Anda di halaman 1dari 34

W WAHHABISME: baruan di kalangan umat ketika

PEMBARU MILITAN dunia Islam berhadapan dengan


abad modern, setelah adanya per-
Bahwa dari waktu ke waktu se- contohan dari Jazirah Arabia itu,
nantiasa ada usaha pembaruan, atau dapat dinilai sebagai keharusan
penyegaran, atau pemurnian pema- lebih mendesak disebabkan ke-
haman umat kepada agamanya, seriusan tantangan yang ditim-
adalah sesuatu yang telah menyatu bulkan oleh dampak modernisasi.
dengan sistem Islam dalam sejarah.
Nabi sendiri dalam sebuah hadis
mengisyaratkan kepada adanya hal WAHDAT AL-WUJÛD
itu. Maka dari sudut tinjauan ini
adalah suatu kejadian wajar saja Ibn ‘Arabi adalah penganjur
bahwa pada abad ke-18 Jazirah Arab paham wahdatul wujud (wahdat al-
telah menyaksikan usaha pembaru- wujûd: kesatuan dari eksistensi).
an yang militan, yang dilancarkan Syairnya berbunyi (kita rinci satu
oleh Syaikh Muhammad ibn ‘Abdul per satu berikut keterangannya):
Wahhab (1115-1206 H/1703- Fanahnu lahu (kita ini milik
1792 M), yang melahirkan apa yang Dia);
dinamakan Gerakan Wahhabi. kamâ tsabatat adillatunâ (se-
Selain merupakan hampir satu-satu- bagaimana bukti-bukti telah me-
nya gerakan pembaruan keagamaan nunjukkan);
yang paling sukses secara politik, wa nahnu lanâ (tapi kita sendiri
yaitu setelah bergabung dengan juga milik kita sendiri);
kekuatan Dinasti Sa‘ud, pembaruan wa laysa lahu siwâ kawnî (Tuhan
di Jazirah ini juga sangat menarik itu tidak punya apa-apa, kecuali
karena ia dilancarkan tanpa sedikit adaku atau eksistensiku ini sendiri);
pun ada persinggungan dengan fanahnu lahu kanahnu binâ
kemodernan dari Barat. Jadi, pan- (kita untuk Dia itu, seperti kita
dangan tentang perlunya pem- karena kita sendiri). Artinya, antara

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3579


kita dengan Dia menjadi tidak ada liman lahu fî anta ‘abdun (Tetapi,
bedanya; Engkau itu Tuhan bagi orang yang
faliya wajhâni huwa wa anâ (aku terhadap dirimu hamba);
ini punya dua muka, Dia dan aku). wa anta rabbun wa anta ‘abdun
Pengakuan Ibn ‘Arabi ini bisa (Engkau adalah Tuhan dan Engkau
diasosiasikan dengan ucapan-ucapan adalah Hamba);
yang sangat terkenal dari Al-Hallaj, liman lahu fî khithâbi ‘abdun
misalnya, bahwa Anâ Al-Haqq (aku- ( Yaitu orang yang terkena asas
lah kebenaran), atau seperti Dzun- perjanjian). Maksudnya, perjanjian
nun yang tidak untuk menyem-
membaca subhâ- bah Tuhan itu.
nallâh (Mahasuci Jelas di situ
Allah), tetapi sub- antara Tuhan
hânî (mahasuci dan hamba men-
aku); jadi “kacau”; Tu-
walaysa lahu han dikatakan
anâ bi anâ (Dia sekaligus ham-
tidak mem- ba. Ibn ‘Arabi
punyai eksisten- sebetulnya juga
si, kecuali aku); memerhatikan
jadi, eksistensi paham-paham
Dia dan aku itu menjadi satu. yang beredar dalam masyarakat,
wa lâkin fî mazhhârihi fanahnu seperti tauhid Asy‘ari yang pada
lahu kamatsali inâ’ (tetapi manifes- waktu itu telah menguasai seluruh
tasi Tuhan itu ada padaku, sehingga dunia (Islam). Dalam tauhid
kami terhadap dia itu seperti Asy‘ari, Khâliq dan makhlûq adalah
wadah). Jadi, nisbatku kepada-Nya dua eksistensi yang sama sekali
seperti wadah, seperti halnya teh tidak bisa dicampuradukkan. Khâ-
yang tidak mungkin tanpa cangkir, liq sama sekali Khâliq, maksudnya
aku ini adalah cangkirnya dan teh tidak ada unsur kemakhlukan—
ada padaku. suatu apresiasi kepada Tuhan se-
Bagaimana hubungan syair Ibn bagai yang transenden, sedangkan
‘Arabi itu dengan tauhid konven- kaum sufi, karena obsesinya ialah
sional? Kita kutip syair: kedekatan kepada Tuhan, baik
fa anta ‘abdun (Hai Tuhan, sebagai usaha seorang hamba untuk
Engkau itu hamba); mendekati Tuhan maupun sebagai
wa anta rabbun (Tetapi, Engkau konsekuensi dari apresiasi bahwa
juga sekalian Tuhan); Tuhan itu dekat sekali kepada

3580 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hamba, maka manifestasinya dari keduanya. Ada yang lebih berat ke
dua jurusan. Pertama, apresiasi transendentalisme seperti ilmu
bahwa Tuhan itu dekat sekali kalam Asy‘ari, tetapi ada yang sangat
kepada hamba. Karena itulah, immanen atau serba-immanen,
firman-firman Allah yang mem- yaitu di kalangan kaum sufi. Ibn
berikan ilustrasi mengenai ke- ‘Arabi sendiri menyadari adanya
dekatan kepada hamba ini sangat kesulitan itu, lalu mengatakan,
populer di kalangan mereka, misal- “Kalau kamu menganut paham
nya, firman bahwa Allah itu lebih transendentalisme, kamu telah mem-
dekat kepada manusia daripada urat batasi Tuhan.” Alasannya bahwa
lehernya sendiri (Q., 50: 16). Lalu, dengan begitu, Tuhan tidak me-
Allah itu menjadi sekat antara nyertai kita, dan Tuhan menjadi
dirinya dan hatinya sendiri. Kalau terbatas, menjadi suatu kategori
kita bisa mengenali diri kita sendiri abstrak yang jauh di sana, yang
secara analitis bahwa ini adalah diri tidak berfungsi. “Namun, kalau ka-
saya dan ini adalah hati saya, di mu menganut immanentisme, kamu
tengah-tengah itu adalah Tuhan. pun sebetulnya membatasi juga. Kalau
Dalam Al-Quran disebutkan, Ke- kamu sekaligus penganut transendentalisme
tahuilah bahwa Allah berada antara dan immanentisme, engkau benar. Oleh
manusia dan hatinya (Q., 8: 24). karena itu, engkau menjadi pemim-
Artinya, Allah itu menjadi sekat pin, dan dalam ilmu pengetahuan
antara seseorang dan hatinya sen- engkau adalah sayyid, aristokrat.
diri. Ini yang disebut tasybîh. Da- Barang siapa bicara tentang dua, dia
lam paham keagamaan, terutama musyrik. Barang siapa bicara tentang
Islam, ada tensi atau ketegangan kesatuan, dia itulah tauhid.”
antara tanzîh dan tasybîh, antara Jadi, meskipun Tuhan dikatakan
persepsi kepada Tuhan sebagai yang sebagai transendental sekaligus
serba-transendental dan yang serba- immanental, tidak berarti kemudi-
immanen; antara serba-Mahatinggi an harus dipahami ada dua (Tuhan
nan jauh di sana, bertahta di atas di sana atau Tuhan di sini), paham
singgasana (yang Al-Quran sendiri seperti itu masih musyrik. Yang
memberikan lukisan seperti itu), benar, kata Ibn ‘Arabi, adalah kalau
dan yang serbahadir bersama kita, dipahami sebagai satu. Dari paham
yang dalam bahasa Al-Quran di- inilah kemudian Ibn ‘Arabi masuk
nyatakan, Sesungguhnya Allah ber- pada wahdatul wujud (wahdat al-
sama kita (Q., 9: 40). wujûd).
Sekali lagi bahwa dalam paham Lanjut Ibn ‘Arabi, “Karena itu
ketuhanan (Islam), ada tensi antara kamu harus waspada, jangan sampai

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3581


menganut immanentisme saja. Kamu menghancurkan makam Nabi
juga harus waspada, jangan sampai Muhammad. Hal ini dilakukan
hanya menganut transendentalisme agar umat Islam tidak terjerumus
saja. Engkau itu bukan Dia, tetapi pada pengkultusan pribadi Nabi,
engkau itu Dia; engkau lihat itu atau bahkan kuburannya. Keingin-
dalam seluruh manifestasi alam an tersebut ditentang keras oleh
lahiri.” bangsa Turki sehingga terjadi lang-
Jelaslah bahwa paham wahdat al- kah kompromi, yaitu mengka-
wujûd itu tidak sederhana. Ada muflase kuburan Nabi sehingga
suatu discourse yang sangat rumit di tidak dapat dikenali lagi. Komplek
situ, karena sekali orang memilih makam itu kemudian dijaga satpam
salah satu, menurut Ibn ‘Arabi, yang siap memukul siapa saja yang
maka ia menjadi difektif, atau mau menyembah kuburan Nabi.
pemahaman agamanya menjadi Semangat yang ditunjukkan
difektif. Kalau orang, misalnya, kaum Wahhabi ini adalah semangat
hanya menghayati Tuhan sebagai pemurnian tauhid. Tauhid bukan
yang serba-transendental seperti semata pernyataan dan pengakuan
yang sekarang banyak dianut oleh Tuhan itu Maha Esa; ahad, wah-
umat Islam akibat dari pengaruh dânîyah, wâhid, tetapi memusatkan
Asy‘ari dari rumusan “sifat 20”-nya, seluruh hidup hanya kepada Allah
maka ia menjadi difektif. Karena Swt. Tauhid inilah yang juga
itu, dia tidak lagi menghayati disebut ikhlas, yaitu memurnikan
Tuhan yang serba-immanen. Seba- orientasi hidup hanya kepada Allah
liknya, kalau dia hanya menghayati sebagai tujuan. Oleh karena itu,
Tuhan sebagai serba-immanen, itu iman tidak hanya berarti percaya
pun difektif. Namun, kalau orang kepada Allah. Iman berarti yakin
memahami kedua-duanya tetapi bahwa apa yang Allah kehendaki,
masih bisa membayangkan adanya pasti baik untuk kita dan tidak akan
dua domain antara transenden- merugikan kita, Dia tidak mungkin
talisme dan immanentisme, dia itu membawa kita kepada kecelakaan;
musyrik. Allah tidak akan menyelewengkan
dan menyesatkan kita. Inilah yang
dimaksud sami‘nâ wa atha‘nâ (kami
dengar dan kami ikuti). Ungkapan
WAHHABI: GERAKAN
PEMURNIAN TAUHID âmantu billâh (aku percaya kepada
Allah) sebetulnya tidak hanya
Salah satu agenda Gerakan believe in god, tetapi we trust in god
Wahhabi di Saudi Arabia adalah (kita menaruh kepercayaan kepada

