terkutuk.” Kutukan Isa ini
rusakan pertama pada 700 tahun menjadi kenyataan sekitar tahun 70
sebelum Masehi atau 200 tahun se- Masehi, ketika Yerusalem diserbu
telah Nabi Sulaiman. Pada saat itu Romawi di bawah pimpinan Titus.
Palestina diserang oleh Babilon di Untuk kesekian kalinya Al-Masjid
bawah Nebukadnezar; Al-Masjid Al-Aqsha hancur, dan inilah yang
Al-Aqsha dihancurkan dan Bani dimaksudkan dengan, Maka jika
Israil dibawa ke Babilon untuk di- peringatan (kerusakan—NM) kedua
jadikan budak. sudah lalu (Kami mengizinkan
Keterpurukan Bani Israil dito- musuh-musuhmu) akan merusak
long oleh bangsa Parsi yang menga- wajah-wajahmu (menghancurkan
lahkan Babilon, dan diizinkan kem- martabat dan harkatmu sebagai
bali ke Yerusalem dengan pimpinan orang-orang yang terhormat—NM),
Nabi ‘Uzeir (Ezra). Di bawah pim- dan mereka memasuki kuil (masjid—
pinan ‘Uzeir, Al-Masjid Al-Aqsha NM) sebagaimana telah mereka
dibangun kembali secara sederhana, masuki pertama kali, dan mereka
sesuai kehendak penguasa Parsi. membinasakan segala yang berada di
Keadaan ini berlangsung sampai bawah kekuasaan mereka. Mudah-
sekitar setengah abad sebelum mudahan Tuhan memberi rahmat
kelahiran Isa Al-Masih, yaitu ketika kepadamu. Tetapi jika kamu kembali
Herodus tampil sebagai raja Yahudi. (melakukan kejahatan), Kami pun

286 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kembali (menjatuhkan azab). Dan Musa diutus Allah untuk membe-
Kami jadikan jahanam kurungan baskan Israil yang berkembang biak
orang tak beriman (Q., 17: 7-8). dan tertindas di Mesir agar dibawa
Di hadapan Titus, Bani Israil kembali ke tanah suci yang dijanji-
menjadi bangsa yang terhina dan kan, yaitu Kanaan di Palestina Sela-
tidak diizinkan tan, tetapi tidak
lagi tinggal di berhasil. Pembe-
Palestina. Inilah basan Israil dari
pengalaman pa- ketertindasan ba-
ling pahit Bani ru terwujud se-
Israil, yang dike- telah Daud—de-
nal dengan dias- ngan pasukan ke-
pora, yaitu me- cilnya yang ber-
ngembara ke se- disiplin tinggi—
luruh muka bu- tampil mengalah-
mi karena tidak kan Jalut; David
memiliki tanah air. Di mana pun versus Goliath.
mereka dihina dan dibenci oleh Betapa sering pasukan yang kecil
bangsa-bangsa tempat mereka dapat mengalahkan pasukan yang
tinggal. Puncaknya adalah Genocide besar dengan izin Allah. Dan Allah
atau Holocaust (pembantaian secara bersama orang yang tabah (Q., 2:
sistematik) yang dilakukan Jerman 249).
Nazi. Tetapi tampaknya inilah yang Setelah menguasai Yerusalem,
dimaksud oleh firman Allah, Mereka Daud mendirikan istana di bukit
selalu diliputi kehinaan (seperti Zion (istilah Zionisme diambil dari
kemah) di mana pun mereka berada nama bukit ini). Sementara pada
(Q., 3: 112). bukit yang lain, Daud meletakkan
Tabernackel, yaitu kemah besar
untuk pertemuan Bani Israil. Taber-
nackel ini didirikan untuk mengan-
BANI ISRAIL: PEMBEBASAN DARI
KETERTINDASANNYA
tisipasi agar Bani Israil tidak menjadi
bangsa nomad seperti ketika mereka
Yerusalem menjadi kota suci masih di Mesir, dan supaya melaku-
setelah Daud mengalahkan bangsa kan sembahyang di situ. Karena itu
Filistin dan merebutnya untuk di tengahnya ditaruh kotak (tâbût)
dijadikan ibukota sekaligus kota yang di dalamnya terdapat teks The
suci. Peristiwa ini terjadi sekitar Ten Commandments yang diterima
500 tahun setelah Nabi Musa. Nabi Nabi Musa di Bukit Sinai.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 287


Ketika Nabi Musa membawa Pada saatnya nanti, di tempat ini pula
Bani Israil, dia sempat menghilang Nabi Sulaiman membangun masjid
selama 40 hari karena beribadah ke- besar, Al-Masjid Al-Aqsha, yang
pada Allah di atas Bukit Sinai dan kadang juga disebut Haikal Sulai-
menghasilkan The Ten Command- man (Solomon Temple).
ments. Setelah selesai dan kembali
kepada kaumnya, Musa mendapati
mereka menyeleweng. Musa marah BANI UMAYAH MENGAMBIL-
sekali dan membanting lempengan ALIH KEKUASAAN
batu yang berisi The Ten Command- Pembicaraan tentang pembu-
ments hingga berantakan sebelum nuhan khalifah ketiga, Utsman ibn
sempat dibaca isinya. Kemudian, Affan, sebagai fitnah besar mengawali
Setelah Musa reda dari kemarahan- skisme dalam Islam. Dengan sedikit
nya, dipungutnya luh-luh itu. Dalam melawan semacam “konsensus” di
tulisannya ter- kalangan kaum Sun-
dapat petun- ni yang menghindari
juk dan rah- pembicaraan tentang
Orang Islam sekarang ini tam-
mat bagi orang paknya memahami Tuhan sebagai tingkah laku historis
yang takut ke- hakim, sehingga tidak heran sikap para sahabat yang
pada Tuhan orang Islam cenderung meng- kurang sesuai de-
(Q., 7: 154). hakimi segala sesuatu atas nama ngan beberapa ke-
Inilah yang Tuhan. tentuan normatif, kita
disebut per- akan membahas se-
janjian antara Bani Israil dengan dikit peristiwa menyedihkan yang
Allah, mîtsâq, begitu istilahnya kemudian dikenal sebagai “al-fitnah al-
dalam Al-Quran. kubrâ” (ujian besar).
Karena sudah hancur, Musa Pembunuhan terhadap khalifah
membuat tiruan teks The Ten Com- ketiga terjadi 24 tahun setelah wafat
mandments yang kemudian disim- Nabi. Sekelompok tentara (Arab
pan dalam sebuah kotak (tâbût). Islam) dari Mesir datang ke Madi-
Agar Bani Israil tetap setia kepada nah untuk mengajukan klaim ke-
perjanjian itu, maka pelaksanaan pada khalifah tentang apa yang
sembahyang diharuskan meng- menjadi hak mereka. Tetapi mereka
hadap tâbût yang ditaruh di tengah segera kembali pulang ke Mesir,
Tabernackel; tâbût lantas menjadi karena telah diberi tahu (secara
kiblat. Inilah yang ditaruh Nabi palsu) bahwa persoalan mereka telah
Daud di atas bukit Moria, Taber- diselesaikan dengan baik oleh khali-
nackel dengan tâbût di tengahnya. fah melalui perundingan dengan

288 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ketua utusan mereka. Namun sete- Nabi wafat. Abu Sufyan, misalnya,
lah mereka mendapat berita yang adalah seorang penguasa Makkah
benar bahwa ketua utusan mereka yang mengorganisasi dan memobi-
itu telah dibunuh, mereka kembali lisasi orang-orang Quraisy melawan
ke Madinah untuk mengajukan Nabi di Makkah, sampai dengan
tuntutan. Setelah beberapa saat pe- saat Nabi menaklukkan Makkah.
rundingan dan musyawarah, di situ Meskipun akhirnya Abu Sufyan
kaum non-Umayah di Madinah masuk Islam, juga anaknya Mu’a-
menunjukkan sikap netral, delegasi wiyah yang sedikit terlebih dahulu
tentara itu menyerbu ‘Utsman di berbuat serupa, namun hal itu ter-
rumahnya, dan membunuhnya. jadi lebih banyak hanya berkat ke-
(Seperti halnya dengan ‘Umar sebe- bijaksanaan diplomatik Nabi yang
lumnya, juga Ali sesudahnya, memberi dan mengakui hak isti-
Utsman memerintah hanya dengan mewa dan kehormatan mereka.
mengandalkan reputasi dan nama Sebagai klan dengan tradisi ke-
baik pribadi, tanpa pengawal, se- kuasaan mapan, kaum Umawi se-
bagaimana layaknya adat kebiasaan gera melihat pada kekhalifahan
para sesepuh [al-syaykh] suku-suku ‘Utsman suatu kesempatan untuk
Arab menjalankan kepemimpinan mengembalikan kedudukan mereka
mereka. Kebiasan itu membantu yang baru saja hilang. Mereka me-
memudahkan usaha membunuh- ngelilingi ‘Utsman dengan pe-
nya, sebagaimana telah terjadi pada nasihat-penasihat dan tenaga-
‘Umar sebelumnya dan kelak terjadi tenaga ahli, seperti seorang “aktivis”
pula pada Ali). Umawi, Marwan ibn Al-Hakam.
Ada banyak keterangan yang Sebagian dari para penasihat dan te-
sangat kompleks mengapa delegasi naga ahli Umawi itu sebenarnya
tentara itu tidak puas terhadap merupakan lanjutan kebijaksanaan
‘Utsman dalam menjalankan tugas ‘Umar sebelumnya, karena ‘Umar
kekhalifahannya. Pertama, meski- melihat kaum Umawi memiliki
pun ‘Utsman termasuk perintis per- kecakapan pemerintahan yang bisa
tama orang-orang Arab Makkah yang dimanfaatkan. Tetapi, tanpa ke-
masuk Islam, namun dia adalah se- teguhan kepribadian ‘Umar,
orang anggota klan Umayah yang ‘Utsman menjadi tidak banyak
berkuasa di kota itu, yang klan itu berdaya menghadapi klannya sen-
menjadi musuh utama Nabi, bah- diri, dan ia pun terjerumus ke
kan sikap permusuhan itu berlang- dalam praktik-praktik nepotistik
sung terus sampai—boleh dikata- yang mengundang berbagai reaksi
kan—detik-detik terakhir sebelum keras banyak kalangan.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 289


Sebenarnya, Utsman melanjutkan punyai idiom sendiri-sendiri me-
kebijakan ‘Umar, tetapi tanpa mem- ngenai bagaimana beragama. Maka,
punyai wibawa sehebat ‘Umar. Para di sini ada korelasinya dengan ke-
tentara suku Arab (al-muqâtilah) tentuan yang sangat penting dalam
yang oleh ‘Umar ditempatkan di agama Islam, yaitu bahwa Islam
berbagai kota garnisun di daerah- tidak mengenal pendeta, Islam
daerah taklukan tetap dipertahankan tidak mengakui adanya orang yang
oleh ‘Utsman, sementara perang diangkat sebagai pemimpin agama.
sendiri, yang menjadi alasan pe- Sebab, setiap orang adalah pendeta
nempatan itu, telah menjadi peristi- atau pemimpin untuk dirinya sen-
wa sesekali saja. Para tentara ini hi- diri. Dirinyalah yang mengetahui
dup menetap di tempat-tempat ter- seberapa jauh, misalnya, dia dekat
sebut, seperti Kufah, dalam suasana dengan Allah; seberapa jauh dia
terpisah dari penduduk non-Arab se- berbuat baik atau jahat, dan se-
kelilingnya. Bertindak sebagai pe- bagainya. Semua kembali pada diri
nguasa pada kota-kota perbatasan sendiri.
itu ialah para gubernur (bekas) peda- Jalan menuju Tuhan itu sendiri
gang kaya yang cakap memerintah sebetulnya satu, tetapi jalurnya
dari keluarga-keluarga Quraisy dan banyak. Coba perhatikan, kata
sekutu mereka dari Thaif (klan shirâth (jalan) dalam Al-Quran tidak
Tsaqif ), yang kebanyakan terdiri dari pernah disebut dalam bentuk
kaum Umawi. Mereka memegang jamak (plural). Tetapi kata sabîl
pemerintahan menghadapi kecen- yang artinya juga jalan banyak di-
derungan kesukuan dan semangat sebut dalam bentuk jamak. Misal-
kedaerahan orang-orang Arab, dan nya dalam ayat, Dengan itu Allah
kekuasaan mereka itu diawasi oleh se- memberi petunjuk kepada siapa saja
mangat ajaran umum Islam yang saat yang mengikuti keridlaan-Nya me-
itu telah menjadi ciri utama sifat nuju jalan kedamaian dan ke-
kearaban mereka. selamatan (Q., 5: 16). Di sini tidak
disebut sabîl al-salâm, tetapi subul
al-salâm. Karenanya, itu berarti
BANYAK JALAN MENUJU TUHAN
bahwa jalan menuju keselamatan
itu banyak. Demikian juga dalam
Saya sering mengemukakan ayat, Mereka yang sungguh-sungguh
bahwa jalan menuju Tuhan itu se- mencari jalan-Ku [ridla-Ku], pasti
betulnya banyak, tidak hanya satu. Kami akan tunjukkan mereka ber-
Hal itu sangat tergantung kepada bagai jalan-Ku (Q., 29: 69).
masing-masing pribadi, yang mem-

290 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Dalam konteks ajaran agama seseorang kepada rasa keagamaan.
kita, jalur-jalur itu sedikitnya tere- Tetapi bagi kalangan ahli kalâm
jawantah dalam beberapa disiplin justru sebaliknya, bahwa sebetulnya
ilmu tradisional Islam: jalur falsafah, merekalah yang berhak mengklaim
jalur kalâm, jalur tasawuf, dan jalur absah-tidaknya religiusitas. Ka-
fiqih. Sebagai contoh, kita mem- langan fiqih tidak berhak meng-
fokuskan kepada mereka yang me- klaim absah-tidaknya jalur kalâm,
nekuni jalur fiqih, yang antara lain sebagaimana kalangan teolog juga
mempelajari masalah halal-haram, tak berhak mengklaim absah-tidak-
sah-tidak sah, dan sebagainya. nya jalur fiqih.
Mungkin kita bertanya, apakah cara Gambaran semacam itulah yang
mereka melalui jalur fiqih itu absah muncul dalam polemik-polemik
sebagai religiusitas? Sebetulnya klasik yang sudah sering kita dengar
yang berhak menjawab itu bukan dari kalangan ilmuwan dan failasuf
kita, tetapi mereka sendiri: seberapa Muslim, seperti Ibnu Sina, Ibnu
jauh upaya mereka dalam mem- Rusyd, Al-Farabi, Al-Kindi, Al-
pelajari masalah-masalah fiqih, dan Ghazali, dan sebagainya. Sebetul-
seberapa jauh pula mereka mem- nya, kalau segala persoalan yang di-
peroleh semacam pengalaman reli- perdebatkan itu kita pandang dari
giusitas di dalamnya. Mungkin saja sudut dan jalur masing-masing
ketika mereka taat kepada ketentuan ilmuwan tersebut, maka kita akan
fiqih, mereka memperoleh pengala- bisa memahaminya. Artinya, dalam
man-pengalaman ruhani tertentu. proses menuju jalan Tuhan, masing-
Jadi, kita tidak bisa mempersoalkan- masing jalur mungkin dapat meng-
nya, dan itu absah saja. antarkan kepada religiusitas. Jadi,
Persoalannya, kita sering meng- itu absah saja dan kita tidak bisa
hadapi polemik. Misalnya, orang- mengklaim bahwa yang satu benar
orang ahli fiqih suka menuduh dan yang lain salah. Inilah ide me-
kalangan teolog (mutakallimûn) ngenai pandangan bahwa jalan atau
yang suka membicarakan Tuhan pintu menuju Tuhan itu banyak,
sebagai kaum ahli kalâm yang sebanyak idiom pribadi.
dianggap hanya bekerja dengan Implikasi praktisnya adalah uk-
intelektualisasi: memikirkan Tuhan, huwwah, persaudaraan. Sebab da-
dan membuat rumusan-rumusan lam Al-Quran ditegaskan, Orang-
yang notabene sekarang menjadi orang mukmin sesungguhnya bersau-
bagian dari kekayaan ilmiah Islam. dara, maka rukunkanlah kedua
Menurut anggapan jalur fiqih, jalur saudaramu (yang berselisih), dan ber-
kalâm tidak bisa mengantarkan takwalah kepada Allah supaya kamu

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 291


mendapat rahmat (Q., 49: 10). Allah yang lebih tahu tentang yang
Itulah perintah Allah untuk saling benar.
kompromi, take and give. Artinya Ketika disebutkan bahwa umat
tidak ada yang mengklaim sebagai Islam itu bersaudara, maka petunjuk
yang paling benar. Satu pihak tidak pertamanya ialah tidak boleh meren-
bisa memaksa pihak lain. Ayat dahkan orang lain, siapa tahu orang
tersebut diakhiri dengan doa, lain itu lebih baik dari kita. Karena
Mudah-mudahan kamu mendapat itu, kalau kita terpaksa menggunakan
rahmat Allah istilah relativis-
yang berarti bah- me, rumusannya
wa hanya orang Gambaran kita tentang Tuhan adalah bahwa ke-
yang mendapat tidak boleh dimutlakkan, apalagi benaran itu me-
rahmat yang bisa menggambar Tuhan sebagai baya- mang relatif, te-
ngan kita yang pada akhirnya
menerima orang Tuhan seperti ciptaan kita sendiri.
tapi relativisme
lain. Inilah yang dinamakan berhala. yang bersifat in-
Dalam ayat ternal. Jadi, da-
di atas kita di- lam lingkungan
ajari untuk menerapkan apa yang Islam kita harus menerapkan relati-
disebut hikmah keraguan: kalau visme. Itu tidak berarti bahwa kita
melihat orang lain berbeda, kita tidak tidak boleh yakin dengan kebenaran
bisa langsung mengatakan bahwa yang sudah dipegang. Sementara kita
dia pasti salah. Kita harus mela- memegang suatu kebenaran dengan
kukan empati, menempatkan diri kukuh, pada waktu yang sama kita
pada posisi orang lain. Mungkin juga harus tetap bersedia untuk ber-
kalau kita berada dalam posisinya, sikap terbuka dan toleran, kalau-
kita akan mempunyai pandangan kalau ada yang lebih tinggi lagi
seperti itu. Apalagi dalam soal tingkat kebenarannya. Itulah yang
agama, yang memang menyangkut disebut ijtihad, selalu berproses, dan
masalah ruhani, suatu variabel yang karena itu agama disebut jalan.
tidak bisa dikuasai oleh orang lain.
Maka, kita sering mendengar uca-
pan, “Wallâhu a‘lam bi ’l-shawâb”
(Allah lebih tahu tentang yang be- BARAT DAN TIMUR
nar), sementara kita hanya bisa me-
reka-reka. Dalam ucapan itu terselip Sebenarnya, pandangan geokul-
suatu pengakuan yang cukup ren- tural “Barat” dan “Timur” yang ber-
dah hati, bahwa kita masih punya kembang pada bangsa-bangsa Eropa
kemungkinan salah, dan hanya tidaklah terlalu aneh. Melalui tesis

292 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Huntington, sangat terasa adanya Eropa sebelah (paling) timur, namun
semangat kemenangan (triumpha- dianggap bagian dari “Barat”.
lism) pada Amerika, khususnya, dan Jadi, “Timur” dan “Barat” ada-
“Barat”, umumnya, setelah kerun- lah konsep geokultural dan geopo-
tuhan Uni Soviet. Inti tesis Hun- litik yang subjektif. Lebih dari itu,
tington tentang perbenturan pera- dalam banyak konteks, konsep itu
daban itu tidak akan jauh dari sudut juga mengandung makna yang
pandang semangat kemenangan tidak dapat dibenarkan, karena ada
“Barat” melawan “Semua yang lain” unsur perendahan (pejorative). Jika
(the West Againts the Rest). orang Jawa menyebut orang lain
Tetapi, kalau dicermati lebih “Sabrang”, maka maksudnya tidak
lanjut, “Barat” dan “Timur” me- semata orang itu berasal dari “sebe-
ngandung pengertian bermacam- rang”, yakni, “Luar Jawa”, tapi juga
macam yang tidak terlalu seder- dalam makna tersirat seperti ung-
hana. Dalam lingkungan bangsa- kapan, “ora Jawa” (tidak Jawa), hal
bangsa Eropa sendiri, “Barat” itu mirip dengan makna tersirat
adalah Eropa Barat dan perluasan dalam perkataan “gentile” dan per-
politik mereka di luar Eropa, yaitu kataan Ibrani “goyim”.
Amerika Utara dan Australia-Se- Berkaitan dengan konsep “Timur”
landia Baru. Secara etnis, wilayah- dan “Barat” tersebut, makna tersirat
wilayah itu dihuni penduduk de- yang negatif itu terdapat dalam is-
ngan dominasi bangsa-bangsa Ang- tilah “Oriental”, yang dalam banyak
lo-Saxon, sekalipun juga terdapat hal mengandung isyarat tentang ke-
bangsa-bangsa Latin seperti Itali, lompok manusia yang berbudaya ren-
Prancis, Spanyol, dan Portugal. dah, aneh, eksotik, terbelakang, dan
Secara ekonomi, “Barat” adalah seterusnya. Dari sudut pandang
negeri-negeri (paling) maju, kecuali bangsa-bangsa yang kebetulan
Spanyol dan Portugal yang masih memang saat ini merupakan bang-
setaraf dengan “Timur” dari “Dunia sa-bangsa paling maju, isyarat me-
Ketiga”. Oleh karena itu, dalam rendahkan itu tentunya tidak perlu
lingkungan Eropa proper “Timur” diherankan. Di antara sekian
adalah Eropa Timur, yang pen- banyak refleksinya ialah sikap Wiil
duduknya didominasi bangsa- Bailey, chief executive Bank ANZ,
bangsa Slav. Karena budaya Eropa yang pada 1989 mengucapkan
(Barat) sering didefinisikan sebagai kata-kata peringatan kepada orang
budaya Yunani-Romawi (Greco- Australia bahwa mereka akan segera
Roman), maka negeri Yunani, menjadi “white servants to Asian
sekalipun secara geografis terletak di tourists”.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 293


Pandangan stereotipikal tentang bahwa, Allah adalah Cahaya seluruh
dunia Timur oleh orang-orang Barat langit dan bumi. Perumpamaan
dan dunia Barat oleh orang-orang cahaya-Nya itu ialah bagaikan sebuah
Timur memang tidak dapat selu- relung yang di dalamnya ada lampu,
ruhnya terhindarkan. Tetapi, jika yang lampu itu terletak dalam bola
kita kembalikan bahwa Barat dan kaca. Kaca itu seakan bintang gemer-
Timur adalah milik Tuhan, dan lap, yang dinyalakan dari pohon
bahwa manusia Barat dan manusia zaitun yang diberkati, yang tidak
Timur adalah manusia yang sama bersifat timur dan tidak pula bersifat
dan tunggal (ummah wâhidah), barat. Minyaknya hampir-hampir
maka seharusnya hal itu tidak perlu menyala sekalipun tidak disentuh
terjadi. api. Cahaya di atas cahaya. Allah
Dalam Kitab Suci Al-Quran memberi petunjuk ke arah cahaya-
disebutkan bahwa Allah pemilik Nya siapa pun yang Dia kehendaki.
barat dan timur (Q., 2: 115), Dan Allah membuat berbagai perum-
Pangeran (Rabb) dua timur dan dua pamaan bagi manusia. Allah Maha
barat (Q., 55: 17), bahkan Dia Mengetahui segala sesuatu (Q., 24:
adalah Pangeran banyak timur dan 35).
banyak barat (Q., 70: 40). Oleh Jadi, digambarkan bahwa ke
karena itu, memilah-milah dengan mana pun kita menghadap di sana
isyarat kenegatifan antara “Barat” Wajah Allah, Sang Kebenaran (Al-
dan “Timur” adalah bentuk pe- Haqq), sebab kebenaran itu sendiri
nyimpangan dari pesan Ilahi. Bah- pada hakikatnya tidak mengenal
kan penegasan bahwa Allah adalah lingkungan barat dan timur. Dan
pemilik timur dan barat terjadi dijanjikan bahwa Allah akan mem-
dalam kerangka penegasan bahwa bimbing siapa pun yang dikehen-
ke mana pun kamu menghadap, di daki oleh-Nya, atau orang itu
sanalah Wajah Tuhan, sesungguhnya menghendaki-Nya melalui ijtihâd,
Allah itu Mahaluas (meliputi) dan menuju cahaya kebenaran itu. Itu
Maha Mengetahui (Q., 2: 115). semua berarti bahwa kita umat ma-
Dalam semangat ajaran yang nusia yang beriman kepada Tuhan
sama, Al-Quran menggambarkan harus mencari kebenaran di mana
bahwa sumber kebenaran Ilahi pun ia berada, di timur ataupun di
tidak bersifat timur ataupun barat, barat, demi meraih ridlâ Allah. Dari
melainkan universal, berlaku untuk perspektif ini, kiranya cukup jelas
semua dan serba meliputi semua. bahwa stigmatisasi “barat” dan
Keterangan metaforis itu terbaca “timur” adalah tidak sejalan dengan
dalam firman yang melukiskan semangat ajaran Tuhan. Istilah

294 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


“barat” dan “timur” harus diguna- thing as a pure unmediated culture,
kan sekadar sebagai kenyamanan any more than there’s a pure unmedia-
dalam menentukan lokasi dan arah, ted self. All people, all cultures, are
dan seharusnya tidak lebih dari itu. hybrid.”
Karena itu dapat dilihat bagai- Oleh karena merupakan milik
mana istilah-istilah “orientalisme” Allah yang diliputi oleh hikmah
dan “oksidentalisme” adalah suatu Rabbânîyah-Nya, maka timur mau-
bentuk salah nama (misnomer), pun barat adalah ayat-ayat Allah
suatu designasi tak layak pakai, yang harus diperhatikan, diamati,
untuk suatu studi budaya kema- dipahami, dan digali hikmah ke-
nusiaan. Dalam pandangan kema- arifan yang ada di dalamnya.
nusiaan universal, suatu bentuk
budaya atau peradaban, khususnya
pada tingkat generalnya yang cukup
tinggi, adalah milik seluruh umat
BARAT IRI TERHADAP ISLAM
manusia.
Terutama “orientalisme”, riwayat Menurut Southern, salah satu
pertumbuhan dan perkembangan prasangka Barat terhadap Islam
disiplin itu yang sangat parokialis- yang cukup dominan adalah karena
tik dan bahkan kolonialistik, adalah kecemburuan dan kedengkian me-
suatu skandal dalam studi budaya. reka melihat kemajuan dunia Islam.
Saat ini pendapat itu sudah cukup Agama yang mereka tuduh sebagai
umum dianut oleh kalangan inte- buatan seorang pemalsu kebenaran
lektual dan ilmuwan yang berkesu- (impostor) itu telah hampir secara
dahan. Edward Said, seorang Pales- mendadak mendorong kemajuan di
tina (Kristen Anglikan) yang ahli segala bidang, sementara dunia
sastra Inggris dan juru bicara per- Kristen Barat tetap dalam keadaan
juangan rakyat Palestina di stagnan dalam jangka yang panjang
Amerika, adalah pengkritik pedas sekali, yaitu sampai abad kedua
dan terlengkap terhadap orienta- belas. Berkenaan dengan masalah
lisme, khususnya semangat parokia- ini, Southern menyatakan:
lismenya yang angkuh dan yang “Perbedaan besar antara dunia
kental berwawasan kolonialistik. Latin (Kristen Barat) dan Dunia
Said menegaskan sifat universal Islam ialah perbedaan antara per-
suatu budaya sebagai hasil urun tumbuhan yang lamban di satu
dan pinjam-meminjam segala bang- pihak dan kematangan mendadak
sa dan umat. “You can always do di pihak lain. Sebab utama hal ini
same thing. Anyway, there’s no such terletak dalam perbedaan cara

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 295


hidup mereka. Tetapi selain per- kan. Perbandingan antara daftar ba-
bedaan dalam asas kemasyara- han bacaan di Barat dengan daftar
katannya, juga ada perbedaan yang buku yang dapat diperoleh para
hampir sempurna dalam warisan sarjana Islam meninggalkan kesan
intelektual. Ketika dunia kuno yang menyakitkan pada pikiran
runtuh berkeping-keping, Islam orang Barat, dan kontras itu mun-
menjadi pewaris utama sains dan cul sebagai ledakan bom bagi kala-
falsafah Yunani, sementara Barat ngan sarjana Latin di abad dua be-
yang barbar di- las, yang mem-
tinggalkan de- buka mata mere-
ngan sastra Ro- Bayangan tentang Tuhan harus ka untuk melihat
mawi saja. Kon- diyakini bukan sebagai yang sebe- perbedaan itu.”
tras yang tajam narnya; itu ada hanya karena ke-
terbatasan kita.
itu dibeberkan
oleh Dr. Richard Wazler dalam
BARAT KONTRA ISLAM
makalahnya yang luar biasa, yang
menunjukkan bagaimana pemikiran Ada beberapa faktor yang mem-
Yunani diambil alih tanpa celah buat orang Barat sulit mengubah
dari dunia Hellenik ke istana-istana konsepnya mengenai Islam dari
dan perguruan-perguruan Islam, negatif menjadi positif. Pertama,
dan disesuaikan dengan persyaratan karena sejarah permusuhan yang
agama Islam yang tidak terlalu panjang antara Barat dengan Islam.
kaku. Ini adalah kejadian yang pa- Secara ringkasnya, tidak ada suatu
ling menakjubkan dalam sejarah sistem peradaban yang secara serius
pemikiran, sebagaimana tampilnya mengancam Barat kecuali Islam.
Islam sebagai kekuatan politik me- Hal ini menimbulkan stereotip-ste-
rupakan fakta yang paling menak- reotip yang sangat merugikan ter-
jubkan dalam sejarah perkemba- hadap Islam, dan dengan sendirinya
ngan institusi-institusi. Islam me- orang Barat enggan mengenal Islam
nikmati kemewahan berlimpah- lebih jauh. Misalnya, Max Weber
limpah, sementara Barat ditinggal- menulis Asian Buddhism tanpa satu
kan dengan karya-karya para Bapak kata pun menyangkut Islam. Gejala
Gereja, penyair-penyair klasik dan seperti ini berlangsung begitu lama
pasca-klasik, guru-guru sekolah La- sehingga pada level rakyat seolah-
tin karya-karya dengan keutuhan olah sudah taken for granted, bahwa
yang mengesankan tetapi, sekurang- begitulah Islam. Kedua, berkaitan
nya dalam masa awal Abad Perte- dengan riwayat paling akhir dari
ngahan, tidak begitu menggairah- kolonialisme Barat terhadap Islam,

296 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


di mana Islam tampak sangat reak- imperialisme itulah peranan kaum
sioner. Ketiga, adanya tragedi Israel. orientalis seperti dilambangkan
Seandainya tidak ada Israel, maka dalam ketokohan Snouck Hur-
sebenarnya orang Yahudi akan aman gronje di Indonesia muncul ke per-
saja di seluruh dunia Islam. Kira- mukaan.
kira faktor psikologis-historis itulah R.W. Southern menulis dalam
yang memengaruhi hubungan sebuah bukunya tentang perkemba-
Islam dan Barat. ngan pandangan orang Kristen
Gejala munculnya pembela Barat terhadap Islam yang penuh
Islam di Barat dipelopori oleh kontradiksi. Uraiannya diakhiri
orang-orang Barat yang mempela- dengan kesimpulan bahwa rencana
jari Islam, yang dikenal dengan Kristen Barat untuk “mengatasi”
kaum orientalis. Orientalisme itu masalah Islam telah gagal. Yang
sendiri pada mulanya adalah se- paling menyolok bagi kita ialah ke-
bagai alat, tetapi seolah mereka di- tidakmampuan semua sistem pe-
taklukkan oleh disiplinnya sendiri mikiran itu (yaitu sistem pemikiran
dan kemudian menjadi simpatisan Kristen Barat terhadap Islam)
Islam. Jadi, kalau ada suara-suara untuk memberi kejelasan final ten-
positif mengenai Islam, pada umum- tang gejala yang ingin mereka jelas-
nya hal itu datang dari kaum orien- kan—lebih-lebih lagi tidak mampu
talis. memengaruhi jalannya kejadian–
kejadian praktis secara menentukan.
Pada tingkat praktis, kejadian-ke-
jadian itu tidak pernah tampil
BARAT MELIHAT ISLAM
begitu baik atau begitu jelek seperti
yang diramalkan oleh para pe-
Prasangka Kristen Barat terha- ngamat yang paling cerdas; dan
dap Islam dan kaum Muslim yang barangkali baik untuk dicatat bah-
buruk sejak awal sedikit-banyak wa kejadian-kejadian itu tidak per-
masih bertahan sampai sekarang. nah tampil lebih baik daripada ke-
Dalam melewati masa-masa impe- tika yang paling buruk diduga de-
rialisme dan kolonialisme Barat ter- ngan mantap akan muncul, atau
hadap dunia Islam, prasangka ter- tampil lebih buruk daripada ketika
sebut semakin mendapatkan doro- para pengamat yang paling baik se-
ngan dan perlindungan, antara lain, cara mantap menduga akan terjadi
karena sejalan dengan kepentingan kesudahan yang menyenangkan.
kaum politik penjajahan itu sendiri. Apakah ada kemajuan? Saya harus
Dalam masa-masa memuncaknya menyampaikan keyakinan saya, ada.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 297


Meskipun pemecahan masalah itu kembangan ini tidak selalu terjadi
tetap saja tidak tampak, pengutara- dengan penuh kemulusan. Tetapi
an masalah itu sendiri menjadi banyak indikasi tentang ke mana
lebih kompleks, lebih rasional, dan arah perkembangan umat manusia
lebih terkait dengan pengalaman di masa depan dalam kaitannya de-
dalam ketiga jenjang kontroversi ngan agama, yaitu menurut Seyyed
yang kita kaji itu. Para sarjana yang Hossein Nasr, bahwa fasilitas komu-
menggarap masalah Islam di zaman nikasi kultural sejagat akan memper-
pertengahan telah gagal menemu- mudah manusia yang berkemauan
kan pemecahan yang mereka cari baik untuk menuju dan bertemu
dan kehendaki; tetapi mereka me- dalam apa yang falsafah Islam me-
ngembangkan kebiasaan berpikir nyebutnya sebagai al-hikmah al-
dan tenaga pemahaman yang pada ‘atîqah atau sophia perennis, yang ti-
orang lain di bidang lain mungkin dak lain ialah hanîfîyah Nabi
masih dapat memperoleh sukses. Ibrahim, yang Nabi Muhammad
Jadi, ada satu hal yang menurut Saw. pun diperintahkan Allah untuk
Southern diwariskan oleh itu semua, mengikutinya (Q., 16: 123).
yaitu setelah melewati masa yang
panjang, terutama setelah zaman
modern yang tidak banyak meng-
BAYAR UPETI
hargai prasangka dan kecurigaan pe-
ATAU MASUK ISLAM?
nuh kefanatikan keagamaan, ter-
wujudnya sikap yang lebih ilmiah Jika perkataan jihad dalam arti
dan jujur, seperti pertumbuhan ilmu membela kebenaran kita ganti de-
antropologi budaya yang semula me- ngan menyiarkan, yaitu bekerja de-
rupakan alat kaum misionaris, men- ngan sungguh-sungguh menyiarkan
jadi ilmu sosial yang independen kebenaran, yang bisa mengandung
dan dihargai. Maka usaha menga- implikasi pemaksaan, maka hal itu
mati, memahami dan untuk kemu- dilarang oleh Al-Quran. Orang Islam
dian “mengatasi” masalah Islam, kini tidak dibenarkan memaksa orang
justru telah mendorong tumbuhnya lain untuk masuk Islam. Maka ketika
lembaga-lembaga kajian Islam di dikatakan bahwa orang-orang Islam
Barat dengan pendekatan kepada dulu melakukan ekspansi-ekspansi
Islam secara lebih jujur dan lebih il- sebagai pembebasan, hal itu dikare-
miah, bahkan dilakukan oleh para nakan mereka tidak memaksa pen-
sarjana Muslim sendiri, baik yang duduk setempat untuk masuk Islam,
berasal dari dunia Islam maupun bahkan diberi kebebasan beragama.
dari dunia Barat sendiri. Proses per- Memang ada pilihan, misalnya,

298 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


membayar upeti atau masuk Islam. yang ia lakukan. Seseorang yang
Anehnya, dan ini yang tidak banyak melakukan sesuatu karena terpaksa
diungkapkan oleh para ahli sejarah, dengan sendirinya tidak dapat di-
bahwa banyak penduduk Timur mintai pertanggungjawaban atas apa
Tengah pada saat itu yang memilih yang dilakukannya itu. Seperti di-
untuk tidak masuk Islam. Mereka katakan oleh S.I. Benn dan R.S.
hanya cukup membayar upeti, yang Peters, “Mengatakan bahwa sese-
nilainya jauh lebih rendah daripada orang tidak dapat menghindar atau
yang mereka bayar kepada rezim- terpaksa melakukan sesuatu yang ia
rezim sebelum- kerjakan, adalah
nya. Ada keun- sama dengan
tungan lain de- mengatakan
ngan tidak ma- bahwa dia tidak
suk Islam, yaitu dapat dimintai
mereka tidak pertanggungja-
memiliki kewa- waban atas tin-
jiban untuk ma- dakannya itu.
suk militer, yang Karenanya da-
merupakan ke- lam pembicara-
wajiban setiap orang Islam. Karena an tentang keadaan tak mampu
itu dalam proses selanjutnya, isla- menghindar dalam kaitannya de-
misasi dimulai dari elite, dan rakyat ngan kebebasan dan determinisme,
mengikuti kaum elite. kita sesungguhnya juga berbicara
tentang konsep pertanggungjawa-
ban.”
Oleh karena itu, tanggung jawab
BEBAS DAN TANGGUNG JAWAB dalam kaitannya dengan kebebas-
an—yang penting dalam mewu-
Keterbukaan, dengan sendiri- judkan demokrasi itu—melibatkan
nya, mengandung pengertian kebe- beberapa persyaratan: Pertama, ke-
basan, dan logika dari kebebasan langsungan identitas perorangan.
ialah tanggung jawab. Seseorang di- Artinya, tindakan yang bebas ialah
sebut bebas apabila ia dapat me- tindakan yang tetap mencerminkan
lakukan sesuatu seperti dikehen- kepribadian orang bersangkutan.
dakinya sendiri atas pilihan serta Justru seseorang bebas melakukan
pertimbangannya sendiri, sehingga sesuatu karena sesuatu itu cocok
orang itu secara logis dapat dimin- dengan dirinya, sehingga menjadi
tai pertanggungjawabannya atas apa pilihannya. Tidak dapat dinamakan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 299


sebagai kebebasan jika seseorang Ketiga, orang disebut bebas dan
melakukan sesuatu yang tidak bertanggung jawab jika ia berakal,
merupakan kelanjutan yang kon- yakni ia mengetahui keadaan khu-
sisten dari kepribadiannya. Dan sus perkara yang dihadapi. Jika ia
hanya dengan dasar kontinuitas dan melakukannya karena tidak me-
konsistensi itulah, seseorang dapat ngerti, maka ia tidak dapat dipan-
dipandang sebagai bertanggung dang sebagai bertanggung jawab.
jawab atas tindakannya. Dan ini Keempat, orang bersangkutan
merupakan dasar haruslah seorang
bagi keharusan pelaku moral
adanya freedom Agama yang sudah mengalami for- (moral agent),
of consistence, ke- malisasi, banyak yang mati dan yaitu orang yang
bebasan nurani. tidak mempunyai makna lagi. mengetahui atu-
Kedua, sese- ran umum yang
orang disebut bebas dan bertang- dituntut oleh masyarakatnya. Tanpa
gung jawab kalau pekerjaan yang pengetahuan itu, seseorang tidak
dilakukannya benar-benar keluar mungkin diperlakukan sebagai
dari dirinya sendiri, tidak di- bertanggung jawab atas tindakan-
paksakan dari luar. Pemaksaan nya.
didefinisikan oleh Bradley sebagai Kebebasan seperti ini sangat
“...the production, in the body or mind asasi dalam demokrasi. Oleh karena
of an animate being, of a result which itu, tidaklah mengherankan jika
is not related as a consequence to its T.V. Smith dan Eduard C. Linde-
will”—“dihasilkannya suatu akibat man mengatakan bahwa orang-
dalam jasmani atau ruhani suatu orang yang berdedikasi kepada pan-
makhluk hidup, dari sesuatu yang dangan hidup demokratis mampu
tidak terkait sebagai konsekuensi bergerak ke arah tujuan itu (cita-cita
dari kemauan makhluk itu.” De- mewujudkan demokrasi) jika mere-
ngan perkataan lain, pemaksaan ka bersedia menerima dan hidup
adalah dihasilkannya suatu tin- menurut aturan tentang terlaksana-
dakan yang bertentangan dengan nya (hanya) sebagian dari keingi-
kemauan yang bersangkutan—ber- nan-keinginan. Perfeksionisme (pi-
tentangan dengan hati nuraninya kiran tentang yang serba sempurna)
sendiri—sehingga seseorang tidak dan demokrasi adalah dua hal yang
dapat disebut sebagai bertanggung saling tidak cocok.
jawab atas tindakan yang dilaku-
kannya.

