Khaibar
Perang Khaibar adalah pertempuran yang terjadi antara umat Islam yang dipimpin
Muhammad dengan umat Yahudi di Khaibar. Khaibar adalah sebuah kota besar subur terdapat
kebun-kebun sejauh 60 hingga 80 mil dari Madinah. Kota ini dikelilingi oleh benteng-benteng
kaum Yahudi. Benteng tersebut merupakan benteng terakhir sekaligus benteng yang paling
Benteng Khaibar memiliki sistem pertahanan berlapis-lapis yang sangat baik. Sallam
anak Misykam mengorganisasikan prajurit Yahudi. Perempuan, anak-anak dan harta benda
mereka tempatkan di benteng Watih dan Sulaim. Persediaan makanan dikumpulkan di benteng
Na’im. Pasukan perang dikonsentrasikan di benteng Natat. Sedangkan Sallam dan para prajurit
Muslimin, sampai pemuka Bani Nadhir bergabung dengan mereka setelah terusir dari Madinah.
Mereka memprovokasi kaum Quraisy untuk menyerang kaum Muslimin dan suku-suku sekitar
Mekah. Perang Ahzab atau Perang Khandaq merupakan buah dari provokasi mereka. Dalam
kondisi genting, saat kaum Muslimin berhadapan dengan pasukan sekutu kala itu, lagi-lagi
mereka berhasil membujuk Bani Quraizhah untuk mengingkari perjanjian damai dengan
Rasûlullâh. Oleh karena itu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sangsi berat
Bahkan mereka juga pernah mempersiapkan diri untuk berperang melawan kaum
muslimin menyusun rencana untuk membunuh Nabi. Sehingga situasi seperti ini selalu
Pasukan Kaum Muslimin berangkat ke khaibar pada bulan Muharram tahun ketujuh
Hijriah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama 1400 sahabat yang ikut di Hudaibiyah
melakukan perang dari Hudaibiyah tetapi Allah perintahkan untuk memerangi kaum Yahudi
haibar dan menghadiahkan harta rampasan perang (ghanimah) yang terdapat dalam Q.S Al-
Fath:20. Oleh karena itu Allah telah mengkhususkan rampasan Perang Khaibar sebagai balasan
jihad, kesabaran, dan keikhlasan para sahabat yang ikut di Hudaibiyah saja.
Para sahabat berangkat dengan penuh keyakinan dan besar hati terhadap janji Allah,
sekalipun mereka mengetahui bahwa Khaibar merupakan perkampungan Yahudi yang paling
kokoh dan kuat dengan benteng berlapis dan persenjataan serta kesiapan perang yang mapan.
Mereka berjalan sambil bertakbir dan bertahlil dengan mengangkat suara tinggi hingga
merendahkan suara sebab Allah Maha Dekat, bersama kalian, tidak tuli, dan tidak jauh.
(Bukhari: 4205)
Sebelum subuh mereka tiba di halaman Khaibar, sedang Yahudi tidak mengetahuinya.
Tiba-tiba ketika berangkat ke tempat kerja, mereka (orang-orang Yahudi) dikejutkan dengan
keberadaan tentara; maka mereka berkata, “Ini Muhammad bersama pasukan perang.” Mereka
kembali masuk ke dalam benteng dalam keadaan takut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Allahu Akbar, binasalah Khaibar. Sesungguhnya jika kami datang di tempat musuh
Pada malam menjelang penyerbuan benteng, beliau bersabda, "Besok aku benar-benar
akan menyerahkan bendera kepada seseorang yang mencintai Allah dan RasulNya, juga
diserahi bendera tersebut. Beliau bertanya, "Mana Ali Bin Abi Thalib?"
"Wahai Rasulullah kedua matanya sakit." jawab mereka. "Suruh dia kemari!"
Maka Ali bin Abu Tholib radiyallahunhu dibawa menghadap Rasulullah, lalu beliau
meludahi matanya kemudian berdoa dan seketika itu juga mata Ali sembuh. Seakan-akan dia
sama sekali tidak pernah merasakan sakit mata, setelah itu Rasulullah menyerahkan bendera
kepadanya.
Ali berkata, "Wahai Rasulullah aku akan memerangi mereka hingga mereka sama seperti kita."
"Jangan terburu-buru, turunlah di pelataran mereka kemudian suruhlah mereka untuk masuk
Islam. Beritahukan kepada mereka apa apa yang harus dilakukan dari hak Allah, demi Allah
lebih baik Allah memberikan petunjuk kepada seseorang melalui dirimu daripada engkau
Khaibar dibagi menjadi dua paruh. Satu paruh memiliki lima benteng yaitu benteng
Na'im, benteng Ash Shab bin Muadz, benteng Az Zubair, benteng Ubay dan benteng an Nizar.
Tiga benteng yang pertama terletak di wilayah Nathat, sedangkan dua benteng yang terakhir
benteng Al Qamush (milik Bani Abul Huqaiq dari Bani Nadzir), benteng Al Wathih dan
benteng As Salalim
Sebenarnya di Khaibar masih ada beberapa benteng selain delapan benteng tersebut,
namun benteng-benteng itu relatif lebih kecil tidak sebesar dan sekuat ke delapan benteng
benteng tersebut. Pertempuran yang seru meletus di sekitar benteng-benteng paruh yang
pertama, sekali pun benteng-benteng di paruh kedua lebih besar dan lebih banyak jumlah
prajuritnya namun mereka justru menyerah begitu saja tanpa ada pertempuran.
mereka bernama Marhab menantang dan mengajak sahabat untuk perang tanding. Amir bin
Akwa radhiallahu ‘anhu melawannya dan beliau terbunuh mati syahid. Lalu Ali radhiallahu
‘anhu melawannya hingga membunuhnya dan menyebabkan runtuhnya mental kaum Yahudi
Benteng Khaibar terdiri dari tiga lapis, dan masing-masing terdiri atas tiga benteng.
Kaum muslimin memerangi dan menguasai benteng demi benteng. Setiap kali Yahudi kalah
dari pertahanan pada satu benteng, mereka berlindung dan berperang dalam benteng lainnya
Setelah semua benteng benteng Khaibar ditaklukkan oleh Rasulullah dan kaum
muslimin, beliau menginginkan agar orang-orang Yahudi pergi dari Khaibar. Tetapi mereka
berkata, "Wahai Muhammad, berilah kami kesempatan untuk tetap berada di tanah ini agar
kami bisa mengolah dan menanganinya, kami lebih berpengalaman daripada kalian."
Dan memang Rasulullah maupun para sahabat tidak mempunyai tenaga untuk mengolah
tanah tanah tersebut. Mereka sendiri tak punya banyak kesempatan untuk menanganinya.
Karena itulah beliau menyerahkan tanah khaibar kepada orang-orang Yahudi dan mereka
Tergantung kepada Rasulullah seberapa banyak beliau akan menetapkan bagian bagi
mereka. Yang membuat rincian tentang pembagian hasil pengolahan tanah ini adalah Abdullah
Bin Rawahah.
Akhirnya tanah Khaibar dibagi menjadi 30 kelompok, setiap kelompok dibagi lagi
menjadi 100 bagian. Sehingga jumlah totalnya ada 3600 bagian. Nabi dan orang-orang Muslim
mendapat separuhnya yaitu 1800 bagian dan beliau mendapat satu bagian seperti yang didapat
muslim lainnya.
Sementara separuh lainnya sebanyak 1800 bagian tersebut dikhususkan untuk para wakil
beliau dan untuk urusan umum kaum muslimin. Orang-orang muslim yang ikut dalam peristiwa
Hudaibiyah yang jumlahnya 1400 orang juga mendapat bagian dari separuh yang terakhir
Sebab bagaimanapun juga harta rampasan dari perang Khaibar ini juga tidak lepas dari
peran orang-orang yang ikut dalam peristiwa Hudaibiyah. Setiap kuda yang ikut perang
bagian.
Telah dikatakan bahwa harta rampasan perang Khaibar ini adalah harta yang paling
banyak didapatkan oleh kaum muslimin daripada harta rampasan dari perang perang lainnya.
yang dulu pernah diberikan orang-orang Anshor kepada mereka berupa pohon dan buah kurma.
lantaran diracun. Diriwayatkan bahwa Zainab binti Harith menaruh dendam pada Muhammad.
Sallam, suaminya, tewas dalam pertempuran Khaibar. Zainab lalu mengirim sepotong daging
domba untuk Muhammad. Rasulullah sempat mengigit sedikit daging tersebut, namun segera
memuntahkannya setelah merasa ada hal yang ganjil. Tidak demikian halnya dengan sahabat