3582 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Allah), karena itu kita harus taat terjerumus ke dalam kultus. Islam
kepada Allah. tidak mengenal kultus.
Tauhid dalam pengertian inilah
yang menjadi salah satu tema pokok
risalah Nabi. Implikasi dari tauhid WAJAH
ini adalah tidak mengultuskan
sesama manusia, karena pada da- Manusia dalam bahasa Bibel
sarnya semua manusia itu sama dan diciptakan menurut wajah Tuhan
setara. Dengan begitu, kita men- (Man is created upon the image of
jadi bebas dan menjadi manusia God). Dalam Al-Quran, tidak ada
seutuhnya, menjadi manusia yang statemen semacam itu, tetapi dalam
menemukan harkat dan martabat, hadis ada suatu hal yang mengarah
karena menemukan kedirian kita. ke situ. Rasulullah Saw. dalam se-
Pe rk a w i n a n a n a k a n g k a t buah hadis riwayat Bukhari menga-
Rasulullah yang bekas budak hi- takan, “Kalau kamu bertengkar,
tam, Zaid, dengan seorang bangsa- hindarilah wajah, karena wajah
wati Quraisy yang cantik dan kaya, manusia itu diciptakan menurut
Zainab, adalah sebuah ilustrasi wajah Tuhan.”
bahwa manusia itu semuanya sama. Kedirian kita memang ditampil-
Inilah yang menjadi salah satu kan atau disimbolkan dalam wajah.
kekuatan Islam, persamaan umat Maka dalam sembahyang pun
manusia, dan ibadat haji meru- disebutkan, ... arahkanlah wajahmu
pakan demonstrasi persamaan umat ke Masjid Haram (Q., 2: 144, 149,
manusia itu. Persamaan umat ma- dan 150). Disebut wajah bukan
nusia yang berarti anti-rasialisme ini berarti badannya tidak ikut. Wajah
dicatat Arnold Dunde, seorang ahli hanyalah representasi dari kese-
sejarah kenamaan abad terakhir ini, luruhan kedirian kita. Maka hadap-
sebagai sebuah kelebihan secara kanlah wajahmu benar-benar kepada
sosial bagi Islam. agama (Q., 30: 30). Maka dalam
Oleh karena itu, meskipun taat wudlu pun dimulai dengan mem-
kepada pemimpin merupakan pe- basuh wajah. Sebetulnya itu adalah
rintah Allah (Q. 4: 59), tetapi tidak simbolisasi bagi pembersihan diri
pada kemaksiatan. Ketaatan kepada kita sendiri.
pemimpin itu karena benar meski- Jadi, manusia adalah makhluk
pun ia seorang budak hitam yang yang sangat tinggi karena itu ia ha-
rambutnya keriting, bukan karena rus dihormati.
manusianya. Kalau ketaatan itu
karena manusianya, berarti sudah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3583


WAJILAT: CIRI ORANG BERIMAN Orang beriman adalah orang
yang berbuat baik. Karena itu,
Salah satu ciri orang beriman meskipun sudah mendermakan
adalah apabila disebut nama Allah, sebagian rezeki, hatinya tetap malu,
hatinya bergetar dan apabila di- karena dia ingat kelak akan kembali
bacakan ayat Al-Quran, imannya kepada Tuhan. Memang terasa aneh
akan bertambah, Mereka yang orang berbuat baik malah malu. Itu
apabila disebut Allah bergetar (wa- pertanda bahwa meskipun telah
jilat) hatinya dan bila ayat-ayat-Nya berbuat baik, dia tidak bisa me-
dibacakan kepada mereka, ber- mastikan akan mendapat pahala.
tambah kuat imannya (Q., 8: 2). Artinya, perbuatan baik dilakukan
Kata wajilat dalam ayat tersebut bukan karena mengharap pahala,
sering diartikan sebagai bergetar tetapi semata karena sebuah ke-
meskipun ia juga dapat berarti harusan. Dalam pengertian inilah,
malu. Jadi, kalau disebut nama maksud wajilat yang sebenarnya.
Allah ada perasaan malu, yaitu Meskipun pada ayat itu disebut-
perasaan takut kepada-Nya. kan bahwa, apabila disebut Allah
Dalam tafsir mawdlu’i dibahas bergetar (wajilat) hatinya (Q., 8: 2),
masalah ini. Karena dalam tafsir pada ayat lain disebutkan, Mereka
mawdlu’i terdapat aspek kom- yang bila diingatkan ayat-ayat
paratif, maka penafsiran tidak boleh Tuhan, tidak terkulai seperti orang
berhenti pada ayat ini saja. Ayat ini tuli dan buta (tidak tunduk dengan
harus dihubungkan dengan ayat- membabi buta—NM) (Q., 25: 73).
ayat lain yang membicarakan ma- Hal ini berarti membuka kemung-
salah yang sama. Ini dapat dite- kinan untuk menafsirkan perkataan
lusuri melalui makna kata wajilat iman. Ahmad Hasan dalam tafsir-
yang akan membawa kita kepada nya menyebut ciri orang beriman
wajilat di tempat lain. Ciri orang adalah “biarpun Al-Quran itu tidak
beriman pada ayat lain adalah me- diterima secara membabi buta,
reka mendermakan sebagian harta, tetapi harus ada proses kritis”.
tetapi dilukiskan sebagai, Dan Dengan tafsir mawdlu’i semua
mereka yang memberikan sedekah bahan memang harus dicari, se-
dengan hati penuh rasa takut, karena hingga yang menjadi persoalan
tahu (dan hati mereka bergetar atau adalah masalah metodologi yang
malu karena mengingat bahwa— bergantung pada wawasan. Kalau
NM) mereka akan kembali kepada wawasannya tidak cukup luas, maka
Tuhan (Q., 23: 61). tafsir akan berhenti pada satu ayat,

3584 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang berarti dapat menyebabkan Jadi, “kenyataan” itu bisa di-
kesalahpahaman. kenali sebagai konsep ruang (special
concept) ataupun konsep waktu
(temporal concept), bahasa Arabnya,
WAKTU dunyâ dan ûlâ. Perkataan al-dunyâ
yang berarti “yang terdekat” itu
Persoalan waktu adalah per- sebetulnya bentuk feminin dari al-
soalan yang sangat abstrak. Dalam adnâ. Al-Adnâ adalah bentuk
agama Islam, persoalan ini tereflek- maskulinnya. Mengapa gendernya
sikan dalam sebuah hadis yang feminin? Ada kecenderungan dalam
mungkin agak aneh, “Janganlah bahasa Arab bahwa hal-hal yang
kamu mengutuk waktu, karena besar selalu diasosiasikan pada
waktu itu adalah (milik) Tuhan.” perempuan: matahari, surga-neraka,
Artinya sesuatu yang terwujud itu langit, dunia, dan lain-lain. Ini
selalu dikenal dalam konsep ruang gejala bahasa, tetapi penting di-
dan waktu, misalnya dunia (dari perhatikan karena kemungkinan
perkataan Arab, dunyâ, yang berarti ada motif kultural di dalamnya.
tempat yang terdekat). Dunia Alasan lain mengapa perkataan
adalah konsep ruang, sedangkan al-dunyâ itu mengambil bentuk
konsep waktunya ialah ûlâ, seperti gender feminin adalah sebagai
dalam firman, wa la al-âkhiratu berikut: al-hayâh al-dunyâ (hidup
khayrun laka min al-ûlâ. yang terdekat) adalah lawan dari al-
Gejala semacam itu sebenarnya hayâh al-‘âkhirah (hidup yang
sejalan dengan bahasa-bahasa lain. kemudian). Ini konsep spasial atau
Dalam bahasa Latin, misalnya, ada konsep ruangnya, sedangkan konsep
konsep waktu yang disebut sae- temporalnya adalah al-ûlâ. Al-Ûlâ
culum, maka ada istilah secular yang inilah yang persis merupakan lawan
artinya masa kini. Konsep ruangnya dari al-âkhirah. Al-Û lâ adalah
adalah mundus, maka ada istilah bentuk feminin dari al-awwal.
mondial, yang artinya dunia. Sae- Maka kalau mau simetris dari segi
culum itu padanannya ûlâ, yaitu bahasa, istilahnya bukan dunia-
waktu yang pertama, lawan dari al- akhirat, tetapi ûlâ-âkhirat; kedua-
âkhirah. Ungkapan dunia-akhirat nya sama-sama konsep temporal.
itu sebenarnya sedikit tidak si- Hanya perlu digarisbawahi bahwa
metris, sebab dunia merupakan manusia hidup di dunia ini jauh
konsep spasial, sedangkan akhirat lebih dari segi ruang. Sedangkan
merupakan konsep temporal. waktu yang akan datang, setelah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3585


mati, karena tidak tahu ruangnya, adanya hidup setelah hidup seka-
kesadarannya lebih tampak pada rang. Inilah satu-satunya ayat yang
konsep waktu. menyinggung adanya kelompok
Dalam bahasa Latin, saeculum, yang sekarang disebut ateis. Bunyi
yang dari situ diambil perkataan ayat itu, Mereka berkata, tidak ada
secular, memiliki arti persoalan- kehidupan kecuali di dunia ini saja,
persoalan sekarang. Tetapi kalau di situlah kita mati dan hidup, dan
sudah menjadi paham sekularisme, tidak ada yang membinasakan kita
itu artinya suatu paham yang tidak kecuali waktu.
mengakui adanya hal yang akan Ini merupakan paham pemutlak-
datang. Kemudian konsep ruangnya an waktu yang sebetulnya bukan
adalah mundus. Jadi alam raya ini menuju kepada ateisme, tetapi
disebut saeculum atau mundus. sekularisme, suatu paham yang
Dalam agama Hindu ada konsep mengatakan tidak ada kehidupan
samsara yang menunjuk pada ruang kecuali waktu sekarang. Tetapi
dan waktu (dunia) tetapi tidak riil. memang kemudian kaum sekularis
Karena menurut orang Hindu, sendiri dekat sekali dengan ateisme
dunia ini palsu (maya). Samsara dalam pengertian yang lebih lanjut,
artinya sesuatu yang maya atau yaitu ketika mereka secara mutlak
merupakan bayangan, sehingga berpegang kepada waktu, dan
pengalaman hidup di dunia ini meniadakan peranan Tuhan. Lalu
dianggap tidak sejati, dan karena itu Al-Quran mengatakan, Tapi mereka
membelenggu. Ketika masuk ke tidak mempunyai pengetahuan me-
bahasa Indonesia, kata itu menjadi ngenai hal itu, kecuali mereka hanya
sengsara, suatu persepsi yang se- menduga-duga saja.
betulnya agak pesimis kepada dunia. Konsep Al-Quran yang juga
Ibarat orang yang tidur bermimpi penting mengenai waktu ialah
buruk, maka untuk lepas dari bahwa Tuhan menciptakan langit
kegiatan—walaupun palsu—ia dan bumi selama enam hari. Enam
harus kembali sadar. Analog dengan hari adalah waktu. Secara sederhana
itu, dalam agama Hindu, peng- waktu adalah fungsi dari hubungan
alaman kita semua ini palsu. Untuk antara dua benda yang bergerak
bisa lepas dari kepalsuan ini harus dengan kecepatan berbeda. Misal-
keluar dari dunia, yaitu dengan cara nya, waktu yang ditunjukkan oleh
bertapa. detik ke detik, ke jam, ke hari, ke
Dalam Al-Quran surat Al-Jâtsiah bulan, ke tahun; itu semua sebe-
(45) ayat 24, kaum ateis disebut al- tulnya tidak lain adalah fungsi dari
dahrîyûn, yaitu kaum yang menolak hubungan antara bumi dan mata-

