abad modern, setelah adanya per- Bahwa dari waktu ke waktu se- contohan dari Jazirah Arabia itu, nantiasa ada usaha pembaruan, atau dapat dinilai sebagai keharusan penyegaran, atau pemurnian pema- lebih mendesak disebabkan ke- haman umat kepada agamanya, seriusan tantangan yang ditim- adalah sesuatu yang telah menyatu bulkan oleh dampak modernisasi. dengan sistem Islam dalam sejarah. Nabi sendiri dalam sebuah hadis mengisyaratkan kepada adanya hal WAHDAT AL-WUJÛD itu. Maka dari sudut tinjauan ini adalah suatu kejadian wajar saja Ibn ‘Arabi adalah penganjur bahwa pada abad ke-18 Jazirah Arab paham wahdatul wujud (wahdat al- telah menyaksikan usaha pembaru- wujûd: kesatuan dari eksistensi). an yang militan, yang dilancarkan Syairnya berbunyi (kita rinci satu oleh Syaikh Muhammad ibn ‘Abdul per satu berikut keterangannya): Wahhab (1115-1206 H/1703- Fanahnu lahu (kita ini milik 1792 M), yang melahirkan apa yang Dia); dinamakan Gerakan Wahhabi. kamâ tsabatat adillatunâ (se- Selain merupakan hampir satu-satu- bagaimana bukti-bukti telah me- nya gerakan pembaruan keagamaan nunjukkan); yang paling sukses secara politik, wa nahnu lanâ (tapi kita sendiri yaitu setelah bergabung dengan juga milik kita sendiri); kekuatan Dinasti Sa‘ud, pembaruan wa laysa lahu siwâ kawnî (Tuhan di Jazirah ini juga sangat menarik itu tidak punya apa-apa, kecuali karena ia dilancarkan tanpa sedikit adaku atau eksistensiku ini sendiri); pun ada persinggungan dengan fanahnu lahu kanahnu binâ kemodernan dari Barat. Jadi, pan- (kita untuk Dia itu, seperti kita dangan tentang perlunya pem- karena kita sendiri). Artinya, antara
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3579
kita dengan Dia menjadi tidak ada liman lahu fî anta ‘abdun (Tetapi, bedanya; Engkau itu Tuhan bagi orang yang faliya wajhâni huwa wa anâ (aku terhadap dirimu hamba); ini punya dua muka, Dia dan aku). wa anta rabbun wa anta ‘abdun Pengakuan Ibn ‘Arabi ini bisa (Engkau adalah Tuhan dan Engkau diasosiasikan dengan ucapan-ucapan adalah Hamba); yang sangat terkenal dari Al-Hallaj, liman lahu fî khithâbi ‘abdun misalnya, bahwa Anâ Al-Haqq (aku- ( Yaitu orang yang terkena asas lah kebenaran), atau seperti Dzun- perjanjian). Maksudnya, perjanjian nun yang tidak untuk menyem- membaca subhâ- bah Tuhan itu. nallâh (Mahasuci Jelas di situ Allah), tetapi sub- antara Tuhan hânî (mahasuci dan hamba men- aku); jadi “kacau”; Tu- walaysa lahu han dikatakan anâ bi anâ (Dia sekaligus ham- tidak mem- ba. Ibn ‘Arabi punyai eksisten- sebetulnya juga si, kecuali aku); memerhatikan jadi, eksistensi paham-paham Dia dan aku itu menjadi satu. yang beredar dalam masyarakat, wa lâkin fî mazhhârihi fanahnu seperti tauhid Asy‘ari yang pada lahu kamatsali inâ’ (tetapi manifes- waktu itu telah menguasai seluruh tasi Tuhan itu ada padaku, sehingga dunia (Islam). Dalam tauhid kami terhadap dia itu seperti Asy‘ari, Khâliq dan makhlûq adalah wadah). Jadi, nisbatku kepada-Nya dua eksistensi yang sama sekali seperti wadah, seperti halnya teh tidak bisa dicampuradukkan. Khâ- yang tidak mungkin tanpa cangkir, liq sama sekali Khâliq, maksudnya aku ini adalah cangkirnya dan teh tidak ada unsur kemakhlukan— ada padaku. suatu apresiasi kepada Tuhan se- Bagaimana hubungan syair Ibn bagai yang transenden, sedangkan ‘Arabi itu dengan tauhid konven- kaum sufi, karena obsesinya ialah sional? Kita kutip syair: kedekatan kepada Tuhan, baik fa anta ‘abdun (Hai Tuhan, sebagai usaha seorang hamba untuk Engkau itu hamba); mendekati Tuhan maupun sebagai wa anta rabbun (Tetapi, Engkau konsekuensi dari apresiasi bahwa juga sekalian Tuhan); Tuhan itu dekat sekali kepada
3580 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
hamba, maka manifestasinya dari keduanya. Ada yang lebih berat ke dua jurusan. Pertama, apresiasi transendentalisme seperti ilmu bahwa Tuhan itu dekat sekali kalam Asy‘ari, tetapi ada yang sangat kepada hamba. Karena itulah, immanen atau serba-immanen, firman-firman Allah yang mem- yaitu di kalangan kaum sufi. Ibn berikan ilustrasi mengenai ke- ‘Arabi sendiri menyadari adanya dekatan kepada hamba ini sangat kesulitan itu, lalu mengatakan, populer di kalangan mereka, misal- “Kalau kamu menganut paham nya, firman bahwa Allah itu lebih transendentalisme, kamu telah mem- dekat kepada manusia daripada urat batasi Tuhan.” Alasannya bahwa lehernya sendiri (Q., 50: 16). Lalu, dengan begitu, Tuhan tidak me- Allah itu menjadi sekat antara nyertai kita, dan Tuhan menjadi dirinya dan hatinya sendiri. Kalau terbatas, menjadi suatu kategori kita bisa mengenali diri kita sendiri abstrak yang jauh di sana, yang secara analitis bahwa ini adalah diri tidak berfungsi. “Namun, kalau ka- saya dan ini adalah hati saya, di mu menganut immanentisme, kamu tengah-tengah itu adalah Tuhan. pun sebetulnya membatasi juga. Kalau Dalam Al-Quran disebutkan, Ke- kamu sekaligus penganut transendentalisme tahuilah bahwa Allah berada antara dan immanentisme, engkau benar. Oleh manusia dan hatinya (Q., 8: 24). karena itu, engkau menjadi pemim- Artinya, Allah itu menjadi sekat pin, dan dalam ilmu pengetahuan antara seseorang dan hatinya sen- engkau adalah sayyid, aristokrat. diri. Ini yang disebut tasybîh. Da- Barang siapa bicara tentang dua, dia lam paham keagamaan, terutama musyrik. Barang siapa bicara tentang Islam, ada tensi atau ketegangan kesatuan, dia itulah tauhid.” antara tanzîh dan tasybîh, antara Jadi, meskipun Tuhan dikatakan persepsi kepada Tuhan sebagai yang sebagai transendental sekaligus serba-transendental dan yang serba- immanental, tidak berarti kemudi- immanen; antara serba-Mahatinggi an harus dipahami ada dua (Tuhan nan jauh di sana, bertahta di atas di sana atau Tuhan di sini), paham singgasana (yang Al-Quran sendiri seperti itu masih musyrik. Yang memberikan lukisan seperti itu), benar, kata Ibn ‘Arabi, adalah kalau dan yang serbahadir bersama kita, dipahami sebagai satu. Dari paham yang dalam bahasa Al-Quran di- inilah kemudian Ibn ‘Arabi masuk nyatakan, Sesungguhnya Allah ber- pada wahdatul wujud (wahdat al- sama kita (Q., 9: 40). wujûd). Sekali lagi bahwa dalam paham Lanjut Ibn ‘Arabi, “Karena itu ketuhanan (Islam), ada tensi antara kamu harus waspada, jangan sampai
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3581
menganut immanentisme saja. Kamu menghancurkan makam Nabi juga harus waspada, jangan sampai Muhammad. Hal ini dilakukan hanya menganut transendentalisme agar umat Islam tidak terjerumus saja. Engkau itu bukan Dia, tetapi pada pengkultusan pribadi Nabi, engkau itu Dia; engkau lihat itu atau bahkan kuburannya. Keingin- dalam seluruh manifestasi alam an tersebut ditentang keras oleh lahiri.” bangsa Turki sehingga terjadi lang- Jelaslah bahwa paham wahdat al- kah kompromi, yaitu mengka- wujûd itu tidak sederhana. Ada muflase kuburan Nabi sehingga suatu discourse yang sangat rumit di tidak dapat dikenali lagi. Komplek situ, karena sekali orang memilih makam itu kemudian dijaga satpam salah satu, menurut Ibn ‘Arabi, yang siap memukul siapa saja yang maka ia menjadi difektif, atau mau menyembah kuburan Nabi. pemahaman agamanya menjadi Semangat yang ditunjukkan difektif. Kalau orang, misalnya, kaum Wahhabi ini adalah semangat hanya menghayati Tuhan sebagai pemurnian tauhid. Tauhid bukan yang serba-transendental seperti semata pernyataan dan pengakuan yang sekarang banyak dianut oleh Tuhan itu Maha Esa; ahad, wah- umat Islam akibat dari pengaruh dânîyah, wâhid, tetapi memusatkan Asy‘ari dari rumusan “sifat 20”-nya, seluruh hidup hanya kepada Allah maka ia menjadi difektif. Karena Swt. Tauhid inilah yang juga itu, dia tidak lagi menghayati disebut ikhlas, yaitu memurnikan Tuhan yang serba-immanen. Seba- orientasi hidup hanya kepada Allah liknya, kalau dia hanya menghayati sebagai tujuan. Oleh karena itu, Tuhan sebagai serba-immanen, itu iman tidak hanya berarti percaya pun difektif. Namun, kalau orang kepada Allah. Iman berarti yakin memahami kedua-duanya tetapi bahwa apa yang Allah kehendaki, masih bisa membayangkan adanya pasti baik untuk kita dan tidak akan dua domain antara transenden- merugikan kita, Dia tidak mungkin talisme dan immanentisme, dia itu membawa kita kepada kecelakaan; musyrik. Allah tidak akan menyelewengkan dan menyesatkan kita. Inilah yang dimaksud sami‘nâ wa atha‘nâ (kami dengar dan kami ikuti). Ungkapan WAHHABI: GERAKAN PEMURNIAN TAUHID âmantu billâh (aku percaya kepada Allah) sebetulnya tidak hanya Salah satu agenda Gerakan believe in god, tetapi we trust in god Wahhabi di Saudi Arabia adalah (kita menaruh kepercayaan kepada
3582 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Allah), karena itu kita harus taat terjerumus ke dalam kultus. Islam kepada Allah. tidak mengenal kultus. Tauhid dalam pengertian inilah yang menjadi salah satu tema pokok risalah Nabi. Implikasi dari tauhid WAJAH ini adalah tidak mengultuskan sesama manusia, karena pada da- Manusia dalam bahasa Bibel sarnya semua manusia itu sama dan diciptakan menurut wajah Tuhan setara. Dengan begitu, kita men- (Man is created upon the image of jadi bebas dan menjadi manusia God). Dalam Al-Quran, tidak ada seutuhnya, menjadi manusia yang statemen semacam itu, tetapi dalam menemukan harkat dan martabat, hadis ada suatu hal yang mengarah karena menemukan kedirian kita. ke situ. Rasulullah Saw. dalam se- Pe rk a w i n a n a n a k a n g k a t buah hadis riwayat Bukhari menga- Rasulullah yang bekas budak hi- takan, “Kalau kamu bertengkar, tam, Zaid, dengan seorang bangsa- hindarilah wajah, karena wajah wati Quraisy yang cantik dan kaya, manusia itu diciptakan menurut Zainab, adalah sebuah ilustrasi wajah Tuhan.” bahwa manusia itu semuanya sama. Kedirian kita memang ditampil- Inilah yang menjadi salah satu kan atau disimbolkan dalam wajah. kekuatan Islam, persamaan umat Maka dalam sembahyang pun manusia, dan ibadat haji meru- disebutkan, ... arahkanlah wajahmu pakan demonstrasi persamaan umat ke Masjid Haram (Q., 2: 144, 149, manusia itu. Persamaan umat ma- dan 150). Disebut wajah bukan nusia yang berarti anti-rasialisme ini berarti badannya tidak ikut. Wajah dicatat Arnold Dunde, seorang ahli hanyalah representasi dari kese- sejarah kenamaan abad terakhir ini, luruhan kedirian kita. Maka hadap- sebagai sebuah kelebihan secara kanlah wajahmu benar-benar kepada sosial bagi Islam. agama (Q., 30: 30). Maka dalam Oleh karena itu, meskipun taat wudlu pun dimulai dengan mem- kepada pemimpin merupakan pe- basuh wajah. Sebetulnya itu adalah rintah Allah (Q. 4: 59), tetapi tidak simbolisasi bagi pembersihan diri pada kemaksiatan. Ketaatan kepada kita sendiri. pemimpin itu karena benar meski- Jadi, manusia adalah makhluk pun ia seorang budak hitam yang yang sangat tinggi karena itu ia ha- rambutnya keriting, bukan karena rus dihormati. manusianya. Kalau ketaatan itu karena manusianya, berarti sudah
