Anda di halaman 1dari 7

Nabi ‫ ﷺ‬mengeluarkan 4/5 dari rampasan perang & dibagikan secara merata kepada para

shahabat yang mengikuti perang Badr, baik mereka yang berperang melawan musuh
secara langsung ataupun yg menjaga Rasulullãh ‫ ﷺ‬ataupun mereka yang mengumpulkan
rampasan perang. Adapun yang 1/5 maka dibagi menjadi 5 bagian

① Untuk Allāh & RasulNya


Maksudnya adalah untuk kepentingan & kemaslahatan bagi kaum muslimin secara umum.

② Untuk keluarga Rasulullãh ‫ ﷺ‬/Ahlul bait

③ anak² yatim

④ Untuk orang-orang miskin

⑤ Untuk Ibnu sabil atau orang-orang kafir yang kehabisan bekal.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan :

ِ ‫ُول َولِ ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِك‬


ِ ِ‫ين َواب ِْن ال َّسب‬
‫يل‬ ِ ‫َي ٍء فََأ َّن هَّلِل ِ ُخ ُم َسهُ َولِل َّرس‬
ْ ‫َوا ْعلَ ُموا َأنَّ َما َغنِ ْمتُ ْم ِم ْن ش‬
[QS Al-Anfal 41]

_dan ketahuilah oleh kalian bahwasanya apa yang kalian dapatkan dari rampasan perang
maka 1/5 nya adalah untuk Allāh & untuk Rasul & keluarga Nabi, anak² yatim, orang² miskin
& Ibnu Sabil_

Bahkan Nabi ‫ ﷺ‬memberikan bagian kepada para shahabat yang mereka tidak mengikuti
peperangan karena tugas yang dibebankan kepada mereka di kota Madinah atau karena
terluka atau patah tulang ketika perjalanan menuju ke Badr atau karena udzur² yang lain.

Dan diantara mereka yang tidak mengikuti peperangan & mendapatkan tugas dikota
Madinah adalah
Utsman bin Affan yang disuruh oleh Nabi ‫ ﷺ‬untuk menjaga ruqayyah istri beliau yg sakit.

Dan pembagian rampasan perang ini terjadi di Sofro jalan menuju kota Madinah &
diperjalanan itu Nabi ‫ ﷺ‬menyuruh kaum muslimin untuk membunuh 2 orang tawanan yang
pertama
Uqbah bin Abi Muayyith & An Nadr bin Al Harits yang demikian karena keduanya dahulu
mengganggu & menyakiti Nabi ‫ﷺ‬.
Uqbah adalah orang yang telah menaruh kotoran Unta yang baru melahirkan diatas
panggung Nabi ‫ ﷺ‬ketika beliau sedang bersujud.

Nabi ‫ & ﷺ‬juga para shahabat nya telah memperlakukan para tahanan tersebut dengan
baik.

Zaid bin Haritsah telah menuju ke kota Madinah dengan membawa kabar gembira, kaum
muslimin pun menyambut berita tersebut dengan gegap gempita sambil khawatir apabila
kabar tersebut tidak benar.
Berkata Usamah bin Zaid

_aku tidak percaya sampai kami melihat para tawanan, sungguh perang Badr ini adalah
Yaumul Furqon yaitu hari pembeda antara yang benar dan yang batil_

Karena perang ini menunjukkan bahwa aqidah lebih didahulukan daripada hubungan
kekerabatan & seluruh kepentingan. Orang² Muhajirin mereka memerangi kerabat mereka
sendiri & orang-orang Anshor janji mereka untuk melindungi Nabi ‫ ﷺ‬di kota Madinah tidak
menghalangi mereka untuk terus berperang bersama Nabi ‫ ﷺ‬dengan dasar aqidah.

Oleh karena itu para shahabat yang mereka mengikuti perang Badr Allāh Subhānahu wa
Ta’āla memberikan keutamaan kepada mereka.