3586 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hari yang bergerak secara berbeda. berjumlah 124.000 orang, atau
Jadi ukuran waktu kita ialah bumi dengan rasul yang berjumlah 313
dan matahari. Artinya, kalau kita orang (menurut hadis), sebab,
pergi ke Mars, semua konsep waktu mereka semua sudah mati. Ke-
kita di sini menjadi buyar. Jam kita terangan ini hanya bisa dipahami
tidak berlaku, meskipun masih secara pseudo-ilmiah; bahwa Nabi
bergerak, sebab ia menunjukkan kembali ke waktu lampau dan
waktu di bumi. bertemu dengan mereka semua.
Karena waktu adalah fungsi dari Ketika naik ke langit, ia bertemu
hubungan antara dua benda yang lagi dengan Nabi Musa, Ibrahim,
bergerak secara berbeda, maka dan seterusnya.
waktu tidak mungkin tanpa benda. Terlepas apakah itu punya mak-
Oleh karena itu Einstein, menga- na metaforik atau bukan, yang jelas
takan bahwa semua kenyataan ini itu menunjukkan adanya persoalan
berdimensi empat, yaitu dimensi waktu. Maka, menurut Al-Quran,
panjang, tinggi, lebar (untuk mem- waktu memang relatif atau nisbi.
bentuk suatu kubus), dan dimensi Misalnya, ketika Al-Quran me-
waktu. Tidak ada benda tanpa nyebut bahwa Tuhan menciptakan
waktu. Dan karena waktu hanya langit dan bumi dalam enam hari;
suatu dimensi saja dari kenyataan, tapi ada keterangan bahwa hari itu
maka muncul teori bahwa se- bisa sama dengan seribu tahun atau
betulnya waktu itu relatif. Maka, 50 ribu tahun di dunia. Hal-hal
secara teoretis orang bisa berjalan- semacam itu tidak boleh ditangkap
jalan ke waktu masa lampau atau- secara harfiah. Semuanya relatif.
pun masa depan melalui apa yang Di sini sebetulnya terdapat
dalam pseudo-ilmiah disebut “time argumen yang mendukung bahwa
tunnel” (lorong waktu). memang ada kemajuan dari agama
Nabi Musa ke Nabi Muhammad.
Kalau Injil Nabi Isa (Perjanjian
Baru) hanya sedikit isinya, hal itu
WAKTU ITU RELATIF
dikarenakan Injil masih banyak
Mengapa ada cerita di dalam “menumpang” pada Perjanjian
hadis bahwa Nabi Muhammad Saw. Lama. Maka, orang Kristen tidak
bersembahyang di Masjid Aqsha bisa meninggalkan Perjanjian Lama.
bersama seluruh nabi, dan menjadi Kalau kita melihat Perjanjian Lama
imam? Pertama, tidak mungkin seperti dalam kitab Kejadian,
Nabi Muhammad bertemu dengan memang tidak ada keterangan
semua nabi di zaman lalu yang bahwa hari di situ adalah metafor.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3587


Hari, ya hari, begitu saja, yang datang kematian dari kamu, lalu me-
kemudian menghasilkan konsep reka berkata, “Mengapakah tidak
enam hari. Engkau mundurkan kematianku
Dalam Al-Quran dikatakan pada suatu masa yang dekat sehingga
bahwa Tuhan menciptakan alam kami bisa sempat bersedekah, dan
raya enam hari, tetapi enam hari di kami menjadi orang-orang yang
situ bukan dalam arti enam hari baik.” Allah tidak menunda-nunda
sekarang. Itu seseorang kalau
adalah metafor. sudah sampai
Juga mengenai ajalnya.
relativitas wak- Jadi permo-
tu. Waktu itu honan mereka
panjang, tapi ka- ibarat nasi men-
lau sudah dija- jadi bubur. Ini
lani pendek se- penting kita
kali. Maka, da- ingat karena ka-
lam Al-Quran dang-kadang ki-
disebutkan bah- ta dikecoh oleh
wa semua peng- waktu. Misal-
alaman hidup orang yang sudah nya, mentang-mentang masih mu-
mati seolah-olah akan diputar da, berbuat semaunya, tahu-tahu-
kembali, “seperti kejapan mata nya besok mati. Bukankah banyak
saja”. Hidup ini memang sangat kasus orang yang mati mendadak.
pendek, sehingga nanti kalau mau Mati tidaklah bisa diramal, seperti
mati, banyak orang yang minta ditegaskan Al-Quran, Tak seorang
diberi waktu lagi. Semacam pe- pun mengetahui apa yang dia kerja-
nyesalan untuk bisa berbuat baik. kan besok secara pasti, dan tidak
Padahal Al-Quran mengatakan seorang pun mengetahui di mana ia
kalau ajal sudah sampai tidak akan meninggal (Q., 31: 34). Bung
dimajukan barang sedikit pun atau Tomo, di tengah-tengah desingan
diakhirkan. peluru, tidak mati. Matinya malah
Ada beberapa ayat yang ber- di Makkah. Khalid bin Walid yang
kaitan dengan hal itu, misalnya begitu hebat sebagai jenderal,
yang paling dramatis ialah surat Al- matinya bukan di medan perang,
Munâfiqûn/63 ayat 10, Dan be- tetapi di tempat tidur.
lanjakanlah, dermakanlah, sederha- Sekali lagi, yang sering me-
nakanlah bagian dari yang telah ngecoh kita ialah waktu: yaitu
Kami karuniakan kepadamu sebelum bahwa kita sering menunda-nunda,

3588 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


maka Nabi bersabda, “Gunakanlah Mati sendiri digambarkan sebagai
lima sebelum yang lima itu sendiri kiamat kecil atau qiyâmah shugrâ;
datang.” Apa itu? “Pertama, masa sedangkan kiamat besar atau qiyâ-
mudamu sebelum masa tuamu; ke- mah qubrâ menyangkut jagat raya.
dua, sehatmu sebelum sakitmu;
ketiga, kayamu sebelum miskinmu;
keempat, sempatmu sebelum sempitmu WARIS BAGI ANAK
(sibukmu); dan kelima, hidupmu
sebelum matimu.” Waris bagi anak laki dan anak
Kemudian datang hari kiamat. perempuan ditentukan berbanding
Kalau kiamat memang masih lama, 2:1, ... bagian laki-laki sama dengan
lalu di dalam kubur apa yang dua perempuan (Q., 4: 11 dan 176).
terjadi? Banyak yang mengatakan Dalam istilah Jawa, sepikulan dan
akan ada siksa kubur, tetapi itu segendongan; anak laki-laki men-
hadis. Maka, banyak orang yang dapat sepikul sedangkan anak
mempersoalkannya, sebab di dalam perempuan mendapat segendongan.
Al-Quran diisyaratkan bahwa orang Menurut Munawir Sadzali, pem-
mati itu seperti sedang tidur nye- bagian seperti itu terasa janggal dan
nyak. Dalam surat Yâ Sîn ada ilus- mungkin harus dipikirkan kembali.
trasi bahwa ketika orang-orang mati Penggunaan kata dipikirkan kem-
dibangkitkan, mereka protes, siapa bali ini perlu mendapat tekanan,
yang membangunkan kita dari karena Munawir Sadzali tidak me-
tidur nyenyak ini? Inilah yang ngatakan secara definitif pembagian
dijanjikan Allah, dan ternyata para seperti itu harus diubah.
rasul itu benar. Ide Munawir Sadzali seperti
Mereka protes karena mula-mula dikemukakan di atas sebenarnya
tidak percaya adanya hari kiamat, merupakan refleksi pengalaman
dan di situ disebut “tidur nyenyak”. pribadinya dalam keluarga yang
Ini adalah menyangkut soal relati- dikaruniai dua anak, laki-laki dan
vitas waktu. Tetapi jangan memba- perempuan. Anak laki-lakinya
yangkan bahwa kalau kita mati, kita mengenyam pendidikan sampai
bisa tidur nyenyak miliaran tahun tingkat yang sangat tinggi, se-
sambil menunggu hari kiamat. Ka- mentara pendidikan anak perem-
rena waktu itu relatif, maka bisa saja puannya terputus oleh perkawinan.
terjadi bahwa sekarang kita mati, Beliau lantas menghitung-hitung,
besoknya kiamat. Artinya, tidak ternyata biaya pendidikan anak laki-
sempat menikmati tidur yang kita lakinya sudah sedemikian berlipat
bayangkan beribu-ribu tahun itu. dari yang sudah dikeluarkan untuk

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3589


anak perempuannya. Beliau pun laki adalah pelindung dan ber-
berpikir, apakah adil kalau anak tanggung jawab terhadap kaum
laki-laki yang sudah dibiayai begitu perempuan, karena Allah telah mem-
banyak dan mempunyai kedudukan berikan kelebihan (kekuatan) pada
begitu tinggi masih tetap mendapat yang satu atas yang lain; dan karena
dua bagian waris sedangkan anak mereka memberi nafkah dari harta
perempuannya mendapat satu mereka (Q., 4: 34). Jika benar
bagian. Ini spekulasi pertama. demikian, maka penalaran lebih
Spekulasi selanjutnya adalah lanjut adalah, kalau yang ber-
berkaitan dengan apa yang disebut tanggung jawab infak itu terbalik
dalam istilah ushul fiqih illat seperti dalam sistem-sistem mat-
hukum (‘illat al-hukm), sebabnya rilineal, maka hukumnya juga
suatu hukum atau rasionalnya suatu menjadi terbalik; anak perempuan
hukum, karena setiap hukum mem- mendapat dua bagian dan anak laki-
punyai alasannya masing-masing. laki satu bagian. Jadi, persoalannya
Misalnya, alasan khamar diharam- adalah persoalan ini.
kan adalah karena manfaatnya lebih Sebenarnya dalam masalah ini
sedikit daripada mudaratnya, kare- Munawir Sadzali tidak sendirian.
na memabukkan. Kaidah dalam Banyak ulama berpendirian seperti
ushul fiqih mengenai ini berbunyi, itu, misalnya Ali Darokah dari Solo
“hukum itu beredar bersama illatnya, yang juga berpendapat yang sama.
ada ataupun tidak”, yaitu bahwa Demikian pula Abdullah Yusuf Ali,
suatu hukum ada atau tidak, ber- penafsir Al-Quran terbaik dalam
gantung pada ada atau tidaknya bahasa Inggris. Dia memberi ca-
illat. Karena itu, dalam kitab-kitab tatan kaki pada ayat yang me-
fiqih biasa dibicarakan, misalnya, nentukan dua bagian untuk anak
ada khamar yang karena proses laki-laki dan satu bagian untuk anak
alami sehingga menjadi sesuatu lain perempuan sebagai ketentuan mak-
yang tidak memabukkan, maka simal. Artinya, ketentuan tersebut
menjadi halal, karena illatnya sudah tidak merupakan harga mati, masih
hilang. terbuka peluang untuk mengotak-
Proses seperti ini dibawa oleh atik. Tentu saja, sebagian besar ula-
Munawir Sadzali ke dalam masalah ma mengikuti ketentuan apa yang
waris. Sesuai dengan firman Allah ada di dalam Al-Quran, karena ayat
bahwa illat hukum bagi ketentuan itu mereka anggap sebagai nashsh
anak laki-laki mendapat dua bagian sharîh, bukti teks yang jelas, tidak
daripada anak perempuan adalah perlu diotak-atik lagi.
karena tanggung jawab infak, Laki-

