Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TERSTRUKTUR

PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI PANGAN

Studi Kelayakan Industri CV Coconut Proama


“Coconut Crunch”

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Viona Citra Dewi Soesanto (A1F017053)
2. Galvin Pranawa Riptanu (A1F017059)
3. Nailal Hana (A1F017087)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
4.2. Jenis dan Jumlah Limbah Padat dan Penanganannya

Limbah padat yang dihasilkan selama proses produksi:


NO Jenis Limbah Kuantitas per hari Metode Pengolahan
1. Tempurung Kelapa 470 buah Pembuatan arang aktif
dari tempurung kelapa
dengan metode
pembakaran.
2. Kulit ari kelapa 1 kg Mengubah kulit ari
kelapa menjadi tepung
kulit ari kelapa dengan
metode pengeringan.
3. Ampas kelapa 5,5 kg Akan diubah menjadi
pupuk dengan metode
pengomposan
4. Tepung kelapa 11 kg Akan diubah menjadi
pupuk dengan metode
pengomposan
5. Produk coconut 1 kg -
crunch yang menjadi
sisa di mesin
6. Kelapa tidak sesuai 10 buah -
standar

1. Tempurung kelapa
Diagram Alir Proses Penanganan Limbah Padat Tempurung Kelapa
tempurung kelapa sebelum diolah perlu dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran

Ukuran dan bentuk tempurung kelapa dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
mengisi drum

tempurung kelapa dimasukan kedalam drum

pembakaran awal terhadap tempurung kelapa perlu dimasukkan umpan bakar


seperti sisa-sisa kertas daun-daun kering, ranting-ranting kayu atau percikan
minyak tanah

dilakukan proses pembakaran pada tempurung kelapa

lubang udara yang masih terbuka termasuk cerobong asap ditutup rapat. Proses
pengarangan ini umumnya berlangsung selama 6 — 7 jam

Setelah dingin tutup kiln dibuka dan hasil arangnya dipisahkan dari abu dan
arang'mentah

Arang yang sudah bersih dikemas dalam kantong plastik


Untuk menghasilkan arang yang bermutu baik maka bahan tempurung
kelapa sebelum diolah perlu dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang berupa
sabut, tanah, pasir dan kotoran lainnya. Ukuran dan bentuk tempurung kelapa
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengisi drum sebanyak mungkin dan
menghasilkan arang yang memenuhi standar ukuran yang diperlukan. Sebaik- nya
ukuran tempurung kelapa 2,5 cm keatas. Cara pengisian bahan yaitu Sebelum
tempurung kelapa dimasukkan kedalam drum, sebatang kayu atau bambu yang
berdiameter 10 cm dan panjang 1 m ditempatkan tegak lurus pada tengah atau pusat
drum. Kemudian kiln diisi dengan tempurung kelapa sampai penuh. Setelah itu
batang kayu atau bambu tersebut dicabut pelan- pelan agar membentuk lubang
pada pusat drum tersebut. Untuk memudahkan pembakaran awal terhadap
tempurung kelapa perlu dimasukkan um- pan bakar seperti sisa-sisa kertas, daun-
daun kering, ranting-ranting kayu atau percikan minyak tanah pada dasar drum
melalui lubang tersebut. Cara pembakaran yaitu Mula-mula umpan bakar yang
telah dimasukkan pada dasar lubang dinyalakan. Jika pembakaran telah
berlangsung dan diperkirakan apinya tidak akan mati, maka kiln ditutup dan
selanjutnya di- pasang cerobong asap. Pada permulaan proses pe- ngarangan ini,
hanya baris lubang masukkan udara bagian terbawah dari badan drum dibuka,
sedang- kan 2 (dua) baris lubang diatasnya ditutup dengan asbes atau tanah liat.
Setelah beberapa lama proses pengarangan berlangsung, volume tempurung kelapa
akan berkurang. Pada keadaan ini apabila dianggap perlu untuk menambah hasil
arang nantinya, dapat ditambahkan lagi tempurung kelapa baru dari atas.
Penambahan bahan tempurung hendaknya jangan menutup lubang tengah drum.
Pada pembakaran ini proses pembentukan arang dimulai dari bagian bawah
bergerak keatas. Proses pengarangan dibagian bawah drum dianggap selesai
apabila sudah terjadi bara merah yang dapat dilihat pada semua lubang udara yang
terbuka. Pada saat demikian lubang udara tersebut segera ditutup dan kemudian
tutup lubang baris berikutnya dibuka. Prosedur pembakaran ini diulangi sampai
terjadi bara pada lubang baris yang paling atas.
Proses pengarangan sudah dianggap selesai apabila asap yang keluar dari
cerobong sudah tipis dan berwar- na kebiru-biruan. Pada keadaan ini semua lubang
udara yang masih terbuka termasuk cerobong asap ditutup rapat. Proses
pengarangan ini umumnya berlangsung selama 6 — 7 jam. Lama dan cepatnya
proses pembakaran dipengaruhi oleh besarnya kadar air tempurung dan keadaan
angin. Untuk mencegah kemungkinan masih “adanya udara yang masuk kedalam
badan kiln yang dapat menyebabkan arang menjadi abu, maka dapat di gunakan
pasir atau tanah sebagai bahan penutup. Setelah dianggap pasti bahwa tidak ada
udara yang masuk kedalam badan kiln, maka kiln drum tersebut dibiarkan menjadi
dingin dan waktu pen- dinginan umumnya sekitar 6 jam. Setelah dingin tutup kiln
dibuka dan hasil arangnya dipisahkan dari abu dan arang'mentah. Selanjutnya arang
yang sudah bersih dikemas dalam kantong plastik. Apa- bila metoda ini dilakukan
dengan baik, terjadinya abu dan arang mentah sangat kecil-dan bisa diabaikan.Hasil
arang ini dapat dijual kembali sehingga perusahaan mendapatkan penghasilan dari
penjualan arang tempurung kelapa.