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3583
WAJILAT: CIRI ORANG BERIMAN Orang beriman adalah orang yang berbuat baik. Karena itu, Salah satu ciri orang beriman meskipun sudah mendermakan adalah apabila disebut nama Allah, sebagian rezeki, hatinya tetap malu, hatinya bergetar dan apabila di- karena dia ingat kelak akan kembali bacakan ayat Al-Quran, imannya kepada Tuhan. Memang terasa aneh akan bertambah, Mereka yang orang berbuat baik malah malu. Itu apabila disebut Allah bergetar (wa- pertanda bahwa meskipun telah jilat) hatinya dan bila ayat-ayat-Nya berbuat baik, dia tidak bisa me- dibacakan kepada mereka, ber- mastikan akan mendapat pahala. tambah kuat imannya (Q., 8: 2). Artinya, perbuatan baik dilakukan Kata wajilat dalam ayat tersebut bukan karena mengharap pahala, sering diartikan sebagai bergetar tetapi semata karena sebuah ke- meskipun ia juga dapat berarti harusan. Dalam pengertian inilah, malu. Jadi, kalau disebut nama maksud wajilat yang sebenarnya. Allah ada perasaan malu, yaitu Meskipun pada ayat itu disebut- perasaan takut kepada-Nya. kan bahwa, apabila disebut Allah Dalam tafsir mawdlu’i dibahas bergetar (wajilat) hatinya (Q., 8: 2), masalah ini. Karena dalam tafsir pada ayat lain disebutkan, Mereka mawdlu’i terdapat aspek kom- yang bila diingatkan ayat-ayat paratif, maka penafsiran tidak boleh Tuhan, tidak terkulai seperti orang berhenti pada ayat ini saja. Ayat ini tuli dan buta (tidak tunduk dengan harus dihubungkan dengan ayat- membabi buta—NM) (Q., 25: 73). ayat lain yang membicarakan ma- Hal ini berarti membuka kemung- salah yang sama. Ini dapat dite- kinan untuk menafsirkan perkataan lusuri melalui makna kata wajilat iman. Ahmad Hasan dalam tafsir- yang akan membawa kita kepada nya menyebut ciri orang beriman wajilat di tempat lain. Ciri orang adalah “biarpun Al-Quran itu tidak beriman pada ayat lain adalah me- diterima secara membabi buta, reka mendermakan sebagian harta, tetapi harus ada proses kritis”. tetapi dilukiskan sebagai, Dan Dengan tafsir mawdlu’i semua mereka yang memberikan sedekah bahan memang harus dicari, se- dengan hati penuh rasa takut, karena hingga yang menjadi persoalan tahu (dan hati mereka bergetar atau adalah masalah metodologi yang malu karena mengingat bahwa— bergantung pada wawasan. Kalau NM) mereka akan kembali kepada wawasannya tidak cukup luas, maka Tuhan (Q., 23: 61). tafsir akan berhenti pada satu ayat,
3584 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
yang berarti dapat menyebabkan Jadi, “kenyataan” itu bisa di- kesalahpahaman. kenali sebagai konsep ruang (special concept) ataupun konsep waktu (temporal concept), bahasa Arabnya, WAKTU dunyâ dan ûlâ. Perkataan al-dunyâ yang berarti “yang terdekat” itu Persoalan waktu adalah per- sebetulnya bentuk feminin dari al- soalan yang sangat abstrak. Dalam adnâ. Al-Adnâ adalah bentuk agama Islam, persoalan ini tereflek- maskulinnya. Mengapa gendernya sikan dalam sebuah hadis yang feminin? Ada kecenderungan dalam mungkin agak aneh, “Janganlah bahasa Arab bahwa hal-hal yang kamu mengutuk waktu, karena besar selalu diasosiasikan pada waktu itu adalah (milik) Tuhan.” perempuan: matahari, surga-neraka, Artinya sesuatu yang terwujud itu langit, dunia, dan lain-lain. Ini selalu dikenal dalam konsep ruang gejala bahasa, tetapi penting di- dan waktu, misalnya dunia (dari perhatikan karena kemungkinan perkataan Arab, dunyâ, yang berarti ada motif kultural di dalamnya. tempat yang terdekat). Dunia Alasan lain mengapa perkataan adalah konsep ruang, sedangkan al-dunyâ itu mengambil bentuk konsep waktunya ialah ûlâ, seperti gender feminin adalah sebagai dalam firman, wa la al-âkhiratu berikut: al-hayâh al-dunyâ (hidup khayrun laka min al-ûlâ. yang terdekat) adalah lawan dari al- Gejala semacam itu sebenarnya hayâh al-‘âkhirah (hidup yang sejalan dengan bahasa-bahasa lain. kemudian). Ini konsep spasial atau Dalam bahasa Latin, misalnya, ada konsep ruangnya, sedangkan konsep konsep waktu yang disebut sae- temporalnya adalah al-ûlâ. Al-Ûlâ culum, maka ada istilah secular yang inilah yang persis merupakan lawan artinya masa kini. Konsep ruangnya dari al-âkhirah. Al-Û lâ adalah adalah mundus, maka ada istilah bentuk feminin dari al-awwal. mondial, yang artinya dunia. Sae- Maka kalau mau simetris dari segi culum itu padanannya ûlâ, yaitu bahasa, istilahnya bukan dunia- waktu yang pertama, lawan dari al- akhirat, tetapi ûlâ-âkhirat; kedua- âkhirah. Ungkapan dunia-akhirat nya sama-sama konsep temporal. itu sebenarnya sedikit tidak si- Hanya perlu digarisbawahi bahwa metris, sebab dunia merupakan manusia hidup di dunia ini jauh konsep spasial, sedangkan akhirat lebih dari segi ruang. Sedangkan merupakan konsep temporal. waktu yang akan datang, setelah
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3585
mati, karena tidak tahu ruangnya, adanya hidup setelah hidup seka- kesadarannya lebih tampak pada rang. Inilah satu-satunya ayat yang konsep waktu. menyinggung adanya kelompok Dalam bahasa Latin, saeculum, yang sekarang disebut ateis. Bunyi yang dari situ diambil perkataan ayat itu, Mereka berkata, tidak ada secular, memiliki arti persoalan- kehidupan kecuali di dunia ini saja, persoalan sekarang. Tetapi kalau di situlah kita mati dan hidup, dan sudah menjadi paham sekularisme, tidak ada yang membinasakan kita itu artinya suatu paham yang tidak kecuali waktu. mengakui adanya hal yang akan Ini merupakan paham pemutlak- datang. Kemudian konsep ruangnya an waktu yang sebetulnya bukan adalah mundus. Jadi alam raya ini menuju kepada ateisme, tetapi disebut saeculum atau mundus. sekularisme, suatu paham yang Dalam agama Hindu ada konsep mengatakan tidak ada kehidupan samsara yang menunjuk pada ruang kecuali waktu sekarang. Tetapi dan waktu (dunia) tetapi tidak riil. memang kemudian kaum sekularis Karena menurut orang Hindu, sendiri dekat sekali dengan ateisme dunia ini palsu (maya). Samsara dalam pengertian yang lebih lanjut, artinya sesuatu yang maya atau yaitu ketika mereka secara mutlak merupakan bayangan, sehingga berpegang kepada waktu, dan pengalaman hidup di dunia ini meniadakan peranan Tuhan. Lalu dianggap tidak sejati, dan karena itu Al-Quran mengatakan, Tapi mereka membelenggu. Ketika masuk ke tidak mempunyai pengetahuan me- bahasa Indonesia, kata itu menjadi ngenai hal itu, kecuali mereka hanya sengsara, suatu persepsi yang se- menduga-duga saja. betulnya agak pesimis kepada dunia. Konsep Al-Quran yang juga Ibarat orang yang tidur bermimpi penting mengenai waktu ialah buruk, maka untuk lepas dari bahwa Tuhan menciptakan langit kegiatan—walaupun palsu—ia dan bumi selama enam hari. Enam harus kembali sadar. Analog dengan hari adalah waktu. Secara sederhana itu, dalam agama Hindu, peng- waktu adalah fungsi dari hubungan alaman kita semua ini palsu. Untuk antara dua benda yang bergerak bisa lepas dari kepalsuan ini harus dengan kecepatan berbeda. Misal- keluar dari dunia, yaitu dengan cara nya, waktu yang ditunjukkan oleh bertapa. detik ke detik, ke jam, ke hari, ke Dalam Al-Quran surat Al-Jâtsiah bulan, ke tahun; itu semua sebe- (45) ayat 24, kaum ateis disebut al- tulnya tidak lain adalah fungsi dari dahrîyûn, yaitu kaum yang menolak hubungan antara bumi dan mata-
3586 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
hari yang bergerak secara berbeda. berjumlah 124.000 orang, atau Jadi ukuran waktu kita ialah bumi dengan rasul yang berjumlah 313 dan matahari. Artinya, kalau kita orang (menurut hadis), sebab, pergi ke Mars, semua konsep waktu mereka semua sudah mati. Ke- kita di sini menjadi buyar. Jam kita terangan ini hanya bisa dipahami tidak berlaku, meskipun masih secara pseudo-ilmiah; bahwa Nabi bergerak, sebab ia menunjukkan kembali ke waktu lampau dan waktu di bumi. bertemu dengan mereka semua. Karena waktu adalah fungsi dari Ketika naik ke langit, ia bertemu hubungan antara dua benda yang lagi dengan Nabi Musa, Ibrahim, bergerak secara berbeda, maka dan seterusnya. waktu tidak mungkin tanpa benda. Terlepas apakah itu punya mak- Oleh karena itu Einstein, menga- na metaforik atau bukan, yang jelas takan bahwa semua kenyataan ini itu menunjukkan adanya persoalan berdimensi empat, yaitu dimensi waktu. Maka, menurut Al-Quran, panjang, tinggi, lebar (untuk mem- waktu memang relatif atau nisbi. bentuk suatu kubus), dan dimensi Misalnya, ketika Al-Quran me- waktu. Tidak ada benda tanpa nyebut bahwa Tuhan menciptakan waktu. Dan karena waktu hanya langit dan bumi dalam enam hari; suatu dimensi saja dari kenyataan, tapi ada keterangan bahwa hari itu maka muncul teori bahwa se- bisa sama dengan seribu tahun atau betulnya waktu itu relatif. Maka, 50 ribu tahun di dunia. Hal-hal secara teoretis orang bisa berjalan- semacam itu tidak boleh ditangkap jalan ke waktu masa lampau atau- secara harfiah. Semuanya relatif. pun masa depan melalui apa yang Di sini sebetulnya terdapat dalam pseudo-ilmiah disebut “time argumen yang mendukung bahwa tunnel” (lorong waktu). memang ada kemajuan dari agama Nabi Musa ke Nabi Muhammad. Kalau Injil Nabi Isa (Perjanjian Baru) hanya sedikit isinya, hal itu WAKTU ITU RELATIF dikarenakan Injil masih banyak Mengapa ada cerita di dalam “menumpang” pada Perjanjian hadis bahwa Nabi Muhammad Saw. Lama. Maka, orang Kristen tidak bersembahyang di Masjid Aqsha bisa meninggalkan Perjanjian Lama. bersama seluruh nabi, dan menjadi Kalau kita melihat Perjanjian Lama imam? Pertama, tidak mungkin seperti dalam kitab Kejadian, Nabi Muhammad bertemu dengan memang tidak ada keterangan semua nabi di zaman lalu yang bahwa hari di situ adalah metafor.