3590 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


WARISAN KOLONIAL olehan (lebih tepat lagi, pemberian)
kesempatan. Karena kenyataannya
Kaum kolonial, demi kepenting- kita hidup di zaman modern (yang
an kolonialisme mereka, memang secara lahiriahnya adalah zaman
secara zalim menyusun penduduk yang didominasi oleh budaya Barat,
Nusantara dalam tingkat-tingkat, yaitu juga budaya milik kaum
dengan golongan kulit putih (ko- kolonial), maka perbedaan ke-
lonialis) sendiri berada di tingkat sempatan kepada pendidikan mo-
teratas (dan menyertai mereka dern juga berarti perbedaan dalam
dalam hak-hak istimewa ialah akses kepada sektor kehidupan
golongan mana pun yang “ikut modern, dengan dampak kesen-
serta” atau “berpartisipasi” dengan jangan yang besar sekali. Masya-
mereka dalam berbudaya “modern” rakat-masyarakat di luar “Dunia
atau Barat), disusul oleh yang Pertama” (First World, Barat), khu-
disebut golongan “timur asing” susnya masyarakat-masyarakat
(kebanyakan golongan keturunan “Dunia Ketiga”, selalu mengenal
Cina, tapi juga mencakup go- pembagian dua sektor dalam sistem
longan-golongan India dan Arab sosial-ekonominya, yaitu sektor
tertentu), lalu golongan aristokrat tradisional dan sektor modern.
pribumi dan, akhirnya, “rakyat”. Disebabkan masalah “warisan kolo-
(Ini semua tecermin dalam sistem nial” tersebut tadi, maka sektor
pendidikan kolonial seperti tingkat modern selalu berada pada mereka
sekolah dasarnya yang mengenal yang memiliki kesiapan kultural
bentuk-bentuknya tersendiri yang modern, terpenting melalui pen-
diskriminatif: yang tertinggi adalah didikan formal modern.
untuk golongan putih—ELS; ke- Dan karena usaha pendidikan
mudian untuk timur asing—HCS, selalu merupakan penanaman mo-
HAS; disusul untuk kaum priayi— dal kemanusiaan (human investment)
HIS dan, yang terakhir atau te- dengan time of response yang pan-
rendah, untuk “rakyat”— “Sekolah jang dan dampak yang panjang pula
Rakyat”). (dalam ukuran generasional), maka
Adanya perbedaan dalam ting- akibat pendidikan kolonial itu pun
kat dan kualitas pendidikan itu tetap dirasakan sampai sekarang,
(misalnya, kualitas yang rendah sementara “rakyat” yang mengejar-
“sekolah rakyat” membuat lulusan- nya juga memakan waktu panjang
nya tidak dapat melanjutkan ke (dan jauh lebih panjang lagi) untuk
mana-mana), mengakibatkan ke- benar-benar dapat menyusulnya.
senjangan besar sekali dalam per- Ini adalah salah satu keterangan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3591


mengapa sampai sekarang (setelah banyak orang sedemikian gawatnya,
bebas dari kolonialisme selama maka pihak yang kalah, yang ideo-
hampir 50 tahun), kesenjangan dan loginya dianggap “berbahaya”, akan
ketidakadilan masih terus ber- dengan sendirinya disingkirkan dari
langsung, dan sebagian besar yang percaturan kenegaraan dan dengan
berada di bagian atas kerucut sosial- begitu tertutup bagi banyak ke-
ekonomi masih tetap berada di sana sempatan.
dengan segala hak-hak istimewanya,
sedangkan mereka yang berada di
bagian bawah mampu naik ke WARISAN METODOLOGI ILMIAH
jenjang yang lebih tinggi hanya
dengan amat lambat dan susah Usaha reformasi paham ke-
payah. agamaan sesuai dengan konteks
Tetapi semua warisan kolonial ruang dan waktu memerlukan
itu bukanlah seluruh keterangan landasan pengetahuan yang lebih
tentang apa yang terjadi. Faktor- daripada memadai tentang kekayaan
faktor sosial-politik setelah ke- budaya klasik, sehingga terjadi
merdekaan pun, secara cukup pengayaan intelektual, karena tidak
ironis, mempunyai dampak pe- mungkin memulai semuanya dari
lebaran kesenjangan-kesenjangan titik nol. Untuk mendapatkan hasil
yang ada. Teori-teori konspirasi dan yang dikehendaki, pengkajian
praktik pecah dan kuasai memang agama, baik segi doktrinnya mau-
sangat menarik—dan barangkali pun sosial-budayanya, memerlukan
tidak dapat diabaikan begitu saja— metodologi yang benar. Suatu
tapi jelas hal itu lebih berharga kajian akan menghasilkan sesuatu
hanya sebagai bumbu retorika po- yang bisa dipertanggungjawabkan
litik yang pesimistis. Mungkin sebagai kajian ilmiah, hanya jika
lebih berfaedah jika kita melihat dilakukan dengan jujur, adil, dan
kenyataan bahwa masa-masa paling bebas dari nafsu membenarkan diri
menentukan dalam pertumbuhan sendiri dan kelompok atau golong-
dan perkembangan bangsa kita an sendiri. Nilai-nilai yang di-
sebagai bangsa merdeka telah secara maksud ialah nilai-nilai kesarjanaan
cukup menentukan ikut membuat yang menjadi sifat utama para
kesenjangan kesempatan tadi men- sarjana yang berdiri teguh demi
jadi lebih sulit diatasi daripada keadilan (Q., 3: 18).
seharusnya. Misalnya, karena per- Dalam sejarah Islam klasik,
tentangan ideologis yang menyang- metodologi itu dilaksanakan oleh
kut masalah dasar negara dipandang banyak sarjana, seperti Abu Al-

3592 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Hasan Al-Asy‘ari (dalam Maqâlât Falsafah. Semuanya tumbuh dan
Al-Islâmîyîn), Ibn Taimiyah (dalam berkembang sebagai hasil dinamika
Al-Jawâb Al-Shahîh, Al-Radd ‘alâ tuntutan dan tantangan zaman.
Al-Manthîqîyîn, dan Minhâj Al- Kreativitas intelektual kaum Muslim
Sunnah), Ibn Khaldun (dalam Al- Salaf telah mewariskan kepada kita
‘Ibar fî Târîkh Al-‘Arab wa Al- khazanah ilmiah yang kaya raya.
Barbar, dengan Muqaddimah-nya Demi otentisitas suatu komu-
yang monumental), dan jauh se- nitas intelektual, cabang-cabang
belum itu ialah Al-Bukhari dengan ilmu keislaman tradisional harus
penelitian kritisnya tentang lapor- dipelajari, sekurangnya sebagai
an-laporan hadis. Jadi, terdapat bidang-bidang keahlian pilihan
contoh-contoh nyata dalam sejarah (optional). Jika tidak ada otentisitas
Islam tentang penerapan metodo- yang berakar dalam sejarah dan
logi ilmiah. Di zaman modern ini, tradisi, kesuburan (resourscefulness)
Muhammad Abduhlah yang telah dan pengayaan (enrichment) ilmiah
berusaha menghidupkan kembali dan kultural akan sulit diwujudkan.
tradisi pengkajian dengan meto- Dalam hal ini perlu diingat bahwa
dologi ilmiah itu. suatu masyarakat atau generasi
adalah “anak zamannya”, sehingga
selalu punya keperluan-keperluan
khusus sesuai dengan tuntutan
WARISAN SEJARAH
UNTUK MASA KINI zamannya. Karena itu, tidaklah
benar mencari solusi bagi masalah
Islam adalah agama yang jauh suatu zaman, hanya melihat secara
lebih menyeluruh daripada syariat dogmatis preseden-preseden masa
semata (dalam pengertian yang lalu.
telah menurun dan menyempit). Sejarah adalah laboratorium
Elaborasi ilmu syariat sehingga pengalaman umat manusia dalam
mencapai tingkat kecanggihan konteks ruang dan waktu tertentu.
seperti sekarang lebih banyak hanya Meskipun suatu momen sejarah
merupakan jawaban terhadap ke- kaya sekali dengan pengalaman-
perluan dan tantangan zaman. pengalaman, semuanya adalah
Demikian pula pengembangan spesifik momen itu. Semuanya itu
ilmu-ilmu keislaman yang lain, memiliki relevansi dengan peng-
yaitu Ilmu Kalam (biasa diartikan alaman di zaman lain, hanya dalam
sebagai Teologi Dialektis, Teologi peringkat generalisasi yang umum,
Rasional, Teologi Filosofis atau yang memungkinkan penarikan
Teologi Alami), Ilmu Tasawuf, dan prinsip-prinsip hukum dasarnya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3593


sebagai sunnatullah. Dari sudut WARNA-WARNI ISLAM
inilah, harus dipahami berbagai
perintah dalam Al-Quran untuk Saya mendapat laporan bahwa
memerhatikan umat-umat ter- ada orangtua yang mengharapkan
dahulu, baik yang benar maupun lulusan Madania langsung masuk
yang salah. surga. Siapa yang bisa menjamin?
Berdasarkan semua itu, mutlak Itu berarti ada semacam harapan
diperlukan adanya kemampuan (expectation) yang tidak benar. Di
mendeteksi dan memahami tun- mana ada sekolah seperti itu? Hal
tutan zaman dan tempat suatu ini sama seperti pernyataan bahwa
masyarakat. Bagi masyarakat di menjadi pemimpin itu tidak ada
tempat dan dalam zaman kita— sekolahnya. Kalau seandainya ada
masyarakat Muslim di Indonesia korelasi positif antara jurusan
dan dalam zaman modern—, tun- ekonomi dengan keberhasilan da-
tutan tempat dan zaman itu jauh lam usaha, mengapa sebesar-besar
lebih luas dan lebih kompleks enterpreneur Indonesia sekarang ini
daripada tuntutan masyarakat- adalah Abdul Latif, seseorang yang
masyarakat masa lalu. Pertama, hanya lulusan APP (Akademi Pim-
Indonesia dikenal sangat heterogen pinan Perusahaan) dan kemudian
dan meliputi wilayah dari Sabang mencari gelar sarjana entah di
sampai Merauke seperti dari mana. Bayangkan, Latif itu bisa
London sampai Teheran. Kedua, menyaingi Cina di Blok M dengan
zaman modern tidak lagi seseder- Pasaraya, Seibu, dan segala macam.
hana zaman-zaman sebelumnya, Dia betul-betul memiliki etos
biarpun dibandingkan dengan menantang Cina. Jadi, hal ini tidak
masa-masa keemasan atau kejayaan ada hubungannya dengan sekolah-
suatu masyarakat mana pun dari an, tetapi dengan sendirinya kita
zaman lalu. Masalah yang amat berusaha untuk memperoleh atau
jelas ini perlu sekali ditegaskan mewujudkan hasil yang sebaik-
untuk disadari sepenuhnya jika kita baiknya.
tidak ingin terjebak dalam reduksi- Tentu saja Madania adalah
onalisme intelektual yang cen- sebuah sekolah agama, artinya
derung menyederhanakan masalah diilhami oleh suatu paham ke-
dan melakukan pendekatan-pen- agamaan (Islam). Oleh karena itu,
dekatan simplistis. dengan sendirinya agama menjadi
dasar semuanya. Bagaimana men-
jadi dasar semuanya, tentu saja ini
suatu persoalan tersendiri. Ada