300 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


BEBERAPA ISTILAH logi dalam Kristen. Teologi dalam
YANG BERUBAH MAKNA Kristen bersifat dogmatik, sedang-
kan dalam Islam teologi bersifat ra-
Istilah dâr al-Islâm dan konsep- sional, dan karena itu disebut teologi
konsep di sekitar itu sebetulnya le- rasional, rational theology atau philo-
bih merupakan produk fiqih yang sophycal theology, kadang-kadang juga
merupakan suatu pemikiran geopo- disebut natural theology. Begitu juga
litis dan geostruktural. Oleh karena falsafah yang dalam persentuhan de-
itu, tidak aneh apabila pengertian- ngan tradisi ilmu pengetahuan
pengertiannya pun bersifat situasio- Islam didekatkan dengan istilah al-
nal. Dalam Al-Quran, tidak ada is- hikmah. Perkataan hikmah ada da-
tilah dâr al-Islam maupun dâr al- lam Al-Quran meskipun penger-
harb. Tetapi itu bukan hal yang tiannya tentu saja bukan seperti
aneh, sebab perkataan fiqh, syarî‘ah, falsafah yang kita kenal sekarang.
kalâm, dan juga tashawwuf, dalam
pengertian seperti yang ada dalam
masyarakat sekarang ini, juga tidak
BEBERAPA KAIDAH USHUL FIQIH
terdapat dalam Al-Quran. Penyebu-
tan kata fiqh dalam Al-Quran adalah 1. Segala perkara tergantung mak-
dalam pengertian memahami se- sudnya
luruh agama, tidak hanya suatu ba- 2. Yang pasti tidak boleh dihi-
gian tertentu saja dari agama seperti langkan oleh yang meragukan
yang sekarang ini dipahami, yaitu 3. Pada prinsipnya (manusia) bebas
lebih cenderung kepada aspek lahir dari tanggungan
dari agama. Syarî‘ah sedikit lebih luas 4. Hasil ijtihad tidak dapat diba-
dari fiqh tetapi masih merupakan talkan oleh hasil ijtihad yang
satu kawasan, yaitu aspek hukum. sama
Padahal dalam Al-Quran perkataan 5. Beratnya tanggungan beban
syarî‘ah itu meliputi keseluruhan. mengundang kemudahan
Kalâm ialah istilah yang diproduksi 6. Sesuatu jika menyempit men-
oleh para ahli pikir yang lebih me- jadi longgar dan jika melong-
rupakan sinonim dari manthiq dan gar menjadi sempit
dimaksudkan sebagai terjemahan 7. Tidak boleh merugikan dan di-
dari logos (logika). ‘Ilm al-kalâm ada- rugikan
lah ilmu teologi logis, logical theology 8. Bahaya harus selalu diusahakan
atau philosophycal theology. Oleh menghilangkannya
karena itu ‘ilm al-kalâm dalam Islam 9. Keadaan darurat membolehkan
tidak sepenuhnya sejajar dengan teo- hal-hal terlarang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 301


10. Keadaan darurat ditentukan 25. Tindakan untuk rakyat harus
menurut kadarnya memerhatikan kemaslahatan
11. Sesuatu yang diperbolehkan 26. Jika penerimaan makna lahiriah
karena alasan tertentu batal de- sulit, maka dibawa ke makna
ngan hilangnya alasan itu kiasan (majâz)
12. Jika halangan telah hilang maka 27. Jika pelaksanaan bunyi lafal
hal terlarang kembali (seperti mengalami kesulitan, maka
semula) boleh diabaikan
13. Bahaya tidak dapat dihilangkan 28. Tidak boleh ada hujah berdasar-
dengan bahaya serupa kan kemungkinan
14. Bahaya khusus harus ditanggung 29. Tidak boleh ada pertimbangan
untuk menolak bahaya umum berdasarkan dugaan
15. Bahaya yang lebih keras dihi- 30. Pada prinsipnya segala perkara
langkan (dihindari) dengan dibolehkan (kecuali jika ada
(menempuh) bahaya yang le- petunjuk yang lain)
bih ringan 31. Hukum berjalan (berlaku) ber-
16. Jika dua bahaya dihadapi maka sama rasionya (alasannya)
harus dihindarkan yang lebih 32. Sesuatu yang diperlukan untuk
besar bahayanya (dengan me- sempurnanya hal yang wajib
nempuh yang lebih ringan) adalah juga wajib
17. Dipilih yang lebih ringan dari
dua keburukan
18. Sesuatu yang tidak dapat diper-
oleh semua tidak boleh diting-
BEDA ISLAM BEDA YAHUDI
galkan semua
19. Menghindari bahaya lebih uta- Ada segi yang membedakan an-
ma daripada meraih manfaat tara dunia Islam dengan dunia
20. Bahaya harus dihindarkan se- Kristen Barat—berkenaan dengan
dapat mungkin hubungan timbal-balik antara ke-
21. Keadaan perlu sama nilainya dua sistem keagamaan itu, yakni ka-
dengan keadaan darurat um Muslim mengenal agama
22. Adat itu dihukumkan (diakui Kristen dari penuturan dalam Ki-
sebagai sumber hukum) tab Suci Al-Quran, sementara kaum
23. Tidak dapat diingkari peruba- Kristen Barat sama sekali tidak
han hukum karena perubahan mempunyai sumber memahami
zaman Islam dari perbendaharaan ke-
24. Bertahan lebih mudah daripada ilmuan klasik mereka sendiri; me-
memulai reka juga tidak mendapat manfaat

302 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


apa-apa dari perbendaharaan ke- masa lalu, dan tidak pula kenyaman-
ilmuan mereka yang sedang berlaku. an dari masa yang berlaku. Untuk
Kata Southern, situasi Kristen Barat zaman yang demikian tergantung
seperti itu sungguh merupakan ke- kepada masa lalu untuk bahan-ba-
gawatan, sebab cara berpikir mereka han ini, keadaan tersebut adalah
saat itu sedemikian tergantung ke- suatu perkara yang gawat. Secara in-
pada perbendaharaan klasik. Me- telektual kesejajaran paling dekat
reka dapat memperoleh sedikit ke- kepada posisi Islam ialah posisi
terangan perbandingan dari agama kaum Yahudi... Tetapi Islam de-
Yahudi yang mereka kenal (karena ngan teguh tidak dapat diperlaku-
mereka membaca Kitab Perjanjian kan demikian. Islam adalah agama
Lama). Tetapi Islam tidak dapat di- yang amat sukses. Setiap periode
bandingkan dengan agama Yahudi yang hampir mengalami kehan-
karena, kata Southern, Islam adalah curan selalu disusul oleh periode
agama yang sukses luar biasa, se- pertumbuhan yang menakjubkan
mentara Yahudi adalah agama yang dan mengancam. Islam bertahan
selama ribuan tahun dalam keadaan terhadap usaha penaklukan dan
memelas dan memprihatinkan. pemindahan agama, dan ia menolak
Southern menerangkan bagaimana untuk menyingkir. Kesuksesan du-
gabungan dari berbagai faktor si- niawi ini semakin rumit dipahami
tuasi Kristen Barat saat itu mem- dengan adanya kesegaran yang
buat orang-orang Barat sulit sekali mengherankan dari posisi intelek-
memahami Islam, apalagi menerima tualnya. Sikap mengakui adanya
kehadirannya secara positif. Sumber Tuhan Yang Maha Esa, pencipta
prasangka mereka kepada Islam alam raya yang Mahakuasa, tetapi
tidak saja berasal dari rasa takut ke- menolak Trinitas, Inkarnasi dan
padanya sebagai ancaman, tapi juga ketuhanan Al-Masih, adalah posisi
karena mereka tidak berdaya mema- filosofis yang sudah diperkenalkan
haminya melalui empati. Prasangka sejak lama oleh para pemikir zaman
mereka kepada konsep Islam ten- kuno. Demikian pula mengakui ruh
tang surga, dan tentang kehidupan yang tidak bakal mati, adanya
Nabi Muhammad, telah membuat kehidupan hari kemudian dengan
orang-orang Kristen Barat semakin kebahagiaan atau kesengsaraan, dan
sulit memahami Islam. Masalah ini perlunya berbuat hal-hal yang baik
diterangkan oleh Southern sebagai seperti menderma sebagai persya-
berikut: ratan untuk dapat masuk surga juga
Dalam memahami Islam, Barat dapat dipahami dalam konteks ini.
tidak menemukan bantuan dari Tetapi sikap apa yang harus diper-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 303


buat terhadap sebuah doktrin yang BEDA JEPANG BEDA TURKI
menolak ketuhanan Al-Masih dan
kenyataan penyalibannya, namun Apabila kita amati, kebiasaan
mengakui kelahirannya yang tanpa membuat barang-barang kecil dan
bapak dan hak-hak luar biasanya praktis pada bangsa Jepang ternyata
sebagai Nabi dari Tuhan; doktrin telah menjadi modal bagi keber-
yang mengakui Perjanjian Lama dan hasilan mereka mengadopsi tek-
Baru sebagai Firman Tuhan, namun nologi Barat modern dan membuat-
memberi wewe- nya sesuai de-
nang hanya ke- ngan selera keje-
pada sebuah bu- Amal perbuatan adalah bentuk pangan, yang ke-
ku yang secara lahiriah yang tampak mata, dan mudian ternyata
membingung- ruhnya ialah adanya rahasia juga sangat laku
keikhlasan (yang amat private) di
kan mencampur- dalamnya.
di pasaran dunia.
adukkan kedua (Sakandari) Sikap kejiwaan
Perjanjian itu; (mindset) bangsa
yang menerima doktrin yang secara Jepang sebagai hasil garis kelanjutan
kefilsafatan terhormat tentang budaya mereka itu telah melengkapi
pahala dan siksaan hidup hari ke- mereka dengan kemampuan men-
mudian, namun menghina falsafah cerna modernitas dari Barat sehing-
dengan isyaratnya bahwa kenik- ga menyatu dengan sistem budaya
matan seksual merupakan keba- mereka sendiri secara autentik dan
hagiaan utama di surga? Sebuah absah. Ini juga terjadi dengan pe-
agama yang tidak mengenal pen- rangkat-perangkat lunak seperti
deta atau sakramen mungkin masuk teknik organisasi dan manajemen,
akal; tetapi ciri agama alami ini sehingga pernah terkenal apa yang
dikaitkan dengan sebuah Kitab dinamakan organisasi atau mana-
Suci, yang umumnya oleh beberapa jemen “ala Jepang”.
orang Barat, yang kebetulan me- Kasus jepang ini sangat menarik
ngetahuinya, dianggap penuh jika kita bandingkan dengan kasus
kemustahilan, serta dikaitkan de- Turki. Dibanding dengan Turki,
ngan seorang Nabi yang diangkat Jepang sebagai bangsa bukan Eropa
oleh Tuhan, yang secara umum di Barat Laut secara nisbi lebih bela-
Barat dipandang sebagai orang kangan dalam usaha-usahanya
dengan kehidupan yang tidak suci membangun diri menjadi bangsa
dan kelicikan duniawi. modern. Turki, disebabkan oleh
pengalamannya yang langsung
menghadapi ancaman bangsa-

304 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bangsa modern Eropa Barat Laut, Kedua, Turki melalui agama
dapat dikatakan sebagai yang paling Islam adalah penganut budaya dan
dini di kalangan bangsa-bangsa bu- peradaban Irano-Semitik—seperti
kan Barat untuk berusaha menjadi terwujud dalam budaya dan pera-
“modern” melalui kegiatan-kegiatan daban Islam pada puncak keja-
pembangunan. Namun semua yaannya. Ini berarti bahwa Turki
orang tahu bahwa sementara Jepang lagi-lagi memiliki kesinambungan
berhasil menjadi bangsa modern yang baik sekali dengan budaya
yang bahkan dalam beberapa segi modern, khususnya dalam artian
melampaui negara-negara Barat, ilmu pengetahuan dan teknologi,
Turki sampai sekarang masih me- lebih daripada Jepang. Sebab,
nunjukkan ciri-ciri Dunia Ketiga, sekalipun budaya modern Eropa
sekalipun secara nisbi lebih maju Barat Laut memiliki akar-akar ter-
daripada bangsa-bangsa lain di tentu dalam budaya Yunani kuno,
kawasan Timur Tengah. namun dalam hal ilmu penge-
Keadaan lebih menarik meng- tahuan dan teknologi lebih meru-
ingat bahwa Turki, dari berbagai pakan kelanjutan dari budaya Irano-
segi, sesungguhnya memiliki unsur- Semitik yang diwadahi oleh per-
unsur yang lebih menguntungkan adaban Islam. Dan peradaban
daripada bangsa Jepang. Pertama, Irano-Semitik itu sendiri meru-
secara geografis Turki merupakan pakan kelanjutan dari budaya Nil-
bagian dari kawasan yang oleh Oksus dan sekitarnya, yang diga-
orang Yunani disebut Oikumene bungkan secara kreatif oleh kaum
(Arab: al-dâ’irat-u ‘l-ma‘mûrah, Muslim.
daerah berperadaban [kuno]), yang Tetapi kenyataannya Turki kalah
intinya ialah lingkungan antara Nil berhasil dalam mengejar keterting-
di barat dan Amudarya atau Oksus galannya dari Eropa Barat diban-
di timur. Ini berarti bahwa Turki dingkan Jepang. Hal ini mungkin
berada dalam garis kontinum de- dapat ditemukan keterangannya
ngan Eropa Barat Laut yang mo- dalam masalah kesinambungan dan
dern, lebih daripada Jepang. Apa- keterputusan. Ketika Turki memulai
lagi Turki pernah menguasai da- pembangunan dirinya untuk me-
erah-daerah bekas Byzantium, ngejar Barat dengan melakukan
malah beribukotakan Istanbul, modernisasi, para pemimpin Turki,
bekas Konstantinopel yang dahulu khususnya Mustafa Kemal, agaknya
dapat dikatakan merupakan ibu salah memahami kemodernan itu.
kota Eropa. Ia tidak melihatnya sebagai sesuatu
yang universal dan merupakan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 305


kelanjutan logis dari warisan budaya Sebaliknya, karena huruf Arab
umat manusia. Mustafa Kemal Turki ‘Utsmani digantikan oleh hu-
melihatnya lebih sebagai produk ruf Latin, maka generasi baru Turki
budaya Barat, yang cara penglihatan tidak lagi dapat membaca warisan
itu membimbingnya ke arah pan- budaya dan sastra mereka sendiri.
dangan bahwa menjadi modern Akibatnya, semuanya harus dimulai
berarti menjadi Barat dan harus dari titik nol, sementara mereka
menjadi Barat. Karena itu ia melan- terus ditantang untuk mengejar
carkan beberapa program pemba- ketertinggalan. Dan jika di Jepang
ratan atau westernisasi, dari usaha kemodernan telah berhasil dicerna
penggantian pakaian nasional Turki menjadi kejepangan sehingga tidak
(‘Utsmani) dengan pakaian (Eropa) dirasakan sebagai barang asing yang
Barat, sampai kepada penggantian tertolak oleh sistem budaya asli, di
huruf Arab untuk menuliskan Turki kemodernan sampai sekarang,
bahasa Turki ke huruf Latin. menurut banyak ahli, masih tetap
Terutama tindakannya menukar dirasakan sebagai barang asing yang
huruf itu mempunyai akibat yang dirasakan tidak cocok dengan sistem
cukup fatal bagi Turki dilihat dari budaya sendiri, karena itu tetap ada
segi kesinambungan dan kelestarian dorongan untuk menolaknya atau
budayanya: berbeda dari Jepang menerimanya dengan keengganan,
yang tetap memelihara dan memiliki analog dengan tubuh yang alergi
rasa kesinambungan dan kelestarian dengan benda asing.
budaya yang amat kuat, Turki justru Belajar dari Jepang dan Turki,
terputus sama sekali dari masa lam- tampaknya memang kita perlu
paunya, bahkan tampaknya berusa- menyadari pentingnya kesinam-
ha untuk mengingkari masa lampau bungan budaya. Jika di Indonesia,
itu. Karena bangsa Jepang tidak per- umat Islam ingin menyumbangkan
nah terpikir menggantikan huruf nilai-nilai budayanya yang relevan
Kanji dengan huruf Latin bagi penu- dengan keindonesiaan modern,
lisan bahasa mereka, maka semua maka salah satu segi yang penting
khazanah budaya dan sastra klasik sekali disadari adalah kesinam-
Jepang tetap dapat dibaca oleh gene- bungan budaya keislaman itu
rasi demi generasi, dan terus-menerus dengan peradaban masa lalunya
mereka pupuk dan kembangkan yang besar. Inilah tantangan umat
sehingga menjadi unsur yang mem- Islam dewasa ini. Mampukah kita
perkaya peradaban modern mereka. menjadi bangsa modern, tetapi
Maka Jepang menjadi bangsa timur dengan mempertahankan kesinam-
yang modern dan tetap autentik. bungan budaya Islam yang meng-

306 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


akar pada kepribadian kita sebagai mereka, khususnya orang-orang
bangsa Indonesia. Kristen, yang secara bijaksana meli-
Budaya Islam adalah budaya batkan diri dalam kegiatan ilmiah,
yang mengunggulkan ikatan-ikatan adalah orang-orang Kristen yang
keadaban (bond of civility), seperti menurut ukuran zamannya “liberal”,
hormat pada hukum, hormat pada malah “sangat liberal”.
toleransi, dan pluralisme, memper- Oleh karena itu banyak sekali
tahankan egalitarianisme dan hak- dari mereka—banyak dibanding
hak asasi sebagai bagian dari paham yang ada di kalangan orang-orang
kemanusiaan universal, penghar- Muslim—menjadi sasaran peng-
gaan orang kepada prestasi bukan hinaan dan penyiksaan oleh para
prestise, keterbukaan partisipasi penguasa yang berhasil dihasut atau
seluruh masyarakat, dan seterusnya, karena memang memerlukan du-
yang biasa kita sebut masyarakat kungan para tokoh agama kon-
madani. Adalah tugas kaum Mus- servatif. Penyiksaan dan penghinaan
lim untuk mampu memberdayakan yang mereka terima melalui in-
masyarakat Indonesia menuju negeri quisition Kristen itu tidak bisa
yang adil, terbuka, dan demokratis. dibandingkan dengan yang di-
terima oleh para pemikir “liberal”
Muslim seperti Ibn Rusyd. Mereka
melakukannya jauh lebih kejam,
dan sangat melampaui batas-batas
BEDA MIHNAH ISLAM DAN
perikemanusiaan. Kekejaman dan
INQUISITION KRISTEN
tindakan melampaui batas-batas
Berdasarkan tinjauan sejarah, perikemanusiaan itu dilukiskan oleh
mihnah atau inquisition yang di- seorang sarjana dan pemikir mo-
alami Ibn Rusyd, selain akhirnya dern (kontemporer) begini:
toh direhabilitasi, adalah jenis ...Pengaruh praktis pandangan-
mihnah atau inquisitior yang sangat pandangan Kristen ortodoks sering
lunak dan beradab dibandingkan membawa kepada kejadian-kejadian
dengan, misalnya, yang dialami yang menampakkan suatu kontras
oleh para failasuf dan pemikir bebas menyedihkan terhadap standar etis
dari kalangan Kristen Eropa. Proses kebanyakan orang. Bertrand Russel
pergantian ejaan nama failasuf kita (1957) mungkin benar dalam mena-
itu dari nama aslinya (bahasa Arab) makan agama Kristen paling tak toleran
ke nama Latinnya melibatkan se- di antara semua agama. Kita hanya
orang pendeta Kristen dan seorang harus mengingat berbagai perang
pemeluk Yahudi Spanyol. Tetapi melawan “orang-orang kafir” dan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 307


perusakan budaya-budaya mereka Segi perbandingan lainnya an-
seperti yang dipunyai orang-orang tara mihnah Islam dan inquisition
Maya dan Inca, penyiksaan semua Kristen, lagi-lagi agar kita mem-
orang yang berani menyatakan kebe- peroleh pembahasan yang adil, ialah
ratan terhadap kenyamanan doktrinal, bahwa inquisition Kristen hanya
Inkuisisi dengan penyiksaan-pe- terjadi dari satu arah, yaitu dari arah
nyiksaan dan pembakaran biadab atau orang-orang kolot dari sebagian
kepedihan ruhani orang-orang yang kaum penguasa dan tokoh agama
diancam dengan terhadap kaum
neraka. Kemajuan liberal dari ka-
intelektual sering Puasa sebagai ibadah yang sangat langan kaum fil-
dihalangi, dan daf- private merupakan latihan dan safat dan ilmu.
tar para pemikir sekaligus peragaan kesadaran Dalam mihnah
ketuhanan: peragaan akan peng-
yang disiksa oleh alaman kehadiran Yang Ilahi.
Islam justru bisa
gereja Kristen ada- terjadi dari dua
lah panjang, dimulai pada abad kesem- jurusan, yakni dari jurusan kaum
bilan dengan Johannes Scotus Erigena kolot yang melakukan mihnah
dan berlanjut dengan Albertus terhadap orang-orang liberal seperti
Magunus, Roger Bacon, Giordano yang dialami oleh Ibn Rusyd itu,
Bruno, Galileo, Campanela, Fichte, La dan dari jurusan kaum liberal
Mattrie, Holbach, Fr. Strauss, dan lain- seperti Kalifah Ma’mun di Bagdad
lain. Bahkan karya keagamaan Kant, yang berpandangan Mu’tazili, yang
Die Religion in den Grenzen der Blosson melancarkan mihnah terhadap kaum
Vernunft (Agama dalam Batas Akal “kolot” dan “konservatif ” seperti
Murni, 1794) mengalami penyen- Ahmad Ibn Hanbal. Tetapi lagi-
soran oleh Frederick William II. Perin- lagi, seperti halnya Ibn Rusyd, Ibn
tahnya dalam majelis mengingkari Hanbal pun akhirnya mendapat
karya itu sebagai penyalahgunaan rehabilitasi, suatu kenyataan yang
filsafat dan penghinaan doktrin- membuktikan perbedaan “kuali-
doktrin asasi Kitab Suci. Para profesor tatif ” antara mihnah Islam dan
filsafat dan teologi pada universitas inquisition. Kendati begitu, jelas
Koningberg dilarang memberi kuliah kedua-duanya adalah bentuk-ben-
tentang masalah itu. Bahkan hari ini tuk kezaliman dan kekeliruan besar
pun sikap tak toleran tertentu yang yang menjadi catatan hitam dalam
seharusnya tidak sejalan dengan agama perjalanan sejarah umat manusia
Kristen sering menyulitkan kehidupan secara keseluruhan.
keluarga maupun kehidupan pro- Kesengsaraan yang menimpa
fesional. para pemikir Kristen Eropa sesung-

308 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


guhnya dapat dijejaki ke belakang tentang “cahaya Ilahi” yang disama-
sampai ke masa-masa introduksi kannya dengan Tuhan itu sendiri.
filsafat Islam ke Dunia Barat, antara Inti Averroisme Latin yang di-
lain melalui karya-karya Ibn Rusyd tentang keras oleh mereka ialah
yang telah diterjemahkan ke bahasa pendirian tentang superioritas akal
Latin. Karena kegiatan penerjemah- atas wahyu. Dan seperti halnya Ibn
an Latin itulah, maka bentuk Rusyd sendiri, kaum Averrois adalah
pengaruh Ibn kaum rasionalis.
Rusyd ke dunia Tetapi karena
pemikiran Eropa mereka adalah
dikenal dengan orang-orang
Averroisme La- yang beragama
tin. Menurut atau mengaku
Ernest Renan, beragama, maka
pikiran-pikiran mereka kesuli-
Ibn Rusyd di- tan mengga-
ajarkan di uni- bungkan antara
versitas Prancis kebenaran rasio-
oleh kaum Fran- nal dan kebe-
siskan (sebuah ordo Katolik) mulai naran revelasional (wahyu), se-
abad ke-13. Tapi pengajaran itu hingga hal ini menggiring mereka
mendapat reaksi keras dari gereja, kepada konsep tentang “kebenaran
yang menurut Renan tecermin ganda”. Ini pun menjadi sasaran
dalam tulisan-tulisan William dari kritik dan penolakan yang tegas, ka-
Auvergne, Albertus Magnus, rena menunjukkan suatu jenis ke-
Thomas Aquinas, Giles dari Roma munafikan dalam sikap keagamaan
dan Raimon Lull. kaum Averrois.
Pendapat lain menyebutkan Namun sesungguhnya, Ibn
William Auvergne sebetulnya tidak- Rusyd sendiri tidaklah mengajarkan
lah membuat reaksi kepada Ibn “kebenaran ganda” itu. Mungkin
Rusyd, melainkan kepada Ibn Sina. bagi orang-orang Kristen Eropa,
Sebab kaum Fransiskan, yakni ordo failasuf kita ini mengesankan meng-
Katolik yang mengajarkan pikiran- ajarkan jenis kemunafikan itu dise-
pikiran Ibn Rusyd, pun memperoleh babkan oleh pendirian tentang
ide mereka tentang intelek aktif yang ta’wil atau interpretasi metaforis ter-
unik dari Ibn Sina (dari filsafat hadap teks-teks suci keagamaan dari
Isyrâqîyah), yang sesungguhnya Al-Quran maupun hadis yang
sejalan dengan ide Augustinus bernada antropomorfis. Ibn Rusyd

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 309


dengan tegas membela hak untuk Dialah (Tuhan) yang menurun-
melakukan interpretasi metaforis. kan kepada engkau (Muhammad)
Tetapi ia membatasi hak itu hanya Kitab Suci, dari antaranya adalah
kepada kaum khawas (khawâshsh), ayat-ayat muhkamât yang menjadi
bukan kaum awam ( ‘âwâmm). induk kitab dan yang lainnya
Menurut Ibn Rusyd, kaum kha- mutasyâbihât. Adapun orang-orang
was akan menjadi kafir kalau tidak yang dalam hatinya ada kesero-
melakukan ta’wîl, karena ia akan ngan, maka mereka mengikuti
mendapati berbagai point ajaran yang mutasyâbihât itu membuat
agama tidak masuk akal, tertolak. ta’wîl-nya. Dan tidaklah mengeta-
Dan sebaliknya, kaum awam akan hui ta’wîl-nya itu kecuali Allah
menjadi kafir kalau melakukan fitnah. Dan orang-orang yang
ta’wîl, karena pekerjaan itu sulit mendalam dalam ilmu, mereka
sekali dan tidak akan tercapai oleh berkata, “Kami beriman dengan
kemampuan akalnya, sehingga bagi- Kitab Suci itu; semua dari sisi
nya agama pun menjadi sulit dipa- Tuhan kami.” Dan tidaklah mam-
hami dan tertolak. Bagi Ibn Rusyd, pu merenung kecuali orang-orang
kaum awam harus memahami aga- yang berakal budi.
ma seperti apa adanya, sebab agama Kedua, cara baca untuk kaum
memang dinyatakan dalam lam- khawas:
bang-lambang dan simbol-simbol Dialah (Tuhan) yang menurunkan
(menurut istilah Ibn Sina, amtsâl kepada Engkau Muhammad Kitab
wa rumûz). Yakni, ungkapan-ung- Suci, dari antaranya adalah ayat-ayat
kapan dan alegoris, agar dapat de- muhkamât yang menjadi induk Kitab,
ngan mudah dipahami kaum awam dan lainnya mutasyâbihât. Adapun
yang merupakan bagian terbesar orang-orang yang dalam hatinya ada
umat manusia. keserongan, maka mereka mengikuti
Pandangan Ibn Rusyd (dan juga yang mutasyâbihât itu, dengan tujuan
Ibn Sina, serta umumnya para faila- membuat fitnah dan membuat ta’wil-
suf Islam, termasuk kaum Mu’ta- nya. Dan tidaklah mengetahui itu
zilah) tentang interpretasi metaforis kecuali Allah dan orang-orang yang
itu didasarkan kepada kemungkinan mendalam dalam ilmu. Kami beri-
adanya dua cara baca berkenaan de- man dengan Kitab Suci itu; semuanya
ngan bagian di mana harus berhenti dari sisi Tuhan kami. Dan tidaklah
dalam koma. Sebuah firman Ilahi mampu merenung kecuali orang-
yang relevan dari Al-Quran surat 3: orang yang berakal budi.
7 dapat mewakili dua cara baca ter- Jadi dengan dua kemungkinan
sebut. Pertama, untuk kaum awam: waqaf (tanda berhenti) itu, maka

310 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Ibn Rusyd berargumen bahwa hak sejarah, yang kemudian mengha-
melakukan ta’wîl hanyalah ada pada silkan ilmu-ilmu sosial dan huma-
kaum khawas, terutama pada faila- niora, sebetulnya sama dengan mem-
suf, sedangkan kaum awam tidak pelajari sunnatullah.
diperkenankan, dan harus mene- Untuk alam, ada istilah yang
rima apa adanya. lain, yaitu takdir—sebelum istilah
ini menjadi istilah ilmu kalâm. Tak-
dir artinya ketentuan yang pasti
dari Tuhan. Maka gambaran bahwa
BEDA SUNNATULLAH matahari beredar menurut garis
DENGAN TAKDIR edar yang sudah ditetapkan, seperti
dinyatakan dalam surat Yâ Sîn, itu
Ada sedikit kesalahpahaman di disebut sebagai takdir. Dan ma-
kalangan mereka yang kerap mem- tahari beredar menurut waktu yang
bicarakan konsep sunnatullah (sun- sudah ditentukan baginya; itulah
natullâh). Mereka menggunakan ketentuan Yang Mahaperkasa, Ma-
perkataan sunnatullah termasuk hatahu (Q., 36: 38). Kemudian
untuk hukum yang menguasai ada ilustrasi tentang rembulan se-
alam kebendaan. Padahal, kalau dari bulan purnama sampai dengan
dikembalikan kepada Al-Quran, tertutup kembali, itu pun takdir
sunnatullah adalah hukum yang dari Tuhan. Dan rembulan itu
menguasai kehidupan manusia Kami takdirkan berfase-fase, dari
dalam sejarah. Tegasnya, ia adalah bulan purnama menjadi bulan sabit
hukum sejarah. Karena itu, sunna- ataupun yang semula (Q., 36: 39).
tullah sebenarnya lebih banyak Tuhan menyebutkan adanya
berurusan dengan peradaban dan dua hukum: pertama adalah sun-
kebudayaan. Perkataan inilah yang natullah dan yang kedua takdir.
disebutkan dalam beberapa ayat Sunnatullah artinya tradisi, ke-
Al-Quran yang berkenaan dengan biasaan yang mapan dan mantap;
perintah Tuhan untuk mempelajari sedangkan takdir artinya ketentuan
sejarah, (Demikian itulah) hukum yang pasti. Tuhan seolah-olah
Allah yang juga berlaku bagi mereka mengatakan bahwa kehidupan
yang terdahulu, dan tidak ada kau manusia—dalam sejarah yang me-
dapatkan perubahan pada hukum nyangkut masalah politik, budaya,
Allah (Q., 33: 62). Dengan de- ekonomi, dan sebagainya—dikuasai
mikian, sunnatullah adalah hukum oleh hukum-hukum yang berasal
yang menguasai sejarah. Mem- dari kebiasaan-kebiasaan yang ada.
pelajari peradaban, kebudayaan, Tetapi kebiasaan ini begitu rupa

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 311


sehingga oleh Tuhan diilustrasikan Shah. Mereka mengarang banyak
sebagai tidak pasti, dan tidak ada sekali buku mengenai Iran, tetapi
kau dapatkan perubahan pada tidak satu pun yang menduga bah-
hukum Allah (Q., 33: 62). wa Shah yang hebat itu bakal jatuh
Daya prediksi ilmu sosial relatif oleh Khomeini. Ketika Khomeini
rendah, karena itu Pencanggihan atas ternyata menang, mereka kaget dan
ilmu sosial harus dilakukan. Se- bertanya-tanya, bagaimana itu bisa
dangkan pengamatan terhadap terjadi. Begitulah, ada variabel yang
benda mengha- tidak mereka per-
silkan exact scien- hitungkan. Situ-
ce atau ilmu ek- “Manusia suka tergesa-gesa dan asinya akan lebih
sakta. Disebut semua hal yang serba tergesa- sulit jika tidak
ilmu eksakta ka- gesa. Dengan alasan ini ia me- hanya menyang-
nyandarkan imannya pada hal-hal
rena variabelnya yang fana, yang datang dan pergi,
kut yang dapat
pendek, sehing- dan mengabaikan segala yang diamati saja, te-
ga seluruhnya sifatnya lebih abadi, yang tujuan tapi juga yang
bisa dikuasai. Ji- sebenarnya baru akan terlihat tidak bisa diama-
ka seorang ahli sepenuhnya di akhirat kelak.” ti. Siapa tahu!
air ingin menge- (Yusuf Ali) Bukankah Nabi
tahui apa haki- juga mengatakan
kat air Sungai bahwa beliau
Ciliwung, itu mudah saja; ia tinggal saja tidak diberitahukan untuk
mengambil sampel air Ciliwung melacak data orang sebab semua itu
kemudian membawanya ke labora- hanya diketahui oleh Allah Swt.
torium. Konklusi yang dia buat Masalah-masalah sosial kalau
melalui penelitian di laboratorium didekati dengan cara berpikir
itu hardly predictable, artinya siapa eksakta dan satu garis (monolinier),
pun yang mengambil air Sungai akan semakin jauh, sebab itu berarti
Ciliwung akan menghasilkan konk- mengasumsikan tidak adanya varia-
lusi yang sama. Tetapi ilmu-ilmu bel yang lain. Karena itu, menarik
kemasyarakatan tidak bisa begitu, ketika Ibn Khaldun menutup Mu-
karena banyak sekali variabel yang qaddimah-nya dengan mengatakan
terlibat di dalamnya. Sewaktu Iran bahwa ia telah merintis sebuah ilmu
masih dalam kekuasaan Shah, ada baru, yaitu ‘ilm ‘umrân atau ilmu
banyak sekali ahli Iran di Barat, peradaban. Selanjutnya dikatakan
termasuk Amerika—karena Shah bahwa tidaklah layak dan tidak
bersimpati kepada Barat dan orang mungkin seseorang mengembang-
Barat banyak bersimpati kepada kan ilmu itu secara sempurna,

312 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sehingga kewajiban generasi be- bertemu dengan orang Islam, bah-
rikutnyalah untuk mengembangkan kan sampai di Beijing sekalipun. Di
dan menumbuhkannya. dalam Al-Quran ada ilustrasi bahwa
Tetapi, apakah dengan demikian nanti di akhirat setiap orang akan
tidak ada lagi keperluan untuk dimintai tanggung jawab atas semua
mempelajari soft science? Jawabannya perbuatannya. Di antaranya ada
adalah tetap perlu, sebab sebagian yang mengatakan, “Kami orang-
besar pola-pola yang mengatur orang yang lemah di bumi ini,” (Q.,
hidup ini berasal dari konsep ilmu 4: 97). Yang ingin dikatakan se-
sosial. Maka, dalam Al-Quran ada benarnya adalah bahwa mereka di
perintah untuk mempelajari sejarah, bumi tidak bisa berbuat lain kecuali
Katakanlah, “Jelajahilah bumi ini berbuat yang jahat, karena mereka
kemudian lihatlah bagaimana akibat dikuasai oleh penguasa yang zalim,
orang yang mendustakan (kebenar- diktator, dan otoriter. Argumen se-
an)” (Q., 6: 11). Memang, di sini macam itu ternyata tidak diterima
yang disebutkan yang negatif, yaitu oleh Tuhan, “Bukankah bumi Allah
bagaimana orang bisa belajar dari luas, kamu dapat berhijrah?” (Q., 4:
kegagalan, atau dari malapetaka 97). Artinya memang ada perintah
yang menimpa bangsa-bangsa yang untuk mengembara. Karena tidak
lalu. Tetapi unsur positifnya juga ada laboratorium pengalaman ma-
bisa dilihat, yaitu bagaimana orang nusia, termasuk dalam hal men-
bisa belajar dari pengalaman-peng- dirikan masyarakat yang baik, maka
alaman yang baik dari yang lalu, yang dibutuhkan adalah belajar
meskipun sisi ini tidak begitu dra- dari sejarah sebagaimana banyak
matis, dan biasanya yang lebih diperintahkan di dalam Al-Quran.
penting adalah belajar dari kega- Pada waktu turunnya ayat-ayat
galan. Al-Quran mengatakan, Sudah itu, yang dimaksud sejarah tentu-
banyak cara (Sunnah—NM) yang nya ialah sejarah sebelum Nabi.
sudah berlalu sebelum kamu: mengem- Sekarang, sebagai perbandingannya,
baralah ke segenap penjuru bumi, dan sejarah yang dimaksud tentu saja
lihat bagaimana berakhirnya orang sejarah sebelum dan sesudah Nabi,
yang mendustakan (kebenaran) (Q., termasuk sejarah Islam. Itu yang
3: 137). Dulu, ayat itu pernah men- harus dipelajari. Kegagalan umat
jadi bagian dari etos orang Islam, Islam yang paling mencolok seka-
sehingga banyak orang Islam me- rang ini ialah bahwa mereka tidak
ngembara ke mana-mana. mempunyai kesadaran sejarah.
Dalam film Marcopolo juga ba-
nyak digambarkan bahwa ia sering

