Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Viona Citra Dewi Soesanto (A1F017053)
2. Galvin Pranawa Riptanu (A1F017059)
3. Nailal Hana (A1F017087)
1. Tempurung kelapa
Diagram Alir Proses Penanganan Limbah Padat Tempurung Kelapa
tempurung kelapa sebelum diolah perlu dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran
Ukuran dan bentuk tempurung kelapa dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
mengisi drum
lubang udara yang masih terbuka termasuk cerobong asap ditutup rapat. Proses
pengarangan ini umumnya berlangsung selama 6 — 7 jam
Setelah dingin tutup kiln dibuka dan hasil arangnya dipisahkan dari abu dan
arang'mentah
2. Kulit Ari
Kulit ari kelapa dikeringkan pada suhu 50-60°C lalu diblender hingga halus
Kulit ari kelapa dapat dimanfaatkan menjadi bahan pangan bagi ikan air
tawar. Kulit ari kelapa diubah menjadi tepung kemudian dilakukan pencampuran
dengan bahan-bahan lain sebagai komponen pakan ikan. Tepung kulit ari kelapa
ditambahkan sebagai fortifikasi pada pakan ikan. Pada perusahaan kami hanya
mengolah kulit ari menjadi tepung saja. Kemudian akan dilakukan penjualan ke
perusahaan lain yang memproduksi pakan ikan. Proses pembuatan tepung kulit ari
yaitu ulit ari hasil perendaman kelapa diambil dan dikeringkan dari air. Kulit ari
kelapa dikeringkan pada suhu 50-60°C lalu diblender hingga halus. Kemudian
dikemas dan disimpan.
3. Sisa ampas kelapa, tepung kelapa, dan sisa produk yang menempel pada mesin
Diagram Alir Proses Penanganan Sisa Ampas Kelapa, Tepung Kelapa, dan
Sisa Produk yang Menempel Pada Mesin
Aerasi dapat dilakukan secara pasif (dengan memanfaatkan arah angin) atau
secara aktif (dilakukan dengan cara pembalikan tumpukan secara reguler
Suhu harus di pertahankan antara 40-50*C, misalnya dengan cara penimbunan pada.
ketinggian tertentu, biasanya 1,25-2,00 m
Sisa produk yang menempel pada mesin merupakan daging kelapa dan
ampas kelapa. Sisa ampas kelapa dan tepung kelapa dari proses produksi akan
diolah lebih lanjut. Pengolahan ini akan mengubah 2 bahan menjadi pupuk kompos.
Pengomposan merupakan salah satu altematif pemecahan masalah manajemen
limbah padat industri pangan. Pengomposan adalah suatu proses biologis dimana
bahan organik didegradasi pada kondisi aerobik terkendali. Dekomposisi dan
transformasi tersebut dilakukan oleh bakteri fungi dan mikroorganisme lainnya.
Pada kondisi optimum, pengomposan dapat mereduksi volume bahan bau sebesar
50-70 %. Aerasi merupakan faktor penting dalam pengomposan limbah padat.
Aerasi bertujuan untuk mensuplai mikroorganisme dengan oksigen sehingga.
proses dekomposisi berlangsung dengan cepat dan sempurna. Aerasi dapat
dilakukan secara pasif (dengan memanfaatkan arah angin) atau secara aktif
(dilakukan dengan cara pembalikan tumpukan secara reguler). Suhu harus di
pertahankan antara 40-50*C, misalnya dengan cara penimbunan pada. ketinggian
tertentu, biasanya 1,25-2,00 m. tumpukan yang terlalu rendah menyebabkan suhu
pengomposan rendah dan proses pengomposan berlangsung lambat. Pengomposan
dilakukan selama 2 tahun. Sebaiknya suhu yang terlalu tinggi menyebabkan
aktifitas mikroba pengurai terganggu, bahkan bakteri pengurai dapat mati.
Kelapa yang tidak sesuai dengan stadar yaitu yang mengalami kerusakan,
kecactaan fisik, bau tengik, busuk, dan tidak layak. Kelapa tersebut akan langsung
dilakukan pembuangan. pembuangan dilakukan dengan membungkus kelapa tidak
sesuai standar dengan plastik sehingga tidak berceceran.
Metode pengolahan air pencucian dan air kelapa adalah dengan sistem
lumpur aktif. Pada dasarnya sistem lumpur aktif terdiri atas dua unit proses utama, yaitu
bioreaktor (tangki aerasi) dan tangki sedimentasi. Dalam sistem lumpur aktif, limbah cair
dan biomassa dicampur secara sempurna dalam suatu reaktor dan diaerasi. Pada umumnya,
aerasi ini juga berfungsi sebagai sarana pengadukan suspensi tersebut. Suspensi biomassa
dalam limbah cair kemudian dialirkan ke tangki sedimentasi~ dimana biomassa dipisahkan
dari air yang telah diolah. Sebagian biomassa yang terendapkan dikembalikan ke
bioreaktor, dan air yang telah terolah dibuang ke lingkungan. Agar konsentrasi biomassa
di dalam reaktor konstan (MLSS = 3 - 5 gfL), sebagian biomassa dikeluarkan dari sistem.
tersebut sebagai excess sludge. Skema proses dasar sistem lumpur aktif dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Skema proses lumpur aktif
Biogas yang mengalir di dalam saluran pipa menyerap uap air yang
terkondensasi di dalam pipa. Jika tidak dibuang secara reguler, air dapat
menyumbat saluran pipa dan aliran gas. Jika ini terjadi, api biogas di kompor akan
terlihat kekuningan untuk waktu yang cukup lama hingga konsentrasi air mencapai
tingkat tertentu. Jika dibiarkan, akan berakibat gas yang tidak bisa dinyalakan sama
sekali. Untuk alasan itulah water drain dipasang di dalam saluran pipa. Fungsi
utama dari water drain adalah untuk mengumpulkan dan menahan butiran air dan
uap di dalam saluran pipa, sehingga memastikan aliran gas tetap stabil. Setelah
beberapa waktu, water drain akan penuh. Air pada water drain harus dibuang secara
rutin.
5.4. Penggajian
Gaji atau upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha
kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan, dan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar persetujuan
atau perundang-undangan, serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara
pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik karyawan itu sendiri
maupun keluarganya. Penggajian di CV Coconut Proama disesuaikan dengan
pangkat dan jabatan dalam perusahaan. Pembayaran untuk karyawan digaji secara
bulanan. Karyawan mendapat gaji 13 kali dalam setahun yaitu 12 kali gaji bulanan
selama setahun dan satu kali tunjangan hari raya.
Tabel Rincian Gaji Pokok Karyawan