3594 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


slogan yang sudah lama sekali fisik kepulauan yang hijau dan
dikunyah-kunyah umat Islam di subur di daerah Khatulistiwa,
Indonesia, yaitu slogan kembali berhak mengembangkan versi bu-
kepada Al-Quran dan Sunnah. daya kami mengenai Islam”. Ke-
Tetapi tidak seperti yang sudah napa, sebab sekarang ini Islam
terjadi, maka saat ini perlu pe- memiliki dua versi, yaitu versi Islam
mahaman secara menyeluruh, tidak dalam lingkungan budaya Arab
bersifat ad hoc, yaitu hanya ter- yang ada di negara-negara berbahasa
pengaruh oleh cara berpikir yang Arab dari Bahrain di Timur, terus
menangkap agama dari segi ke- ke Barat sampai ke Maroko; dan
fiqihan saja. versi Islam budaya Persi, yaitu Islam
Ketika Muhammadiyah menca- Asia Daratan, dari Bangladesh terus
nangkan kembali kepada Al-Quran ke barat melalui India, Pakistan,
dan Hadis, maka yang ditemukan Afganistan, negara-negara Asia
adalah hal-hal kecil seperti khi- Tengah, Iran terus ke Turki sampai
lâfiyah, furû‘iyah: azan dua atau satu ke Balkan, seperti Chechnya,
pada shalat Jumat, khutbah pakai Bosnia, Albania, Makedonia, yaitu
tongkat atau tidak, subuh dengan negara-negara Balkan yang ma-
qunut atau tidak. Bagi orang yoritasnya Muslim. Orientasi ke
Muhammadiyah, memerangi bedug Persi itu bisa dibuktikan dalam
itu sudah dianggap merupakan bentuk bahasa, yaitu semua tâ’
kembali kepada Al-Quran dan marbûthah dalam bahasa Arab
Hadis. Ketika Konferensi Agama- menjadi tâ’ maftûhah, seperti
agama dan Wakaf OKI beberapa “shalâh” menjadi “shalât”. Istilah-
waktu lalu, ada cerita bahwa banyak istilah Islam di Indonesia pun persis
peserta (para menteri agama) yang dengan di dalam bahasa Persi;
sibuk berdebat apakah khutbah itu shalat, nikmat, rahmat, dan seba-
harus pakai tongkat atau tidak. gainya. Dalam bahasa Arab, kata-
Seluruh aset ekonomi di dunia kata itu akan dibaca shalah, rahmah,
sekarang ini dikuasai Yahudi, tapi ni’mah.
kenapa mereka masih berdebat Saya juga mengatakan bahwa
mengenai khutbah itu pakai tong- Islam dalam lingkungan budaya
kat apa tidak. Arab adalah Islam dalam lingkung-
Saya menggoda mereka dengan an budaya yang Semitik dengan
makalah yang isinya kira-kira be- lingkungan fisik atau geografis
gini, “Kami orang Islam Asia padang pasir. Sedangkan Islam
Tenggara, dalam suatu lingkungan budaya Persi, dari Bangladesh
budaya Melayu dan lingkungan sampai Balkan, berada dalam ling-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3595


kungan Stepa, Savana, dan Eritland Akibatnya, orang Islam Indo-
(tanah tandus), tetapi tidak sampai nesia dalam jangka waktu ratusan
padang pasir. Keadaan di Asia tahun tumbuh dalam tradisi faith
Tenggara lain lagi. Di sini kepulau- againts (berjuang melawan). Karena
an, subur, hijau, dan seterusnya itu mereka cenderung lari kepada
yang kalau kita mengikuti teori- tindakan-tindakan solidaritas
teori Ibn Khaldun dalam Mu- (solidarity making), relying the people
qaddimah, maka behind leader,
itu pasti meme- dan itu berarti
ngaruhi cara ber- “Oh Tuhanku, Engkaulah tuju- pidato. Itulah
pikir dan ekspresi anku, dan keridlaan Engkaulah sebabnya orang
tuntutanku.”
budaya. Islam paling
Doa Kaum Sufi
Seorang Saudi pandai berpi-
marah dibilang dato, tetapi ku-
ber-Islam padang pasir, lalu dia rang bisa berdiskusi. Pidato itu
bertanya, “Apakah Anda mengata- enak karena tidak ada yang
kan bahwa kami orang-orang Islam membantah. Apalagi pidato di atas
padang pasir?” Saya bilang, “Yes you mimbar kampanye. Pada tahun
are.” Ada orang Maroko yang 1977 saya kampanye untuk PPP di
mendukung saya. Tetapi kemudian parkir Senayan. Menurut tafsiran
saya bilang, “Bukan Islamnya yang koran, jumlah massa yang hadir
padang pasir, tetapi ekspresi kul- adalah hampir dua juta orang. Ada
turalnya.” Islam di Asia Tenggara sedikit insiden di situ karena sound
masih baru, yaitu baru berkembang system-nya kurang sempurna, se-
empat ratusan tahun setelah Al- hingga massa bergerak ke podium,
Ghazali wafat (1111 M), sementara dan terjadilah gelombang manusia.
Islam berkembang di Jawa dalam Kalau tidak karena pemuda Anshor
arti konsolidasi segi politik setelah yang badannya tegap-tegap, mung-
jatuhnya Majapahit (1478 M) atau kin kita diinjak-injak oleh massa.
istilahnya Sirna ing Kertaning Bumi. Tetapi ada satu cara untuk memper-
Keadaan disusul dengan datangnya tahankan supaya massa diam di
orang-orang Barat (Belanda, tempat, yaitu pidato negatif atau
Spanyol, Portugis, Inggris) yang pidato awas-awas, misalnya begini:
membuat orang Islam sibuk me- “Saudara-saudara sekalian, umat
lawan Barat, karena itu agama Islam Islam sekarang sedang terancam.”
sendiri menjadi semacam keleng- Lalu kita bilang musuh dari kanan
kapan ideologis menghadapi im- itu siapa, dari kiri siapa, dari depan
perialisme. siapa, dari belakang siapa, semua

3596 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


orang pasti mendengarkan. Tetapi Hasan mengatakan kepada yang
begitu kita pindah kepada informasi hadir: “i‘tazala ‘annâ” (Ia—
yang positif, orang bertanya “Benar- Washil—telah memisahkan diri dari
kah begitu?” Karena yang ter- kita). Maka terjadilah penamaan
panggil adalah otak. Dan orang kepada halaqah Washil itu sebagai
biasanya enggan menggunakan golongan Mu’tazilah (mereka yang
otak, lalu menyingkirlah mereka memisahkan diri), yang secara
satu per satu. teknis berbeda makna dengan
sebutan kaum Mu’tazilah untuk
golongan netralis politik sebe-
lumnya. Namun ada yang ber-
WASHIL IBN ATHA’ ORANG YANG
MEMISAHKAN DIRI pendapat bahwa nama Mu’tazilah
diberikan bukan karena Washil
Al-Hasan Al-Bashri mempunyai memisahkan diri dari Hasan, tetapi
pandangan keagamaan yang sim- karena ia menganut paham ke-
patik terhadap kaum Qadariah. agamaan yang menyimpang dari
Dalam suatu kuliahnya Hasan yang lazim dikenal saat itu. Para ahli
ditanya tentang penilaiannya me- memang berselisih tentang apa
ngenai seorang Muslim pendosa makna perkataan Mu’tazilah itu
besar. Tetapi sebelum Hasan selesai pada asalnya dan bagaimana tum-
dengan uraiannya, Washil ibn Atha’, buhnya gerakan itu serta siapa
seorang muridnya yang cerdas dan sebenarnya yang mendirikannya.
dinamis, menginterupsi dengan Tetapi tradisi kaum Sunni meng-
mengatakan bahwa ia tidak setuju anggap bahwa peristiwa di Masjid
dengan paham kaum Khawarij Bashrah tadi adalah titik mula
yang menganggap bahwa pendosa gerakan pemikiran Islam yang dina-
itu telah menjadi kafir maupun mis itu, dengan Washil ibn Atha’
dengan paham kaum Murjiah yang (80-132 H/699-749 M) sebagai
menilainya tetap sebagai Muslim. pendirinya.
Bagi Washil, seorang Muslim yang
melakukan dosa besar berada di
antara kedua kedudukan Muslim WASIAT BERBUAT BAIK
dan kafir itu (fî manzilatin bayna al-
PADA ORANGTUA
manzilatayn). Konon Washil ke-
mudian memisahkan diri dari Allah telah berwasiat kepada kita
halaqah Hasan dan membentuk semua umat manusia tentang ba-
halaqah baru dalam masjid Bashrah nyak hal, dan wasiat-wasiat Allah
itu. Karena peristiwa tersebut, itu kemudian membentuk bagian

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3597


amat penting dalam ajaran Islam. merupakan kewajiban kedua setelah
Salah satu wasiat-Nya, yang hendak kewajiban manusia untuk me-
kita bicarakan di sini, ialah ber- nyembah Allah saja.
kenaan dengan ibu-bapak atau Mengapa demikian? Tentu saja
orangtua. Allah berwasiat kepada kerena kita semua adalah “anak”
manusia bahwa mereka mutlak dari orangtua kita. Dan kalau
harus berbuat baik kepada orangtua, disebut “anak”, maka di sini tidak
betapapun keadaan orangtua itu. hanya dalam artian biologis semata.
Hal ini difirmankan dengan jelas Kita adalah “anak” orangtua kita,
dalam Kitab Su- selain secara
ci, Dan Kami biologis, juga se-
(Allah) berwasiat cara psikologis
kepada manusia, dan spiritual. Ini
hendaknya mere- tidak berarti
ka berbuat baik bahwa yang bio-
kepada kedua logis tidak pen-
orangtua (Q., ting. Bahkan,
46: 15). Bahkan berkenaan de-
dalam Q., 29: 8 ngan peran ibu,
dan Q., 31: 14, Kitab Suci men-
dinyatakan bah- jelaskan bahwa
wa berbuat baik kepada kedua peran ibu sebagai orang yang me-
orangtua adalah wasiat Tuhan. Ini lahirkan dan membesarkan kita
menunjukkan, betapa pentingnya dalam artian biologis, secara lang-
ajaran itu dalam pandangan Tuhan. sung dan “dramatis”.
Selain sebagai wasiat Allah, ajaran Allah berfirman, Kami telah ber-
itu dalam Kitab Suci juga banyak wasiat kepada manusia tentang kedua
dinyatakan dalam bentuk perintah. orangtuanya: Ibunya mengandung
Bahkan dalam satu ayat disebutkan dengan kesusahan demi kesusahan,
sebagai “keputusan Tuhan”, Dan dan perpisahannya dalam masa dua
Tuhanmu telah memutuskan bahwa tahun; maka hendaknya engkau
kamu tidak boleh menyembah kecuali (manusia) berterima kasih kepada-Ku
kepada-Nya saja dan kamu harus dan kepada kedua orangtuamu.
berbuat baik kepada orangtua (Q., Kepada-Kulah tempat kembali (Q.,
17: 23). Jadi, betapa kewajiban 31: 14). Jadi menurut Al-Quran,
berbuat kepada orangtua itu di- ibu mengandung, melahirkan, dan
senapaskan dalam satu firman, menyusui adalah suatu pengor-

3598 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


banan yang luhur, yang menuntut WAWASAN HUKUM
adanya balasan terima kasih dari ZAMAN TABI’IN
anaknya. Ini berbeda dengan Genesis
dalam Perjanjian Lama yang me- Antara Islam sebagai agama dan
ngatakan bahwa wanita mengan- hukum terdapat kaitan langsung
dung, melahirkan, dan menyusui yang tidak mungkin diingkari.
yang secara lahiriah serba-kesusah- Meskipun baru setelah tinggal
an itu sebagai akibat dosanya menetap di Madinah Nabi Saw.
(melalui Hawa, istri Adam) yang melakukan kegiatan legislasi, na-
telah melanggar larangan Tuhan di mun ketentuan-ketentuan yang
surga! bersifat kehukuman telah ada sejak
Sedangkan kita adalah “anak” di Makkah, bahkan justru dasar-
orangtua kita secara psikologis dan dasarnya telah diletakkan dengan
spiritual, karena selain orangtua kukuh dalam periode pertama itu.
membesarkan secara fisik, juga Dasar-dasar itu memang tidak
mendidik dan menyiapkan kita semuanya langsung bersifat kehu-
hidup dalam masyarakat. Karena itu kuman atau legalistik, sebab selalu
kedua orangtua kita adalah “tombol dikaitkan dengan ajaran moral dan
kontak” antara kita dengan masya- etika. Maka, sejak di Makkah Nabi
rakat dan budaya. Makanya peran mengajarkan tentang cita-cita
orangtua sangat besar dalam me- keadilan sosial yang antara lain
nentukan pertumbuhan kita secara mendasari konsep-konsep tentang
psikologis dan kultural. Al-Quran harta yang halal dan yang haram
mengajarkan kepada kita, dalam (semua harta yang diperoleh me-
rangka berbuat baik berterima kasih lalui penindasan adalah haram),
kepada orangtua itu, agar berdoa: keharusan menghormati hak milik
“Ya Tuhanku, berilah rahmat kepada sah orang lain, kewajiban mengurus
orangtuaku, sebagaimana mereka harta anak yatim secara benar, per-
berdua telah mendidikku di waktu lindungan terhadap kaum wanita
kecil” (Q., 17: 24). Agaknya ma- dan janda, dan seterusnya. Itu se-
salah kewajiban berbuat baik kepada mua sudah pasti akan melahirkan
orangtua itu perlu diingat kembali sistem hukum, sekalipun keadaan di
dengan lebih jelas dalam ma- Makkah belum mengizinkan bagi
syarakat yang semakin menjadi Nabi untuk melaksanakannya.
“patembayan” dan tidak mengenal Maka tindakan Nabi dan kebijak-
pribadi (impersonal) ini. sanaannya di Madinah adalah ke-
lanjutan yang sangat wajar dari apa