2. Kulit Ari

Diagram Alir Proses Penanganan Limbah Padat Kulit Ari

kulit ari dikeringkan dari air

Kulit ari kelapa dikeringkan pada suhu 50-60°C lalu diblender hingga halus

Kemudian dikemas dan disimpan.

Kulit ari kelapa dapat dimanfaatkan menjadi bahan pangan bagi ikan air
tawar. Kulit ari kelapa diubah menjadi tepung kemudian dilakukan pencampuran
dengan bahan-bahan lain sebagai komponen pakan ikan. Tepung kulit ari kelapa
ditambahkan sebagai fortifikasi pada pakan ikan. Pada perusahaan kami hanya
mengolah kulit ari menjadi tepung saja. Kemudian akan dilakukan penjualan ke
perusahaan lain yang memproduksi pakan ikan. Proses pembuatan tepung kulit ari
yaitu ulit ari hasil perendaman kelapa diambil dan dikeringkan dari air. Kulit ari
kelapa dikeringkan pada suhu 50-60°C lalu diblender hingga halus. Kemudian
dikemas dan disimpan.

3. Sisa ampas kelapa, tepung kelapa, dan sisa produk yang menempel pada mesin

Diagram Alir Proses Penanganan Sisa Ampas Kelapa, Tepung Kelapa, dan
Sisa Produk yang Menempel Pada Mesin

limbah padat diambil dan disatukan

dilakukan penumpukan pada bahan - bahan limbah padat

Aerasi dapat dilakukan secara pasif (dengan memanfaatkan arah angin) atau
secara aktif (dilakukan dengan cara pembalikan tumpukan secara reguler

Suhu harus di pertahankan antara 40-50*C, misalnya dengan cara penimbunan pada.
ketinggian tertentu, biasanya 1,25-2,00 m