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 313


BEDAH MAYAT seperti halnya orang hidup (tapi
tidak pasti).
Prinsip harus menghormati Isyarat dalam keterangan Al-
jenazah, khususnya jika dikaitkan Kahlani itu (bahwa orang mati
dengan hadis tentang tidak diper- belum jelas bisa merasa sakit seperti
kenankannya menyakiti jasad orang orang hidup) agak berlawanan
yang telah meninggal, telah me- dengan beberapa hadis lain, khu-
nimbulkan kontroversi tentang susnya dengan hadis talqîn (meng-
boleh tidaknya bedah mayat. Dan ajari orang mati dengan kalimat
kontroversi itu akan dengan mudah syahadat—suatu petunjuk bahwa
dilanjutkan kepada persoalan pe- orang mati dapat mendengar, jadi
mindahan organ tubuh mayat ke dapat merasa sakit). Bahwa orang
tubuh orang lain (yang masih hidup). mati dapat mendengar merupakan
Tetapi riwayat hadis itu sendiri pendapat yang umum dianut kaum
agaknya tidak terlalu kuat. Ia Muslim di Indonesia. Namun ada
diriwayatkan oleh Imam Abu Daud indikasi bahwa yang dimaksud
dengan sanad yang memenuhi dengan talqîn itu bukanlah peng-
syarat kriteria hadis Imam Muslim ajaran kepada orang yang telah mati,
(namun tidak menyamai hadis melainkan kepada yang hendak
Muslim). Kemudian ada tambahan mati, yakni yang dalam keadaan
kata-kata amat penting oleh Ibn sekarat. Sebab perkataan “orang-orang
Majah dari riwayat Ummu Salamah, mati” dalam hadis itu adalah majâz
yaitu kata-kata “dalam dosanya”, (metafora) untuk orang yang hendak
sehingga hadis itu lengkapnya men- mati, tidak dimaksudkan bagi arti
jadi, “Mematahkan tulang orang yang harfiahnya.
telah mati adalah sama dengan Sebaliknya, isyarat Al-Kahlani
mematahkan tulang orang hidup- itu lebih bersesuaian dengan makna
hidup, ‘dalam dosanya’.” Oleh ka- yang dapat ditarik dari beberapa
rena itu Imam Muhammad Ibn ayat Al-Quran bahwa orang-orang
Isma’il Al-Kahlani menjelaskan yang telah meninggal itu seperti
bahwa persamaan itu menegaskan tidur nyenyak (Q., 36: 52), se-
kewajiban kita menghormati jasad hingga mereka akan terkejut se-
orang mati seperti menghormati waktu dibangkitkan dari kubur
orang hidup. Sedangkan tambahan pada hari kiamat.
“dalam dosanya” menerangkan, an- Lebih jauh, isyarat Al-Kahlani
tara lain, bahwa terdapat kemung- itu sejalan dengan beberapa firman
kinan (yahtamilu) orang yang telah lain yang menegaskan bahwa Nabi
meninggal itu bisa merasa sakit Muhammad tidak akan bisa mem-

314 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


buat orang yang telah mati atau lebih positif, yaitu prinsip kewa-
orang yang berada dalam kubur, jiban mempertahankan dan mengem-
menjadi mendengar (Q., 27: 80; bangkan kehidupan manusia. Me-
Q., 30: 52; Q., 35: 22). Dalam nurut agama, menghidupi atau
memahami firman ini pun tidak menghidupkan seorang manusia
lepas dari masalah penafsiran. memiliki nilai kebaikan sama de-
“Orang yang ada dalam kubur” ngan menghidupi atau meng-
dalam Q., 35: 22 adalah metafora hidupkan seluruh umat manusia
untuk orang yang berkeras kepala (Q., 5: 32). Maka usaha menyela-
tidak mau mendengarkan seruan matkan hidup seorang manusia
kepada kebenaran—yaitu orang adalah suatu amal kebajikan yang
kafir. Tapi, kenyataan bahwa meta- tak ternilai di hadapan Tuhan. Tentu
fora demikian itu digunakan me- saja termasuk kerelaan mendonasi-
nunjukkan kebenaran makna asal- kan organ tubuh kita untuk yang
nya, yaitu bahwa “orang dalam memerlukan.
kubur” memang tidak bisa men- Dirangkaikan dengan berbagai
dengar. kaidah ushûl al-fiqh (dasar-dasar
Dari uraian singkat di atas kira- yurisprudensi), kemungkinan pe-
nya dapat disimpulkan dengan ngembangan dan penarikan hukum
cukup mantap bahwa orang mati donasi organ tubuh itu dapat mem-
tidak bisa lagi merasakan apa yang peroleh keluwesan dan dinamika
terjadi pada tubuhnya, termasuk yang lebih jauh.
juga bila dipotong suatu organnya.
Dengan begitu, kewajiban meng-
hormati orang mati seharusnya
BEDUK LEBARAN
tidak membawa akibat dilarangnya
melakukan sesuatu yang perlu Dalam tradisi keislaman di
terhadap tubuhnya, seperti bedah Indonesia, selain fenomena mudik,
mayat dan pengambilan untuk ada beragam acara dalam rangka
dimanfaatkan. memeriahkan datangnya hari raya
Untuk memperoleh kepastian Idul Fitri seperti pemukulan beduk
lebih lanjut mengenai “hukum” dan takbir keliling, bahkan se-
donasi organ tubuh ini—selain ke- remonial-seremonial tertentu yang
mungkinan melihatnya sebagai memiliki tujuan sama. Berkenaan
tidak bertentangan dengan konsep dengan budaya memukul beduk,
fitrah dan dengan prinsip kewa- mengingat tidak semua umat Islam
jiban menghormati jenazah—harus memukul beduk, maka kita harus
digabungkan dengan prinsip yang memahami bahwa hal itu sebe-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 315


narnya hanya merupakan sebuah BEKERJA
tradisi dan bukan hal yang prin-
sipil. Pada awal mulanya, beduk Bekerja dalam ajaran Islam ada-
bukan budaya Islam namun berasal lah termasuk perintah agama. Kare-
dari budaya Cina dan kemudian di- na perintah agama untuk aktif
perkenalkan oleh para wali ke dalam bekerja itu, maka Robert Bellah
budaya Islam pada masa-masa pe- dalam bukunya Beyond Belief me-
nyebaran Islam di Nusantara. Hal ngatakan, dengan menggunakan
yang sama juga terjadi dengan suatu istilah dalam sosiologi mo-
wayang dan gamelan. dern, bahwa etos yang dominan da-
Menyinggung masalah budaya lam Islam ialah menggarap kehi-
luar, maka tidak hanya beduk dan dupan dunia ini secara giat, dengan
wayang serta gamelan saja, tetapi mengarahkannya kepada yang lebih
masih banyak lagi baik (ishlâh).
budaya asing yang “Etos yang do-
kemudian diadop- Sihir dan khayal tidak akan minan pada
si ke dalam buda- menghasilkan sesuatu yang ha- komunitas
ya Islam mengi- kiki, juga tidak akan mampu (umat) ini ialah
ngat Islam tidak menawarkan substansi apa-apa. (giat) di dunia
datang dalam se- Selain tak kan jaya, sihir dapat ini, aktivis, ber-
buah kelompok membawa bencana bagi yang
sifat sosial dan
mempraktikkannya.
atau bangsa yang politis, dalam
vacuum budaya. hal ini lebih
Dalam bidang arsitektur, kubah dekat kepada Israel kuno (zaman
masjid ternyata berasal dari arsitektur para nabi, sejak Nabi Musa dan se-
Byzantium. Bangunan tempat azan terusnya—NM) daripada kepada
atau menara (manârah) juga berasal agama Kristen awal (sebelum mun-
dari kata nûr atau nâr, artinya tempat culnya reformasi di zaman mo-
api bagi penyembahan agama Majusi dern—NM), dan juga secara relatif
di Persia, Iran, yang kemudian di- dapat menerima etos yang dominan
introduksi dan dimasukkan ke dalam di abad kedua puluh.”
budaya Islam menjadi menara mas- Maka, baik sekali direnungkan
jid untuk tempat azan. Namanya pesan Allah dalam surat Al-Jumu‘ah.
diganti menjadi mi’dzanah, artinya Maka bila shalat itu telah usai,
tempat azan, namun ternyata ku- menyebarlah kamu di bumi, dan
rang populer di kalangan umat carilah kemurahan (karunia) Allah,
Islam sendiri. serta banyaklah ingat kepada Allah,
agar kamu berjaya (Q., 62: 10).

316 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Jadi isi pesan itu ialah hendaknya orientasi seluruh kegiatan kita, da-
kita beribadah sebagaimana diwajib- lam rangka memperoleh ridlâ-Nya.
kan, namun kita juga harus bekerja Karena itu, dalam tasawuf, tinggi se-
mencari rezeki dari kemurahan kali nilai penghayatan “Nama-nama
Tuhan. Bersama dengan itu, kita harus Yang Baik” (al-asmâ’ al-husnâ) dari
senantiasa ingat kepadaNya, yakni Allah Subhânahu wa ta’âlâ.
memenuhi semua ketentuan etis dan Dalam rangka melaksanakan pe-
akhlak dalam bekerja itu, dengan me- kerjaan dengan sebaik-baiknya dan
nginsafi pengawasan dan perhitungan penuh rasa tanggung jawab kepada
Allah terhadap setiap bentuk kerja kita. Allah dan keinginan mencapai ridlâ
atau perkenan-Nya tersebut, maka
seseorang harus memperlihatkan
BEKERJA DENGAN IHSÂN hukum-hukum objektif yang me-
nguasai pekerjaannya, lahir dan
Bekerja dengan ihsân adalah be- batin. Dalam peristilahan Islam,
kerja sebaik-baiknya guna mencapai hukum-hukum objektif itu disebut
tujuan yang optimal, tidak setengah- sunnatullah (Sunnatullâh, hukum
setengah atau mediocre. Nabi Saw. atau ketentuan Allah), yakni me-
menerangkan makna ihsân melalui nyatakan apa yang terjadi sehari-
perumpamaan; kalau menyembelih hari sebagai hukum alam untuk
binatang hendaknya kita mengasah benda-benda mati dan hukum
pisau setajam-tajamnya sehingga sejarah untuk kesatuan rentetan
binatang itu tidak menderita dan pengalaman hidup manusia sebagai
hasil sembelihannya pun sempurna. makhluk sosial. Jika hukum-hukum
Pandangan ini dapat dikaitkan de- itu dipahami dan dipegang dalam
ngan pandangan bekerja dengan melaksanakan kegiatan, maka ke-
itqân, yaitu membuat segala sesuatu giatan itu akan membawa ke-
yang kita lakukan menjadi sebaik- bahagiaan. Bahagia karena ke-
baiknya, meniru dan sejalan dengan berhasilan usaha itu adalah rahmat
sifat Allah (Q., 27: 88). Karena itu Allah sebagai Al-Rahmân, yaitu
Nabi Saw. memberi petunjuk, Allah sebagai Yang Maha Pengasih
“Berakhlaklah kamu dengan akhlak dan Penyayang.
Allah” (Takhallaqû bi akhlâqillâh), Sebagai Al-Rahmân, Allah
yaitu kita dianjurkan “meniru” sifat- menganugerahkan rahmat-Nya di
sifat Tuhan. Sekalipun tidak mung- dunia ini berupa keberhasilan usaha
kin akan menyamai Allah, tetapi dan kebahagiaan kepada siapa saja
sifat-sifat Allah yang serba sempurna dari hamba-Nya yang berbuat
harus menjadi pedoman dan titik sesuai dengan Sunnah-Nya yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 317


tidak akan berubah-ubah tanpa sama pengalaman, eksperimentasi,
memandang apakah orang itu dan upaya kita dalam mencoba ke-
beriman ataupun ingkar kepada- hidupan. Maka, ada dimensi sabar.
Nya. Tidak ada gambaran yang Demikian juga dalam mengawasi
lebih tepat un- pemerintah, kita
tuk pandangan juga harus be-
hidup di atas itu lajar. Sebab kalau
kecuali yang di- tidak, bisa
berikan oleh kontra-produk-
Dr. Ir. Imadud- tif. Nabi Musa
din Abdul Ra- saja yang telah
him, seorang dilengkapi Allah
tokoh cendekia- dengan mukjizat
wan Muslim In- yang begitu he-
donesia yang bat dan musuh-
terkenal. Ia se- nya adalah lam-
ring menjelas- bang tirani yang
kan bahwa sebuah kasino dengan begitu dahsyat (Fir‘aun), tetap
penangkal petir yang baik tentu diberi pesan, Tetapi katakan kepada-
lebih selamat dari kemungkinan nya dengan lemah lembut, kalau-
disambar petir daripada sebuah kalau ia mau ingat atau takut (kepa-
masjid tanpa penangkal petir! Ter- da Allah) (Q., 20: 44).
jemahnya adalah seorang kafir yang Ini adalah dimensi kesabaran.
paham sunnatullah dan melaksana- Sebab kalau kita hanya menuruti
kannya akan lebih terjamin mem- retorika keras, maka efektivitasnya
peroleh keselamatan dan sukses di menjadi pertanyaan, meskipun ba-
dunia ini daripada seorang beriman rangkali secara emosional kita puas.
yang tidak mengetahui sunnatullah Tetapi itu hanya pemuasan emosi
dan karena itu tidak dapat melak- belaka. Memang, mengikuti jalan
sanakannya. lurus seperti yang dikehendaki Allah
Swt. adalah sangat sulit, dan harus
kita perjuangkan dalam hidup ini
BELAJAR BEBAS
dengan penuh kesungguhan. Di si-
tulah kita ketemu dengan istilah
Kebebasan akan membawa ke- mujâhadah, jihâd, ijtihâd dan seba-
pada kebahagiaan. Kebebasan gainya. Semuanya mengacu kepada
bukan kategori statis, tetapi sesuatu kerja keras dan sungguh-sungguh.
yang dinamis. Dia mewujud ber-

318 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


BELAJAR DARI AMERIKA dengan bahan-bahan dari berbagai
sumber.
Para tokoh pendiri negara kita Disebabkan oleh beberapa segi
merupakan komunitas intelektual perkembangan sejarahnya, Amerika
modern Indonesia angkatan per- Serikat dengan Presiden Franklin
tama, dan akses mereka kepada du- Delano Roosevelt selaku tokoh
nia pemikiran modern telah dengan utamanya saat itu, harus diakui
kuat sekali mewarnai gagasan-ga- telah menjadi rujukan utama di-
gasan mereka tentang masalah ke- banding dengan negara-negara lain.
bangsaan dan kenegaraan, serta ten- Roosevelt, yang oleh majalah-
tang cara penyelenggaraan peme- majalah internasional edisi milenium
rintahan dan penggunaan kekuasa- yang lalu dipandang sebagai pri-
an. Kutipan-kutipan dari karya para badi paling berpengaruh selama
pemikir Barat bertaburan dalam abad yang lalu (disusul oleh
tulisan-tulisan para tokoh itu. Mahatma Gandhi dan lain-lain),
Pikiran-pikiran politik John Locke, adalah seorang anti-imperialisme
Thomas Jefferson, Abraham dan kolonialisme. Ia mempunyai
Lincoln, Montesquieu, Rousseau, cita-cita membangun kembali
Renan, dan lain-lain, juga ideologi- dunia yang bebas dari penjajahan,
ideologi Karl Marx, Friedrich setelah Perang Dunia II. Roosevelt
Engels, Lenin, Sun Yat Sen, sangat adalah tokoh terpenting di balik
memengaruhi pikiran-pikiran para konferensi di Bretton Woods, New
pendiri bangsa. Mereka itu tidak Hampshire, 1994. Dalam konfe-
berasal hanya dari kalangan yang rensi Bretton Woods itu diputuskan
secara salah kaprah disebut “nasio- untuk mendirikan badan “Dana
nalisme sekular” seperti Soekarno, Moneter Internasional” (IMF) dan
Mohammad Hatta, dan Sutan Bank Internasional untuk Pemba-
Syahrir, tetapi juga dari kalangan ngunan Kembali dan Pengemba-
yang disebut “nasionalis Islam” ngan (IBRD, International Bank for
seperti Haji Omar Said Tjokroami- Reconstruction and Development,
noto, Haji Agus Salim dan Muham- yang lebih dikenal sebagai “Bank
mad Natsir. Titik temu mereka se- Dunia”). Lepas dari kinerja nyata
mua ialah aspirasi demokrasi mo- kedua badan keuangan interna-
dern. Mereka menguasai bahasa- sional itu yang akhir-akhir ini men-
bahasa Eropa seperti Inggris, jadi sasaran kecaman pedas berbagai
Prancis, dan Jerman—selain bahasa kalangan, Roosevelt harus diingat
Belanda—sehingga wawasan me- sebagai tokoh yang bermaksud
reka menjadi lebih kaya dan luas menggunakannya untuk tujuan-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 319


tujuan politik global yang lebih industri Jepang padat penduduk,
mulia, yaitu membangun kembali Hiroshima dan Nagasaki. Tindakan
dunia yang bebas dari kolonialisme itu dicatat dalam sejarah kema-
dan imperialisme, setelah Perang nusiaan sebagai tragedi yang sampai
Dunia II. Seandainya sempat dilak- sekarang belum ada tolak bandingan-
sanakan, pembangunan kembali nya, suatu pelanggaran terhadap
dunia itu akan sama dengan model nilai-nilai kemanusiaan yang tiada
Marshall Plan, 1947, untuk Eropa, taranya. Banyak orang berspekulasi
“a highly success- bahwa kekeja-
ful program of man itu tidak
U.S. economic Orang yang tidak mau melengkapi akan pernah ter-
ibadahnya dengan amal sosial,
and technical jadi. Tetapi apa
maka dengan sendirinya amal
assistance to 16 ibadahnya akan sia-sia atau tak
pun penilaian
European coun- bermakna, sebagaimana analogi orang, kenyataan
tries, to permit orang yang melakukan shalat ironis telah ter-
them to restore kemudian tidak menutup shalat- jadi, yaitu bahwa
their productive nya dengan mengucapkan salâm. peristiwa jatuh-
capacity after the nya bom atom
disruption of World War II.” Tetapi atas dua kota di Jepang itu telah
Roosevelt tidak sempat melak- membuka peluang untuk dipro-
sanakan niatnya, karena ia mening- klamasikannya kemerdekaan Indo-
gal mendadak pada awal jabatan nesia, 17 Agustus 1945, puncak
kepresidenannya yang keempat (12 perjuangan bangsa yang telah lama
April 1945), dan digantikan oleh dinanti-nanti.
wakilnya, Harry. S. Truman. Truman juga meninggalkan ma-
Sedikit cuplikan sejarah mutak- salah yang ikut menyulitkan Indo-
hir Amerika itu cukup penting di- nesia. Menurut banyak kalangan, ia
kemukakan, karena berpengaruh dianggap paling bertanggung jawab
besar sekali kepada pertumbuhan atas terjadinya eskalasi perang dingin
awal negara Indonesia. Presiden antara “Barat” dan “Timur” sesudah
Truman adalah penguasa Amerika Perang Dunia II. Dalam hal ini
yang memutuskan untuk membuat pun banyak orang berpendapat,
bom atom dengan proyek penelitian seandainya saat itu Roosevelt masih
superrahasia, “Manhattan Project” di hidup, mungkin perang dingin tidak
Universitas Chicago yang dipimpin akan separah akibat kebijakan
oleh Enrico Fermi. Setelah berhasil Truman. Walaupun begitu, sisa-sisa
dibuat, bom itu ia perintahkan kebijakan Roosevelt banyak yang
untuk dijatuhkan di atas dua kota bertahan. Amerika, bersama dengan

320 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Australia (pemerintahan Partai Bu- mencontoh Amerika, para pendiri
ruh), tergolong negara-negara Barat negara juga merancang pelaksanaan
yang banyak membantu kemer- demokrasi dengan pemerintahan
dekaan Indonesia. Ketika pada 10 presidensial periodik. Mereka juga
November 1945 Kota Surabaya menganut prinsip pluralisme, dan
dibombardir oleh tentara Inggris berpegang kepada asas kebebasan-
dan Belanda, Amerika dan Australia kebebasan menyatakan pendapat,
adalah dua negara Barat yang aktif berkumpul dan berserikat. Keselu-
menghalangi atau melerai. ruhan wawasan itu juga telah men-
Karena penampilan dan komit- jadi semangat umum setiap UUD
men Roosevelt yang mengesankan, yang pernah dimiliki Republik
beberapa tokoh pendiri negara sepanjang sejarahnya sampai seka-
Indonesia cukup banyak mendapat rang, seperti UUD RIS dan UUDS,
ilham dari pengalaman Amerika selain UUD 1945 sendiri, yang
saat itu dalam hal negara dan seni sekarang ini berlaku.
kenegaraan (state and statecraft).
Selain memilih bentuk republik,
para tokoh Indonesia juga menya-
dari perlunya dirumuskan dengan
BELAJAR DARI
jelas nilai-nilai asasi kenegaraan da-
KAUM MU’TAZILAH
lam dokumen utama negara. Nilai-
nilai asasi itu mereka rumuskan Telah umum diketahui bahwa
menjadi dasar-dasar negara yang dalam sejarah pemikiran Islam,
kemudian disebut Pancasila, yang kaum Mu’tazilah adalah pelopor
tertuangkan dalam dokumen pri- pembahasan masalah akal dan
mer Republik Indonesia, suatu wahyu. Dalam pandangan mereka,
dokumen yang dirancang sebagai kedua hal itu tidak mungkin ber-
naskah Deklarasi Kemerdekaan. tentangan. Sebab wahyu adalah
Meskipun akhirnya, karena bebe- kebenaran, dan akal adalah anu-
rapa sebab, tidak digunakan sesuai gerah Tuhan untuk mampu menang-
rencana semula—dan Deklarasi kap kebenaran itu. Pandangan ini
Kemerdekaan diganti dengan Pro- seluruhnya sejalan dengan berbagai
klamasi Kemerdekaan yang nas- dorongan dalam Al-Quran agar kita
kahnya ditulis Bung Karno secara menggunakan akal, berpikir, mere-
tergesa-gesa—namun semangat nung (ya’qilu, yatafakkaru, dan
dokumen primer itu dipertahankan yatadabbaru, dengan tashrif derivatif
dan kini menjadi Mukadimah masing-masing). Ayat-ayat Al-
Undang-Undang Dasar. Dengan Quran banyak sekali diakhiri de-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 321


ngan perkataan-perkataan itu, baik bang menjadi ekstrem sehingga ke-
yang bernada pujian kepada yang lak mereka dinyatakan oleh kaum
melakukannya ataupun yang ber- Sunni sebagai pembuat bid‘ah (ahl-
nada gugatan kepada yang tidak u ‘l-bid‘ah atau al-mubtadi‘ah) dan
melakukannya. golongan penurut keinginan sendiri
Secara populer diketahui bahwa (ahl-u ‘l-ahwâ). Namun secara ke-
pelopor gerakan Mu’tazilah ialah agamaan, pribadi mereka itu, seperti
Washil ibn ‘Atha (w. 131 H./749 dikatakan Ibn Taimiyah, adalah
M.) dari Bashrah, (bekas) murid orang-orang yang saleh dan sangat
Hasan Bashri (Al-Hasan Al-Bashri dapat dipercaya.
w. 110 H./728M.). Meskipun riwa- Dalam penilaian kalangan ahli se-
yat menyebutkan bahwa pikiran jarah politik dan pemikiran Islam,
i’tizâl-nya tumbuh karena kekece- kaum Mu’tazilah adalah “titisan”
waan kepada gurunya dalam menja- kaum Khawarij, kecuali bahwa mereka
wab tentang status seseorang yang itu tidak terlalu berat terobsesi kepada
mengaku beriman namun berdosa kekuasaan politik. Tapi, ketika paham
besar, Washil dapat dipahami lebih Mu’tazilah itu diambil oleh Khalifah
baik hanya jika diperhitungkan pe- Al-Ma’mun dan diputuskannya seba-
ngaruh gurunya itu. Sebab Hasan gai paham “resmi” negara (dengan
Bashri adalah seorang tokoh ulama ekses negatif yang ironis berupa
yang sangat cenderung kepada pa- mihnah atau pemeriksaan paham
ham Qadariyah, yang menyebabkan pribadi), kelompok Muslim “rasio-
ia banyak berhadapan dengan rezim nalis” itu mampu menggerakkan wa-
Umayah di Damaskus (yang terkenal wasan keilmuan dan etos intelektual
sangat kuat berpegang kepada dalam peradaban Islam yang hasil-
paham Jabariyah). hasilnya masih menjadi topik kebang-
Paham Qadariyah sendiri meru- gaan kaum Muslim sampai sekarang.
pakan salah satu tema pokok pan- Ekses paham i‘tizâl memang ada, tapi
dangan keagamaan kaum Khawarij. merupakan hal sekunder.
Lagi-lagi, sekalipun kaum “pembe- Kaum Muslim zaman modern
rontak” (makna harfiah perkataan mungkin tidak perlu mengulang
“khawârij”) ini “memberontak” ke- kembali secara keseluruhan paham
pada Ali ibn Abi Thalib, namun Mu’tazilah. Tetapi jelas sekali bahwa
banyak wawasan kaum Khawarij mereka perlu membangkitkan kembali
yang rasional dan demokratis be- wawasan keilmuan dan etos intelektual
rakar dalam wawasan khalifah keem- pada “zaman keemasan” Islam itu.
pat itu. Bahkan meskipun paham
kaum Khawarij akhirnya berkem-

322 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


BELAJAR DARI SEJARAH operasi Sunnatullah yang objektif
Menurut para ahli sejarah yang dan immutable, yang tidak tergan-
jujur, baik di Barat maupun di tung kepada siapa pun, termasuk
Timur, umat Islam klasik adalah tidak kepada kaum Muslim sendiri,
golongan manusia yang amat baik karena merupakan ketetapan Sang
memperlakukan musuh (di luar Maha Pencipta sejak zaman azali (pri-
Islam). Karena itu dalam tempo re- mordial). Maka Allah memerintahkan
latif amat singkat mereka mampu agar kita terus-menerus berusaha me-
menguasai kawasan dunia yang pa- mahami bagaimana beroperasinya
ling maju saat itu, yang terentang Sunnatullah itu dengan mempelajari
dari Lautan Atlantik sampai Gurun sejarah, kemudian menarik pelajaran
Gobi. Patut direnungkan bahwa se- dari sejarah itu.
mua ekspansi itu dilakukan tidak
demi penaklukan (qahr), melainkan
demi pembebasan (fath) manusia BELAJAR DISKUSI
dari penindasan. Jadi, tetap sejalan Dalam meningkatkan kemam-
dengan pandangan asasi Islam ten- puan menyatakan diri (self-expres-
tang damai dan perang. sion) anak didik di sekolah Madania
Di atas itu semua, Al-Quran perlu diajarkan cara berpidato. Teta-
memerintahkan kita untuk mem- pi yang lebih penting adalah diskusi.
pelajari sejarah, mengembara di du- Selain kita menciptakan—sebut
nia dan melihat pengalaman bangsa- saja—Soekarno-Soekarno, kita juga
bangsa yang lalu. Bagi kaum Mus- harus mampu mencetak Hatta-Hatta,
lim sekarang ini tentu saja kewa- yaitu orang yang bisa mendengar
jiban itu terutama tertuju kepada pendapat orang lain dan mengakui
sejarah umat sendiri, yang amat yang benar sebagai benar. Itu yang
kaya dengan pengalaman dan ba- disebut tipe leadership problem sol-
han pelajaran. Misalnya, mengapa ving (pemimpin yang bisa menye-
sampai terjadi Bagdad yang hebat lesaikan masalah), bukan solidarity
itu jatuh ke tangan bangsa Mongol, making. Kalau pertimbangan (ap-
dan mereka melakukan kekejaman peal) solidarity making ialah emosi,
yang tidak teperikan, baik terhadap pertimbangan problem solving ada-
manusia, peninggalan ilmiah, dan lah intelek atau akal.
bangunan-bangunan? Padahal Kalau dikemukakan dalam ung-
Bagdad adalah pusat Islam saat itu, kapan yang enak dan sekaligus
pusat agama Allah untuk akhir za- mencakup ide-ide besar, bunyinya
man? Jawabnya ialah bahwa di balik kira-kira seperti ini: “Sekolah Mada-
kejadian yang amat tragis itu ber- nia ini lebih ditujukan untuk men-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 323


ciptakan Hatta-Hatta, bukan Soe- bertobat”. Jangankan kita, Nabi
karno-Soekarno.” Artinya, sekolah Muhammad Saw. pun keadaannya
ini merupakan tempat untuk men- juga begitu. Dalam hadis yang se-
cetak orang yang berpikir rasional, ring dikemukakan oleh Ibn Tai-
tenang, dan mempunyai kemam- miyah disebutkan bahwa suatu saat
puan tinggi un- Nabi shalat zu-
tuk memecahkan hur lima rakaat,
masalah. Oleh padahal mesti-
Kalau hati nurani dalam diri kita
karena itu, sua- nya empat raka-
merupakan fitrah (kecenderungan
sana Madania suci) yang ada secara alami dalam
at. Para sahabat
harus egaliter diri kita, maka agama adalah mulai gelisah
dan demokratis, fitrah yang diturunkan Allah Swt. apakah shalat su-
yaitu suatu wa- kepada umat manusia untuk dah diubah atau
wasan yang me- memperkuat fitrah alami itu. ada tambahan
mercayai bahwa rakaat. Berita itu
manusia dilahirkan dalam fitrah; sampai kepada Nabi, lalu Nabi
bahwa setiap manusia mempunyai mengatakan, “Tidak ada yang di-
kecenderungan kebaikan yang di- ubah, itu hanya kekhilafanku. Aku
sebut hanîf. Artinya, setiap orang hanyalah seorang manusia yang bisa
mempunyai potensi untuk benar, lupa, oleh karena itu kalau aku lupa
karena itu setiap orang berhak me- ingatkan.” Nabi saja berpandangan
nyatakan pendapat. Kalau kita meng- begitu.
ingkarinya, berarti kita mengingkari
kesucian dasar dari manusia berupa
konsep fitrah.
BELAJAR LEGOWO
Perlu dicatat bahwa meskipun
berkecenderungan pada kebaikan, Umat Islam dididik supaya lebih
manusia itu lemah. Manusia dicip- mampu bersabar dan bersikap
takan dalam kodrat yang lemah (Q., tawâdlu dalam melihat perbedaan
4: 28). Dan salah satu kelemahan- di kalangan mereka sendiri, sehing-
nya ialah ketidakmampuannya un- ga bisa mendukung ukhûwah
tuk melihat jauh ke depan, sehingga Islâmîyah. Perbedaan tidak boleh
menjadi tawanan kekinian dan ke- dijadikan alasan untuk saling me-
disinian, dan karenanya, manusia ngejek atau memperolok satu sama
selalu punya potensi untuk salah. lain. Ada sebuah pepatah Melayu
“Setiap anak cucu Adam itu pem- yang berbunyi, “Menepuk air di
bikin kesalahan dan sebaik-baik dulang tepercik ke muka sendiri.”
pembikin kesalahan adalah yang Artinya kalau kita memperolok-olok

324 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sesama umat Islam, maka sebetul- menyangkut sekitar 14.000 masa-
nya kita menghina diri kita sendiri. lah; dan dengan Imam Hanafi ter-
Di tahun 1950-an, orang Muham- catat sekitar 6.000 perbedaan. Me-
madiyah memperolok orang NU reka tidak saling menghina, saling
sebagai “kaum menyalahkan,
kolot”. Sebalik- dan saling me-
nya, orang NU musuhi. Bah-
memanggil kan dikatakan
orang Muham- oleh Imam Abu
madiyah dengan Hanifah ketika
sebutan “kaum beliau terlibat
bid‘ah”, karena dalam polemik-
sekolah Muham- polemik bahwa,
madiyah meng- “Pendapat kita
gunakan bang- ini benar tetapi
ku, mengajarkan ada kemungki-
huruf Latin, bahasa Belanda, dan nan salah, pendapat orang lain itu
sebagainya, dan nama sekolahnya salah tetapi ada kemungkinan
HIS; padahal dalam tradisi, sekolah benar.” Orang Islam dididik untuk
ialah madrasah, tidak memakai bersikap seperti itu, sehingga tidak
bangku, dan memakai huruf Arab. ada masalah dalam soal perbedaan
Adalah ironis jika umat Islam ti- pendapat.
dak mampu belajar bersikap toleran
dalam menyikapi perbedaan. Sebab
ketika mereka mengaku menganut
salah satu mazhab, maka seharusnya BERADA DALAM KEGELAPAN
dipahami juga bahwa konteks kela-
hiran mazhab itu ialah karena ada- Berada dalam kegelapan adalah
nya kelapangan dada untuk berbe- kesengsaraan yang amat sangat, ka-
da. Imam Syafi’i adalah murid Imam rena itu mestinya kita tidak lupa
Malik, tetapi kemudian si murid ini kepada Tuhan dan kepada diri
menjelajah jauh lebih luas daripada sendiri. Allah mengingatkan “‘ud‘û
gurunya sendiri, dan berkembang rabbakum tadlaru‘ân wa khufyah”
menjadi tokoh yang independen, (berdoalah kepada Tuhanmu dengan
lalu mendirikan mazhab sendiri, penuh haru, dan dengan rahasia [Q.,
yaitu mazhab Syafi’i. Hal itu karena 7: 55]). Perlu digarisbawahi di sini
Imam Syafi’i mempunyai pendapat bahwa zikir sebenarnya merupakan
yang berbeda dengan Imam Malik, masalah pribadi, masalah pribadi

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 325


kita dengan Allah. Dengan merujuk bangsa Indonesia. Padahal di negara-
kepada ayat di atas, maka sebenarnya negara lain, apalagi di Arab, gelar
penggunaan loud speaker dalam haji hampir tidak dikenal.
berzikir adalah problem, atau lebih Ibadah haji sesungguhnya ha-
tegasnya tidak boleh. Al-Quran nyalah ritual berupa kunjungan
mengajarkan kita supaya khusyu wisata ke monumen-monumen Allah
dengan penuh haru dan penuh Swt.—dalam idiom Al-Quran di-
privacy dalam berzikir, karena hanya namakan sya‘â’ir, bentuk jamak
dengan begitu kita akan merasakan syi‘âr, yang memiliki arti sama
kehadiran Tuhan. Meskipun benar dengan monumen. Lewat wisata ke
efek kebersamaan dalam zikir ber- monumen-monumen Allah Swt.
pengaruh secara psikologis, tetapi tersebut, orang beriman dituntut
yang paling penting dari zikir ada- untuk dapat mempelajari, menarik
lah dalam hati. Itu yang disebut pelajaran sejarah perjuangan para
zikit khafî. nabi dan rasul Allah Swt. dalam
menegakkan kalimat atau agama
Allah Swt.
Perlu kiranya diingat bahwa ha-
BERATNYA SEBUAH IBADAH kikat ibadah dalam Islam bukanlah
untuk memenuhi kepentingan Allah
Kalau kita perhatikan secara se- Swt. sama sekali, melainkan demi
pintas, ibadah puasa terkesan berat memenuhi kepentingan manusia
dan menyusahkan: harus menahan sendiri. Dengan begitu, Allah Swt.
makan dan minum, serta hubung- mustahil bermaksud menyusahkan
an seks sejak fajar terbit hingga ma- hambaNya. Ibadah puasa, dari
tahari terbenam, yang keseluruhan- pesan-pesan yang terkandung di
nya adalah kebutuhan dasar manusia. dalamnya, justru merupakan per-
Namun, kalau kita bandingkan wujudan sebuah karunia dan kasih
dengan ibadah lain dalam Islam, sayang Allah Swt. dalam rangka
seperti ibadah haji, maka sebe- meningkatkan kepekaan ruha-
narnya juga sama. Bahkan, pada niah—salah satu dimensi manusia
zaman dahulu, melakukan ibadah yang sangat penting.
haji, ketika belum ditemukan kapal Selama menjalankan ibadah puasa
mesin, benar-benar merupakan per- secara benar, tidak saja dalam pe-
juangan yang sangat hebat. Inilah ngertian benar dari kaca mata fiqhî-
barangkali alasannya mengapa gelar yah atau lahiriah, seseorang diharap-
haji begitu berarti—dicantumkan kan akan memiliki ruhaniah yang
di depan nama, khususnya bagi sangat sugestif. Dengan demikian,

326 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dapat dilihat bahwa orang yang ber- beriman dan berbakti kepada Tuhan,
puasa pada hakikatnya sedang men- kemudian kita berbuat baik, maka
jalankan latihan atau olah ruhaniah, kita akan mendapatkan balasan ke-
spiritual exercise, sehingga dirinya baikan pula. Dan balasan kebaikan
merasa dekat secara ruhaniah dengan itu disangkutkan dengan luasnya
Allah Swt. Sebagai implikasinya, dia bumi Tuhan yang terbentang di de-
akan selalu merasa diawasi, di- pan mata kita. Ini jelas merupakan
perhatikan, dan dipedulikan oleh gambaran tentang lapangnya rasa
Allah Swt. karena merasakan se- kehidupan kita berkat adanya iman
buah kedekatan dengan Allah Swt. dan takwa kepada Tuhan itu. Kela-
Sikap yang demikian—dekat pangan ini berpangkal dari adanya
secara ruhaniah dengan Allah harapan kepada Allah, tempat kita
Swt.—menjadi ciri orang yang bersandar. Oleh karena dalam Kitab
takwa, sebagaimana dinyatakan Suci juga diberikan ilustrasi se-
dalam Al-Quran, Sungguh, mereka baliknya, yaitu Barang siapa ber-
yang berkata, “Tuhan kami adalah paling dari ingat kepada-Ku, maka
Allah,” kemudian tetap berpegang sungguh baginya ialah kehidupan
teguh (pada agama), mereka tak yang sempit, dan Kami akan giring
perlu khawatir, tak perlu sedih (Q., dia pada Hari Kiamat dalam kea-
46: 13). daan buta (Q., 20:1 24). Dan terasa
sempitnya kehidupan itu ialah ka-
rena tidak adanya harapan kepada
Allah.
Di samping itu, firman tersebut
BERBUAT BAIK
juga dapat dipahami menurut
Bumi Allah itu luas (Q., 39: 10) pengertian lahiriahnya. Yaitu bahwa
begitulah ungkapan dalam Kitab bumi ini luas, sehingga tidak ada
Suci Al-Quran. Lebih lengkapnya alasan bagi manusia untuk tidak
ayat suci itu ialah, Sampaikanlah: berbuat baik dan berbakti kepada
“Wahai hamba-hamba-Ku yang Allah hanya karena kebetulan
Beriman! Berbaktilah kamu sekalian tempat dia berdiam dan hidup ti-
kepada Tuhanmu! Kebaikanlah dak memungkinkan. Dengan per-
untuk mereka yang berbuat baik di kataan lain, kita dianjurkan untuk
dunia ini. Dan bumi Allah itu luas menjelajah bumi dan melihat ke-
...” mungkinan yang ada di luar tempat
kita sendiri. Bahkan dalam Kitab
Makna yang dapat dipahami Suci terdapat gugatan kepada me-
dari firman suci itu ialah bahwa jika reka yang tetap tinggal di suatu

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 327


tempat, padahal di tempat itu dia Artinya, secara moral sebetulnya
tidak mampu berbuat sesuatu yang dalam keadaan bagaimanapun kita
bakal meningkatkan harkat dan tetap dituntut bertanggung jawab
martabatnya yang diperoleh dari atas segala perbuatan kita, dan
iman dan bakti kepada Tuhan. Se- tidak dibenarkan dengan gampang
sungguhnya orang-orang yang di- mencari dalih untuk tidak mencoba
penuhi (ajalnya) oleh para malaikat hal yang terbaik dalam hidup ini.
dalam keadaan zhâlim (berdosa) ter- Sebab dengan adanya akal dan pi-
hadap diri me- kiran yang telah
reka sendiri, para dikaruniakan
malaikat itu ber- Kaum cendekiawan atau ulama Allah, maka wa-
kata, “Bagaima- ialah mereka yang sanggup de- jiblah atas kita
na kamu dahulu ngan baik memahami seluruh untuk selalu ber-
gejala alam di sekitarnya sebagai
(di dunia)?” Me- bekal menjalankan tugas ke-
ikhtiar mencari
reka menjawab, khalifahan, lalu mampu menang- kemungkinan
“Kami dahulu kap pesan-pesan Nabi sebagai yang terbaik da-
adalah orang- sumber-sumber ajaran, dan me- lam hidup ini,
orang tertindas di nyampaikannya kepada masya- biarpun untuk
bumi!” Para ma- rakat. itu kita harus ber-
laikat berkata, hijrah dari tem-
“bukankah bumi Allah itu luas pat asal kita. Dan ini menjadi salah
sehingga kamu dapat berhijrah di satu sumber dinamika orang yang
dalamnya?” (Q., 4: 97). benar-benar beriman, yang tidak
Jadi, digambarkan bahwa para pernah berputus asa dari rahmat
malaikat yang bertugas mematikan Allah.
kita nanti akan menggugat, meng-
apa tidak berpindah dari tempat
kita sekarang jika memang di tem-
BERDIALOG DENGAN
pat itu kita tidak dapat berbuat
ORANG YAHUDI
banyak untuk cita-cita kita yang
luhur seperti diajarkan oleh agama, Di Madinah banyak orang Ya-
hanya dengan alasan karena ditin- hudi yang berbahasa Arab. Itu tidak
das dan kehilangan kebebasan. Me- mengherankan karena bahasa Ibrani
ngapa tidak mencoba mencari sendiri sudah mati lama, barangkali
tempat baru di mana kita dapat sudah hampir seribu tahun, ketika
mengembangkan diri dan melak- Nabi hidup. Yang aneh adalah
sanakan cita-cita luhur itu? Padahal bahwa satu-satunya bahasa yang
bumi Allah itu luas! ribuan tahun telah mati justru

328 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sekarang dihidupkan kembali dan Orang Yahudi itu menjawab, “Ka-
benar-benar hidup, adalah bahasa- lau saya menyebut Rasulullah itu
nya Israel sekarang ini. berarti saya orang Islam, tetapi saya
Nabi Isa saja tidak berbicara de- kan bukan orang Islam, sehingga
ngan bahasa Ibrani, melainkan de- saya memanggil namanya saja se-
ngan bahasa Aramia atau Aramic, perti yang diberikan orangtuanya.”
kecuali ketika membaca Kitab Suci. Ternyata kemudian Nabi memang
Jadi bahasa Ibrani itu bahasa mati, membenarkan. Nabi berkata, “Ya be-
dalam arti hanya tertulis seperti nar, memang nama saya Muhammad,
bahasa Sanskerta, bahasa Latin, atau tidak apa-apa.”
bahasa Yunani sekarang ini. Me- Banyak lagi hadis yang mence-
mang aneh, karena fanatiknya, ritakan bahwa Nabi Muhammad
Israel berhasil menghidupkan kem- Saw. itu sering berdialog dengan
bali bahasa Ibrani. Tetapi bahasa orang-orang Yahudi. Kadang-ka-
Ibrani yang sekarang adalah bahasa dang dialog itu bahkan bernada gu-
Ibrani yang sudah banyak sekali yon, misalnya, sebuah ilustrasi
terpengaruh bahasa Arab. Artinya, menggambarkan bahwa orang Ya-
tata namanya (nomenclature) lebih hudi bertanya mengenai akhirat,
banyak yang mengandung kata- tetapi kemudian dijawabnya sendiri
kata bahasa Arab, sebagaimana pertanyaan itu; terkadang perta-
terjadi pada bahasa Persi. nyaan dan jawaban itu lucu sehing-
Nabi sering berdialog dengan ga Nabi tertawa-tawa. Jadi ada ke-
orang Yahudi sebagaimana dengan akraban pada waktu itu. Cuma
orang Arab. Kadang-kadang Nabi sayang karena ada faktor-faktor lain,
pergi ke Sinagog—atau bahasa hubungan itu terkesan seakan mem-
Ibraninya, Kenisat, yang sekarang buruk. Ini juga yang terjadi pada
menjadi nama gedung parlemen di orang Islam di Amerika.
Israel, sebab Kenisat itu artinya me-
mang gedung pertemuan. Dalam
salah satu riwayat disebutkan bahwa BERDIRI DI ATAS SEMUA
seorang Yahudi memberikan salam GOLONGAN
kepada Nabi, “Salâm ‘alayka yâ
Muhammad” (Salam kepada engkau Al-Quran mengatakan tegas
ya Muhammad). Tetapi seorang sa- sekali mengenai haramnya makanan
habat yang kelewat bersemangat yang hanya empat, Katakan
memukul orang itu. Kata sahabat [Muhammad], “Tidak aku dapatkan
itu, “Itu kan Rasulullah, kenapa ka- di dalam wahyu yang diberikan
mu menyebut Muhammad saja?” kepadaku sesuatu yang haram kecuali

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 329


kalau berupa bangkai atau darah sadar menular pada orang Islam
yang mengalir [maksudnya ada darah India sehingga mereka sangat ketat
yang beku: seperti jantung, hati, yang dalam masalah halal-haram, se-
sebetulnya zat keduanya adalah darah hingga seolah-olah apa pun yang
juga] atau daging babi, karena dilakukan orang selain Muslim
sesungguhnya semua itu kotor, atau adalah haram. Pandangan ini tidak
sesuatu yang disembelih untuk selain betul.
Allah” (Q., 6: 145). Ada beberapa Ibn Taimiyah mengatakan bahwa
kerumitan di sini. Sesuatu yang di- dulu Nabi dengan sahabatnya
sembelih untuk selain Tuhan itu berperang ke mana-mana, dan
sebetulnya mengacu pada sesajen, kalau makan daging tidak pernah
korban kepada berhala. Jika ditarik bertanya bagaimana cara menyem-
kesimpulan umum, semua ma- belihnya. Karena itu ‘A’isyah ber-
kanan yang disajikan kepada ber- pesan pada kita semua: “Halal-
hala itu haram biarpun hanya be- kanlah apa yang dihalalkan oleh
rupa nasi. Pada dasarnya yang surat Al-Mâ’idah dan haramkan apa
ditabukan itu ialah penyembahan yang diharamkan.” Perlu diketahui
kepada berhala, yang dalam hal ini bahwa dalam surat Al-Mâ’idah—di
intinya adalah haramnya sesajen. dalamnya juga ada pernyataan ten-
Menurut Ibn Taimiyah, semua tang sempurnanya agama Islam—
binatang meski cara membunuhnya ditegaskan soal halal-haram ter-
tidak mengikuti aturan tertentu, masuk dalam hal perkawinan (Q.,
asalkan dibunuh untuk tujuan di- 5: 1-5). Kawin dengan agama lain
makan, tetaplah halal. Memang (ahl al-kitâb, asal bukan musyrik)
agak rumit sedikit. Biasanya kita adalah halal. Di antara pandangan
mengatakan, binatang itu harus MUI (Majelis Ulama Indonesia),
disembelih dengan cara tertentu. ada hal yang menurut saya sering
Lalu ada konsep halal meat, yang pergi terlalu jauh (goes too far),
sebenarnya banyak terpengaruh seperti menghalangi, membatasi
dari Muslim India, karena mereka atau mempersulit kawin antar-
sedikit banyak masih terpengaruh agama. Itu tidak betul. Para sahabat
oleh paham kasta. Dalam sistem itu dahulu memiliki pendapat yang
kasta, yang paling mudah dikenal bebas sekali. ‘Utsman sendiri salah
adalah konsep pengharaman pada satu istrinya adalah orang Nasrani,
apa saja yang disentuh oleh kasta dan hal itu tidak menimbulkan
bawah. Jangankan makanannya, persoalan.
cangkir minumnya saja tidak boleh Pandangan saya terhadap fatwa
dipakai. Ini rupanya secara tidak MUI tentang katak atau kodok,

330 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang dahulu terkait dengan kebi- kemudian menginjak pada proses-
jakan Pak Harto untuk menggalak- nya. Selanjutnya adalah bagaimana
kan ekspor nonmigas, dengan pandangan dari mazhab-mazhab
pernyataannya bahwa “Kodok itu yang ada. Dalam hal ini, MUI ha-
haram memakannya, tapi halal rus berdiri di atas semua mazhab.
membudidayakannya,” adalah se-
buah fatwa yang plin-plan dan
oportunistik. Kalau hendak konse-
BERHATI-HATI PADA FITNAH
kuen, kita harus mengambil penda-
pat seperti yang dianut oleh orga- Dalam ajaran moral atau akhlak
nisasi Persis (Persatuan Islam). Ba- Islam, setiap orang harus berusaha
gi Persis anjing itu hanya makruh, dapat berbuat baik dalam situasi
karena hukumnya atau kondisi
tidak disebut se- apa pun. Tu-
cara langsung da- gas melakukan
lam Al-Quran. perbaikan ter-
Katak, untuk hadap segala
orang yang ber- kemungkaran
mazhab Hanbali, dinyatakan se-
termasuk orang- bagai amal so-
orang Persis, ada- sial atau tang-
lah halal. Orang gung jawab
Hanbali menga- sosial. Itulah
takan bahwa katak sebabnya Al-
itu halal, sehingga membudidaya- Quran menyebutkan bahwa suatu
kannya juga halal. Sekarang kita musibah yang datang tidak saja
mau memilih Mazhab Hanbali atau akan mengena atau menimpa
Mazhab Syafi’i. Jangan dicampur orang-orang yang berbuat jahat,
aduk. Demikian juga dalam kasus tetapi juga pada mereka yang baik-
Ajinomoto. Di sini saya bisa me- baik. Seperti disebutkan dalam fir-
ngerti mengapa Gus Dur menggu- man Allah Swt., Jagalah dirimu dari
gat bahwa MUI dalam setiap sta- bencana fitnah, yang tidak hanya
temennya selalu common sense, akan menimpa mereka yang jahat
spontan, reaktif, karena itu kadang- (zalim—NM) saja di antara kamu.
kadang tidak mendalam. Menurut Dan ketahuilah bahwa Allah keras
saya, sebetulnya yang harus diteliti sekali dalam menjalankan hukuman
terlebih dulu adalah substansinya, (Q., 8: 25).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 331


Ayat tersebut menasihatkan agar Oleh karena itu, dalam shalat, kita
orang beriman tidak boleh bersikap selalu membaca doa yang berbunyi,
permissive, tidak peduli dan melong- Tunjukilah kami jalan yang lurus
garkan terjadinya perbuatan dosa (Q., 1: 6).
atau kemungkaran. Dengan ung-
kapan lain, sesuai dengan konsep
ajaran Islam, tidak ada pandangan BERIBADAH DAN BERPIKIR
bahwa membiarkan perbuatan
mungkar yang bersifat merugikan Ada suatu firman suci yang baik
pribadi tidak akan merugikan orang untuk kita renungkan dan amalkan
lain. Apa pun bentuk perbuatan maknanya. Firman itu terbaca ter-
dosa atau ke- jemahannya ku-
mungkaran ha- rang lebih de-
rus dicegah ka- Selain berkewajiban menyampai- mikian: Katakan
rena yang demi- kan seruan-seruan kebenaran (hai Muham-
kian itu merupa- hakiki, kaum cendekiawan juga mad), Aku ha-
harus mengamalkan ilmunya
kan sebuah ko- nyalah menasi-
sendiri.
mitmen dan tu- hatkan satu per-
gas sosial setiap pribadi Muslim. kara saja kepada kamu semua, yaitu
Di sisi lain, konsisten dengan hendaknya kamu berdiri menghadap
konsep iman, kita memahami bah- Allah, berdua-dua (bersama orang
wa tidaklah mungkin keimanan lain) ataupun sendirian, kemudian
dapat disandingkan dengan sikap kamu berpikir (Q., 34:46). Dengan
oportunis. Sikap oportunis (yang kata lain, Nabi Saw. diperintahkan
mementingkan keuntungan selama untuk menyampaikan pesan yang
tidak dirugikan dengan mengabai- terdiri dari dua hal namun hakikat-
kan aturan moral) adalah sikap yang nya tunggal, yaitu beribadah dan
bertentangan dengan pesan-pesan berpikir.
keimanan itu sendiri. Bagi banyak kaum Muslim mak-
Itulah sebabnya perlu terus di- na firman itu sudah jelas, yaitu
adakan pelatihan ruhaniah atau bahwa beribadah dan berpikir ada-
jihâd al-nafs sebagai sebuah tahap lah dua kegiatan yang tidak boleh
menyucikan diri (tazakkâ). Dalam dipisahkan. Beribadah yang mem-
berbuat sesuatu, orang beriman ha- punyai efek pendekatan pribadi
rus terus meminta petunjuk, bim- kepada Allah mengandung arti
bingan dari Allah Swt. sehingga penginsafan diri pribadi akan mak-
tidak mudah tergelincir ke dalam na hidupnya, yaitu makna hidup
perbuatan dosa atau kemungkaran. yang berpangkal dari kenyataan

332 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bahwa kita berasal dari Tuhan dan benar akibat ketiadaan ilmu pada-
akan kembali kepada-Nya. Oleh nya, mungkin saja dia malah akan
karena itu, dengan sendirinya diha- membuat sesamanya celaka. Itulah
rapkan seseorang yang beribadah sebabnya ditegaskan dalam Kitab
sekurang-kurangnya memiliki per- Suci (Q., 58: 11) bahwa keunggulan
bentengan diri dari kemungkinan akan diberikan Allah kepada mereka
tergelincir kepada kejahatan. Inilah yang beriman dan berilmu. Jadi,
makna firman bahwa shalat men- bukan hanya beriman saja tanpa
cegah seseorang dari perbuatan keji ilmu dan juga bukan berilmu saja
dan mungkar. tanpa iman.
Secara lebih positifnya, beribadah Kesatuan antara iman dan ilmu
diharapkan mempunyai efek tum- itu dalam Islam menjadi dasar bagi
buh dan menguatkan komitmen perkembangan ilmu pengetahuan
moral, yaitu rasa ketertarikan batin di zaman klasiknya yang jaya. Kini
kepada keharusan berbuat baik para sarjana sepakat bahwa sebagian
kepada sesama manusia. Juga berarti besar dari ilmu pengetahuan mo-
diharapkan bahwa seseorang yang dern merupakan pengembangan
beribadat mempunyai dorongan lebih lanjut dari pokok-pokok pe-
yang tulus untuk bekerja dan ber- mikiran ilmiah zaman klasik Islam.
kegiatan yang membawa manfaat Di samping itu, ada faktor lain
kepada sesamanya. Di sinilah re- yang membuat beribadah dan ber-
levansinya berpikir sebagai gan- pikir itu penting dilaksanakan se-
dengan beribadah. Yaitu bahwa kita rentak, yaitu berpikir tentang ber-
tidak dibenarkan begitu saja me- ibadah itu sendiri. Ibadat memang
lakukan sesuatu yang kita anggap amat diperlukan, tapi dia harus ber-
baik sebagai hasil dorongan ibadat dasarkan sesuatu yang potensial ma-
kita, namun tanpa pengetahuan suk akal, bukan dongeng atau mi-
yang diperlukan untuk merea- tologi. Karena itu disebutkan bah-
lisasikannya secara benar. Dalam wa satu kualitas orang-orang yang
masyarakat sering terjadi seseorang beriman ialah bahwa mereka itu,
dengan dorongan kemauan baik jika diingatkan akan ayat-ayat
hendak berbuat suatu kebaikan, Tuhan, mereka tidak tunduk sebagai
namun hasilnya justru merugikan orang yang tuli dan buta (Q.,
orang lain. Maka orang itu karena 25:73), melainkan, seperti dikata-
kemauan baiknya, mungkin akan kan A. Hassan, tunduk dengan
tetap mendapatkan pahala di akhirat ikhlas dan dengan pengetahuan,
nanti; tapi karena kemauan baik karena menggunakan pikiran.
yang dia laksanakan secara tidak

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 333


BERIMAN DALAM KEGAIBAN segala kegiatannya. Dan berilmu
berarti mengerti ajaran secara benar
Banyak sekali ilustrasi bahwa dan memahami lingkungan hidup
orang yang bertakwa ialah orang di mana dia akan berkiprah, sosial-
yang beriman kepada kegaiban. budaya dan fisik, seperti ilmu yang
Artinya, sekalipun dia itu tidak me- dikaruniakan Tuhan kepada Adam
lihat Tuhan tetapi tetap beriman. sebagai bekal mengemban tugas
Pandangan semacam itu juga sebe- kekhalifahan di bumi, dan menjadi
tulnya adalah ihsan (ihsân), yaitu faktor keunggulannya atas para
seakan-akan melihat Tuhan. Karena malaikat (Q., 2: 31). Iman saja
tidak mungkin bisa melihat Tuhan memang cukup untuk membuat
(karena memang Tuhan tidak bisa orang berkiblat kepada kebaikan,
dilihat), maka harus yakin bahwa dan mempunyai “iktikad baik”. Tapi
Tuhan sedang melihat kamu. Itulah iman yang tidak dilengkapi dengan
takwa dan namanya takut kepada kecakapan seperti bagaimana me-
Allah dalam kegaiban. Hal ini laksanakan semuanya itu, juga tidak
sangat berfungsi dalam pemben- menjamin kesuksesan untuk mem-
tukan akhlak, sebab kalau orang buat orang cakap berbuat nyata.
betul-betul beriman dalam keadaan Namun tanpa bimbingan iman,
seperti ini, maka dengan sendirinya justru ilmunya itu akan membuat-
akhlaknya tumbuh menjadi baik nya celaka, lebih celaka dari orang
karena dia selalu takut kepada Tu- lain yang tidak berilmu. Karena itu
han, bahwa Tuhan selalu melihat- Nabi bersabda, “Barang siapa ber-
nya. tambah ilmunya namun tidak ber-
tambah hidayahnya, maka ia tidak
bertambah apa-apa kecuali semakin
jauh saja dari Allah.”
BERIMAN DAN BERILMU

Dalam Al-Quran, jaminan ke-


unggulan dan superioritas, terma-
BERIMAN MEMERLUKAN ILMU
suk kemenangan dan kesuksesan,
akan dikaruniakan Allah kepada Membicarakan masalah iman
mereka yang beriman dan berilmu dan ilmu berarti mengulang kaji se-
(Q., 58: 11). Beriman artinya suatu yang sudah amat sering dila-
mempunyai orientasi Ketuhanan kukan orang. Tapi tentu saja, per-
dalam hidup dengan menjadikan kara sebesar dan sepenting itu harus
perkenan Tuhan sebagai tujuan selalu sempat kita bicarakan tanpa

334 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bosan, mengingat dinamika per- dan ilmu adalah sekunder, peleng-
soalannya yang tidak akan habis kap. Ini bisa dilukiskan: “Lebih baik
dibahas. Kita bisa memulainya de- seorang yang jujur meskipun bodoh
ngan mengutip firman Ilahi sebagai- daripada seorang jahat meskipun
mana banyak dilakukan para mu- berilmu.” Atau, “Lebih baik seo-
balig kita :... Allah mengangkat rang yang bodoh tapi jujur dari-
mereka yang beriman di antara pada seorang pandai tapi jahat.”
kamu dan mereka yang diberi karu- Sebab kepandaian di tangan orang
nia ilmu pengetahuan ke berbagai jahat akan menunjang kejahatannya
tingkat (derajat, dalam bentuk itu sehingga berlipat ganda dan
jamak) (Q., 58:11). semakin merusak, seperti terbukti
Firman Ilahi itu menegaskan dari kejahatan kaum Nazi Jerman.
bahwa janji keunggulan, superio- Tetapi, jika masalahnya ialah
ritas, dan supremasi diberikan Allah keberhasilan usaha kebaikan yang
kepada mereka yang beriman dan maksimal, maka sesungguhnya
berilmu sekaligus. Iman akan men- iman dan ilmu itu tidak dapat
dorong kita untuk berbuat baik dipisahkan. Kekalahan orang atau
guna mendapatkan ridlâ Allâh, dan kelompok yang baik oleh orang atau
ilmu akan melengkapi kita dengan kelompok yang jahat jelas bukan
kemampuan menemukan cara yang karena faktor iman orang atau kelom-
paling efektif dan tepat dalam pok yang baik, tetapi hanya karena
melaksanakan dorongan untuk faktor ilmunya yang kurang. Salah
berbuat baik itu. Dengan kata lain, satu wujud nyata peran ilmu ialah,
iman mendidik kita untuk mem- misalnya, kemampuan berorganisasi
punyai komitmen kepada nilai-nilai dan menyusun kiprah. Karena itu
luhur, dan ilmu memberi kita terkenal sekali diktum, “al-bâthil bi-
kecakapan teknis guna merealisasi- nidlâm yaghlib al-haqq bi-ghayr
kannya. Ringkasnya, iman dan ilmu nidlâm”—kepalsuan yang tersusun
secara bersama akan membuat kita rapi akan mengalahkan kebenaran
menjadi orang baik dan sekaligus yang tidak tersusun rapi. Sesuatu hal
tahu cara yang tepat mewujudkan yang amat logis dan masuk akal.
kebaikan kita itu. Maka dapat dime-
ngerti mengapa iman dan ilmu
merupakan jaminan keunggulan
BERIMAN TIDAK
dan superioritas.
“MEMBABI-BUTA”
Memang, secara hierarki nilai,
masih tetap bisa dikenali bahwa Ciri orang beriman di antaranya
iman adalah primer, yang utama, ialah bahwa jika mereka diingatkan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 335


dengan firman-firman suci, tidaklah hayatan yang mendalam kepada
mereka itu kemudian tunduk patuh firman-firman suci jika ia tidak
begitu saja tanpa pengertian dan paham? Meskipun penegasan ini
pemahaman yang benar. Dalam Al- mengesankan adanya tekanan ke-
Quran peringatan itu terbaca demi- pada segi intelektual-kognitif,
kian: namun tidaklah berarti berten-
Dan apabila mereka diingatkan tangan dengan disposisi keruhanian
dengan ayat-ayat Tuhan mereka, yang mendalam sebagai prasyarat
tidaklah mereka bagi adanya ke-
itu tunduk kepa- mampuan me-
danya secara tuli Tugas dan peranan kaum cen- nangkap kebena-
dan buta (Q., dekiawan Muslim, yaitu ber- ran pesan-pesan
25: 73). tanggung jawab untuk menyampai- Ilahi. Justru ada-
kan dan mengembangkan makna
Jelas sekali yang lebih hakiki dalam kehidupan
nya kepahaman
bahwa salah satu keagamaan atau religiusitas yang tepat itu
sifat orang yang masyarakat, agar tidak berhenti akan memperku-
beriman ialah ti- hanya kepada segi-segi formal at disposisi ke-
dak menerima dan simbolik semata. ruhanian kita da-
sesuatu, meski- lam berhadapan
pun berupa ayat-ayat Allah, secara dengan firman-firman suci. Sejalan
“membabi-buta”, melainkan dengan dengan itu, Al-Quran pun berpesan
penuh kepahaman dan pengertian. agar kita tidak mengikuti sesuatu
A. Hassan, seorang ulama terkenal yang kita tidak paham, karena
di negeri kita ini, memberi penje- seluruh pribadi kita dengan bagian-
lasan kepada makna firman itu bagiannya ini akan dimintai per-
dengan mengatakan, “Tunduk dan tanggungjawaban (Q., 17: 36).
sujud dengan buta tuli waktu
mendengar Al-Quran itu ialah sifat
munâfiqûn. Hamba-hamba Allah
BERISLAM
yang terpuji, tidak berbuat demi-
kian, tetapi bersujud dengan ikhlas
dan dengan pengetahuan.” Ber-islâm bagi manusia adalah
Tuntutan kepada adanya penger- sesuatu yang alami dan wajar. Ber-
tian yang benar akan ayat-ayat Ilahi islâm menghasilkan bentuk hubu-
adalah hal yang wajar dan logis saja. ngan yang serasi antara manusia dan
Secara mudahnya kita dapat ber- alam sekitar, karena alam sekitar ini
tanya, apakah mungkin seseorang semuanya telah berserah diri serta
mempunyai apresiasi dan peng- tunduk patuh kepada Tuhan secara

336 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


alami pula. Sebaliknya, tidak berse- susnya, yang mengalami pemut-
rah diri kepada Tuhan bagi manusia lakan itu, disebut “thâghût”, yang
adalah tindakan yang tidak alami. berarti tiran, dan makhluk atau
Manusia harus mencari kemuliaan orang itu akan menjelma menjadi
hanya pada Tuhan, dan bukannya nidd (jamak: andâd, saingan Tuhan
pada yang lain. Ber-islâm sebagai atau tuhan-tuhan palsu).
jalan mendekati Tuhan itu ialah de- Maka setiap bentuk pengaturan
ngan berbuat hidup sosial
baik kepada se- manusia yang
sama manusia, melahirkan ke-
disertai sikap me- kuasaan mutlak
nunggalkan tu- adalah berten-
juan hidup ke- tangan dengan
pada-Nya, tanpa jiwa tauhîd, Ke-
kepada yang lain tuhanan Yang
apa pun juga. Maha Esa, atau
Karena kema- monoteisme.
haesaan dan ke- Pengaturan hi-
mutlakan-Nya, dup dengan
wujud Tuhan adalah wujud kepas- menciptakan kekuasaan mutlak
tian. Justru Tuhanlah satu-satunya pada sesama manusia tidaklah adil
wujud yang pasti. Semua selain dan beradab. Sikap pasrah kepada
Tuhan adalah wujud tak pasti, Tuhan, yang memutlakkan Tuhan
nisbi, termasuk manusia sendiri, dan bukan sesuatu yang lain, meng-
betapapun tingginya kedudukan hendaki tatanan sosial terbuka,
manusia sebagai puncak ciptaan adil, dan demokratis. Inilah yang
Tuhan. Maka sikap memutlakkan telah dicontohkan oleh Nabi
nilai manusia, baik yang dilakukan Muhammad Saw., yang ketelada-
oleh seseorang kepada dirinya nannya diteruskan kepada para
sendiri maupun kepada orang lain, khalifah yang bijaksana sesudah-
adalah bertentangan dengan prinsip nya.
Ketuhanan Yang Maha Esa, atau
tawhîd, monoteisme. Beribadat
yang tulus kepada Tuhan harus
diikuti dengan meniadakan sikap BERISLAM DAN BERIMAN
memutlakkan sesama makhluk, ter- Secara kebahasaan, Islam dan
masuk manusia. Makhluk pada iman memiliki arti sama, yaitu
umumnya, dan manusia pada khu- selamat dan aman. Tetapi menurut

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 337


istilah keagamaan, terdapat per- mereka, dan Allah pasti tahu siapa
bedaan halus antara keduanya. Ini yang benar dan pasti tahu siapa yang
dapat dilihat dari kasus ketika berdusta (Q., 29: 3). Ada lagi yang
orang-orang Arab Badui yang da- juga keras, Adakah kamu mengira
tang kepada Nabi mengaku sudah akan masuk surga tanpa mendapat
beriman, tetapi disanggah bahwa ujian dari Allah, mereka di antara
mereka baru Islam dan belum kamu yang berjuang (di jalan-Nya)
beriman, Orang-orang Arab pe- dan mereka yang berhati tabah? (Q.,
dalaman berkata, “Kami beriman.” 3: 142).
Katakanlah, “Kamu belum beriman;
tetapi katakanlah, Kami menye-
rahkan kehendak kami kepada
Allah. Iman belum masuk ke dalam
BERITA ALAM GAIB
hatimu...” (Q., 49: 14). Pada ayat
berikutnya baru ditegaskan apa Kita dapat mengetahui alam gaib
yang disebut iman. Orang-orang hanya melalui cerita dari orang yang
mukmin ialah yang beriman kepada mendapat berita, yaitu Nabi. Kita
Allah dan Rasul-Nya, dan tak pernah hanya percaya kepada orang yang
ragu, berjuang di jalan Allah dengan membawa berita itu. Berita-berita
harta dan nyawa. Mereka itulah yang dapat kita lihat dalam Al-
orang-orang yang tulus hati (Q., 49: Quran, seperti terdapat dalam surat
15). Maka dalam tafsiran lebih Yã Sîn, adalah mengenai gambaran
lanjut berarti terdapat suatu ke- yang cukup dramatis tentang akan
mungkinan orang sudah Islam teta- adanya pengadilan Tuhan. Pada saat
pi belum beriman, dengan akibat itu kita menjadi pesakitan yang
antara lain bahwa keislamannya memohon supaya dilindungi Tuhan
belum memengaruhi tingkah laku- dan terus mencoba membantahnya.
nya. Artinya, iman membawa kon- Kemudian Tuhan menutup mulut
sekuensi-konsekuensi yang berat kita, Hari itu akan Kami tutup mulut
kalau belum kita terima, tetapi tum- mereka, tetapi tangan mereka akan
buh secara alami kalau sudah kita berbicara kepada Kami dan kaki
terima. Dalam Al-Quran terdapat mereka akan memberikan kesaksian
banyak gugatan keras, misalnya atas segala yang mereka kerjakan
Adakah manusia mengira, bahwa (Q., 36: 65). Kita harus curiga pada
mereka akan dibiarkan berkata, badan kita sendiri, karena dia akan
“Kami beriman, padahal mereka menjadi saksi atas segala pekerjaan
tidak diuji?” (Q., 29: 2). Dan Kami yang kita lakukan. Kalau sudah
telah menguji orang-orang sebelum demikian, apalagi kalau saksi mem-

338 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


beratkan, badan kita tidak lagi menuju Tuhan seperti yang dimuat
peduli apakah kita masuk surga atau dalam kitabnya, Isyârât. Memang,
neraka, karena memang yang masuk Neo-Platonisme yang spiritualistis
surga atau neraka adalah ruh se- itu banyak mendapatkan jalan
mata. masuk ke dalam ajaran-ajaran Sufi.
Yang paling menonjol ialah yang
ada dalam ajaran sekelompok orang-
orang Muslim yang menamakan
BERKENALAN DENGAN diri mereka Ikhwân Al-Shafâ (secara
FALSAFAH longgar: Persaudaraan Suci).
Dahulu, orang-orang Muslim Kita sepenuhnya dapat berbicara
berkenalan dengan ajaran Aristo- tentang pengaruh besar Aristo-
teles dalam bentuknya yang telah telianisme, yaitu dari sudut kenya-
ditafsirkan dan diolah oleh orang- taan bahwa kaum Muslim banyak
orang Syria, dan itu berarti masuk- memanfaatkan metode berpikir
nya unsur-unsur Neo-Platonisme. logis menurut logika formal (silo-
Cukup menarik bahwa sementara gisme) Aristoteles. Cukup sebagai
orang-orang Muslim begitu sadar bukti betapa jauhnya pengaruh
tentang Aristoteles dan apa yang ajaran Aristoteles ini ialah popu-
mereka anggap sebagai ajaran- lernya ilmu mantik di kalangan
ajarannya, namun mereka tidak orang-orang Islam. Sampai sekarang
sadar, atau sedikit sekali, me- masih ada dari kalangan ‘ulamâ’ kita
ngetahui adanya unsur-unsur Neo- yang menulis tentang mantik,
Platonisme di dalamnya. Ini me- seperti K.H. Bishri Musthafa dari
nyebabkan sulitnya membedakan Rembang. Ditambah lagi, ilmu
antara kedua unsur Hellenisme mantik juga masih diajarkan di
yang paling berpengaruh kepada beberapa pesantren. Memang,
falsafah Islam itu, karena memang beberapa ‘ulamâ’ di masa lalu telah
terkait satu sama lainnya. mencoba meruntuhkan ilmu man-
Sekalipun begitu masih dapat tik (seperti Ibn Taimiyah dengan
dibenarkan melihat adanya penga- kitabnya, Naqdl Al-Manthiq dan
ruh khas Neo-Platonisme dalam Al-Suyuthi dengan kitabnya,
dunia pemikiran Islam, seperti yang Shawn Al-Manthiq wa Al-Kalâm ‘an
kelak muncul dengan jelas dalam Fann Al-Manthiq wa Al-Kalâm).
berbagai paham Tasawuf. Ibn Sina, Namun Al-Ghazali, meski telah
misalnya, dapat dikatakan seorang berusaha menghancurkan falsafah
Neo-Platonis, disebabkan ajarannya dari segi metafisikanya, adalah
tentang mistik perjalanan ruhani seorang pembela ilmu mantik yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 339


gigih, dengan kitab-kitabnya seperti dan sedikit sekali terdapat hal se-
Mi‘yâr Al-‘Ilm dan Mihak Al-Na- rupa dalam Hellenisme.
zhar. Bahkan kitabnya, Al-Qisthâs Lebih lanjut, falsafah kemudian
Al-Mustaqîm, dinilai dan dituduh memengaruhi ilmu kalâm. Meski
Ibn Taimiyah sebagai usaha men- begitu, tidaklah benar memandang
campuradukkan ajaran Nabi de- ilmu kalâm sebagai jiplakan belaka
ngan falsafah Aristoteles, karena dari falsafah. Justru dalam ilmu
uraian-uraian keagamaannya, dalam kalam orisinalitas kaum Muslim tam-
hal ini ilmu fi- pak nyata. Seper-
qih, yang meng- ti dikatakan Wil-
gunakan sistem “Barangsiapa dapat memberi liam Lane Craig
ilmu mantik. maaf dan menciptakan perda- dalam Kalâm
Bagaimanapun maian, maka balasannya dari Cosmological Ar-
mustahil melihat Allah.” gument, berikut
falsafah Islam se- ini, “Argumen
bagai carbon copy Hellenisme. kalâm sebagai bukti adanya Tuhan
Pasalnya, semua pemikir Muslim, berasal dari dalam pikiran para
meski terdapat variasi, berpandangan teolog Arab zaman pertengahan,
bahwa wahyu adalah sumber ilmu yang menyusup ke Barat, di mana
pengetahuan dan, karena itu, me- ia menjadi pusat kontroversi yang
reka juga membangun berbagai diperdebatkan secara hangat. Pe-
teori tentang kenabian, seperti yang mikir-pemikir dari dua pihak ber-
dilakukan Ibn Sina dengan risa- hadapan satu sama lain: Al-Ghazali
lahnya yang terkenal, Itsbât Al- lawan Ibn Rusyd, Saadia lawan
Nubûwât. Mereka juga mencu- Musa ibn Maimun, Bonaventure
rahkan banyak tenaga untuk mem- lawan Aquinas. Persoalan pokok
bahas kehidupan sesudah mati, dalam seluruh perdebatan itu ialah
suatu hal yang tidak terdapat pa- apakah rentetan zaman dari
danannya dalam Hellenisme, kecua- kejadian masa lampau itu dapat
li pada kaum Hellenis Kristen. Para secara aktual tak terbatas. Ilmu
failasuf Muslim juga membahas kalâm adalah unik dalam pemikiran
masalah baik dan buruk, pahala umat manusia. Ia merupakan sum-
dan dosa, tanggung jawab pribadi bangan Islam dalam dunia falsafah
di hadapan Allah, kebebasan dan yang paling orisinal. Argumen-
keterpaksaan (determinisme), asal argumen yang dikembangkan da-
usul penciptaan dan seterusnya, lam ilmu kalâm menerobos dunia
yang kesemuanya itu merupakan pemikiran Barat, sebagaimana
bagian integral dari ajaran Islam, banyak pikiran-pikiran Islam yang

340 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lain, meskipun hanya sedikit dari karena mereka mewarisi argumen-
orang-orang Barat yang menga- argumen itu dari para teolog dan
kuinya.” failasuf Arab, yang sayangnya cen-
Berkenaan dengan ini, Craig derung kita lupakan.”
mengatakan lebih lanjut: “Para pe- Sebagaimana telah menjadi
mikir Yahudi berpartisipasi sepe- pokok pembicaraan buku William
nuhnya dalam kehidupan intelek- Craig yang dikutip itu, argumen-
tual masyarakat argumen kos-
Muslim, banyak mologis kalâm
di antara mereka ternyata kini ba-
yang menulis da- nyak mendapat-
lam bahasa Arab kan dukungan
dan menerjemah- temuan-temuan
kan karya-karya ilmiah modern.
Arab ke dalam Teori big-bang
bahasa Ibrani. dari Chandra-
Dan orang-orang sekbar (peme-
Kristen kemu- nang hadiah No-
dian membaca bel), temuan-te-
dan menterjemahkan karya-karya muan astronomi modern, dan
para pemikir Yahudi itu. Argumen konsep waktu dari Newton dan
kalâm bagi permulaan adanya alam Einstein, semuanya, menurut Craig,
raya menjadi perdebatan yang mendukung argumen kosmologi
panas, karena ditentang oleh Aqui- ilmu kalam tentang adanya Tuhan
nas namun digunakan dan di- yang “personal”, yang telah mencip-
dukung oleh Bonaventure. Argu- takan alam raya ini:
men falsafah dari wujud pasti “Dengan begitu kita telah me-
(wâjib) dan wujud mungkin (mum- nyimpulkan adanya Khâliq yang
kin) banyak digunakan dalam personal bagi alam raya, yang ada
berbagai bentuk dan akhirnya tanpa berubah dan berdiri sendiri
menjadi kunci argumen Thomis sebelum penciptaan alam dan
untuk adanya Tuhan. Begitulah, dalam waktu sesudah penciptaan
bahwa argumen kosmologis itu itu. Inilah inti pusat apa yang oleh
sampai ke para teolog berbahasa kaum teis dimaksudkan dengan
Latin, yang dalam budaya Barat “Tuhan” ...Argumen kosmologi
mereka itu menerima pengakuan kalâm membimbing kita ke arah
untuk orisinalitas, yang mereka adanya Khâliq yang berpersonal
sendiri tidak sepenuhnya berhak, bagi alam raya ...”