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3599


yang telah dirintis pada periode matis terhadap persoalan-persoalan
Makkah itu. hukum, dengan menggunakan prin-
Pada masa para sahabat yang sip-prinsip umum yang ada dalam
kemudian disusul masa para tabi‘in, Kitab Suci, dan dengan melakukan
prinsip-prinsip yang diwariskan rujukan pada tradisi Nabi dan para
Nabi itu berhasil digunakan, me- sahabat serta masyarakat lingkungan
nopang ditegakkannya kekuasaan mereka yang secara ideal terdekat,
politik Imperium Islam yang me- khususnya masyarakat Madinah.
liputi daerah antara Nil sampai Pendekatan ini dimungkinkan
Amudarya, dan kemudian segera karena watak dasar hukum Islam
melebar dan meluas sehingga mem- yang lapang dan luwes, sehingga
bentang dari Semenanjung Iberia mampu menampung setiap per-
sampai Lembah Sungai Indus. kembangan yang terjadi. Berkenaan
Daerah-daerah itu, yang dalam dengan hal itu Sayyid Sabiq men-
wawasan geopolitik Yunani kuno jelaskan bahwa hal-hal yang tidak
dianggap sebagai heatland oikoumene berkembang menurut perkem-
(Daerah Berperadaban, Arab: Al- bangan zaman dan tempat, seperti
Dâ’irah Al-Ma‘mûrah) telah mem- ‘aqâ’id dan ‘ibâdah, diberikan secara
punyai tradisi sosial-politik yang sepenuhnya teperinci, dengan
sangat mapan dan tinggi, termasuk dijelaskan oleh nas-nas yang ber-
tradisi kehukumannya. Di sebelah sangkutan; maka tidak seorang pun
Barat tradisi itu merupakan warisan dibenarkan menambah atau me-
Yunani-Romawi, dan Indo-Iran ngurangi. Tetapi yang berkembang
umumnya. Karena itu mudah dipa- menurut perkembangan zaman dan
hami jika timbul semacam tuntutan tempat, seperti berbagai kepen-
intelektual untuk berbagai segi tingan kemasyarakatan (al-mashâlih
kehidupan masyarakat yang harus al-madâniyah), urusan politik dan
dijawab para penguasa yang terdiri peperangan, diberikan secara garis
dari kaum Muslim Arab itu. besar, agar bersesuaian dengan
Tuntutan intelektual itu mendo- kepentingan manusia di semua
rong tumbuhnya suatu genre kegi- zaman dan agar dapat dipedomani
atan ilmiah yang sangat khas Islam, oleh para pemegang wewenang (ûlû
bahkan Arab, yaitu ilmu fiqih. Tetapi al-amr) dalam menegakkan keadilan
sebelum ilmu itu tumbuh secara dan kebenaran.
utuh, agaknya yang telah terjadi pa- Para ahli hukum Islam sudah
da masa tâbi‘în itu ialah semacam terbiasa mengatakan secara benar
pendekatan ad hoc dan praktis-prag- bahwa letak kekuatan Islam ialah

3600 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sifatnya yang akomodatif terhadap galkannya dan menerima pendapat
setiap perkembangan zaman dan para sahabat, sebagaimana terjadi
peralihan tempat (shâlihun li kulli pada waktu Perang Badar dan Uhud.
zamânin wa makânin—sesuai un- Dan para sahabat r.a. pun selalu
tuk setiap zaman dan tempat). merujuk kepada Nabi Saw. guna
Untuk mengerti masalah ini, sangat menanyakan apa yang tidak mereka
menarik mengutip lebih lanjut ketahui, dan meminta tafsiran tent-
keterangan Sayyid Sabiq: ang makna-makna berbagai nas yang
“ Pe n e t a p a n tidak jelas bagi
hukum Islam me- mereka. Mereka
rupakan salah satu juga mengemu-
dari berbagai segi Hanya orang yang mendapat kakan kepada
rahmat dari Allah yang bisa
yang amat pen- Nabi pemaham-
mendamaikan orang-orang yang
ting yang disusun berselisih. an mereka ten-
oleh tugas suci tang nas-nas itu,
Islam, dan yang sehingga Nabi
memberi gambaran segi ilmiah dari kadang-kadang membenarkan pema-
tugas suci itu. Penetapan hukum haman mereka itu, dan kadang-ka-
keagamaan murni, seperti hukum- dang beliau menerangkan letak kesa-
hukum ibadah, tidak pernah timbul lahan dalam pendapat mereka itu.”
kecuali dari wahyu Allah kepada Sudah tentu keluasan dan fleksi-
Nabi baik dari Kitab ataupun bilitas semangat umum hukum
Sunnah, atau dengan suatu ijtihad Islam itu dipertahankan, dan ber-
yang disetujuinya. Tugas Rasul tahan, melewati zaman Nabi sen-
tidak keluar dari lingkaran tugas diri, kemudian zaman para sahabat,
menyampaikan (tablîgh) dan men- dan diteruskan ke zaman para
jelaskan (tabyîn). Tidaklah ia (Nabi) tabi‘in. Tapi jika pada zaman Nabi
berbicara atas kemauan sendiri; tidak tempat rujukannya ialah Nabi
lain itu adalah wahyu yang diwahyu- sendiri, dengan otoritas yang diakui
kan kepadanya (Q., 53: 3-4). semua. Pada zaman para sahabat
Adapun penetapan hukum yang Nabi itu diwarisi banyak tokoh
berkaitan dengan perkara duniawi, yang kemudian bertindak sebagai
bersifat kehakiman, politik, dan pe- tempat rujukan. Tapi sejak per-
rang, maka Rasul Saw. diperintah- tikaian politik pada paruh kedua
kan bermusyawarah mengenai itu kekhalifahan ‘Utsman, tanda-tanda
semua. Dan Nabi pernah mempu- menyebarnya, dan kemudian ber-
nyai suatu pendapat, tetapi diting- selisihnya, tempat rujukan itu

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3601


sudah mulai tampak. Seperti di- kemudian harus dinyatakan dalam
tuliskan Al-Siba’i bahwa penyebaran sikap-sikap yang suci dan baik ke-
dan perselisihan otoritas itu me- pada sesama. Sifat dasar kesucian itu
muncak pada sekitar sesudah 40 H disebut hanîfiyah, karena manusia
ketika banyak partisan mulai ber- adalah makhluk yang hanîf. Sebagai
usaha keras memperebutkan legiti- makhluk yang hanîf, manusia
masi untuk klaim-klaim mereka. Ini memiliki dorongan naluri ke arah
terjadi tanpa peduli dengan sam- kebaikan dan kebenaran atau ke-
butan sebagian besar umat Islam sucian. Pusat dorongan hanîfiyah itu
pada tahun 41 Hijriah sebagai terdapat dalam dirinya yang paling
“Tahun Persatuan” atau “Tahun mendalam dan paling murni, yang
Solidaritas” (‘âm al-jamâ‘ah), sebab disebut (hati) nûrânîyun, artinya
“persatuan” dan “solidaritas” itu “bersifat nûr atau cahaya (lumi-
agaknya hanya terbatas pada kenya- nous)”.
taan kembalinya kesatuan politik Kesucian manusia sendiri dapat
(formal) umat Islam di bawah ditafsirkan sebagai kelanjutan per-
Khalifah Mu’awiyah Ibn Abu janjian primordial antara manusia
Sufyan di Damaskus. dan Tuhan. Yaitu, suatu perjanjian
atau ikatan janji antara manusia
sebelum ia lahir ke dunia dengan
Tuhan, bahwa manusia akan meng-
WAWASAN IBRAHIM
akui Tuhan sebagai Pelindung dan
Wawasan Ibrahim menjadi dasar Pemelihara (Rabb) Satu-satu-Nya
ajaran agama-agama yang amat ber- baginya. Maka manusia (dan jinn)
pengaruh pada umat manusia, yaitu pun tidaklah diciptakan Allah me-
agama-agama Semitik: Yahudi, lainkan dengan kewajiban tunduk
Nasrani, dan Islam yang juga sering dan menyembah kepada-Nya saja,
disebut agama-agama Ibrahimi yaitu menganut paham Ketuhanan
(dalam bahasa Inggris, Abrahamic Yang Maha Esa, Tawhîd. Ber-tawhîd
religions). Mengerti masalah ini dengan segala konsekuensinya itulah
dirasa sangat penting. Wawasan makna hakiki hidup manusia, yaitu
Ibrahim merupakan wawasan ke- suatu makna hidup atas dasar ke-
manusiaan berdasarkan konsep insafan bahwa manusia berasal dari
dasar bahwa manusia dilahirkan Tuhan dan kembali kepada-Nya.
dalam kesucian, yaitu konsep yang Makna hidup yang hakiki melam-
terkenal dengan istilah fithrah. paui tujuan-tujuan duniawi (terres-
Karena fitrahnya, manusia me- trial), menembus tujuan-tujuan
miliki sifat dasar kesucian, yang hidup ukhrawi (celestial).

3602 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Tetapi manusia tidak dibiarkan dalam kitab-kitab Taurat dan Injil
mencari sendiri, karena memang (“Perjanjian Lama” dan “Perjanjian
tidak akan mampu mencapai mak- Baru”). Nabi Nuh adalah bapak ke-
na hakiki hidupnya. Maka Allah, dua umat manusia. Nabi Musa
Tuhan Yang Maha Esa, memberi adalah Kalâmullâh (“Lawan Bicara
tuntunan kepada manusia melalui Allah”). Nabi Isa Al-Masih adalah
para rasul-Nya, dan tuntunan itu Kalîmatullâh (Sabda Allah) yang
merupakan kelanjutan perjanjian disampaikan kepada Maryam. Dan
primordial, dan itulah yang ke- Nabi Muhammad Saw. adalah
mudian dinamakan agama. Ka- penghabisan segala nabi dan rasul.
renanya, agama disebut “perjanjian” Semua Nabi dan Rasul Allah itu
(Arab: mîtsâq atau ‘ahd), dan mengajarkan hal yang sama, yaitu
intinya ialah sikap tunduk (dîn) tunduk (dîn) yang benar, dengan si-
yang benar kepada Allah serta sikap kap pasrah sepenuhnya (islâm) ke-
penuh pasrah (islâm) kepada-Nya. pada Yang Maha Esa. Semua para
Perjanjian Tuhan itu selain secara nabi dan rasul, serta para nabi dan
pribadi oleh masing-masing per- rasul Allah lainnya yang tersebar di
orangan manusia yang terjadi sejak antara umat manusia, yang disebut-
zaman azali, yang berbentuk per- kan dan yang tidak disebutkan da-
janjian primordial di atas, secara lam Al-Quran, begitu pula semua
sejarah (artinya, dalam konteks hi- pengikut mereka yang benar dan
dup manusia melalui ruang dan setia, adalah orang-orang yang mus-
waktu di dunia ini) juga telah lim, orang yang melaksanakan
terjadi melalui para nabi, sejak islâm, lagi pula menempuh sikap
Nabi Adam, terus kepada nabi-nabi tunduk (dîn) yang benar kepada
sesudahnya sampai kepada Nabi Allah Swt. atas dasar pandangan
Muhammad Saw. tawhîd atau Ketuhanan Yang Maha
Di antara nabi-nabi dan rasul- Esa.
rasul Allah, lima orang disebut se-
bagai yang paling utama, yaitu
Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa, WAY OF LIFE
dan Nuh, dan mereka kemudian
dikenal sebagai ûlû al-‘azm, yakni, Ilmu pengetahuan, selain mem-
“mereka yang memiliki jiwa per- berikan kegunaan-kegunaan praktis,
juangan yang kuat”. Nabi Ibrahim juga dikejar, karena kekuatannya
adalah bapak sebagian besar para untuk mengantarkan manusia ke
nabi yang datang sesudahnya, yang keinsafan yang lebih mendalam
tersebutkan dalam Al-Quran dan tentang alam raya ini. Keinsafan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3603