Nabi ‫ ﷺ‬berkata

ُ ْ‫ت لَ ُك ْم ْال َجنَّةُ َأوْ فَقَ ْد َغفَر‬


‫ت لَ ُك ْم‬ ْ َ‫لَ َع َّل هَّللا َ اطَّلَ َع ِإلَى َأ ْه ِل بَ ْد ٍر فَقَا َل ا ْع َملُوا َما ِشْئتُ ْم فَقَ ْد َو َجب‬

_Allāh telah melihat kepada Ahlu Badr dan berkata kepada mereka kerjakanlah apa yang
mereka inginkan sungguh telah diwajibkan atas kalian surga atau sungguh Aku telah
mengampuni dosa kalian_
Diriwayatkan oleh Al Imam Bukhori didalam shahih nya.

Mereka menduduki kedudukan yang tinggi diantara para shahabat & bahkan secara
duniawi mereka diberikan gaji yang palingan besar dari negara di zaman Umar Ibn Khotob
radiallahu.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada
Halaqah selanjutnya.
Berita kekalahan orang² Quraisy & kemenangan kaum muslimin di perang Badr memiliki
pengaruh yang besar terhadap Jazirah Arab baik di Mekkah, Al Madinah maupun ditempat²
yang lain.

Kedudukan kaum muslimin di kota Madinah semakin nampak, orang² yahudi menjadi ciut
nyali mereka & semakin terlihat kedengkian & permusuhan mereka terhadap kaum
muslimin, mereka semakin marah mendengar hasil dari perang Badr yang sama sekali
tidak mereka sangka, sehingga mereka pun tidak bisa menutupi kemarahan mereka yang
meledak² didalam diri mereka seperti yang dilakukan oleh Bani Qoinuqo yang akhirnya ini
menjadi sebab diusir nya mereka dari kota Madinah.

Diantara dampak Perang Badr banyaknya orang yang masuk Islām meskipun ada diantara
mereka yang masuk Islām karena menjaga kepentingan² mereka, seperti orang-orang
munafikin yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubai bin Salud.

Orang-orang Quraisy yang berada di Mekkah hampir-hampir mereka tidak percaya dengan
apa yang telah terjadi terbunuh tokoh² mereka & jagoan² mereka & mereka pun berniat
untuk membalas kekalahan tadi sempat mereka mengutus Umair bin Wahab Al Jumahi
untuk membunuh Nabi ‫ ﷺ‬secara sembunyi, Sofwan bin Umayyah menjanjikan kepadanya
kalau dia terbunuh maka keluarganya akan di tanggung.

Pergilah Umair ke kota Madinah, namun ketika Umair sampai ke Masjid Rasulullãh ‫ﷺ‬,
Umar bin Khotob menangkapnya & membawanya kepada Rasulullãh ‫ﷺ‬, Rasulullãh ‫ﷺ‬
kemudian bertanya kepada Umair tentang tujuan dia datang ke kota Madinah, Umair pun
berdusta & mengatakan bahwa dia datang untuk menembus tawanan, maka Nabi ‫ﷺ‬
mengatakan kepada Umair tentang niat dia sebenarnya yaitu untuk membunuh Nabi ‫& ﷺ‬
beliau juga mengabarkan tentang perjanjian antara dia dengan Sofwan, ketika mendengar
ucapan Nabi ‫ ﷺ‬ini, maka tahu lah Umair bahwasanya beliau ‫ ﷺ‬adalah Nabi yang di wahyu
kan kepada nya, kemudian akhirnya dia masuk Islām & meminta ijin kepada Nabi ‫ ﷺ‬untuk
mendakwahi orang-orang Mekkah supaya masuk kedalam agama Islām.

Dan diantara bentuk pembalasan orang-orang Quraisy adalah membunuh Khubaid & Zaid
Ibnu ad-Datsilah yang merupakan dua orang tawanan pada peristiwa ar Roji’ (yang
insyaallah datang keterangannya).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada
Halaqah selanjutnya.
Perang ini terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah setahun lebih satu bulan setelah perang Qubra
tepatnya pertengahan bulan Syawal tahun ke-3 Hijriyah, sebab perang Uhud adalah

①. Karena Orang-orang Quraisy ingin membalas dendam atas kekalahan mereka diperang
Badr, dimana tokoh² mereka yang terbunuh.