kemudian dilakukan pengadukan agar proses pengomposan merata

pengomposan dilakukan selama 2 tahun

Sisa produk yang menempel pada mesin merupakan daging kelapa dan
ampas kelapa. Sisa ampas kelapa dan tepung kelapa dari proses produksi akan
diolah lebih lanjut. Pengolahan ini akan mengubah 2 bahan menjadi pupuk kompos.
Pengomposan merupakan salah satu altematif pemecahan masalah manajemen
limbah padat industri pangan. Pengomposan adalah suatu proses biologis dimana
bahan organik didegradasi pada kondisi aerobik terkendali. Dekomposisi dan
transformasi tersebut dilakukan oleh bakteri fungi dan mikroorganisme lainnya.
Pada kondisi optimum, pengomposan dapat mereduksi volume bahan bau sebesar
50-70 %. Aerasi merupakan faktor penting dalam pengomposan limbah padat.
Aerasi bertujuan untuk mensuplai mikroorganisme dengan oksigen sehingga.
proses dekomposisi berlangsung dengan cepat dan sempurna. Aerasi dapat
dilakukan secara pasif (dengan memanfaatkan arah angin) atau secara aktif
(dilakukan dengan cara pembalikan tumpukan secara reguler). Suhu harus di
pertahankan antara 40-50*C, misalnya dengan cara penimbunan pada. ketinggian
tertentu, biasanya 1,25-2,00 m. tumpukan yang terlalu rendah menyebabkan suhu
pengomposan rendah dan proses pengomposan berlangsung lambat. Pengomposan
dilakukan selama 2 tahun. Sebaiknya suhu yang terlalu tinggi menyebabkan
aktifitas mikroba pengurai terganggu, bahkan bakteri pengurai dapat mati.

4. Kelapa yang tidak sesuai dengan standar

Kelapa yang tidak sesuai dengan stadar yaitu yang mengalami kerusakan,
kecactaan fisik, bau tengik, busuk, dan tidak layak. Kelapa tersebut akan langsung
dilakukan pembuangan. pembuangan dilakukan dengan membungkus kelapa tidak
sesuai standar dengan plastik sehingga tidak berceceran.

4.3. Jenis dan Jumlah Limbah Cair dan Penanganannya

Limbah cair yang dihasilkan selama proses produksi


NO Jenis Limbah Kuantitas per hari Metode Pengolahan
7. Air sisa pencucian 200 liter Dilakukan pengolahan
dengan metode lumpur
aktif
8. Limbah larutan 1 kg
NaHSO3
9. Air Kelapa 2 Liter Pengolahan metode
lumpur aktif

1. Air pencucian dan air kelapa


Diagram Alir Proses Penanganan Limbah Cair Air Pencucian dan Air
Kelapa

Sistem Lumpur aktif : Sistem Lumpur aktif : Suspensi dialirkan


limbah dan biomassa limbah dan biomassa ke tangki
dicampur dicampur sedimentasi

Sebagian biomassa Air yang telah terolah Endapan


dikeluarkan dari dibuang ke lingkungan biomassa
sistem dialirkan ke
bioreactor

Metode pengolahan air pencucian dan air kelapa adalah dengan sistem
lumpur aktif. Pada dasarnya sistem lumpur aktif terdiri atas dua unit proses utama, yaitu
bioreaktor (tangki aerasi) dan tangki sedimentasi. Dalam sistem lumpur aktif, limbah cair
dan biomassa dicampur secara sempurna dalam suatu reaktor dan diaerasi. Pada umumnya,
aerasi ini juga berfungsi sebagai sarana pengadukan suspensi tersebut. Suspensi biomassa
dalam limbah cair kemudian dialirkan ke tangki sedimentasi~ dimana biomassa dipisahkan
dari air yang telah diolah. Sebagian biomassa yang terendapkan dikembalikan ke
bioreaktor, dan air yang telah terolah dibuang ke lingkungan. Agar konsentrasi biomassa
di dalam reaktor konstan (MLSS = 3 - 5 gfL), sebagian biomassa dikeluarkan dari sistem.
tersebut sebagai excess sludge. Skema proses dasar sistem lumpur aktif dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Skema proses lumpur aktif