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 341


Apakah membuktikan adanya perspektif baru terhadap Islam.
Tuhan yang personal itu menjadi Umat Islam Indonesia yang selama
titik perhatian sentral falsafah dan ini merasa bahwa dunia ini hanya
kalâm? Setelah membuktikan de- dunia Indonesia, bahwa Islam itu
ngan dalil-dalil dan argumen- hanya seperti yang ada di Indonesia,
argumen yang mantap, para failasuf kini serta merta melihat adanya di-
dan mutakallim beralih ke usaha mensi lain dari Islam yang dalam
memahami makna wujudnya Tuhan beberapa hal cukup prinsipil perbe-
itu bagi manusia, kemudian dikem- daannya dengan kita, kaum Sunni.
bangkan menjadi dalil-dalil dan Kita mengetahui bahwa Islam di
argumen-argumen untuk mendu- Indonesia ini hampir homogen. Per-
kung kebenaran agama. Seperti tama, hampir semua mereka berpa-
ditegaskan oleh Ibn Rusyd dalam ham Ahli Sunnah wal Jamaah;
Fashl Al-Maqâl, kegiatan berfalsafah Kedua, anutan mazhab fiqih Ahli
adalah benar-benar pelaksanaan Sunnah wal Jamaah di sini ialah
perintah Allah dalam Kitab Suci. mazhab Syafi’i; Ketiga, anutan
Maka, kata Ibn Rusyd, falsafah dan mazhab kalam Ahli Sunnah wal
agama atau syarî‘ah adalah dua Jamaah di sini ialah mazhab
saudara kandung, sehingga meru- Asy’ari—meskipun dalam rumusan
pakan suatu kezaliman besar jika muktamar NU di Situbondo dinya-
antara keduanya dipisahkan. Hanya takan bahwa salah satu ciri dari
memang, kata Ibn Rusyd lagi, ter- Ahli Sunnah wal Jamaah ialah
dapat kalangan agama yang karena bahwa dalam masalah akidah di-
ketidaktahuannya memusuhi fal- anut paham Asy’ari dan/atau Matu-
safah, dan kalangan falsafah yang ridi. Barangkali karena kita tidak
juga karena ketidaktahuannya me- mengenal Maturidi, maka ketika
musuhi syarî‘ah. Ibn Rusyd sendiri mendapatkan literatur tentang Al-
adalah seorang failasuf yang amat Maturidi kita masih kaget. Paham
mendalami syarî‘ah. Maturidiyah terutama dianut oleh
mereka yang dalam fiqih menganut
mazhab Hanafi. Maka orang India
atau Pakistan yang Sunni semuanya
BERKENALAN DENGAN SYIAH menganut paham Maturidi.
Mereka yang berpaham Syiah
Perkenalan dengan paham Syiah umumnya menganut sistem kalam
yang muncul secara spektakuler Mu’tazilah, karena itu mereka lebih
melalui keberhasilan Revolusi Iran rasional. Di dalam polemik-polemik
pada 1979 telah menghadirkan klasik, orang-orang Syiah juga dise-

342 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


but Al-Thabari dengan paham kalangan Syiah, hadis mereka lebih
Qadariyah, yaitu paham yang sa- bersandarkan kepada Ahlul Bait,
ngat menekankan kebebasan manu- karena di luar itu beritanya tidak
sia. Ibn Taimiyah, salah seorang dipercaya. Jadi, mereka tidak men-
tokoh mazhab Hanbali, dan karena ceritakan hadis dari ‘A’isyah, karena
itu juga merupakan tokoh dari maz- dia pernah memerangi Ali. Tetapi
hab Sunni, menulis buku polemik- yang aneh ialah hadis-hadis Syiah
nya, Minhâj Al-Sunnah fî Naqd Al- dan hadis-hadis Sunni itu, terlepas
Kalâm Syî‘ah wa Al-Qadariyah. Ber- dari perawinya, isinya sangat mirip,
dasarkan buku ini, Syiah beraliran meskipun bisa saja kalimatnya ber-
Qadariyah. beda. Oleh karena itu, orang Sunni
Banyak yang berpandangan bah- pun sebetulnya bisa memanfaatkan
wa kaum Syiah mempunyai Al- hadis mereka terutama hadis-hadis
Quran yang berbeda dengan kaum hikmah, yaitu hadis-hadis yang
Sunni. Pandangan semacam itu berbicara mengenai kebaikan.
tidak benar. Tidak ada perbedaan
satu huruf pun antara Al-Quran
kaum Syiah dengan Al-Quran kaum
Sunni. Bahkan rasm-nya (mushaf )
BERKORBAN
ialah ‘Utsmani, sama dengan Sun-
ni, begitu juga dengan cara mem- Berkorban diambil dari kata
bacanya (qirâ’at). Karena itu, akan qurbân, dari akar kata qaraba yang
terkesan mengada-ada untuk mem- memiliki arti dekat. Artinya, ber-
bedakan antara Al-Quran kaum korban akan dapat membuat jiwa
Syiah dan Sunni. Memang ada atau ruhani seseorang menjadi
masalah penafsiran yang berbeda, dekat dengan Tuhan. Dalam bahasa
tetapi hal ini pun juga terjadi di kala- Inggris, berkorban diterjemahkan
ngan Sunni sendiri sehingga muncul dengan sacred, artinya suci, kemu-
bermacam-macam tafsir. dian menjadi sacrifice yang artinya
Sedikit perbedaan muncul terkait berkorban karena ketulusan hati
di sekitar masalah sunnah. Sunnah atau kesucian hati, semata-mata
kaum Sunni yang formal ialah yang karena Tuhan.
terkumpul terutama di dalam Al- Hal yang serupa juga pernah di-
Kutub Al-Sittah (Kitab Hadis yang alami bangsa Indonesia saat perang
Enam), yaitu karangan atau koleksi kemerdekaan Republik Indonesia di
Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, bulan Ramadlan. Itu menuntut
Tirmidzi, Al-Nasa’i, dan Abu Daud, kesiapan jiwa dan ruhani untuk
yang disusun selama 100 tahun. Di berkorban. Berkorban karena ketu-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 343


lusan dan kesucian tersebut di- dia tidak begitu stabil. Ini juga ada
buktikan selama pecah dan berkeca- korelasinya dengan perintah dalam
muknya perang kemerdekaan. Para Al-Quran bahwa kita harus tetap
pejuang kita se- menjalankan ke-
lalu memekikkan adilan meskipun
takbir Allâhu Ak- sedang dibenci
bar, Allâhu Ak- “Kalau kamu sekaligus penganut orang. ...dan ja-
bar. Dengan pe- transendentalisme dan immanen- ngan kebencian
tisme, engkau benar. Oleh karena
kik itu, para pe- itu, engkau menjadi pemimpin, dan
orang kepadamu
juang menjadi dalam ilmu pengetahuan engkau membuat kamu
merasa dekat de- adalah sayyid. Barangsiapa bicara berlaku tidak adil.
ngan Tuhan se- tentang dua, dia musyrik. Barang Berlakulah adil.
hingga mereka siapa bicara tentang kesatuan, dia Itu lebih dekat ke-
tidak takut mati. itulah tauhid.” pada takwa (Q.,
(Ibn ‘Arabi)
Dalam kasus 5: 8).
serupa, kita ter- Dengan me-
ingat akan perjuangan heroik arek- nuruti emosi, seperti kebencian atau
arek Surabaya yang dipimpin oleh sebaliknya, kecintaan yang tidak
Bung Tomo. Dalam pidatonya, dia proporsional, maka kita akan kehi-
membakar semangat dan jiwa para langan objektivitas. Ada pepatah
pejuang dengan takbir untuk meng- Arab yang artinya, “Sorot pandang
hadapi serangan sekutu di kota ter- mata kecintaan menjadikan buta
sebut. terhadap kekurangan-kekurangan,
sebaliknya sorot pandang kebencian
membuat lupa terhadap kebaikan-
kebaikan.”
BERLAKU ADIL DALAM Kalau mencintai sesuatu atau se-
SEMUA KONDISI
seorang, yang tampak hanyalah ke-
Dalam fiqih, orang yang sedang baikan, sedang keburukannya meng-
marah tidak boleh membuat kepu- hilang. Begitu juga sebaliknya. Semua
tusan hukum. Hal ini juga berlaku itu adalah sikap yang tidak adil.
pada seorang hakim. Bahkan ada
teori fiqih—tidak semua ulama me-
nyetujui tetapi cukup banyak yang
BERLOMBA-LOMBA
menganutnya—bahwa wanita yang DALAM KEBAIKAN
sedang datang bulan tidak boleh
memberikan kesaksian, karena ada Istilah “berlomba-lomba dalam
efek emosional yang menyebabkan kebaikan” (Arab: fastabiqû al-

344 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


khayrât) terdapat dalam Al-Quran paksa jugakah orang supaya beriman?
di beberapa tempat. Semuanya ter- Dan orang tidak akan beriman
kait dengan kesediaan kita meng- kecuali dengan izin Allah juga, dan
hargai manusia yang memang Ia menanamkan keraguan (atau
diciptakan oleh Allah dalam kea- kekaburan) (menimpakan kemur-
daan plural. Kalau ada orang yang kaan—NM) pada mereka yang tidak
kebetulan kiblatnya tidak ke Mak- menggunakan pikiran (Q., 10: 99-
kah, jangan dipersoalkan. Tetapi 100). Di tempat lain disebutkan,
berlomba-lomba sajalah dengan Maka berilah peringatan, karena
mereka menuju suatu kebaikan, engkau hanya memberi peringatan.
karena setiap kelompok mempunyai Engkau bukan orang yang berkuasa
arah ke mana mereka menghadap, atas mereka (Q., 88: 21-22).
apakah secara fisik, seperti posisi kita Prinsip-prinsip semacam itu
menghadap ke Makkah, ataupun sekarang ini sangat relevan dalam
secara mental, yaitu orientasi fasta- perkembangan nasional kita. Kita
biqû al-khayrât dalam pandangan harus kembali kepada Al-Quran.
hidup. Berlomba-lombalah dalam Inilah makna slogan yang sudah
menuju berbagai kebajikan. Sekira- lama dicanangkan kepada masya-
nya Allah menghendaki niscaya Ia rakat kita, yakni seruan kembali
menjadikan kamu satu umat, tetapi kepada Al-Quran dan Sunnah.
Ia hendak menguji kamu atas pem- Namun sayangnya, selama ini kem-
berian-Nya. Maka berlombalah bali kepada Al-Quran dan Sunnah
kamu dalam kebaikan. Kepada Allah hanya menyangkut fiqih. Banyak
tempat kamu kembali, lalu ditun- orang dengan gemas memper-
jukkan kepadamu apa yang kamu soalkan azan dua atau satu kali
perselisihkan (Q., 5: 48). ketika shalat Jumat, shalat tarawih
Manusia ada yang mempunyai sebelas atau dua puluh tiga rakaat.
kelebihan dan ada pula yang mem- Dan itu, katanya, atas nama kem-
punyai kekurangan. Perbedaan itu bali kepada Al-Quran. Sementara
harus dijadikan sebagai pangkal itu, hal-hal prinsipil yang langsung
fastabiqû al-khayrât. Khayrât adalah memengaruhi masyarakat dan me-
kebajikan yang banyak, bukan nentukan bagaimana kita me-
hanya satu. Nabi pernah ditegur nampilkan diri dalam kehidupan
keras oleh Allah Swt., Jikalau sosial dan politik, tidak pernah
Tuhanmu menghendaki, niscaya dibicarakan.
semua manusia yang ada di bumi
beriman seluruhnya. Hendak kau

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 345


BERMUSYAWARAH menyongsong orang-orang kafir
DAN BERTAWAKAL Makkah dan menggiringnya ke bukit
Uhud. Di tengah jalan mereka yang
Beberapa tahun silam, di Riyadh menghendaki pergi ke Uhud itu
pernah diadakan seminar mengenai banyak yang berubah pikiran. Meng-
ijtihad. Salah satu masalah yang pa- hadapi mereka yang ragu-ragu,
ling ramai dibicarakan adalah apa- padahal sudah berjalan ke Uhud,
kah Rasulullah itu berijtihad atau maka kata Nabi, “Kita sudah meng-
tidak. Kalau Rasulullah berijtihad, ambil keputusan melalui musya-
seolah-olah ada kesan bahwa ada warah, dan kita wajib berpegang
bagian-bagian dari tindakannya pada keputusan itu, dan seorang
yang merupakan keputusannya Nabi pantang mundur kembali dari
sendiri, dan itu mengandung risiko peperangan sebelum Tuhan menen-
salah. Banyak sekali yang berpen- tukan apakah dia kalah atau me-
dapat bahwa Nabi berijtihad, misal- nang.” Inilah makna dari firman
nya, ketika berita-berita sampai Allah, Bermusyawarahlah dengan
kepada Nabi bahwa orang-orang mereka dalam segala urusan. Maka
kafir Makkah akan menyerbu se- jika engkau sudah mengambil kepu-
bagai pembalasan mereka atas keka- tusan bertawakallah kepada Allah,
lahannya di perang Badar, maka karena Allah mencintai orang yang
Nabi memanggil para sahabatnya bertawakal (Q., 3: 159). Jadi,
untuk diajak musyawarah, bagai- menurut agama Islam, kita tidak
mana cara menghadapi orang Mak- boleh terlalu mudah mengubah ke-
kah ini. putusan bersama, kalau toh harus
Para sahabat berpendapat bahwa mengubah lagi, maka harus dimu-
cara menghadapi orang-orang Mak- syawarahkan dari permulaan. Dan
kah itu harus dengan menyongsong setiap keputusan harus dipegang
dan menggiring mereka ke suatu secara konsekuen dengan tawakal
medan yang mereka pilih, yaitu kepada Allah.
Uhud, yang kemudian disebut Nabi diberi rahmat oleh Allah
Perang Uhud. Tetapi Nabi sendiri sebagai orang yang lapang dada,
sebetulnya tidak berpendapat se- sehingga suka mendengar pendapat
perti itu. Nabi berpendapat lebih orang lain. Sama dengan firman
baik bertahan di kota. Konon, Allah, ...sampaikanlah berita gem-
menurut para ahli sejarah, itu ada- bira kepada hamba-hambaKu. Me-
lah atas usul Salman Al-Farisi, tetapi reka yang mendengarkan perkataan,
Nabi kalah suara, sehingga Nabi dan mengikuti yang terbaik di an-
tunduk kepada suara mayoritas, yaitu taranya, maka mereka itulah yang

346 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


mendapat bimbingan Allah, dan me- dapat; sebagaimana kita mempunyai
reka itulah orang yang arif (ulû al- hak untuk menerima, kita mem-
albâb). (Q., 39: 17-18). punyai kewajiban untuk memberi;
Dalam firman itu ditegaskan sebagaimana kita mempunyai hak
bahwa salah satu indikasi adanya untuk berbicara, kita mempunyai
hidayah (rahmat) Allah pada sese- kewajiban untuk mendengar; itulah
orang ialah kalau orang bersedia ter- musyawarah. Masalah musyawarah
buka. Maka ish- juga tecermin di
lâh (perdamaian) dalam surat Al-
dikaitkan de- ‘Ashr, dan saling
ngan takwa dan menasihati un-
rahmat Allah. tuk kebenaran
Menurut istilah (Q., 103: 3),
sekarang, ba- yang pesan da-
rangkali itu ada- sarnya ialah
lah petunjuk pe- bahwa dalam
laksanaan (juk- masyarakat ha-
lak) bagaimana rus ada suatu
memelihara mekanisme so-
ukhûwwah Islâmîyah, yaitu dimulai sial yang mengizinkan kita dengan
dengan firman Allah, Hai orang- bebas saling mengingatkan akan hal
orang beriman! Janganlah ada suatu yang baik dan benar. Dalam idiom
golongan memperolok golongan yang modern, pesan itu bisa diterje-
lain; boleh jadi yang satu (yang mahkan sebagai kebebasan menya-
diperolok) lebih baik daripada yang takan pendapat, kebebasan berseri-
lain (yang memperolok); juga jangan kat, kebebasan berkumpul, dan
ada perempuan yang menertawakan sebagainya.
perempuan lain; boleh jadi yang Jadi, iman mendikte kepada
seorang (yang diperolok) lebih baik perbuatan baik. Kemudian dikte
daripada yang lain (yang diperolok) iman itu harus dilaksanakan di dalam
(Q., 49: 11). amal saleh. Namun semua itu harus
Musyawarah sebenarnya meru- segera diisi dalam kerangka sosial,
pakan salah satu ajaran Islam, ka- yaitu “tawâshaw bi al-haqq—dan
rena itu surat ke-42 di dalam Al- saling menasihati untuk kebenaran”
Quran disebut surat Al-Syûrâ yang (Q., 103: 3), artinya orang tidak
artinya tidak lain ialah musyawarah. boleh dibiarkan hanya mengandalkan
Dalam musyawarah ada proses pendapatnya sendiri. Karena itu
mendengar dan mengatakan pen- agama Islam tidak mengajarkan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 347


individualisme, yang salah satu kemampuan berpikir abstrak tidak
ajarannya ialah mengenai hak pribadi ada korelasinya dengan kemampuan
yang mutlak. Kita harus meletakkan meninggalkan patung.
semuanya di dalam tawâshaw bi al- Dalam karya-karya Erich Fromm,
haqq, bahkan kemudian tawâshaw bi seperti Escape from Freedom, di-
al-shabr, harus saling mengingatkan katakan bahwa ada psikologi massa
tentang kesabaran. Artinya, untuk di mana kita bisa menjadi korban
menegakkan ke- dari kesan-kesan
benaran, kebai- palsu. Misalnya,
kan, dan meng- “Biarpun Al-Quran itu tidak
karena kebebas-
usahakan masya- diterima secara membabi buta, an itu menuntut
rakat yang baik tetapi harus ada proses kritis.” kemampuan un-
selalu membutuh- (Ahmad Hasan) tuk memikul
kan waktu, dan tanggung jawab
karena itu diperlukan jiwa kejuangan, secara pribadi, maka ada kecende-
kontinuitas, konsistensi, stamina, rungan kita untuk takut akan kebe-
yang semua itu merupakan pen- basan. Ketika kita tidak mampu
jabaran dari sikap sabar. bebas atau memikul tanggung
jawab pribadi dari kebebasan itu,
maka kebebasan itu kita serahkan
kepada pemimpin, sehingga kita
BERPIKIR ABSTRAK
memuja pemimpin itu yang diang-
VERSUS KEMATANGAN PSIKIS
gap akan memberikan jaminan,
Orang-orang Hindu Bali memi- “Ikuti saja saya kalau kalian ingin
liki jawaban persis seperti yang selamat!” Begitu kira-kira Hitler
diutarakan Al-Quran mengenai berseru kepada bangsa Jerman.
jawaban orang-orang musyrik Bangsa Jerman yang sudah begitu
Makkah, Kami tidaklah menyembah cerdas masih bisa “dikibuli” seorang
patung-patung itu melainkan supaya Hitler yang sekolahnya tidak ka-
mendekatkan diri kami kepada Allah ruan. Profesor-profesor dan dokter-
(Q., 39: 3). Mendekatkan diri di dokter bisa diajari bahwa orang-
sini berarti intermedia. Ada sebuah orang yang bukan Jerman itu hanya-
tesis yang mengatakan bahwa kalau lah subhuman, sehingga bisa dijadi-
orang mempunyai kemampuan kan kelinci percobaan. Ini bukti
berpikir lebih abstrak, maka dia lagi bahwa kemampuan berpikir
akan dengan sendirinya mening- abstrak tidak ada korelasinya de-
galkan patung. Tetapi ada tesis lain ngan kematangan psikis.
yang menunjukkan hal sebaliknya:

348 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


BERPIKIR JANGKA PANJANG lain, maka ia menjadi sombong.
Itulah yang namanya “manû‘” (suka
Pada dasarnya manusia itu baik, menolak). Indikasinya ialah me-
tetapi ia lemah. Al-Quran menga- nolak memberi bantuan (Q., 107:
takan, Sungguh, manusia diciptakan 7).
serba gelisah (lemah). Bila ditimpa Kenapa manusia bisa begitu?
bahaya berkeluh kesah (Q., 70: 19- Jawabnya, karena kelemahan manu-
20). Kalau ditimpa hal yang tidak sia, seperti banyak digambarkan
menyenangkan, manusia menjadi dalam Al-Quran, yakni berpanda-
gelisah, gundah-gulana, bahkan ngan pendek. Tentu, di sini kita
terkadang mendekati kepada sikap- tidak berbicara soal mata, tetapi sikap
sikap mengingkari akan adanya satu jiwa. Pertama, manusia pandangan-
Tuhan, menuduh yang tidak baik nya pendek, seperti dinyatakan da-
kepada Allah. Kita diajari supaya lam Al-Quran, Tidak, (kamu manu-
berzikir dengan mengucapkan sia) menginginkan hidup yang fana.
Subhânallâh—Mahasuci Allah dari Dan membiarkan hari kemudian
segala dugaanku yang negatif ini. (Q., 75: 20-21). Kedua, manusia
Kemudian, Dan bila kekayaan yang lebih suka pada hal-hal yang lebih
diterimanya kikir (Q., 70: 21). cepat datang, yaitu sesuatu yang
Tetapi kalau menerima kebaikan, segera tampak di depan mata, dan
manusia menjadi sombong, ang- tidak suka pada hal-hal yang bersifat
kuh, suka menolak, sikapnya men- jangka panjang
jadi “mentang-mentang” seperti Ada pepatah bahasa Inggris, “tidak
tidak perlu kepada orang lain. Di semua yang mengkilap itu emas.”
sinilah permulaan dari tiranik. Pepatah ini sebetulnya merupakan
Tidak, tetapi sungguh manusia suatu peringatan agar kita tidak
melampaui batas (tirani) (Q., 96: gampang terkecoh oleh sesuatu
6). Bahwa manusia itu cenderung yang kelihatan mengkilat, karena
untuk menjadi tiranik—sombong, hal itu belum tentu emas. Tetapi
suka memaksa kepada orang lain— kenyataannya, setiap manusia meli-
yaitu kalau dia sudah merasa tidak hat sesuatu yang menarik dan
perlu kepada orang lain (Q., 96: 7). memikat (glamorous), ia segera ter-
Menurut ayat ini, manusia akan tarik dan kemudian lupa bahwa di
kehilangan kesadaran sosial dalam balik itu mungkin ada bahaya. Maka
hidupnya, kehilangan kesadaran Nabi diingatkan bahwa jangka pan-
bahwa dalam hidup ia membutuh- jang itu lebih penting untuk diper-
kan orang lain. Oleh karena dia hatikan daripada jangka pendek
merasa tidak membutuhkan orang (Q., 93: 4). Kalau ayat ini kita

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 349


terjemahkan dalam kehidupan se- tasi ke akhirat, maka sebetulnya se-
hari-hari, kira-kira begini: dalam lain akhirat itu sendiri benar, namun
hal-hal yang bersifat jangka pendek yang utama ialah agar kita bisa
boleh saja kita gagal atau mundur, membiasakan diri untuk melihat ke
tetapi kita tidak boleh sampai meng- depan agar tidak menjadi tawanan
gagalkan yang bersifat jangka pan- kekinian dan kedisinian. Jangan
jang. Secara karikatural, dalam sampai hidup hanya untuk kini dan
berjalan boleh saja kita mundur di sini, tetapi harus jauh ke depan.
selangkah atau dua langkah, asal Bahkan takwa pun dikaitkan de-
kita bisa melompat melebihi jarak ngan orientasi ke depan, seperti
ketika kita mundur. dinyatakan dalam firman Allah Hai
Sebagai perumpamaan, kalau orang-orang yang beriman, bertak-
kita naik kereta api dari Jakarta ke walah kepada Allah, dan hendaklah
Bandung, arahnya tidak selalu ke setiap orang melihat apa yang dila-
tenggara, walaupun letak Bandung kukannya esok (Q., 59: 18). Ini ada-
di sebelah tenggara Jakarta. Ka- lah pendidikan untuk berpikir jangka
dang-kadang kereta api belok ke panjang.
timur sedikit, malahan kadang
belok ke utara untuk menghindari
gunung, tebing-tebing yang terjal,
sungai, dan sebagainya. Hal itu
BERSIKAP OBJEKTIF
tidak menjadi masalah, karena yang
penting adalah jangka panjangnya, Ada pepatah Arab yang ber-
yaitu sampai ke Bandung. Atau bunyi, “unzhur ilâ mâ qâla wa lâ
kalau dalam jargon kaum militer, tanzhur ilâ man qâla” (lihatlah ke-
“you may loose the battle but you sould pada apa yang dikatakan dan jangan
win the War” (kamu boleh kalah melihat kepada siapa yang ber-
dalam pertempuran, namun kamu kata—ed.). Maksud ucapan itu
harus menang dalam perang). Hal ialah agar orang bisa bersikap objek-
ini tidak seperti Amerika di Viet- tif. Sebab salah satu halangan orang
nam, di mana mereka menang belajar itu ialah kalau sudah terkena
terus dalam pertempuran tetapi subjektivisme, yaitu like and dislike,
kalah dalam perang. Amerika di maka dia akan menjadi tertutup.
Vietnam adalah gambaran orang Oleh karena itu, “Musuh yang pan-
yang sukses dalam jangka pendek dai itu lebih baik daripada teman
tetapi gagal dalam jangka panjang. yang bodoh.” Karena, dari musuh
Oleh karena itu, kalau kita dididik yang pandai kita bisa belajar, se-
oleh agama Islam supaya berorien- dangkan dari teman yang bodoh

350 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kita dihalangi terus, mau melang- dapat balasan dari Tuhan. Seolah-
kah dijegal karena dia tidak menger- olah dia menagih pada Tuhan.
ti, seolah dia memberatkan kita. Jadi, Menurut Ibn Taimiyah, berdasar-
meskipun ilmu itu berasal dari mu- kan beberapa hadis, orang yang
suh, tetapi kalau benar, maka itu masih mempunyai sikap istihqâq
harus diambil. tidak akan diterima oleh Tuhan,
karena itu merupakan kesombo-
ngan. Ali ibn Abu Thalib, khalifah
keempat, mengatakan, “Keburukan
yang membuat kamu gelisah itu lebih
BERTANGGUNG JAWAB KEPADA
baik di mata Allah daripada ke-
DIRI SENDIRI
baikan yang membuat kamu bang-
Dalam Al-Quran dinyatakan ga.” Artinya, kalau seseorang ber-
bahwa Nabi Muhammad bukanlah buat buruk dan dia gelisah, lalu
orang baru di kalangan para rasul, menyesal dan bertobat, maka secara
melainkan hanya penutup para rasul spiritual nilainya lebih tinggi
(Q., 46: 9). Kemudian diisyaratkan dibanding kalau bersedekah tetapi
bahwa Nabi sendiri tidak tahu apa kemudian dia cerita dan bangga.
yang akan terjadi pada dirinya dan Bahkan biarpun tidak bangga dia
orang lain. Maksudnya, tentang merasa nanti di akhirat pasti men-
bahagia dan sengsaranya, beliau dapat ganjaran dari Tuhan. Itu
sendiri tidak tahu. Beliau hanya namanya istihqâq. Maka, seluruh
mengikuti wahyu dan sekadar “dajjalisme” atau pemastian bahwa
seorang pemberi peringatan yang ada jaminan keselamatan kalau
jelas. mengikuti seseorang, menjadi batal.
Ini harus dipahami sebagai suatu Karena itu, umat Islam lalu di-
ajaran agar manusia selalu rendah ajarkan untuk melakukan ritus
hati, tidak mengklaim sebagai orang wudlu yang terdiri dari membasuh
yang paling selamat, paling unggul, muka, tangan, lalu mengusap
dan sebagainya. Para ulama sebetul- kepala, dan kaki. Dalam Al-Quran
nya banyak membahas masalah ini disebutkan, Hai orang-orang yang
dalam kitab-kitab mereka. Ibn beriman, bila kamu hendak me-
Taimiyah, misalnya, membahas ngerjakan (menegakkan—NM)
masalah yang ada hubungannya shalat basuhlah mukamu dan ta-
dengan Dajjal, yaitu istihqâq, nganmu sampai ke siku. Usaplah
merasa berhak. Karena seseorang kepalamu (dengan air) dan (cucilah)
merasa telah berbuat baik maka kakimu sampai ke mata kaki (Q., 5:
serta merta dia merasa berhak men- 6).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 351


Mencuci muka, tangan, dan Semua orang Islam, karena
kaki, secara lahiriah adalah bagian masîh, yaitu membasuh kepalanya,
dari kebersihan. Tetapi mengusap adalah Kristen. Dalam menghadapi
kepala, secara lahiriah tidak ada Hari Kiamat setiap orang harus ba-
maknanya. Namun, dari semua ritus nyak wudlu, supaya tahu bahwa
wudlu itu, mengusap kepala justru tanggung jawab itu dipikul sendiri-
yang paling simbolik, karena digu- sendiri, dan tidak mengandalkan
nakan istilah wa ‘msahû bi ru‘ûsikum orang lain. Maraknya gejala kultus
(basuhlah kepa- dewasa ini dika-
lamu). Kata im- renakan semua
sah berhubu- Kita diajarkan oleh Al-Quran orang bingung,
untuk tidak terlalu memastikan
ngan langsung bahwa diri kitalah yang benar dan
lalu mencari pe-
dengan al-masîh, orang lain salah. Kita dituntut gangan. Semakin
dalam bentuk untuk selalu mempunyai semacam bisa dipegang
participle passive, sikap cadangan dalam batin kita oleh tangan, pe-
orang yang di- bahwa mungkin orang lain benar. gangan itu sema-
basuh, diusapi. kin enak, seperti
Kalau orang ber- kalau orang se-
wudlu, sebetulnya ia menjadi masîh dang diombang-ambing oleh ge-
(diusapi, dibasuh); ia menjadi Kris- lombang, maka ia mencari pegangan
tus melalui wudlunya. Artinya, ia yang mudah. Begitu juga kultus, se-
menjadi pemimpin agama dan pe- makin jelas menjanjikan kese-
mimpin untuk dirinya sendiri, se- lamatan dan sederhana, ia semakin
perti hadis Rasulullah Saw., “Setiap menarik. Ini yang harus diwaspa-
kamu adalah pemimpin.” Karena dai.
itu, dalam Islam tidak ada pendeta;
semua harus berjuang sendiri-sen-
diri. Memang berat, karena orang
BERTAUHID SECARA BENAR
tidak bisa menyandarkan atau mem-
bagi tanggung jawab kepada ulama. Banyak orang yang percaya ke-
Ulama itu bukan pendeta, namun pada Allah tetapi tetap musyrik, se-
secara harfiah adalah orang yang bagaimana dinyatakan di dalam Al-
berpengetahuan; kelebihan mereka Quran, Dan kebanyakan mereka
adalah pengetahuan. Tetapi itu pun yang tidak beriman kepada Allah,
relatif. Artinya, kalau seseorang le- hanyalah mereka yang memper-
bih mengetahui dalam suatu perka- sekutukan-Nya (Q., 12: 106). Dulu
ra maka ia bisa membantah ulama, pernah ada polemik di Makkah ke-
karena tidak ada ulama yang suci. tika Nabi Muhammad menyebut

352 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


perkataan Allah, dan orang-orang tung oleh para ulama mencapai 99
kafir Makkah merasa heran, sebab nama. Karena tauhid itu ialah tau-
selama ini perkataan Allah itu su- hid makna dan bukan tauhid nama,
dah digunakan oleh orang-orang maka kita harus waspada. Meskipun
Makkah. Perkataan Allah, menurut kita menyebut yang kita sembah itu
Isma’il Al-Faruqi, sudah ada sekitar Allah Swt., tetapi kalau konsepnya
3.000 tahun yang lalu. Nabi, ketika salah, maka itu artinya kita tidak
itu, menerangkan bahwa konsepnya bertauhid. Bahkan kasusnya bisa
tentang Allah Swt. adalah berbeda. sama dengan kasus orang musyrik
Pada kesempatan lain Nabi juga Makkah.
menggunakan nama Rahmân untuk Kemudian timbul persoalan:
Allah. Lalu tersebar desas-desus di bagaimana kita memahami tauhid
kalangan orang kafir Makkah pim- itu? Kalau Al-Quran menyebut bah-
pinan Abu Jahal yang mempergun- wa Tuhan itu, Dan tak ada apa pun
jingkan bahwa Tuhannya Muham- seperti Dia (Q., 112: 4), maka ber-
mad itu sekarang sudah berubah arti Tuhan adalah suatu Zat atau
lagi. Maka turunlah firman Allah, Eksistensi atau Wujud yang tidak
Katakanlah, “Serulah Allah atau tergambarkan. Ada firman Allah
serulah Al-Rahmân, dengan nama yang menegaskan itu, misalnya, Tak
apa pun kamu seru Dia, pada-Nya suatu apa pun menyerupai-Nya (Q.,
nama-nama yang indah” (Q., 17: 42: 11). Karena itu setiap peng-
110). gambaran Tuhan yang masih me-
Di sini memang ada sedikit per- ngandung sifat-sifat manusia di-
soalan bahasa (Arab), yaitu menyang- sebut sebagai tajsîm atau antro-
kut kata ganti nama dlamîr. Dalam pomorfisme, dan dianggap sebagai
kalimat, Dia itu mempunyai nama- tidak bertauhid. Para failasuf seperti
nama yang baik, dipertanyakan kata Ibn Sina, Al-Farabi, dan Al-Kindi,
“Dia” di situ (falahu) kembalinya ke berpendapat bahwa kalau kita masih
mana? Menurut tafsir Baidlawi, memberikan sifat kepada Tuhan, itu
“Hu” di situ kembali kepada Zat sama artinya dengan tidak bertau-
Yang Mahatinggi, dan Zat Yang hid. Pendapat ini kelak ditentang
Mahatinggi itu mempunyai nama- habis-habisan oleh Ibn Taimiyah.
nama yang baik. Karena itu kemu- Kalau Al-Quran menyebut bah-
dian muncul tafsiran bahwa tauhid wa Tuhan itu Maha Mendengar,
bukanlah tauhid nama, tetapi maka referensi yang sebetulnya ada-
tauhid zat. Meskipun zat-Nya lah kepada manusia—(manusia itu
tunggal, tetapi nama-Nya sendiri mendengar!). Jadi, perkataan men-
bermacam-macam, bahkan dihi- dengar digunakan untuk mendes-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 353


kripsikan Tuhan. Para failasuf meno- Banyak ajaran sufi yang meng-
lak pendapat semacam itu. Me- anjurkan agar mewiridkan Al-Asmâ’
nurut mereka, apa yang ada dalam Al-Husnâ, sebab ia meliputi seluruh
Al-Quran hanyalah metafora, ma- jajaran sifat Allah Swt., sejak yang
jâz, ilustrasi, atau kiasan. Oleh ka- lembut seperti pemaaf, peng-
rena itu, mereka berpendapat ampun, dan sebagainya, sampai
bahwa Tuhan tidak bisa diberi sifat. kepada yang tegar. Dengan alasan
Paham yang menganggap bahwa seperti itu, maka menyeru Tuhan
Tuhan tidak bisa diberi sifat, dise- melalui Al-Asmâ’ Al-Husnâ akan
but dengan paham ta‘thîl (dari kata- menghasilkan keutuhan diri.
kata ‘uthlah yang artinya kosong Sebagai misal, sifat pengampun.
atau libur). Dalam pengertian ini, Sifat pengampun itu sangat baik,
Tuhan menjadi tidak tergambarkan malah Al-Quran menyebut bahwa
sama sekali. Para pengikutnya salah satu sifat orang beriman ialah
kemudian disebut kaum Mu‘ath- pemaaf kepada manusia (Q., 3:
thilah, artinya orang-orang yang 134). Tetapi, kalau kita hanya
menganut paham ta‘thîl (yaitu pengampun saja dengan meniru
bahwa Tuhan tidak bisa digambar- Tuhan yang pengampun itu, maka
kan). kita akan diremehkan oleh orang
Paham ta‘thîl ternyata banyak lain. Tidak menutup kemungkinan
dikritik. Di antara kritik tersebut bahwa dengan begitu kita sendiri
mempersoalkan, kalau Tuhan tidak akan menjadi lembek dalam soal
bisa digambarkan, manusia tidak moral, karena kita yakin bahwa apa
akan pernah dapat mendekati pun yang kita lakukan Tuhan akan
Tuhan atau mempersepsi kehadiran- memaafkannya. Dalam banyak hal
Nya. Tuhan menjadi sangat abstrak, ini cukup berbahaya. Karena itu
dan percaya kepada adanya Tuhan kita juga harus mempersepsikan
yang abstrak seperti itu menjadi Tuhan sebagai yang serba tegar,
amat sulit. Ibn Taimiyah termasuk misalnya, dzûntiqâm (Tuhan Maha
di antara yang mengemukakan kritik Pendendam). Artinya setiap
semacam itu. Dengan begitu, sifat- kesalahan tidak akan dilewatkan
sifat Tuhan adalah semacam “lo- begitu saja, tetapi suatu saat akan
rong” untuk mendekatkan kita dibalas (kalau orang itu tidak
kepada Dia. Lorong-lorong itu ialah bertobat). Semua itu terangkum
sifat-sifat Tuhan yang oleh para dalam ayat, Beritahukan kepada
ulama dikumpulkan dari Al-Quran hamba-hamba-Ku bahwa Aku Maha
yang berjumlah 99, yaitu Al-Asmâ’ Pengampun, Maha Pengasih. Dan
Al-Husnâ. bahwa azab-Ku sungguh azab yang