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3587
Hari, ya hari, begitu saja, yang datang kematian dari kamu, lalu me- kemudian menghasilkan konsep reka berkata, “Mengapakah tidak enam hari. Engkau mundurkan kematianku Dalam Al-Quran dikatakan pada suatu masa yang dekat sehingga bahwa Tuhan menciptakan alam kami bisa sempat bersedekah, dan raya enam hari, tetapi enam hari di kami menjadi orang-orang yang situ bukan dalam arti enam hari baik.” Allah tidak menunda-nunda sekarang. Itu seseorang kalau adalah metafor. sudah sampai Juga mengenai ajalnya. relativitas wak- Jadi permo- tu. Waktu itu honan mereka panjang, tapi ka- ibarat nasi men- lau sudah dija- jadi bubur. Ini lani pendek se- penting kita kali. Maka, da- ingat karena ka- lam Al-Quran dang-kadang ki- disebutkan bah- ta dikecoh oleh wa semua peng- waktu. Misal- alaman hidup orang yang sudah nya, mentang-mentang masih mu- mati seolah-olah akan diputar da, berbuat semaunya, tahu-tahu- kembali, “seperti kejapan mata nya besok mati. Bukankah banyak saja”. Hidup ini memang sangat kasus orang yang mati mendadak. pendek, sehingga nanti kalau mau Mati tidaklah bisa diramal, seperti mati, banyak orang yang minta ditegaskan Al-Quran, Tak seorang diberi waktu lagi. Semacam pe- pun mengetahui apa yang dia kerja- nyesalan untuk bisa berbuat baik. kan besok secara pasti, dan tidak Padahal Al-Quran mengatakan seorang pun mengetahui di mana ia kalau ajal sudah sampai tidak akan meninggal (Q., 31: 34). Bung dimajukan barang sedikit pun atau Tomo, di tengah-tengah desingan diakhirkan. peluru, tidak mati. Matinya malah Ada beberapa ayat yang ber- di Makkah. Khalid bin Walid yang kaitan dengan hal itu, misalnya begitu hebat sebagai jenderal, yang paling dramatis ialah surat Al- matinya bukan di medan perang, Munâfiqûn/63 ayat 10, Dan be- tetapi di tempat tidur. lanjakanlah, dermakanlah, sederha- Sekali lagi, yang sering me- nakanlah bagian dari yang telah ngecoh kita ialah waktu: yaitu Kami karuniakan kepadamu sebelum bahwa kita sering menunda-nunda,
3588 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
maka Nabi bersabda, “Gunakanlah Mati sendiri digambarkan sebagai lima sebelum yang lima itu sendiri kiamat kecil atau qiyâmah shugrâ; datang.” Apa itu? “Pertama, masa sedangkan kiamat besar atau qiyâ- mudamu sebelum masa tuamu; ke- mah qubrâ menyangkut jagat raya. dua, sehatmu sebelum sakitmu; ketiga, kayamu sebelum miskinmu; keempat, sempatmu sebelum sempitmu WARIS BAGI ANAK (sibukmu); dan kelima, hidupmu sebelum matimu.” Waris bagi anak laki dan anak Kemudian datang hari kiamat. perempuan ditentukan berbanding Kalau kiamat memang masih lama, 2:1, ... bagian laki-laki sama dengan lalu di dalam kubur apa yang dua perempuan (Q., 4: 11 dan 176). terjadi? Banyak yang mengatakan Dalam istilah Jawa, sepikulan dan akan ada siksa kubur, tetapi itu segendongan; anak laki-laki men- hadis. Maka, banyak orang yang dapat sepikul sedangkan anak mempersoalkannya, sebab di dalam perempuan mendapat segendongan. Al-Quran diisyaratkan bahwa orang Menurut Munawir Sadzali, pem- mati itu seperti sedang tidur nye- bagian seperti itu terasa janggal dan nyak. Dalam surat Yâ Sîn ada ilus- mungkin harus dipikirkan kembali. trasi bahwa ketika orang-orang mati Penggunaan kata dipikirkan kem- dibangkitkan, mereka protes, siapa bali ini perlu mendapat tekanan, yang membangunkan kita dari karena Munawir Sadzali tidak me- tidur nyenyak ini? Inilah yang ngatakan secara definitif pembagian dijanjikan Allah, dan ternyata para seperti itu harus diubah. rasul itu benar. Ide Munawir Sadzali seperti Mereka protes karena mula-mula dikemukakan di atas sebenarnya tidak percaya adanya hari kiamat, merupakan refleksi pengalaman dan di situ disebut “tidur nyenyak”. pribadinya dalam keluarga yang Ini adalah menyangkut soal relati- dikaruniai dua anak, laki-laki dan vitas waktu. Tetapi jangan memba- perempuan. Anak laki-lakinya yangkan bahwa kalau kita mati, kita mengenyam pendidikan sampai bisa tidur nyenyak miliaran tahun tingkat yang sangat tinggi, se- sambil menunggu hari kiamat. Ka- mentara pendidikan anak perem- rena waktu itu relatif, maka bisa saja puannya terputus oleh perkawinan. terjadi bahwa sekarang kita mati, Beliau lantas menghitung-hitung, besoknya kiamat. Artinya, tidak ternyata biaya pendidikan anak laki- sempat menikmati tidur yang kita lakinya sudah sedemikian berlipat bayangkan beribu-ribu tahun itu. dari yang sudah dikeluarkan untuk
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3589
anak perempuannya. Beliau pun laki adalah pelindung dan ber- berpikir, apakah adil kalau anak tanggung jawab terhadap kaum laki-laki yang sudah dibiayai begitu perempuan, karena Allah telah mem- banyak dan mempunyai kedudukan berikan kelebihan (kekuatan) pada begitu tinggi masih tetap mendapat yang satu atas yang lain; dan karena dua bagian waris sedangkan anak mereka memberi nafkah dari harta perempuannya mendapat satu mereka (Q., 4: 34). Jika benar bagian. Ini spekulasi pertama. demikian, maka penalaran lebih Spekulasi selanjutnya adalah lanjut adalah, kalau yang ber- berkaitan dengan apa yang disebut tanggung jawab infak itu terbalik dalam istilah ushul fiqih illat seperti dalam sistem-sistem mat- hukum (‘illat al-hukm), sebabnya rilineal, maka hukumnya juga suatu hukum atau rasionalnya suatu menjadi terbalik; anak perempuan hukum, karena setiap hukum mem- mendapat dua bagian dan anak laki- punyai alasannya masing-masing. laki satu bagian. Jadi, persoalannya Misalnya, alasan khamar diharam- adalah persoalan ini. kan adalah karena manfaatnya lebih Sebenarnya dalam masalah ini sedikit daripada mudaratnya, kare- Munawir Sadzali tidak sendirian. na memabukkan. Kaidah dalam Banyak ulama berpendirian seperti ushul fiqih mengenai ini berbunyi, itu, misalnya Ali Darokah dari Solo “hukum itu beredar bersama illatnya, yang juga berpendapat yang sama. ada ataupun tidak”, yaitu bahwa Demikian pula Abdullah Yusuf Ali, suatu hukum ada atau tidak, ber- penafsir Al-Quran terbaik dalam gantung pada ada atau tidaknya bahasa Inggris. Dia memberi ca- illat. Karena itu, dalam kitab-kitab tatan kaki pada ayat yang me- fiqih biasa dibicarakan, misalnya, nentukan dua bagian untuk anak ada khamar yang karena proses laki-laki dan satu bagian untuk anak alami sehingga menjadi sesuatu lain perempuan sebagai ketentuan mak- yang tidak memabukkan, maka simal. Artinya, ketentuan tersebut menjadi halal, karena illatnya sudah tidak merupakan harga mati, masih hilang. terbuka peluang untuk mengotak- Proses seperti ini dibawa oleh atik. Tentu saja, sebagian besar ula- Munawir Sadzali ke dalam masalah ma mengikuti ketentuan apa yang waris. Sesuai dengan firman Allah ada di dalam Al-Quran, karena ayat bahwa illat hukum bagi ketentuan itu mereka anggap sebagai nashsh anak laki-laki mendapat dua bagian sharîh, bukti teks yang jelas, tidak daripada anak perempuan adalah perlu diotak-atik lagi. karena tanggung jawab infak, Laki-
3590 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
WARISAN KOLONIAL olehan (lebih tepat lagi, pemberian) kesempatan. Karena kenyataannya Kaum kolonial, demi kepenting- kita hidup di zaman modern (yang an kolonialisme mereka, memang secara lahiriahnya adalah zaman secara zalim menyusun penduduk yang didominasi oleh budaya Barat, Nusantara dalam tingkat-tingkat, yaitu juga budaya milik kaum dengan golongan kulit putih (ko- kolonial), maka perbedaan ke- lonialis) sendiri berada di tingkat sempatan kepada pendidikan mo- teratas (dan menyertai mereka dern juga berarti perbedaan dalam dalam hak-hak istimewa ialah akses kepada sektor kehidupan golongan mana pun yang “ikut modern, dengan dampak kesen- serta” atau “berpartisipasi” dengan jangan yang besar sekali. Masya- mereka dalam berbudaya “modern” rakat-masyarakat di luar “Dunia atau Barat), disusul oleh yang Pertama” (First World, Barat), khu- disebut golongan “timur asing” susnya masyarakat-masyarakat (kebanyakan golongan keturunan “Dunia Ketiga”, selalu mengenal Cina, tapi juga mencakup go- pembagian dua sektor dalam sistem longan-golongan India dan Arab sosial-ekonominya, yaitu sektor tertentu), lalu golongan aristokrat tradisional dan sektor modern. pribumi dan, akhirnya, “rakyat”. Disebabkan masalah “warisan kolo- (Ini semua tecermin dalam sistem nial” tersebut tadi, maka sektor pendidikan kolonial seperti tingkat modern selalu berada pada mereka sekolah dasarnya yang mengenal yang memiliki kesiapan kultural bentuk-bentuknya tersendiri yang modern, terpenting melalui pen- diskriminatif: yang tertinggi adalah didikan formal modern. untuk golongan putih—ELS; ke- Dan karena usaha pendidikan mudian untuk timur asing—HCS, selalu merupakan penanaman mo- HAS; disusul untuk kaum priayi— dal kemanusiaan (human investment) HIS dan, yang terakhir atau te- dengan time of response yang pan- rendah, untuk “rakyat”— “Sekolah jang dan dampak yang panjang pula Rakyat”). (dalam ukuran generasional), maka Adanya perbedaan dalam ting- akibat pendidikan kolonial itu pun kat dan kualitas pendidikan itu tetap dirasakan sampai sekarang, (misalnya, kualitas yang rendah sementara “rakyat” yang mengejar- “sekolah rakyat” membuat lulusan- nya juga memakan waktu panjang nya tidak dapat melanjutkan ke (dan jauh lebih panjang lagi) untuk mana-mana), mengakibatkan ke- benar-benar dapat menyusulnya. senjangan besar sekali dalam per- Ini adalah salah satu keterangan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3591
