Anda di halaman 1dari 3

KELEBIHAN

No Batubara Air
Keberlimpahan. Batubara hampir ada secara
universal, dapat ditemukan di setiap benua Tenaga air merupakan sumber energi bersih
1 di lebih dari 70 negara, dengan cadangan yang terbarukan dan tidak mencemari Bumi
terbesar di Amerika Serikat, Rusia, China akibat emisi gas CO2 yang berbahaya
dan India
Sebagai energi terbarukan, energi air ini
tidak akan habis selama masih terdapat air
2 Sumber Energi yang Handal di Bumi ini. Selain itu dengan
memanfaatkan air maka akan terus terjadi
siklus
Modal Investasi Rendah. Modal investasi
Tenaga air merupakan sumber energi yang
yang dibutuhkan untuk pembangkit berbasis
3 jauh lebih stabil (konstan) dibandingkan
batubara relatif rendah, $ 1-2/watt pada
dengan tenaga angin dan tenaga surya
kapasitas termal.
Biaya rendah - Batubara merupakan salah
satu bentuk energi termurah sehingga
menjadi pilihan di negara-negara
berkembang seperti India dan China. Di
4
India ada kemungkinan untuk mendapatkan
batubara murah hanya $ 20/ton, sementara
harga internasional dari berbagai jenis
batubara di rentang $ 100/ton
5 Faktor Beban Tinggi
Potensi yang besar dibandingkan dengan
6
Minyak
KEKURANGAN
No Batubara Air
Ketika membicarakan kerugian tenaga air,
Emisi gas rumah kaca banyak orang yang menunjuk kerusakan
1
lingkungan yang dapat terjadi sebagai hasil
dari pembangunan bendungan
Kekurangan tenaga air dari segi ekonomi
meliputi biaya awal yang sangat besar untuk
membangun bendungan untuk pembangkit
listrik tenaga air, yang berarti bahwa
2 Kematian di Lokasi pertambangan batubara
pembangunan pembangkit listrik tenaga air
harus beroperasi setidaknya selama
beberapa dekade sebelum mulai membawa
keuntungan
Kerusakan alam di daerah sekitar tambang
3
batubara
Emisi dari bahan berbahaya seperti Sulfur
4 Dioksida, Karbon Monoksida, Merkuri,
Selenium, Arsenik
Method Waste Minimization : Spent Solvent

Untuk membuang limbah laboratorium, yang mungkin berbeda pada tempat yang
berbeda pula, cara yang sesuai bergantung pada tipe percobaan yang dilakukan dan bahan
kimia yang digunakan. Tetapi beberapa tipe limbah berbahaya yang dihasilkan tidak dapat
dibuang dalam bentuk aslinya dan harus diolah terlebih dahulu. Dengan bantuan proses
yang sesuai, limbah tersebut dapat dihilangkan sifat racunnya di tempat bahan tersebut
dihasilkan. Keuntungan dari penghilangan sifat racun juga mengurangi resiko kontaminasi
pada pekerja yang tidak berpengalaman dalam menanganinya bila terjadi kecelakaan
dengan limbah ini, oleh karena itu hal ini juga untuk menghindari resiko terhadap
kontaminasi lingkungan.
Penggunaan kembali limbah laboratorium dapat dilakukan, misalnya: untuk bahan kimia
yang telah digunakan setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh, hal ini
paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan. Pelarut organik seperti etanol, aseton,
kloroform dan dietil eter dikumpulkan di dalam laboratorium secara terpisah dan diperlakukan
dengan distilasi.
Kelompok penting dari limbah adalah bahan kimia sisa/residu yang biasanya di
kelompokkan sebagai limbah berbahaya. Senyawa ini dilarang untuk dibuang melalui
pengumpulan limbah publik atau melalui saluran air limbah yang umum. Tipe limbah yang
digolongkan sebagai limbah berbahaya harus dikumpulkan secara terpisah dan dikirimkan
oleh penghasilnya kepada perusahaan pembuangan yang telah disetujui. Penghasil limbah juga
harus mengirimkan data yang sesuai tentang tipe limbah berbahaya tersebut. Berdasarkan
tipe limbahnya, nilai ambang batas tertentu untuk kandungan dan sifat bahan kimia harus
dipatuhi. Senyawa yang hanya bisa dibuang dengan biaya tinggi harus dihindari, jika
dimungkinkan diganti dengan bahan pengganti yang sesuai, yang dapat dibuang dengan biaya
yang lebih efektif dan dengan cara yang ramah terhadap lingkungan.
Dianjurkan untuk mendetoksifikasi sejumlah kecil limbah bahan kimia berbahaya di
laboratorium oleh staff yang berkompeten. Tipe limbah berbahaya berikut selalu terjadi pada
pekerjaan di laboratorium. Oleh karena itu, berikut ini diberikan beberapa informasi untuk
mengolah dan membuangnya.
Bahan kimia sisa: Sebagai bahan kimia sisa, hanya bahan berikut yang dapat dibuang yaitu jika
• penyusunnya telah diketahui
• tidak digolongkan sebagai bahan yang mudah meledak, dan
• tidak bersifat radioaktif
Semuanya harus tidak mengandung penyusun yang sangat beracun seperti
dibenzodioksin dan furan terpoliklorinasi (PCDD/F), bifenil terpoliklorinasi (PCB) atau
bahan untuk perang. Wadah limbah harus diberi label dengan benar meskipun pada wadah
yang kecil. Bejana kecil dan vial yang digunakan untuk produk reaksi dari pekerjaan lab
dapat dikumpulkan dalam wadah untuk bahan padataan dan diberi keterangan, contohnya:
sebagai “produk sintesis dari pekerjaan lab kimia anorganik dalam vial). Jika bahan kimia
tidak diketahui (misal : dalam bejana tanpa label), dianjurkan untuk mengelusidasi tipe dari
senyawa yang tersebut.

Relations Waste Minimization

1. Efisiensi. Minimalisasi limbah dapat berdampak pada lebih banyaknya output yang
dihasilkan
2. Keuntungan. Penggunaan produk yang lebih efisien berarti berkurangnya biaya
pembelian bahan baru yang akhirnya meningkatkan dari segi finansial
3. Image. Profil lingkungan perusahaan adalah bagian penting dari keseluruhan reputasi,
dan minimalisasi limbah mencerminkan gerakan proaktif menuju perlindungan
lingkungan
4. Kualitas. Inovasi dan penggunaan teknologi baru dapat mengurangi timbulan limbah dan
meningkatkan kualitas input pada saat proses produksi
5. Lingkungan. Meminimalkan atau menghilangkan timbulan limbah dapat membuat lebih
mudah untuk mencapai target peraturan, kebijakan, dan standar lingkungan.

Pollution Prevention

1. Modifikasi peralatan atau teknologi. (menggunakan teknologi robotik pada proses


produksi)
2. Reformulasi produk. (Plastik biodegradable yang berasal dari singkong)
3. Substitusi bahan dengan bahan baku yang memiliki kadar toksik yang lebih
kecil.(polimer pada kantong plastik menjadi singkong)
4. Peningkatan praktik kerja. (melakukan studi banding dengan perusahaan lain)
5. Pemeliharaan. (melakukan pengecekan berkala terhadap peralatan, bahan baku, dan
output)
6. Pelatihan bagi pekerja. (mengadakan pelatihan untuk peralatan atau teknlogi baru dengan
pengajar yang berkompeten dibidangnya)
7. Inventarisasi yang lebih baik. (menggunakan software untuk melakukan inventarisasi)

Anda mungkin juga menyukai