mendalam ialah keinsafan ber- mal, disebabkan kurang serasinya
Tuhan, yaitu rasa takwa kepada agama-agama formal yang dike-
Tuhan Yang Maha Esa. Keinsafan tahuinya dengan jalan pikirannya,
itu, dengan baik sekali, diungkap- menjadi seorang ilmuwan (rasional)
kan oleh Einstein dengan kata- yang sangat religius.
katanya: “Emosi paling indah dan Bagi seorang Muslim yang me-
paling menda- nyadari akan
lam yang dapat keadaan Islam
kita alami ialah sebagai ajaran
rasa mistis. Ia yang benar-be-
merupakan ke- nar self consistent
kuatan semua il- secara rasional,
mu pengetahu- ditinjau dari
an yang benar. nilai-nilai fun-
Seseorang, yang damentalnya
baginya emosi (ushûliyah, bu-
itu terasa asing, kan furû‘iyah),
yang tidak lagi semenjak dari
dapat mengagumi dan bergembira dasar konsepsi teologisnya sampai
dalam suatu kedahsyatan, adalah le- masalah-masalah way of life-nya,
bih baik mati saja. Untuk menge- tentu perkataan Einstein itu bukan
tahui bahwa apa yang tidak terem- suatu hal yang baru. Sebab hal itu
bus oleh kita benar-benar ada, yang telah diterangkan dalam Al-Quran
menyatakan dirinya sebagai kebijak- (Q., 2: 190-191).
sanaan tertinggi dan keindahan pa- Sebagai seorang Muslim, dan
ling cemerlang yang kemampuan karena itu—sebagaimana halnya
terbatas kita (bodoh) ini dapat me- kaum Muslimin seluruhnya—
mahaminya hanya dalam bentuk- meyakini kebenaran Islam kese-
nya yang paling primitif—pengeta- luruhannya sebagai total way of life.
huan ini, perasaan ini berada dalam Itu dapat dipastikan, bahwa ada
intisari keagamaan yang benar.” pihak-pihak yang berkeberatan
Agaknya Einstein, seorang ahli terhadap sikap itu. Umpamanya,
fisika terbesar abad ini, dan karena dapat dikatakan bahwa pandangan
itu merupakan bapak ilmu penge- itu terlalu Islam-sentris, atau
tahuan modern sekarang ini, sekali- agama-sentris. Jadi kurang praktis,
pun tidak merasa perlu memasuki kurang pragmatis, atau kurang
suatu kelompok agama secara for- programatis.

3604 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Kami termasuk orang yang nisasi ialah westernisasi, sebab kita
meyakini kebenarannya hak untuk menolak westernisme. Dan wes-
berbeda (the right to dissent), guna ternisme yang kita maksudkan itu
mendorong kompetisi menuju ialah suatu keseluruhan paham yang
kebaikan (fastabiqû al-khayrât). membentuk suatu total way of life,
Lagi-lagi pendirian ini juga di- di mana faktor yang paling me-
dasarkan atas ajaran Tuhan Yang nonjol ialah sekularisme, dengan
Maha Esa (Q., 5: 48). Tetapi segala percabangannya.
hendaknya hak untuk berbeda itu Maka sangat kekanak-kanakan
tidak hanya dikenakan dalam ma- jika perkataan westernisasi itu
salah-masalah programatis saja, hanya menimbulkan kesan tentang
dengan alasan apa pun. Hak untuk film-film cabul, lagu-lagu yang
berbeda terutama sekali ialah dalam jingkrak-jingkrak, pakaian-pakaian
masalah-masalah dasar, yaitu ke- atau mode-mode yang ingin se-
yakinan. Hak untuk berbeda tidak banyak mungkin memperlihatkan
hanya dalam segi-segi operatif (ini bagian tubuh si pemakai, dan
hanya ada di kalangan orang-orang seterusnya, padahal hal-hal di atas
yang sudah sama keyakinannya), itu merupakan gejala-gejala ke-
tetapi lebih-lebih lagi dalam segi- merosotan moral Barat. kesemuanya
segi normatif. Inilah sebabnya, itu memang termasuk yang kita
Islam mengenal ajaran “lakum tolak. Tetapi kita ingin menge-
dînukum wa liya dîn” (bagi kamu mukakan, bahwa justru sumber
agamamu, dan bagiku agamaku kesemuanya itulah yang secara
atau keyakinanku), dan “lâ ikrâha fi prinsipal kita tentang habis-ha-
al-dîn” (tidak ada paksaan dalam bisan. Dan ateisme adalah puncak
hal agama atau keyakinan). sekularisme. Sekularisme itulah
sumber segala imoralitas.
Dan sudah pasti, kita tidak
menolak ilmu pengetahuan yang
WESTERNISME, LIBERALISME,
DAN KOMUNISME
benar, dan juga teknologi, sekalipun
berasal dari Barat, bahkan sekali-
Modernisasi ialah rasionalisasi pun berasal dari komunis. Sebab
yang ditopang oleh dimensi-di- ilmu pengetahuan dan teknologi
mensi moral, dengan berpijak pada sama sekali tidak dapat dikatakan
prinsip iman kepada Tuhan Yang dimonopoli oleh Barat, apalagi di-
Maha Esa. Tetapi, kita juga akan sebut sebagai westernisme. Malahan
sepenuhnya menolak pengertian dalam hal ilmu pengetahuan, Nabi
yang mengatakan bahwa moder- Muhammad memerintahkan umat-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3605


nya untuk mencarinya di mana saja, individu, tetapi mengajarkan bahwa
“meskipun ke negeri Cina”. kemerdekaan tiap-tiap individu di-
Malahan sudah menjadi pengaku- batasi oleh kemerdekaan individu
an yang umum sekali sekarang ini, lainnya (hurriyat al-mar’i mahdûdah
bahwa kemajuan Barat adalah berkat bi hurriyati siwâhu). Oleh karena
ilmu pengetahuan kaum Muslimin di itu, ada perintah Ilahi tentang al-
zaman-zaman keemasannya. Supre- amr bi al-ma‘rûf wa al-nahy ‘an al-
masi Islam di muka bumi, dua kali munkar, serta ada larangan bagi se-
lebih panjang lamanya daripada orang anggota masyarakat untuk
supremasi Barat bermasabodoh
sekarang ini. Dan terhadap keja-
umat Islam, di Cinta kasih menjadi ciri penting hatan yang di-
mana saja, diliputi bagi orang beriman, sebagaimana lakukan orang
sebaliknya, tidak adanya cinta
oleh optimisme lain, baik yang
menjadi salah satu ciri yang paling
yang meluap-luap penting dari orang kafir. terang-terangan
bahwa supremasi maupun yang
itu akan kembali ke tersembunyi,
tangannya cepat atau lambat. Bu- karena akibat buruk kejahatan itu
kankah Tuhan telah berfirman, akan menimpa juga orang yang baik-
Dialah yang mengutus Rasul-Nya baik (Q., 8: 25). Jadi, di antara
(Muhammad) dengan membawa kemerdekaan individu dan tanggung
petunjuk dan Agama kebenaran jawab sosial terdapat jalinan yang
untuk menegakkannya mengatasi erat, kesalingbergantungan. Ke-
seluruh agama yang lain, dan cukup- bahagiaan manusia tidak hanya
lah Tuhan sebagai saksi (Q., 48: 28). terletak pada tanggung jawab pribadi-
Cabang-cabang sekularisme nya (amal baik dan buruk, kelak, di
antara lain, ialah liberalisme. Bila akhirat dipertanggungjawabkan di
diukur dengan ajaran Tuhan Yang hadapan Tuhan, mutlak secara indi-
Maha Esa, liberalisme adalah suatu vidual), tetapi juga terletak pada ada-
ajaran sesat yang harus ditentang. nya pengakuan akan hak orang lain
Mengenai ajaran liberalisme ten- untuk berbuat sesuatu amal bagi diri-
tang kemerdekaan individu, tentu nya, dan bersama-sama dengan
patut dihargai. Tetapi bahwa ke- anggota masyarakat lain, di atas dasar
merdekaan itu tak terbatas, adalah persamaan hak, bergotong-royong
suatu hal yang sangat memba- membangun masyarakat yang ba-
hayakan kehidupan masyarakat. hagia dan bertakwa (ta‘âwanû ‘alâ al-
Tuhan mengajarkan kemerdekaan birri wa al-taqwa).

3606 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Liberalisme mengakibatkan indi- Kaum komunis menodai prinsip
vidualisme, dan individualisme persamaan itu sebegitu rupa, se-
mengakibatkan kapitalisme. Maka hingga tinggal semboyan semata-
dalam kapitalisme inilah kita dapati mata. Malahan yang terjadi ialah
prinsip kemerdekaan dinodai se- adanya supremasi-mutlak pihak
demikian rupa, sehingga tinggal penguasa atas pihak yang dikuasai,
semboyan belaka. Orang-orang yaitu rakyat pada umumnya. Dik-
kapitalis berbicara tentang ke- tator proletar, pada hakikatnya, ialah
merdekaan ekonomi: kebebasan se- diktator para pemimpin-pemimpin
tiap orang untuk mengumpulkan dan penguasa-penguasa.
harta kekayaan dan menggunakan- Karena kapitalisme dan komu-
nya sebagai modal, tanpa menen- nisme itu tidak benar, maka kita se-
tukan norma moral bagaimana har- karang menyaksikan pergeseran-per-
ta kekayaan itu diperoleh. Bagi me- geseran di dalam keduanya. Sebab,
reka tidak ada harta yang halal mau- manusia tidak mungkin bisa ber-
pun yang haram. Akibatnya ialah tahan sepenuhnya dalam suatu
terjadi jurang pemisah antara si kaya prinsip dan dalam ajaran yang ke-
dan si miskin, suatu kepincangan benarannya tidak mutlak. Sekarang
sosial yang sangat destruktif. Maka ini kita melihat, bahwa negara-ne-
bagi kita, kemerdekaan tidak boleh gara kapitalis makin menunjukkan
lepas dari persamaan. Dan pelak- gejala-gejala sosialistis. Sebaliknya,
sanaan persamaan itu harus dengan negara-negara komunis, dari hari ke
pengorbanan sebagian kemerdekaan hari, semakin menjadi liberalistis.
seseorang. Di manakah mereka kelak akan
Komunisme adalah bentuk lain bertemu? Masih sukar untuk mera-
dan lebih tinggi dari sekularisme. Se- malkannya. Tetapi yang dapat di-
bab, komunisme adalah sekularisme persiapkan ialah bahwa suatu ne-
yang paling murni dan konsekuen. gara yang kapitalis, seperti Amerika
Dalam komunismelah seseorang Serikat, dalam waktu yang cukup
menjadi ateis sempurna. Kaum ko- lama tidak mungkin sepenuhnya
munis membenarkan, malah men- meninggalkan kapitalisme dan men-
dasarkan keseluruhan ajarannya pada jadi komunis, dan sebaliknya, ne-
prinsip persamaan di antara manu- gara-negara komunis juga tidak
sia. Tetapi prinsip persamaan dalam mungkin, dalam waktu yang lama
komunisme itu pun mengalami pula, menjadi negara-negara kapita-
nasib yang sama dengan prinsip lis. Dan sebenarnya, tidak-benarnya
kemerdekaan dalam kapitalisme. kapitalisme dan komunisme berakar