mengapa sampai sekarang (setelah banyak orang sedemikian gawatnya, bebas dari kolonialisme selama maka pihak yang kalah, yang ideo- hampir 50 tahun), kesenjangan dan loginya dianggap “berbahaya”, akan ketidakadilan masih terus ber- dengan sendirinya disingkirkan dari langsung, dan sebagian besar yang percaturan kenegaraan dan dengan berada di bagian atas kerucut sosial- begitu tertutup bagi banyak ke- ekonomi masih tetap berada di sana sempatan. dengan segala hak-hak istimewanya, sedangkan mereka yang berada di bagian bawah mampu naik ke WARISAN METODOLOGI ILMIAH jenjang yang lebih tinggi hanya dengan amat lambat dan susah Usaha reformasi paham ke- payah. agamaan sesuai dengan konteks Tetapi semua warisan kolonial ruang dan waktu memerlukan itu bukanlah seluruh keterangan landasan pengetahuan yang lebih tentang apa yang terjadi. Faktor- daripada memadai tentang kekayaan faktor sosial-politik setelah ke- budaya klasik, sehingga terjadi merdekaan pun, secara cukup pengayaan intelektual, karena tidak ironis, mempunyai dampak pe- mungkin memulai semuanya dari lebaran kesenjangan-kesenjangan titik nol. Untuk mendapatkan hasil yang ada. Teori-teori konspirasi dan yang dikehendaki, pengkajian praktik pecah dan kuasai memang agama, baik segi doktrinnya mau- sangat menarik—dan barangkali pun sosial-budayanya, memerlukan tidak dapat diabaikan begitu saja— metodologi yang benar. Suatu tapi jelas hal itu lebih berharga kajian akan menghasilkan sesuatu hanya sebagai bumbu retorika po- yang bisa dipertanggungjawabkan litik yang pesimistis. Mungkin sebagai kajian ilmiah, hanya jika lebih berfaedah jika kita melihat dilakukan dengan jujur, adil, dan kenyataan bahwa masa-masa paling bebas dari nafsu membenarkan diri menentukan dalam pertumbuhan sendiri dan kelompok atau golong- dan perkembangan bangsa kita an sendiri. Nilai-nilai yang di- sebagai bangsa merdeka telah secara maksud ialah nilai-nilai kesarjanaan cukup menentukan ikut membuat yang menjadi sifat utama para kesenjangan kesempatan tadi men- sarjana yang berdiri teguh demi jadi lebih sulit diatasi daripada keadilan (Q., 3: 18). seharusnya. Misalnya, karena per- Dalam sejarah Islam klasik, tentangan ideologis yang menyang- metodologi itu dilaksanakan oleh kut masalah dasar negara dipandang banyak sarjana, seperti Abu Al-
3592 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Hasan Al-Asy‘ari (dalam Maqâlât Falsafah. Semuanya tumbuh dan Al-Islâmîyîn), Ibn Taimiyah (dalam berkembang sebagai hasil dinamika Al-Jawâb Al-Shahîh, Al-Radd ‘alâ tuntutan dan tantangan zaman. Al-Manthîqîyîn, dan Minhâj Al- Kreativitas intelektual kaum Muslim Sunnah), Ibn Khaldun (dalam Al- Salaf telah mewariskan kepada kita ‘Ibar fî Târîkh Al-‘Arab wa Al- khazanah ilmiah yang kaya raya. Barbar, dengan Muqaddimah-nya Demi otentisitas suatu komu- yang monumental), dan jauh se- nitas intelektual, cabang-cabang belum itu ialah Al-Bukhari dengan ilmu keislaman tradisional harus penelitian kritisnya tentang lapor- dipelajari, sekurangnya sebagai an-laporan hadis. Jadi, terdapat bidang-bidang keahlian pilihan contoh-contoh nyata dalam sejarah (optional). Jika tidak ada otentisitas Islam tentang penerapan metodo- yang berakar dalam sejarah dan logi ilmiah. Di zaman modern ini, tradisi, kesuburan (resourscefulness) Muhammad Abduhlah yang telah dan pengayaan (enrichment) ilmiah berusaha menghidupkan kembali dan kultural akan sulit diwujudkan. tradisi pengkajian dengan meto- Dalam hal ini perlu diingat bahwa dologi ilmiah itu. suatu masyarakat atau generasi adalah “anak zamannya”, sehingga selalu punya keperluan-keperluan khusus sesuai dengan tuntutan WARISAN SEJARAH UNTUK MASA KINI zamannya. Karena itu, tidaklah benar mencari solusi bagi masalah Islam adalah agama yang jauh suatu zaman, hanya melihat secara lebih menyeluruh daripada syariat dogmatis preseden-preseden masa semata (dalam pengertian yang lalu. telah menurun dan menyempit). Sejarah adalah laboratorium Elaborasi ilmu syariat sehingga pengalaman umat manusia dalam mencapai tingkat kecanggihan konteks ruang dan waktu tertentu. seperti sekarang lebih banyak hanya Meskipun suatu momen sejarah merupakan jawaban terhadap ke- kaya sekali dengan pengalaman- perluan dan tantangan zaman. pengalaman, semuanya adalah Demikian pula pengembangan spesifik momen itu. Semuanya itu ilmu-ilmu keislaman yang lain, memiliki relevansi dengan peng- yaitu Ilmu Kalam (biasa diartikan alaman di zaman lain, hanya dalam sebagai Teologi Dialektis, Teologi peringkat generalisasi yang umum, Rasional, Teologi Filosofis atau yang memungkinkan penarikan Teologi Alami), Ilmu Tasawuf, dan prinsip-prinsip hukum dasarnya
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3593
sebagai sunnatullah. Dari sudut WARNA-WARNI ISLAM inilah, harus dipahami berbagai perintah dalam Al-Quran untuk Saya mendapat laporan bahwa memerhatikan umat-umat ter- ada orangtua yang mengharapkan dahulu, baik yang benar maupun lulusan Madania langsung masuk yang salah. surga. Siapa yang bisa menjamin? Berdasarkan semua itu, mutlak Itu berarti ada semacam harapan diperlukan adanya kemampuan (expectation) yang tidak benar. Di mendeteksi dan memahami tun- mana ada sekolah seperti itu? Hal tutan zaman dan tempat suatu ini sama seperti pernyataan bahwa masyarakat. Bagi masyarakat di menjadi pemimpin itu tidak ada tempat dan dalam zaman kita— sekolahnya. Kalau seandainya ada masyarakat Muslim di Indonesia korelasi positif antara jurusan dan dalam zaman modern—, tun- ekonomi dengan keberhasilan da- tutan tempat dan zaman itu jauh lam usaha, mengapa sebesar-besar lebih luas dan lebih kompleks enterpreneur Indonesia sekarang ini daripada tuntutan masyarakat- adalah Abdul Latif, seseorang yang masyarakat masa lalu. Pertama, hanya lulusan APP (Akademi Pim- Indonesia dikenal sangat heterogen pinan Perusahaan) dan kemudian dan meliputi wilayah dari Sabang mencari gelar sarjana entah di sampai Merauke seperti dari mana. Bayangkan, Latif itu bisa London sampai Teheran. Kedua, menyaingi Cina di Blok M dengan zaman modern tidak lagi seseder- Pasaraya, Seibu, dan segala macam. hana zaman-zaman sebelumnya, Dia betul-betul memiliki etos biarpun dibandingkan dengan menantang Cina. Jadi, hal ini tidak masa-masa keemasan atau kejayaan ada hubungannya dengan sekolah- suatu masyarakat mana pun dari an, tetapi dengan sendirinya kita zaman lalu. Masalah yang amat berusaha untuk memperoleh atau jelas ini perlu sekali ditegaskan mewujudkan hasil yang sebaik- untuk disadari sepenuhnya jika kita baiknya. tidak ingin terjebak dalam reduksi- Tentu saja Madania adalah onalisme intelektual yang cen- sebuah sekolah agama, artinya derung menyederhanakan masalah diilhami oleh suatu paham ke- dan melakukan pendekatan-pen- agamaan (Islam). Oleh karena itu, dekatan simplistis. dengan sendirinya agama menjadi dasar semuanya. Bagaimana men- jadi dasar semuanya, tentu saja ini suatu persoalan tersendiri. Ada
3594 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
slogan yang sudah lama sekali fisik kepulauan yang hijau dan dikunyah-kunyah umat Islam di subur di daerah Khatulistiwa, Indonesia, yaitu slogan kembali berhak mengembangkan versi bu- kepada Al-Quran dan Sunnah. daya kami mengenai Islam”. Ke- Tetapi tidak seperti yang sudah napa, sebab sekarang ini Islam terjadi, maka saat ini perlu pe- memiliki dua versi, yaitu versi Islam mahaman secara menyeluruh, tidak dalam lingkungan budaya Arab bersifat ad hoc, yaitu hanya ter- yang ada di negara-negara berbahasa pengaruh oleh cara berpikir yang Arab dari Bahrain di Timur, terus menangkap agama dari segi ke- ke Barat sampai ke Maroko; dan fiqihan saja. versi Islam budaya Persi, yaitu Islam Ketika Muhammadiyah menca- Asia Daratan, dari Bangladesh terus nangkan kembali kepada Al-Quran ke barat melalui India, Pakistan, dan Hadis, maka yang ditemukan Afganistan, negara-negara Asia adalah hal-hal kecil seperti khi- Tengah, Iran terus ke Turki sampai lâfiyah, furû‘iyah: azan dua atau satu ke Balkan, seperti Chechnya, pada shalat Jumat, khutbah pakai Bosnia, Albania, Makedonia, yaitu tongkat atau tidak, subuh dengan negara-negara Balkan yang ma- qunut atau tidak. Bagi orang yoritasnya Muslim. Orientasi ke Muhammadiyah, memerangi bedug Persi itu bisa dibuktikan dalam itu sudah dianggap merupakan bentuk bahasa, yaitu semua tâ’ kembali kepada Al-Quran dan marbûthah dalam bahasa Arab Hadis. Ketika Konferensi Agama- menjadi tâ’ maftûhah, seperti agama dan Wakaf OKI beberapa “shalâh” menjadi “shalât”. Istilah- waktu lalu, ada cerita bahwa banyak istilah Islam di Indonesia pun persis peserta (para menteri agama) yang dengan di dalam bahasa Persi; sibuk berdebat apakah khutbah itu shalat, nikmat, rahmat, dan seba- harus pakai tongkat atau tidak. gainya. Dalam bahasa Arab, kata- Seluruh aset ekonomi di dunia kata itu akan dibaca shalah, rahmah, sekarang ini dikuasai Yahudi, tapi ni’mah. kenapa mereka masih berdebat Saya juga mengatakan bahwa mengenai khutbah itu pakai tong- Islam dalam lingkungan budaya kat apa tidak. Arab adalah Islam dalam lingkung- Saya menggoda mereka dengan an budaya yang Semitik dengan makalah yang isinya kira-kira be- lingkungan fisik atau geografis gini, “Kami orang Islam Asia padang pasir. Sedangkan Islam Tenggara, dalam suatu lingkungan budaya Persi, dari Bangladesh budaya Melayu dan lingkungan sampai Balkan, berada dalam ling-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3595
kungan Stepa, Savana, dan Eritland Akibatnya, orang Islam Indo- (tanah tandus), tetapi tidak sampai nesia dalam jangka waktu ratusan padang pasir. Keadaan di Asia tahun tumbuh dalam tradisi faith Tenggara lain lagi. Di sini kepulau- againts (berjuang melawan). Karena an, subur, hijau, dan seterusnya itu mereka cenderung lari kepada yang kalau kita mengikuti teori- tindakan-tindakan solidaritas teori Ibn Khaldun dalam Mu- (solidarity making), relying the people qaddimah, maka behind leader, itu pasti meme- dan itu berarti ngaruhi cara ber- “Oh Tuhanku, Engkaulah tuju- pidato. Itulah pikir dan ekspresi anku, dan keridlaan Engkaulah sebabnya orang tuntutanku.” budaya. Islam paling Doa Kaum Sufi Seorang Saudi pandai berpi- marah dibilang dato, tetapi ku- ber-Islam padang pasir, lalu dia rang bisa berdiskusi. Pidato itu bertanya, “Apakah Anda mengata- enak karena tidak ada yang kan bahwa kami orang-orang Islam membantah. Apalagi pidato di atas padang pasir?” Saya bilang, “Yes you mimbar kampanye. Pada tahun are.” Ada orang Maroko yang 1977 saya kampanye untuk PPP di mendukung saya. Tetapi kemudian parkir Senayan. Menurut tafsiran saya bilang, “Bukan Islamnya yang koran, jumlah massa yang hadir padang pasir, tetapi ekspresi kul- adalah hampir dua juta orang. Ada turalnya.” Islam di Asia Tenggara sedikit insiden di situ karena sound masih baru, yaitu baru berkembang system-nya kurang sempurna, se- empat ratusan tahun setelah Al- hingga massa bergerak ke podium, Ghazali wafat (1111 M), sementara dan terjadilah gelombang manusia. Islam berkembang di Jawa dalam Kalau tidak karena pemuda Anshor arti konsolidasi segi politik setelah yang badannya tegap-tegap, mung- jatuhnya Majapahit (1478 M) atau kin kita diinjak-injak oleh massa. istilahnya Sirna ing Kertaning Bumi. Tetapi ada satu cara untuk memper- Keadaan disusul dengan datangnya tahankan supaya massa diam di orang-orang Barat (Belanda, tempat, yaitu pidato negatif atau Spanyol, Portugis, Inggris) yang pidato awas-awas, misalnya begini: membuat orang Islam sibuk me- “Saudara-saudara sekalian, umat lawan Barat, karena itu agama Islam Islam sekarang sedang terancam.” sendiri menjadi semacam keleng- Lalu kita bilang musuh dari kanan kapan ideologis menghadapi im- itu siapa, dari kiri siapa, dari depan perialisme. siapa, dari belakang siapa, semua
3596 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
orang pasti mendengarkan. Tetapi Hasan mengatakan kepada yang begitu kita pindah kepada informasi hadir: “i‘tazala ‘annâ” (Ia— yang positif, orang bertanya “Benar- Washil—telah memisahkan diri dari kah begitu?” Karena yang ter- kita). Maka terjadilah penamaan panggil adalah otak. Dan orang kepada halaqah Washil itu sebagai biasanya enggan menggunakan golongan Mu’tazilah (mereka yang otak, lalu menyingkirlah mereka memisahkan diri), yang secara satu per satu. teknis berbeda makna dengan sebutan kaum Mu’tazilah untuk golongan netralis politik sebe- lumnya. Namun ada yang ber- WASHIL IBN ATHA’ ORANG YANG MEMISAHKAN DIRI pendapat bahwa nama Mu’tazilah diberikan bukan karena Washil Al-Hasan Al-Bashri mempunyai memisahkan diri dari Hasan, tetapi pandangan keagamaan yang sim- karena ia menganut paham ke- patik terhadap kaum Qadariah. agamaan yang menyimpang dari Dalam suatu kuliahnya Hasan yang lazim dikenal saat itu. Para ahli ditanya tentang penilaiannya me- memang berselisih tentang apa ngenai seorang Muslim pendosa makna perkataan Mu’tazilah itu besar. Tetapi sebelum Hasan selesai pada asalnya dan bagaimana tum- dengan uraiannya, Washil ibn Atha’, buhnya gerakan itu serta siapa seorang muridnya yang cerdas dan sebenarnya yang mendirikannya. dinamis, menginterupsi dengan Tetapi tradisi kaum Sunni meng- mengatakan bahwa ia tidak setuju anggap bahwa peristiwa di Masjid dengan paham kaum Khawarij Bashrah tadi adalah titik mula yang menganggap bahwa pendosa gerakan pemikiran Islam yang dina- itu telah menjadi kafir maupun mis itu, dengan Washil ibn Atha’ dengan paham kaum Murjiah yang (80-132 H/699-749 M) sebagai menilainya tetap sebagai Muslim. pendirinya. Bagi Washil, seorang Muslim yang melakukan dosa besar berada di antara kedua kedudukan Muslim WASIAT BERBUAT BAIK dan kafir itu (fî manzilatin bayna al- PADA ORANGTUA manzilatayn). Konon Washil ke- mudian memisahkan diri dari Allah telah berwasiat kepada kita halaqah Hasan dan membentuk semua umat manusia tentang ba- halaqah baru dalam masjid Bashrah nyak hal, dan wasiat-wasiat Allah itu. Karena peristiwa tersebut, itu kemudian membentuk bagian
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3597
amat penting dalam ajaran Islam. merupakan kewajiban kedua setelah Salah satu wasiat-Nya, yang hendak kewajiban manusia untuk me- kita bicarakan di sini, ialah ber- nyembah Allah saja. kenaan dengan ibu-bapak atau Mengapa demikian? Tentu saja orangtua. Allah berwasiat kepada kerena kita semua adalah “anak” manusia bahwa mereka mutlak dari orangtua kita. Dan kalau harus berbuat baik kepada orangtua, disebut “anak”, maka di sini tidak betapapun keadaan orangtua itu. hanya dalam artian biologis semata. Hal ini difirmankan dengan jelas Kita adalah “anak” orangtua kita, dalam Kitab Su- selain secara ci, Dan Kami biologis, juga se- (Allah) berwasiat cara psikologis kepada manusia, dan spiritual. Ini hendaknya mere- tidak berarti ka berbuat baik bahwa yang bio- kepada kedua logis tidak pen- orangtua (Q., ting. Bahkan, 46: 15). Bahkan berkenaan de- dalam Q., 29: 8 ngan peran ibu, dan Q., 31: 14, Kitab Suci men- dinyatakan bah- jelaskan bahwa wa berbuat baik kepada kedua peran ibu sebagai orang yang me- orangtua adalah wasiat Tuhan. Ini lahirkan dan membesarkan kita menunjukkan, betapa pentingnya dalam artian biologis, secara lang- ajaran itu dalam pandangan Tuhan. sung dan “dramatis”. Selain sebagai wasiat Allah, ajaran Allah berfirman, Kami telah ber- itu dalam Kitab Suci juga banyak wasiat kepada manusia tentang kedua dinyatakan dalam bentuk perintah. orangtuanya: Ibunya mengandung Bahkan dalam satu ayat disebutkan dengan kesusahan demi kesusahan, sebagai “keputusan Tuhan”, Dan dan perpisahannya dalam masa dua Tuhanmu telah memutuskan bahwa tahun; maka hendaknya engkau kamu tidak boleh menyembah kecuali (manusia) berterima kasih kepada-Ku kepada-Nya saja dan kamu harus dan kepada kedua orangtuamu. berbuat baik kepada orangtua (Q., Kepada-Kulah tempat kembali (Q., 17: 23). Jadi, betapa kewajiban 31: 14). Jadi menurut Al-Quran, berbuat kepada orangtua itu di- ibu mengandung, melahirkan, dan senapaskan dalam satu firman, menyusui adalah suatu pengor-
3598 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
banan yang luhur, yang menuntut WAWASAN HUKUM adanya balasan terima kasih dari ZAMAN TABI’IN anaknya. Ini berbeda dengan Genesis dalam Perjanjian Lama yang me- Antara Islam sebagai agama dan ngatakan bahwa wanita mengan- hukum terdapat kaitan langsung dung, melahirkan, dan menyusui yang tidak mungkin diingkari. yang secara lahiriah serba-kesusah- Meskipun baru setelah tinggal an itu sebagai akibat dosanya menetap di Madinah Nabi Saw. (melalui Hawa, istri Adam) yang melakukan kegiatan legislasi, na- telah melanggar larangan Tuhan di mun ketentuan-ketentuan yang surga! bersifat kehukuman telah ada sejak Sedangkan kita adalah “anak” di Makkah, bahkan justru dasar- orangtua kita secara psikologis dan dasarnya telah diletakkan dengan spiritual, karena selain orangtua kukuh dalam periode pertama itu. membesarkan secara fisik, juga Dasar-dasar itu memang tidak mendidik dan menyiapkan kita semuanya langsung bersifat kehu- hidup dalam masyarakat. Karena itu kuman atau legalistik, sebab selalu kedua orangtua kita adalah “tombol dikaitkan dengan ajaran moral dan kontak” antara kita dengan masya- etika. Maka, sejak di Makkah Nabi rakat dan budaya. Makanya peran mengajarkan tentang cita-cita orangtua sangat besar dalam me- keadilan sosial yang antara lain nentukan pertumbuhan kita secara mendasari konsep-konsep tentang psikologis dan kultural. Al-Quran harta yang halal dan yang haram mengajarkan kepada kita, dalam (semua harta yang diperoleh me- rangka berbuat baik berterima kasih lalui penindasan adalah haram), kepada orangtua itu, agar berdoa: keharusan menghormati hak milik “Ya Tuhanku, berilah rahmat kepada sah orang lain, kewajiban mengurus orangtuaku, sebagaimana mereka harta anak yatim secara benar, per- berdua telah mendidikku di waktu lindungan terhadap kaum wanita kecil” (Q., 17: 24). Agaknya ma- dan janda, dan seterusnya. Itu se- salah kewajiban berbuat baik kepada mua sudah pasti akan melahirkan orangtua itu perlu diingat kembali sistem hukum, sekalipun keadaan di dengan lebih jelas dalam ma- Makkah belum mengizinkan bagi syarakat yang semakin menjadi Nabi untuk melaksanakannya. “patembayan” dan tidak mengenal Maka tindakan Nabi dan kebijak- pribadi (impersonal) ini. sanaannya di Madinah adalah ke- lanjutan yang sangat wajar dari apa
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3599
yang telah dirintis pada periode matis terhadap persoalan-persoalan Makkah itu. hukum, dengan menggunakan prin- Pada masa para sahabat yang sip-prinsip umum yang ada dalam kemudian disusul masa para tabi‘in, Kitab Suci, dan dengan melakukan prinsip-prinsip yang diwariskan rujukan pada tradisi Nabi dan para Nabi itu berhasil digunakan, me- sahabat serta masyarakat lingkungan nopang ditegakkannya kekuasaan mereka yang secara ideal terdekat, politik Imperium Islam yang me- khususnya masyarakat Madinah. liputi daerah antara Nil sampai Pendekatan ini dimungkinkan Amudarya, dan kemudian segera karena watak dasar hukum Islam melebar dan meluas sehingga mem- yang lapang dan luwes, sehingga bentang dari Semenanjung Iberia mampu menampung setiap per- sampai Lembah Sungai Indus. kembangan yang terjadi. Berkenaan Daerah-daerah itu, yang dalam dengan hal itu Sayyid Sabiq men- wawasan geopolitik Yunani kuno jelaskan bahwa hal-hal yang tidak dianggap sebagai heatland oikoumene berkembang menurut perkem- (Daerah Berperadaban, Arab: Al- bangan zaman dan tempat, seperti Dâ’irah Al-Ma‘mûrah) telah mem- ‘aqâ’id dan ‘ibâdah, diberikan secara punyai tradisi sosial-politik yang sepenuhnya teperinci, dengan sangat mapan dan tinggi, termasuk dijelaskan oleh nas-nas yang ber- tradisi kehukumannya. Di sebelah sangkutan; maka tidak seorang pun Barat tradisi itu merupakan warisan dibenarkan menambah atau me- Yunani-Romawi, dan Indo-Iran ngurangi. Tetapi yang berkembang umumnya. Karena itu mudah dipa- menurut perkembangan zaman dan hami jika timbul semacam tuntutan tempat, seperti berbagai kepen- intelektual untuk berbagai segi tingan kemasyarakatan (al-mashâlih kehidupan masyarakat yang harus al-madâniyah), urusan politik dan dijawab para penguasa yang terdiri peperangan, diberikan secara garis dari kaum Muslim Arab itu. besar, agar bersesuaian dengan Tuntutan intelektual itu mendo- kepentingan manusia di semua rong tumbuhnya suatu genre kegi- zaman dan agar dapat dipedomani atan ilmiah yang sangat khas Islam, oleh para pemegang wewenang (ûlû bahkan Arab, yaitu ilmu fiqih. Tetapi al-amr) dalam menegakkan keadilan sebelum ilmu itu tumbuh secara dan kebenaran. utuh, agaknya yang telah terjadi pa- Para ahli hukum Islam sudah da masa tâbi‘în itu ialah semacam terbiasa mengatakan secara benar pendekatan ad hoc dan praktis-prag- bahwa letak kekuatan Islam ialah
3600 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
sifatnya yang akomodatif terhadap galkannya dan menerima pendapat setiap perkembangan zaman dan para sahabat, sebagaimana terjadi peralihan tempat (shâlihun li kulli pada waktu Perang Badar dan Uhud. zamânin wa makânin—sesuai un- Dan para sahabat r.a. pun selalu tuk setiap zaman dan tempat). merujuk kepada Nabi Saw. guna Untuk mengerti masalah ini, sangat menanyakan apa yang tidak mereka menarik mengutip lebih lanjut ketahui, dan meminta tafsiran tent- keterangan Sayyid Sabiq: ang makna-makna berbagai nas yang “ Pe n e t a p a n tidak jelas bagi hukum Islam me- mereka. Mereka rupakan salah satu juga mengemu- dari berbagai segi Hanya orang yang mendapat kakan kepada rahmat dari Allah yang bisa yang amat pen- Nabi pemaham- mendamaikan orang-orang yang ting yang disusun berselisih. an mereka ten- oleh tugas suci tang nas-nas itu, Islam, dan yang sehingga Nabi memberi gambaran segi ilmiah dari kadang-kadang membenarkan pema- tugas suci itu. Penetapan hukum haman mereka itu, dan kadang-ka- keagamaan murni, seperti hukum- dang beliau menerangkan letak kesa- hukum ibadah, tidak pernah timbul lahan dalam pendapat mereka itu.” kecuali dari wahyu Allah kepada Sudah tentu keluasan dan fleksi- Nabi baik dari Kitab ataupun bilitas semangat umum hukum Sunnah, atau dengan suatu ijtihad Islam itu dipertahankan, dan ber- yang disetujuinya. Tugas Rasul tahan, melewati zaman Nabi sen- tidak keluar dari lingkaran tugas diri, kemudian zaman para sahabat, menyampaikan (tablîgh) dan men- dan diteruskan ke zaman para jelaskan (tabyîn). Tidaklah ia (Nabi) tabi‘in. Tapi jika pada zaman Nabi berbicara atas kemauan sendiri; tidak tempat rujukannya ialah Nabi lain itu adalah wahyu yang diwahyu- sendiri, dengan otoritas yang diakui kan kepadanya (Q., 53: 3-4). semua. Pada zaman para sahabat Adapun penetapan hukum yang Nabi itu diwarisi banyak tokoh berkaitan dengan perkara duniawi, yang kemudian bertindak sebagai bersifat kehakiman, politik, dan pe- tempat rujukan. Tapi sejak per- rang, maka Rasul Saw. diperintah- tikaian politik pada paruh kedua kan bermusyawarah mengenai itu kekhalifahan ‘Utsman, tanda-tanda semua. Dan Nabi pernah mempu- menyebarnya, dan kemudian ber- nyai suatu pendapat, tetapi diting- selisihnya, tempat rujukan itu
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3601
sudah mulai tampak. Seperti di- kemudian harus dinyatakan dalam tuliskan Al-Siba’i bahwa penyebaran sikap-sikap yang suci dan baik ke- dan perselisihan otoritas itu me- pada sesama. Sifat dasar kesucian itu muncak pada sekitar sesudah 40 H disebut hanîfiyah, karena manusia ketika banyak partisan mulai ber- adalah makhluk yang hanîf. Sebagai usaha keras memperebutkan legiti- makhluk yang hanîf, manusia masi untuk klaim-klaim mereka. Ini memiliki dorongan naluri ke arah terjadi tanpa peduli dengan sam- kebaikan dan kebenaran atau ke- butan sebagian besar umat Islam sucian. Pusat dorongan hanîfiyah itu pada tahun 41 Hijriah sebagai terdapat dalam dirinya yang paling “Tahun Persatuan” atau “Tahun mendalam dan paling murni, yang Solidaritas” (‘âm al-jamâ‘ah), sebab disebut (hati) nûrânîyun, artinya “persatuan” dan “solidaritas” itu “bersifat nûr atau cahaya (lumi- agaknya hanya terbatas pada kenya- nous)”. taan kembalinya kesatuan politik Kesucian manusia sendiri dapat (formal) umat Islam di bawah ditafsirkan sebagai kelanjutan per- Khalifah Mu’awiyah Ibn Abu janjian primordial antara manusia Sufyan di Damaskus. dan Tuhan. Yaitu, suatu perjanjian atau ikatan janji antara manusia sebelum ia lahir ke dunia dengan Tuhan, bahwa manusia akan meng- WAWASAN IBRAHIM akui Tuhan sebagai Pelindung dan Wawasan Ibrahim menjadi dasar Pemelihara (Rabb) Satu-satu-Nya ajaran agama-agama yang amat ber- baginya. Maka manusia (dan jinn) pengaruh pada umat manusia, yaitu pun tidaklah diciptakan Allah me- agama-agama Semitik: Yahudi, lainkan dengan kewajiban tunduk Nasrani, dan Islam yang juga sering dan menyembah kepada-Nya saja, disebut agama-agama Ibrahimi yaitu menganut paham Ketuhanan (dalam bahasa Inggris, Abrahamic Yang Maha Esa, Tawhîd. Ber-tawhîd religions). Mengerti masalah ini dengan segala konsekuensinya itulah dirasa sangat penting. Wawasan makna hakiki hidup manusia, yaitu Ibrahim merupakan wawasan ke- suatu makna hidup atas dasar ke- manusiaan berdasarkan konsep insafan bahwa manusia berasal dari dasar bahwa manusia dilahirkan Tuhan dan kembali kepada-Nya. dalam kesucian, yaitu konsep yang Makna hidup yang hakiki melam- terkenal dengan istilah fithrah. paui tujuan-tujuan duniawi (terres- Karena fitrahnya, manusia me- trial), menembus tujuan-tujuan miliki sifat dasar kesucian, yang hidup ukhrawi (celestial).
3602 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Tetapi manusia tidak dibiarkan dalam kitab-kitab Taurat dan Injil mencari sendiri, karena memang (“Perjanjian Lama” dan “Perjanjian tidak akan mampu mencapai mak- Baru”). Nabi Nuh adalah bapak ke- na hakiki hidupnya. Maka Allah, dua umat manusia. Nabi Musa Tuhan Yang Maha Esa, memberi adalah Kalâmullâh (“Lawan Bicara tuntunan kepada manusia melalui Allah”). Nabi Isa Al-Masih adalah para rasul-Nya, dan tuntunan itu Kalîmatullâh (Sabda Allah) yang merupakan kelanjutan perjanjian disampaikan kepada Maryam. Dan primordial, dan itulah yang ke- Nabi Muhammad Saw. adalah mudian dinamakan agama. Ka- penghabisan segala nabi dan rasul. renanya, agama disebut “perjanjian” Semua Nabi dan Rasul Allah itu (Arab: mîtsâq atau ‘ahd), dan mengajarkan hal yang sama, yaitu intinya ialah sikap tunduk (dîn) tunduk (dîn) yang benar, dengan si- yang benar kepada Allah serta sikap kap pasrah sepenuhnya (islâm) ke- penuh pasrah (islâm) kepada-Nya. pada Yang Maha Esa. Semua para Perjanjian Tuhan itu selain secara nabi dan rasul, serta para nabi dan pribadi oleh masing-masing per- rasul Allah lainnya yang tersebar di orangan manusia yang terjadi sejak antara umat manusia, yang disebut- zaman azali, yang berbentuk per- kan dan yang tidak disebutkan da- janjian primordial di atas, secara lam Al-Quran, begitu pula semua sejarah (artinya, dalam konteks hi- pengikut mereka yang benar dan dup manusia melalui ruang dan setia, adalah orang-orang yang mus- waktu di dunia ini) juga telah lim, orang yang melaksanakan terjadi melalui para nabi, sejak islâm, lagi pula menempuh sikap Nabi Adam, terus kepada nabi-nabi tunduk (dîn) yang benar kepada sesudahnya sampai kepada Nabi Allah Swt. atas dasar pandangan Muhammad Saw. tawhîd atau Ketuhanan Yang Maha Di antara nabi-nabi dan rasul- Esa. rasul Allah, lima orang disebut se- bagai yang paling utama, yaitu Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa, WAY OF LIFE dan Nuh, dan mereka kemudian dikenal sebagai ûlû al-‘azm, yakni, Ilmu pengetahuan, selain mem- “mereka yang memiliki jiwa per- berikan kegunaan-kegunaan praktis, juangan yang kuat”. Nabi Ibrahim juga dikejar, karena kekuatannya adalah bapak sebagian besar para untuk mengantarkan manusia ke nabi yang datang sesudahnya, yang keinsafan yang lebih mendalam tersebutkan dalam Al-Quran dan tentang alam raya ini. Keinsafan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3603
mendalam ialah keinsafan ber- mal, disebabkan kurang serasinya Tuhan, yaitu rasa takwa kepada agama-agama formal yang dike- Tuhan Yang Maha Esa. Keinsafan tahuinya dengan jalan pikirannya, itu, dengan baik sekali, diungkap- menjadi seorang ilmuwan (rasional) kan oleh Einstein dengan kata- yang sangat religius. katanya: “Emosi paling indah dan Bagi seorang Muslim yang me- paling menda- nyadari akan lam yang dapat keadaan Islam kita alami ialah sebagai ajaran rasa mistis. Ia yang benar-be- merupakan ke- nar self consistent kuatan semua il- secara rasional, mu pengetahu- ditinjau dari an yang benar. nilai-nilai fun- Seseorang, yang damentalnya baginya emosi (ushûliyah, bu- itu terasa asing, kan furû‘iyah), yang tidak lagi semenjak dari dapat mengagumi dan bergembira dasar konsepsi teologisnya sampai dalam suatu kedahsyatan, adalah le- masalah-masalah way of life-nya, bih baik mati saja. Untuk menge- tentu perkataan Einstein itu bukan tahui bahwa apa yang tidak terem- suatu hal yang baru. Sebab hal itu bus oleh kita benar-benar ada, yang telah diterangkan dalam Al-Quran menyatakan dirinya sebagai kebijak- (Q., 2: 190-191). sanaan tertinggi dan keindahan pa- Sebagai seorang Muslim, dan ling cemerlang yang kemampuan karena itu—sebagaimana halnya terbatas kita (bodoh) ini dapat me- kaum Muslimin seluruhnya— mahaminya hanya dalam bentuk- meyakini kebenaran Islam kese- nya yang paling primitif—pengeta- luruhannya sebagai total way of life. huan ini, perasaan ini berada dalam Itu dapat dipastikan, bahwa ada intisari keagamaan yang benar.” pihak-pihak yang berkeberatan Agaknya Einstein, seorang ahli terhadap sikap itu. Umpamanya, fisika terbesar abad ini, dan karena dapat dikatakan bahwa pandangan itu merupakan bapak ilmu penge- itu terlalu Islam-sentris, atau tahuan modern sekarang ini, sekali- agama-sentris. Jadi kurang praktis, pun tidak merasa perlu memasuki kurang pragmatis, atau kurang suatu kelompok agama secara for- programatis.
3604 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Kami termasuk orang yang nisasi ialah westernisasi, sebab kita meyakini kebenarannya hak untuk menolak westernisme. Dan wes- berbeda (the right to dissent), guna ternisme yang kita maksudkan itu mendorong kompetisi menuju ialah suatu keseluruhan paham yang kebaikan (fastabiqû al-khayrât). membentuk suatu total way of life, Lagi-lagi pendirian ini juga di- di mana faktor yang paling me- dasarkan atas ajaran Tuhan Yang nonjol ialah sekularisme, dengan Maha Esa (Q., 5: 48). Tetapi segala percabangannya. hendaknya hak untuk berbeda itu Maka sangat kekanak-kanakan tidak hanya dikenakan dalam ma- jika perkataan westernisasi itu salah-masalah programatis saja, hanya menimbulkan kesan tentang dengan alasan apa pun. Hak untuk film-film cabul, lagu-lagu yang berbeda terutama sekali ialah dalam jingkrak-jingkrak, pakaian-pakaian masalah-masalah dasar, yaitu ke- atau mode-mode yang ingin se- yakinan. Hak untuk berbeda tidak banyak mungkin memperlihatkan hanya dalam segi-segi operatif (ini bagian tubuh si pemakai, dan hanya ada di kalangan orang-orang seterusnya, padahal hal-hal di atas yang sudah sama keyakinannya), itu merupakan gejala-gejala ke- tetapi lebih-lebih lagi dalam segi- merosotan moral Barat. kesemuanya segi normatif. Inilah sebabnya, itu memang termasuk yang kita Islam mengenal ajaran “lakum tolak. Tetapi kita ingin menge- dînukum wa liya dîn” (bagi kamu mukakan, bahwa justru sumber agamamu, dan bagiku agamaku kesemuanya itulah yang secara atau keyakinanku), dan “lâ ikrâha fi prinsipal kita tentang habis-ha- al-dîn” (tidak ada paksaan dalam bisan. Dan ateisme adalah puncak hal agama atau keyakinan). sekularisme. Sekularisme itulah sumber segala imoralitas. Dan sudah pasti, kita tidak menolak ilmu pengetahuan yang WESTERNISME, LIBERALISME, DAN KOMUNISME benar, dan juga teknologi, sekalipun berasal dari Barat, bahkan sekali- Modernisasi ialah rasionalisasi pun berasal dari komunis. Sebab yang ditopang oleh dimensi-di- ilmu pengetahuan dan teknologi mensi moral, dengan berpijak pada sama sekali tidak dapat dikatakan prinsip iman kepada Tuhan Yang dimonopoli oleh Barat, apalagi di- Maha Esa. Tetapi, kita juga akan sebut sebagai westernisme. Malahan sepenuhnya menolak pengertian dalam hal ilmu pengetahuan, Nabi yang mengatakan bahwa moder- Muhammad memerintahkan umat-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3605
nya untuk mencarinya di mana saja, individu, tetapi mengajarkan bahwa “meskipun ke negeri Cina”. kemerdekaan tiap-tiap individu di- Malahan sudah menjadi pengaku- batasi oleh kemerdekaan individu an yang umum sekali sekarang ini, lainnya (hurriyat al-mar’i mahdûdah bahwa kemajuan Barat adalah berkat bi hurriyati siwâhu). Oleh karena ilmu pengetahuan kaum Muslimin di itu, ada perintah Ilahi tentang al- zaman-zaman keemasannya. Supre- amr bi al-ma‘rûf wa al-nahy ‘an al- masi Islam di muka bumi, dua kali munkar, serta ada larangan bagi se- lebih panjang lamanya daripada orang anggota masyarakat untuk supremasi Barat bermasabodoh sekarang ini. Dan terhadap keja- umat Islam, di Cinta kasih menjadi ciri penting hatan yang di- mana saja, diliputi bagi orang beriman, sebagaimana lakukan orang sebaliknya, tidak adanya cinta oleh optimisme lain, baik yang menjadi salah satu ciri yang paling yang meluap-luap penting dari orang kafir. terang-terangan bahwa supremasi maupun yang itu akan kembali ke tersembunyi, tangannya cepat atau lambat. Bu- karena akibat buruk kejahatan itu kankah Tuhan telah berfirman, akan menimpa juga orang yang baik- Dialah yang mengutus Rasul-Nya baik (Q., 8: 25). Jadi, di antara (Muhammad) dengan membawa kemerdekaan individu dan tanggung petunjuk dan Agama kebenaran jawab sosial terdapat jalinan yang untuk menegakkannya mengatasi erat, kesalingbergantungan. Ke- seluruh agama yang lain, dan cukup- bahagiaan manusia tidak hanya lah Tuhan sebagai saksi (Q., 48: 28). terletak pada tanggung jawab pribadi- Cabang-cabang sekularisme nya (amal baik dan buruk, kelak, di antara lain, ialah liberalisme. Bila akhirat dipertanggungjawabkan di diukur dengan ajaran Tuhan Yang hadapan Tuhan, mutlak secara indi- Maha Esa, liberalisme adalah suatu vidual), tetapi juga terletak pada ada- ajaran sesat yang harus ditentang. nya pengakuan akan hak orang lain Mengenai ajaran liberalisme ten- untuk berbuat sesuatu amal bagi diri- tang kemerdekaan individu, tentu nya, dan bersama-sama dengan patut dihargai. Tetapi bahwa ke- anggota masyarakat lain, di atas dasar merdekaan itu tak terbatas, adalah persamaan hak, bergotong-royong suatu hal yang sangat memba- membangun masyarakat yang ba- hayakan kehidupan masyarakat. hagia dan bertakwa (ta‘âwanû ‘alâ al- Tuhan mengajarkan kemerdekaan birri wa al-taqwa).
3606 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Liberalisme mengakibatkan indi- Kaum komunis menodai prinsip vidualisme, dan individualisme persamaan itu sebegitu rupa, se- mengakibatkan kapitalisme. Maka hingga tinggal semboyan semata- dalam kapitalisme inilah kita dapati mata. Malahan yang terjadi ialah prinsip kemerdekaan dinodai se- adanya supremasi-mutlak pihak demikian rupa, sehingga tinggal penguasa atas pihak yang dikuasai, semboyan belaka. Orang-orang yaitu rakyat pada umumnya. Dik- kapitalis berbicara tentang ke- tator proletar, pada hakikatnya, ialah merdekaan ekonomi: kebebasan se- diktator para pemimpin-pemimpin tiap orang untuk mengumpulkan dan penguasa-penguasa. harta kekayaan dan menggunakan- Karena kapitalisme dan komu- nya sebagai modal, tanpa menen- nisme itu tidak benar, maka kita se- tukan norma moral bagaimana har- karang menyaksikan pergeseran-per- ta kekayaan itu diperoleh. Bagi me- geseran di dalam keduanya. Sebab, reka tidak ada harta yang halal mau- manusia tidak mungkin bisa ber- pun yang haram. Akibatnya ialah tahan sepenuhnya dalam suatu terjadi jurang pemisah antara si kaya prinsip dan dalam ajaran yang ke- dan si miskin, suatu kepincangan benarannya tidak mutlak. Sekarang sosial yang sangat destruktif. Maka ini kita melihat, bahwa negara-ne- bagi kita, kemerdekaan tidak boleh gara kapitalis makin menunjukkan lepas dari persamaan. Dan pelak- gejala-gejala sosialistis. Sebaliknya, sanaan persamaan itu harus dengan negara-negara komunis, dari hari ke pengorbanan sebagian kemerdekaan hari, semakin menjadi liberalistis. seseorang. Di manakah mereka kelak akan Komunisme adalah bentuk lain bertemu? Masih sukar untuk mera- dan lebih tinggi dari sekularisme. Se- malkannya. Tetapi yang dapat di- bab, komunisme adalah sekularisme persiapkan ialah bahwa suatu ne- yang paling murni dan konsekuen. gara yang kapitalis, seperti Amerika Dalam komunismelah seseorang Serikat, dalam waktu yang cukup menjadi ateis sempurna. Kaum ko- lama tidak mungkin sepenuhnya munis membenarkan, malah men- meninggalkan kapitalisme dan men- dasarkan keseluruhan ajarannya pada jadi komunis, dan sebaliknya, ne- prinsip persamaan di antara manu- gara-negara komunis juga tidak sia. Tetapi prinsip persamaan dalam mungkin, dalam waktu yang lama komunisme itu pun mengalami pula, menjadi negara-negara kapita- nasib yang sama dengan prinsip lis. Dan sebenarnya, tidak-benarnya kemerdekaan dalam kapitalisme. kapitalisme dan komunisme berakar
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3607
pada tidak-benarnya sekularisme kematian, maka perjalanan hidup yang menjadi pangkal tolaknya. kita seluruhnya bagaikan kedipan mata. Waktu itu panjang sebelum kita jalani, tetapi setelah kita jalani ia menjadi pendek sekali. Karena WISDOM KEMBALI KEPADA TUHAN itu, di dalam Al-Quran ada ilustrasi bahwa kita akan minta kepada Tu- Karena dalam diri manusia ada han supaya ajal kita ditunda, Tuhan, dorongan untuk berbakti, maka aga- mengapa Engkau tidak memberi ma diturunkan sebagai kelanjutan waktu kepadaku barang sejenak? Aku dari fitrahnya. Jadi, fitrah adalah akan bersedekah (sebanyak-banyak- locus dari kemanusiaan primordial nya), dan akan menjadi orang yang yang suci tadi (natural fithrah), se- saleh (Q., 63: 10). Namun, itu jelas dangkan agama adalah fitrah yang tidak akan bisa. Persoalannya ialah diwahyukan (revealed fithrah). Jadi, relativitas waktu. Kita sering ter- ada fitrah natural dan revealed; ke- kecoh bahwa seolah-olah umur itu mudian saling memperkuat satu de- panjang sekali, padahal sebetulnya ngan yang lainnya. Agama tidak la- kalau sudah saatnya mati, semuanya in adalah kemanusiaan primordial menjadi “bagaikan kedipan mata”. yang diwahyukan, karena itu agama Itulah makna hidup. juga menjadi sumber dari apa yang disebut dalam falsafah Islam sebagai al-hikmah al-khâlidah, kearifan aba- WUDLU di, shopia perennis, yaitu suatu pa- ham tentang adanya wisdom pada Mengusap kepala dalam wudlu manusia yang tidak akan berubah, merupakan acara yang tidak masuk yaitu wisdom kembali kepada Tuhan. akal dan hanya diterapkan sebagai Di dalam Al-Quran terdapat simbolisasi. Dalam perkataan Arab seruan kepada manusia, Kembalilah mengusap adalah mash, dan mash kepada Tuhanmu dan berserah diri- bercocokan kata dengan masîh yang lah kepada-Nya, sebelum azab datang berarti orang yang kepalanya sudah kepadamu. Setelah itu tak ada perto- diusap, yaitu mengacu kepada acara longan (Q., 39: 54). Ini juga me- ketika orang dinyatakan sebagai pe- nyangkut masalah kematian. Ba- mimpin agama. Dalam bahasa Ib- nyak ilustrasi, baik dalam Al-Quran rani, Al-Masih berarti pemimpin maupun hadis, yang mengisyarat- agama, sehingga Isa Al-Masih ber- kan bahwa pada saat menghadapi arti Isa pemimpin agama, tetapi
3608 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
dahulu bukan hanya Isa yang disebut: “Deva”, “Theo”, “Dos” dan disebut Al-Masih. Bahwa yang “Do” serta “Khoda”, dan “God”; disebut Al-Masih dalam Al-Quran dalam bahasa-bahasa Semitik di- hanya Isa me- sebut: “Ilâh”, mang benar, te- “Ill”, “El”, dan tapi sebenarnya “Al”; bahkan Al-Masih banyak antara “Yahweh” jumlahnya. dalam bahasa Melalui wu- Ibrani dan “Ioa” dlu, sebenarnya dalam bahasa kita menyatakan Yunani pun, diri sebagai pen- selain menun- deta, sehingga jukkan kesa- kalau meminta maan konsep ampun, kita ti- tentang wujud dak perlu melalui orang lain me- mahatinggi, juga menunjukkan lainkan langsung kepada Allah. kemiripan bunyi sehingga boleh Artinya, bahwa pengakuan dosa jadi juga merupakan cognate). tidak kepada manusia, tetapi ke- Kenyataan bahwa semua ma- pada Tuhan. Oleh karena itu, kita nusia dan kelompok-kelompoknya harus jujur kepada Tuhan. selalu mempunyai kepercayaan terhadap adanya suatu wujud maha- tinggi, dan bahwa mereka selalu mengembangkan suatu cara ter- WUJUD MAHATINGGI tentu untuk memuja dan me- Yang dimaksudkan dengan “aga- nyembahnya, menunjukkan dengan ma” ialah terutama kepercayaan pasti adanya naluri keagamaan kepada satu wujud mahatinggi yang manusia. Percaya kepada suatu menguasai alam sekitar manusia “tuhan” adalah hal yang dapat dan hidup manusia itu sendiri, apa dikatakan dengan taken for granted pun nama yang diberikan kepada pada manusia, sepenuhnya ma- wujud mahatinggi dan Mahakuasa nusiawi, sehingga sebenarnya usaha itu. (Cukup menarik bahwa nama mendorong manusia untuk percaya generik yang diberikan kepada kepada Tuhan adalah tindakan wujud mahatinggi itu dalam ber- berlebihan. (“Tidak didorong pun bagai bahasa merupakan cognate; manusia telah percaya kepada dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa Tuhan,” begitu kira-kira rumus
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3609
sederhananya). Sekali lagi, ke- WUKUF DI ARAFAH runtuhan sistem ateis di Eropa Timur, dan secara potensial juga di Dalam masalah wukuf di Arafah negeri-negeri Marxis lainnya, mem- terdapat cerita yang merupakan buktikan de- legenda Arab te- ngan jelas kebe- tapi menjadi-jadi naran dalil itu. artinya di dalam Karena ma- Konstitusi Madinah disebut sebagai agama. Misalnya, nusia pada da- dokumen tertulis pertama di kata ‘arafatun kalangan umat manusia yang sarnya mempu- mengakui kebebasan beragama. yang berarti sa- nyai naluri un- Inilah salah satu dari ruh Islam ling kenal, dipan- tuk percaya ke- sehingga kemudian Islam menjadi dang sebagai tem- pada Tuhan dan rahmat untuk seluruh alam. pat Adam ber- menyembah- (Montgomery Watt) temu kembali Nya, dan dise- dengan istrinya babkan berbagai latar belakang ma- meskipun sebenarnya tempat Adam sing-masing manusia yang berbeda- bertemu kembali dengan Hawa beda dari satu tempat ke tempat dan menjadi perebutan. Menurut orang dari satu masa ke masa, maka agama Kashmir, Adam bertemu kembali menjadi beraneka ragam dan ber- dengan Hawa di Kashmir sedang beda-beda meskipun pangkal tolak- menurut orang Srilanka, tempat nya sama, yaitu naluri untuk percaya pertemuan kembali Adam dan kepada wujud mahatinggi tersebut. Hawa di Srilanka. Kalau di Srilanka Keanekaragaman agama menjadi ada Adam Spate, gunung Adam, di lebih nyata akibat usaha manusia sekitar Makkah ada relief-relief atau sendiri untuk membuat agamanya bekas-bekas yang berhubungan lebih berfungsi dalam kehidupan dengan Adam. Misalnya, pela- sehari-hari, dengan mengaitkannya buhannya disebut Jeddah, yang kepada gejala-gejala yang secara nya- berarti nenek dan yang dimaksud ta ada di sekitarnya. Maka, tumbuh- adalah Siti Hawa. Konon di situ ada lah legenda-legenda dan mitos-mitos makam Siti Hawa, tetapi jangan ber- yang kesemuanya itu merupakan harap akan mudah menemukannya, pranata penunjang kepercayaan karena orang Saudi tidak suka alami manusia kepada Tuhan dan kepada ziarah kubur. Kemudian fungsionalisasi kepercayaan itu Ka‘bah sebagai rumah suci pertama dalam masyarakat. yang didirikan di atas muka bumi, juga diasosiasikan dengan Adam.
3610 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Dalam sebuah kitab diceritakan kannya. Namun, yang perlu diingat bahwa ketika diusir dari surga bahwa semua itu lebih banyak karena melanggar larangan Tuhan, faktor legenda daripada faktor Adam merasa sangat sedih, dan agama, sehingga kita tidak perlu kira-kira berkata, “Ya Tuhan, kalau menganggapnya terlalu serius, hanya diusir dari surga, sebenarnya kecuali hanya sebagai pengetahuan tidak masalah, tetapi yang paling saja, karena ada hal lebih penting kami sedihkan adalah kami tidak yang berkenaan dengan haji mab- lagi bisa beribadat bersama malaikat rur, yaitu apa yang dilakukan Nabi keliling Arasy-Mu.” Adam merupa- pada waktu wukuf di Arafah yang kan simbol dari manusia primordial, hanya sekali dilakukan Nabi. Ke- manusia spiritual. Allah kemudian betulan Nabi berhaji sekitar tiga berfirman kepada Adam, “Hai bulan sebelum wafatnya, sehingga Adam, tidak usah khawatir, buatlah itu disebut sebagai Haji Wada’ (haji rumah-Ku di bumi dan kelilingilah perpisahan). Pada saat di Arafah sekitar rumah-Ku itu, dan kamu Nabi berpidato yang juga disebut melakukan hal sama seperti yang sebagai khutbah wada’ (pidato dilakukan malaikat di sekeliling perpisahan). Arasy.” Ka‘bah kemudian menjadi Begitu pentingnya wukuf di miniatur Arasy, sehingga disebut Arafah dalam berhaji, seperti dilu- baytullâh (rumah Allah) meskipun kiskan dalam hadis pendek tetapi sebenarnya yang disebut baytullâh penting untuk diingat, Nabi per- tidak hanya Ka‘bah, karena di nah berkata “al-hajju Arafah—haji Palestina juga ada baytullâh. Hanya adalah Arafah.” Artinya, orang yang saja, yang paling penting dan tidak wukuf di Arafah, berarti paling besar maknanya bagi umat hajinya tidak sah. Jadi, Arafah manusia adalah Ka‘bah. menjadi inti dari haji. Berdasarkan Ketika Adam selesai memba- sabda Nabi tersebut, kemudian ngun Ka‘bah, keduanya pergi secara banyak muncul tafsiran yang ka- terpisah dan saling mencari. Konon dang hanya terbatas kepada fiqih tempat pertemuannya adalah di yang minimal, sehingga asal orang Bukit Arafah. Bukit itu kemudian sudah wukuf di Arafah meski be- dipercayai oleh orang banyak se- berapa menit berarti sudah berhaji. bagai bukit jodoh. Barang siapa Hal yang demikian berarti me- yang belum mendapat jodoh ke- minimalisasi beribadat. Namun, mudian berdoa meminta jodoh di kalau yang dikehendaki adalah haji atas bukit itu, ia akan mendapat- mabrur, maka tidak cukup hanya
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3611
dengan itu. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah menghayati apa yang terjadi di Arafah.