an” untuk kearifan itu, dan ini agak Dalam falsafah, di antara para rancu, karena kata kebijaksanaan pemikir falsafah Yunani yang paling bisa merupakan terjemahan dari dikagumi oleh orang-orang Arab kata Inggris policy. Muslim terutama adalah Aristote- Satu hal yang sangat penting les. Karena itulah dia disebut se- disadari, bahwa falsafah itu muncul bagai al-mu‘allim al-awwal (guru sebagai hasil interaksi intelektual yang pertama). Kelak ada guru yang antara orang-orang Arab Muslim kedua, yaitu Al-Farabi. Dari mere- yang keluar dari Jazirah Arab de- ka—juga sebelumnya Al-Kindi— ngan orang-orang yang mereka “be- muncul kelompok besar pemikir baskan” di daerah-daerah sekitarnya Muslim yang mendalami falsafah (yang terjadi memang pembebasan sebagai salah satu dari empat disip- [fath], dan bukan penaklukan). Aki- lin ilmu tradisional keislaman (tiga bat pembebasan ini, seluruh kegiat- lainnya: fiqih, kalam, dan tasawuf). an intelektual di daerah-daerah Dalam bahasa memang disebut yang dibebaskan itu pun terus ber- kata falsafah, tetapi jelas perkataan kembang pesat. Bahkan, orang falsafah bukan asli Arab. Ia adalah Islam sendiri juga ikut tertarik pengaraban dari kata Yunani, phi- mempelajari ilmu-ilmu Yunani losophia yang artinya cinta kepada (Hellenisme). Tentang hal ini secara kearifan. Dalam bahasa Arab ter- menyeluruh pernah dibahas De dapat juga istilah yang digunakan Lacy O’Leary, How Greek Science sebagai padanan dari falsafah itu, Passed to the Arabs. Pada waktu itu yaitu al-hikmah. Oleh karena itu, memang hampir semua daerah para failasuf juga disebut sebagai al- Kristen Romawi di Afrika Utara hukamâ’, bentuk jamak dari al- dan Asia Barat jatuh ke Dunia hakîm, yang artinya “orang yang Islam. Tetapi mereka tetap bisa arif ” atau “orang yang cinta kepada menjalankan agama dan ilmunya kearifan”. Dalam bahasa Indonesia tanpa hambatan. Bahkan, kekhali- Ensiklopedi Nurcholish Madjid 681 fahan di Damaskus dan Bagdad Apa yang disebut pada waktu itu sangat mendukung penerjemahan sebagai falsafah, sebetulnya mirip bahan-bahan ilmu Yunani dan dengan apa yang sekarang disebut Hellenisme itu ke dalam bahasa ilmu pengetahuan umum, dengan Arab, dan kemudian mengembang- demikian termasuk juga di dalam- kannya dalam lingkungan dan nya kedokteran, ilmu kimia, ilmu pandangan dunia keislaman. alam, astronomi, bahkan juga musik Ada yang menarik tentang pen- dan puisi. Tegasnya, yang dimaksud duduk kota Harran—sebuah kota dengan falsafah waktu itu ialah suatu yang mempunyai banyak failasuf— pengetahuan yang diperoleh melalui yang berada di Mesopotamia Utara kegiatan intelektual, berbeda dengan yang tidak menjadi Kristen pada agama yang diperoleh melalui wah- masa Romawi tetapi mempertahan- yu. Masalah yang dibahas adalah kan agama Yunani Kuno, yaitu me- seberapa jauh intelek itu murni, nyembah bintang. Supaya diakui yang kemudian memunculkan gra- oleh orang-orang Islam, mereka ke- dasinya. Yang paling murni intelek mudian menyebut dirinya sebagai (‘aqlîyah) adalah metafisika yang al-shâbi’ûn, karena dalam Al-Quran betul-betul hanya berdasarkan ke- ada firman Allah yang berbunyi, pada deduksi intelektual, dan karena Sesungguhnya orang-orang mukmin, itu orang Arab menyebutnya al- orang-orang Yahudi, orang-orang falsafah al-ûlâ (filsafat pertama). Nasrani dan orang-orang Shabi‘un, Sedangkan yang paling tidak murni siapa saja yang beriman kepada Allah ‘aqlîyah-nya ialah, misalnya kedokte- dan Hari Kemudian serta berbuat ran dan ilmu-ilmu lainnya seperti kebajikan, bagi mereka pahala dari ilmu alam, karena disiplin-disiplin Tuhan mereka, tidak ada kekhawati- tersebut lebih banyak berdasar ke- ran terhadap mereka, dan tidak pula pada empirisisme. mereka akan bersedih hati (Q., 2: 62. Di antara semua falsafah, yang juga ayat yang maknanya sama di paling banyak ditentang waktu itu dalam Q., 5: 69). Maka supaya adalah metafisika (al-falsafah al- termasuk dalam ayat tersebut, me- ûlâ). Sedangkan kedokteran, sekadar reka pun menyebut diri sebagai al- menyebut contoh, dikatakan misal- shâbi’ûn. Memang, orang Islam pun nya oleh Ibn Taimiyah sebagai wajib melindungi mereka. Bahkan kemu- dipelajari, sama wajibnya dengan dian mereka berfungsi sebagai nara- mempelajari fiqih, karena mempu- sumber bagi orang-orang Islam da- nyai manfaat kepada orang banyak. lam mempelajari falsafah dan ilmu Yunani serta Hellenisme.
682 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
FALSAFAH DAN HELLENISME Meskipun begitu, kenyataannya kata Arab “falsafah” sendiri di- Di antara empat disiplin keil- pinjam dari kata Yunani yang sangat muan Islam tradisional: fiqih, ka- terkenal, “philosophia” yang berarti lam, tasawuf, dan falsafah yang kecintaan kepada kebenaran disebutkan terakhir ini barangkali (wisdom). Dengan sedikit peru- yang paling sedikit dipahami, bahan, kata “falsafah” itu diindo- paling banyak disalahpahami, dan nesiakan menjadi “filsafat” atau, sekaligus paling kontroversial. Se- akhir-akhir ini, juga “filosofi” jarah pemikiran Islam ditandai se- (karena adanya pengaruh ucapan cara tajam, antara lain oleh adanya Inggris, “philosophy”). Dalam ung- polemik-polemik sekitar isi, subjek kapan Arabnya yang lebih “asli”, bahasan, dan sikap keagamaan fal- cabang ilmu tradisional Islam ini safah dan para failasuf. Karena itu, disebut ‘ulûm al-hikmah, atau secara pembahasan tentang falsafah di- singkat “al-hikmah” (padanan kata harapkan menjadi pengungkapan Yunani “sophia”), yang artinya ialah yang kukuh dan menjelaskan ten- “kebijaksanaan” atau, lebih tepat tang peta dan perjalanan pemikiran lagi, “kawicaksanaan” (Jawa) atau Islam di kalangan mereka yang “wisdom” (Inggris). Maka, “failasuf” terlibat. (ambilan dari kata Yunani “phi- Sebelum sebelum membahas hal losophos”, pelaku falsafah), disebut lain, di sini harus ditegaskan bahwa juga “al-hâkim” (ahli hikmah atau sumber dan pangkal tolak falsafah orang bijaksana), dengan bentuk dalam Islam adalah ajaran Islam jamak “al-hukamâ”. sendiri sebagaimana terdapat dalam Dari sepintas riwayat kata “fal- Al-Quran dan Sunnah. Para failasuf safah” itu kiranya menjadi jelas dalam lingkungan agama-agama bahwa disiplin ilmu keislaman ini, yang lain, sebagaimana ditegaskan meskipun memiliki dasar yang ku- oleh R.T. Wallis, adalah orang- kuh dalam sumber-sumber ajaran orang yang berjiwa keagamaan (reli- Islam sendiri, banyak mengandung gious), sekalipun berbagai titik pan- unsur-unsur dari luar, terutama dangan keagamaan mereka cukup Hellenisme atau dunia pemikiran banyak berbeda, jika tidak justru Yunani. Istilah “Hellenisme” per- berlawanan, dengan kalangan orto- tama kali diperkenalkan oleh ahli doks. Dan tidak mungkin menilai sejarah dari Jerman, J.G. Droysen. bahwa falsafah Islam adalah carbon Ia menggunakan perkataan “Helle- copy pemikiran Yunani atau Helle- nismus” sebagai sebutan untuk ma- nisme. sa yang dianggapnya sebagai peri-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 683
ode peralihan antara Yunani Kuno FALSAFAH ILMU DALAM ISLAM dan dunia Kristen. Droysen lupa akan peranan Roma dalam agama Falsafah ilmu atau epistemologi Kristen (dan membatasi seolah- dalam Islam dapat dimulai pem- olah hanya Yunani saja yang ber- bahasannya secara mudah dari pen- peran). Namun, ia diakui telah dekatan kebahasaan. Perkataan berhasil mengidentifikasi suatu Indonesia “ilmu” berasal dari per- kenyataan sejarah yang amat pen- kataan Arab “‘ilm” yang satu akar ting. Biasanya kata dengan yang disebut za- ‘alam (bendera man Hellenik Manusia itu menurut fitrahnya baik, atau lambang), maka ia selalu mempunyai potensi yang merupakan ‘alâmah (alamat untuk benar, sehingga ia berhak peralihan itu mengutarakan pendapatnya dengan atau pertanda), ialah masa sejak bebas dan untuk didengar. Tetapi, dan ‘âlam (jagat tahun 323 sam- karena manusia itu lemah dan sangat raya, universe). pai 30 SM atau rawan untuk membuat kesalahan, maka Ketiga perkataan dari saat kema- ia wajib dengan rendah hati men- ini (‘alam, ‘alâ- tian Iskandar dengarkan pendapat orang lain. mah, dan ‘âlam) Agung sampai mewakili kenya- penggabungan Mesir ke dalam taan atau gejala yang harus “dike- kekaisaran Romawi. Sebab, dalam tahui” atau “di-ma‘lûm-i,” yakni, periode itu muncul banyak kerajaan menjadi objek pengetahuan atau di sekitar Laut Tengah, khususnya ‘ilm, karena di balik kenyataan atau pesisir timur dan selatan seperti gejala itu ada sesuatu yang berguna Syria dan Mesir yang diperintah bagi manusia. Dan dari ketiga oleh bangsa Makedonia dari Yu- objek itu, jagat raya atau ‘âlam ada- nani. Akibatnya, mereka ini mem- lah yang hakiki, sementara bendera bawa berbagai perubahan besar dan alamat hanya mengandung dalam banyak bidang di kawasan makna alegoris saja. itu, antara lain bahasa (daerah- Jagat raya mempunyai makna daerah itu didominasi bahasa Yu- hakiki bagi manusia, tidak hanya nani) dan pemikiran ilmu pe- karena ukurannya yang besar, tetapi ngetahuan Yunani, terutama falsa- lebih penting lagi karena nilainya fahnya, diserap oleh daerah-daerah sebagai sesuatu yang diciptakan itu melalui berbagai cara. untuk menopang kebahagiaan hi- dup manusia. Dan jagat raya di- sebut ‘âlam karena fungsinya seba- gai pertanda kebesaran Sang Maha
684 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Pencipta, yang merupakan penying- dapat dipahami lebih baik lagi jika kap sebagian dari rahasia-Nya. dikaitkan dengan firman: Sebuah hadis Qudsi menyebutkan bahwa Allah adalah rahasia yang Sesungguhnya dalam penciptaan tersimpan rapat, namun Dia ber- seluruh langit dan bumi, dan dalam kehendak untuk diketahui, maka perbedaan malam dan siang, ter- Dia ciptakanlah jagat raya. Jadi, jagat dapat ayat-ayat bagi mereka yang raya disebut ‘âlam karena ia adalah berpikiran mendalam. Yaitu mereka manifestasi Tuhan. Maka, Tuhan yang senantiasa ingat kepada Allah adalah sumber pengetahuan manu- dalam keadaan berdiri, duduk, dan sia melalui wahyu lewat para rasul terbaring di atas punggung-punggung dan nabi yang harus diterima (de- mereka, serta berpikir sungguh-sung- ngan iman) dan dipelajari. Dia juga guh tentang kejadian seluruh langit sumber pengetahuan manusia mela- dan bumi. (Mereka lalu menyimpul- lui jagat raya dan gejala-gejalanya kan): “Wahai Tuhan kami, tidaklah yang harus diterima, diamati, dan Engkau ciptakan ini semua dengan dipelajari. Sangat erat kaitannya sia-sia. Mahasuci Engkau! Karena dengan pandangan ini, secara apriori itu, hindarkanlah kami dari siksa Tuhan menciptakan manusia seba- neraka” (Q., 3: 191). gai sebaik-baik makhluk-Nya, dan dengan begitu, secara logis jagat raya Jadi, jelas bahwa karakteristik pun diciptakan dengan tingkat yang orang yang berpikiran mendalam lebih rendah daripada manusia ialah adanya orientasi hidup yang (konsep taskhîr). Inilah yang dapat senantiasa tertuju kepada Tuhan kita pahami dari firman Allah: (selalu ingat Tuhan kapan saja) dan berpikir sungguh-sungguh tentang jagat raya. Memahami jagat raya Dan Dia (Allah) menundukkan akan memberi manusia kemampuan (sakhkhara) untuk kamu (manusia) untuk memanfaatkan gejala-gejala segala sesuatu yang ada di seluruh alam sehingga terpenuhi desain Sang langit dan segala sesuatu yang ada di Maha Pencipta bahwa alam memang bumi semuanya berasal dari Dia. diciptakan untuk kepentingan ma- Dalam hal itu sungguh terdapat ayat- nusia sebagai rahmat-Nya. Lebih ayat (sumber-sumber pengetahuan) dari itu, memahami alam raya akan bagi kaum yang berpikir (Q., 45: 13). mengantarkan manusia kepada peningkatan pengalaman keru- Firman itu, di samping berbagai hanian yang lebih tinggi, yaitu kein- firman lain yang bertema serupa, safan bahwa dalam alam raya
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 685
terdapat kebenaran (haqq), bukan mereka yang berpengetahuan (al- kepalsuan (bâthil). Dan hanya de- ‘ulamâ’, para sarjana). Sesungguhnya ngan persepsi optimistis-positif Allah Mahatinggi dan Maha Peng- kepada alam raya sebagai benar, ampun (Q., 35: 27). bukan palsu, akan dapat dihindar- kan kesengsaraan hidup, dan di- Jadi, ditegaskan bahwa dari ka- peroleh kebahagiaan. Ini juga meru- langan umat manusia yang benar- pakan suatu tafsir atas keterangan benar takut kepada Allah, yakni, ka- dalam Kitab Suci bahwa Allah me- rena merasakan dan menginsafi be- ngajari Adam “nama-nama seka- nar kehadiran-Nya dalam berbagai liannya” sebagai segi keluhuran gejala alam sekitarnya dan dalam Adam atas para malaikat dan bekal- hidupnya sendiri, ialah mereka yang nya untuk menjadi khalifah. Maka, paham akan gejala-gejala alam itu tidak heran bahwa dalam Kitab Suci dan mengapresiasinya. Dan di situ terdapat penegasan bahwa di antara tampak sekali apa maknanya bahwa umat manusia ini yang benar-benar jagat raya adalah manifestasi atau mampu menghayati secara men- ‘âlam dari Allah Swt. Memahami dalam akan kehadiran Allah dalam alam dan mengapresiasi gejala-geja- hidup (bertakwa) ialah orang-orang lanya merupakan sumber hikmah yang berilmu-pengetahuan atau atau wisdom yang sangat berharga para sarjana (al-‘ulamâ’), yang ciri bagi hidup manusia. Karena itu, utamanya ialah keberhasilan mema- alam dan gejala-gejalanya merupa- hami akan alam sekitarnya. kan ayat-ayat Allah (sebagai âyât kawnîyah, “ayat wujud nyata”), sa- Tidakkah kauperhatikan bahwa ma halnya bahwa Kitab Suci dan Allah menurunkan air dari langit, bagian-bagiannya, karena fungsinya kemudian dengan air itu Kami (Allah) sebagai sumber pelajaran, hikmah tumbuhkan berbagai buah-buahan atau wisdom, juga merupakan ayat- yang bermacam-macam warnanya. ayat Allah (sebagai âyât Qur’ânîyah, Dan di pegunungan pun ada garis- “ayat wujud bacaan”). Secara epis- garis putih dan merah dengan berbagai temologis, antara kedua ayat itu ragam corak warna, serta ada yang (âyât kawnîyah dan âyât Qur’â- berwarna hitam kelam. Demikian nîyah), sama sekali tidak ada beda- pula halnya di kalangan umat manu- nya dalam nilai, karena, asalkan te- sia, binatang melata, dan ternak, juga lah didasari oleh iman, pemahaman berbagai macam warnanya. Yang be- dan penghayatan akan kedua jenis nar-benar takut kepada Allah, di ayat itu akan sama-sama menghan- antara hamba-hamba-Nya, hanyalah tarkan seseorang kepada tingkat ke-
686 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
manusiaan yang lebih tinggi, yaitu dan etis bagi penggunaannya. Tetapi takwa kepada Allah dan keinsafan ilmu berbeda dari iman, sebab akan kehadiran-Nya. Dan jika pe- sebagaimana dengan jelas diisya- mahaman dan penghayatan itu me- ratkan dalam firman Allah yang lahirkan tindakan praktis yang nya- telah dikutip di atas, ilmu bersandar ta melalui pengamalan pengeta- kepada observasi terhadap alam dan huan, maka kebahagiaan dan kela- disusun melalui proses penalaran pangan hidup akan tercapai. rasional atau berpikir (maka di- Dari paradigma di atas, dapat di- firmankan bahwa jagat raya ini ketahui dengan terang kaitan orga- mengandung ayat-ayat hanya bagi nik antara iman dan ilmu dalam orang yang berpikir, tidak bagi orang Islam, yaitu bahwa ilmu tidak lain lain), sedangkan iman bersandar ialah hasil pelaksanaan perintah kepada sikap membenarkan atau Tuhan untuk memerhatikan dan mendukung kebenaran berita memahami alam raya ciptaan-Nya, (naba’) yang dibawa oleh para sebagai manifestasi atau penying- pembawa berita atau mereka yang kapan tabir akan rahasia-Nya. mendapat berita (nabî) yang me- Garis argumen ini dibentangkan nyampaikan berita tersebut kepada oleh Ibn Rusyd (Averroes), seorang umat manusia selaku utusan (rasûl) failasuf Muslim yang karya-kar- Allah. Memang benar dalam iman yanya memengaruhi dunia pe- juga tersangkut penalaran rasional mikiran Eropa dan mendorongnya atau penggunaan akal, tetapi hal ini ke zaman renaisans, dalam ma- hanya menyangkut proses pertum- kalahnya yang amat penting, Fashl buhannya saja, sedangkan objek Al-Maqâl wa Taqrîr mâ bayn Al- iman itu sendiri, seperti kehidupan Hikmah wa Al Syarî‘ah min Al- sesudah mati, misalnya, berada di Ittishâl (Makalah Penentu tentang luar jangkauan pengalaman empiris Pembuktian adanya Hubungan manusia sehingga tidak ada jalan antara Hikmah [Falsafah] dan Syariat untuk menerima adanya kehidupan [Agama]). Ini berarti bahwa antara sesudah mati itu kecuali melalui iman dan ilmu tidak terpisahkan, percaya kepada berita yang disam- meskipun dapat dibedakan. Dikata- paikan para rasul. kan tidak terpisahkan, karena tidak saja iman mendorong adanya ilmu dan bahkan seharusnya menghasil- FALSAFAH INSYÂ ALLAH kan ilmu, tapi juga karena ilmu itu harus dibimbing oleh iman dalam Mungkin karena kebanyakan bentuk adanya pertimbangan moral rakyat Indonesia memeluk agama
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 687
Islam, maka kata-kata “insyâ Allâh” Jadi, dalam agama kita dilarang sudah merupakan kata-kata harian memastikan diri akan melakukan dalam percakapan kita. Tapi seperti atau mengerjakan sesuatu di masa biasanya, sesuatu yang jamak lum- yang akan datang. Sebab, dalam si- rah dan “taken for granted” dalam kap-sikap serbapasti diri itu sesung- kehidupan sehari-hari sering kehi- guhnya terselip kesombongan, langan maknanya. Atau, kita tidak karena mengisyaratkan bahwa se- begitu menyadari lagi akan makna- gala sesuatu tergantung hanya kepa- nya. Misalnya, da diri sendiri dalam pikiran saja. Jadi menge- orang lain ialah Kitab Suci mengisyaratkan bahwa sankan seolah- seolah-olah ung- keterbukaan adalah indikasi olah di luar diri kapan digunakan mereka yang mendapat hidayah kita tidak ada la- untuk menyata- dari Allah, dan mereka yang gi kekuatan yang kan komitmen terbuka itulah “kaum berpikiran memengaruhi yang longgar, mendalam” (ulû al-albâb). kita. atau janji-janji Sudah tentu yang tidak begitu teguh, atau harap- sikap demikian tidak dibenarkan. an yang belum tentu akan menjadi Pengalaman hidup sehari-hari kenyataan. Tentu saja ini semua ada- menunjukkan benarnya ungkapan lah salah. Di balik ungkapan “insyâ Inggris, Man proposes, God disposes Allâh” itu, sebenarnya terkandung (manusia merencanakan, Tuhan me- makna, bahkan bisa disebut falsafah, nentukan). yang amat penting dan mendalam. Manusia memang wajib ber- Mengucapkan “insyâ Allâh” sebe- ikhtiar membuat rencana dan per- lum bermaksud melakukan sesuatu siapan untuk hari esok. Malahan sebenarnya adalah ajaran Al-Quran. dalam Kitab Suci disebutkan bahwa Dalam Kitab Suci terbaca firman berikhtiar itu, membuat rencana demikian: Dan janganlah sekali- dan persiapan bagi masa depan itu sekali engkau berkata, Sungguh Aku adalah bagian dari takwa seseorang akan melakukan itu esok. Kecuali kepada Allah: Wahai sekalian jika Allah menghendaki atau meng- orang-orang yang beriman, bertak- ucapkan (insyâ’ Allâh), Dan ingatlah walah kepada Allah, dan hendak- Tuhanmu jika engkau lupa, serta nya setiap pribadi memerhatikan berdoalah. Semoga Tuhanku mem- apa yang dia persiapkan untuk hari beriku petunjuk, agar aku mendekati esok … (Q., 59: 18). Namun, se- kebenaran dalam perkara ini (Q., mentara kita berikhtiar dan membuat 18: 22). rencana dengan perhitungan yang
688 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
secermat-cermatnya, kita tidak bisa Barat merupakan terjemahan dari memastikan bahwa segala sesuatu bahasa Arab yang sebelumnya akan terjadi persis seperti yang kita lebih banyak berbahasa Ibrani. kehendaki. Karena itu, kita juga Bahasa Ibrani menjadi penting harus bertawakal, “menyadarkan karena bangsa Yahudi merupakan diri” kepada Allah, dan memohon peserta paling aktif dalam peradab- ‘inâyah (bantuan, providence) dari an Islam. Oleh karena itu, pener- Pencipta seluruh alam itu, serta jemahan buku-buku Islam ke da- taufik (tuntunan) dan hidâyah lam bahasa Barat lebih banyak (petunjuk)-Nya. melalui orang-orang Yahudi. Di Maka dalam ucapan insyâ Allâh antara buku-buku yang ada adalah itu, tersimpul kesadaran kosmis. buku mengenai manusia. Dalam Yaitu kesadaran bahwa kita hidup buku The Eastern Philosophy of Man tidak sendirian, melainkan hidup (Falsafah Manusia dalam Agama dalam jalinan dan hubungan saling Islam) terbitan Universitas Chicago mengait, dengan seluruh ciptaan diceritakan tentang seorang berna- Allah yang lain, sesuai dengan Sun- ma Geovani Vico de la Merandela. nah, Taqdîr, dan Irâdah Allah itu. Dia membuat pidato di depan pim- Dalam ucapan insyâ Allâh juga pinan Gereja di Roma mengenai mengandung makna kerendahan manusia. Pidatonya dimulai dengan hati, tidak “andhisiki kerso”, (menda- mengatakan, “Wahai Bapak-bapak hului kehendak Ilahi), dan tidak pemimpin Gereja. Saya mengetahui mengandalkan kemampuan dan ke- dari buku-buku orang Arab Islam, kuatan sendiri. Sebagai lawan sikap antara lain menceritakan tentang sombong dan adigang adigung adi- orang yang bernama ‘Abdullah ke- guna, sikap rendah hati (bukan ren- tika ditanya apa kiranya di muka dah diri) adalah salah satu dasar ta- bumi sesuatu yang paling menak- tanan sosial yang sehat. Sebab, dia jubkan, maka ‘Abdullah menjawab mendasari sikap-sikap penuh per- manusia.” saudaraan, persahabatan, dan kerja Mendudukkan manusia pada sama. tempat yang tinggi sebenarnya ti- dak berbeda dengan pandangan dalam mitologi-mitologi Yunani yang juga sangat mengagungkan FALSAFAH MANUSIA manusia. Dalam pandangan orang DALAM ISLAM Yunani, lambang puncak keindah- Bahan bacaan yang terdapat an adalah manusia apa adanya, ter- dalam perpustakaan-perpustakaan masuk manusia telanjang. Karena
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 689
itu, pada mulanya Olimpiade di- pemikiran humanis, misalnya maksudkan sebagai pemujaan ke- Jourgen Harkley yang mengarang pada dewa-dewa Yunani, sehingga buku Agama tanpa Wahyu, bahwa semua pesertanya telanjang. Ini manusia masih tetap perlu kepada tidak bermaksud pornografi, tetapi agama. Apabila agama yang berda- karena manusia adalah puncak sarkan wahyu sudah tidak bisa diper- keindahan. tahankan, maka harus dibuat agama Konsep Yunani Kuno bahwa ma- yang berdasarkan pemikiran rasional. nusia adalah makhluk yang paling Dilihat dari perspektif Barat, indah dipadu dengan konsep Islam paham Al-Quran mengenai manu- bahwa manusia adalah makhluk sia sebenarnya sangat revolusioner yang paling terhormat merupakan yang merupakan titik konflik de- suatu revolusi di kalangan gereja ngan Barat yang didominasi Gereja pada waktu itu. Maka, Vico yang Roma. Titik konfliknya adalah me- berpendapat demikian kemudian ngenai apakah manusia pada dasar- dikenakan eks-komunikasi dan nya baik kecuali setelah berbuat ja- dikeluarkan dari gereja. Tetapi pada hat, atau pada dasarnya jahat ke- usia yang sudah lanjut, karena tidak cuali setelah berbuat baik. Menurut tahan dengan hukuman yang di- Islam, secara primer manusia adalah terima, dia akhirnya berpura-pura makhluk yang baik, sehingga se- meninggalkan pahamnya dan kem- perti dikatakan Russel, Islam mem- bali ke gereja. Meskipun demikian, punyai pandangan yang optimistis karena dia sudah menulis banyak mengenai manusia. Pandangan mengenai manusia sebagai makhluk demikian berimplikasi konkret de- paling tinggi, paling terhormat, ngan mendahulukan baik sangka yang memiliki harkat dan martabat, (husnuzhzhann) dalam berhubung- maka pemikiran-pemikirannya an dengan sesama manusia. menyebar dan menjadi cikal paham humanisme. Latar belakang huma- nisme di Barat yang ditentang FALSAFAH PENDIDIKAN ANAK gereja tersebut, menyebabkan hu- manisme secara langsung sebagai Pendidikan yang dalam istilah antiagama. Dengan demikian, pan- Al-Quran disebut “tarbiyah” itu dangan tentang baik dan buruk, mengandung arti “penumbuhan” benar dan salah, tidak didasarkan atau “peningkatan”. Pertama-tama pada agama, melainkan pada pokok ialah penumbuhan dan pening- persoalan manusia itu sendiri. Oleh katan segi jasmani anak, dengan ter- karena itu, muncul pemikiran- utama si ibu tanpa pamrih dan atas
690 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
rasa cinta kasih yang semurni-mur- numbuhan dan peningkatan potensi ninya mencurahkan diri dan per- positif seorang anak agar menjadi hatiannya kepada pertumbuhan manusia dengan tingkat kualitas yang anaknya. Hubungan emosional setinggi-tingginya. Orangtua tidaklah yang amat pekat dan penuh kemes- berkuasa untuk membuat anaknya raan si ibu itu menjadi taruhan “baik”, sebab potensi kebaikan itu “survival” si anak memasuki dunia sebenarnya justru sudah ada pada si kehidupan. Bahkan, hubungan itu anak. Tetapi orangtua dapat, dan telah terbentuk berkewajiban, ber- sejak dalam kan- buat sesuatu guna dungan. Sede- mengembangkan mikian rupa pe- apa yang secara katnya unsur primordial sudah cinta kasih itu, ada pada si anak, sehingga tempat yaitu nature ke- janin dalam ba- baikannya sendiri hasa Arab dise- sesuai dengan fit- but rahm (ra- rahnya. Semen- him, secara eti- tara itu, di pihak mologis berarti cinta kasih). Lebih lain, orangtua mempunyai peranan dari itu, hubungan cinta kasih menentukan dan memikul beban antaranggota keluarga dan an- tanggung jawab utama jika sampai tarsesama manusia disebut shîlat al- terjadi si anak menyimpang dari rahm (silaturrahmi, jalinan kasih nature dan potensi kebaikannya itu cinta), salah satu perintah Ilahi yang sehingga menjadi manusia dengan amat penting kepada manusia. ciri-ciri kualitas rendah. Inilah salah Setingkat dengan ketulusan ibu— satu makna sebuah hadis yang amat dan ayah yang mendampinginya— terkenal, yang menegaskan betapa itulah seorang anak diisyaratkan setiap anak dilahirkan dalam fitrah memohonkan rahmat Tuhan bagi (nature kesucian), kemudian ibu- keduanya. bapaknyalah yang berkemungkinan Namun, sudah tentu usaha pe- membuatnya menyimpang dari fitrah numbuhan dan peningkatan oleh itu. orangtua bagi anaknya tidak terbatas Kembali kepada doa anak kepada hanya kepada segi fisik semata-mata. Tuhan untuk kebahagiaan orangtua- Justru tidak kurang pentingnya ialah nya itu, tinggi-rendah tingkat in- usaha penumbuhan dan peningkatan tensitas dan kesungguhan usaha yang tidak bersifat fisik. Yaitu, pe- pendidikan oleh orangtua untuk si
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 691
anak terbawa serta. Sebab, dalam orangtuanya, sebagaimana disebut- doa Kitab Suci itu secara tidak lang- kan dalam sebuah hadis yang masy- sung diajarkan bahwa permohonan hur adalah salah satu dari jaminan si anak pada Tuhan bagi kebahagia- kontinuitas kebaikan manusia, di an orangtua itu dikaitkan dengan samping sedekah jariah dan ilmu “kualitas” dan tingkat intensitas yang bermanfaat. pendidikan yang pernah diberikan Sementara itu, kita tidak boleh kepadanya di waktu kecil. Ini se- lupa bahwa menurut ajaran agama perti sudah dijelaskan, pertama- kita, anak adalah fitnah, yakni tama berkaitan dengan tingkat ke- cobaan Tuhan kepada kita, bersama tulusan tiada tara dari si ibu dalam dengan harta benda. Dalam Kitab membesarkan anaknya. Maka da- Suci kita dapatkan peringatan, Dan lam doa itu, semoga Allah menga- ketahuilah olehmu semua bahwa sihi ibu-bapak “setulus” dan “se- sesungguhnya harta bendamu dan murni” keduanya dalam membe- anak-anakmu itu adalah fitnah ... sarkan si anak. Sudah kita ketahui (Q., 8: 28; lihat juga Q., 64: 15). bahwa kasih kepada anak adalah Mengomentari firman itu, A. Yusuf lambang kasih yang setinggi-ting- Ali mengatakan, “Suatu keluarga ginya. besar—banyak anak—pernah di- Tetapi, doa itu juga menyangkut anggap suatu sumber kekuasaan dan tingkat kesungguhan dan intensitas kekuatan .... Maka dalam bahasa usaha pendidikan yang diberikan Inggris, seseorang dengan banyak orangtua selanjutnya, di luar usaha anak disebut “kantong panahnya membesarkannya secara fisik belaka. penuh”. Sebagai perbandingannya Di sini dapat dikatakan bahwa adalah Zabur, cxxvii. 4-5: “Sebagai- orangtua diperingatkan agar ber- mana anak panah dipanah seorang usaha mendidik anak-anak mereka perkasa, begitu pulalah anak-anak sedemikian rupa tingkat kesunggu- usia mudamu. Bahagialah orang han kesepakatannya, sehingga se- yang kantong panahnya penuh tingkat itu pulalah Allah akan dengan mereka: mereka tidak bakal memberi mereka rahmat, menurut terhina, melainkan mereka akan doa si anak. Dengan kata lain, ke- berbicara dengan pihak musuh di mungkinan orangtua memperoleh pintu gerbang.” Demikian pula rahmat Allah adalah setingkat de- halnya dengan harta dan kekayaan: ngan seberapa mereka berusaha semuanya itu menambah harga mendidik anak dengan baik. Dan diri, kekuasaan dan pengaruh orang. kita ketahui bahwa doa anak (yang Tetapi kekayaan dan keluarga besar saleh) untuk kebahagiaan kedua itu adalah suatu ujian dan percoba-
692 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
an. Semuanya dapat berbalik men- (Q., 66: 6). Memberi tafsir kepada jadi sumber keruntuhan ruhani jika firman ini A. Yusuf Ali mengatakan, salah ditangani, atau jika kecintaan “... Kita harus dengan cermat men- kepada semuanya itu menyisihkan jaga tidak hanya tingkah laku kita kecintaan kepada Tuhan.” sendiri, tetapi juga tingkah laku se- Disebut cobaan, karena anak mua keluarga kita, dan semua orang (dan harta) adalah batu penguji yang dekat dan kita cintai. Sebab tentang siapa kita ini sebenarnya permasalahannya adalah sungguh dari sudut kualitas hidup dan ke- amat gawat, dan adanya berbagai pribadian kita. Sebab, kualitas itu ancaman kejatuhan (moral) adalah akan dengan sendirinya tecermin sungguh amat mengerikan.” dalam apa yang kita lakukan kepada Jelaslah betapa pentingnya do- anak (dan harta) itu: menuju ke- rongan moral orangtua bagi pendidik- baikan ataukah membawa kepada an anak-anak mereka dalam suasana keburukan. Tentang apa yang harus kerumahtanggaan yang diliputi kita lakukan terhadap “fitnah” harta pertalian rasa kasih sayang. Dalam agar membawa kebaikan, sudah hal ini lembaga-lembaga pendidi- jelas, yaitu menafkahkan sebagian- kan, baik yang formal maupun yang nya untuk kepentingan umum nonformal, harus dilihat sebagai atau, dalam kata-kata lain, mem- kelanjutan rumah tangga. Sedang- berinya fungsi sosial. Dan tentang kan para pelaku pendidikan, seperti anak kiranya tidaklah terlalu ber- guru-guru dan kaum pendidik, ada- beda, yaitu memberinya “fungsi lah wakil-wakil orangtua dan pelan- sosial”, dengan jalan menumbuh- jut peran orangtua menumbuhkan kannya menjadi orang saleh, yang dan mengembangkan anak mereka. bermanfaat untuk sesamanya dan Karena itu, amat logis bahwa dari dirinya sendiri. Inilah bentuk ke- para orangtua diharapkan adanya cintaan sejati seseorang kepada anak hubungan emosional yang positif (dan harta), karena kecintaan se- dengan lembaga-lembaga dan para rupa itu merupakan konsistensi pelaku pendidikan anak mereka. kecintaan kepada Tuhan. Dan itu- Hubungan emosional yang positif lah pula salah satu pelaksanaan itu dapat diwujudkan dalam ber- tanggung jawab setiap orang Mus- bagai tindakan dan sikap, dari lim untuk menjaga dan memelihara dukungan moral sampai kepada pe- diri dan keluarganya dari kesengsa- menuhan bentuk-bentuk komitmen raan hidup yang abadi, “Wahai lainnya, termasuk komitmen finan- sekalian orang beriman, jagalah diri sial, misalnya. kamu dan keluargamu dari neraka ...
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 693
FASE HITAM banyak masalah cenderung rasiona- DALAM SEJARAH AGAMA listis. Dan rasionalistis berarti ma- nusiawi, berarti pula nisbi, tidak Adanya “fase hitam” (masa gelap), mutlak. Demikian pula dalam bi- misalnya, pada pemalsuan hadis dang-bidang kajian keagamaan yang dalam sejarah Islam, penting dike- lain. Menyadari hal ini, Abu Hani- tahui, untuk menyadari betapa aga- fah terkenal dengan ucapannya, ma—dalam usaha pemahaman ke- “Pendapat kami benar, namun me- mudian, penggunaan atau penga- ngandung kesalahan; dan pendapat malannya dalam kehidupan nyata— orang lain salah, namun mengan- selalu rawan terhadap adanya “inter- dung kebenaran.” Dan pandangan vensi” manusia. Dan pemalsuan hadis ini, sesungguhnya, sejajar dengan itu hanyalah satu segi yang paling pesan Tuhan dalam kaitannya de- negatif dan dramatis dari jenis ngan usaha memelihara ukhûwah “intervensi” manusia dalam agama. Islâmiyah, Wahai orang-orang yang Selain pemalsuan hadis, masih ter- beriman, janganlah ada satu kaum dapat banyak sekali jenis “intervensi” dari antara kamu yang memandang itu, baik yang menyangkut kalam, rendah kaum yang lain, kalau-kalau fiqih, tasawuf, falsafah, dan se- mereka (yang dipandang rendah) itu terusnya. lebih baik daripada mereka (yang Pemalsuan hadis banyak yang memandang rendah) ... (Q., 49: 11). dilakukan secara sadar dan sengaja. Tapi harus diingatkan bahwa tak semua jenis “intervensi” terjadi dan FASILITAS MASJID dilakukan secara sadar, apalagi de- ngan maksud jahat. Justru yang Apakah fungsi masjid seperti di paling banyak ialah berlangsung se- zaman Nabi Saw. masih mungkin cara tidak sadar, karena dalam ka- diwujudkan di zaman kita sekarang? sus-kasus tertentu merupakan bagi- Telah disebutkan bahwa kaum an dari usaha dan proses pema- Muslim saat ini (di mana-mana di haman terhadap agama itu sendiri. seluruh dunia) tergerak hampir Maka, pemahaman dengan maksud secara serentak untuk menghidup- yang paling baik dan dilakukan se- kan kembali fungsi masjid sebagai- cara paling jujur pun masih mung- mana di zaman Nabi dulu. Meski- kin mengandung unsur manusiawi pun sejauh ini kenyataan tersebut orang bersangkutan. Ini bisa dilihat boleh dibilang masih dini, dalam dalam banyak sekali argumen-argu- arti masih sukar dinilai, tetapi se- men kalam, misalnya, yang dalam mangat yang mencuat dari gagasan-
694 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
gagasan itu kiranya cukup mem- berbagai masjid, sehingga terjadi berikan harapan, dan karena itu penghematan, efisiensi, dan efekti- sangat patut didorong. Terlebih vitas kerja yang optimal. lagi, gagasan itu biasanya juga Tidak mustahil bahwa penyedia- melibatkan kalangan muda (dalam an fasilitas tertentu akan mengha- bentuk organisasi “Remaja Islam/ ruskan adanya bangunan tambahan Masjid” atau yang bersifat insiden- di samping bangunan masjid itu tal, misalnya “Ramadlan di Kam- sendiri. Contohnya ialah madrasah. pus” yang kegiatannya terpusat di Karena peradaban Islam memiliki masjid-masjid kampus dan diikuti ciri keilmuan yang tinggi, maka oleh, tentu saja, civitas akademika kegiatan belajar-mengajar merupa- setempat). Bahkan hal itu juga me- kan bagian dari fungsi masjid yang nyertakan anak-anak (seperti Taman amat vital, nomor dua setelah penye- Pendidikan Al-Quran, TPA atau lenggaraan peribadatan itu sendiri. melibatkan mereka menjadi ang- Seperti masih dapat dilihat pada gota perpustakaan masjid, dst.). tradisi masjid-masjid besar dunia Semua itu menyiratkan harapan (termasuk, dan terutama, Masjid tersendiri, namun sekaligus juga Haram di Makkah, Masjid Nabawi tantangan bagi kita semua. Artinya, di Madinah, dan Masjid Al-Azhar di menjadikan masjid sebagai pusat bu- Kairo) kegiatan belajar-mengajar daya atau peradaban di zaman mo- menonjol sekali. Tetapi, ketika se- dern sekarang ini, tak pelak lagi, me- buah masjid tidak dapat menam- nyadarkan kita akan perlunya fasilitas- pung, ditambah adanya tuntutan fasilitas yang relevan sesuai dengan pembagian kerja yang lebih intensif, perkembangan zaman itu sendiri. maka bangunan madrasah banyak Semua jenis fasilitas pengem- menjadi bangunan “annex” sebuah bangan masyarakat beradab dan masjid, seperti dapat ditemukan di berbudaya (maju) dapat dipikirkan mana-mana di dunia Islam. untuk dijadikan kelengkapan mas- jid. Tetapi karena akan sulit sekali memenuhi kebutuhan segala jenis FASIQ fasilitas itu, maka kita dapat mene- tapkan skala prioritas atau urutan Ada gambaran dalam Al-Quran pilihan. Dan urutan pilihan seperti bahwa di akhirat kelak seolah-olah ini dapat berbeda-beda dari satu terjadi dialog antara mereka yang masjid ke masjid yang lain. Tentu masuk surga dan mereka yang ma- idealnya ialah kalau dapat diadakan suk neraka. Semasa di dunia rupanya pembagian dan spesialisasi antara mereka saling berkenalan. Maka
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 695
yang masuk surga dengan penuh ke- FATALISME heranan bertanya kepada yang ma- suk neraka, “Apakah yang membawa Barangkali betul bahwa keper- kamu ke dalam api neraka?” Mereka cayaan kepada takdir dapat meng- berkata, “Kami tak termasuk golong- hasilkan sikap fatalis. Tetapi mung- an orang yang shalat. Juga tidak mem- kin kita harus mempersoalkan beri makan orang miskin. Tetapi kami benar-tidaknya bentuk dan cara biasa berbicara ko- serta pengertian song dengan orang percaya kepada yang biasa berbi- takdir itu. Apa- cara kosong (kami Agama Nabi (Muhammad) adalah lagi kenyataan- dulu menempuh suatu monoteisme sederhana, yang nya percaya ke- hidup itu santai- tidak dibuat ruwet oleh teologi ber- pada takdir itu santai saja— belit-belit Trinitas dan Inkarnasi. merupakan salah Nabi tidak mengaku sebagai Ilahi, NM)” (Q., 74: satu rukun iman dan para penganutnya tidak mem- 42-45). buat klaim seperti itu atas namanya yang enam, khu- Terjemahan .... susnya untuk ka- “Kami dulu hidup (Bertrand Russell) langan Muslim santai-santai saja” Sunni (untuk dalam ayat ter- kalangan Muslim akhir di atas sama maknanya dengan Syi’ah percaya kepada taqdîr dima- kata fâsiq dalam agama kita. Fâsiq sukkan pada hal-hal lain yang tidak ialah orang yang melakukan fisq, dikenal oleh kalangan Sunni se- yaitu tingkah laku yang tidak peduli bagai rukun iman, seperti ke- kepada ukuran moral. Ketika ber- wajiban berjihad dan menegakkan buat sesuatu, dia tidak peduli lagi keadilan). dengan ukuran baik dan buruk. Oleh sebab itu, cukup menarik Oleh karena itu, kita harus mema- dan tentu saja penting, menelaah hami makna shalat. Kita memulai rukun iman keenam ini. Firman shalat dengan takbìratu al-ihrâm, yakni Allah yang biasanya dijadikan takbir yang mengharamkan setiap rujukan tentang adanya taqdîr pekerjaan yang bersifat horizontal atau ialah: Tidak ada sesuatu kejadian duniawi. Ketika sudah mengucapkan pun terjadi di bumi dan tidak pula Allâhu Akbar, maka berarti kita telah pada diri kamu melainkan telah ada menyatakan bahwa diri kita dalam po- dalam kitab (suratan) sebelum sisi menghadap Tuhan; kita dalam po- Kami (Allah) menciptakannya. sisi hidup vertikal. Sesungguhnya hal itu bagi Allah adalah perkara mudah. Agar kamu
696 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
tidak terlalu sedih atas sesuatu yang (ridlâ) kepada Allah atas segala ren- luput dari kamu, dan tidak pula cana-Nya, dan ketika mengalami ke- kamu terlalu gembira atas sesuatu yang berhasilan ialah bersyukur kepada dikaruniakan-Nya kepada kamu. Allah, juga atas segala rencana-Nya. Allah tidak suka kepada setiap orang Maka kita tidak menjadi terlalu yang angkuh dan banyak membang- sedih dan berputus asa sehingga ke- gakan diri (Q., 57: 22-23). hilangan keseimbangan. Dan kedua- Jadi, jelas bahwa memang ada duanya itu, yaitu adanya harapan takdir atau penentuan lebih dahulu dan keseimbagan jiwa, adalah sum- dari Allah atas segala kejadian di ber tenaga dan semangat untuk dunia ini, baik yang mengenai diri menghadapi hidup yang tidak ter- kita maupun yang tidak. Tentang lalu mudah. bagaimana hal itu dimungkinkan, Jadi, dapat kita lihat bagaimana tentu mudah saja bagi Tuhan Yang sesungguhnya percaya kepada tak- Mahakuasa. Namun yang hendak- dir itu jika kita lakukan dan terap- nya kita renungkan dalam-dalam kan dengan benar-benar mengikuti ialah penegasan dalam firman itu petunjuk Al-Quran, yang justru da- bahwa hikmah atau makna ajaran pat menjadi bekal bagi keberhasilan tentang adanya taqdîr itu ialah agar hidup. Maka kembali kepada soal kita tidak menjadi berputus asa ka- fatalisme tersebut di atas, sesung- rena mengalami kegagalan, dan guhnya percaya kepada takdir bu- sebaliknya, janganlah kita menjadi kanlah, dan tidak dikehendaki, sombong dan tidak tahu diri ka- mengakibatkan fatalisme. Justru dia rena mengalami keberhasilan. akan membuat kita menjadi pri- Dan sungguh memang itulah badi dengan jiwa seimbang, “tahu salah satu problem kelemahan manu- diri”, dan tidak gentar menghadang sia. Yaitu mudah putus asa jika gagal, kesulitan di masa depan, karena ki- dan mudah lupa daratan jika sukses. ta percaya “campur tangan” Tuhan. Padahal kalau saja kita insaf bahwa tidak ada kegagalan yang telah terjadi (sekali lagi, yang telah terjadi) kecuali FEMINISME ISLAM atas kehendak Tuhan jua sesuai de- ngan rencana-Nya. Sebagaimana juga Persoalan perempuan dalam tidak ada keberhasilan (juga yang Islam akhir-akhir ini muncul de- telah terjadi), kecuali sebagai rencana ngan tajam. Tidak saja karena umat Ilahi juga adanya. Islam semakin menyadari penting- Karena itu, sebaik-baik sikap ke- nya memahami dan menghidupkan tika mengalami kegagalan ialah rela kembali wawasan Islam tentang
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 697
perempuan, tapi juga antara lain kan oleh kalangan tertentu, khusus- akibat benturan budaya Islam de- nya dari dunia Barat—memang be- ngan budaya modern Barat. Dalam tul-betul berasal dari ajaran Islam hal pertama, pemunculan masalah sendiri atau karena pengaruh faktor perempuan itu adalah absah, auten- luar seperti budaya, adat, politik, tik, dan sejati (artinya, benar-benar dan sebagainya? timbul dari keinginan yang murni). Di bidang sosial-politik, ada sar- Sedangkan dalam hal kedua, karena jana yang mengatakan bahwa ber- merupakan reaksi, pemunculan akhirnya masa khilâfah râsyidah di masalah perempuan di kalangan Madinah (selama 30 tahun) dan di- umat Islam terasa bersifat emosi- gantikannya oleh dinasti Umayah di onal, apologetik, ideologis, dan Damaskus merupakan masa kem- tidak jarang subjektif, sekalipun dari balinya komunitas Muslim Arab celah-celahnya kadang-kadang me- kepada tatanan sosial-politik pra- mancar perenungan dan pemikiran Islam, alias Jahiliah. Ciri utama kreatif dan orisinal. tatanan itu ialah paham kesukuan Dalam idiom Islam, suatu nilai (qabîliyah), tata sosial politik yang atau sistem nilai yang zalim dapat tertutup dengan partisipasi warga disebut sebagai nilai Jahiliah. negara yang terbatas, faktor ketu- Meskipun istilah Jahiliah sendiri runan lebih penting daripada ke- semula dimaksudkan sebagai secara mampuan, masyarakat yang menge- khusus keadaan Jazirah Arab se- nal hierarki sosial yang kuat, dan belum Islam dengan ciri utama po- last but not least, direndahkannya liteisme atau syirik, namun dalam kedudukan perempuan. Keadaan penggunaannya yang lebih generik terakhir ini muncul antara lain yang istilah itu dimaksudkan untuk me- terpenting dalam bentuk gejala nunjuk kepada paham, pandangan, dinginnya sambutan kepada lahir- dan praktik yang bertentangan nya bayi perempuan, suatu pan- dengan rasa keadilan. Maka dalam dangan hidup yang dalam Kitab kerangka pandangan itu, patut Suci banyak disindir dengan nada dipertanyakan, apakah ada penga- kutukan. Memang sulit untuk ruh (kembali) nilai-nilai Jahiliah begitu saja mengatakan bahwa dalam masyarakat Islam, terutama, nilai-nilai Jahiliah Arab (pra-Islam) dalam lingkup pembahasan di sini, berpengaruh kembali dalam pan- tentang perempuan? Apakah benar dangan tentang perempuan di ka- bahwa kedudukan perempuan da- langan orang Islam (terutama Arab). lam Islam yang kurang beruntung Tetapi dinginnya sambutan kepada itu—sebagaimana sering digambar- kelahiran jabang bayi perempuan
698 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
merupakan indikasi adanya sema- oposisi, walaupun sudah dita- ngat seperti yang melatarbelakangi namkan sejak beberapa tahun lalu, praktik Jahiliah yang terkutuk, dan momennya telah tiba, misalnya yaitu pembunuhan bayi perempu- dalam sidang umum MPR, ru- an (wa’d al-banât), dan merupakan panya tidak mendapat respons yang refleksi dari adanya pandangan yang wajar. Ternyata masih banyak orang rendah terhadap perempuan dalam yang ingin menjadi priayi: masuk masyarakat. Maka, seolah-olah kabinet, mendapat pangkat, dan se- menirukan jejak terusnya. Apalagi orang-orang Ba- dalam keadaan rat, di kalangan ketika ada kese- umat Islam juga jajaran yang sa- tampil gerakan ngat mengkha- pembelaan pe- watirkan di ne- rempuan, biasa geri kita ini: an- disebut feminis- tara jabatan dan me Muslim. kekayaan. Men- Tampilnya ge- jabat berarti rakan ini meru- menjadi kaya. pakan reaksi wajar terhadap ke- Godaan menjabat itu menjadi adaan perempuan yang dirasakan gabungan antara godaan tahta dan banyak melecehkan kaum perem- harta. puan. Melihat gejala yang sangat meng- khawatirkan ini, sudah seharusnya kita terus-menerus menanamkan FEODALISME/PRIAYISME kembali ide mengenai oposisi, sampai tiba saatnya di mana sese- Melihat perkembangan masya- orang merasa terhormat menjadi rakat sekarang ini, rupanya kita oposisi; merasa terhormat berada di masih dikuasai oleh kerangka ber- luar pemerintahan; dan merasa pikir “feodalisme absolut”, yang terhormat tidak mempunyai derajat wujudnya antara lain adalah adanya atau pangkat seperti yang dipahami dambaan dalam masyarakat kita dalam masyarakat yang dijiwai oleh untuk menjadi priayi. Anak dikirim feodalisme absolut itu. ke sekolah supaya suatu saat dapat Oposisi ini tidaklah perlu dipa- menjadi priayi, menjadi “wong hami sebagai suatu sikap menentang pangkat”. Oleh karena itu, tidaklah (to oppose memang berarti menen- mengherankan bila ide tentang tang), sebab dalam oposisi kita ini ada
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 699
juga segi to support-nya, sehingga dan “fight against”, yaitu perjuangan dalam konteks politik, oposisi itu proaktif dan perjuangan reaktif. Ke- lebih merupakan suatu kekuatan pe- dua-duanya itu sangat penting dan nyeimbang, suatu check and balance, mempunyai fungsi sendiri-sendiri, yang bisa membuat perasaan-pe- namun dapat ditentukan mana te- rasaan tersumbat menjadi tersalurkan. kanan utama dan mana pula teka- Pada dasarnya, perlunya oposisi itu nan kedua dalam konteks ruang dan bisa dimulai dengan suatu postulat waktu. yang sederhana sekali: yaitu bahwa Setelah 48 tahun menghadirkan masalah sosial dan politik itu tidak dirinya di atas pentas kehidupan bisa dipertaruhkan dengan iktikad umat, bangsa, dan negara, HMI ba- baik pribadi—betapapun orang nyak menghadapi tantangan. Bu- mengklaim mempunyai iktikad baik, kan saja karena ia harus menunjuk- sebab yang dipertaruhkan adalah ke- kan kemampuan untuk meningkat- hidupan orang banyak. Kalau sesuatu kan perannya, tetapi juga karena itu sudah bersifat sosial yang me- justru untuk meningkatkan peran nyangkut orang lain, maka itu harus itu HMI harus mampu memberi dipersepsi, dipahami, dan dipandang respons pada tantangan zaman sebagai suatu persoalan yang terbuka, yang berbeda dari yang pernah ada. di mana partisipasi menjadi suatu Berkenaan dengan ini, penulis sering bentuk keharusan. Dan salah satu mengemukakan bahwa tantangan bentuk partisipasi adalah oposisi. sekarang tidak lagi lebih banyak Karena itu, oposisi ialah suatu bersifat “fight against” atau “berjuang kegiatan sosial-politik yang meng- melawan” seperti dahulu sekitar awal ingatkan––agar kita tidak menjadi kelahiran Orde Baru ketika negara korban yang fatal––untuk suatu ke- terancam oleh berkembangnya nyataan yang sederhana: bahwa ideologi anti-Pancasila dan an- manusia itu selalu bisa salah. tiagama; tantangan sekarang lebih banyak menuntut kemampuan untuk “fight for” atau “berjuang untuk”, yakni sikap-sikap proaktif “FIGHT FOR” (positif ), bukan reaktif (negatif ). DAN “FIGHT AGAINST” Agaknya hanya jika HMI mampu Sesungguhnya padanan istilah melancarkan sikap-sikap proaktif- yang kita pinjam dari bahasa Arab positif itu, maka “raison etre”-nya (bahasa Al-Quran), amar ma’ruf dan akan tetap bertahan dan kukuh. Ini nahi munkar terdapat pada istilah bukanlah Darwinisme, tetapi jelas (dalam bahasa Inggris) “fight for” dalam hubungan sosial yang sis-
700 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
temik dan sibernatik. Kemampuan dan anti-Pancasila, khususnya PKI. beradaptasi adalah prasyarat untuk Pada waktu itu para aktivis HMI— “survive”—tidak dalam artian opor- dengan bimbingan para seniornya tunistik seperti dikonotasikan dalam yang sangat berpengalaman dan kata-kata “adaptasi” dan “survival” bijak seperti Achmad Tirtosudiro dalam dunia perpolitikan—tetapi dan A. Dahlan Ranuwihardjo— dalam artian kemampuan untuk telah dapat mencapai kecanggihan terus berkiprah, berpartisipasi, dan yang tinggi dalam melaksanakan memberi kontri- perjuangannya busi pada kema- melawan musuh- juan masyarakat “Janganlah kamu mengultuskan musuh negara. dan bangsa se- aku seperti kaum Nasrani me- Dan kecanggihan cara positif. ngultuskan Isa Al-Masih. Aku itu, dalam ben- hanyalah seorang hamba. Maka Jika secara sebutlah aku Hamba Allah dan tuk pola perjua- analitis kita la- Rasul-Nya saja.” ngan yang rasio- kukan identifi- (Hadis) nal, metodologis, kasi tema per- dan sistematis, juangan “fight against” di satu pihak telah menghasilkan efektivitas yang dan “fight for” di lain pihak, tidak tinggi. Karena itu, siapa pun me- berarti bahwa salah satu dari ke- ngetahui dan mengakui bahwa duanya itu, misalnya “fight against” peranan HMI dalam fase-fase itu tidaklah penting. Identifikasi itu sangat menentukan. hanyalah untuk memberi tekanan Namun, pada waktu yang sama yang lebih besar pada salah satu HMI juga melakukan perjuangan dari keduanya, sesuai dengan tan- dengan tema “”fight for” yang pro- tangan zaman. Sementara itu ke- aktif dan positif. Misalnya, kita dua-duanya—mungkin dengan tidak saja sekadar “melawan” konsep kadar tekanan yang berbeda—dapat PKI dan para pendukungnya bah- berjalan bersama dan seiring. Te- wa Pancasila hanyalah alat pemer- tapi, jelas ada saat-saat ketika salah satu; HMI serentak dengan itu satu dari keduanya itu lebih pen- mendukung konsep bahwa Panca- ting dan urgen daripada lainnya. sila adalah jiwa bangsa yang berasal Misalnya, di sekitar tahun 60-an, dari titik temu berbagai golongan di mungkin juga awal 70-an, tekanan tanah air. Sebagai alat pemersatu, perjuangan HMI adalah lebih seperti dikatakan kaum komunis banyak pada “fight against”. Yaitu (yang pada dasarnya menolak Pan- perjuangan melawan kaum pen- casila), maka rumusan Pancasila dukung ideologi yang antiagama yang lima itu hanya mempunyai
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 701
nilai instrumental, dalam penger- lebih banyak mengarah pada keca- tian bahwa jika persatuan yang kapan “problem solving” daripada menjadi tujuannya telah terwujud, “solidarity making”. Kemampuan maka Pancasila itu dapat dibuang. teknis yang tinggi ini memerlukan Sebaliknya, pandangan bahwa Pan- wawasan keilmuan yang mendalam, casila adalah jiwa dan pandangan disertai keterlibatan yang tulus da- hidup bangsa, melahirkan wawasan lam masalah-masalah kemasyara- bahwa Pancasila mempunyai nilai katan. Tekanan kiprah pada ke- intrinsik, tidak sekadar instrumen- mampuan “problem solving” itu— tal. Sebagai yang bernilai intrinsik, yang dihadapkan pada “solidarity masing-masing silanya adalah tuju- making”—dalam bahasa retorika an dalam dirinya sendiri. Karena populer kira-kira dapat disebut itu, semuanya harus dielaborasi de- sebagai “Hattaisme” dalam pengha- ngan jelas, kemudian dijalankan dapannya kepada “Soekarnoisme”. dalam masyarakat secara konsisten Diakui bahwa penyebutan ini dan konsekuen. HMI mendukung mengandung simplikasi, namun wawasan ini, dan dukungan itu kiranya masih dapat dibenarkan merupakan pola dari perjuangannya karena memang ciri kepemimpinan yang bersifat “fight against”. Walau- Bung Hatta adalah “problem solving”, pun begitu, kenyataannya adalah sedangkan ciri kepemimpinan bahwa saat-saat yang lebih urgen Bung Karno adalah “solidarity dan merupakan urutan prioritas making”. Jadi, saat ini kita lebih utama perjuangannya adalah me- banyak memerlukan Hatta-Hatta, lawan PKI dan pendukungnya yang dan sedikit saja memerlukan Soe- muncul dalam Gestapu-PKI. karno-Soekarno, meskipun sejumlah Pada saat sekarang ini, jelas sekali Soekarno tetap berguna. bahwa skala prioritas perjuangan Dalam nada yang simpatik pada telah berubah. Dalam zaman pem- HMI sekarang ini sering disinyalir bangunan ini, yang lebih banyak sebagai “mundur”, “tidak berga- dituntut adalah kemampuan untuk irah”, “melempem”, dan lain-lain berpartisipasi secara proaktif dan (yang sebagian, dilihat dari gejala positif. Jadi tekanan lebih diberikan lahiriahnya, memang benar). Perju- pada segi “fight for”. Oleh karena angan dengan tekanan pada “prob- itu, yang lebih dipentingkan bu- lem solving” sebagai wujud dari kanlah sekadar semangat berapi-api “fight for” yang proaktif memang dan berkobar saja, melainkan ke- lebih sulit, lebih “dingin”, lebih ber- mampuan teknis yang tinggi, yang sifat “kerja tekun” daripada “kerja “highly qualified”. Kemampuan ini berkobar”. Karena itu, last but not
702 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
least, “kerja tekun” sebagai pola per- dan moral, dan pengetahuan yang juangan itu juga bisa menjadi ku- tepat tentang lingkungan sehingga rang menarik bagi orang banyak dapat bertindak proporsional dan (yakni, orang umum yang dalam efektif. bahasa Arab disebut ‘awwâmm di Indonesiakan menjadi “awwam”). Tentunya jika ini dibandingkan FAILASUF DAN BAHASA dengan “solidarity making” dan “fight against” yang lebih mudah dituang- Jika kita menilik dari berapa juta kan dalam retorika-retorika panas, yang telah dicetak, diterjemahkan, negatifistik, populer, dan “meng- dan dijual, maka buku yang paling gairahkan” orang banyak. laris di dunia saat ini ialah karya Kesan HMI sebagai “melem- Stephen Hawking, A Brief History of pem” sebagian adalah karena bagi Time, from the Big Bang to Black himpunan ini tidak lagi mungkin Holes. Atas dasar itu dapatlah dika- bersandar pada model eksistensi takan bahwa Hawking adalah se- dengan pola perjuangan berkobar orang “failasuf ” paling berpengaruh lewat pidato-pidato panas dan reto- sekarang ini, sekurang-kurangnya rika bombastis. Model ini meski- dalam kosmologi. Dan memang pun barangkali menarik untuk sepatutnya seorang kosmolog di- orang awam tetapi perannya dalam sebut failasuf, sebab ia mencoba mencari pemecahan masalah masya- memahami dunia yang amat besar, rakat, umat, bangsa, dan negara yaitu jagat raya, dan menemukan sangat kecil. “Perjuangan melawan”, hakikatnya. Tetapi sebagai failasuf menurut tabiatnya sendiri, akan seorang kosmolog barulah menem- selalu bersifat jangka pendek, se- puh setengah jalan. Sebagaimana dangkan “perjuangan membangun” dikatakan sendiri oleh Hawking, akan bersifat jangka panjang dan para ilmuwan seperti dia mencurah- mengikuti garis kontinum yang ti- kan perhatian hanyalah kepada dak boleh terputus-putus, dengan masalah “apa”-nya jagat raya ini, grafik yang harus selalu menanjak bukan “mengapa”-nya. Katanya, (artinya selalu berproses menuju yang bertugas memikirkan dan me- pada keadaan yang lebih baik). nemukan “mengapa”-nya itu ialah Konsistensi yang diperlukan untuk mereka yang biasa dikenal sebagai menjaga garis kontinum itu tidak failasuf (yang sesungguhnya). Tapi lain adalah fungsi dari iman dan justru di sini letak persoalannya. ilmu: komitmen pribadi yang Pada abad kedelepan belas, failasuf sedalam-dalamnya pada nilai etis masih menganggap keseluruhan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 703
pengetahuan manusia sebagai bi- Hawking juga mengatakan bahwa dang garapannya, termasuk sains. para failasuf tidak pernah baik hati Tapi, menurut Hawking, di abad kepadanya. kesembilan belas dan lebih-lebih Sekarang orang mungkin bisa lagi abad kedua puluh ini, sains membalik, apakah pernyataan Haw- berkembang menjadi terlampau king tentang para failasuf di atas itu teknis dan matematis bagi para fai- tidak diilhami oleh keinginan me- lasuf, juga untuk siapa saja yang nerapkan teknik serupa, yaitu “re- lain, kecuali sejumlah kecil para futation by denigration”? Tapi jika itu ahli. Maka, menurut Hawking yang ia inginkan, apakah tidak jus- lebih lanjut dengan mengutip tru terbalik? Memang Wittgenstein Wittgenstein, seorang failasuf ter- mengatakan seperti dikutip Haw- kenal abad ini, “tugas satu-satunya king, namun barangkali dalam kon- yang tersisa bagi falsafah ialah teks yang berbeda. Dan pernyataan menganalisis bahasa” (the sole remai- itu agaknya dimaksudkan justru ning task for philosophy is the analysis untuk menunjukkan betapa pen- of language). Suatu kemunduran tingnya bahasa sebagai piranti ma- besar dari tradisi falsafah dari Aris- nusia menyatakan pikirannya. Me- toteles sampai Kant, kata Haw- mang matematika yang menjadi king. keahlian khusus para kosmolog Rupanya pernyataan Hawking modern seperti Hawking bukanlah itu mengundang reaksi kurang enak piranti menyatakan pikiran dalam dari kalangan para failasuf. Hawking hidup harian. Tetapi matematika bertutur bagaimana ia dituduh naif sendiri adalah bahasa, dengan kai- dan simple minded oleh para failasuf. dah-kaidahnya sendiri yang seban- Ia juga dinilai sebagai nominalis, ding dengan tata bahasa dan lain- instrumentalis, positivis, realis, dan lain. Dan bahasa seperti yang kita “is-is” yang lain. Menurut Haw- kenal tidak sepatutnya direndahkan king, cara mereka, para failasuf itu, seperti terkesan dilakukan oleh menjatuhkannya adalah “refutation Hawking dengan kutipannya itu, by denigration” (penolakan dengan sebab bahasa, justru menurut para perendahan atau penghinaan). ilmuwan sendiri yang bidangnya Hawking sendiri mengaku mung- sebanding dengan kosmologi, yaitu kin agak kasar terhadap para failasuf antropologi (dalam artian ilmu atau (dengan mengatakan, antara lain, teori tentang manusia, baik fisik bahwa tugas falsafah sekarang ha- maupun budaya), adalah ciri khas nyalah analisis bahasa semata, se- manusia yang sampai kini belum perti dikutip di atas), meskipun terbukti dapat disertai oleh makhluk
704 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
hidup yang lain di muka bumi ini. soalan baru, sehingga disiplin itu Dan Hawking pun mendapat ber- kelak menjadi sempurna. kah dari bahasa ini, sebab bukunya Muqaddimah—setiap sarjana ilmu yang laris luar biasa itu adalah jus- sosial yang serius tentu telah menge- tru karena bahasanya yang mudah tahuinya sebagai sebuah karya ilmiah dan berhasil mengomunikasikan dari dunia kesarjanaan Islam klasik segi-segi pelik fisika dan astrofisika yang tak habis-habisnya mengundang serta kosmologi yang paling mu- kekaguman dan penghargaan para takhir. ilmuwan sampai sekarang. Kalimat penutupan itu sudah tentu bukanlah sebuah ramalan, melainkan sebuah ungkapan harapan yang tulus. FILSAFAT SEJARAH Ibn Khaldun adalah seorang sar- IBN KHALDUN jana yang di zamannya ibarat mena- Kita awali tulisan ini dengan ra yang menjulang tinggi di atas merenungkan makna ucapan Ibn hamparan rata tingkat ilmu penge- Khaldun dalam kalimat-kalimat tahuan umat manusia saat itu. Na- terakhir kitabnya yang termasyhur, mun begitu, ia tetap menunjukkan Muqaddimah: kerendahan hati dengan tidak meng- ... Sekarang kami bermaksud me- aku bahwa apa yang ia garap itu te- nyudahi pembicaraan dalam Buku lah sempurna. Jauh dari menuntut Pertama ini tentang hakikat pera- agar orang banyak mengikuti saja daban dan peristiwa-peristiwa yang apa yang telah disajikan, ia justru menyertainya. Kami telah mengga- mengharap supaya para sarjana ge- rap secara memadai masalah-masalah nerasi berikutnya mengambil ba- yang bersangkutan dengan hal itu. gian dalam usaha mengembangkan Barangkali (sarjana) yang akan da- disiplin itu. tang yang mendapat keteguhan dari Ibn Khaldun mengharap bahwa Allah dengan karunia pikiran sehat disiplin ilmiah (al-fann) yang baru dan pengetahuan yang jelas, akan ia rintis, yaitu filsafat sejarah yang mampu menembus persoalan ini le- memiliki kaitan erat dengan seluruh bih banyak daripada yang telah kami cabang ilmu-ilmu sosial, akan di- tulis. Seseorang yang menciptakan kembangkan oleh para sarjana ge- suatu disiplin baru tidaklah harus nerasi berikutnya. Dengan begitu menggarap keseluruhan persoalan akan terjadi akumulasi bahan dan yang terkait dengan disiplin itu. Para informasi, serta pengalaman dan penerusnya dapat secara berangsur- kemampuan ilmiah menuju kesem- angsur menambah persoalan-per- purnaan bangunan disiplin itu.
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 705
Namun harapan dan antisipasi Ibn Khaldun yang lahir pada Ibn Khaldun itulah yang justru 1332 M dan wafat 1406 M, atau tidak terjadi di kalangan Islam. sekitar tiga abad setelah Al-Ghazali Dari kalangan Barat memang terjadi (1058 M-1111 M) memang hidup perintisan dan perkembangan fil- dalam suasana dan masyarakat safat sejarah dan ilmu-ilmu sosial di intelektual yang tidak mendukung. zaman modern ini. Tetapi, berbeda Dunia Islam amat terlambat me- dengan hampir semua cabang ilmu ngenal dan menghargainya. Peng- yang lain di Ba- hargaan yang rat, filsafat sejarah kemudian tum- dan ilmu-ilmu buh adalah ber- sosial modern itu kat tertariknya tidak ada kaitan- pemerintah dan nya dengan suatu para sarjana Tur- cabang ilmu da- ki Utsmani yang lam peradaban Is- mendapatkan lam, dalam hal banyak petun- ini pikiran-piki- juk praktis da- ran Ibn Khaldun. lam teori-teori Philip K. Hitti menyajikan ke- Muqaddimah bagi kepentingan terangan menarik tentang hal ini: politik mereka. Tetapi ketertarikan Kenyataannya ialah bahwa fai- secara intelektual tetap nihil, bah- lasuf (Ibn Khaldun) ini dilahirkan kan justru sempat muncul prasang- pada zaman yang salah dan di tem- ka-prasangka yang amat keliru dan pat yang salah. Ia tampil terlalu lam- zalim terhadap Ibn Khaldun karena bat untuk bisa membangkitkan ia mengemukakan berbagai ung- respons di kalangan umatnya sen- kapan yang ditafsirkan secara salah diri yang tidur nyenyak dalam abad sebagai bersemangat anti-Arab tengahnya, atau untuk menemukan (meskipun ia sendiri seorang Arab calon penerjemah kalangan Eropa. Cordova di Andalusia keturunan Ia tidak mempunyai pendahulu asal dari Hadramaut). dekat dan tidak pula punya pene- rus. Tidak ada aliran pikiran yang dapat dinamakan Khaldûnî. Karier- FIQIH DAN POLITIK nya yang melejit itu menyorot se- panjang cakrawala Afrika utara Dari empat disiplin ilmu keislam- hampir tanpa meninggalkan berkas an tradisional yang mapan—ilmu cahaya di belakangnya. fiqih (‘ilm al-fiqh), ilmu kalam (‘ilm
706 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
al-kalâm), ilmu tasawuf (‘ilm al- Tetapi dinamika gerakan perlu- tashawwuf), dan falsafah (al-falsafah asan itu kemudian seperti tidak dapat atau al-hikmah), fiqih adalah yang pa- dikekang, dan dalam tempo amat ling kuat mendominasi pemahaman singkat orang-orang Muslim mengu- orang-orang Muslim akan agama me- asai sepenuhnya “daerah beradab” reka, sehingga paling banyak mem- (oikoumene, menurut sebutan orang- bentuk bagian terpenting cara berpikir orang Yunani Kuno), yang memben- mereka. Kenyataan ini dapat dikemba- tang dari Lautan Atlantik di barat likan kepada berbagai proses sejarah sampai Gurun Gobi di timur. Se- pertumbuhan masyarakat Muslim ma- buah kemaharajaan (empire) dunia sa lalu, juga kepada sebagian dari inti telah lahir dengan keluasan wilayah semangat ajaran agama Islam sendiri. yang tidak pernah terjadi sebelum- Salah satu karakteristik historis nya dalam sejarah umat manusia. agama Islam ialah kesuksesan yang ce- Disebabkan oleh ciri kekuasaan pat luar biasa dalam ekspansi militer itu maka dari semula, khususnya di dan politik. Ada indikasi bahwa eks- kalangan kaum Sunni, agama Islam pansi militer ke luar Jazirah Arab itu dengan erat terkait dengan kemapan- mula-mula dilakukan dalam keadaan an politik. Di antara sekian banyak terpaksa dan untuk tujuan per- implikasinya ialah bahwa para pe- tahanan diri. Salah satu yang mendo- mimpin Islam, baik yang berada di rong orang-orang Muslim itu keluar lingkungan kekuasaan maupun yang Jazirah Arab dan mengadakan berba- menekuni bidang pemikiran, banyak gai ekspedisi militer ialah karena beri- sekali disibukkan oleh usaha-usaha ta-berita yang telah beredar saat-saat mengatur masyarakat dan negara se- terakhir hidup Nabi bahwa orang- baik-baiknya. Ini mendorong mun- orang Byzantium yang telah merasa culnya perhatian amat besar untuk terancam oleh munculnya gerakan Is- menggali dan mengembangkan un- lam itu telah menyiapkan pasukan sur-unsur dalam ajaran agama Islam yang sangat besar di perbatasan utara yang berhubungan dengan masalah untuk menghancurkan masyarakat pengaturan masyarakat dan negara. Islam. Bahkan sebelum wafatnya, Rasulullah Saw. telah sempat mengi- rim ekspedisi militer ke sana. Ekspe- FIQIH disi yang dikirim Nabi itu kemudian ‘UMAR IBN AL-KHATHTHAB ditafsirkan sebagai semacam wasiat yang harus dilaksanakan, dan itulah ‘Umar ibn Al-Khaththab dalam permulaan awal ekspedisi dan eks- beberapa kasus mengambil kepu- pansi militer yang terjadi selanjutnya. tusan hukum yang secara lahiriah
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 707
bertentangan dengan teks suci, te- haram—yang berarti menentang tapi kalau dilihat semangatnya tidak hukum Allah—melainkan hanya bertentangan. Kasus pelarangan me- sekadar menjalankan suatu patokan nikahi perempuan Ahl Al-Kitâb yang sudah tetap di kalangan para adalah salah satunya. Tetapi yang ahli, bahwa pemerintah boleh me- penting, berdasarkan tindakan larang sementara sesuatu yang sebe- ‘Umar tersebut, para ahli hukum narnya halal jika ada faktor yang Islam, seperti Muhammad ibn Al- merugikan masyarakat. Tetapi jika Husain mengatakan, “Kita ikuti faktor ini lenyap, maka dengan sen- pendapat ‘Umar itu, namun kita dirinya lenyap pula alasan mela- tidak memandang perkara tersebut rangnya. (lelaki Muslim menikahi perem- Karena itu ada yang menyatakan puan Ahli Kitab) sebagai terlarang. bahwa tindakan khalifah kedua itu Kita hanya berpendapat hendaknya adalah sejenis tindakan politik para wanita Muslim diutamakan, (tasharruf siyâsî) yang timbul karena dan itulah juga pendapat Abu pertimbangan kemanfaatan (ex- Hanifah.” Meskipun rektor Univer- pediency) menurut tuntutan zaman sitas Al-Azhar, Dr. Abd Al-Fattah dan tempat. Kekhalifahan ‘Umar Husaini Al-Syaikh, mengatakan adalah masa permulaan pembe- bahwa tindakan khalifah kedua itu basan negeri-negeri sekitar Arabia, menyalahi nash atau lafal Kitab khususnya Syria, Mesir, dan Persia Suci, juga menyalahi apa yang di- yang dalam hal ini adalah jauh lakukan sebagian para sahabat lebih kaya daripada Hijaz di Jazirah Nabi. Sebab, selain Hudzaifah, ada Arab. Kekayaan yang melimpah beberapa tokoh sahabat Nabi yang ruah secara tiba-tiba akibat ba- beristrikan wanita Ahl Al-Kitâb, nyaknya harta rampasan perang, seperti, misalnya, ‘Utsman ibn termasuk juga wanita tawanan (yang Affan, khalifah ketiga, yang ber- menurut hukum perang di seluruh istrikan wanita Kristen Arab, Na’i- dunia pada waktu itu tawanan pe- lah Al-Kalbiyah, dan Thalhah ibn rang, lelaki maupun lebih-lebih lagi Ubaidillah yang beristrikan seorang perempuan, adalah sepenuhnya wanita Yahudi dari Syam (Syria). berada di bawah kekuasaan dan Tetapi, kata rektor Al-Azhar lebih menjadi “milik” perampasnya), lanjut, ‘Umar tidak melakukan membuat ibukota, Madinah, meng- larangan itu kecuali setelah melihat alami berbagai perubahan sosial adanya hal yang kurang mengun- yang besar yang dapat menjadi tungkan bagi masyarakat Islam. sumber krisis. Maka ‘Umar dengan ‘Umar tidaklah mengatakan sebagai berbagai kebijakannya adalah se-
708 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
orang penguasa yang berusaha menerapkan prinsip penyamarataan mengurangi sesedikit mungkin efek antara semuanya). kritis perubahan sosial itu. Semua tindakan tersebut tidak- ‘Umar tidak hanya menerapkan lah dilakukan khalifah menurut ke- kebijakan politik melarang semen- hendak hatinya sendiri. Menurut tara perkawinan dengan wanita Ahl Dr. Abd Al-Fattah. Khalifah dalam Al-Kitâb. Ia juga dicatat membuat menetapkan kebijakan hukumnya deretan berbagai kebijaksanaan menerapkan prinsip bahwa semua “kontroversial” hukum agama seperti menia- mengandung ala- dakan hukum Pluralisme harus dipahami sebagai san hukum (‘illah, potong tangan “pertalian sejati kebinekaan dalam ratio legis) yang bagi pencuri di ikatan-ikatan keadaban” (genuine harus diperha- masa sulit seperti engagement of diversities within tikan dalam pe- paceklik; peng- the bonds of civility). laksanaannya, se- hapusan perla- jalan dengan ke- kuan khusus pada para muallaf; pentingan umum (al-mashlahah al- larangan berkumpul untuk sela- ‘âmmah) dan sesuai dengan tang- manya bagi wanita dengan lelaki gung jawab seorang penguasa dan yang tidak dikawininya pada saat pelaksana hukum bersangkutan. menunggu (‘iddah), pengefektifan Dan meskipun, sebagai misal, ‘Umar hukum talak tiga (talak bâ’in yang berbeda dengan Abu Bakar dalam dilarang rujuk) bagi orang yang kebijakannya tentang penyama- menyatakan talak tiga kali kepada rataan atau pembedaan besarnya istrinya meskipun pernyataan itu jumlah ransum tentara, namun diucapkan sekaligus dan tanpa kedua-duanya bermaksud membela renggang waktu; pembagian tanah- keadilan. Abu Bakar berpendapat tanah pertanian di Syria dan Irak ke- bahwa keadilan terwujud dengan pada penduduk setempat (tidak penyamarataan antara semua tentara kepada tentara Islam seperti se- Islam, tanpa memandang masa bagian besar sahabat Nabi ber- lampau mereka. Sebaliknya, ‘Umar pendapat demikian); pembagian justru berpendapat akan tidak adil tingkat penerimaan “ransum” (se- jika masa lalu masing-masing ten- macam gaji tetap) bagi tentara tara itu diabaikan, padahal sebagian Islam berdasarkan seberapa jauh ia dari mereka benar-benar jauh lebih banyak atau kurang berjasa dalam berjasa daripada sebagian yang lain. sejarah Islam sejak zaman Nabi Rasa keadilan mengatakan bahwa (padahal Abu Bakar, pendahulunya, sebagian orang yang berbuat lebih
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 709
banyak tentunya juga harus men- Manusia kemudian jatuh ke dalam dapatkan balas jasa dan peng- inferno. Dengan menjalankan puasa hargaan lebih banyak. secara baik dan benar, maka ma- nusia akan menjadi bahagia kembali atau masuk ke alam paradiso secara spiritual, karena kembali ke kesuci- FITRAH an. Inilah hakikat moral atau akhlak Dengan berpuasa secara baik mulia sebagai refleksi ketakwaan. dan benar, maka pada saat hari Idul Fitri dengan sendirinya orang ber- iman akan menyandang predikat FITRAH DAN PENDIDIKAN fitri, artinya ia kembali kepada ke- sucian nurani, atau yang alamiah— Konsep fitrah yang berarti kesu- sebab menurut alamiahnya (by cian primordial atau asal mengajarkan nature) manusia itu mencintai bahwa pada dasarnya seseorang tidak kebajikan dan kebenaran. Setelah boleh dihukumi bersalah atau buruk, setahun hati nurani tertutup oleh sebelum terbukti melakukan suatu kepentingan diri, vested interest, tindakan atau pekerjaan buruk/jahat. kepicikan hati, kesempitan diri, Sikap demikian juga sejalan dengan dengan menjalankan ibadah puasa ajaran Islam tentang konsep kehanif- secara benar—tidak hanya menahan an (Arab: hanîf), yakni konsep yang makan, minum serta semua yang mengajarkan bahwa pada diri manu- dapat membatalkan puasa seperti sia ada sebuah gerakan atau dorongan dalam pemahaman fiqih formal halus yang membuat manusia men- namun juga mampu mengenda- cintai dan merindukan kesucian. likan dari godaan dan dorongan Inilah yang dimaksud dengan fitrah hawa nafsu—maka hati nurani akan manusia yang tidak akan pernah menjadi baik kembali. Kembali berubah. memiliki kepekaan ruhani terhadap Dalam konsep fitrah, pada ha- aturan moral atau akhlak. kikatnya setiap anak yang lahir ke Meminjam idiom ungkapan alam dunia ini berada dalam ke- sastrawan terkenal Dante, bulan sucian, terlepas dari perilaku orang- puasa dianalogikan sebagai purga- tuanya. Artinya dalam Islam tidak torio atau usaha pensucian karena ditemukan konsep anak haram. manusia telah berbuat dosa dan ke- Sebagaimana hadis Rasulullah Saw., salahan yang menimbulkan ke- “Setiap anak yang dilahirkan, maka susahan secara spiritual akibat pe- ia berada dalam fitrah (kesucian)- langgaran terhadap hati nuraninya. nya. Dan kedua orangtuanya yang
710 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
akan menjadikan ia Yahudi atau semata, sehingga sebenarnya ia dapat Nasrani.” dikatakan tidak mengetahui atau me- Dalam perkembangan berikut- nguasai masalah tersebut. nya, khususnya dunia pendidikan, Konsep pengenalan bakat dan kemudian ditemukan dan dikenal minat tersebut kemudian melahirkan konsep bakat dan minat. Sesuai konsep penjurusan dan spesialisasi, dengan prinsip-prinsip pendidikan, atau pengkhususan dalam berbagai maka konsep bakat dan minat perlu disiplin ilmu. Dengan konsep spe- dikenali untuk sialisasi bidang kemudian se- atau disiplin ilmu, orang anak didik Allah menciptakan mekanisme maka seseorang diarahkan dan pengawasan dan pengimbangan diharapkan da- dikembangkan antara sesama manusia guna pat mendalami bakatnya secara memelihara keutuhan bumi, dan sebuah disiplin maksimal. Da- merupakan salah satu wujud ilmu dengan ber- lam Al-Quran, kemurahan Tuhan yang melimpah bagai detail ma- kepada umat manusia. konsep bakat salahnya secara dan minat ter- mendalam. sebut dinyatakan dalam, Kata- kanlah, “Masing-masing bekerja sesuai dengan pembawaannya” (Q., FITRAH MANUSIA 17: 84). Itulah sebabnya, tugas para pen- Fitrah sebenarnya adalah kejadi- didik adalah mengenali dan me- an, dalam hal ini adalah kejadian ngembangkan setiap potensi dan asal yang suci. Maka, manusia me- kapasitas bawaan anak didiknya nurut asal kejadiannya adalah agar dapat berkembang dan ber- makhluk yang suci. Dalam sebuah prestasi, membuat achievement hadis dijelaskan bahwa “Setiap anak secara maksimal. Karena itu dalam dilahirkan dalam kesucian.” Akibat istilah populer, sering kita dengar dari fitrah ini adalah manusia men- “Who knows everything, knows no- jadi hanif, yaitu cenderung kepada thing”, artinya barangsiapa menge- yang baik dan benar. Karena itu, tahui banyak masalah, disiplin agama yang benar disebut sebagai ilmu, maka sebenarnya ia tidak me- agama hanif, seperti agama Ibra- ngetahui apa-apa. him, Ikutilah ajaran Ibrahim yang Hal demikian karena pengetahuan- murni (Q., 16: 123), yaitu agama nya tentang berbagai hal hanya sebatas yang secara alami mengikat kepada permukaan atau dangkal, superficial yang baik dan benar. Hal demikian
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 711
berarti merupakan pandangan yang manusia lahir mewarisi dosa dari sangat optimistis mengenai ma- Adam, manusia diciptakan dalam nusia. kejelekan dan keburukan. Tetapi Di dalam Al-Quran terdapat ayat Tuhan sebagai Yang Maha Pengasih yang sangat penting, yaitu Maka ha- tidak mau melihat umat-Nya seng- dapkanlah wajahmu benar-benar ke- sara sehingga diutuslah anak-Nya pada agama, menurut fitrah Allah untuk menjadi sang penebus dosa. yang atas pola itu Ia menciptakan ma- Dalam hal dosa-dosa biasa memang nusia. Tiada perubahan pada ciptaan dapat ditebus dengan kambing se- Allah, itulah agama yang baku, tetapi bagai kurban, tetapi dalam hal dosa kebanyakan manusia tidak tahu (Q., asal, karena kelewat besar, maka 30: 30). Dari ayat ini diketahui kurban apa pun tidak dapat mene- bahwa agama yang lurus adalah busnya kecuali kalau Tuhan sendiri agama kemanusiaan primordial yang yang berkurban. Maka Yesus meru- di dalam Al-Quran disebut Adam. pakan Tuhan yang telah menjadi Maka, Adam merupakan simbol manusia. Perkataan Immanuel yang dari manusia primordial. sebenarnya berarti “Tuhan beserta Penciptaan manusia sebagai kita” berubah menjadi Tuhan yang makhluk yang baik sehingga selalu telah menjadi manusia, yaitu Yesus. mencari yang baik merupakan ke- tetapan untuk selamanya. Artinya bahwa sampai kapan pun sifat ma- FITRAH YANG HANIF nusia akan tetap seperti itu. Hal ini kemudian digarap oleh failasuf Mus- Setiap umat pernah didatangi se- lim yang menjadi suatu ajaran me- orang utusan Tuhan, karena itu, ngenai perennial wisdom, bahwa tidak ada umat yang tidak memiliki kehanifan dan fitrah menghasilkan pandangan, konsep, pengertian atau suatu wisdom, hikmah. Yaitu suatu kepercayaan kepada jalan hidup wisdom yang abadi, hati manusia yang benar. Tentu, karena perkataan yang paling dalam yang selalu rasûl dari bahasa Arab, maka kita cenderung kepada kesucian. Inilah tidak dapat berharap perkataan itu yang sekarang dikenal sebagai pe- juga digunakan di kalangan umat renialisme, yaitu mencoba meng- yang tidak berbahasa Arab. Demi- ungkapkan apa jati diri manusia kian juga perkataan nabi (atau yang paling abadi, yang tidak lain Nabî’un, “orang yang mendapatkan adalah fitrahnya dan kehanifannya. naba’ atau berita”) yang tidak Berbeda dengan pandangan di mungkin digunakan oleh umat atas, dalam agama Kristen, karena lain yang tidak berbahasa Arab.
712 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Maka, rasûl yang dimaksudkan Jadi, digambarkan bahwa ada dalam firman Allah bukanlah nama dua asas bagi sebuah “bangunan” atau istilah harfiahnya, tetapi fung- termasuk bangunan fisik seperti sinya, yaitu tokoh pembawa dan masjid (sesuai dengan asbâb al- pengajar kebenaran, boleh juga di- nuzûl firman itu) dan bangunan sebut orang bijaksana, guru atau nonfisik seperti kebudayaan. Per- apa saja. tama ialah asas yang benar, yaitu Orang-orang bijaksana itu men- Ketuhanan Yang Maha Esa, dan jadi panutan masyarakat luas, dan kedua ialah asas yang keliru, yaitu pertumbuhan masyarakat yang asas mana pun selain Ketuhanan demikian akhirnya menghasilkan Yang Maha Esa, yang dilukiskan kebudayaan. Kebudayaan adalah sebagai fondasi bangunan di atas konsekuensi dari agama, atau agama jurang yang hendak runtuh. Sema- adalah sumber kebudayaan. Karena ngat Ketuhanan Yang Maha Esa itu agama adalah ajaran kebenaran juga disebut kualitas rabbânîyah yang dibawa para utusan Tuhan dan ribbîyah. Semangat inilah yang yang intinya ialah penyembahan menjadi tujuan pendidikan dan pe- kepada Tuhan itu sendiri dan per- ngembangan spiritual agama. lawanan kepada thâghût, maka asas Perjanjian primordial manusia yang benar bagi kebudayaan manu- dengan Tuhan yang telah mengen- sia ialah kesadaran Ketuhanan (di- dap jauh dalam bawah sadar me- sebut dengan istilah Al-Quran: lahirkan kenyataan manusiawi yang taqwâ) yang disertai dengan doro- abadi, yang perennial. Inilah yang ngan batin untuk mencapai perke- oleh failasuf Islam ibn Maskawayh nan (ridlâ) Tuhan. disebut dengan Al-Hikmah Al-Khâ- Inilah yang ditegaskan dalam lidah yang menjadi judul sebuah “ayat asas”—deretan ayat dalam Al- bukunya, yang kemudian diterje- Quran yang menyebut perkataan mahkan ke bahasa Latin menjadi “asas”: Sophia Perennis (Kearifan Abadi). Apakah orang yang mengasaskan Yang disebut “Kearifan Abadi” ini bangunannya di atas takwa kepada tidak lain ialah fithrah Allâh untuk Allah dan ridla-Nya itu lebih baik, manusia, yang fithrah itu tidak akan ataukah orang yang mengasaskan berubah, dan merupakan pangkal bangunannya di atas tepi jurang yang keagamaan yang benar. menganga, kemudian bangunannya Untuk membuat islami sebuah itu runtuh ke dalam neraka Jahanam? peradaban atau kebudayaan, ter- Allah tidak memberi petunjuk kepada masuk peradaban dan kebudayaan orang-orang yang zalim (Q., 9: 109). modern, tidak lain ialah dengan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 713
menjadikan peradaban itu dijiwai tidaklah hanya menyangkut masa- oleh fitrah manusia yang utuh, lah fisik, melainkan juga seperti hanîf, sesuai dengan firman: yang disimpulkan dalam perkataan Maka hadapkanlah wajahmu un- makârim al-akhlâq. Dalam suatu tuk (menerima) agama (yang benar) paham fiqih (artinya tidak semua ini secara hanîf (mengikuti dorongan orang berpaham sama) ada anjuran untuk mencari kebenaran), sesuai de- untuk membaca doa iftitâh setelah ngan fitrah Allah yang telah mencip- takbîr. Doa itu berbunyi, “Innî takan manusia wajjahtu wajhiya atasnya. Tidak ada li al-ladzî fatha- perubahan dalam ra al-samâwâti ciptaan Allah. Itu- wa al-ardl” (Se- lah agama yang sungguhnya aku lurus, tetapi seba- sedang mengha- gian besar manu- dapkan wajahku sia tidak menge- kepada Dia yang tahui (Q., 30: 30). telah mencipta- Ada baiknya kan langit dan kita ingat kembali bumi). Kata fa- bahwa setiap perencanaan kebuda- thara dengan khalaqa sebetulnya yaan yang hendak mengasaskan pada mempunyai makna yang sama, semangat substansi Islam, ia harus yaitu menciptakan. Kalau dari kata berangkat dari suatu pandangan fal- khalaqa muncul kata khâliq dan safah perenial seperti dikemukakan makhlûq, juga diambil kata khuluq di atas: kefitrahan yang hanîf yang dan akhlâq yang berarti etika, maka dalam konteks Islam klasik telah dari kata fathara muncul kata menghasilkan suatu pemahaman me- fithrah, yang bermakna kejadian- ngenai kemanusiaan universal yang asal-yang-suci-manusia yang tiap menjadi dasar bangunan peradaban tahun diperingati dalam Idul Fitri. Islam: partisipasi, egalitarianisme, dan Ketika umat Islam merayakan keterbukaan yang sekarang lebih Idul Fitri, sesungguhnya harus di- dikenal dengan istilah civil society. pahami bahwa seluruh bangunan ajaran Islam dimulai dengan kon- sep fithrah. Mengapa? Karena ma- FITRAH: KEJADIAN-ASAL- nusia dilahirkan dalam fithrah (ke- YANG-SUCI-MANUSIA adaan asal yang suci). Kecuali itu, Pernyataan Al-Quran mengenai ada firman Allah, yaitu Maka manusia sebagai ahsan taqwîm, hadapkanlah wajahmu benar-benar
714 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
kepada agama (hanîfan) (Q., 30: Al-Quran, agama ialah pemenuhan 30). Hanîfan ini agak susah diter- nature kita sendiri untuk bertingkah jemahkan kecuali dengan sedikit laku baik, yaitu akhlak atau etika. terjemahan tafsirî, yaitu “sebagai- Tetapi sebagian besar umat manu- mana kamu secara alami selalu me- sia tidak tahu, maksudnya bukan rindukan kebenaran ....” Seorang hanya manusia yang tidak beragama. Muslim Inggris yang ahli sastra, Orang Islam sendiri juga banyak Muhammad Marmaduke Pitchall, yang tidak tahu bahwa sesungguh- menerjemahkannya dengan “as men nya agama yang lurus itu disebut al- by nature of rights”. qayyim. Al-Qayyim ini satu akar kata Kemudian, Itulah fitrah (yaitu dengan mustaqîm, misalnya dalam kejadian asal bahwa manusia selalu perkataan, “ihdinâ al-shirâth al- merindukan kebenaran) Allah yang mustaqîm” (tunjukilah kami jalan atas pola itu Ia menciptakan manusia yang lurus) (Q., 1: 6). Perkataan (Q., 30: 30). Yang harus diperhati- mustaqîm sebenarnya adalah kata- kan ialah pernyataan selanjutnya, “lâ kata tambahan. Akar kata aslinya tabdîla li khalqillâh” (Tiada perubah- adalah qâf kemudian ada yâ’ yang an pada ciptaan Allah) (Q., 30: 30). membuat bunyinya panjang, lalu Di sini digunakan istilah khalq dan mîm. Qâf, yâ’, dan mîm adalah satu fithrah yang artinya sama, “tidak ada akar kata dengan qâma, qiyâmatun, perubahan, tidak ada peralihan un- iqâmatun, dan qayyim, semuanya tuk ciptaan Allah”. Manusia selama- menunjuk kepada ‘kelurusan’ dan nya akan merindukan kebenaran dan ‘ketegakan’. Karena itu kata-kata ter- kebaikan. Apa pun perubahan yang sebut dalam bahasa Indonesia sering terjadi, dari mulai Zaman Primitif, diterjemahkan dengan ‘tegak’; itulah Zaman Tengah, dan Zaman Modern, agama yang tegak. Atau sering juga tetap ada kenyataan perenial pada dikatakan, itulah agama yang lurus. manusia, yaitu bahwa manusia selalu Maka dari segi bahasa, ihdinâ al- merindukan kebaikan dan kebenar- shirâth al-mustaqîm bisa diganti de- an. Maka “dzâlika al-dîn al-qayyim” ngan ihdinâ al-shirâth al-qayyim. berarti, itulah agama yang benar (Q., Tentu saja Al-Quran tidak boleh di- 30: 30). Dan agama yang benar ada- ubah, tapi secara makna seperti itu. lah perikemanusiaan atau pengukuh- an dari nilai-nilai kemanusiaan, Te- tapi sebagian besar manusia tidak tahu FORMALITAS HUKUM (Q., 30: 30). Hal ini karena manusia mengira bahwa agama adalah hal-hal Dahulu kala yang bisa naik ka- formal sehari-hari. Padahal, menurut riernya secara lahiriah adalah para
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 715
ahli hukum (fuqahâ’—ahli fiqih), agama di sekolah mengalami ke- sehingga alim-ulama menjadi fuqa- gagalan karena formalisme, di mana hâ’ (yang disebut ulama adalah ahli mengetahui agama adalah me- fiqih). Hal itu memengaruhi kita ngetahui misalnya berapa rukun sampai sekarang. Kita semua terus shalat, apa saja yang membatalkan berkutat dengan halal-haram, najis- puasa, batal atau tidak wudlunya suci, dan lupa kepada esensinya. kalau menyentuh perempuan, dan Maka, tidak heran ketika kita di- seterusnya. ajari agama, yang diajarkan adalah formalitas, seperti bagaimana sah dan batalnya shalat, cara berpa- kaiannya, menghadap ke mana, dan FORMAT DAN AGENDA seterusnya. Namun maknanya sen- PEMBARUAN PEMIKIRAN diri tidak pernah diajarkan; menga- pa kita membaca Al-Fâtihah, Bila kita sudah mengerti bahwa Allahu Akbar, assalamu’alaikum di suatu pemikiran (oleh manusia, de- akhir shalat, dan ngan sendirinya) seterusnya? adalah bidang Sebagai con- budaya, bukan Kebaikan yang dihasilkan oleh toh, membaca pelaksanaan suatu kebenaran se- agama dalam doa tahiyat sebe- lalu berdimensi sangat luas, ber- bentuknya yang tulnya adalah jangka panjang, bahkan abadi, murni (meskipun salam kepada sama halnya dengan akibat buruk pemikiran Islam Tuhan, karena pelanggaran terhadap kebenaran ialah hasil budi Tuhan juga me- itu yang juga berjangka panjang, daya manusia mungkin abadi. ngucapkan sa- Muslim untuk lam kepada kita. memahami aga- Di surga nanti kita disambut oleh manya melalui kegiatan berpikir), Tuhan dengan salam; salâmun maka dengan sendirinya inovasi qawlan min rabb al-rahîm (Salam dalam bidang pemikiran itu selalu sebagai ucapan dari Tuhan Yang dimungkinkan, bahkan dituntut Mahakasih). Karena itu, kita juga dari masa ke masa. Jadi diperlukan mengucapkan salam. Kemudian pola berpikir yang mengenal de- kita ucapkan salam kepada Nabi ngan jelas apa yang dilarang dan dan kepada diri kita sendiri. Semua apa yang dibolehkan, dalam satu itu adalah perkembangan ruhani format yang mengenal dengan jelas yang sangat penting yang tidak pula mana yang agama murni dan pernah diajarkan. Jadi, pendidikan mana yang budaya. Dengan kata
716 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
lain, format inovasi itu menjadi kalau suatu masyarakat Islam me- kurang lebih sebuah penggantian miliki warisan intelektual yang kalimat dari kaidah-kaidah Ushul mapan, lalu mampu mengembang- Fiqih: Inovasi dalam agama tidak kan secara kreatif seperti dikehendaki dibenarkan, sedangkan inovasi oleh kata-kata hikmah berikut ini, dalam budaya dianjurkan. Meski- “Memelihara yang lama yang baik, pun format serupa itu sesungguh- dan mengambil yang baru yang lebih nya sangat standar dalam Islam, baik”. namun, menurut pengamatan dan Kesempatan dan harapan inovasi pengalaman, untuk kebanyakan disebabkan oleh adanya berbagai orang tidaklah begitu jelas. Dan ini, gerakan pembaharuan dalam Islam seperti sudah diisyaratkan di muka, pada awal abad ini. Sejak Haji Mis- merupakan tantangan inovasi. kin pulang dari Makkah dan men- Sebenarnya negeri kita memberi dorong lahirnya gerakan Padri di kesempatan dan harapan yang sa- Sumatra Barat, kemudian muncul- ngat baik untuk berlangsungnya nya gerakan-gerakan reformasi de- inovasi-inovasi. Kesempatan dan ngan pembentukan lembaga dan harapan itu, antara lain, merupakan organisasi modern (model Barat) hikmah dari kenyataan bahwa pe- seperti Muhammadiyah, Persis, dan mikiran Islam di Indonesia belum Al-Irsyad, ide-ide inovasi sudah terlalu “established” atau mapan. Dari cukup dikenal di negeri kita. Karena satu segi, tidak adanya warisan pola itu agenda inovasi keislaman di pemikiran yang mapan itu memang negeri kita di segala bidang, ter- dapat dipandang sebagai kerugian, masuk di bidang pemikiran, tidak karena berarti kemiskinan inte- akan terlalu jauh dari pengulangan lektual. Tetapi, dari segi lain, dapat agenda berbagai gerakan reformasi merupakan faktor yang mengun- yang lalu, dengan beberapa pe- tungkan, karena berarti terbuka lebar nekanan, penegasan, dan peningkat- kemungkinan mengembangkan an beberapa segi yang sebelum ini pikiran-pikiran baru dan segar. agaknya luput dari penglihatan, Sebab, jika kita salah mempersepsi atau kurang mendapat perhatian, masa lalu, suatu warisan pemikiran dengan tekanan yang lebih kuat yang mapan dapat mempunyai efek akan pentingnya kesadaran meng- pembelengguan dan pembatasan apresiasi kekayaan intelektual Islam inovasi dan kreativitas, seperti internasional. Garis besar agenda itu dengan mudah dapat disaksikan kira-kira demikian: wujudnya pada banyak masyarakat 1. Kembali kepada Kitab Suci negeri Muslim. Tentu amat ideal dan Sunnah Nabi. Ini adalah
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 717
dalil klasik para pembaharu perti pembebasan dari mito- sejak Ibn Taimiyah menguman- logi, pemusatan kesucian (tas- dangkannya dengan lantang bîh atau taqdîs) hanya kepada tujuh abad yang lalu. Seruan Allah (hanya Dia yang bersifat itu mengisyaratkan penegasan Subbûh, Quddûs, Mahasuci, bahwa agama yang benar ialah Mahasakral), kemudian me- hanya yang ada dalam, atau mandang alam raya sebagai sesuai dengan, ajaran Kitab objek yang terbuka, yang me- dan Sunnah. Maka dalil itu rupakan ayat-ayat kawnîyah juga membawa akibat program yang harus dibaca, benar-benar usaha pemberantasan bid‘ah, bisa dijalankan. Dengan demi- yaitu sesuatu yang sebenarnya kian selain Allah, harus didemi- bukan agama tapi dianggap tologisasi, didesakralisasi, dan agama; didevaluasi. Sebagai misal, 2. Mempertegas dengan jelas ma- lambang Garuda bagi negara na perkara yang benar-benar dan Ganesha bagi ITB, yang agama, dan mana pula yang “bekas” mitologi Hindu, yang sesungguhnya aspek kultural telah didevaluasi dan menjadi dari agama. Persoalan mutlak- hanya bernilai dekoratif-or- nisbi yang telah dibahas di atas namental belaka; ada dalam kaitannya dengan 5. Bergandengan dengan itu ialah hal ini; kesadaran bahwa Allah adalah 3. Menggunakan sejarah sebagai Mahamutlak, sehingga tidak sumber ilmu pengetahuan, se- mungkin hakikat-Nya dipa- hingga setiap penemuan dari hami oleh manusia yang nisbi orang-orang terdahulu menjadi ini. Penegasan dalam Kitab Su- dasar untuk melanjutkan dan ci bahwa Allah itu tidak seban- mengembangkan lebih maju. ding atau analog dengan apa Belajar dari sejarah ini merupa- pun adalah sentral sekali dalam kan perintah langsung dari sistem paham Ketuhanan Is- Allah untuk memerhatikan lam. Karena itu harus disadari sunnatullah. Termasuk di sini implikasinya yang jauh dan ialah keharusan mempelajari mendalam, yaitu bahwa manu- secukupnya warisan kekayaan sia tidak boleh memutlakkan intelektual Islam; sesuatu kecuali Allah. Memut- 4. Mempertegas inti agama Islam, lakkan sesuatu selain Allah yaitu Tawhîd, sehingga impli- adalah sama dengan mengang- kasinya yang amat prinsipil se- kat sesuatu itu setaraf dengan
718 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Allah, yang jelas merupakan maupun sosial. Semua kegia- suatu kemusyrikan (Q., 112: tannya dalam berbudi daya ha- 4; Q., 42: 11; dan Q., 16: 74); ruslah berasaskan semangat ke- 6. Allah adalah asal dan tujuan sadaran akan kehadiran Tuhan hidup manusia (innâ lillâhi wa dalam hidup dan keinginan innâ ilayhi râji‘ûn). Karena itu, mencapai perkenan-Nya (Q., Allah harus menjadi pusat 9: 108-9); pandangan hidup manusia dan 8. Menggalakkan ijtihâd sebagai orientasi kegiatannya. Tetapi suatu kemestian. Jika ijtihâd karena Allah tidak mungkin merupakan usaha terus-me- diketahui, maka orientasi hi- nerus dengan penuh kesung- dup kepada-Nya itu tidak guhan untuk menangkap pesan untuk “mengetahui” secara agama dan bagaimana mewu- “gnostik” akan hakikat-Nya, judkan pesan itu dalam kaitan- melainkan demi memperoleh nya dengan kenyataan ruang perkenan atau ridla-Nya belaka. dan waktu, maka meninggalkan Maka persoalannya ialah bagai- ijtihâd berarti menganggap mana manusia terus-menerus persoalan sudah selesai dan kita mendekati Allah (taqarrub ilâ semua “sudah sampai”. De- Allâh) dengan menempuh jalan ngan perkataan lain, itu berarti (shirâth, sabîl, syarî‘ah, tharîqah, suatu klaim kemutlakan ten- minhâj, mansak, yang kese- tang apa yang telah dicapai dan muanya mengandung makna ada di tangan, padahal semua- “jalan”) menuju kepada-Nya. nya hasil usaha manusia sendiri Jadi, seorang Muslim harus yang nisbi belaka; terus bergerak, dinamis, tidak 9. Menyadari bahwa ilmu tidak kenal berhenti. Sebab berhenti mempunyai batas (limit), se- berarti menganggap diri telah bab batas ilmu ialah ilmu Allah “mencapai” Kebenaran Yang Swt. yang tak terjangkau oleh Mutlak; siapa pun dari makhluk-Nya 7. Mencapai derajat takwa kepada (Q., 18: 109 dan Q., 31: 27). Allah dan ridla-Nya, yang juga Yang ada pada manusia ialah dinamakan jiwa rabbânîyah, “perbatasan” (frontier) dari ilmu ribbîyah—semangat Ketuha- yang dikembangkan manusia nan. Disebutkan dalam Kitab sendiri. Oleh karena itu, sesuai Suci bahwa takwa adalah asas dengan prinsip ijtihâd, manusia yang benar bagi bangunan ke- harus selalu berusaha untuk hidupan manusia, individual menembus perbatasan itu de-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 719
ngan temuan-temuan baru dan antara keduanya itu meng- kreasi-kreasi baru. Manusia hasilkan prinsip musyawarah harus inovatif dan kreatif, wa- dalam semangat memberi dan laupun harus tetap diiringi de- menerima, saling berpesan ngan penuh kesadaran akan tentang kebenaran, dan saling kenisbiannya sehingga mem- berpesan tentang ketabahan buatnya selalu mungkin salah. menegakkan kebenaran itu; Tetapi dengan niat yang tulus 11. Mempertegas prinsip kenisbian guna mencapai ridla Allah, ke dalam (relativisme internal). suatu kegiatan ijtihâd harus di- Karena itu harus ada toleransi lakukan tanpa takut salah, se- dan sikap menahan diri dari bab takut salah adalah justru merendahkan orang seiman, kesalahan yang lebih berba- yaitu sikap yang dalam Kitab haya. Penting sekali mengha- Suci disebut sebagai tindakan yati sabda Nabi yang terkenal, pertama dalam rangka mene- bahwa orang yang berijtihad, gakkan persaudaraan berdasar- jika benar, akan mendapat dua kan iman. pahala; dan jika salah, masih 12. Dan sesuai dengan prinsip akan mendapat satu pahala. Ini Islam tentang kemanusiaan, adalah dorongan yang amat maka dalam lingkup masyara- kuat untuk berkreasi dan ber- kat yang meliputi pula golong- inovasi; an-golongan bukan Muslim, 10. Mengembangkan ide-ide keter- paham kemajemukan masyara- bukaan yang sangat terkait kat harus dijaga sebaik-baiknya, dengan prinsip amat penting, dengan menumbuhkan tole- yaitu keharusan seseorang se- ransi, sikap menghargai orang nantiasa bersedia mendengar- lain, dan mengakui hak ma- kan pendapat orang lain de- sing-masing untuk bereksis- ngan hati terbuka. Apalagi tensi menurut keyakinannya. disebutkan dalam Kitab Suci Itulah prinsip agung yang di- bahwa sikap terbuka itu me- letakkan Nabi dalam dokumen rupakan indikasi adanya hi- yang terkenal sebagai “Konsti- dayah dari Allah (Q., 39: 17: tusi Madinah” yang diteruskan 18). Dan karena “keharusan ‘Umar dalam dokumen Aelia mendengar” merupakan suatu untuk Yerusalem dan Syria sisi yang mensyaratkan adanya pada umumnya, kemudian di- sisi yang lain, yaitu “hak untuk terapkan dengan baik sekali berbicara”, maka gabungan oleh para khalifah. Sangat me-
720 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
wakili pelaksanaan prinsip ini kedamaian-Nya (Q., 29: 69 adalah pola kebijaksanaan plu- dan Q., 5: 16.) ralistik para khalifah di Spa- nyol, yang oleh Ibn Taimiyah dipuji sebagai pengikut maz- FRONT DALAM POLITIK hab Ahl Al-Madînah, mazhab yang paling absah. Kalau mau sukses, maka orang 13. Terakhir, karena kita tidak harus memperkecil front. Artinya mungkin mengetahui kebe- orang-orang yang potensial memusuhi naran mutlak yang ialah Allah itu harus dinetralisasi, tidak dihadapi itu sendiri, namun juga tidak sekaligus, karena kalau terlalu luas mungkin hidup tanpa rasa front-nya, diri sendiri akan hancur. makna kemudian berada dalam Mega itu sepertinya dulu dinasihati keraguan terus-menerus, maka supaya tidak terlalu banyak front. kebenaran yang kita tangkap Contoh, soal kasus Pak Harto; orang dalam diri kita harus diterima ini masih potensial sekali dukungan- sebagai kebenaran wujudi atau nya, uangnya pun masih 15 triliun. eksistensial yang secara nyata Mega menetralisasi dengan menyata- menyatu dengan diri kita, dan kan—apa sih sulitnya: “Saya tidak harus difungsikan sebagai mau menggugat Pak Harto.” Dengan pangkal usaha mendekatkan begitu saja keadaannya sudah netral. diri kepada Kebenaran Mutlak Atau, “Saya tidak mau mempersoalkan (Allah) dalam suatu jalan lurus Dwifungsi ABRI.” Itu netral. “Tidak yang dijaga dan diterangi oleh mau amandemen UUD 45.” “Tidak hati nurani (nûrânî, bersifat mau federalisme.” Itu juga netral, cahaya). Jadi kebenaran wujudi karena banyak sekali orang bersikukuh itu harus dijadikan titik tolak dengan negara kesatuan. Dengan bagi gerak mendekat (taqarrub) begitu, Mega tidak banyak musuh kepada Tuhan demi perkenan- dan licin. Dalam pepatah Arab juga Nya. Maka, wujud spesifik disebutkan “Kalau kamu mau sukses kebenaran yang nisbi itu de- dan mencapai hasil, rahasiakan semua ngan sendirinya tidak boleh rencanamu dari orang yang bersepatu dihayati sebagai final, dan di- dan dari orang yang bertelanjang kaki.” tuntut adanya usaha terus- Namanya juga taktik, masa dibilang- menerus dan bersungguh- bilang pada orang. Maka, Amien Rais sungguh (mujâhadah) untuk itu harus membaca teori-teori me- menemukan berbagai jalan me- ngenai siasat yang mengatakan bahwa nuju kepada-Nya dan kepada yang berbahaya itu bukan prajurit
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 721
yang sok berani dan nongol, ditembak FUNDAMENTALISME ISLAM dari jauh mati, tetapi mereka yang diam di belakang layar dan membuat Sekarang ini, umat Islam merasa- kalkulasi. Nah, kalau Mega banyak kan adanya serangan baru dunia penasihatnya, mungkin 300-an pen- Barat, melalui media pers, yang di- siunan militer, bagaimana Anda tidak kaitkan dengan apa yang disebut memperhitungkan itu. Karenanya, “fundamentalisme Islam”. Jelas bah- sekarang ini keadaan mulai berangsur- wa berbagai gejala sosial-politik angsur aman. Umat Islam itu tidak yang diungkap Barat sebagai gejala mengerti, kayak prajurit yang masih fundamentalisme Islam, itu dipan- gembira kalau ada peluru meletus. dang dan ditanggapi oleh sebagian besar umat Islam sebagai gangguan, jika bukan kekacauan. FUNDAMENTALISME Tetapi, masalahnya ialah adanya tendensi pers Barat untuk membuat Pada dasarnya inti ideologi fun- generalisasi gejala itu bagi seluruh damentalis adalah anti-Westernisme. dunia Islam yang tidak saja me- Hal ini ironis, sebab para pendu- rupakan suatu kepalsuan, melain- kung fundamentalisme anti-Wester- kan, lebih dari itu, suatu tindakan nisme adalah orang-orang yang ber- permusuhan. Padahal dunia Islam, pendidikan Barat. Namun di pihak dalam perkembangannya sekarang, lain, menurut Fazlur Rahman, pe- justru sedang berusaha mengem- ngetahuan fundamentalis Islam balikan masa lalunya yang cerah belakangan tentang Islam adalah yang nilai-nilainya justru sejalan dangkal. Ia mengatakan bahwa dengan nilai-nilai modern. Kalau fundamentalisme, “pada dasarnya, Bellah menyebut konsep politik merupakan fungsi orang bukan ahli; Islam sebagai sangat modern, bah- kebanyakan dari mereka adalah kan terlalu modern untuk zaman kalangan profesional seperti pe- dan tempatnya saat itu, maka secara ngacara, dokter, insinyur”. Fazlur logis harapan untuk dapat mene- Rahman melihat gejala ini sebagai rapkan nilai-nilai sosial-politik Islam sesuatu yang bisa membahayakan, tersebut (tanpa berarti mengambil- sebab dapat menimbulkan pemiskin- alih pelembagaan formalnya) men- an intelektual atas Islam modern. Ia jadi semakin besar di zaman mo- menyatakan bahwa kaum Muslim dern yang telah dirintis dan dirata- harus lebih menghargai warisan kan jalannya oleh Eropa Barat Laut. intelektual tradisional mereka. Misalnya, pluralisme modern dapat dengan mudah didukung oleh
722 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Islam yang cerah, yang menginsafi kurlah bahwa di kalangan kaum masa lalunya yang lebih utuh, Yahudi dan Barat sendiri selalu ada tanpa mitologi, yang telah menun- kelompok-kelompok yang memiliki jukkan segi-segi keinsafan dan rasa tertentu nilai- keadilan terhadap nilai sosial-po- sejarah, yang me- litik modern. ngakui utang bu- Tentang plura- di mereka kepada lisme, sering ki- umat Islam, se- ta menyimpul- perti dikatakan sa- kan dari pernya- lah seorang dari taan seorang mereka, dengan ahli sejarah di menggambarkan Barat tentang sis- betapa kaum Ya- tem sosial-politik hudi memperoleh di Spanyol setelah dibebaskan oleh keuntungan yang besar sekali de- Islam dan selama 500 tahun dipe- ngan tampilnya dunia Islam. rintah oleh kaum Muslim. Sebaliknya, setelah Semenanjung Iberia itu “dibebaskan kembali” FUNDAMENTALISME oleh kaum Kristen, maka yang KEAGAMAAN terjadi ialah berbagai tragedi yang Gejala-gejala sosial-psikologis dicatat oleh mereka yang bersang- sebagai akibat perubahan yang kutan dengan kepiluan dan cucuran sangat cepat dapat dengan mudah air mata. dimanipulasi untuk tujuan-tujuan Kalau umat Islam di seluruh tertentu. Hal ini disebabkan karena dunia sulit sekali menerima keha- gejala-gejala ini dengan sendirinya diran Israel, maka hal itu bukan saja diikuti perasaan kecewa, dendam, karena Israel dipandang sebagai dan keinginan emosional untuk wujud kelanjutan imperialisme Ba- melawan “kemapanan” (establish- rat yang memperlakukan dunia ment). Kemapanan di sini biasanya Islam secara semena-mena. Namun dianalogikan dengan pemerintah juga karena negara Yahudi itu tidak dan kelompok elite pengusa (ruling relevan untuk Timur Tengah, dan elite). tidak relevan untuk sejarah umat Tetapi, gejala-gejala tersebut ju- manusia, khususnya sejarah kaum ga dapat memotivasi timbulnya Yahudi sendiri dalam hubungan inisiatif dalam mencari faktor peng- mereka dengan umat Islam. Syu- imbang atau kompensasi. Di negeri
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 723
kita ini, pencarian faktor pengim- keagamaan—gejala keagamaan yang bang itu tersalurkan dalam berbagai negatif itu merupakan akibat lang- bentuk, baik negatif maupun posi- sung dari tidak adanya kemampuan tif. Sebagai contoh dari pengim- pada pihak agama di sana untuk bang yang negatif adalah muncul- mengikuti dan memberi makna nya sikap-sikap radikal, yang sering hakiki pada perubahan sebagai anti- dijadikan mediator untuk “mengisi” sipasi adanya proses modernisasi perasaan hampa tujuan dan makna yang cepat. Maka, fundamenta- hidup. Sedangkan contoh yang po- lisme di sana mempunyai ciri anti- sitif, yang paling menonjol, adalah intelektual yang kental dan banyak adanya fenomena kehidupan keaga- mencoba memutar balik jarum jam maan yang semarak. kemajuan ilmiah. Ini ditunjukkan Kehidupan keagamaan yang se- antara lain dengan adanya sikap marak itu dengan sendirinya ber- menentang teori evolusi dan hanya nilai sangat positif, karena agama berpegang pada teori kreasi secara itu—sepanjang sejarah umat manu- dogmatis. Sebagai wujudnya, fun- sia—memang berfungsi sebagai damentalisme menawarkan pan- “tempat simpanan makna” (reposi- dangan keagamaan yang serba- tory of meaning) bagi hampir semua sempit, fanatik, dan tidak toleran. orang. Tetapi, jika ia hanya merupa- Fundamentalisme di sini hanya kan “pelarian” dari suatu krisis sosial memahami agama sebagai deretan tertentu, atau jika suatu amalan ke- diktum-diktum mati dan kaku serta agamaan tidak disertai dengan simplistik, dan sebagai larangan- usaha sungguh-sungguh sebagai larangan tidak rasional, tanpa mem- wahana memahami makna hidup beri peluang untuk adanya pertanya- yang hakiki, maka agama menjadi an dan “penanyaan”. Obsesi kaum hanya bersifat palliative, yaitu mem- fundamentalis di sana adalah me- beri hiburan palsu atau bersifat de- maksa orang lain mengikuti kelom- ceptive (menipu). pok mereka. Rekruitmen anggota Sikap keagamaan yang palliative baru dilakukan melalui usaha-usaha dapat kita temukan tidak hanya pa- cuci otak dan deprogramming, untuk da bangsa-bangsa kurang maju, menghasilkan mindset yang tegar bahkan dalam masyarakat maju pun dan taat secara mutlak tanpa sikap sikap ini menggejala dengan hebat kritis. Mereka tidak tertarik pada yang terlihat pada fundamentalisme usaha jujur dan sejati untuk men- keagamaan. Di Amerika Serikat— cari makna hidup. suatu negeri yang menjadi asal Karena sikap fanatisme dan eks- mula dan pusat fundamentalisme klusivisme ini, maka kaum funda-
724 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
mentalis selalu menjadi sumber dan itu (yaitu posisi manusia sebagai pembela tindakan-tindakan anti- khalifah atau pengganti Tuhan di sosial. Seperti yang pernah diper- bumi) diberikan karena manusia lihatkan oleh kelompok-kelompok dikaruniai kemampuan mengenal People’s Temple, Yahweh ben Yahweh, dan memahami lingkungan hidup- Christian Identity, Children of God, nya (mengetahui “nama-nama selu- dan Jehovah Witnesses. ruhnya”), dan tidak diberikan kepa- Dari gambaran di atas, jika kita da malaikat meskipun sangat reli- dalam Pembangunan Jangka Pan- gius (senantiasa bertasbih untuk jang Tahap II nanti benar-benar ber- memuji Tuhan dan mengkuduskan- hasil mencapai tingkat perkembang- Nya, [Q., 2: 31-33]). Tetapi meski- an seperti yang ada pada negeri-ne- pun telah mempunyai ilmu penge- geri maju, maka sebagai konsekuen- tahuan, Adam tidak kebal dari ke- sinya kita harus mengantisipasi ter- mungkinan menempuh hidup se- jadinya krisis-krisis sosial budaya se- sat. Ia tidak dapat menahan diri perti gejala fundamentalisme itu. dari dorongan nafsunya, dan masih Barangkali memang tetap tersedia dapat tergoda oleh setan untuk me- jalan untuk menghindari, tetapi je- langgar larangan Tuhan. Adam dan las memerlukan strategi yang tidak istrinya, Hawa jatuh dari hidup hanya terbatas pada dorongan untuk penuh kebahagiaan di surga (Arab: mempraktikkan ajaran agama dalam jannah, yaitu kebun atau taman), arti ritual (ibadah) semata. Melainkan, dan harus turun dari sana untuk juga memerlukan strategi untuk men- menempuh hidup penuh hambatan dorong tumbuh suburnya keinsafan dan kesulitan. akan makna hidup melalui pemaham- Tetapi Allah masih menunjuk- an dan apresiasi ajaran keagamaan yang kan kasih-Nya kepada Adam, de- lebih luas dan mendalam. Namun, ngan memberinya berbagai ajaran sebelum masuk dalam pembahasan (Kalîmât). Ajaran itu menjadi pe- itu, ada baiknya kita mulai dengan tunjuk bagi Adam dan keturunan- membahas kaitan antara perubahan nya, sehingga mereka daapt me- dan masalah keagamaan sebagai nempuh hidup tanpa perasaan ta- “repository of meaning” tersebut. kut dan kuatir (Q., 2: 35-39). Kalî- mât itulah, sepanjang yang disebut- kan Kitab Suci, bentuk permulaan FUNGSI KEKHALIFAHAN ajaran hidup dari Tuhan kepada manusia, dan dengan begitu juga Peradaban adalah fungsi kekhali- merupakan agama yang pertama. fahan umat manusia. Kekhalifahan Dari penuturan sekitar Adam (dan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 725
istrinya, Hawa) dapat disimpulkan 2,5 persen, sedangkan pajak bersifat bahwa agama, atau lebih tepatnya, progresif. Ia bisa mencapai 40 per- berbagai ajaran Kalîmât dari Tuhan sen. Memang ini masalah khilâfîyah. itu adalah untuk melengkapi manu- Kita tidak bisa berharap semua sia agar ilmu pengetahuan yang orang berpendapat sama. Tetapi, menjadikannya diangkat sebagai setidaknya, orang seperti Ibn Tai- penguasa di bumi tidak justru miyah cenderung berpandangan membuatnya se- seperti itu. sat dan menjeru- Pada zaman muskannya ke- Rasulullah dan pada kesengsara- “Tangan (kekuasaan) Allah be- Abu Bakar—te- an. Atau, dalam serta jamaah (kelompok terbesar tapi lebih terlihat bahasa kontem- masyarakat).” pada zaman Abu porer, orientasi (Hadis) Bakar—zakat ilmiah manusia merupakan pen- dilengkapi de- dapatan negara. ngan, dan harus dibimbing oleh, Karena itu, keputusan untuk me- nilai ruhaniah, yaitu nilai yang merangi orang-orang murtad di memancar dari rasa makna paling Yamamah, lebih banyak disebabkan mendalam dan sejati dari hidup oleh persoalan zakat ini. Tegasnya, manusia, berasaskan kesadaran mereka diperangi karena menolak sebagai makhluk yang berasal dari membayar zakat. Hal itu terlihat Tuhan dan pasti akan kembali pada sumpah yang dikatakan Abu kepada-Nya (Innâ lillâhi wa innâ Bakar, “Pasti aku perangi mereka ilayhi râji’ûn [Q., 2: 156]). meskipun hanya persoalan seutas tali unta.” Hal ini berarti, jika seutas tali unta pernah diberikan kepada Nabi, demikian pula seharusnya FUNGSI ZAKAT pada masa Abu Bakar. Bagi umat Islam, wajib pajak Tindakan Abu Bakar ini, me- kadangkala berbenturan dengan nurut hemat penulis, tepat sekali. zakat. Ada yang berpendapat bahwa Walaupun pada saat itu ‘Umar zakat itu pajak. Artinya, kalau orang sangat keberatan, tetapi pada akhir- sudah membayar zakat, ia tidak nya dia juga setuju. Kalau melihat perlu lagi membayar pajak. Apalagi dari situ, maka pajak dapat dikata- persentase besarnya zakat lebih kecil kan paralel dengan zakat, yakni dari pajak. Kita tahu bahwa zakat sebagai sumber penghasilan negara. itu hanya wajib dikeluarkan sebesar Dengan kata lain, ada preseden
726 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
historis yang dapat dijadikan sum- Untuk itu ditugaskan kepada se- ber untuk melihat zakat sebagai orang Alim, yaitu Abu Yusuf ibn pajak. Tetapi dalam perkembangan Ya‘qub, untuk menulis teori Islam selanjutnya tidak ada lagi. Lebih- tentang pajak (kharrâj). Maka di- lebih ketika khalifah Harun Al- tulislah buku yang berjudul Khar- Rasyid berhasil membangun lem- râj, selain berisi tentang pajak juga bah di sekitarnya sebagai sumber memuat masalah fiqih. Itulah buku penghasilan negara yang sangat yang pertama mengenai masalah produktif, yang kelak menjadi zakat dan menjadi model buku- pangkal keemasan ‘Abbasiyah. buku fiqih selanjutnya, dan kemu- Sebelumnya, ‘Umar sebenarnya dian menjadi “komendium” hukum juga sudah melakukan rintisan se- Islam. Kalau dilihat dari situ, maka rupa dengan melakukan land re- zakat menjadi semacam ritus kesuci- form. Kita tahu bahwa tanah itu an (ritual sakral), seperti shalat, asal mulanya dari rampasan perang, karena negara sudah mempunyai di mana pihak yang menang (dalam penghasilan yang jauh lebih besar hal ini tentara) itulah yang mengu- daripada zakat. asainya. Dengan adanya land reform Zakat kemudian dilihat sebagai ini, para pekerja tanah mempunyai tindakan kesalehan pribadi, yang semangat yang besar untuk meng- hubungannya lebih cenderung ke- garap tanahnya, sehingga tanah- pada Tuhan. Di dalam Al-Quran tanah tersebut menjadi produktif. lebih diutamakan shalat daripada Hal ini terjadi karena tanah tersebut zakat. Menurut tafsir ‘Abdullah ibn sudah menjadi hak milik mereka. Anas, keimanan harus menghasilkan Padahal sebelumnya mereka hanya dimensi kemanusiaan. Dalam shalat, pekerja pada bangsawan-bangsawan “Allâhu Akbar” dilukiskan sebagai Parsi yang sangat menindas. Di permulaan, sedangkan “Assalâmu- samping itu, yang diurus tidak ha- ‘alaykum” sebagai akhir. Apabila nya masalah pemilikan, tetapi juga diamati, ada semacam hubungan masalah-masalah teknis, seperti organik. Dalam bahasa sekarang, irigasi. Sehingga kelak lembah ter- orang yang mempunyai kesadaran sebut menjadi sangat produktif. hidup yang bermakna transendental Kemudian muncul persoalan, seharusnya terefleksi ke dalam ke- bagaimana menetapkan pajaknya. sadaran horizontal, semacam kepe- Nah, di situ mulai ada perkataan dulian sosial, atau social control. pajak yaitu kharrâj. Jadi di sini Di situ memang kelebihan Is- terjadi pembedaan antara zakat an lam. Ia merefleksikan doktrin ke sich dengan pajak tanah (kharrâj). wilayah yang lebih konkret. Zakat
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 727
merupakan masalah yang konkret, yang tidak bergantung dengan pe- karena ia merupakan wujud dari merintah. Di situ zakat dapat di- kepedulian sosial, sehingga umat pergunakan. Karena itu, fungsi Islam seharusnya maju dengan per- zakat relevan sekali sebagai media masalahan ini. Kalau diterjemahkan untuk pemberdayaan masyarakat. ke dalam konteks modern, maka berarti harus ada perbaikan untuk memajukan masyarakat dengan menggunakan zakat. Meskipun kalau dianalogikan, zakat—berkait- an dengan al-ashnâf al-tsamâni- yah—akan lebih banyak menyang- kut masalah orang miskin.tetapi, zakat juga dapat dijadikan sebagai modal untuk memperkuat civil service, yang salah satu cirinya ada- lah independensi. Artinya, suatu gerakan (movement) atau institusi