Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Khutbah Jum’at

Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh


Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 10 Juni 2022 di
Masjid Mubarak Islāmabad, Tilford, Inggris.

Setelah membaca tasyahud, ta'awwudz dan surah al-Fatihah, Yang Mulia


Khalifatul Masih Al-Khamis, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba. bersabda
bahwasanya beliau aba. akan menyampaikan kembali khutbah berkenaan dengan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan Hadhrat Abu Bakar ra., khususnya
yang berkaitan dengan Perang Yamamah.

Keikutsertaan Hadhrat Ummu Ammarah ra. di dalam Perang Yamamah

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Ummu Ammarah ra., yang dikenal sebagai
salah satu wanita Muslim yang paling berani, ikut serta di dalam Perang Yamamah.
Selain itu, beliau ra. juga pernah ikut ambil bagian di dalam Perang Uhud, di mana
ketika itu, dengan penuh keberanian, beliau ra. berkeliling menyediakan air minum
untuk para pasukan. Beliau ra. juga sangat melindungi Hadhrat Rasulullah saw. dan
beliau ra. akan melemparkan anak panah kepada siapa saja yang mencoba mendekat
dan mengganggu beliau saw. Ketika Perang Yamamah berlangsung, salah satu lengan
Hadhrat Ummu Ammarah ra. putus (karena tebasan pedang). Beliau ra. menceritakan
bahwa putranyalah yang telah membunuh Musailamah. Peristiwa itu terjadi setelah
salah satu putranya dimutilasi secara biadab dan dibakar atas perintah Musailamah
dengan alasan karena dia tidak mau menerimanya sebagai seorang nabi dan justru
menegaskan kenabian Hadhrat Rasulullah saw. Ketika Hadhrat Ummu Ammarah ra.
mengetahui hal tersebut, beliau ra. bersumpah untuk menghadapi Musailamah seorang
diri dan akan membunuhnya, atau beliau ra. sendiri yang akan menjadi syahid di jalan
Allah Ta’ala.

1
Hudhur aba. bersabda bahwa dengan seizin Hadhrat Abu Bakar ra, beliau ra. ikut
serta di dalam Perang Yamamah bersama dengan salah seorang putranya yang lain,
yaitu Abdullah. Di dalam pertempuran tersebut, beliau ra. mengincar Musailamah dan
bersiap-siap untuk menyerangnya. Di saat yang bersamaan, seseorang datang dan
menebas lengannya hingga terputus. Akan tetapi, beliau ra. tidak goyah sama sekali.
Beliau ra. melihat bahwa putranya telah berhasil membunuh Musailamah. Setelah
peperangan itu, Hadhrat Abu Bakar ra. sering mengunjungi Hadhrat Ummu Ammarah
ra. untuk menanyakan kesehatannya.

Rasa Tidak Takut Yang Ditunjukkan oleh Hadhrat Abu Aqil ra.

Hudhur aba. menyampaikan bahwa Hadhrat Abu Aqil ra. adalah orang yang
pertama berangkat untuk berperang di Pertempuran Yamamah. Beliau ra. terkena anak
panah di bahu beliau. Beliau lalu mencabut anak panah itu, dan menyebabkan beliau
menjadi sangat lemah karena luka tersebut. Meskipun demikian, setelah mendengar
seseorang memanggil-manggil kaum Anshar dan menyeru mereka untuk berperang,
beliau ra. berdiri dan segera pergi berperang. Terjadilah pertempuran yang sangat sengit
di mana, di dalam pertempuran tersebut, lengan Hadhrat Abu Aqil ra. terputus dan
beliau ra. terkena banyak sekali tebasan pedang yang menyebabkan beliau wafat
disyahidkan. Saat menjelang ajalnya, beliau ra. bertanya siapakah yang kalah dalam
peperangan tersebut. Ketika diberitahu bahwa umat Islam-lah yang memenangkan
peperangan, beliau ra. lalu mengangkat jari beliau ke langit, dan kemudian akhirnya
wafat.

Hadhrat Abu Bakar ra. Mendengar Kisah-Kisah Keberanian Umat Muslim


Selama Masa Perang

Hudhur aba. bersabda bahwa setelah selesainya Perang Yamamah, Maja'ah bin
Mararah pergi menemui Hadhrat Abu Bakar ra. dan menemani beliau ra. ketika
mengunjungi maqam para syuhada. Beliau ra. lalu menceritakan kepada Hadhrat Abu
Bakar ra. mengenai keberanian yang sangat luar biasa yang ditunjukkan oleh umat
Muslim selama pertempuran tersebut. Terutama, beliau ra. menceritakan keberanian
yang diperlihatkan oleh sahabatnya, yaitu Hadhrat Ma'an bin Adiyy ra. Beliau ra.
mengikatkan kain merah di kepalanya dan dengan gagah berani menyemangati kaum
Anshar untuk berperang. Beliau ra. melihat sahabatnya itu di antara para syuhada yang
gugur. Mendengar kisah-kisah tersebut, Hadhrat Abu Bakar ra. pun meneteskan air
mata.

Hudhur aba. bersabda bahwa setelah Perang Yamamah berakhir, pemimpin


Banu Hanifah membuat perjanjian dengan Hadhrat Khalid ra., akan tetapi perjanjian itu
dibuat hanya untuk tipuan semata (berpura-pura). Dia melakukannya karena
menginginkan jaminan untuk kebebasan dari orang-orang Banu Hanifah yang masih

2
dipenjara. Meskipun mengetahui adanya perjanjian palsu itu, akan tetapi Hadhrat
Khalid ra. tetap menghormati isi perjanjian tersebut. Namun, di kemudian hari, semua
orang dari Banu Hanifah menegaskan kembali kebenaran Hadhrat Rasulullah saw. dan
menerima Islam sekali lagi.

Mimpi Hadhrat Abu Bakar ra. Tentang Kemenangan Yang Akan Diraih oleh
Hadhrat Khalid bin Walid ra.

Hudhur aba. menyampaikan bahwa setelah mengutus Hadhrat Khalid ra. ke


Yamamah, Hadhrat Abu Bakar ra. melihat di dalam mimpi bahwasanya ada beberapa
kurma yang disajikan untuk beliau ra. Ketika beliau ra. memakannya, beliau ra.
mendapati bahwa itu bukanlah kurma, melainkan sejenis biji-bijian. Beliau ra.
mengunyahnya selama beberapa saat dan kemudian membuangnya. Beliau ra.
menafsirkan mimpi tersebut bahwa Hadhrat Khalid ra. akan menghadapi tantangan
yang luar biasa berat di Yamamah. Akan tetapi, pada akhirnya beliau dan pasukannya
akan menang. Ketika Hadhrat Abu Bakar ra. mengetahui kemenangan umat Muslim di
Yamamah, beliau ra. lalu sujud syukur. Beliau ra. juga berdoa untuk orang-orang yang
telah disyahidkan. Hadhrat Abu Bakar ra. bersabda bahwa beliau ra. tidak menyukai
mimpi yang dilihatnya itu. Akan tetapi beliau mengetahui arti dari mimpi itu bahwa
setelah menjalani pertempuran yang sangat sengit, Hadhrat Khalid ra. akan memperoleh
kemenangan. Beliau ra. bersabda bahwa seandainya Hadhrat Khalid ra. tidak
menyetujui perjanjian perdamaian itu, maka semua orang Yamamah pasti akan dijatuhi
hukuman mati.

Hudhur aba. bersabda bahwa diriwayatkan ada sebanyak 10.000 orang munafik
yang terbunuh, sedangkan riwayat lain menyatakan bahwa jumlahnya mencapai 21.000
orang. Adapun dari kalangan umat Muslim, diriwayatkan ada sekitar 500-600 orang
Muslim yang disyahidkan. Riwayat lainnya mengatakan bahwa ada sekitar 700, 1.200
atau 1.700 orang. Para syuhada ini termasuk juga para sahabat Hadhrat Rasulullah saw.
dan para Hafiz Qur’an (penghafal Al-Qur'an).

Hudhur aba. kemudian menyampaikan beberapa kutipan dari sabda Hadhrat


Masih Mau'ud as. dan Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra. yang
menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Yamamah, termasuk
pendakwaan palsu kenabian dan para pengikut mereka yang tidak hanya menjadi
murtad, akan tetapi juga mengobarkan perang secara terang-terangan melawan umat
Muslim. Oleh karena itu, Hadhrat Abu Bakar ra. menghadapi tantangan yang sangat
besar di masa kekhalifahannya. Meskipun demikian, beliau ra. mampu mengatasi segala
tantangan tersebut dan berhasil mengalahkan orang-orang yang telah memicu terjadinya
pemberontakan-pemberontakan tersebut serta mampu menegakkan kehormatan
Hadhrat Rasulullah saw. dan juga khalifah beliau saw.

3
Hudhur aba. bersabda bahwa topik berkenaan dengan orang-orang munafik telah
selesai. Beliau aba. akan kembali menyampaikan peristiwa-peristiwa lainnya di dalam
khutbah yang akan datang.

Diringkas oleh: The Review of Religions Diterjemahkan oleh: IHR

Anda mungkin juga menyukai