354 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


berat sekali (Q., 15: 49-50). Di sini dengan Tuhan. Sama halnya ketika
kita masuk ke dalam suatu ke- kita, misalnya, rindu terhadap
hidupan yang penuh ketegangan orangtua, maka segala macam hal
antara harapan dan kekhawatiran menjadi tidak relevan, sebab yang
kepada Allah. Inilah yang dalam penting ialah bisa melihat orangtua.
bahasa kaum sufi disebut al-khawf, Analog dengan itu, seluruh keba-
yaitu berdoa kepada Allah dengan hagiaan yang lain tidaklah relevan
perasaan khawatir (kalau-kalau doa dibandingkan dengan kebahagiaan
kita tidak “didengar” oleh Allah) se- bertemu Tuhan. Tetapi sekali lagi
kaligus berharap bahwa Allah akan perlu ditegaskan bahwa ini berlaku
mendengar doa kita. Kita menjadi bagi mereka yang percaya nantinya
makhluk moral ialah karena adanya dapat bertemu Tuhan.
tensi atau ketegangan seperti itu,
yakni ketegangan antara optimisme
dan pesimisme. Kalau optimis saja,
kita menjadi sombong. Tetapi kalau
BERTERIMA KASIH
pesimis saja, kita tidak akan mem-
punyai energi dan akhirnya akan Kalau kita berbuat baik kepada
hancur. Firman Allah, Janganlah manusia, maka orang yang mene-
kamu berputus asa dari rahmat Allah: rima perbuatan baik itu wajib ber-
tak ada orang yang berputus asa dari terima kasih, tapi kita sendiri tidak
rahmat Allah kecuali golongan orang boleh mengharapkan terima kasih.
tak beriman (Q., 12: 87). Al-Quran menyatakan, “innamâ
nuth’imukum li wajhillâh lâ nurîdu
minkum jazâ’an wa lâ syukûrân,”
artinya Kami memberi makan kamu
karena Allah semata, kami tidak
BERTEMU DENGAN TUHAN
mengharapkan balasan ataupun
Ada kontroversi di kalangan ahli ucapan terima kasih (Q., 76: 9).
kalâm tentang apakah nanti di Maksudnya kamu tidak berterima
akhirat kita bisa melihat Tuhan kasih juga tidak apa-apa, tetapi
atau tidak. Kaum Sunni mengata- yang wajib berterima kasih adalah
kan ya, sedangkan kaum Mu’tazilah orang yang menerima kepada orang
mengatakan tidak. Belakangan, yang memberi, karena Al-Quran
keyakinan kaum Sunni bahwa nanti juga menegaskan, “wa man yasykur
kita bisa melihat Tuhan ternyata fa innamâ yasykuru li nafsihi”,
berkaitan dengan doktrin bahwa artinya orang yang berterima kasih,
kebahagiaan tertinggi ialah bertemu sebenarnya berterima kasih pada

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 355


dirinya sendiri (Q., 31: 12). Dalam membebaskan diri dari setiap kung-
sebuah hadis dikatakan bahwa kungan. Thâghût adalah simbolisasi
barangsiapa yang tidak berterima dari segala sesuatu yang merampas
kasih pada sesama manusia, maka kemerdekaan manusia. Cerita me-
dia tidak berterima kasih pada ngenai Firaun bermunculan di
Allah. dalam Al-Quran, karena dia adalah
Ada satu tuduhan ringan, artinya personifikasi dari suatu thâghût.
bisa tidak serius tapi kadang- Bagaimanapun, thâghût tidak
kadang bisa serius, dari orang luar selalu merupakan entitas di luar kita.
bahwa orang Islam itu tidak biasa Kadang-kadang ia merupakan suatu
berterima kasih karena selalu meng- wujud dalam diri kita sendiri. Oleh
ucapkan alhamdulillâh. Ucapan karena itu, ada perjuangan ke
tersebut dianggapnya hanya ber- dalam. Allah mengingatkan kita
terima kasih kepada Tuhan, tidak dalam firmannya, Tidak, tetapi
kepada manusia. Karena itu, harus sungguh manusia melampaui batas.
dikompensasi, bahwa sebetulnya Karena melihat dirinya sudah serba
kita harus berterima kasih kepada cukup (Q., 96: 6-7). Jadi, per-
manusia juga. mulaan dari sikap-sikap tiranik ialah
perasaan tidak perlu kepada orang
lain–dalam bahasa sekarang disebut
eksklusif (suatu sikap yang tidak
memiliki kesadaran sosial).
BERTUHAN SECARA BENAR
Karena merupakan lawan atau
Dalam beberapa firman Allah, kontradiksi dari iman kepada Allah,
îmân selalu dikontradiksikan de- maka syahadat kita dimulai dengan
ngan thâgût atau kekuatan-kekuatan pernyataan negatif, lâ ilâh-a (tidak
tiranik. Salah satu firman yang secara ada Tuhan), baru kemudian illâ ‘l-
tegas menyebutkan hal itu adalah, Lâh (kecuali Allah). Ini harus di-
“Tidak ada pemaksaan dalam soal garisbawahi karena problem ma-
agama, jelas bedanya yang benar nusia bukanlah tidak percaya ke-
daripada yang sesat. Barangsiapa pada Tuhan, tetapi percaya kepada
menolak setan dan beriman kepada tuhan-tuhan yang terlalu banyak
Allah, ia telah berpegang teguh dengan dan palsu. Hampir tidak ada orang
genggaman tangan yang tidak akan yang tidak percaya kepada Tuhan.
lepas,” (Q. 2: 256). Beriman kepada Bahkan Marxisme sebagai eks-
Allah yang dikontraskan dengan perimen besar-besaran yang di-
thâgût itu berarti bahwa orang yang dasarkan kepada penolakan akan
beriman dengan sendirinya harus eksistensi Tuhan, justru tumbuh

356 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


menjadi padanan agama (religion Komunisme adalah suatu paham
equivalent). Artinya, ia tumbuh yang mencoba menolak Tuhan, teta-
mengikuti struktur agama, yaitu— pi justru terjerembab kepada konsep
kalau dibaca menurut kerangka ketuhanan yang sangat primitif,
agama Islam—memiliki akidah, yaitu “Manusia Pemimpin”. Contoh-
syariat, dan ibadahnya sendiri. Aki- nya adalah Kim Il Sung yang gam-
dahnya ialah bahwa sejarah adalah barnya terdapat di seantero Korea
mutlak (historis materialisme). Utara. Setiap kali melihat patung itu,
Selain itu, kaum Marxisme juga orang akan selalu menunjukkan rasa
mengenal pusat- hormat. Bahkan
pusat pengagu- ada berita bahwa
ngan. Di Lapa- Pertanggungjawaban mutlak ke- para pegawai kan-
ngan Merah, pada Tuhan di akhirat itu bersifat tor pos di sana ti-
Moskow, orang- pribadi sama sekali, sehingga dak berani men-
orang Komunis tidak ada pembelaan, hubungan cap perangko-pe-
solidaritas dan perkawanan, se-
(sampai dengan rangko yang ber-
kalipun antara sesama teman,
ambruknya ideo- karib kerabat, anak dan ibu-bapak. gambar Kim Il
logi tersebut) de- Sung, khawatir bi-
ngan sabar me- sa “kualat”. Jadi,
ngantre panjang hanya untuk me- Komunisme telah menjadi religion
lihat Musolium Lenin. Ketika tiba equivalent alias padanan agama.
giliran, mereka melihat Musolium Tokoh-tokoh mereka menjadi pa-
Lenin dengan sikap seperti me- danan Tuhan. Ini sekali lagi menun-
nyembah. Artinya, ada sikap-sikap jukkan bahwa problem manusia
penyembahan atau pengagungan. bukanlah tidak percaya kepada Tu-
Mereka juga memiliki “Kitab Suci”, han, tetapi bahwa kebanyakan ma-
yaitu Das Capital, selain ritus-ritus nusia itu percaya kepada tuhan-
tertentu. Ketika PKI masih hidup tuhan yang palsu.
di panggung politik Indonesia, Karena itu, syahadat dimulai
mereka memiliki nyanyian-nya- dengan pernyataan negatif, lâ ilâha
nyian tertentu yang merupakan (tidak ada Tuhan); artinya pem-
ungkapan ritus mereka, misalnya bebasan lebih dulu dari kepercayaan
nyanyian “Genjer-genjer” (ba- pada tuhan-tuhan yang palsu. Ibn
rangkali mau meniru orang NU Taimiyah mengatakan bahwa syaha-
yang mempunyai Shalawat Badar). dat yang pertama ialah “pernyataan
Lagu “Genjer-genjer” mempunyai bebas dari kepercayaan-kepercayaan
fungsi sebagai ritus. yang palsu”, kemudian baru illâ ‘l-
Lâh (kecuali Allah). Jadi, percaya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 357


kepada Allah yang Tunggal. Sekali konsep baru mengenai Allah yang
lagi, problem utama yang diangkat benar, yaitu yang terdapat dalam
Al-Quran bukanlah melawan ateis- surat Al-Ikhlâsh, yang juga disebut
me, karena kaum ateis jumlahnya sebagai surat tawhîd. Banyak yang
sangat kecil. Sebagian besar orang- mengira surat Al-Ikhlâsh itu sebagai
orang Makkah, ketika mereka diseru polemik terhadap orang Kristen,
ke dalam Islam oleh Nabi Mu- padahal sebetulnya adalah polemik
hammad, adalah percaya kepada terhadap orang kafir Makkah, sebab
Tuhan. Bahkan mereka menyebut banyak di antara mereka yang
Tuhannya dengan nama “Allah”. mengatakan bahwa Tuhan itu pu-
Dalam Al-Quran dikatakan, Tanya- nya anak (Al-Latta, Al-‘Uzza, Al-
kanlah, “Siapakah Maha Pemelihara Manna). Jadi, tauhid yang ditegas-
langit dan bumi?” Katakan, “Allah” kan dalam surat Al-Ikhlâsh adalah
(Q., 13: 16). Ada beberapa firman tauhid makna atau tauhid konsep,
yang seperti itu. Maka, di zaman bukan tauhid nama.
Jahiliah pun banyak orang yang
bernama ‘Abdullah (hamba Allah),
termasuk ayahanda Nabi sendiri
bernama ‘Abdullah.
BID‘AH DAN KHURAFAT
Tetapi mengapa Al-Quran masih
harus mengajari orang-orang Setiap gerakan pembaruan atau
Makkah suatu kepercayaan yang pemurnian agama (Islam) tentu
baru? Jawabnya, karena konsep mencakup agenda pemberantasan
mereka tentang Allah itu salah, bid‘ah dan khurafat. Sebagai tinda-
yaitu Allah yang masih punya anak, kan menambah-nambah hal baru
Al-Latta, Al-‘Uzza, Al-Manna; kepada agama tanpa dasar yang sah
malahan diyakini bahwa kebanya- dalam prinsip agama itu sendiri,
kan anak Allah itu perempuan. Jadi, perbuatan bid‘ah tentu akan ber-
mereka percaya pada Allah yang akibat mengaburkan ajaran agama
masih mendelegasikan beberapa yang murni. Dan sebagai keperca-
wewenang kepada tuhan-tuhan yaan kepada objek-objek yang palsu,
kecil, terutama tuhan-tuhan suku. khurafat dengan sendirinya sudah
Tuhan-tuhan suku ini kemudian merupakan penyimpangan dari
dikaitkan juga dengan hari, sehing- kemurnian agama.
ga di dalam Kabah pada waktu itu Walaupun begitu, untuk me-
banyak patung yang mewakili atau nentukan mana yang bid‘ah dan mana
menggambarkan satu hari satu pula yang khurafat bukanlah per-
tuhan. Al-Quran datang dengan kara yang dapat dengan mudah

358 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


disepakati oleh semua kelompok Kecuali makam Nabi di Madinah
Islam. Adalah sangat logis bahwa yang gagal mereka hancurkan (konon
masing-masing kelompok mengaku karena kerasnya ancaman dari ne-
sebagai penganut ajaran yang mur- gara-negara Islam, khususnya dari
ni, yang bebas dari bid‘ah dan Turki yang waktu itu masih per-
khurafat. kasa), seluruh makam di negeri itu
Beberapa gerakan pemurnian Is- termasuk makam-makam para syu-
lam memiliki konsep yang tegas hada Badr dan Uhud, telah mereka
tentang apa yang mereka pandang ratakan dengan tanah sama sekali.
sebagai bid‘ah dan khurafat, serta
melancarkan program pemberan-
tasannya dengan gigih, dan ber-
hasil. Contoh yang paling tegas
BID‘AH RELIGIO-MAGISME
dalam hal ini ialah gerakan pe-
murnian yang dipelopori oleh Islam tidak mengajarkan adanya
Syaikh Muhammad ibn Abdul perantara bagi seorang manusia
Wahab (1115-1199 H/1703- dengan Tuhannya, hal ini dijelaskan
1787 M.) di Jazirah Arab, yang dengan baik sekali oleh Sayyid
memprioritaskan penghancuran Quthub:
makam-makam “suci” sebagai salah “Islam tidak mengenal pende-
satu agenda pemurnian di mana katan di dalamnya, dan tidak pula
pun mereka berhasil berkuasa. penengah antara hamba dan Kha-
Gerakan pemurnian yang kemu- liknya. Setiap orang Muslim di
dian dikenal sebagai gerakan “Wa- penjuru bumi dan di hamparan
habi” itu adalah yang paling ber- laut dapat berhubungan sendiri
hasil dari usaha serupa di seluruh dengan Tuhannya, tanpa pendeta
dunia Islam. Dalam koalisinya de- dan orang suci. Seorang pemimpin
ngan klan Sa‘d (Al-Su`d), gerakan Muslim tidaklah menyandarkan
Wahabi menyatukan diri dalam wewenangnya pada “hak Ilahi”,
sebuah agregat politik yang dipim- juga tidak pada peran penengah
pin oleh keluarga Sa‘d, dan lahirlah antara Allah dan manusia, me-
Kerajaan Arab Saudi. lainkan pelaksanaan kekuasaannya
Sebagai wujud lahiriah kesuk- itu bersandar kepada masyarakat
sesan pemurnian oleh kaum Wa- Islam, sebagaimana kekuasaan itu
habi, Jazirah Arab merupakan sendiri bersandar pada kemampuan
sebuah negeri Muslim yang paling melaksanakan agama yang setiap
bebas dari praktik penghormatan orang mempunyai hak yang sama
berlebihan pada makam-makam. dalam memahami dan melaksa-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 359


nakannya jika mereka memaha- persamaan derajat yang mutlak di
minya, dan semua berhukum ke- hadapan Allah adalah segi akibat
padanya secara sama. Jadi dalam tauhid yang paling penting. Kein-
Islam tidak ada “petugas keaga- safan akan nilai keagamaan yang amat
maan” menurut pengertian yang luhur ini hanya diperoleh jika se-
dipahami dalam berbagai agama seorang memiliki pengetahuan se-
lain, yang pelaksanaan suatu upa- cukupnya tentang alam yang me-
cara keagamaan lebarkan alam
tidak sah jika menuju kepada
tidak dihadiri penghayatan ke-
“petugas keaga- hadiran Tuhan
maan” itu. Da- dalam hidupnya,
lam Islam, ha- dan tentang aja-
nya ada ulama ran-ajaran aga-
(sarjana) agama, manya sendiri
dan seorang sar- untuk diamalkan
jana agama ti- dengan baik.
dak mempunyai Tentang pen-
hak khusus atas tingnya peran
perilaku kaum Muslim. Seorang ilmu dalam meningkatkan iman
penguasa pun tidak berhak atas seseorang yang telah beriman itu
perilaku kaum Muslim, melainkan ditegaskan dalam Al-Quran: Se-
karena diwajibkan oleh Allah ke- sungguhnya yang benar takut (ber-
pada semua orang. Di akhirat, se- takwa) kepada Allah hanyalah para
muanya menuju kepada Allah: sarjana (ulama: orang-orang yang
Dan setiap orang datang kepada- berilmu) (Q., 35: 28).
Nya pada Hari Kiamat sebagai Kesimpulan dari hal di atas ialah
pribadi.” bahwa dalam masyarakat memang
Hal terakhir ini amat penting un- ada apa yang dinamakan sebagai
tuk kaum Muslim, karena Islam penghayatan keagamaan populer,
justru dikenal sebagai agama dengan yang merupakan agregat idiom
titik amat kuat pada pandangan keagamaan orang umum. Dalam
persamaan semua manusia, dan penghayatan keagamaan serupa itu,
bahwa setiap orang dapat berhubu- baik yang serupa paham maupun
ngan dengan Tuhan secara pribadi, amalan, terkandung unsur-unsur
serta memikul tanggung jawab selu- magisme dengan bungkus keaga-
ruh amalnya secara pribadi. Egalita- maan, atau bahkan magisme yang te-
rianisme antara sesama manusia dan lanjang.

360 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Mungkin saja magisme itu tim- pangkal tolak sikap berpegang pada
bul karena berpangkal pada penger- agama yang benar dan secara benar.
tian yang keliru tentang mukjizat Maka tugas setiap orang yang mam-
dan keramat, jadi memiliki “akar pu dari kalangan masyarakat ialah
yang absah”. Dan magisme serupa mengusahakan peningkatan masya-
itu, yaitu magisme dalam penger- rakat, dengan meningkatkan kecer-
tiannya sebagai kemampuan untuk dasan umum dan daya serap seba-
bertindak dan menimbulkan efek nyak mungkin orang terhadap
supranatural, ada yang dibenarkan nilai-nilai yang lebih benar dan
oleh agama ada yang tidak, dan ada lebih baik. Nabi Saw. bersabda:
pula yang netral, yang nilainya
tergantung pada kegunaannya. “Maukah aku beritakan kepada
Tetapi magisme sebagai “mindset” kamu sekalian yang paling pemurah
jelas tidak dapat dibenarkan. Ia dari semua yang pemurah?” Mereka
tidak saja mempunyai efek menina- (para sahabat) menyahut “Ya wahai
bobokan yang membuat orang Rasulullah”. Dan beliau bersabda:
hidup pasti, tetapi juga menyim- “Allah adalah Yang Paling Pemurah
pangkan orang dari perhatian yang dari semua yang pemurah, dan aku
lebih sungguh-sungguh pada sun- adalah yang paling pemurah dari
natullah yang menguasai hidupnya seluruh anak-cucu Adam, dan yang
dan yang harus dipelihara serta paling pemurah sesudahku ialah
dipedomani dalam menjalani hidup orang yang mengetahui suatu ilmu
itu. kemudian disebarkannya; ia akan
Lebih buruk lagi, magisme dapat dibangkitkan di Hari Kiamat seba-
menyimpangkan seseorang dari gai umat yang utuh, begitu juga orang
ajaran inti agama, yaitu tawhîd atau yang mendermakan dirinya di jalan
paham Ketuhanan Yang Maha Esa Allah sampai terbunuh.”
yang murni, sehingga akan ber-
akibat perampasan kebebasan asasi-
nya dan membendung jalan ke arah
Kebenaran. Oleh karena itu, semua
BIRR AL-WÂLIDAYN
gerakan pemurnian atau pemba-
ruan agama mencantumkan agenda Akhlak adalah bentuk jamak kata
usaha memberantas religio-magis- khuluq, artinya penciptaan. Adapun
me. Mukjizat dan keramat tetap esensinya adalah dorongan halus
diakui adanya oleh ajaran yang sah, untuk selalu mencintai kebajikan
namun untuk validitas mukjizat dan kebenaran atau kepribadian, se-
dan keramat itu dituntut adanya lalu berbuat baik dan berbakti ke-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 361


pada orangtua. Itulah yang disebut termasuk di dalam surat Al-Fâtihah
birr al-wâlidayn dalam Islam. atau tidak, masih diperselisihkan.
Namun, sejauh mana seorang anak Kalau mengambil berbagai pen-
harus menaati dan menuruti perin- dapat mengenai surat Al-Fâtihah,
tah orangtua, Islam memberikan maka yang wajib betul dibaca da-
tuntunan sebagaimana dinyatakan lam shalat adalah dimulai dengan
dalam Al-Quran bahwa ketaatan itu alhamdulillâh sampai wa lâ al-
hanyalah dalam batas hal-hal yang dhâllîn, sedang membaca bismillâh-
berkaitan dengan masalah duniawi. nya tidak wajib.
Dengan demikian, kalau orangtua Pemahaman seperti ini tidak
mengajak kepada kesesatan, yakni berarti mengatakan bahwa bismillâh
menyembah selain Allah Swt., maka bukan dari Al-Quran. Bahwa bis-
seorang anak hendaknya tidak perlu millâh bagian dari Al-Quran me-
lagi menaati mereka, Tetapi jika mang betul, yaitu terdapat dalam
mereka memaksamu mempersekutu- surat Al-Naml, yang menceritakan
kan Aku, sedang kau tak mempunyai tentang surat Nabi Sulaiman ke-
pengetahuan tentang itu, janganlah pada Ratu Bilqis, Dari Sulaiman
taati mereka dan bergaullah dengan dan sebagai berikut, “Dengan nama
mereka di dunia dengan cara yang Allah, Maha Pemurah, Maha Pe-
baik… (Q., 31: 15). ngasih” (Q., 27: 30). Tetapi sebe-
Bakti dan hormat kepada orang- lum surat ini turun, ketika hendak
tua juga hendaknya terus dilakukan membaca Al-Quran, Nabi mem-
meski mereka berbeda keyakinan baca bismikallâhumma. Jadi bis-
atau keimanan, selagi tidak meng- millâh pada awal surat yang turun
ajak kepada menyembah selain sebelum Al-Naml merupakan tam-
Allah Swt. Dengan demikian, sing- bahan dari Nabi. Ini sekadar untuk
katnya, tidak ada alasan apa pun menjelaskan kenapa ada orang yang
untuk tidak berbakti kepada ibu- membaca bismillâh dengan keras
bapak, selama tidak menyangkut dan ada yang tidak.
masalah agama.

BOOMING SARJANA MUSLIM


BISMILLÂH DALAM FÂTIHAH
Tidak mudah berbicara tentang
Dalam shalat, membaca Al- Islam di Indonesia, sebab agama
Fâtihah bukanlah suatu persoalan, termasuk masalah yang peka. Kosa-
sedangkan bismillâhirrahmânirrahîm kata politik Indonesia telah di-

362 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


perkaya dengan singkatan SARA kian, mengatakan bahwa sebagian
(Suku, Agama, Ras, dan Antargolo- besar lulusan itu adalah Muslim
ngan) yang melukiskan kepekaan berarti mengatakan bahwa mereka
politik di Indonesia. Sekalipun adalah Muslim “sejati”, apa pun
demikian boleh dikatakan bahwa kiranya makna istilah “sejati” ter-
masih ada ruang bagi pembahasan sebut.
tentang masalah-masalah keaga- Hal ini bermula pada 1970-an
maan, sejauh tidak mengganggu ketika terjadi sebuah momen di ma-
ketenangan stabilitas politik— na Muslim Santri Indonesia memi-
sesuatu yang didambakan sedemi- liki sejumlah besar intelektual yang
kian rupa oleh mereka yang me- berpendidikan modern. Akibat dari
mandang perlunya pembangunan gejala ini ialah kian fasihnya kaum
—yaitu pembahasan yang tidak Muslim mengungkapkan aspirasi-
memihak dan ilmiah. aspirasi mereka. Sebagai efek sam-
Pada 1970-an, Indonesia mele- pingnya ialah pendidikan telah
wati suatu keadaan yang penting— memperbesar kepercayaan diri. Per-
yang belum banyak dibahas— tentangan tersembunyi antara me-
dalam sejarahnya sebagai bangsa reka yang berorientasi Islam dan
merdeka, yaitu dasawarsa ketika birokrasi yang didominasi kaum
Indonesia menyaksikan, untuk per- priyayi kini muncul di permukaan
tama kalinya, munculnya sejumlah dalam bentuk oposisi politik ter-
besar lulusan universitas. Yang relevan hadap pemerintah. Keterlibatan,
dengan pembicaraan kita saat ini yang sudah lama didambakan, para
ialah kenyataan bahwa sebagian politisi yang berorientasi Islam da-
besar lulusan yang berlatar belakang lam kancah politik—suatu keingi-
kultur Islam. Tentu saja, menga- nan yang senantiasa ditepis oleh
takan begini membawa beberapa elite penguasa—kini mendapati
masalah. Jika, sebagaimana sering ekspresi pencapaiannya dalam suatu
dinyatakan oleh pemimpin-pemim- ideologi politik yang bahkan lebih
pin Islam, mayoritas rakyat Indone- berilham Islam.
sia memeluk Islam, maka mengata- Sisi positif dari munculnya ge-
kan bahwa sebagian besar lulusan jala intelektual yang berorientasi ke
universitas itu Muslim adalah ber- Islam ini ialah meningkatnya kemam-
lebihan. Namun, kenyataannya hal puan teknikal Islam. Islam Indone-
itu ada benarnya juga, sebab para sia tidak perlu lagi merasa malu bila
pengamat melihat adanya perbe- diejek sebagai “mayoritas angka,
daan antara Muslim “sejati” dan namun minoritas teknikal”—se-
Muslim “nominal”. Dengan demi- bagaimana halnya dengan jangka

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 363


waktu lama sebelum 1970-an ini— yang kesadaran itu mewujud nyata
Islam Indonesia kini semakin dalam pilihan mereka kepada ba-
banyak mempunyai teknokrat. Para hasa Melayu sebagai bahasa nasional.
Muslim santri berpendidikan tinggi Jika dikontraskan dengan kemung-
ini aktif dalam semua segi ke- kinan kesadaran kebalikannya, maka
hidupan nasional, termasuk pe- kesadaran yang agaknya umum ada
merintahan. Memang, dalam ke- pada para peserta Kongres ialah ke-
nyataannya, kebanyakan dari me- sadaran tentang nilai-nilai kemasya-
reka, mengingat Indonesia me- rakatan dan kenegaraan modern,
rupakan sebuah negara sedang dengan ciri-ciri utama paham per-
membangun, bekerja dalam biro- samaan manusia (egalitarianisme),
krasi pemerintah. Tetapi, pada era kosmopolitisme, keterbukaan, dan
yang lebih terbuka dalam masa demokrasi. Nilai-nilai itu semua
reformasi sekarang ini, mereka be- secara potensial terkandung dalam
rada dalam semua sektor kehidupan watak dasar bahasa Melayu sebagai
publik, baik pemerintahan mau- bahasa pola ekonomi perdagangan
pun swasta. dan budaya pantai. (Kemungkinan
kesadaran kebalikannya ialah nilai-
nilai kemasyarakatan tradisional
BUDAYA BANGSA dan feodal yang mengenal hierarki
DALAM SISTEM PENDIDIKAN sosial yang cukup ketat, disertai
nativisme, atavisme, ketertutupan dan
Kita mengetahui bahwa bahasa paternalisme sebagaimana secara
Indonesia diangkat dari bahasa potensial terkandung dalam watak
Melayu, dengan standar Melayu dasar bahasa Jawa sebagai bahasa
Riau. Berkaitan dengan ini sungguh pola ekonomi pertanian tanah-
menarik bahwa pada saat ‘Kongres tanah subur dan budaya peda-
Pemuda yang menghasilkan Sum- laman).
pah Pemuda 1928 para peserta tidak Lepas dari hasil Kongres Pemuda,
memilih, misalnya, bahasa Jawa dalam kenyataannya bentuk-bentuk
sebagai bahasa nasional (padahal ketegangan tertentu akibat tarik-
sebagian besar yang datang ke menarik antara kedua pola budaya
Kongres saat itu adalah pemuda- itu (pantai vs. pedalaman) amat te-
pemuda asal Jawa). Pilihan kepada rasa dalam keseluruhan proses
bahasa Melayu agaknya terjadi pertumbuhan budaya bangsa kita,
dengan tingkat spontanitas yang sampai saat-saat sekarang ini. Oleh
tinggi. Ini berarti ada kesadaran ter- karena kecenderungan kemanusiaan
tentu pada para peserta Kongres, universal (global) mengarah kepada

364 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


nilai-nilai yang lebih egaliter, kos- tensinya untuk memperkaya bu-
mopolit, terbuka, dan demokratis, daya nasional). Karena itu, dalam
maka nilai-nilai kebalikannya tentu rangka memperkuat wujud organik
akan tersudut kepada posisi defensif budaya bangsa, perhatian yang
untuk akhirnya harus melakukan lebih besar dan lebih sungguh-
kompromi-kompromi. sungguh harus diberikan kepada
Cukup jelas bagaimana hasil bahasa Indonesia, baik sebagai
akhir tarik-menarik antara kedua kelengkapan linguistik kebangsaan
pola itu, tapi mungkin ketegangan kita maupun sebagai modal dan
akan masih kita rasakan dalam kekayaan potensial pola budaya
jangka waktu cukup lama men- yang bermasa depan.
datang. Tetapi karena sifatnya yang Berkenaan dengan itu kita harus
lebih terbuka dan universalistik dari menyatakan dengan cukup sedih
pola budaya yang tecermin dalam bahwa sistem pendidikan kita
bahasa Indonesia tadi, maka sebuah belum cukup memberi tempat ke-
antisipasi memperkirakan bahwa pada bahasa nasional, baik kurikuler
kedudukan dan nilai yang ter- maupun psikologis sebagai unsur
kandung dalam watak dasar bahasa kebanggaan kaum terpelajar Indo-
itu akan semakin kukuh, akibat nesia. Sebagai misal dan perban-
interaksinya dengan pola-pola bu- dingan, negeri-negeri yang berba-
daya internasional dalam suasana hasa Inggris, seperti Amerika Serikat,
hidup global umat manusia. Gejala sedemikian tinggi menempatkan
ini sebagian terbukti dengan sema- pelajaran bahasa Inggris dalam sis-
kin sulitnya menghidupkan kembali tem pendidikan mereka, sehingga
secara penuh bahasa Jawa, dan kualitas pribadi seorang yang ter-
betapa bahasa itu sedang berubah pelajar dengan sendirinya meliputi
fungsi menjadi hanya sebuah ba- pula kemampuan berbahasa Inggris
hasa santai (casual) orang Jawa yang baik. (Sampai-sampai di
(sebab jika pembicaraan menjadi Amerika ada perlombaan mengeja
serius pasti akan menggunakan kata-kata Inggris dari tingkat seko-
bahasa Indonesia, biarpun di pusat- lah sampai tingkat nasional!).
pusat budaya Jawa sendiri seperti Kita dapat mencontoh negara-
Solo dan Yogya). negara itu, dan tidak perlu merasa
Dari sudut keindonesiaan se- kurang dengan bahasa nasional kita.
mata, gejala-gejala tersebut di atas Dan serentak dengan kegiatan
jelas positif (sekalipun tentu akan mengajarkan bahasa itu sebagai alat
lebih baik jika suatu pola budaya komunikasi, kita juga harus mena-
lokal tidak total mati, karena po- namkan dengan sadar kepada anak

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 365


didik pola budaya yang tersimpan ditopang oleh budaya. Dalam
dalam semangat dan watak dasar kaitannya dengan agama, budaya
bahasa Indonesia, yaitu paham per- adalah wujud nilai-nilai keagamaan
samaan manusia, kosmopolitisme, yang diserap oleh pribadi-pribadi
keterbukaan, dan demokrasi. Tam- (internalisasi), dimasyarakatkan
paknya itulah bagian amat penting dalam sistem pergaulan hidup ber-
dari usaha menyehatkan hakikat sama (sosialisasi), dan dilembagakan
organik budaya nasional kita se- dalam pranata-pranata tradisi (insti-
hingga dalam tusionalisasi).
kehidupan glo- Dengan begitu,
Setiap pribadi manusia adalah
bal ini segala un- berharga, seharga kemanusiaan
dalam kaitannya
sur dari luar da- sejagat. dengan agama,
pat dicerna de- maka budaya
ngan baik dan “tubuh kultural” kita adalah “penentu” nilai baik-buruk
mampu menyerapnya sebagai ba- serta benar-salah dalam masyarakat
han pertumbuhan organiknya lebih secara umum.
lanjut. Serentak dengan itu, muatan Dalam pengertian itu, budaya
bahasa nasional itu harus senantiasa adalah hasil akumulasi pengalaman
diusahakan meningkat, antara lain dan pengamalan suatu nilai dalam
dengan benar-benar menggalakkan masyarakat, dalam kurun waktu
setiap bentuk kegiatan penulisan yang panjang, sehingga budaya
kreatif dan penerjemahan dari selalu ada bersama tradisi dan terkait
bahasa-bahasa lain. Dengan begitu dengan tradisi. Karena “tradisi”
bahasa Indonesia akan tampil seba- adalah sesuatu yang terjadi ber-
gai wahana produksi budaya yang ulang-ulang (dalam bahasa Arab
tinggi, sehingga dari segi budaya disebut ‘âdat-un,— “adat” —arti-
itu, kita bangsa Indonesia tidak nya, sesuatu yang terjadi secara ber-
hanya berkedudukan sebagai kon- ulang-ulang), maka budaya pun me-
sumen belaka. rupakan hasil pengulangan yang
lumintu, lestari, dan konsisten.
Karena itu, faktor pembiasaan (habi-
tualization) menjadi amat penting
BUDAYA DISIPILIN dalam penanaman budaya disiplin.
Karena pentingnya pembiasaan ini,
Jika disebut “budaya disiplin”, maka Nabi Saw., misalnya, memberi
maka pengertiannya ialah suatu petunjuk agar kita membiasakan diri
perilaku tertentu, yaitu disiplin berbuat baik, meskipun sekadar
yang berakar dalam budaya, atau menyingkirkan sepucuk duri dari

366 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


jalanan, dan sekadar tersenyum ke- suatu yang diperlukan orang ba-
pada kawan. Jika pembiasaan ber- nyak, namun terjadi kelangkaan
hasil, dan kebiasaan pun tumbuh, padanya (tidak mudah diperoleh)
maka akan menjadi budaya, dan akan dengan sendirinya mendorong
tidak terasa lagi sebagai beban. Da- orang untuk mengabaikan disiplin
lam bahasa Inggris terkenal pepatah, atau patuh kepada aturan. Sama
“Habit is second nature” (Kebiasaan dengan hukum ekonomi tentang
adalah watak kedua). pengadaan dan permintaan (supply
Usaha pembiasaan akan berjalan and demand), yaitu bahwa jika
dengan baik kalau tidak ada faktor- terjadi pengadaan yang kurang,
faktor yang memutus atau mengin- maka tentu laju permintaan akan
terupsinya. Jadi, pembiasaan me- relatif menaik dan mendorong
merlukan nilai konsistensi dan kenaikan harga; demikian pula
istiqâmah. Pemutusan atau interupsi dengan hal-hal lain yang menyang-
kepada proses pembiasaan dapat kut masalah disiplin. Seseorang
terjadi dari berbagai penjuru. berdisiplin karena ia yakin bahwa ia
Umpamanya, jika kita ambil contoh akan memperoleh sesuatu yang
yang paling konkret saja, pem- dikehendakinya, tanpa berebut dan
biasaan dan kebiasaan mematuhi merusak aturan. Tetapi ketika ia
ketentuan tentang keharusan ber- tidak lagi yakin bahwa ia akan
henti pada lampu merah di jalanan memperoleh yang dikehendakinya
akan dengan sendirinya buyar, dan itu, maka mulailah ia “mencari jalan
jiwa kebiasaan baik yang mulai pintas”, dan itu berarti tidak lagi
tumbuh itu runtuh, kalau lampu mengindahkan tatanan wajar, ke-
merah itu sering mati, atau me- mudian disiplin pun dengan sen-
nyala secara tak terduga (unpre- dirinya rusak. Fenomena semrawut-
dictable) akibat mekanismenya yang nya lalu lintas kita sehari-hari ada
rusak, misalnya. Jadi, dalam skema kaitannya dengan masalah ini.
besarnya, ketidakpastian lampu lalu Kaidah hukum agama menga-
lintas itu menyala atau tidak me- takan bahwa “Keadaan darurat
ngandung makna “ketidakpastian membolehkan hal-hal terlarang”
aturan atau hukum” yang lebih men- (al-dlarûratu tubîhu ‘l-mahdlûrât).
dalam, dan ini jelas merusak proses Meskipun ketentuan apakah suatu
penumbuhan taat, patuh dan disiplin keadaan itu darurat atau tidak, bisa
lalu lintas. sangat subjektif (tergantung kepen-
Masalah lain yang bersangkutan tingan dan pandangan pribadi ber-
dengan persoalan disiplin ialah sangkutan), namun ketentuan ke-
masalah kelangkaan (scarcity). Se- agamaan ini perlu diperhatikan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 367


dalam rangka memahami persoalan bernegara, yaitu “mewujudkan
kelangkaan di atas. Lebih-lebih, keadilan sosial” bagi seluruh rakyat.
sesungguhnya ketentuan bahwa Dari sudut agama, masalah ini
keadaan darurat membuat aturan terkait dengan “hukum Allah”
tidak lagi berlaku—berarti tidak (Sunnatullâh), bahwa kehancuran
perlu disiplin—secara psikologis suatu masyarakat biasanya dimulai
adalah umum sekali di kalangan oleh tidak adanya keadilan sosial
umat manusia. Karena itu, mem- dalam masyarakat itu sebagai akibat
berlakukan sesuatu sebagai “darurat”, tingkah laku orang-orang kaya yang
seperti menunda (sementara) suatu tidak lagi peduli kepada kewajiban
aturan yang sedang berlaku dengan moral mereka untuk memerhatikan
alasan ada “kepentingan yang lebih nasib orang miskin dan sikap mereka
besar”, hendaknya dilakukan dengan yang tidak menjaga perasaan umum
penuh pertimbangan, termasuk, kalangan yang kurang beruntung.
mestinya, dengan terlebih dahulu Bila Kami memutuskan kehendak
dikaji apa dampaknya dalam jangka menghancurkan sejumlah penduduk,
panjang dan dikonsultasikan dengan (pertama) Kami keluarkan perintah
para pemimpin rakyat. yang pasti kepada mereka yang diberi
Akhirnya, satu lagi hal yang hidup mewah, dan mereka masih
tidak boleh diremehkan dalam melakukan pelanggaran; maka
usaha membudayakan disiplin ini berlakulah kata atas mereka; kemu-
adalah rasa keadilan. Disiplin akan dian Kami hancurkan mereka sama
terwujud dengan baik jika dalam sekali (Q., 17: 16).
masyarakat ada keadilan yang di-
rasakan secara umum. Perasaan ter-
ingkari dan diperlakukan secara
tidak adil akan dengan sendirinya
BUDAYA HEMISPHERIC ISLAM
membuka pintu bagi adanya “wa-
wasan revolusioner”, yakni suatu Pada saat puncak perkembangan
wawasan yang terpusat kepada peradaban Islam, kawasan Asia
usaha mengubah yang tidak adil Tenggara menyatu dalam pola bu-
menjadi adil (yang akan berdampak daya umum yang meliputi hampir
kepada memudarnya disiplin, karena seluruh belahan bumi timur dari
setiap aturan dipandang hanya me- wilayah-wilayah Afrika dan Eropa
nguntungkan mereka yang sedang di tepi Lautan Atlantik sampai ke
beruntung). Karena itu, perkara di- wilayah Zaitun (sekarang Guang-
siplin ini terkait pula dengan zhou) di daratan Cina pada tepi
perwujudan cita-cita dasar kita Lautan Teduh. Dengan begitu, ter-