②. Untuk menyelamatkan rute perdagangan mereka ke arah Syam yang dikuasai kaum
muslimin.

③. Untuk mengembalikan kehormatan & kemuliaan mereka yang sempat terkoyak setelah
perang Badr.

Dinamakan perang Uhud dikarenakan perang ini terjadi di sekitar gunung Uhud sebuah
gunung yang terletak 5.5 kilometer kearah Utara dari Masjid Nabawi tinggi nya kurang lebih
121 meter disebelah Selatannya ada gunung Ainain yang dikenal setelah perang Uhud
dengan nama Jabal ar Rumah yaitu Gunung para pemanah. Antara Jabal Uhud dengan
Jabal ar rumah ada lembah qonaah.

Orang-orang Quraisy sudah mempersiapkan perang ini sepulang mereka dari perang Badr,
pasukan mereka mencapai kurang lebih 3000 orang, 200 pasukan berkuda , 700 orang
diantaranya memakai pakaian perang lengkap, pasukan sayap kanan dipimpin oleh Kholid
bin Warid & pasukan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Abi Jahl.

Pasukan ini terdiri dari orang-orang musyrikin Quraisy, orang² Kinanah & Tuhamah yg
mereka masih loyal dengan orang-orang Quraisy, mereka juga membawa wanita, ada yg
mengatakan jumlahnya adalah 14 wanita diantaranya adalah Hindun istri Abu Sufyan.

Sementara itu kaum muslimin sudah mengetahui akan datangnya pasukan musyrikin, Nabi
‫ ﷺ‬sempat bermimpi dan mimpi para Nabi adalah wahyu. Dan beliau ‫ ﷺ‬mengajak para
sahabatnya bermusyawarah apakah mereka tetap tinggal di kota Madinah karena kota
Madinah adalah kota yang sangat kuat untuk berlindung ataukah mereka keluar untuk
menyambut pasukan Quraisy diluar Madinah & Nabi ‫ ﷺ‬lebih cenderung pada pendapat
yang pertama, namun sebagian orang² Anshor mengatakan _kami tidak senang kalau kami
terbunuh di jalan jalan kota Madinah, kami dahulu dijaman jahiliyah tidak mau berperang
didalam kota Madinah maka didalam Islām kami lebih tidak mau oleh karena itu sambutlah
pasukan tersebut diluar kota Madinah_

Akhirnya mereka saling menyalahkan satu dengan yang lain seraya berkata _Nabi
menawarkan satu perkara, kemudian kalian menawarkan perkara yang lain pergilah kamu
wahai Hamzah kepada Nabi ‫ ﷺ‬dan katakan kepada beliau perkara kami mengikuti perkara
mu_

Datanglah Hamzah kepada Nabi ‫ ﷺ‬dan menceritakan apa yang terjadi maka Nabi ‫ﷺ‬
berkata :
_Sesungguhnya tidak pantas bagi seorang Nabi apabila sudah memakai baju perang
kemudian melepaskannya sehingga dia selesai berperang_
Demikian yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada
Halaqah selanjutnya.

Diantara pelajaran yang bisa kita ambil dari musyawarah Nabi ‫ ﷺ‬dengan para
shahabatnya sebelum perang Uhud

①. Seorang pemimpin hendaknya dia meminta pendapat kepada orang-orang yang dia
pimpin

②. Seorang pemimpin sudah mengambil keputusan maka hendaklah dia bertawakal


kepada Allāh & tidak ragu² supaya tertanam dalam diri orang² yang dia pimpin rasa percaya
diri, Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman

ِ ‫اورْ ُه ْم فِي اَأْلمْ ِر ۖ َفِإ َذا َع َزمْ تَ َف َت َو َّك ْل َعلَى هَّللا‬


ِ ‫ۚ و َش‬..
َ
[QS Ali ‘Imran 159]
_bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan & apabila dirimu sudah berazam atau
bertekad, maka bertawakallah kepada Allāh_