Dalam sistem tersebut, mikroorganisme dalam biomassa (bakteri dan


protozoa) mengkonversi bahan organik terlarut sebagian menjadi produk akhir (air,
karbon dioksida), dan sebagian lagi menjadi sel (biomassa). Oleh karena itu, agar
proses perombakan bahan organik berlangsung secara optimum syarat berikut harus
terpenuhi(I) polutan dalam limbah cair harus kontak dengan mikroorganisme, (II)
suplai oksigen cukup, (III) cukup nutnien, (IV) cukup waktu tinggal (waktu
kontak), dan (V) cukup biomasa jumlah dan Jenis).
Tujuan pengolahan limbah cair dengan sistem lumpur aktif dapat dibedakan
menjadi 4 (empat)% yaitu (i) penyisihan senyawa karbon (oksidasi karbon), (ii)
penyisihan senyawa nitrogen, (iii) penyisihan fosfor, (iv) stabilisasi lumpur secara
aerobik simultan. Skema sistem lumpur aktif untuk tujuan tersebut.
Pada penyisihan senyawa karbon (bahan organik), polutan berupa bahan
organik dioksidasi secara enzimatik oleh oksigen yang berada dalam limbah cair.
Jadi, senyawa karbon dikonversi menjadi karbon dioksida. Eliminasi nutrien
(nitrogen dan fosfor) dilakukan terutama untuk mencegah terjadinya eutrofikasi
pada perairan. Hampir semua jenis limbah cair industri pangan dapat diolah dengan
sistem lumpur aktif seperti limbah cair industri tapioka, industri nata de coco,
industri kecap, dan industri tahu. Sistem lumpur aktif dapat digunakan untuk
mengeliminasi bahan organik dan nutrien (nitrogen dan fosfor) dari limbah cair
terlarut.
2. Limbah cair NaHSO3

1. Netralisasi (pengolahan secara kimia)


Diagram Alir Proses Penanganan Limbah NaHSO3 dengan Netralisasi
Limbah asam dan basa dicampur Netralisasi dilakukan dengan
di bak equalisasi penambahan bahan asam kuat
atau basa kuat

Proses netralisasi diperlukan apabila kondisi limbah masih berada di


luar baku mutu limbah (pH 6-8), sebab limbah di luar kondisi tersebut dapat
bersifat racun atau korosif. Netralisasi dilakukan dengan mencampur limbah
yang bersifat asam dengan limbah yang bersifat basa. Pencampuran
dilakukan dalam suatu bak equalisasi atau tangki netralisasi.Netralisasi
dengan bahan kimia dilakukan dengan menambahkan bahan yang bersifat
asam kuat atau basa kuat. Air limbah yang bersifat asam umumnya
dinetralkan dengan larutan kapur (Ca(OH)2), soda kostik (NaOH) atau
natrium karbonat (Na2CO3). Air limbah yang bersifat basa dinetralkan
dengan asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4), HCI atau dengan
memasukkan gas CO2melalui bagian bawah tangki netralisasi.
2. Pengendapan
Apabila konsentrasi logam berat di dalam air limbah cukup tinggi,
maka logam dapat dipisahkan dari limbah dengan jalan pengendapan
menjadi bentuk hidroksidanya. Hal ini dilakukan dengan larutan kapur
(Ca(OH)2) atau soda kostik (NaOH) dengan memperhatikan kondisi pH
akhir dari larutan. Pengendapan optimal akan terjadi pada kondisi pH
dimana hidroksida logam tersebut mempunyai nilai kelarutan minimum.
3. Koagulasi dan Flokasi (pengolahan secara kimia)
Digunakan untuk memisahkan padatan tersuspensi dari cairan jika
kecepatan pengendapan secara alami padatan tersebut lambat atau tidak
efisien. Koagulasi dilakukan dengan menambahkan bahan kimia koagulan
ke dalam air limbah. Koagulan yang sering digunakan adalah tawas
(Al2(SO4)3).18H20; FeC13; FeSO4.7H20; dan lain-lain.
4. Evaporasi (penyisihan komponen-komponen yang spesifik)
Evaporasi pada umumnya dilakukan untuk menguapkan pelarut
yang tercampur dalam limbah, sehingga pelarut terpisah dan dapat diisolasi
kembali. Evaporasi didasarkan pada sifat pelarut yang memiliki titik didih
yang berbeda dengan senyawa lainnya.
5. Insinerasi
Insinerator adalah alat untuk membakar sampah padat, terutama
untuk mengolah limbah B3 yang perlu syarat teknis pengolahan dan hasil
olahan yang sangat ketat. Pengolahan secara insinerasi bertujuan untuk
menghancurkan senyawa B3 yang terkandung di dalamnya menjadi
senyawa yang tidak mengandung B3. Ukuran, desain dan spesifikasi
insinerator yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik dan jumlah
limbah yang akan diolah. Insinerator dilengkapi dengan alat pencegah
pencemar udara untuk memenuhi standar emisi. Selain itu untuk
mengurangi banyaknya jumlah limbah B3 yang ada di lingkungan, dapat
kita lakukan recycle atau pengolahan kembali, meskipun tidak semua
limbah B3 dapat diolah, namun setidaknya kita sudah melakukan upaya
untuk melestrarikan lingkungan kita