368 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bentuk pola dasar sebuah budaya japahit. Tetapi pada waktu ber-
umum berdimensi hemispheric, samaan, pusat-pusat kegiatan per-
artinya, meliputi seluruh belahan dagangan di berbagai kota (Persi:
bumi (yakni, belahan bumi “Ti- bandar) di tepi pantai atau sungai
mur”, karena daratan Amerika besar boleh dikata semuanya berada
sebagai belahan bumi “Barat” be- di tangan para saudagar Muslim.
lum “diketemukan”), suatu dimensi Dari kalangan mereka, banyak
yang saat itu setara dengan dimensi saudagar besar yang sekaligus
“global” sekarang ini. Pola budaya bertindak sebagai penguasa (“wali”)
hemispheric itu menghasilkan ter- pemerintahan bandar-bandar itu.
bentuknya lingkungan yang mem- Suasana otonom pemerintahan kota
beri kemudahan bagi penyebaran pantai itu diperkuat dengan ber-
dan peneguhan agama Islam di dirinya gilda-gilda perdagangan
kawasan Asia Tenggara. Peranan berbentuk lingkungan bangunan
penting para pedagang dari Anak dengan tempat-tempat penginapan
Benua tetap berlanjut dan domi- para saudagar dari luar wilayah.
nan, namun kali ini mereka ke- (Tempat penginapan itu disebut
banyakan tidak lagi beragama “pondok”, dari perkataan Arab
Buddha atau Hindu, melainkan “funduq” yang berasal dari perkataan
Islam. Mereka menganut pola Yunani “pandokheyon” atau “pan-
budaya Perso-Arab, yang kemudian dokeyon” yang berarti penginapan–
sedikit-banyak menggeser pola dalam terminologi Arab modern,
budaya Sanskerta. Dalam per- “funduq” berarti hotel).
kembangan lebih lanjut pola bu- Para saudagar itu, dengan ke-
daya Perso-Arab digantikan oleh arifan kosmopolitan mereka, juga
pola budaya yang bercorak kearaban berperan sebagai tempat meminta
dengan dominasi bahasa Arab, nasihat bagi masyarakat luas, gilda-
tanpa banyak unsur bahasa Persi. gilda dagang mereka menjadi tu-
Pinjaman kata-kata Arab dalam juan para penuntut kearifan, dan
bahasa-bahasa Asia Tenggara tidak pondok-pondok mereka menjadi
lagi lewat bahasa Persi, tetapi tempat menginap para penuntut
langsung dari bahasa Arab. yang datang dari jauh. Berangsur-
Pada saat-saat awal Asia Tenggara angsur “pondok” yang semula
tergabung dalam pola budaya merupakan penginapan para sau-
hemispheric itu, pusat-pusat kekua- dagar berkembang menjadi “pon-
saan masih terbagi antara yang dok” penginapan para penuntut
Islam seperti kesultanan Aceh dan ilmu dan kearifan, sama dengan
yang Hindu seperti kerajaan Ma- gejala yang umum didapatkan di

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 369


seluruh dunia Islam saat itu, dengan Ketika kawasan Asia Tenggara
nama-nama yang berbeda seperti mulai bersentuhan dengan pe-
zâwiyah, ribâth, khâniqah, dan tekke. radaban Islam, daratan Cina sudah
Semua itu sekaligus merupakan sejak berabad-abad sebelumnya
tempat pertemuan kaum sufi, yang dikenal kaum Muslim Arab dan
dalam banyak hal mereka itu juga Persia. Sejarah peradaban Cina-Arab
kaum pedagang. Konsep “pondok” telah berlangsung lebih dari 1000
kemudian ter- tahun sebelum
padukan de- Islam. Terdapat
ngan konsep petunjuk bahwa
“padepokan”, Daratan Cina
dan terbentuk- telah pula diper-
lah “pondok” se- kenalkan kepada
bagai institusi Islam sejak masa
pendidikan dan hidup Nabi
kajian yang khas Muhammad
Indonesia seper- Saw. Encyclopae-
ti kita saksikan dia of Islam
sekarang. (Leiden, 1999)
Para pencari kearifan itu, seba- menyebutkan adanya kawasan
gaimana kelaziman mereka yang hunian kaum Muslim Arab dan
menuntut ilmu, adalah orang-orang Persi di kawasan timur daratan
yang mengembangkan kecakapan Cina, dengan jumlah mencapai
tulis-baca, karena itu mereka angka ratusan ribu orang. Mereka
disebut kaum shastri. Dengan mendirikan dan hidup di kota
kedudukan mereka sebagai murid Zaitun, kini Guangzhou. Dila-
seorang guru arif-bijaksana yang porkan oleh Ibn Batutah, seorang
disebut kiyahi, mereka disebut juga pengembara dunia dari Afrika
kaum cantrik, orang yang berguru Utara, bahwa Zaitun memiliki
atau magang. Konon, salah satu pelabuhan amat besar, tempat
dari dua pengertian itu menjadi asal berlabuh ratusan kapal jung (junk)
sebutan “santri”, dan tempat besar dan kapal jung kecil yang
mereka belajar atau berkumpul tidak terhitung banyaknya. Kaum
disebut secara lengkap “pondok Muslim hidup bebas dengan pra-
pesantren”, yaitu penginapan dan nata-pranata keagamaan Islam
tempat kaum santri berguru kepada seperti kantor qâdlî (pengadilan),
seorang kiyahi. Syaykh Al-Islâm (“Sesepuh Islam”,
setingkat dengan Mufti). Daerah

370 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


itu juga merupakan kawasan kaum galkan sebuah bangunan masjid
sufi dan para saudagar. atas namanya, San Pao Kong, di
Islam di Cina memiliki sejarah Semarang (kini digunakan sebagai
yang sangat panjang, yaitu sepan- klenteng). Mereka datang sambil
jang sejarah Islam itu sendiri. Di menyiarkan agama Islam di Jawa,
Kota Guangzhou terdapat makam dengan sisa-sisa bekas hunian me-
Sa’ad ibn Abi Waqqas, seorang saha- reka sepanjang sungai-sungai Bran-
bat Nabi yang datang dan wafat di tas dan Solo. Dengan begitu mereka
kota Islam itu, dan mendirikan ikut memperkuat gilda-gilda per-
sebuah masjid bernama Huai Sheng. dagangan kaum Muslim yang telah
Sa’ad ibn Abi Waqqas dimakamkan ada di bandar-bandar, dan memiliki
di bawah sebuah bangunan ber- peran dalam mengembangkan pra-
kubah yang telah berumur lebih nata pondok pesantren.
dari 1300 tahun.
Di Guangzhou juga ada sebuah
masjid, didirikan pada tahun 1465,
di zaman Dinasti Ming, yaitu
BUDAYA INDONESIA
Masjid Hao Pan. Mengikuti tradisi
Dunia Islam pada zaman-zaman Apabila kita perhatikan, yang
kejayaannya, di Masjid Hao Pan disebut Indonesia itu bukanlah ga-
pernah berdiri sebuah universitas. bungan puncak-puncak budaya ter-
Revolusi budaya RRC telah meng- tentu, tetapi hasil proses dinamik
ubah masjid ini menjadi pabrik, dari give and take, dan osmosis
dan setelah dikembalikan sebagai budaya, dan yang paling banyak
masjid, dilengkapi dengan sebuah terjadi adalah di Jakarta. Lalu per-
pusat pengajaran bahasa Arab. tanyaan yang muncul adalah siapa
Diduga dari kawasan Zaitun yang menjadi jati diri Indonesia?
atau Guangzhou itulah bertolak Sekalipun yang paling dominan
secara bergelombang imigran Cina menguasai birokrasi adalah orang
Muslim ke Jawa. Dari Kota Nanjing Jawa, namun untuk mengklaim
(Nanking) pada Sungai Yang Tse Jawa sebagai budaya Indonesia, that
yang tidak jauh dari Guangzhou is very very wrong. Apalagi kita me-
bertolak ekspedisi armada kelautan milih bahasa Melayu sebagai baha-
Cina pimpinan Ma San Pao, yang sa persatuan, bukan bahasa Jawa
lebih dikenal dengan nama Cheng meski jauh lebih canggih. Bahasa
Ho, seorang admiral Muslim, yang Melayu adalah bahasa pantai yang
karena jabatannya juga dikenal tak mengenal hierarki, lebih ter-
sebagai San Pao Kong. Ia mening- buka, dinamis, dan kosmopolitan.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 371


Artinya, karena bahasa adalah cer- dikenal, namun belum menun-
min budaya, maka budaya Indo- jukkan efek kulturalnya kepada
nesia yang berciri lebih coastal culture bangsa Indonesia. Pada akhir abad
(budaya pantai) ketimbang inland ketiga belas, Nusantara menyak-
culture (budaya pedalaman), sebe- sikan tampilnya kerajaan Hindu
tulnya lebih siap menerima demok- yang hebat, yaitu Majapahit, yang
rasi. baru runtuh sekitar akhir abad
kelima belas. Karena itu, corak
penganutan Islam di daerah ini
agaknya tidak lepas dari kondisi
sosio-historis kedatangan dan pe-
BUDAYA KEAGAMAAN
nyebaran Islam di sini, yaitu kon-
Dalam studi tentang nilai religi- disi ketika Islam sudah mulai me-
usitas, penganutan suatu agama nunjukkan tanda-tanda obskuran-
oleh para pemeluknya sudah tentu tisme yang antiintelektual.
amat terpengaruh oleh budaya Seruan pembaharuan seperti
setempat, secara positif ataupun gerakan Muhammadiyah, Al-
negatif. Berkaitan erat dengan itu Irsyad, dan Persis di Indonesia yang
ialah pengaruh “budaya keaga- menyerukan kembali kepada Kitab
maan” itu sendiri atau “agama yang dan Sunnah dapat ditafsirkan
sudah terbudayakan”, dalam tempat sebagai gerakan untuk melepaskan
dan kurun waktu tertentu. Maka kungkungan dikte sosio-historis
sebagai misal, sudah tentu pola dalam usaha menangkap makna
penganutan kaum Muslim Indo- dan substansi ajaran Islam. Tetapi
nesia terhadap ajaran agamanya sebegitu jauh gerakan itu ternyata
sangat terpengaruh oleh budaya ke- masih juga amat berat tenggelam
agamaan di sini, yang secara dimensi dalam pola berpikir serbafiqih,
waktunya sudah mulai diperkenal- sehingga polemik dan kontroversi
kan sejak masuknya Islam ke kawasan yang mula-mula muncul ialah
ini. Mungkin cukup relevan untuk masalah-masalah ritual dalam bi-
diingat bahwa para ahli sejarah, dang khilâfiyât, yang sedikit sekali
Muslim dan non-Muslim, umum- menyentuh masalah-masalah prin-
nya berpendapat bahwa dunia sipil yang langsung berpengaruh
Islam (internasional) sudah mulai nyata dan besar kepada kehidupan
menunjukkan gejala kemunduran- masyarakat.
nya sejak abad kedua belas. Tapi di Karena itu, sementara seruan
Indonesia, abad itu adalah masa kembali kepada Kitab dan Sunnah
ketika Islam, meskipun sudah mulai harus diteruskan dan bahkan di-

372 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pertegas, pemaknaannya harus Contoh lain yang kini sangat
diarahkan kepada bagian-bagian relevan untuk dipahami kembali
dari Kitab dan Sunnah yang lebih oleh para pemeluk Islam ialah apa
prinsipil, beberapa di antaranya yang dicerminkan dari kisah ten-
pasti berpengaruh besar kepada tang datangnya delegasi Kristen dan
bidang persatuan dan kerukunan Najran ke Madinah di zaman Nabi
antarumat beragama. Misalnya, dari Saw., yang kemudian meminta
Kitab Suci Al-Quran adalah amat tempat untuk mengadakan ke-
relevan dan patut digagasi pengem- baktian dan dipersilakan Nabi Saw.
bangan teologi “pernyataan” Tuhan untuk menggunakan masjid beliau.
bahwa Dia melindungi agama-agama Atas dasar kejadian itu, maka para
(yang menyiratkan pengakuan akan ulama, seperti Ibn Qayyim Al-
makna atau signifikansi kehadiran Jauziyah, misalnya, membolehkan
agama-agama itu), dalam firman- orang non-Muslim untuk masuk
Nya, Kalaulah seandainya Allah tidak masjid dan kalau perlu, tanpa
menahan sebagian manusia dengan dijadikan kebiasaan, melakukan
sebagian yang lain, maka pasti han- kebaktian atau ibadah menurut
curlah biara-biara, gereja-gereja, agama mereka dalam masjid dengan
sinagog-sinagog, dan masjid-masjid disaksikan oleh orang-orang Islam.
yang dalam bangunan-bangunan itu Karena itu dahulu, mendiang Prof.
banyak disebut nama Allah (Q., 22: Hamka, sering dengan ramah mem-
40). Boleh diamati bahwa umum- persilakan turis-turis asing yang
nya orang Islam Indonesia “tidak ingin mengetahui masjid untuk
tahan” memahami ayat suci itu me- masuk ke rumah ibadah itu dan
nurut apa adanya, karena terselip mendengarkan keterangan tentang
pengakuan akan keabsahan agama- apa makna masjid dan fungsinya
agama lain. Dan jika diteruskan de- dalam masyarakat. Sedangkan seba-
ngan pandangan para ulama, klasik gian dari umat Islam Indonesia
maupun modern seperti Al-Bagh- yang lain, karena tidak tahu ajaran
dadi, Rasyid Ridla, dan Abdul agamanya sendiri secara lebih leng-
Hamid Hakim (tokoh Sumatra kap, baik dalam Kitab Suci maupun
Thawalib dari Padangpanjang), Sunnah Nabi, maka sikapnya ialah
agama-agama yang dilindungi oleh menghalangi, kalau tidak melarang
Tuhan dengan Sunnah-Nya berupa sama sekali, orang-orang non-
“check and balance” antara manusia Muslim masuk masjid.
itu mencakup juga Zoroastrianisme, Dua hal di atas itu hanya seba-
Hinduisme, Buddhisme, Konfu- gian kecil sekali saja dari persoalan
sianisme, Shintoisme, dan lain-lain. pemahaman keagamaan yang “ter-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 373


kungkung” oleh tradisi dan kultur BUDAYA PANTAI
yang merugikan. Dan tidaklah pada DAN BUDAYA PEDALAMAN
tempatnya di sini memaparkan
persoalan itu panjang lebar, dengan Kita tidak akan dan tidak perlu
harapan bahwa dua hal tersebut mengatakan bahwa negara Indo-
cukup memberi ilustrasi yang nesia adalah negara Islam, karena
relevan. Analog dengan itu dapat secara teologis penyebutan itu me-
diduga bahwa masing-masing aga- mang sangat problematis. Peng-
ma tentu mempunyai persoalan alaman negara-negara lain telah
yang sama. Karena itu, jika di- menunjukkan problem tersebut,
kehendaki pertumbuhan kerukunan misalnya, Pakistan, Saudi, serta
yang berprinsipil dan tidak hanya Iran. Bahkan, di Indonesia hal itu
sebatas kepada pemenuhan ke- telah menimbulkan stigma politik.
perluan ad hoc semata, maka ma- Tetapi dilihat dari jumlah pengikut,
sing-masing agama itu, melalui Indonesia bisa dikatakan sebagai a
peran para cendekiawannya, di- Moslem nation, setidak-tidaknya,
tuntut untuk juga mengembang- nation of the Moslems. Oleh karena
kan “teologi inklusivistik” dengan itu, jika diharapkan di Indonesia ini
melihat potensi-potensi doktrinal tumbuh wawasan-wawasan etis dan
agamanya sendiri untuk dikem- moral yang kuat, dengan sendirinya
bangkan lebih lanjut. harus dibangkitkan dari sesuatu
Di antara sekian banyak “bumbu yang hidup di kalangan masyarakat
pedas” kehidupan antaragama ialah secara luas sehingga menjadi sema-
kenangan, malah masih tersisa secara cam titik temu dari semua orientasi
nyata, pola hubungan sosial, politik, budaya di Indonesia.
intelektual, dan keagamaan dari Ketika para founding fathers kita
masa kezaliman penjajahan. Singkat menetapkan bahasa Melayu sebagai
kata, seluruh dambaan kita akan bahasa nasional, sebetulnya mereka
persatuan dan kerukunan pada ingin membangun Indonesia me-
umumnya, di bidang apa saja dan nurut pola budaya pantai (offshore
tidak terbatas kepada bidang keaga- culture), bukan budaya pedalaman
maan, tidak akan mencapai yang (inland culture). Kita tahu bahwa
dikehendaki sebelum colonial legacy inland culture itu memang sangat
disudahi. Inilah yang kita harapkan canggih karena didukung oleh
dari pembangunan yang berkearifan tanah-tanah subur pedalaman.
dan berkeadilan sosial. Tetapi mungkin karena imperatif
sistem ekonomi pertanian, ia meng-
hasilkan suatu masyarakat yang

374 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sangat hierarkis, seperti tecermin di pada peta Eropa, luasnya terben-
dalam struktur bahasa-bahasa Jawa, tang dari London sampai Iran, me-
Sunda, Madura, dan Bali, yang liputi seluruh Eropa Barat dan
tidak cocok untuk mendukung ide- Timur plus Timur Dekat). Tetapi
ide negara modern. Karena ciri-ciri dalam representasi Bung Karno
negara modern ialah egalitarianisme, sendiri, sejak dini rupanya telah ada
kosmopolitanisme, dan mobilitas permasalahan. Bahwa dia lahir di
yang tinggi (karena itu tidak terlalu Blitar dengan budaya pedalaman,
terikat dengan tanah), serta dengan tetapi dia juga anak seorang priyayi
sendirinya ialah keterbukaan. yang dibesarkan di Surabaya di
Di antara semua bahasa yang bawah Cokroaminoto, dan menge-
ada, yang paling mewakili ialah nyam pendidikan modern Barat
bahasa Melayu, yakni bahasa yang (Belanda), yaitu sebagai lulusan
notabene sudah menjadi bahasa THS di Bandung. Wawasan dia
pergaulan (lingua franca) Indonesia sangat luas, tetapi juga tidak ada
atau Asia Tenggara sejak zaman kepastian, apakah dia akan mende-
Sriwijaya. Bahkan ada bukti bahwa sain Indonesia dengan budaya
meskipun Majapahit itu Jawa, pedalaman (dan memang ada indi-
bahasa diplomasi yang digunakan kasi Bung Karno mempunyai as-
di Asia Tenggara adalah bahasa pirasi ke arah itu), atau budaya
Melayu. pesisir. Ketidakpastian itu ternyata
Salah satu efek dipilihnya bahasa harus dibayar dengan ongkos yang
Melayu adalah memperkuat posisi mahal berupa kegagalan, yaitu
pola budaya yang lebih cocok de- terjadinya peristiwa Gestapu.
ngan Islam yang memiliki ciri-ciri Kemudian tiba masa Soeharto.
egaliter, terbuka, dan juga mobilitas Di satu pihak, Soeharto kelihatan
yang tinggi. Oleh karena itu, dalam simple minded, tetapi dia dibekali
banyak kajian sosiologi agama, dengan kecerdasan alami yang luar
termasuk mereka yang dari Barat, biasa. Berbeda dengan pendahulu-
disebut bahwa agama Islam sebe- nya, Soeharto maju dengan solusi
tulnya adalah agama pedagang. yang pasti: “saya akan atur Indonesia
Langkah founding fathers ketika dengan budaya Jawa.” Itulah sebab-
merancang Indonesia sebagai negara nya pada permulaannya timbul
dengan pola budaya pantai me- kesalahpahaman yang luar biasa di
mang lebih realistis, karena kita kalangan umat Islam bahwa Pak
merencanakan sebuah negara yang Harto akan mengagamakan Panca-
terbentang dari Sabang sampai sila, mengagamakan aliran keper-
Merauke (yang kalau diterapkan cayaan, padahal itu semua hanya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 375


efek dari orientasi budaya Jawa. adalah sistem darurat, dan karena
Dari sekian unsur budaya Jawa yang itu suatu saat akan berhenti atau
dia gunakan dengan efektif ialah berakhir. Setelah itu, kita akan
adanya kepastian hierarkis. Yang kembali kepada nature Indonesia
juga terkenal sekali adalah anggapan yang sebenarnya, yaitu suatu negara
bahwa orang Jawa itu sulit ditebak. yang didesain dengan pola budaya
Misalnya mengambil tindakan pantai, atau kompromi antara budaya
secara tiba-tiba, ketika orang lain pantai dan budaya pedalaman.
tidak siap. Itu Budaya pan-
sebetulnya suatu tai kurang lebih
disiplin militer Persinggungan antara segi-segi ialah antara luar
yang digabung tertentu budaya nasional dengan Jawa dan pantai
dengan Jawanis- budaya mondial, dalam kerangka Jawa sendiri. Te-
perubahan sosial, boleh jadi akan
me. Secara per- menghasilkan pola kontak yang
tapi solusi final
lahan dan pasti, simbiosis (saling mendukung dan yang sebenarnya
selama tiga pu- saling menguntungkan), tapi juga ialah pertenga-
luh tahun lebih boleh jadi mengakíbatkan per- han antara kedua
dia bertahan tan- benturan yang menimbulkan budaya tersebut.
pa gangguan krisis-krisis. Secara karikatural
yang berarti. Je- sering dikatakan
laslah bahwa sistem yang dicip- bahwa titik pertemuannya adalah di
takan oleh Soeharto itu efektif Pekalongan atau Tegal, yaitu Jawa
sekali. Tetapi ini kemudian me- tetapi budayanya pantai, atau
nimbulkan godaan. Karena ter- pantai tetapi memiliki unsur Jawa.
pukau oleh efektivitasnya selama Ini tentu saja suatu prediksi yang
lebih dari tiga puluh tahun, orang dengan sendirinya mempunyai
kemudian mulai berpikir bahwa kelemahan.
itulah solusi final dari permasalahan Memang persoalan yang paling
Indonesia. penting ialah pasca-Soeharto. Oleh
Sekarang kita lihat kembali masa- karena itu, yang harus ditumbuh-
masa awal Orde Baru. Pada saat itu kan ialah aspek-aspek objektif struk-
kita dicekam oleh ketakutan yang tural yang tidak tergantung kepada
luar biasa terhadap komunis. Dalam orang.
keadaan seperti itu, kita seolah-oleh Ada sebuah karikatur: antara Ja-
bersedia memberikan cek kosong karta-Surabaya sekarang bisa ditem-
kepada Soeharto untuk memimpin puh dengan empat pilihan kenda-
asalkan komunisme ditangani. Maka raan, naik pesawat, naik kapal laut
sesungguhnya sistemnya Pak Harto (yang sekarang makin populer ka-

376 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


rena seperti hotel terapung), naik dikarenakan budaya politik suatu
mobil, atau naik kereta api. Kalau bangsa terdiri dari jaringan keper-
bicara struktur, maka struktur cayaan empiris, lambang-lambang
terakhir adalah naik pesawat, yang menyatakan diri (expressive symbols),
tergantung sama sekali kepada dan nilai-nilai yang memberi batas-
pilot, sebab begitu take off, pilotlah an pada situasi tempat tindakan
yang paling berkuasa, mau ke mana politik berlangsung.
pun tidak ada yang bisa mengha- Budaya politik itu tumbuh da-
langi, sehingga pesawat pula yang lam masyarakat sebagai hasil inte-
paling mudah dibajak. Namun, raksi antara berbagai faktor. Bahkan
yang the most structured ialah naik ia tumbuh semenjak kanak-kanak,
kereta api, karena ada rel dan ada melalui pola-pola hubungan anak-
pemimpin perjalanan kereta api di orangtua, murid-guru, antarteman
setiap stasiun. Jadi, berhenti dan sejawat, dan pengamatan akan ting-
tidak di sebuah stasiun, bukan kah laku politik para pemimpin.
kemauan masinisnya saja. Indonesia Juga ada kemungkinan dari hasil
harus diarahkan untuk menjadi pengarahan yang terprogram, seper-
semacam kereta api, yang jaminan ti indoktrinasi—terdapat pada
institusionalnya lebih kepada faktor- masyarakat-masyarakat regimenter
faktor yang objektif tanpa tergan- dan totaliter. Peranan “state of mind”
tung kepada orang (figur). berupa model negeri asing yang
diidealisasikan juga cukup penting.
Ini tumbuh dalam dimensi antar-
generasi dan menyatu dengan proses
sejarah atau proses pertumbuhan
BUDAYA POLITIK
bangsa itu sendiri. Oleh karena itu,
Istilah “budaya politik” (political selalu ada “lowongan” untuk suatu
culture) mulai banyak digunakan peranan intervensi dan pengarahan
sejak pertengahan tahun 50-an, dalam bidang “pembangunan po-
antara lain oleh ahli ilmu politik litik” ini.
Gabriel Almond. Karakteristik Walaupun menyebut adanya “lo-
terpenting suatu “budaya politik” wongan”, itu mengisyaratkan kebe-
ialah bahwa ia merupakan sepe- basan memilih tentang apa yang
rangkat orientasi pada politik hendak dibuat, tetapi pembangun-
dengan pola-pola tertentu, yang di an politik, seperti telah diingatkan,
dalamnya terdapat norma-norma jika hendak mencapai efektivitas
khusus dan nilai-nilai umum yang yang dikehendaki, harus berlang-
saling terkait. Adanya keterkaitan ini sung dalam konteks budaya nasio-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 377


nal. Ini berarti masuknya per- melihat sesuatu objek, bukan objek
timbangan akan adanya peranan apa yang dilihat. Di sini ada ma-
nilai-nilai budaya tradisional ter- salah interpretasi atau penafsiran
tentu dalam pembangunan politik yang bisa subjektif. Suatu benda
ini. Sebab, tindakan politik—dalam yang dilihat oleh dua seniman akan
perspektifnya yang lebih luas— menghasilkan konsep keindahan
adalah termasuk tindakan budaya. yang berbeda. Ini bisa disebut
Sedangkan tindakan budaya sen- sebagai esensi yang berakar pada
diri—pada saat ini—semuanya tauhid; Allah itu hanya satu, tetapi
berlangsung dalam kerangka tradisi. namanya banyak. Maka, pem-
Dan ini berlangsung hampir merata bahasan mengenai tauhid dalam
di setiap negara —biarpun di negeri Islam bukanlah tauhid nama, me-
yang paling maju di dunia ini, dan lainkan tauhid asas; Zat-Nya tung-
bahkan dalam negara komunis gal, tetapi namanya bermacam-
(seperti Bolsyewisme Rusia dapat macam. Dalam bahasa Arab saja
dilihat sebagai kelanjutan wajar ada 99 nama, belum lagi dalam
sistem totaliter Tsarisme, yang bahasa-bahasa lain.
dirasionalisasi sebagai dan melalui Konsep budaya sebagai esensi
penerapan Marxisme.) dalam agama Islam, yang dimaksud
adalah tauhid. Tetapi ketika budaya
itu mewujud nyata dan memben-
tuk arsitektur masjid dari Qubbat
Al-Shakhrah (Dome of the Rock)
BUDAYA SEBAGAI PROSES,
sampai ke masjid-masjid yang
BUKAN ESENSI
sekarang dominan di seluruh dunia
Budaya haruslah dipahami seba- Islam plus istana-istananya, maka ia
gai proses dan bukan sebagai esensi tidak lagi sebagai esensi, melainkan
yang telah lama ditinggalkan karena proses. Dan karena proses itu dina-
memang tidak ada. Apa esensi mis, maka tidak bisa dihindari
budaya Islam, budaya Hindu, adanya unsur-unsur, katakanlah,
budaya Kristen, dan sebagainya? pinjaman. Ketika Islam datang ke
Esensi dalam arti yang paling po- Syria yang sudah sekian ratus tahun
kok tentu ada, yaitu Tauhid. Seni berada di bawah kekuasaan Bizan-
Islam mempunyai konsep dasar Al- tium dan memengaruhi arsitektur-
Wâhid Al-Muta‘addidu Al-Tajallîyât nya, maka konsep seni budaya Islam
atau “E Pluribus Unum” (satu, tapi yang pada mulanya esensinya tau-
manifestasinya banyak). Artinya, hid, dalam proses perwujudannya
yang penting ialah bagaimana meminjam unsur-unsur dari Bizan-

378 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tium. Qubbat Al-Shakhrah adalah model Mesir. Contoh yang paling
unsur Bizantium, dan menara klasik, tentu saja adalah Masjid Al-
adalah unsur Parsi. Dan itu tidak Azhar dengan menara khas Mesir
ada salahnya. Maka, seni Islam bisa dengan kubahnya yang lancip—
berbeda-beda dari satu daerah ke lebih dari separuh bola, tetapi
daerah yang lain. Meskipun arsi- dengan sendirinya tidak seperti
tektur masjid di Indonesia sangat bola. Sedangkan hampir semua
lokal, hal itu ti- masjid di Turki
dak ada salah- adalah semacam
nya. “tiruan” yang te-
Memang per- lah direvisi dari
nah ada kekha- Gereja Aya So-
watiran bahwa fia. Dulu Aya
masjid-masjid di Sofia didesain
Jawa tidak di- sebagai Vatikan-
kategorikan se- nya Kristen Or-
bagai arsitektur todoks, tetapi
Islam, tetapi para kemudian dire-
anggota steering but oleh umat
committee dari Aga Khan Founda- Islam Turki. Orang Turki memang
tion bidang arsitektur menolak sering lebih keras menerapkan Islam
kekhawatiran tersebut. Hal ini dise- daripada orang Arab dan Indonesia,
babkan Islam ternyata mengizinkan sehingga Gereja Aya Sofia pun
adanya unsur lokal. Inilah yang dijadikan Masjid, padahal orang
disebut proses. Maka budaya atau Arab tidak berbuat seperti itu. Maka
seni atau estetika tidak bisa selalu Masjid Sulaiman, Masjid Biru,
hanya dipahami sebagai the essential. semuanya mencontoh Gereja Aya
The essential adalah pada hal yang Sofia, dengan ciri-cirinya berupa flat
sangat mendasar, yaitu Tauhid, dan doom atau “Kubah Pesek” (kurang
dalam perkembangannya selalu ada dari separuh bola). Bangunan Taj
unsur pinjaman. Maka, arsitektur Mahal, Masjid Delhi, dan sebagai-
pun beda-beda. Ada masjid model nya di India, selalu memiliki ciri
“maghrib” seperti Maroko—orang pintu masuk yang sangat besar dan
Indonesia menyebutnya arsitektur diapit oleh dua menara.
Moro—yang memiliki cirinya sen- Aspek dinamis dari budaya Islam
diri. Menara masjid yang biasanya ialah mengenai ikonoklasme, bahwa
berbentuk persegi itu juga memiliki ternyata Islam pun tidak bisa me-
bermacam-macam model, misalnya nolak seni. Ketika umat Islam sudah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 379


mulai mapan, mereka tidak lagi dilakukan adalah mendamaikannya.
menganggap bahaya representasi Kalau tidak bisa, dan masih tetap
desain makhluk hidup. Tentang berontak, maka harus diperangi, se-
mengapa Islam melarang repre- perti disebutkan di dalam surat Al-
sentasi makhluk hidup, hal ini Hujurât, Kalau dua kelompok dari
adalah sama dengan agama Yahudi kalangan kaum beriman itu berpe-
dan agama Kristen awal, yaitu te- rang, damaikan antara keduanya,
kanan pada tauhid yang menggam- tapi kalau salah satu di antara ke-
barkan bahwa Tuhan itu serba duanya tetap ngotot mau berperang
abstrak dan tidak bisa digambar. juga, perangi sampai mereka mau
Padahal waktu itu dunia dikuasai kembali ke hukum Allah (maksudnya
oleh syirik yang antara lain wujud- damai). Kalau mereka mau kembali,
nya adalah patung-patung. Jadi, damaikan lagi dengan cara yang adil,
patung-patung itu adalah kelanju- dan lakukanlah keputusan itu dengan
tan dari syirik, usaha menggam- adil (Q., 49: 9).
barkan Tuhan. Sekarang, persoalannya ialah apa
yang disebut “berontak”. Berontak
ialah perlawanan bersenjata untuk
menjatuhkan pemerintahan. Terha-
BUGHÂT
dap pemerintahan yang tidak adil,
Bughât adalah bentuk jamak kita tidak boleh memberontak, te-
(plural) dari bâghin—orang yang tapi wajib melakukan amar ma‘ruf
melakukan pemberontakan. Para nahi mungkar, yang dalam bahasa
ulama, terutama di kalangan kaum sekarang disebut oposisi. Contoh
Sunni, telah membahas bahwa pem- yang paling baik dalam hal ini ialah
berontakan itu tidak diperbolehkan Ibn Taimiyah. Dia dikenal sebagai se-
dalam Islam. Ada sebuah hadis, “agak orang Sunni yang hidup di bawah
mengkhawatirkan” tapi dipegang rezim pemerintahan yang zalim. Se-
oleh banyak orang, yang menye- betulnya dia lahir lima tahun se-
butkan bahwa di bawah pemerin- telah kejatuhan Bagdad jatuh yang
tahan yang zalim selama 60 tahun sangat mengerikan. Karena itu dia
itu masih lebih baik daripada keva- sangat kritis kepada pemerintah se-
kuman yang menimbulkan chaos hingga harus dipenjara berkali-kali,
(fawdlâ). Jadi, chaos adalah musuh dan akhirnya mati dalam penjara
di dalam perpolitikan Islam, teru- secara kesepian. Tapi dia tidak mem-
tama kaum Sunni. berontak. Bahkan dia tetap menga-
Kalaupun ada pemberontakan, takan bahwa pemerintahan zalim
maka langkah pertama yang harus namun memerintahkan sesuatu

380 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang benar, ia wajib ditaati. Ibn Hasilnya apa? Di situ diputuskan
Taimiyah juga termasuk unik; se- bahwa Bung Karno tetap harus
mentara dia begitu kritis terhadap ditaati sebagai walîy al-amri al-
pemerintahan, tetapi ketika peme- dlarûri bi al-syawkah; walîy al-amri
rintahan minta tolong kepadanya itu artinya presiden, atau kepala
untuk mengerahkan para pengikut- negara, al-dlarûri artinya dalam
nya melawan kaum Mongol yang keadaan darurat, bi al-syawkah arti-
mulai melakukan invasi dari sebe- nya atas dasar kekuasaan efektif. Ka-
lah Timur, Ibn Taimiyah tampil rena ada kekuasaan efektif (syaw-
sebagai seorang jenderal yang sangat kah), yaitu kekuasaan de facto, maka
sukses. Karena itu dia mendapatkan ia harus diakui. Salah satu tu-
gelar sebagai mujâhid dan mujtahid. juannya adalah untuk mengab-
Mujâhid karena dia melaksanakan sahkan semua hukum Islam yang
jihad, dan mujtahid karena dia juga berlaku di sini, terutama hukum
seorang pemikir. Singkatnya, Ibn perkawinan. Kalau pemerintahan
Taimiyah itu mengkritik pemerin- tidak sah, maka seluruh perkawinan
tah habis-habisan sampai memerah- yang terjadi juga tidak sah. Logika-
padamkan telinga para penguasa, nya begitu. Sebab penghulu itu
tetapi dia tidak mau memberontak. mewakili kepala negara, maka
Ini yang dipegang oleh para ulama pengesahan oleh penghulu adalah
NU. Karena para ulama NU itu atas nama kepala negara. Persis sama
setia pada paham Sunni, maka jalan dengan duta besar, di mana tanda
pikirannya adalah demikian: peme- tangannya selalu mengatakan atas
rintah itu harus ditaati, tapi kalau nama negara (kepala negara).
salah harus dikritik. Maka, dulu Teori-teori mereka menyatakan
NU merasa perlu untuk berunding bahwa wali (hakim), atas nama ke-
sesama mereka berkenaan dengan pala negara, dilaksanakan secara
bagaimana sikap mereka terhadap konkret oleh penghulu. Oleh ka-
Bung Karno. Mereka berkumpul di rena itu kalau kepala negaranya tidak
Puncak (kawasan wisata berudara sah, maka apa yang dilakukan peng-
dingin antara Bogor-Cianjur, Jawa hulu pun menjadi tidak sah, se-
Barat—ed.). Saya mendapat cerita hingga kita semua melakukan zina.
ini dari Mahbub Junaidi, anaknya Pemahaman semacam itulah yang
Kiai Junaidi, yang untuk rapat itu tidak dapat dipahami orang Masyu-
dikerahkan berbagai kitab. Kiai mi dulu, sehingga NU dianggap
Junaidi saja, menurut Mahbub, oportunis dan menjilat Bung Karno,
mengerahkan satu peti kitab-kitab- padahal sebenarnya tidak; mereka
nya untuk dibawa ke Puncak.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 381


mendasarkan pandangannya pada Karena itu, setiap orang berpotensi
kitab kuning. untuk jatuh martabatnya.
Latihan menahan diri (shiyâm,
pawasa) di alam “Purgatorio” Rama-
dlan bersumbu pada latihan untuk
BULAN “PURGATORIO” sepenuhnya menghayati kehadiran
Ramadlan adalah bulan suci dan Tuhan dalam hidupnya yang paling
pensucian (“Purgatorio”), yang me- pribadi (private). Dalam semangat
rupakan salah satu wujud kasih makna “Allah beserta kita” (in-
Allah kepada umat manusia. Puasa nallâha ma‘anâ atau immanuel),
Ramadlan disyariatkan untuk mem- manusia menemukan kesucian
beri kesempatan manusia member- asalnya yang hilang, dan kembali
sihkan diri dari kegelapan dosa ke fithrah (‘Îd Al-Fithr atau “Idul
(zhulm, kezaliman), sebab dosa itu Fitri”). Ia pun terlahir lagi dalam
mengotori hati yang terang (nûrânî) kesucian, pulang ke asal dalam keba-
menjadi gelap (zhulmânî). Dalam hagiaan “paradiso”. Atas hidayah
keadaan berhati zulmani itu, manu- Allah, manusia mendapat kebaha-
sia terseret keluar dari kebahagiaan giaan primordialnya, maka ia bersyu-
“Paradiso” (kesucian asal, fithrah), dan kur kepada-Nya, dengan meng-
tercampak ke dalam kesengsaraan agungkan dan memuji-Nya (takbîr
“Inferno”, kegelapan dosa. dan tahmîd).
Alam “Purgatorio” Ramadlan Kesucian manusia yang fitri ada-
memberi kesempatan manusia ber- lah kesucian pribadi, namun berkon-
latih menahan diri dari kejatuhan ke sekuensi sosial. Kesucian pribadi
lembah nafsu, melanggar larangan tidak bermakna apa-apa tanpa sikap
Tuhan. Pelanggaran itu telah dila- suci kepada sesama manusia. Budaya
kukan oleh kakek-neneknya, Adam “rumah terbuka” (open house) dalam
dan Hawa, yang membuat kedua- Lebaran adalah konsekuensi adanya
nya jatuh dari martabat kemanu- “hati terbuka” (open heart) kepada
siaan suci, dan terusir dari Paradiso. sesama. Inilah salah satu wujud
Sekalipun kedua insan pertama itu “rahmat li ‘l-‘âlamîn”, kasih Allah
kemudian diampuni Tuhan karena bagi sekalian alam, tujuan universal
teguh menjalankan “kalimat-kali- kerasulan Nabi Muhammad Saw.
mat”-Nya, namun mereka menurun- Itulah “agape”, misi utama Nabi Isa
kan anak cucu yang kesucian pri- Al-Masih a.s., yang lahir sekitar
mordialnya selalu terancam rusak 2000 tahun yang lalu.
oleh keserakahan hawa nafsunya.

