Selama di Mekkah, Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya mendapatkan ganguan, siksaan
dan ancaman. Secara umum kaum Muslimin harus menghadapi kondisi yang sangat pelik dan sulit.
Pada tahun kesepuluh bi’tsat, tidak lama setelah keluarnya Bani Hasyim dari Sy’ib, Abu Thalib dan
Khadijah berpulang ke rahmatullah dan setelah itu tekanan pihak Quraisy kepada kaum Muslimin
semakin bertambah.
Dari satu sisi, salah satu metode tabligh Rasulullah Saw adalah menyebarkan agama di daerah-
daerah dan kabilah-kabilah lainnya. Dengan tujuan ini, Rasulullah Saw juga mengunjungi kota Thaif.
Salah satu tempat yang menarik perhatian khusus Nabi Muhammad Saw dalam penyebaran agama
Islam adalah kota Yatsrib. Kemudian, Nabi Saw mengajak enam orang dari kota ini di Aqabah
Mekkah untuk masuk Islam dan meminta mereka supaya menolong Nabi Saw. Enam orang ini
menerima ajakan itu dan menyatakan bersedia menolong Nabi Muhammad Saw.
Pada akhirnya dan setelah Aqabah pertama dan kedua serta pengiriman mubaligh ke Madinah
suasana dan situasi di Madinah siap untuk menyambut kedatangan Rasulllah Saw.
8. Pada bulan Dzul Qa’dah tahun 10 H, mulailah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan
diri untuk menunaikan haji yang pertama sekaligus yang terakhir dalam kehidupan beliau. Yang
kemudian dicatat sejarah dengan istilah haji wada’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyeru kaum muslimin dari berebagai kabilah untuk menunaikan ibadah haji bersamanya.
Diriwayatkan, jamaah haji pada tahun itu berjumlah lebih dari 100.000 orang bahkan lebih.
B. Perang Uhud
Perang Uhud terjadi pada pertengahan Sya’ban tahun 3 H bertepatan dengan bulan Januari
625 M. Peperangan ini terjadi di kaki Gunung Uhud yang berada di sebelah utara kota Madinah.
Kekalahan pasukan Quraisy dalam perang sebelumnya yaitu perang Badar menimbulkan
dendam terhadap kaum muslimin. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk mengadakan
pembalasan. Agar kekalahan dalam perang Badar tidak terulang lagi. Kafir Quraisy
mempersiapkan perbekalan yang besar.
C. Perang khandak
Khandaq sendiri memiliki arti parit. Kata khandaq sendiri sebenarnya berasal dari Persia
yang telah diserap ke dalam Bahasa Arab. Dalam perjalanan sejarah Islam, khandaq adalah
peristiwa penggalian parit untuk benteng pertahanan melawan kaum kafir Quraisy bersama
sekutu-sekutunya yang mengepung Madinah. Pembuatan khandaq ini merupakan ide seorang
sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari Persia, Salman Al Farisi. Sejarah perang Khandaq
terjadi pada bulan Syawal tahun kelima Hijriyah. Sebelum serangan dimulai, Rasulullah bersama
sahabat dan umat muslim menggali parit bersama-sama.
D. Perang Tabuk
Perang Tabuk merupakan salah satu peristiwa peperangan dalam Islam. Dalam sejarah
Islam, peperangan ini merupakan skop peperangan terakhir bagi Nabi Muhammad SAW Perang
ini telah berlaku pada bulan Rejab ketika tahun ke-9 Hijrah (Oktober 631 M). Keadaan cuaca
pada ketika itu adalah terlalu panas terik dan tempat berlakunya peperangan itu, Tabuk
merupakan destinasi padang pasir yang terlalu jauh menyukar para musafir. Tidak ada
pertempuran berlaku apabila Nabi Muhammad sampai di Tabuk. Sebaliknya para pemimpin
tempatan keluar dan minta berdamai. Yuhanna bin Ru'bah, ketua Ilya, keluar dahulu untuk
membuat perjanjian perdamaian dan membayar jizyah.
E. Perang Hunain
Pertempuran Hunain adalah pertempuran antara Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi
Wasallam dan pengikutnya melawan kaum Badui dari suku Hawazin dan Tsaqif pada tahun 630
M atau 8 H, di sebuah pada salah satu jalan dari Mekkah ke Thaif. Pertempuran ini berakhir
dengan kemenangan telak bagi kaum Muslimin, yang juga berhasil memperoleh rampasan
perang yang banyak. Pertempuran Hunain merupakan salah satu pertempuran yang disebutkan
dalam Al-Qur'an, yaitu surat At-Taubah 25-26.