Berkibarlah bendera perang satu bendera hitam & 3 liwa, Liwa yang pertama adalah Liwa
Muhajirin dibawa oleh Mushab bin Umair yang nantinya akan diganti oleh Ali bin Abi Thalib
setelah terbunuh nya Mushab. Liwa yang kedua adalah Liwa Al Aus yang dibawa oleh
Usaib bin Khudair & Liwa yang ketiga adalah Liwa Al-Khodroj yang dibawa oleh Al Hubab
bin al Mundzir.
Terkumpullah seribu orang, ada diantara mereka yang merupakan orang² munafik, kaum
muslimin hanya memiliki 2 kuda & 100 orang saja yang memakai baju perang. Rasulullãh
‫ ﷺ‬sendiri memakai dua baju perang untuk menunjukkan bahwa bertawakal kepada Allāh
bukan berarti meninggalkan sebab.

Pasukan kaum muslimin bergerak menuju Uhud melewati bagian barat dari Al Haroh As-
Syarkiyah & ketika mendekati Uhud tepatnya di daerah As-Syaikhoini.

Abdullah bin Ubaid bin Salul memimpin orang-orang munafik menarik diri dari pasukan
kaum muslimin bersama 300 orang munafik dengan alasan bahwa tidak akan terjadi
perang.

Abdullāh bin Amr bin Harom berusaha untuk membujuk mereka untuk kembali untuk
bergabung bersama kaum muslimin namun mereka tetap tidak mau. Banu Salimah dari
suku Khodroj & Banu kharitah dari suku Aus hampir terpengaruh dengan kejadian ini &
pulang ke Madinah namun Allāh Subhānahu wa Ta’āla menguatkan mereka , Allāh
berfirman

‫ان ِم ْن ُك ْم َأنْ َت ْف َشاَل َوهَّللا ُ َولِ ُّي ُه َما‬ ْ ‫ۗ ِإ ْذ َهم‬


ِ ‫َّت َطاِئ َف َت‬
[QS Ali ‘Imran 122]
_ketika dua golongan dari pihak kalian ingin mundur karena takut padahal Allāh adalah
penolong mereka_
Allāh menyebutkan tentang sebagian hikmah mundurnya orang² munafik sebelum perang
tersebut yaitu untuk membersihkan barisan kaum muslimin sehingga tidak ada diantara
mereka orang² yang kelak ketika perang justru membuat kekacauan barisan kaum muslimin
& akan menurunkan semangat perang, Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman

‫ب‬ َّ ‫يث م َِن‬


ِ ‫الط ِّي‬ َ ‫ِين َعلَ ٰى َما َأ ْن ُت ْم َعلَ ْي ِه َح َّت ٰى َيم‬
َ ‫ِيز ْال َخ ِب‬ َ ‫ان هَّللا ُ لِ َي َذ َر ْالمُْؤ ِمن‬
{َ ‫ۗ َما َك‬
[QS Ali ‘Imran 179]

_tidaklah Allāh meninggalkan orang-orang yang beriman seperti dalam keadaan kalian
sekarang ini sehingga Allāh membedakan antara yang jelek dengan yang baik_

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada
Halaqah selanjutnya.

Diantara kejadian yang terjadi sebelum perang Uhud ketika didaerah Asy Syaikhoini ada
beberapa orang shahabat yang umurnya baru 14 tahun atau kurang yang menawarkan diri
ingin berperang bersama Nabi & para shahabat yang lain, namun Nabi ‫ ﷺ‬menolak mereka
semua karena dianggap belum cukup memiliki kekuatan untuk berperang kecuali dua
orang, yang pertama Rafi’ bin Khodij karena beliau pandai memanah & yang kedua
Samurah bin Junduq karena diketahui bahwa beliau lebih kuat daripada Rafi’.