4.4. Jenis dan Jumlah Limbah Gas dan Penanganannya

Limbah gas yang dihasilkan selama proses produksi


NO Jenis Limbah Kuantitas per hari Metode Pengolahan
1. Uap air 321,5 kg Dialirkan pada pipa
water drain

Diagram Alir Proses Penanganan Limbah Uap Air

Pemasangan water Biogas Air di water drain


drain pada pipa menyerap uap penuh dan harus
air dibuang secara rutin

Biogas yang mengalir di dalam saluran pipa menyerap uap air yang
terkondensasi di dalam pipa. Jika tidak dibuang secara reguler, air dapat
menyumbat saluran pipa dan aliran gas. Jika ini terjadi, api biogas di kompor akan
terlihat kekuningan untuk waktu yang cukup lama hingga konsentrasi air mencapai
tingkat tertentu. Jika dibiarkan, akan berakibat gas yang tidak bisa dinyalakan sama
sekali. Untuk alasan itulah water drain dipasang di dalam saluran pipa. Fungsi
utama dari water drain adalah untuk mengumpulkan dan menahan butiran air dan
uap di dalam saluran pipa, sehingga memastikan aliran gas tetap stabil. Setelah
beberapa waktu, water drain akan penuh. Air pada water drain harus dibuang secara
rutin.

4.5. Gambar Instalasi Pengolahan Limbah

4.6. Perhitungan Biaya Instalasi Pengolahan Limbah dan Biaya Pengolahan


Limbah Harian / Bulanan

Limbah yang dihasilkan CV. Coconut Proama merupakan limbah padat,


limbah cair dan juga limbah gas. Oleh karena itu cara pengolahan / penanganan
yang dilakukan sangat berbeda beda dan memerlukan alat yang berbeda beda juga.
Pembangunan pembangunan yang diperlukan untuk penanganan limbah ini sendiri
adalah seperti pembangunan system IPAL, tanki aerasi, tanki sedimentasi, tanki
netralisasi, dan juga pengomposan. Selain pembangunan pembangunan tersebut,
diperlukan juga perawatan rutin dan dibawah ini merupakan perhitungan biaya
instalasi pengolahan limbah CV. Coconut Proama:

No Jenis Investasi Keterangan Biaya ( Perhari / Perbulan )


Pengolahan Limbah
1 Pembangunan system Kapasitas : 20.000 Rp 7.000.000 / 1 pembangunan
IPAL liter

2 Perawatan IPAL 2 kali dalam 1 Rp 100.000 / bulan


bulan
3 Pengecekan kadar pH 1 kali dalam 6 Rp 100.000 / bulan
bulan
4 Pembangunan Tanki Kapasitas 2000 liter Rp 9.150.000/ 1 pembangunan
Aerasi
5 Perawatan Tanki Aerasi 1 kali dalam 1 Rp 100.000 / bulan
bulan
6 Pembangunan Tanki Kapasitas 2000 liter Rp 42.000.000 / 1 pembangunan
sedimentasi

7 Perawatan Tanki 1 kali dalam 1 Rp 100.000 / bulan


sedimentasi bulan
8 Pembangunan Tanki Kapasitas 200 liter Rp 15.000.0000/1 pembangunan
Netralisasi

9 Perawatan Tanki 1 kali dalam 1 Rp 100.000 / bulan


Netralisasi bulan
10 Pembangunan alat Kapasitas 400-500 Rp 3.300.000/ 1 pembangunan
pengompos kg

