Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH METODE BERCERITA (STORY TELLING) TERHADAP PERUBAHAN

TINGKAT NYERI TINDAKAN SKINTEST PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RSUD


AMBARAWA

Ernawati*), Sri Hartini**)

*) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang **) Dosen
Jurusan Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang

ABSTRAK

Sakit dan dirawat dirumah sakit seringkali menjadi krisis utama yang tampak pada anak. Skintest
merupakan salah satu prosedur invasif yang sering dilakukan pada anak yang mengalami
hospitalisasi dan dapat mengakibatkan rasa nyeri. Metode bercerita adalah salah satu tehnik
distraksi untuk mengurangi rasa nyeri pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh metode bercerita (story telling) terhadap perubahan tingkat nyeri tindakan skintest pada
anak usia sekolah di RSUD Ambarawa. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 35
responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan quasy experimen one group pre
post test without control. Penelitian dengan rancangan sekelompok subjek diberi intervensi tanpa
ada pembanding. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat nyeri menggunakan lembar
observasi. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien anak usia sekolah yang mengalami nyeri
skintest. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian nilai Z scor 4.481
dengan hasil p value =0,000 (α< 0,05) berarti ada pengaruh yang signifikan antara terpai
bercerita terhadap skala nyeri anak usia sekolah selama tindakan skintest. Terapi bercerita bisa
mengurangi tingkat nyeri anak usia sekolah, dari nyeri sedang sampai nyeri ringan. Rekomendasi
hasil penelitian ini diharapkan perawat dapat mengaplikasikan metode bercerita (story telling)
pada anak yang dilakukan tindakan invasive (skintest) di rumah sakit. .

Kata kunci : metode bercerita, skala nyeri anak usia sekolah, skintest

ABSTRACT

Being sick and hospitalized often becomes the main crisis shown by children. Skintest is one of
the invasive procedures often done in children who are hospitalized and it can result pain. Telling
stories method is one of the distraction techniques to decrease pain in children. The aim of this
research is to find out the impact of story-telling towards the changis of pain level of skintest in
school children in RSUD Ambarawa. The number of samples is 35 respondents with quasy
experiment one group pre post test without control sample taking. This research designs a group
of subjects given intervention without comparing. The level of pain is measured by using
observation sheet. The subject of the research is school children patients who experience skintest

Pengaruh Metode Bercerita (Story Telling) Terhadap Perubahan Tingkat… (Ernawati) |1


pain. Statistic test us Wilcoxon test. The result is z score 4,481 with p value = 0,000 (α < 0,05)
means there is a significant impact between story telling therapy towards pain scale on school
children as long as skintest action. Telling stories can decrease pain level on school children,
from medium pain to light pai. The recommendation of this research it is expected that the nurses
are able to apply story telling method to children who undergo invasive action (skintest) in
hospitals.

Keyword : story telling method,pain scale on school children, skintest

PENDAHULUAN keterampilan koping dalam menangani


stress (Nursalamet all, 2008, hlm.17).
Anak merupakan dambaan setiap keluarga.
Selain itu setiap keluarga juga Penelitian Iswara (2014) di Rumah Sakit
mengharapkan anaknya kelak bertumbuh Islam Surabaya didapatkan hasil tingkat
kembang optimal (sehat fisik, mental/ nyeri sebelum diberikan metode bercerita
kognitif, dan sosial), dapat dibanggakan, sebesar 0 anak tidak merasa nyeri dengan
serta berguna bagi nusa dan bangsa. persentase 0%, 10 anak sedikit nyeri dengan
Perhatian orang tua akan menentukan masa persentase 31,2%, 8 anak sedikit lebih nyeri
tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 2013, dengan persentase 25,0%, 5 anak lebih nyeri
hlm.2). Tumbuh kembang merupakan proses lagi dengan persentase 15,6%, 6 anak sangat
yang berkesinambungan yang terjadi sejak nyeri dengan persentase 18,8%, 3 anak nyeri
konsepsi dan terus berlangsung sampai paling parah dengan persentase 9,4% dari 32
dewasa. anak dengan persentase 100,0%, kemudian
untuk tingkat nyeri sesudah metode bercerita
Sakit dan dirawat dirumah sakit merupakan pada anak yang terpasang infus di Rumah
krisis utama yang tampak pada anak. Jika sakit Islam Surabaya didapatkan hasil nyeri
seorang anak dirawat di rumah sakit, maka sesudah diberikan metode bercerita
anak tersebut akan mudah mengalami krisis sebanyak 13 anak tidak merasa nyeri dengan
karena anak mengalami stress akibat persentase 40,6%, 9 anak sedikit nyeri
perubahan baik terhadap status kesehatannya dengan persentase 28,1%, 7 anak sedikit
maupun lingkungannya dalam kebiasaan lebih nyeri dengan persentase 21,2%, 3 anak
sehari-hari dan anak mempunyai sejumlah lebih nyeri lagi dengan persentase 9,4%.
keterbatasan dalam mekanisme koping Dari jumlah 32 anak prasekolah dengan
untuk mengatasi masalah maupun kejadian- persentase 100,0%.
kejadian yang bersifat menekan. Reaksi
anak dalam mengatasi krisis tersebut
dipengaruhi oleh tingkat perkembangan
usia, pengalaman sebelumnya terhadap METODE PENELITIAN
proses sakit dan dirawat, sistem dukungan Rancangan penelitian ini menggunakan
(support system) yang tersedia, serta Quasy eksperimen. Populasi dalam

2 | Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan


penelitian ini adalah anak usia sekolah di Winahyu (2013), dengan judul Pengaruh
RSUD Ambarawa. Teknik pengambilan terapi bercerita terhadap skala nyeri anak
sampel penelitian ini menggunkan teknik usia prasekolah selama tindakan
quasy eksperimen one group pre post test pengambilan sampel darah vena, dengan
without control. Jumlah sampel pada hasil penelitian disimpulkan bahwa
kelompok ini adalah 35responden. Alat berdasarkan tingkat kematangan,
pengumpulan data dalam penelitian ini semakin cukup usia, tingkat kematangan
adalah lembar observasi wajah Wong-Baker. dan kekuatan seseorang akan lebih
Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. matang dalam berfikir logis, selain itu
pengalaman dan kematangan jiwa
seseorang disebabkan semakin cukupnya
HASIL PENELITIAN usia dan kedewasaan dalam berfikir dan
bekerja.
1. Gambaran karakteristik responden
berdasarkan usia Tabel 4.2
Karakteristik responden
Tabel 4.1 Berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik responden
Berdasarkan usia Jenis F %
kelamin

Jenis F % Laki-laki 15 42,9


kelamin Perempuan 20 57,1
Laki-laki 15 42,9 Total 35 100,0
Perempuan 20 57,1
Total 35 100,0
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
jenis kelamin perempuan sebanyak 20
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak atau 57,1% lebih besar
usia responden paling banyak usia 7 dibandingkan jenis kelamin laki-laki
tahun berjumlah 8 anak (22.9%), dan yaitu 15 anak atau 42,9%. Dari hasil
usia 6 tahun berjumlah 7 anak (20.0%). penelitian ini didapatkan bahwa jumlah
Pada penelitian ini jumlah terbanyak responden perempuan lebih banyak dari
responden mengalami nyeri berumur 6 pada laki-laki dikarenakan jumlah
sampai 8 tahun. Hal ini dikarenakan responden di ruang Dahlia RSUD
anak merasa cemas dahulu sebelum Ambarawa dengan jenis kelamin
dilakukan tindakan. Anak akan perempuan lebih banyak dari pada laki-
berimajinasi jika nanti jarum yang laki.
dimasukkan ke dalam tubuh akan sangat
menyakitkan.

Penelitian ini juga didukung dengan


penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Pengaruh Metode Bercerita (Story Telling) Terhadap Perubahan Tingkat… (Ernawati) |3


Tabel 4.3 Tabel 4.4
Karakteristik responden Karakteristik responden
Berdasarkan tingkat nyeri sebelum Berdasarkan tingkat nyeri sesudah
diberikan tehnik bercerita (story telling) diberikan tehnik bercerita (story telling)

Tingkat F %
Tingkat nyeri F % H
Nyeri ringan (skor 1- 17 48,6 Nyeri
3)
a
Tidak nyeri 5 14.3
s 25 72,4
Nyeri sedang (skor 4- 18 51,4 Nyeri ringan
i 5 14,3
6) Nyeri sedang
l 35 100,0
Total
Total 35 100,0
penelitian menunjukkan bahwa
responden yang tidak mengalami
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri berjumlah 5 anak (14.3%),
jumlah responden yang mengalami nyeri yang mengalami nyeri ringan
ringan sebanyak 17 anak (48.6%) sebanyak 25 anak (72.4%)
sedangkan yang mengalami nyeri sedang
sedangkan responden yang
18 anak (51.4%). Pada penelitian ini
mengalami nyeri sedang sebanyak 5
didapatkan jumlah responden yang
anak (14.3%). Pada penelitian ini
mengalami nyeri sedang lebih banyak
didapatkan jumlah responden yang
dibandingkan dengan responden yang
mengalami nyeri ringan lebih
mengalami stres ringan.
banyak dibandingkan dengan
Hasil penelitian memberikan gambaran responden yang mengalami nyeri
bahwa sebagian besar responden sedang dan tidak mengalami nyeri.
mengalami nyeri yang sangat Penelitian ini juga didukung dengan
mengganggu pada saat dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh
pemberian antibiotik (skintest). Amalia (2014), dengan judul
Munculnya nyeri sangat berkaitan Pengaruh metode bercerita dalam
dengan adanya stimulus penghasil nyeri menurunkan nyeri pada anak
yang mengirimkan impuls melalui prasekolah yang terpasang infus di
serabut saraf perifer (Muttaqin, 2011, Rumah Sakit Islam Surabaya,
hlm.502). dengan hasil analisis bivariate
menunjukkan bahwa ada perbedaan
tingkat nyeri yang dialami anak
sebelum dan sesudah tehnik
bercerita dengan p signifikan =
0,0000 pada α= 0,05. Kesimpulan
ada perbedaan yang signifikan pada
tingkat nyeri sebelum dan sesudah

4 | Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan


bercerita. Bercerita mampu Penelitian ini juga didukung dengan
mengurangi tingkat nyeri anak usia penelitian Mariyam, (2011) dengan
sekolah, dari nyeri ringan sampai judul pengaruh guided imagery
nyeri sedang. terhadap tingkat nyeri anak usia 7-
13 tahun saat dilakukan pemasangan
Tabel 4.5 infus di RSUD Kota Semarang
Karakteristik responden dengan hasil penelitian
Sebelum dan sesudah menunjukkan ada perbedaan yang
diberikan tehnik bercerita (story signifikan tingkat nyeri setelah
telling) intervensi (p-value= 0,005).
Berdasarkan hasil penelitian ini,
pengaruh guided imagery dapat
diterapkan pada asuhan keperawatan
anak yang dirawat di rumahsakit.

SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan 1. Berdasarkan karakteristik responden


bahwa tingkat nyeri sebelum sebagian besar dapat diketahui
pemberian intervensi mempunyai bahwa dari 35 responden usia paling
nilai median 4.00, mode 3, minimum banyak usia 7 tahun berjumlah 8
2, maksimum 6. Tingkat nyeri anak (22.9%), dan usia 6 tahun
sesudah pemberian intervensi berjumlah 7 anak (20.0%). Pada
mempunyai nilai median 2.00, penelitian ini jumlah terbanyak
mode2, minimum 0, maksimum 4. responden mengalami nyeri
Hasil uji wilcoxon didapatkan p- berumur 6 sampai 8 tahun. Jenis
value= 0,000 (α<0,05). nilai Z kelamin sebagian besar perempuan
hitung sebesar 4,481 yang sebanyak 20 anak atau 57,1% lebih
merupakan nilai mutlak, maka Ha besar dibandingkan jenis kelamin
diterima artinya ada pengaruh laki-laki yaitu 15 anak atau 42,9%.
pemberian tehnik bercerita terhadap 2. Tingkat nyeri sebelum diberikan

perubahan tingkat nyeri skintest tehnik bercerita (story telling)


pada anak usia sekolah di RSUD didapatkan hasil bahwa jumlah
Ambarawa. Hal ini membuktikan responden yang mengalami nyeri
bahwa tehnik bercerita (story ringan sebanyak 17 anak (48.6%)
telling) efektif dalam menurunkan sedangkan yang mengalami nyeri
tingkat nyeri pada anak yang sedang 18 anak (51.4%). Pada
mendapatkan tindakan invasif penelitian ini didapatkan jumlah
skintest. reponden yang mengalami nyeri
sedang lebih banyak dibandingkan
dengan responden yang mengalami

Pengaruh Metode Bercerita (Story Telling) Terhadap Perubahan Tingkat… (Ernawati) |5


stres ringan dengan jumlah lain yaitu case control study untuk
responden 35 anak rata-rata 3.69. dapat membandingkan tingkat nyeri
3. Tingkat nyeri setelah diberikan yang diberi tehnik bercerita, dan yang
tehnik bercerita (story telling) tidak diberi tehnik bercerita.
didapatkan hasil bahwa responden
yang tidak mengalami nyeri DAFTAR PUSTAKA
berjumlah 5 anak (14.3%), yang Adriana, Dian. (2011). Tumbuh
mengalami nyeri ringan sebanyak Kembang Dan Terapi Bermain
25 anak (72.4%) sedangkan Pada Anak. Jakarta: Salemba
responden yang mengalami nyeri Medika
sedang sebanyak 5 anak (14.3%)
dengan rata-rata 2.03. Amalia, (2014), dengan judul Pengaruh
4. Ada pengaruh tehnik bercerita (story metode bercerita dalam
menurunkan nyeri pada anak
telling) terhadap perubahan tingkat
prasekolah yang terpasang
nyeri tindakan skintest pada anak
infus di Rumah Sakit Islam
usia sekolah di RSUD Ambarawa
Surabaya
didapatkan p value 0,000 dan Z scor
www.stikeshangtuahsby.ac.id/v
4.481.
1/download.php?f=MANO%20
SKRIP.pdf dikutip pada
SARAN tanggal 5 juni 2017.
1. Bagi responden

Dapat memberikan informasi kepada


keluarga dan anak yang menjalani Aryani, ratna. (2009). Prosedur Klinik
perawatan agar dapat lebih nyaman Keperawatan Pada Mata Ajar
saat berada di rumah sakit. Kebutuhan Dasar Manusia.
2. Bagi institusi pelayanan kesehatan Jakarta: TIM
Dapat di aplikasikan sebagai
pertimbangan secara rasional untuk Asmadi. (2009). Tekhnik Prosedural
pendekatan pada anak dalam Keperawatan : Konsep dan
menurunkan tingkatn yeri. Aplikasi Kebutuhan Dasar
3. Bagi perkembangan ilmu keperawatan Klien. Jakarta: Salemba
Dapat memberi informasi bagi Medika.
perkembangan keperawatan tentang
metode bercerita pada anak yang Dahlan, M. Sopiyudin. (2013).
menglami nyeri. Statistik Untuk Kedokteran dan
4. Bagi peneliti selanjutnya Kesehatan. Jakarta : Salemba
Bagi peneliti selanjutnya dapat Medika
mengembangkan penelitian ini
menggunakan desain penelitian yang

6 | Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan


Dewi Winahyu (2013), dengan judul Anak 1. Jakarta: Salemba
Pengaruh terapi bercerita Medika
terhadap skala nyeri anak usia
prasekolah selama tindakan Hidayat, A.A. (2008).
pengambilan sampel darah Riset
vena Keperawatan dan Teknik
http://pmb.stikestelogorejo.ac.i Penulisan Ilmiah. Jakarta:
d/ejournal/index.php/ilmukeper Salemba Medika
awatan/article/viewFile/165/18
9 dikutip pada tanggal 5 juni Mariyam, (2011) dengan judul
2017. pengaruh guided imagery
terhadap tingkat nyeri anak usia
Dharma Kusuma Kelana. (2011). 7-13 tahun saat dilakukan
Metodologi Penelitian pemasangan infus di RSUD
Keperawatan. Jakarta: Trans Kota Semarang
Info Media lib.ui.ac.id/file?file=digital/202
81685T%20Mariyam.pdf
Hasdianah, H. R. (2012). Mikrobiologi. dikutip pada tanggal 5 juni
Yogyakarta: Nuha Medika 2017.

Hasdianah. (2014). Imunologi Maryanti, D. Sujianti. Budiarti, T.


Diagnosis dan Teknik Biologi (2011). Buku Ajar Neonatus,
Molekuler. Yogyakarta: Nuha Bayi & Balita. Cilacap
Medika
Mustofa, Bisri. (2015). Melejitkan
Hidayat, A. (2008). Pengantar Ilmu Kecerdasan Anak Melalui
Keperawatan Anak. Jakarta : Dongeng. Yogyakarta:
Salemba Medika Paranama Ilmu

. (2010). Metode Penelitian Muttaqin, Arif. (2011). Buku Ajar


Kebidanan dan Tekhnik Asuhan Keperawatan Klien
Analisa Data. Jakarta: Salemba dengan Gangguan Sistem
Medika Persyarafan. Jakarta: Salemba
Medika
. (2014). Metode
Penelitian Kebidanan dan
Teknik Analisa Data. Jakarta: Notoatmodjo, Soekidjo. (2012).
Salemba Medika Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineke
Cipta
Hidayat, A. Azis Alimul. (2009).
Pengantar Ilmu Keperawatan

Pengaruh Metode Bercerita (Story Telling) Terhadap Perubahan Tingkat… (Ernawati) |7


Nursalam, Rekawati Susilaningrum, Balita. Jakarta: Trans Info
Sri Utami. (2008). Asuhan Media
Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta: SalembaMedika Setiadi. (2013). Konsep dan Praktek
Penulisan Praktek
Nursalam. (2014). Metodologi Keperawatan, Edisi
Penelitian Ilmu Keperawatan. 2.
Jakarta: Salemba Medika Yogyakarta : Graha Ilmu

Perry & Potter. (2010). Fundamental Setiawan, A & Saryono. (2011).


Keperawatan. Jakarta : Metodologi Penelitian
Salemba Medika Kebidanan DIII, DIV, S1 dan
S2. Yogjakarta : Nuha Medika
Potter, P.A, dan Perry, A.G. (2007).
Buku Ajar Fundamental Soetjiningsih & Gde Ranuh. (2013).
Keperawatan : Konsep, Proses, Tumbuh Kembang Anak. Edisi
dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. 2. Jakarta: EGC
Alih Bahasa : Renata
Komalasari, dkk. Jakarta : EGC Sudarmadji, dkk. (2010). Tekhnik
Bercerita. Yogyakarta: PT
Prasetyo, Sigit Nian. (2010). Konsep Kurnia Kakam Semesta
Dan Proses Keperawatan
Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu Supardi S & Rustika. (2013).
Metodologi Riset Keperawatan.
Riyadi, S & Sukarmin. (2009). Asuhan Jakarta: TIM
Keperawatan Pada Anak. Edisi
Pertama. Yogyakarta : Graha Tamsuri, A. (2007). Konsep
Ilmu dan
Penatalaksanaan Nyeri.
Rosdahl, Caroline Bunker. (2014). Jakarta: EGC.
Buku Ajar Keperawatan Dasar.
Jakarta : EGC Wong, Donna L. ( 2008). Buku ajar
keperawatan pediatrik. Ed. 6.
Jakarta : EGC.
Rukiyah, A. Y. (2010). Asuhan
Neonatus Bayi Dan Anak
. (2008). Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik. Jakarta: EGC

8 | Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai