Anda di halaman 1dari 4

1.

Selama di Mekkah, Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya mendapatkan ganguan, siksaan
dan ancaman. Secara umum kaum Muslimin harus menghadapi kondisi yang sangat pelik dan sulit.
Pada tahun kesepuluh bi’tsat, tidak lama setelah keluarnya Bani Hasyim dari Sy’ib, Abu Thalib dan
Khadijah berpulang ke rahmatullah dan setelah itu tekanan pihak Quraisy kepada kaum Muslimin
semakin bertambah.
Dari satu sisi, salah satu metode tabligh Rasulullah Saw adalah menyebarkan agama di daerah-
daerah dan kabilah-kabilah lainnya. Dengan tujuan ini, Rasulullah Saw juga mengunjungi kota Thaif.
Salah satu tempat yang menarik perhatian khusus Nabi Muhammad Saw dalam penyebaran agama
Islam adalah kota Yatsrib. Kemudian, Nabi Saw mengajak enam orang dari kota ini di Aqabah
Mekkah untuk masuk Islam dan meminta mereka supaya menolong Nabi Saw. Enam orang ini
menerima ajakan itu dan menyatakan bersedia menolong Nabi Muhammad Saw.
Pada akhirnya dan setelah Aqabah pertama dan kedua serta pengiriman mubaligh ke Madinah
suasana dan situasi di Madinah siap untuk menyambut kedatangan Rasulllah Saw.

2. Isi piagam pemboikotan adalah sebagai berikut :


 Mereka tidak akan menikahi orang-orang islam
 Mereka tidak akan menerima permintaan nikah dari orang-orang islam
 Mereka tidak akan berjual beli apa saja dengan orang islam
 Mereka tidak akan berbicara dan tidak akan menengok orang-orang islam yang sakit
 Nereka tidak akan menerima permintaan damai, sampai mereka menyerahkan Muhammad
untuk dibunuh.

3. Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah:


 Mendirikan pemerintahan & masyarakat Islam
 Menerapkan hukum-hukum Islam sec.Kāffah
 Menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia Konsolidasi & pengembangan daulah Islam
4. Sholawat Thola’al Badru

‫طلع البدر علينا‬


Thala‘a al-badru ‘alaynā
”Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita”

‫من ثنيات الوداع‬


Min tsanīyāti al-wadā‘
”Dari lembah Wadā‘’

‫وجب الشكر علينا‬


Wajab al-syukru ‘alaynā
”Dan wajiblah kita mengucap syukur”

‫ما دعى هلل داع‬


Mā da‘ā lillāhi dā‘
”Di mana seruan adalah kepada Allah”

‫أيها المبعوث فينا‬


Ayyuha al-mab‘ūtsu fīnā
”Wahai engkau yang dibesarkan di kalangan kami”

‫جئت باألمر المطاع‬


Ji’ta bil-amri al-muthā‘>
”Datang dengan seruan untuk dipatuhi”

‫جئت شرفت المدينة‬


Ji’ta syaraft al-madīnah
”Anda telah membawa kemuliaan kepada kota ini”

‫مرحبا يا خير داع‬


Marḥaban yā khayra dā‘
”Selamat datang penyeru terbaik ke jalan Allah”

5. Madīnah al-Munawwarah berarti KOTA YANG BERCAHAYA.


Makna kata Al-Munawwarah yang artinya bercahaya melekat pada Kota Madinah karena pada
dakwah periode Madinah lah cahaya Islam mulai terang-benderang dan merupakan perlambang
masa kejayaan. Pada kota Madinah pula lah hukum Allah mulai ditegakkan.

6. Perjanjian Nabi dengan Kaum Yahudi


 Kaum Yahudi hidup bersama-sama dengan kaum muslimin dengan damai.
 Kaum Yahudi dan kaum muslimin bebas untuk menjakankan peribadatan sesuai dengan
agama yang dianut masing-masing.
 Kaum Yahudi dan kaum muslimin diwajibkan saling tolong menonolong dalam melawan
siapapun pihak yang memerangi keduanya.
 Kaum Yahudi memiliki tanggaung jawab atas belanja diri mereka, demikian halnya dengan
kaum muslimin.
 Wajib untuk menjaga dan menghormati Madinah sebagai kota suci dengan mengikatkan diri
pada perjanjain tersebut.
 Apabila muncul perselisihan di antara kaum muslimin dan yahudi yang sekiranya akan
mengakibatkan hal buruk maka perselisihan tersebut diserahkan pada Allah dan RasulNya.
 Setiap penduduk Madinah adalah dijamin keamanan dirinya namun tidak bagi mereka
orang dzalim, hanya kepada mereka yang baik juga berbakti.
7. Peristiwa tahun ke6 Hijriah
 Peperangan melawan Bani Mushthaliq.
Peperangan ini terjadi pada bulan Sya’ban 6H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menikahi Juwairiyyah binti al Harits radhiyallahu ‘anha (tawanan pada perang Bani Mushthaliq
dan Rasulullah menebusnya dari Tsabit bin Qais lalu menikahinya). Karena pernikahan ini,
orang-orang muslim membebaskan seratus orang dari keluarga Bani Mushthaliq yang telah
masuk islam. Orang-orang Muslim berkata, “Mereka adalah besan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam.”
 Haditsull Ifki (Berita Dusta)
Ini adalah peristiwa tentang fitnah yang buruk dan keji terhadap Ummul Mukminin
Aisyah radhiallahu’anha yang dikenal dengan “haditsul ifki” (berita dusta), dimana beliau
difitnah telah melakukan perbuatan keji, padahal tuduhan tersebut sangat jauh dari beliau
bahkan melebihi jauhnya antara langit dan bumi. Pada peristiwa ini, Allah ta’ala telah
menurunkan wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang bebasnya beliau
dari tuduhan keji tersebut yang mana ayat-ayat tersebut senantiasa kita baca dan bernilai
ibadah dengan membacanya hingga hari kiamat.
 Perjanjian Hudaibiyyah
Perjanjian Hudaibiyyah adalah sebuah perjanjian yang di adakan di sebuah tempat di
antara Madinah dan Mekkah. Terjadilah perjanjian damai antara kaum muslimin dan kaum
Quraisy dan dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyyah.
 Bai’atur Ridwan
Ketika Utsman bin Affan diutus Rasulullah menemui pemuka kaum Quraisy, tersiar kabar
bahwa Utsman telah di bunuh. Beliau bersabda, “Kita tidak akan tinggal diam hingga kita
berhasil menghancurkan kaum Quraisy.” Kemudian Rasulullah mengajak berbaiat, dan
terjadilah Bai’tur Ridwan di bawah pohon.