11 Perawatan alat 1 kali dalam 1 Rp 100.000 / bulan


pengompos bulan
Total Rp 77.050.000,00
BAB V
ASPEK ORGANISASI

5.1. Bentuk Badan Usaha

Kami berencana akan mendirikan badan usaha dalam bentuk


Commanditaire Vennootschap (CV) yang bernama CV Coconut Proama. Bentuk
badan usaha CV kami pilih karena proses pendirian CV lebih mudah dan cepat
dibandingkan mendirikan Perseroan Terbatas (PT). Pengelolaan perusahaan bisa
lebih baik daripada perseroan perorangan. Kebutuhan modalnya lebih mudah
dipenuhi.Biaya yang dibutuhkan lebih murah, dimana dalam pendiriannya tidak ada
ketentuan minimal modal dasar. Pembagian keuntungan diberikan pada sekutu
komanditer dan tidak terkena pajak penghasilan. Bentuk CV sudah dikenal
masyarakat sehingga memudahkan perusahaan untuk ikut dalam berbagai kegiatan.
CV lebih mudah berkembang dan fleksibel. Anggaran Dasar CV hanya
membutuhkan pengesahan dari Pengadilan Negeri dan tidak memerlukan
pengesahan dari Menteri seperti pendirian PT.

5.2. Tenaga Kerja

Nama Nama Jumla Kualifikas Spesifikasi Pengalaman


Jabatan Jabatan h i
Manajer Manajer 1 S1/S2 Manajeme Berpengalama
n atau n bekerja di
Teknik perusahaan
Industri minimal 3
atau Ilmu tahun sebagai
dan manager
Teknologi
Pangan
Kepala Kepala 1 S1/S2 Ilmu dan Memiliki
Bagian Bagian Teknologi pengalaman
Produksi Produksi Pangan kerja QC Staff
selama 2 tahun
Staff Staff 6 S1 Ilmu dan Minimal 1 th
Produksi Produksi Teknologi bekerja
Pangan (pegawai) atau
atau fresh
Teknik graduates atau
Industri telah mengkuti
Pertanian traning kerja
Quality Quality 3 S1 Ilmu dan Minimal 2
Contol Control Teknologi tahun sebagai
Pangan supervisor
Administras Administras 1 S1 Manajeme Minimal 2 th
i i n bekerja
sebagai staff
manajemen
atau fresh
graduates atau
telah mengkuti
traning kerja
Keuangan Keuangan 1 S1 Akuntansi Minimal 2 th
bekerja
sebagai staff
manajemen
atau fresh
graduates atau
telah mengkuti
traning kerja
Personalia Personalia 1 S1 - Minimal 1 th
bekerja
(pegawai) atau
fresh
graduates atau
telah mengkuti
traning kerja
Pemasaran Pemasaran 2 SMA/K -
dan D3
Distribusi Distribusi 2 SMAK/K -
Cleaning Cleaning 3 SMA/K -
Service Service
Kasir Kasir 2 SMA/K -
dan D3
Satpam Satpam 2 SMA/K -
TOTAL 25
5.3. Deskripsi Kerja

Pembuatan deskripsi dan tanggung jawab jabatan bertujuan agar


manajemen dalam pabrik berjalan secara sehat dan efisien serta memudahkan orang
yang melaksanakan pekerjaan, mengenali, dan mendapatkan gambaran mengenai
tugas dan tanggung jawabnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja
usia produktif yaitu antara 18-30 tahun. Deskripsi tugas dan tanggung jawab pada
industri pengolahan sereal Coconut Crunch adalah sebagai berikut:
1. Manajer
Manajer merupakan seorang yang memiliki tanggung jawab yang
besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang
dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas. Manajer adalah
seorang pemimpin perusahaan yang memiliki wewenang dan tanggung
jawab terhadap semua aktivitas produksi dan operasi perusahaan. Selain itu
juga bertugas memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan, dan
mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan perusahaan sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugasnya,
manajer dibantu oleh bagian-bagian lain yang berada di bawah
wewenangnya.
2. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertanggung jawab terhadap jalannya
proses produksi. Kepala bagian tidak boleh mengabaikan spesifikasi dan
mutu produksi, menjaga kualitas dan kuantitas hasil produksi,
meningkatkan efisiensi produktivitas tenaga kerja, serta mengurangi
dampak pencemaran yang timbul akibat proses produksi.
3. Staff Produksi
Bagian ini bertugas dalam pembuatan Coconut Crunch mulai dari
persiapan bahan sampai tahap pencampuran bahan-bahan lain. Bagian ini
juga bertugas mencatat produk jadi yang masuk dan keluar dalam gudang
produk jadi. Tugas utama dari bagian produksi adalah melaksanakan
kebijakan dan rencana produksi. Melaksanakan tahapan produksi sesuai
dengan prosedur kualitas yang telah ditetapkan perusahaan. Serta mengatur
dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga menjadi produk
dengan ketentuan target yang telah ditentukan perusahaan.
4. Quality Control
Quality control bertugas meneliti produk dan proses produksi
perusahaan untuk memperoleh standar kualitas yang diperlukan. Tugas
quality control mencakup monitoring, uji-test dan memeriksa semua proses
produksi yang terlibat dalam produksi Coconut Crunch. Seorang quality
control juga harus memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen produk.
5. Administrasi
Bertugas sebagai admin pengurus dokumen, sosial media,
mengkoordinasikan aktivitas yang berkenaan dengan administrasi,
purchasing, data dan processing Coconut Crunch.
6. Keuangan
Merupakan pihak yang bertanggung jawab atas sistem keuangan
dalam perusahaan, laporan keuangan, pendataan dan analisis keuangan,
serta memberikan pertimbangan bagi direktur dalam mengambil keputusan
dan membantu direktur dalam membuat anggaran perusahaan.
7. Personalia
Memiliki ruang lingkup tanggung jawab dalam memaksimalkan
kemampuan tenaga kerja yang direkrut, melakukan kebijaksanaan
perusahaan termasuk hubungan kerja perusahaan dengan karyawan,
bertugas melakukan pengadaan dan penarikan tenaga kerja, melakukan
kebijakan-kebijakan mengenai ketenagakerjaan, seperti masalah gaji,
keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja.
8. Pemasaran
Bertugas melakukan kegiatan pemasaran, penjualan dan pengiriman
barang sesuai instruksi atasan. Secara umum tugasnya adalah mengatur
aliran penjualan produk ke pihak distributor maupun konsumen, serta
menentukan cara dan teknik promosi yang tepat dilakukan untuk penjualan.
9. Distribusi
Bertugas mendistribusikan produk pangan kami ke agen-agen atau
toko menggunakan kendaran baik jalur darat, laut dan udara dan menjaga
agar produk tetap awet dan tidak rusak
10. Bagian non-produksi
Merupakan karyawan yang membantu kelancaran jalannya
perusahaan di luar proses produksi. Staff non-produksi adalah cleaning
service, satpam, dan kasir. Cleaning service bertugas membersihkan kantor
dan lingkungan kantor serta membersihkan area tempat makan. Satpam
bertugas menjamin keamanan di lingkungan kantor. Kasir bertugas
mentotal belanja pembeli.

5.4. Penggajian

Gaji atau upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha
kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan, dan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar persetujuan
atau perundang-undangan, serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara
pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik karyawan itu sendiri
maupun keluarganya. Penggajian di CV Coconut Proama disesuaikan dengan
pangkat dan jabatan dalam perusahaan. Pembayaran untuk karyawan digaji secara
bulanan. Karyawan mendapat gaji 13 kali dalam setahun yaitu 12 kali gaji bulanan
selama setahun dan satu kali tunjangan hari raya.
Tabel Rincian Gaji Pokok Karyawan

No Jabatan Satuan Harga/satuan Kebutuhan Total/bulan (Rp) Total/tahun (Rp)


(Rp) /bulan
1 Manajer Orang 4.000.000 1 4.000.000 48.000.000
2 Kepala Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
Bagian
Produksi
3 Staff Orang 2.000.000 6 12.000.000 144.000.000
Produksi
4 Quality Orang 2.500.000 3 7.500.000 90.000.000
Control
5 Administra Orang 2.200.000 1 2.200.000 26.400.000
si
6 Keuangan Orang 2.200.000 1 2.200.000 26.400.000
7 Personalia Orang 2.200.000 1 2.200.000 26.400.000
8 Pemasaran Orang 1.900.000 2 3.800.000 45.600.000
9 Distribusi Orang 1.900.000 2 3.800.000 45.600.000
10 Cleaning Orang 1.900.000 3 5.700.000 68.400.000
Service
11 Kasir Orang 1.900.000 2 3.800.000 45.600.000
12 Satpam Orang 1.900.000 2 3.800.000 45.600.000
Jumlah 25 54.000.000 648.000.000

Anda mungkin juga menyukai