Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh kita terdiri dari sel – sel yang selalu tumbuh. Kadang – kadang pertumbuhan
tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. Kebanyakan tidak menimbulkan
bahaya. Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel – sel yang berlebihan,
maka akan terjadi benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumoar
yang ganas inilah yang disebut dengan kanker. Tumor ganas mempunyai sifat yang khas,
yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor
yang baru. Penyebaran ini disebut metatase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda –
beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker
payudara.
Kanker payudara merupakan jenis kanker umum yang terjadi pada wanita. Hal ini
berdasarkan penelitian di Amerika, yang menunjukan bahwa hampir sepertiga kanker yang
didiagnosa pada wanita adalah kanker payudara. Pada tahun 2000, diperkirakan lebih dari
180.000 wanita di Amerika didiagnosa mengidap kanker payudara dan lebih dari 40.000
meninggal karena kanker jenis ini.
Data dari Jakarta Breast Center, klinik di Jakarta mengkhususkan diri untuk penanganan
keluhan pada payudara, menunjukan bahwa dari 2.495 pasien yang datag tahun 2001 dan
2002, ternyata 79 % menderita tumor jinak dan 14 % yang menderita kanker.

1.2. Rumusan Masalah

a. Mahasiswa belum mengetahui definisi ca mamae ?

b. Mahasiswa belum mengetahui etiologi ca mamae ?

c. Mahasiswa belum mengetahui manifestasi klinik ?

d. Mahasiswa belum mengetahui patologi ?

e. Mahasiswa belum mengetahui apa penyebab ?

f. Mahasiswa belum mengetahui cara pemeriksaan dini ?

g. Mahasiswa belum mengetahui cara pencegahan ?

1
1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui definisi

b. Untuk mengetahui etiologi

c. Untuk mengetahui manifestasi klinik

d. Untuk mengetahui patologi

e. Untuk mengetahui apa penyebab

f. Untuk mengetahui cara pemeriksaan dini

g. Untuk mengetahui cara pencegahan

h. Untuk mengetahui cara pengobatan secara alami

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Ca. Mamae merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita.,
disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga
pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker).
(http://ppni-klaten.com/index.php?option=com_content&view=article&id=67:ca-mamae-
&catid=38:ppni-ak-category&Itemid=66).

Ca mammae adalah sel mammae yang mengalami proliferasi dan diferensiasi abnormal
serta tumbuh secara otonom, menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar sambil merusak dan
menyebar ke bagian tubuh lain.

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia.
Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40 - 49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral
atas.(Smart Doctor v2.0).

Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae


abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat
bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995)

Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae


dimana sel abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan
limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995).

2.2 Etiologi

Sebab keganasan pada mamae masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat
dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor hormonal dan
familiar :

1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)

2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun

3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan

4. Riwayat meanstrual:

3
Ø early menarche (sebelum 12 thun)
Ø Late menopouse (setelah 50 th

5. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami / sedang menderita otipical hiperplasia atau benign
proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.

6. Menikah tapi tidak melahirkan anak

7. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun.

8. Tidak menyusui

9. Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen

10. Mengalami trauma berulang kali pada payudara

11. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen

12. Obesitas

13. Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), merokok.

14. Stres hebat.

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor risiko pada
pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu:

o Umur > 30 tahun

o Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun

o Tidak kawin dan nulipara

o Usia menars < 12 tahun

o Usia menopause > 55 tahun

o Pernah mengalami infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara

o Terapi hormonal lama

4
o Mempunyai kanker payudara kontralateral

o Pernah menjalani operasi ginekologis misalnya tumor ovarium

o Pernah mengalami radiasi di daerah dada

o Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara
perempuan ibu, saudara perempuan, adik/kakak

o Kontrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas

2.3 Manifestasi klinik

Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan/massa di payudara, rasa sakit, keluar cairan dari
puting susu, timbulnya kelainan kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peau d’orange),
pembesaran kelenjar getah bening, atau tanda metastasis jauh. Setiap kelainan pada payudara
harus dipikirkan ganas sebelum dibuktikan tidak.