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3607


pada tidak-benarnya sekularisme kematian, maka perjalanan hidup
yang menjadi pangkal tolaknya. kita seluruhnya bagaikan kedipan
mata. Waktu itu panjang sebelum
kita jalani, tetapi setelah kita jalani
ia menjadi pendek sekali. Karena
WISDOM KEMBALI KEPADA
TUHAN itu, di dalam Al-Quran ada ilustrasi
bahwa kita akan minta kepada Tu-
Karena dalam diri manusia ada han supaya ajal kita ditunda, Tuhan,
dorongan untuk berbakti, maka aga- mengapa Engkau tidak memberi
ma diturunkan sebagai kelanjutan waktu kepadaku barang sejenak? Aku
dari fitrahnya. Jadi, fitrah adalah akan bersedekah (sebanyak-banyak-
locus dari kemanusiaan primordial nya), dan akan menjadi orang yang
yang suci tadi (natural fithrah), se- saleh (Q., 63: 10). Namun, itu jelas
dangkan agama adalah fitrah yang tidak akan bisa. Persoalannya ialah
diwahyukan (revealed fithrah). Jadi, relativitas waktu. Kita sering ter-
ada fitrah natural dan revealed; ke- kecoh bahwa seolah-olah umur itu
mudian saling memperkuat satu de- panjang sekali, padahal sebetulnya
ngan yang lainnya. Agama tidak la- kalau sudah saatnya mati, semuanya
in adalah kemanusiaan primordial menjadi “bagaikan kedipan mata”.
yang diwahyukan, karena itu agama Itulah makna hidup.
juga menjadi sumber dari apa yang
disebut dalam falsafah Islam sebagai
al-hikmah al-khâlidah, kearifan aba-
WUDLU
di, shopia perennis, yaitu suatu pa-
ham tentang adanya wisdom pada Mengusap kepala dalam wudlu
manusia yang tidak akan berubah, merupakan acara yang tidak masuk
yaitu wisdom kembali kepada Tuhan. akal dan hanya diterapkan sebagai
Di dalam Al-Quran terdapat simbolisasi. Dalam perkataan Arab
seruan kepada manusia, Kembalilah mengusap adalah mash, dan mash
kepada Tuhanmu dan berserah diri- bercocokan kata dengan masîh yang
lah kepada-Nya, sebelum azab datang berarti orang yang kepalanya sudah
kepadamu. Setelah itu tak ada perto- diusap, yaitu mengacu kepada acara
longan (Q., 39: 54). Ini juga me- ketika orang dinyatakan sebagai pe-
nyangkut masalah kematian. Ba- mimpin agama. Dalam bahasa Ib-
nyak ilustrasi, baik dalam Al-Quran rani, Al-Masih berarti pemimpin
maupun hadis, yang mengisyarat- agama, sehingga Isa Al-Masih ber-
kan bahwa pada saat menghadapi arti Isa pemimpin agama, tetapi

3608 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dahulu bukan hanya Isa yang disebut: “Deva”, “Theo”, “Dos” dan
disebut Al-Masih. Bahwa yang “Do” serta “Khoda”, dan “God”;
disebut Al-Masih dalam Al-Quran dalam bahasa-bahasa Semitik di-
hanya Isa me- sebut: “Ilâh”,
mang benar, te- “Ill”, “El”, dan
tapi sebenarnya “Al”; bahkan
Al-Masih banyak antara “Yahweh”
jumlahnya. dalam bahasa
Melalui wu- Ibrani dan “Ioa”
dlu, sebenarnya dalam bahasa
kita menyatakan Yunani pun,
diri sebagai pen- selain menun-
deta, sehingga jukkan kesa-
kalau meminta maan konsep
ampun, kita ti- tentang wujud
dak perlu melalui orang lain me- mahatinggi, juga menunjukkan
lainkan langsung kepada Allah. kemiripan bunyi sehingga boleh
Artinya, bahwa pengakuan dosa jadi juga merupakan cognate).
tidak kepada manusia, tetapi ke- Kenyataan bahwa semua ma-
pada Tuhan. Oleh karena itu, kita nusia dan kelompok-kelompoknya
harus jujur kepada Tuhan. selalu mempunyai kepercayaan
terhadap adanya suatu wujud maha-
tinggi, dan bahwa mereka selalu
mengembangkan suatu cara ter-
WUJUD MAHATINGGI
tentu untuk memuja dan me-
Yang dimaksudkan dengan “aga- nyembahnya, menunjukkan dengan
ma” ialah terutama kepercayaan pasti adanya naluri keagamaan
kepada satu wujud mahatinggi yang manusia. Percaya kepada suatu
menguasai alam sekitar manusia “tuhan” adalah hal yang dapat
dan hidup manusia itu sendiri, apa dikatakan dengan taken for granted
pun nama yang diberikan kepada pada manusia, sepenuhnya ma-
wujud mahatinggi dan Mahakuasa nusiawi, sehingga sebenarnya usaha
itu. (Cukup menarik bahwa nama mendorong manusia untuk percaya
generik yang diberikan kepada kepada Tuhan adalah tindakan
wujud mahatinggi itu dalam ber- berlebihan. (“Tidak didorong pun
bagai bahasa merupakan cognate; manusia telah percaya kepada
dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa Tuhan,” begitu kira-kira rumus

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3609


sederhananya). Sekali lagi, ke- WUKUF DI ARAFAH
runtuhan sistem ateis di Eropa
Timur, dan secara potensial juga di Dalam masalah wukuf di Arafah
negeri-negeri Marxis lainnya, mem- terdapat cerita yang merupakan
buktikan de- legenda Arab te-
ngan jelas kebe- tapi menjadi-jadi
naran dalil itu. artinya di dalam
Karena ma- Konstitusi Madinah disebut sebagai agama. Misalnya,
nusia pada da- dokumen tertulis pertama di
kata ‘arafatun
kalangan umat manusia yang
sarnya mempu- mengakui kebebasan beragama. yang berarti sa-
nyai naluri un- Inilah salah satu dari ruh Islam ling kenal, dipan-
tuk percaya ke- sehingga kemudian Islam menjadi dang sebagai tem-
pada Tuhan dan rahmat untuk seluruh alam. pat Adam ber-
menyembah- (Montgomery Watt) temu kembali
Nya, dan dise- dengan istrinya
babkan berbagai latar belakang ma- meskipun sebenarnya tempat Adam
sing-masing manusia yang berbeda- bertemu kembali dengan Hawa
beda dari satu tempat ke tempat dan menjadi perebutan. Menurut orang
dari satu masa ke masa, maka agama Kashmir, Adam bertemu kembali
menjadi beraneka ragam dan ber- dengan Hawa di Kashmir sedang
beda-beda meskipun pangkal tolak- menurut orang Srilanka, tempat
nya sama, yaitu naluri untuk percaya pertemuan kembali Adam dan
kepada wujud mahatinggi tersebut. Hawa di Srilanka. Kalau di Srilanka
Keanekaragaman agama menjadi ada Adam Spate, gunung Adam, di
lebih nyata akibat usaha manusia sekitar Makkah ada relief-relief atau
sendiri untuk membuat agamanya bekas-bekas yang berhubungan
lebih berfungsi dalam kehidupan dengan Adam. Misalnya, pela-
sehari-hari, dengan mengaitkannya buhannya disebut Jeddah, yang
kepada gejala-gejala yang secara nya- berarti nenek dan yang dimaksud
ta ada di sekitarnya. Maka, tumbuh- adalah Siti Hawa. Konon di situ ada
lah legenda-legenda dan mitos-mitos makam Siti Hawa, tetapi jangan ber-
yang kesemuanya itu merupakan harap akan mudah menemukannya,
pranata penunjang kepercayaan karena orang Saudi tidak suka
alami manusia kepada Tuhan dan kepada ziarah kubur. Kemudian
fungsionalisasi kepercayaan itu Ka‘bah sebagai rumah suci pertama
dalam masyarakat. yang didirikan di atas muka bumi,
juga diasosiasikan dengan Adam.

3610 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Dalam sebuah kitab diceritakan kannya. Namun, yang perlu diingat
bahwa ketika diusir dari surga bahwa semua itu lebih banyak
karena melanggar larangan Tuhan, faktor legenda daripada faktor
Adam merasa sangat sedih, dan agama, sehingga kita tidak perlu
kira-kira berkata, “Ya Tuhan, kalau menganggapnya terlalu serius,
hanya diusir dari surga, sebenarnya kecuali hanya sebagai pengetahuan
tidak masalah, tetapi yang paling saja, karena ada hal lebih penting
kami sedihkan adalah kami tidak yang berkenaan dengan haji mab-
lagi bisa beribadat bersama malaikat rur, yaitu apa yang dilakukan Nabi
keliling Arasy-Mu.” Adam merupa- pada waktu wukuf di Arafah yang
kan simbol dari manusia primordial, hanya sekali dilakukan Nabi. Ke-
manusia spiritual. Allah kemudian betulan Nabi berhaji sekitar tiga
berfirman kepada Adam, “Hai bulan sebelum wafatnya, sehingga
Adam, tidak usah khawatir, buatlah itu disebut sebagai Haji Wada’ (haji
rumah-Ku di bumi dan kelilingilah perpisahan). Pada saat di Arafah
sekitar rumah-Ku itu, dan kamu Nabi berpidato yang juga disebut
melakukan hal sama seperti yang sebagai khutbah wada’ (pidato
dilakukan malaikat di sekeliling perpisahan).
Arasy.” Ka‘bah kemudian menjadi Begitu pentingnya wukuf di
miniatur Arasy, sehingga disebut Arafah dalam berhaji, seperti dilu-
baytullâh (rumah Allah) meskipun kiskan dalam hadis pendek tetapi
sebenarnya yang disebut baytullâh penting untuk diingat, Nabi per-
tidak hanya Ka‘bah, karena di nah berkata “al-hajju Arafah—haji
Palestina juga ada baytullâh. Hanya adalah Arafah.” Artinya, orang yang
saja, yang paling penting dan tidak wukuf di Arafah, berarti
paling besar maknanya bagi umat hajinya tidak sah. Jadi, Arafah
manusia adalah Ka‘bah. menjadi inti dari haji. Berdasarkan
Ketika Adam selesai memba- sabda Nabi tersebut, kemudian
ngun Ka‘bah, keduanya pergi secara banyak muncul tafsiran yang ka-
terpisah dan saling mencari. Konon dang hanya terbatas kepada fiqih
tempat pertemuannya adalah di yang minimal, sehingga asal orang
Bukit Arafah. Bukit itu kemudian sudah wukuf di Arafah meski be-
dipercayai oleh orang banyak se- berapa menit berarti sudah berhaji.
bagai bukit jodoh. Barang siapa Hal yang demikian berarti me-
yang belum mendapat jodoh ke- minimalisasi beribadat. Namun,
mudian berdoa meminta jodoh di kalau yang dikehendaki adalah haji
atas bukit itu, ia akan mendapat- mabrur, maka tidak cukup hanya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3611


dengan itu. Oleh karena itu, yang
lebih penting adalah menghayati
apa yang terjadi di Arafah.

3612 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Anda mungkin juga menyukai