8. Pada bulan Dzul Qa’dah tahun 10 H, mulailah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan
diri untuk menunaikan haji yang pertama sekaligus yang terakhir dalam kehidupan beliau. Yang
kemudian dicatat sejarah dengan istilah haji wada’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyeru kaum muslimin dari berebagai kabilah untuk menunaikan ibadah haji bersamanya.
Diriwayatkan, jamaah haji pada tahun itu berjumlah lebih dari 100.000 orang bahkan lebih.

9. Dasar-dasar kehidupan Masyarakat Madinah yang di bangun Nabi Muhammad SAW


 Nabi membangun masjid untuk tempat sholat dan sebagai sarana mempersatukan kaum
muslim.
 Ukhwa islamiyah nabi mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor.
 Menghubungkan persahabatan dengan pihak yang tidak beragama islam.

10. A. Perang Badar


Perang badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H, di dekat perigi bernama Badar,
antara Madinah dan Makkah karena itu peperangan ini dikenal dengan nama perang Badar .
Ketika para Khalifah perdagangan kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb
melintasi negeri Madinah, Rasulullah menyuruh mencegatnya dipertengahan jalan, karena harta
yang dibawah oleh mereka sebagian besar adalah merupakan harta rampasan dari kaum
muslimin ketika mereka hendak berhijrah ke Madinah.

B. Perang Uhud
Perang Uhud terjadi pada pertengahan Sya’ban tahun 3 H bertepatan dengan bulan Januari
625 M. Peperangan ini terjadi di kaki Gunung Uhud yang berada di sebelah utara kota Madinah.
Kekalahan pasukan Quraisy dalam perang sebelumnya yaitu perang Badar menimbulkan
dendam terhadap kaum muslimin. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk mengadakan
pembalasan. Agar kekalahan dalam perang Badar tidak terulang lagi. Kafir Quraisy
mempersiapkan perbekalan yang besar.

C. Perang khandak
Khandaq sendiri memiliki arti parit. Kata khandaq sendiri sebenarnya berasal dari Persia
yang telah diserap ke dalam Bahasa Arab. Dalam perjalanan sejarah Islam, khandaq adalah
peristiwa penggalian parit untuk benteng pertahanan melawan kaum kafir Quraisy bersama
sekutu-sekutunya yang mengepung Madinah. Pembuatan khandaq ini merupakan ide seorang
sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari Persia, Salman Al Farisi. Sejarah perang Khandaq
terjadi pada bulan Syawal tahun kelima Hijriyah. Sebelum serangan dimulai, Rasulullah bersama
sahabat dan umat muslim menggali parit bersama-sama.

D. Perang Tabuk
Perang Tabuk merupakan salah satu peristiwa peperangan dalam Islam. Dalam sejarah
Islam, peperangan ini merupakan skop peperangan terakhir bagi Nabi Muhammad SAW Perang
ini telah berlaku pada bulan Rejab ketika tahun ke-9 Hijrah (Oktober 631 M). Keadaan cuaca
pada ketika itu adalah terlalu panas terik dan tempat berlakunya peperangan itu, Tabuk
merupakan destinasi padang pasir yang terlalu jauh menyukar para musafir. Tidak ada
pertempuran berlaku apabila Nabi Muhammad sampai di Tabuk. Sebaliknya para pemimpin
tempatan keluar dan minta berdamai. Yuhanna bin Ru'bah, ketua Ilya, keluar dahulu untuk
membuat perjanjian perdamaian dan membayar jizyah.

E. Perang Hunain
Pertempuran Hunain adalah pertempuran antara Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi
Wasallam dan pengikutnya melawan kaum Badui dari suku Hawazin dan Tsaqif pada tahun 630
M atau 8 H, di sebuah pada salah satu jalan dari Mekkah ke Thaif. Pertempuran ini berakhir
dengan kemenangan telak bagi kaum Muslimin, yang juga berhasil memperoleh rampasan
perang yang banyak. Pertempuran Hunain merupakan salah satu pertempuran yang disebutkan
dalam Al-Qur'an, yaitu surat At-Taubah 25-26.

Anda mungkin juga menyukai