382 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


BUNG KARNO, BUNG HATTA, sional untuk mendukung pelak-
DAN PAK HARTO sanaan sebuah negara kebangsaan
modern yang universumnya me-
Kita perlu melihat peran Bung liputi Sabang-Merauke. Setelah
Karno dan Bung Hatta. Bung Kar- selama dua dasawarsa melewati
no dan Bung Hatta (pernah dikenal proses-proses coba-salah yang amat
sebagai “Dwi Tunggal”) adalah dua gaduh, bahkan kacau-balau, Bung
tokoh paling penting dalam masa- Karno dan sistem kekuasaannya
masa pembentukan (formatif ages) (“Orde Lama”) tersungkur ke
bangsa Indonesia. Dalam peranan malapetaka sosial-politik 1965.
mereka sebagai proklamator kemer- Tidak seperti Bung Karno, Bung
dekaan, kedua tokoh itu dapat di- Hatta adalah jenis “kerja tekun” bukan
pandang sebagai sosok kepribadian tokoh “kerja berkobar”, karena itu ia di-
sekaligus hara- kenal sebagai tipe
pan Indonesia. pemimpin “peme-
Selain dike- cah masalah” (pro-
Hai orang-orang yang beriman!
nal sebagai pe- Jauhilah prasangka sebanyak blem solver). Tanpa
mimpin peng- mungkin, karena sebagian pra- unsur penampilan
galang solidaritas sangka adalah dosa. Dan ja- flamboyant seperti
(solidarity maker), nganlah saling memata-matai Bung Karno, ke-
Bung Karno ada- (mencari-cari kesalahan orang— tokohan Bung
lah tokoh yang NM), janganlah saling meng- Hatta ditandai
gunjing.
secara nyata oleh kesederha-
menghadapi dan naan, kesalehan,
merasakan tantangan mewujudkan dan ketulusan seorang pribadi hasil
wawasan negara kebangsaan mo- didikan seorang ayah yang tokoh sufi
dern. Usahanya terbentur pada di daerahnya.
kenyataan tidak adanya prasarana Dari latar belakang kerumah-
sosial budaya yang memadai untuk tanggaan ayah-bundanya itu, di-
menopang perwujudan wawasan tambah dengan pendidikan mo-
itu. Sebab pada masanya, ke- dernnya yang tuntas serta pengha-
indonesiaan masih banyak berupa yatan dan pengalaman nyata tentang
konsep dan imajinasi kreatif antara ide-ide terbaik negara kebangsaan
para pelaku berbagai budaya da- modern seperti keadilan, keterbu-
erah dalam wadah peleburan (“mel- kaan, dan demokrasi selama ia
ting pot”) ibukota Jakarta Raya, belajar dan hidup di negeri Belan-
yang sangat berpengaruh dalam da, maka tepat sekali jika Bung
pembentukan format budaya na- Hatta dipandang dengan penuh

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 383


hormat sebagai hati nurani bangsa. kan kepekatan perasaan “kepahitan
Dalam kepribadian dan alam pi- kolektif ” akibat tindakan Bung
kiran Bung Hatta itulah tecermin Karno itu, dan kemudian dikejut-
cita-cita paling murni tentang kan oleh ledakan sosial politik yang
negara kebangsaan modern Repub- diakibatkannya. Pak Harto sebagai
lik Indonesia. pelanjut Bung Karno tampak seperti
Tetapi, sama dengan nasib para menyadari kekeliruannya sendiri,
tokoh masa-masa formatif, Bung ketika sejak pertengahan 1980-an
Hatta juga tidak sepenuhnya ber- mulai menunjukkan “minat”-nya
hasil merealisasikan ide-idenya. kepada Islam, terlebih lagi setelah
Bersama dengan tokoh-tokoh Ma- pada 1990 menjalankan ibadah
syumi, PSI, Parkindo, dan Partai haji. Lepas dari nilai pribadi Pak
Katolik serta unsur-unsur dari PNI, Harto yang menjadi rahasianya
NU, dan lain-lainnya yang mem- sendiri dan rahasia Tuhan, isyarat-
bentuk “Liga Demokrasi”, Bung isyarat kesalehan formal-simbolik
Hatta berusaha membendung ke- Pak Harto telah menimbulkan
cenderungan otoriter Bung Karno harapan pada sebagian kaum Islam,
dan rezimnya, namun gagal. khususnya mereka yang berwa-
Sekalipun ia tidak menunjukkan wasan budaya pantai (yang secara
sikap kepahitan pribadi kepada salah kaprah disebut kaum “moder-
Bung Karno, namun Bung Hatta nis”). Tetapi harapan itu cepat
menjadi lambang kritik funda- sekali memudar dan sirna, karena
mental kepada konsep Bung Karno tingkah laku Pak Harto tidak se-
tentang “Demokrasi Terpimpin”. perti yang diharapkan. Maka ter-
Bung Karno tidak peduli kepada jadilah gerakan reformasi 1998,
Bung Hatta, dan ia membubarkan dengan segala persoalannya.
Liga Demokrasi, menyatakan Ma- Dari uraian singkat di atas, jelas
syumi dan PSI sebagai partai ter- sekali bahwa kita tidak mempunyai
larang (dengan stigma “ekstrem pilihan selain kembali memahami
kanan” yang terkutuk), dan partai- wawasan para pendiri negara ten-
partai serta perorangan-perorangan tang kebangsaan modern, kemudian
yang terlibat mengalami pembata- berusaha dengan sungguh-sungguh
san dan penyempitan ruang gerak mewujudkannya dalam kenyataan
yang sangat ketat. masa depan bangsa dan negara.
Dari yang terlihat dalam per- Berkenaan dengan ini, segi pokok
jalanan politik bangsa selanjutnya, memahami dan melaksanakan hak-
banyak indikasi betapa orang tidak hak asasi manusia adalah suatu ke-
menyadari dan cenderung meremeh- mestian yang tidak dapat ditawar-

384 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tawar. Jika tidak, akan muncul Indonesia adalah prototipe Maja-
otoritarianisme dan totalitarianis- pahit. Jika konsekuen dengan itu,
me. maka Jawa Barat tidak termasuk
Di tengah berbagai gejolak seki- Indonesia, karena tidak pernah
tar perdebatan dan perbedaan pan- dikuasai Majapahit. Tetapi Filipina,
dangan tentang esensi pokok hak Malaysia, dan sebagainya, harus
asasi itu, beberapa hal sudah jelas, masuk Indonesia. Orang Melayu
yaitu suatu pengertian tentang hak itu takut sekali kepada orang Jawa,
asasi manusia diperlukan sebagai karena merupakan satu-satunya ke-
ukuran minimum untuk menjamin kuatan imperialis di Asia Tenggara.
harkat dan martabat pribadi tanpa Majapahit itu bukan prototipe
memandang perbedaan kultural- Indonesia, tetapi penjajah. Jadi
nya. Beberapa hal paling pokok waktu itu Indonesia belum ada pre-
dapat kita sebutkan di sini, yaitu sidennya. Semua adalah eksperi-
kebebasan nurani (freedom of con- mentasi pada tahap pertama.
science) yang meliputi kebebasan Memang secara geografis struk-
menyatakan pendapat, berkumpul, tural, Indonesia kita warisi dari Hin-
dan berserikat; kebebasan dari rasa dia Belanda, tapi sistemnya lain
takut dan dari ancaman penyiksaan sama sekali. Karena itu dulu, sebe-
(torture), dan suatu bentuk jaminan lum Indonesia merdeka, Bung Karno
untuk memperoleh perlakuan hu- bisa berpolemik dengan bebas sekali.
kum yang adil dan tidak memihak. Dia bisa menulis dan bertukar
pikiran dengan siapa saja secara
bebas dan sangat produktif. Tetapi
jangan lupa bahwa polemik dan
pikirannya itu masih berada pada
BUNG KARNO, PAK HARTO,
tingkat membaca teks buku. De-
DAN INDONESIA
ngan kata lain, semua itu meru-
Dalam sejarah, dulu Bung pakan “adu kutipan buku”. Begitu
Karno berhadapan dengan persoalan mau dilaksanakan, pada tahun ’45-
kultural, karena Indonesia waktu an, Bung Karno berhadapan dengan
itu adalah suatu proyek yang belum kenyataan-kenyataan kultural yang
ada presedennya. Sebelum tahun luar biasa sulitnya, dan akhirnya
1945, belum ada Indonesia, yang gagal.
ada ialah Hindia Belanda dan Kegagalan Bung Karno itu lebih
strukturnya kolonial. Apakah kita disebabkan karena kebingungan-
bisa membenarkan Mohammad nya. Dia lahir di daerah pedalaman
Yamin yang mengatakan bahwa di Blitar. Kalau kita mengikuti

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 385


rumus antropologi yang sederhana, Karno tumbuh dari pengalaman
dia itu belongs to inland culture yang yang sangat kompleks. Dalam be-
hierarkis dan sekaligus nativistik berapa hal, dia sangat Barat, misal-
seperti kebanyakan orang Jawa nya dalam soal pakaian atau cita
[lebih tepatnya, “Javanis”, sebab ka- rasa seninya. Jika kita lihat koleksi
lau disebut orang Jawa nanti banyak lukisan dan patung di istana, semua-
dari kita yang terbawa]. Dia adalah nya adalah Barat (yang untuk seba-
seorang priayi karena anak seorang gian kita, barangkali banyak yang
raden, ibunya sendiri seorang bang- haram di situ).
sawan Bali. Ini harus kita perhi- Setelah itu, Bung Karno pindah
tungkan dari segi stok kulturnya ke THS (sekarang ITB [Institut
Bung Karno. Kemudian dia dibe- Teknologi Bandung]) di Bandung.
sarkan di Surabaya, yang berarti dia Dan mulailah dia terlibat dalam
mengenal budaya pantai atau buda- proses-proses perjuangan kemerde-
ya pesisir yang metropolis. Karena kaan. Di situlah dia mulai berpo-
itu, sejak kecil dia sudah menun- lemik. Sesuai dengan zaman dan
jukkan gejala-gejala yang cenderung modenya waktu itu, maka dalam
pada kebebasan. Maka ayahnya berpolemik dia banyak mengguna-
mempunyai pikiran untuk menitip- kan literatur Marxisme, sehingga dia
kannya ke H.O.S. Tjokroaminoto. menjadi Marxis. Inilah klimaks
Lalu dia masuk suatu sekolah Eropa periode Bung Karno, sehingga keti-
yang sangat elitis. Bisa dibayang- ka dia tampil sebagai presiden, dia
kan, Bung Karno itu hanyalah satu tidak tahu bagaimana harus me-
dari sedikit orang pribumi di nampilkan dirinya. Kadang-kadang
kalangan murid-murid Eropa. Di dia tampil sebagai orang Jawa peda-
situlah tampaknya Bung Karno laman (oleh karena itu, jargon-jargon-
mereguk pengalaman-pengalaman nya banyak yang berupa tokoh wa-
yang memengaruhi kepribadiannya. yang), kadang-kadang sebagai Mus-
Singkatnya, dari Surabaya de- lim (dia tulus sebagai orang Mu-
ngan budaya pantai yang egaliter, hammadiyah), tapi kadang-kadang
terbuka, kosmopolit, dan mobile— sebagai orang Barat. Dan tentu saja
karena dasar ekonominya adalah da- dia banyak tampil sebagai seorang
gang, Bung Karno menyerap keislam- revolusioner, bahkan seorang yang
an (dan ide-ide mengenai nasiona- agak nekat—karena mungkin me-
lisme) dari Tjokroaminoto, setelah nyerap unsur Surabaya yang ter-
itu dia juga menyerap budaya-bu- kenal bonek [bondo nekat]. Itulah
daya Barat melalui sekolah Eropa. sebabnya dia tidak setuju dengan
Oleh karena itu, kepribadian Bung ide-ide dari Supomo cs. supaya me-

386 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


nyiapkan dulu segala sesuatunya, dalam bahasa yang uneducated. Tetapi
sebelum mengumumkan kemer- yang lebih penting lagi bukan soal
dekaan. Bagi Bung Karno, yang bahasa. Karena dia tidak sekolah,
penting merdeka dulu. Urusan lain maka dia tidak punya wawasan ten-
diatur belakangan. tang modern nation state. Wawasan-
Dengan modal kenekatan itu- nya adalah feodal state. Dari situlah
lah, Bung Karno memimpin Indo- mulai muncul masalah. Dia seolah-
nesia merdeka. olah tidak mau
Dia mencanang- mengulangi
kan revolusi be- Bung Karno
lum selesai. Men- yang memiliki
jebol dan mem- pendidikan
bangun. Sayang- tinggi, tapi me-
nya, waktu itu ia leset dalam me-
baru bisa menje- nilai keadaan.
bol, belum sem- Pak Harto de-
pat membangun. ngan kecerda-
Bung Karno ti- sannya menco-
dak tahu bagai- ba memetakan
mana meng-handle Indonesia. Dia masalah. Tetapi, tanpa pendidikan
mencoba menyatukan berbagai yang memadai, dan hanya bermo-
unsur yang dia dapat dari ide-ide dalkan kecerdasan, dia seperti laser
nasionalisme, agama, dan marxisme, yang tidak bisa menerangi kanan-
kemudian diringkasnya menjadi kirinya. Karena diarahkan dengan
Nasakom (Nasionalisme, Agama, penuh energi, semuanya menjadi
dan Komunisme). Tetapi ekspe- jebol.
rimennya itu hanya bertahan se- Kemudian Pak Harto meng-
lama 20 tahun. Setelah itu dia gunakan satu alternatif kebudayaan
gagal dan kemudian datang Pak Indonesia, yaitu Jawa yang diga-
Harto. bung dengan militer. Ini kita saksi-
Pak Harto adalah orang yang kan efektif selama 30 tahun. Kemili-
tidak pernah sekolah. Hal itu bisa terannya juga efektif, sekalipun
dilihat dari bahasanya yang une- tidak semua ide mengenai kemi-
ducated language. Tetapi karena IQ- literannya dia terapkan. Dan tidak
nya sangat tinggi, ia sangat mudah semua orang militer setuju. Kejawa-
untuk mengerti. Lihat saja pengua- annya juga selektif. Oleh karena itu
saannya pada persoalan Indonesia, orang seperti Subadio Sastrosatomo,
sungguh sangat luar biasa, meski misalnya, menentang Pak Harto atas

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 387


nama budaya Jawa. Untuk dike- tafsiran Ibn Rusyd terhadap firman
tahui, budaya Jawa yang diterapkan Allah, Ajaklah (mereka) ke jalan Tu-
Pak Harto itu atas pilihan dia sen- hanmu dengan bijaksana dan pesan
diri. Singkatnya, selama Orde Baru yang baik; dan bantahlah (mereka)
itu kita diperintah oleh suatu sistem dengan cara yang terbaik (Q., 16:
yang sangat bertumpu kepada salah 125). Tema seperti ini sudah sangat
satu saja dari sistem budaya Indo- umum di kalangan failasuf Muslim,
nesia, dan yang kemudian efektif bahwa kebenaran dapat dieks-
hanya selama 30 tahun. Oleh ka- presikan melalui tiga cara sesuai de-
rena itu, ia tidak bisa disebut perma- ngan siapa yang menerima atau siapa
nen. yang mencoba memahaminya. Tiga
Dua pengalaman berharga itu, cara tersebut membentuk kerucut;
yakni masa Bung Karno dan Pak makin ke atas makin kecil jumlah-
Harto, harus kita renungkan betul nya. Artinya, orang yang sanggup
untuk menjadi bahan pemikiran ke memahami kebenaran secara falsafi
depan agar kita tidak terjatuh lagi, jumlahnya sangat kecil dalam ma-
sebab hanya orang bodoh yang meng- syarakat, kemudian diikuti mereka
alami jatuh sampai dua kali. Nabi yang dialektik, dan yang retorik.
kita sendiri menyatakan bahwa se- Pendekatan burhânî adalah pen-
orang Mukmin itu tidak boleh ja- dekatan terhadap kebenaran secara
tuh ke dalam lubang yang sama dua esensi kebenaran itu sendiri, sehing-
kali. Artinya, kita harus belajar dari ga meskipun ada perbedaan seperti
pengalaman. dalam masalah bahasa, tetapi isinya
tidak berbeda. Contoh yang paling
gampang adalah kebenaran mate-
matis, seperti 2 x 2 = 4. Terserah
BURHÂNÎ: METODE MENDEKATI orang menyebutnya dengan bahasa
KEBENARAN baik atau tidak, bahasa apa saja, te-
tapi kebenarannya tetap sama. Se-
Pemakaian istilah kebenaran fal- mentara pendekatan dialektis selalu
safi atau burhânî (bukti yang tidak melalui argumen, memerlukan pre-
terbantah) dimaksudkan Ibn Rusyd mis dan konklusi, makanya masih
sebagai metode, yaitu metode un- mengandung unsur kritis. Sedang
tuk mendekati kebenaran. Kebenar- pendekatan retorik hanya tergantung
an memang hanya satu tetapi pen- pada hal-hal yang sangat lahiriah,
dekatannya paling tidak ada tiga: seperti apakah orang yang menyam-
kebenaran retorik, kebenaran dialek- paikannya: simpatik atau tidak, suara-
tik, dan kebenaran falsafi. Ini adalah nya bagus apa tidak, dan sebagainya.

388 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Semua kebenaran ini bisa ber- kaum khawwâsh. Tetapi karena
fungsi selama dapat menciptakan metode ini bersifat elitis, membu-
ketenteraman. Hanya saja, sebagian tuhkan latihan berpikir yang sangat
besar manusia adalah khaththâbî tinggi, maka dengan sendirinya
(retorik). Inilah yang disebut ‘awâm, tidak begitu efektif.
orang awam. Sedang yang jumlah- Menurut pandangan umum para
nya kecil disebut khawwâsh, dari failasuf, semua nabi adalah failasûf,
perkataan khusus. Adapun yang tetapi berbeda dengan failasuf se-
tengah, untuk memudahkannya, perti Aristoteles, Plato, Socrates, dan
sebut saja al-mutawassithûn, meski- sebagainya. Selain dapat menangkap
pun ini tidak populer. Dan para kebenaran secara khawwâsh, para
ulama, termasuk ahli kalâm, berada nabi juga dapat menyatakannya
di tengah-tengah ini, karena itu secara retorik. Artinya, semua nabi
mereka berpandangan dialektis. adalah failasûf dalam arti mengeta-
Sementara ahli fiqih berada di hui semua kebenaran yang burhânî,
antara dialektis dan retorik. tetapi karena mempunyai tugas men-
Berdasarkan kecenderungan un- ciptakan masyarakat yang baik di
tuk meniadakan kelompok tengah dunia, maka kebenarannya dinyata-
(al-mutawassithûn), Ibn Rusyd kan dalam bahasa retorik agar mudah
membagi kebenaran menjadi dua; ditangkap oleh orang awam.
kebenaran kaum khawwâsh dan
kebenaran kaum awam. Para failasuf
Muslim sejak Ibn Sina memang
cenderung mengatakan bahwa kebe-
BUYA HAMKA DAN ILMU
naran yang ditangkap oleh agama-
PENGETAHUAN
wan umum hanya merupakan kebe-
naran awam. Pemahaman tingkat Dalam tinjauan yang lebih
ini diperlukan untuk menciptakan “ilmiah”, program pemberantasan
kehidupan masyarakat yang baik, praktik pemujaan makam dapat
yang penciptaannya menyangkut disebut sebagai proses “demitolo-
mobilisasi massa. Dan mobilisasi gisasi”. Sebab mitos, mitologi, dan
massa tidak bisa dilakukan tanpa pemitosan dapat dimasukkan dalam
menggunakan simbol-simbol, se- kelompok kategori kemusyrikan,
hingga yang berfungsi secara massal suatu hal yang telah merasuki ba-
adalah selalu retorik. Sedangkan nyak sekali agama, jika bukan semua-
kebenaran itu sendiri sebenarnya nya, dan barangkali hanya Islam
harus ditangkap melalui pendekatan yang menganggapnya sebagai syirik
burhânî, al-hikmah, yaitu metode (dosa besar yang tidak bisa diam-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 389


puni). Terhadap Nabi Muhammad kinan kemenangan salah satu dari-
Saw. sendiri, Al-Quran telah mem- padanya. Agama akan kalah jika ti-
beri penegasan-penegasan jangan dak sejalan dengan ilmu pengeta-
sampai dimitoskan. Apalagi terha- huan, dan dengan begitu ia menjadi
dap tokoh-tokoh lain yang pasti simbol dari kebodohan. Pendapat
lebih rendah (kualitas takwanya) beliau ini terungkap dalam kutipan,
daripada Nabi. Maka sangat tepat “Agama banyak ragamnya. Setengah
bahwa Buya Hamka mengikuti agama hanya semata-mata ibadah
jejak para pelopor pembaruan yang dan upacara yang dilakukan dalam
berjuang memberantas mitologi itu. waktu yang tertentu dengan bebe-
Kalau tidak, maka akan menjadi rapa rukun dan syarat yang telah
cukup ironis, sebab justru kelebihan ditentukan. Bersamaan dengan itu,
utama agama Islam adalah ajaran pengetahuan manusia bertambah
ketuhanannya berdasarkan tawhîd luas dan mendalam, sebagai apre-
yang tidak memberi tempat pada siasi terhadap alam dan pencip-
pandangan-pandangan mitologis taannya. Pengetahuan ini terbit dari
yang misterius. Bahkan Bertrand hasil penyelidikan akal dan pikiran
Russell seorang yang fanatik anti- yang tiada mau puas. Oleh karena
agama dan tak kenal kasihan kepada itu, dapat dipastikan bahwa tiap-
agama-agama itu pun mengakui tiap agama akan selalu berbenturan
kelebihan agama Islam. dengan ilmu pengetahuan. Se-
Setiap mitologi adalah palsu. hingga dalam masa yang tidak
Karena itu, agama yang diliputi begitu lama—tentu ini berlaku
oleh mitologi tentu tidak akan ber- untuk segala agama—upacara dan
tahan terhadap serangan rasionalitas pemujaan yang tidak sejalan dengan
ilmu pengetahuan. Maka, sebagai ilmu, tidak akan kuat urat tung-
seorang pembaru dan modernis, sa- gangnya lagi.”
lah satu masalah yang menjadi titik Tetapi, juga ada kemungkinan
concern atau kepedulian Buya suatu agama “menang” terhadap ilmu
Hamka ialah konfrontasi antara aga- pengetahuan. Kemenangan itu diwu-
ma dan ilmu pengetahuan. Sebagai judkan dalam dukungan ilmu pe-
seorang modernis, Buya Hamka ngetahuan pada agama, dan dalam
mempunyai apresiasi yang tinggi dukungan agama pada ilmu penge-
terhadap ilmu pengetahuan. Dan tahuan. Dalam hal ini Buya Hamka
beliau berpendapat bahwa perben- menjelaskan bahwa untuk menga-
turan antara agama dan ilmu pe- lahkan ilmu pengetahuan, agama
ngetahuan adalah sesuatu yang ti- harus bersifat “tulen”, seperti dije-
dak terhindari, dengan kemung- laskan dalam kutipan, “Selain ilmu

390 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pengetahuan membongkar segala secara tidak “tulen”. Menanggapi
agama yang carut-marut, juga masalah ini Buya Hamka me-
menimbulkan alasan yang kuat ngatakan, “Tanda pokok agama itu
bahwa Yang Mahakuasa atas alam ada satu. Dan ini dinyatakan oleh
itu memang ada, memang wujud, Islam dengan terang-terangan.
dan tunggal. Oleh karena itu, jelas- Pokok itu ialah “menyembah ke-
lah bahwa agama yang tulen mesti pada Allah dan tidak menyeku-
sesuai dengan ilmu yang tulen, dan tukan-Nya dengan yang lain”, dan
agama yang tidak tulen, yang hanya tidak boleh mengambil Arbâb
terbit dari buah pikiran manusia (Tuhan) selain daripada Allah. Me-
yang karut, mesti tersingkir dan nurut ajaran agama Islam, jika para
hapus dari muka bumi ini ... Tetapi ahl al-kitâb memalingkan mukanya
agama yang tulen, kalau belum dan mengikuti petunjuk ini, dia
diakui oleh ilmu, tandanya ilmu itu telah Islam dengan sendirinya. Dan
belum tulen pula. Sebab, sudah penganut Islam sendiri pun terlepas
banyak bukti-bukti yang menun- dari pelajaran yang murni ini
jukkan bahwa teori ilmu sering bilamana ia lupa akan pokok agama
menetapkan sesuatu hukum atas yang pertama itu, lalu dia menu-
suatu perkara, kemudian datang hankan, makam, guru, ataupun
teori lain membatalkan teori yang yang lainnya.”
pertama.” Setiap bentuk pemahaman atau
Dari uraian-uraian yang disam- pengamalan agama tentu mengaki-
paikannya itu, jelaslah bahwa yang batkan terjadinya pelembagaan atau
dimaksud Buya Hamka dengan institusionalisasi dalam masyarakat.
agama yang “tulen” itu adalah Islam. Karena itu, pemahaman dan peng-
Tetapi tidaklah berarti bahwa orang amalan ajaran agama juga menim-
Islam, atau “orang yang mengaku bulkan “vested interest” pada para
Islam” dengan sendirinya memprak- pemimpin agama bersangkutan.
tikkan agama yang tulen. Semua Maka, sejalan dengan yang telah
gerakan reformasi dan pembaruan dilakukan oleh pelopor pembaruan
adalah gerakan yang mereformasi yang lain, Buya Hamka juga melan-
dan memperbarui pemahaman dan carkan kecaman yang keras sekali
cara pengamalan orang Islam ter- kepada kaum “vested interest” itu.
hadap agamanya, bukan terhadap Karena mereka ini sering menam-
Islam itu an sich. Dan itu semua pilkan diri seolah-olah sebagai kafir
mengisyaratkan bahwa tidak jarang dan beriman. Maka Buya Hamka
orang Islam pun memahami dan menuduh mereka sebagai telah
mengamalkan ajaran agamanya mengambil hak Tuhan. Dalam hal

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 391


ini beliau mengatakan, “Kepala- muan Islam tradisional ini sebagai
kepala agama yang terdahulu me- bid‘ah yang harus diberantas. Seba-
nutup mati pintu bagi pengikut gai seorang reformis, Buya Hamka
agama itu akan memahamkan mak- juga melihat bahwa pada tasawuf
sud dan keinginannya. Maksud me- itu terdapat berbagai gejala yang ti-
reka hanyalah semata-mata untuk dak bisa dibenarkan oleh ajaran Is-
melebihkan diri, supaya mereka saja lam. Tetapi, beliau masih tetap me-
yang dianggap alim, bijak, dan lihat adanya segi-segi yang autentik
pintar .... Mereka hanya semata- dalam tasawuf. Dan segi-segi auten-
mata menyembah tulisan, bukan tik itu beliau perlakukan begitu rupa
kepada maksud; kepada huruf, bu- sehingga tampak sebagai kelanjutan
kan kepada tujuan. Siapa yang me- wajar dari semangat ajaran Islam sen-
langgar agama menurut apa yang diri, khususnya tawhîd. Jadi, jelas
telah mereka ajarkan, maka dia akan sekali bahwa Buya Hamka adalah
dikucilkan dari agama. Jadi, mere- seorang yang memiliki apresiasi
kalah yang menguasai agama. Di- yang tinggi pada inti ajaran kesufian.
ambilnya hak Tuhan.” Sebuah contoh ungkapan apresiasi-
nya yang sangat mendalam terhadap
sufisme ialah ketika beliau me-
ngungkapkan adanya pengaruh ta-
sawuf terhadap orang-orang yang
BUYA HAMKA DAN TASAWUF
mempelajarinya. Dalam hal ini, be-
Keunikan Buya Hamka, antara liau memberi contoh seorang orien-
lain, terletak dalam kenyataan bah- talis Prancis yang ahli tasawuf, yaitu
wa beliau adalah seorang penganut Louis Massignon. Beliau pernah
reformasi Islam, bahkan termasuk bertemu Massignon dalam dua ke-
seorang pelopor dan pemimpin yang sempatan, yaitu di Chicago, Ame-
paling berpengaruh. Namun, ber- rika Serikat, dan di Lahore, Pakistan.
beda dengan kebanyakan kaum re- Mengenai pengaruh tasawuf ter-
formis yang lain, beliau menunjuk- hadap Massignon, beliau mengo-
kan minat intelektual yang besar se- mentari, “...Dalam mempelajari
kali pada tasawuf atau sufisme. De- tasawuf, baik diri yang mengajarkan
ngan perhatian itu, Buya Hamka maupun diri yang mempelajari,
disebut unik karena kebanyakan to- sadar atau tidak sadar, terpengaruh
koh reformasi Islam menunjukkan oleh apa yang sedang diselidikinya.
sikap antitasawuf atau sufisme. Hidupnya menjadi sederhana, dan
Bahkan tidak jarang mereka ini dia menjadi seorang yang zuhud.
langsung menyamakan cabang keil- Dan saya sendiri menyaksikan

392 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


keberadaan pengaruh ini, yaitu Agaknya, yang dimaksud Buya
pada seorang yang telah berpuluh Hamka mengenai pengaruh kesufi-
tahun menumpahkan perhatian an itu adalah yang terjadi pada diri
dalam mempelajari tasawuf, yaitu beliau sendiri. Kuatnya pengaruh
pada Prof. Louis Massignon. Telah sufisme pada diri Buya Hamka ini
dua kali saya berjumpa dengan terlihat dari sikap beliau yang men-
beliau, pertama di Chicago pada dukung —bahkan menganutnya
tahun 1952, keduanya di Lahore sendiri—ungkapan kesufian yang
pada bulan Januari 1958. Pada menegaskan bahwa seorang sufi
kedua pertemuan itu, saya lihat adalah seorang yang bebas merdeka,
bahwa benar-benar ilmu ini (tasa- karena tidak terbebani oleh ke-
wuf ) telah memengaruhi jiwanya, kayaan harta yang membelenggu
yaitu: “Lâ yamliku syay’an, wa lâ jiwa. Kekayaannya ialah rasa de-
yamlikuhu syay’un” (tidak mempu- katnya kepada Allah, dalam suasana
nyai apa-apa, dan tidak dipunyai oleh ridla kepada-Nya dan diridlai oleh-
apa-apa) .... Kekayaannya ialah ilmu Nya (râdliyah-mardlîyah).
dan makrifat yang didapatnya.” Tetapi, dengan sendirinya, seba-
Dalam ungkapan itu, Buya Ham- gai seorang reformis dan modernis,
ka seperti hendak mengatakan bahwa Buya Hamka juga melancarkan kri-
orientalis dari Prancis itu menjadi tik-kritik yang pedas terhadap tasa-
seorang sufi. Karena terpengaruh wuf dan kaum sufi. Dan agar dapat
oleh ilmu tasawuf yang sedang melihat konsistensi pemikiran Buya
dipelajarinya. Mungkin Massignon Hamka, maka di sini perlu dijelas-
memang menjadi seorang sufi (zu- kan bahwa yang menjadi sasaran
hud), mungkin juga sebenarnya kecaman Buya Hamka sebenarnya
tidak. Tetapi, memang cukup ba- bukanlah tasawuf itu an sich, me-
nyak contoh sarjana yang “dikalah- lainkan tasawuf sebagaimana di-
kan” oleh bidang studinya. Salah amalkan orang banyak. Dengan kata
satu contoh lain adalah Ben Ander- lain, Buya Hamka sesungguhnya
son dari Cornell yang “kejawa-jawa- menggunakan kategori analitis
an” karena mendalami kebudayaan “sufisme-filosofis” dan “sufisme-
Jawa. Bahkan cukup banyak sarjana populer”. Bagi beliau, “sufisme-
di Barat yang mempelajari Islam filosofis” dapat dibenarkan, bahkan
kemudian masuk Islam, seperti beliau ikut mengembangkan dan
Hamid Algar dari Berkeley dan John meluruskannya dengan berbagai
Woods dari Chicago. Menurut se- karangan, baik dalam bentuk buku
mentara orang, Snouck Hourgranje (seperti Tasawuf Modern), maupun
juga termasuk dalam kategori ini. dalam bentuk karya-karya yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 393


lebih pendek. Tetapi, justru untuk kita jumpai di setiap negeri Islam
dapat “mengembangkan” dan “me- ... Pendeknya, suasana pada waktu
luruskan” itu beliau melancarkan itu adalah suasana kuburan.”
kritik dan kecaman terhadap “sufis- Pemberantasan praktik mengera-
me-populer”. Apa yang beliau laku- matkan makam merupakan salah
kan itu sebenarnya adalah merupa- satu tema dan program pembaruan
kan bagian dari paket program Islam yang amat penting. Program
pembaruan pemahaman Islam di dan tema itu diwakili secara dra-
negeri kita yang matis pada tin-
beliau ikut me- dakan “Kaum
meloporinya. Se- Pola kepemimpinan yang meng- Wahhabi” yang
bagaimana per- hargai individu-individu anggota menghancurkan
nah diungkapkan masyarakat akan merangsang semua makam
terjadinya motívasi pribadi yang
oleh Ibn Taimi- kuat, yang díperlukan untuk
yang ada di Ara-
yah—tokoh re- pertumbuhan sehat masyarakat bia, termasuk ma-
formasi Islam itu sendiri. kam para sahabat
abad ke-14 M. Nabi. Bahkan ji-
dari Damaskus—Buya Hamka juga ka tidak karena protes luar biasa
melihat penyimpangan “sufisme- keras dari seluruh dunia Islam,
populer” itu terutama terdapat makam Nabi pun hendak mereka
dalam praktik-praktik bid‘ah, khu- hancurkan.
susnya dalam kebiasaan mengul-
tuskan guru, pemimpin, wali, dan
lain-lainnya. Kebiasaan mengul-
tuskan seorang tokoh ini tidak saja
BUYA HAMKA PEMIKIR ISLAM
dilakukan ketika sang tokoh masih
MODERNIS
hidup, bahkan setelah dia mening-
gal sikap mengultuskannya ini se- Tidaklah berlebihan kiranya jika
makin mengental. Mitologi terhadap disebutkan bahwa Buya Hamka
tokoh-tokoh ini melahirkan kebia- adalah seorang pemikir Islam mo-
saan memuja kuburan, seperti dernis yang paling subur di Indo-
dikatakan Buya Hamka, “Sudah nesia. Beliau bukanlah seorang sarjana
seratus tahun paham tasawuf telah dengan pendidikan formal yang me-
jauh berbelok dari pangkalnya itu madai, melainkan seorang autodidak.
memengaruhi masyarakat Muslim. Namun, beliau adalah seorang pri-
Berpuluh-puluh makam dibangun badi yang memiliki kemampuan
orang, kemudian makam-makam kognitif yang sedemikian tingginya
itu dikeramatkan. Dan ini banyak sehingga hanya dengan beberapa

394 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bekal pendidikan masa kecilnya saja masi klasik”—seperti yang dibawa
beliau sanggup menghimpun dan oleh Haji Miskin (dan kawan-ka-
kemudian memproduksi sedemikian wannya) dari Hijaz (yang kemudian
luas ilmu pengetahuan agama me- menyulut api Perang Padri)—yaitu
lebihi kebanyakan mereka yang ber- pemikiran reformasi Salafiyah menu-
pendidikan formal. rut gerakan Muhammad ibn Abd Al-
Kelebihan lain Buya Hamka ialah Wahab dan para pendukungnya
kesanggupannya menyatakan pikiran (“Kaum Wahabi”). Tidak lama ke-
dalam ungkapan- mudian disusul
ungkapan modern pengaruh pemi-
dan kontemporer. kiran reformasi
Oleh karena itu, jenis “modernis”,
Buya Hamka ber- seperti yang di-
hasil menjalin ko- bawakan oleh
munikasi intelek- mereka yang da-
tual dengan ka- tang dari Mesir.
langan terpelajar Mereka ini me-
tanpa canggung wakili gerakan
dan tanpa ham- triad Jamalud-
batan. Pikiran-pi- din Al-Afghani,
kirannya diterima di kalangan luas, Syaikh Muhammad Abduh, dan Say-
khususnya kalangan umat Islam yid Rasyid Ridla. Dalam suasana
Indonesia yang sering diidentifikasi yang penuh pengaruh reformasi itu-
sebagai “kaum modernis” atau lah Buya Hamka hidup. Suasana re-
“kaum pembaharu”. formasi itu sangat memengaruhi
Sebagai tokoh kelahiran Tanah perkembangan pemikiran beliau se-
Minang, dan lebih-lebih lagi sebagai hingga mengantarkannya menjadi
putra seorang pendekar pembaruan salah seorang tokoh pembaruan yang
yang tersohor (Dr. Abdul Karim sangat unik dan penuh pesona.
Amarullah atau Haji Rasul), Buya
Hamka memang tidak dapat dile-
paskan dari jiwa dan semangat pem-
baruan dan modernisme Islam. Ta-
nah Minang adalah bagian dari ne-
geri kita yang paling banyak menda-
pat pengaruh dari pikiran-pikiran
reformasi Islam. Pengaruh itu mula-
mula datang dari pemikiran “refor-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 395

Anda mungkin juga menyukai