Dalam anamnesis juga ditanyakan adanya faktor-faktor risiko pada pasien, dan pengaruh siklus
haid terhadap keluhan atau perubahan ukuran tumor.

Untuk meminimalkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron, sebaiknya pemeriksaan


dilakukan kurang lebih 1 minggu dihitung dari hari pertama haid. Teknik pemeriksaan fisis
adalah sebagai berikut:

1. Posisi duduk.

Lakukan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa
berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan payudara kiri dan
kanan, simetris/tidak; adakah kelainan papila, letak dan bentuknya, retraksi puting susu, kelainan
kulit berupa peau d’orange, dimpling, ulserasi, atau tanda-tanda radang. Lakukan juga dalam
keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit
yang ikut bergerak atau adalah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain.

2. Posisi berbaring.

Sebaiknya dengan punggung diganjal bantal, lakukan palpasi mulai dari kranial setinggi iga ke-2
sampai distal setinggi iga ke-6, serta daerah subaerolar dan papila atau dilakukan secara
sentrifugal, terakhir dilakukan penekanan daerah papila untuk melihat apakah ada cairan yang
keluar.

5
Tetapkan keadaan tumornya, yaitu lokasi tumor berdasarkan kuadrannya; ukuran, konsistensi,
batas tegas/tidak; dan mobilitas terhadap kulit, otot pektoralis, atau dinding dada.

3. Pemeriksaan KGB regional di daerah:

a. Aksila, yang ditentukan kelompok kelenjar:

o Mamaria eksterna di anterior, di bawah tepi otot pektoralis

o Subskapularis di posterior aksila

o Sentral di pusat aksila

o Apikal di ujung atas fasia aksilaris.

b. Supra dan infraklavikula, serta KGB leher utama.

4. Organ lain yang diperiksa untuk melihat adanya metastasis yaitu hepar, lien, tulang belakang,
dan paru. Metastasis jauh dapat bergejala sebagai berikut :

o Otak: nyeri kepala. mual, muntah, epilepsi, ataksia, paresis, paralisis

o Paru: efusi, sesak napas

o Hati: kadang tanpa gejala, massa ikterus obstruksi

o Tulang: nyeri, patah tulang.

2.4 Patologi

Proses terjadinya kanker karena terjadi perubahan struktur sel, dengan ciri : proliferasi yang
berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi
abnormal sel kanker akan menggangu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan
memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel
tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor
ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi
sekelompok sel ganas diantara sel normal.

6
2.5 Apa penyebabnya

Menurut C. J. H. Van de Velde

a. Ca Payudara yang terdahulu

Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpasangan

b. Keluarga

Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota
keluarga terkena carsinoma mammae.

c. Kelainan payudara ( benigna )

Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita
yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.

d. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain

Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan berat badan yang
berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang berhubungan dengan oestrogen
pada wanita post menopouse.

e. Faktor endokrin dan reproduksi

Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun, Menarche kurang dari
12 tahun

f. Obat anti konseptiva oral

Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar
untuk terkena kanker.
2.6 Stadium kanker payudara

Stadium I: tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau
otot pektoralis, tanpa dugaan metastasis aksila.

Stadium II: tumor dengan diameter < 2 cm dengan metastasis aksila atau tumor dengan diameter

7
2 - 5 cm dengan/tanpa metastasis aksila.

Stadium IIIa: tumor dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya
dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama lain; atau tumor dengan metastasis
aksila yang melekat.

Stadium IIIb: tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang telah
menginfiltrasi kulit atau dinding toraks.

Stadium IV: tumor yang telah mengadakan metastasis jauh.

2.7 Cara pencegahan

1 Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.

2 Berikan ASI pada Bayi.

Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone tersebut.
Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.

3 jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.

4 Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 % dari
semua kasus kanker payudara adalah factor gen.

5 Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan estrogen.

6 Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.

7 Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga, semakin tinggi
tingkat estrogen dalam tubuh.

8 Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan risiko
penyakit.

9 Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia > 50 th

10 Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk semua
kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.

8
Sebagai cacatan penting, perubahan apa pun pada payudara Anda harus disikapi dengan hati –
hati. Bila penyebab dapat diketahui sejak dini, upaya penanganan bias dilakukan segera.
Tindakan ini akan membuahkan hasil yang lebih baik. Itu sebabnya, cegahan timbulnya
gangguan kesehatan pada payudara dengan beberapa cara berikut :

a. Buat cacatan bulanan

b. Hindari makanan tinggi lemak

c. Rajin – rajin lakukan “sadari”

Namun, jika Anda merasa bahwa ada sesuatu yang tidak biasa terjadi pada payudara Anda, dan
Anda merasa cemas karenanya, maka berikut ini panduan untuk perlu tidaknya bagi Anda pergi
ke dokter spesialis.

a. Gejala yang tidak perlu dikonsultasikan ke dokter spesialis :

· Wanita muda (kurang dari 35 tahun) dengan benjolan pada payudara dan terasa sakit

· Wanita kurang dari 40 tahun dengan benjolan yang simetris

· Wanita kurang dari 50 tahun dengan keluarnya cairan dari putting susu dan bukan berwarna
merah. Maksud cairan disini adalah :

- Keluar spontan atau tanpa dimanipulasi

- Keluar dari satu atau ke 2 sisi payudara

- Keluar cairan yang berhubungan dengan haid atau tidak, sedang hamil atau tidak, cedera
rudapaksa (kula akibat perkosaan), atau kelainan kelenjar gondok

· Wanita dengan keluhan nyeri dan benjolan yang tidak jelas batasnya.

b. Gejala yang perlu dikonsultasikan ke dokter spessialis :

· Benjolan

- Berbatas tegas

- Terdapat pada satu sisi (asimetris) setelah haid

9
- Kista lebih dari satu, atau kista timbul kembali setelah disedot

· Nyeri

- Berhubungan dengan adanya benjolan

- Tidak dapat diatasi dengan pangobatan

- Pada satu sisi payudara pada wanita pasca menopause

· Keluar cairan dari puting

- Pada wanita umur lebih dari 50 tahun

- Khusus wanita kurang dari 50 tahun, cairan berwarna merah spontan.

· Kelainan posisi puting

- “Tenggelam”

- Kelainan kulit sekitar puting ( seperti eksim)

- Kelainan kulit payudara

- Bentuk seperti kulit jeruk yang tebal

- Warna kemerahan

Stategi Pencegahan

1. Pencegahan primer

Hal – hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan primer adalah :

- Membatasi konsumsi alcohol

- Menjaga berat badan ideal

- Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara altrnatif untuk menambah esterogen atau hormone

10
lainnya.

- Menggabungkan aktivitas fisik kedalam kehidupan sehari – hari. Mengkonsumsi makanan kaya
serat dan rendah lemak

- Perbanyak konsumsi buah – buahan dan sayuran

2. Pencegahan sekunder

Hal – hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnya kanker payudara adalah
dengan cara :

- Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap 3 bulan sekali. Wanita 20 tahun dianjurkan melakuka
SADARI 3 bulan sekali agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan atau hal – hal
yang mencurigakan segeralah menghubungi dokter.

- Usia 35 – 40 tahun melakukan mamografi

- Diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau melakukan Cancer Risk
Assessement Survey.

- Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun.

3. Pencengahan tertier

Pencegahan ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi
penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah
dengan :

- Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita

- Tindakan kemograpi dengan sitostatika

- Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa simptomatik

- Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternative

2.8 Cara pemeriksaan dini

Sadari (Periksa Payudara Sendiri) masih dianggap sebagai salah satu cara efektif untuk

11
mendeteksi dini kanker payudara yang bisa dilakukan setiap perempuan.
Bagaimana cara melakukan SADARI dengan benar? Berikut langkah-langkahnya:

1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri
dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan
kanan. Perhatikan pula perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya
cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.

2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua
tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan
perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada
payudara bagian bawah.

3. Kedua tangan diletakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan
sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.

4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri.
Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara,
mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara
perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit

5. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan
memeriksanya dengan tangan kiri.

6. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.

7. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.

8. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.

9. Berbaring telentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik
ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi
seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.

10. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu
kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan
kiri.

Pemeriksaan nomor 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan
basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

12

Anda mungkin juga menyukai