Jumlah para shahabat muda yang ditolak oleh Nabi ‫ ﷺ‬saat itu mencapai 14 orang adalah
diantaranya Abdullah bin Umar & ini adalah jumlah yang tidak sedikit, menunjukkan
bagaimana Nabi ‫ & ﷺ‬para shahabat mendidik & mentarbiah anak² mereka menawarkan
diri untuk meninggal dijalan Allāh padahal mereka masih muda belia tanpa ada paksaan
dari seorang pun, semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan Taufiq kepada orang
tua untuk bisa mendidik dengan didikkan para salaf.

Bergeraklah pasukan kaum muslimin ke Uhud & masing-masing menempati posisi sesuai
dengan yang direncanakan. Nabi ‫ ﷺ‬mengatur pasukan mereka menjadikan gunung Uhud
dibelakang mereka menempatkan 50 orang pemanah yang dipimpin Abdullah bin Jubair
diatas gunung ‘Ainaini gunung yang berada tepat didepan gunung Uhud mereka
ditempatkan disana untuk melindungi kaum muslimin apabila ada pasukan berkuda orang²
musyrikin yang mencoba menyerang mereka dari belakang peran yang sangat penting
sampai² Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan kepada pasukan pemanah

‫الط ْي ُر َفاَل َتب َْرحُوا َم َكا َن ُك ْم َه َذا َح َّتى ُأرْ سِ َل ِإلَ ْي ُك ْم َوِإنْ َرَأ ْي ُتمُو َنا َه َزمْ َنا ْال َق ْو َم َوَأ ْو َطْأ َنا ُه ْم َفاَل َتب َْرحُوا َح َّتى ُأرْ سِ َل ِإلَ ْي ُك ْم‬
َّ ‫ِإنْ َرَأ ْي ُتمُو َنا َت ْخ َطفُ َنا‬

_Apabila kalian melihat burung² mematuki kami maka janganlah kalian meninggalkan
tempat kalian ini & apabila kalian melihat kami mengalahkan mereka & kami menginjak
injak mereka maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini_
HR Al Bukhari
Di dalam sebagian riwayat yang lemah disebutkan bahwa sebelum perang antara dua
pasukan Ali bin Abi Tholib perang tanding dengan Tholhah bin Usman pemegang bendera
orang-orang Musyrikin Ali pun berhasil membunuhnya, Hamzah ditantang oleh Siba’ bin
Abdil Uzza untuk perang tanding juga & Hamzah pun berhasil membunuh nya, kemudian
terjadilah perang yang dahsyat antara kaum muslimin dan orang-orang musyrikin & untuk
memberikan semangat kepada kaum muslimin Nabi ‫ ﷺ‬mengambil pedang kemudian
mengatakan

*_siapa yang mengambil dariku pedang ini_*

Maka masing-masing membuka tangannya & mengatakan

_saya_

Kemudian Nabi berkata

*_siapa yang mengambilnya dengan hak nya_*

Maka merekapun terdiam, kemudian berkata Abu Dujanah

_saya yang akan mengambilnya dengan haknya_

Maka Abu Dujanah pun mengambilnya & memecah pasukan musyrikin dengan pedang tadi

HR Muslim

Hamzah berperang saat itu dengan semangat kekuatan yang luar biasa, Wahsi (budak
Zubair bin Mut’im) telah di janjikan oleh majikannya, apabila berhasil membunuh Hamzah
dia akan dibebaskan, Zubair melakukan ini karena balas dendam kepada Hamzah yang
telah membunuh Tuaimah bin Adi diperang Badr, Wahsi pun bersembunyi dibelakang batu
besar & ketika Hamzah mendekat melempar tombak kecil nya ke arah Hamzah &
membunuhnya, pada fase pertama ini juga terbunuh Muf’ad bin Umair pemegang bendera
kaum muslimin (seorang dai) beliau terbunuh dalam keadaan tidak meninggalkan sesuatu
apapun kecuali sehelai kain yang digunakan untuk mengkafani beliau, kain kafan yang bila
digunakan untuk menutupi kepalanya terbuka kedua kakinya & kalau digunakan menutup
kedua kakinya terbuka kepalanya, setelah itu Ali bin Abi Tholib (beliau lah yang memegang
bendera muslimin)

Demikian yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada
Halaqah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai