Anda di halaman 1dari 7

SINOPSIS

TUGAS MATA KULIAH SEMINAR

Redevelopment Kawasan Pasar dan Stasiun Angke dengan Konsep Eco-Tech


di Jakarta Barat

Disusun oleh :

Dedi Suyadi (2101653860)

Jonathan (2101656830)

Nadya Anastasia Novanya (2101687451)

Liesbeth (2101657442)

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kawasan Pasar Angke merupakan kawasan perdagangan tradisional yang terletak di
Tambora, Jakarta Barat. Bangunan utama pada wilayah ini yaitu Pasar Angke atau yang biasa
disebut juga Pasar Buah Angke dan Stasiun Angke. Berdasarkan data BPS Jakarta Barat tahun
2016 jumlah penduduk kelurahan Angke yaitu sekitar 35.327 jiwa dengan kepadatan 44.441
jiwa/km². Tingginya aktivitas perekonomian dan kepadatan penduduk di area ini menjadikan
kawasan Pasar Angke sangat kumuh dan kurang tertata.

Suasana Pasar Angke

Sarana transportasi utama yang mengkoneksikan kawasan Pasar Angke ini yaitu KRL dengan
rute Jatinegara-Bogor dan Jatinegara-Depok. Selama beberapa dekade terakhir, kegiatan
perekonomian kawasan Pasar Angke sangat ditunjang oleh keberadan Stasiun Angke ini,
dimana biasanya pengunjung dan barang dagangan banyak datang dari stasiun.

Kondisi Stasiun Angke

Karena semakin berkembangnya Pasar Angke, maka akses dari dan menuju stasiun Angke
menjadi semakin sempit dan tertutup oleh lapak-lapak pedagang, ditambah dengan lahan
parkir yang sangat minim untuk pengguna stasiun. Perawatan terhadap stasiun dan Pasar
Angke pun sangat kurang sehingga kawasan tersebut terlihat sangat kumuh dan tidak tertata,
menjadikan pengunjung dan pengguna stasiun tidak nyaman berada di kawasan tersebut.
Oleh karena itu penulis mengusung judul Redevelopment atau pengembangan ulang terhadap
kawasan Pasar dan stasiun Angke dengan konsep Eco-Tech agar kawasan tersebut dapat
tertata dengan rapih dan menjadi lebih nyaman dan sesuai dengan stadar yang ada.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana desain yang cocok untuk mengintegrasikan pasar dan stasiun Angke?
1.2.2 Bagaimana penerapan Eco-Tech pada bangunan utama pasar dan stasiun?
1.2.3 Bagaimana mendesain bangunan utama pasar dan stasiun sesuai standar?
1.2.4 Fasilitas apa saja yang harus disediakan untuk menunjang kegiatan di Kawasan
tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penyusunan sinopsis ini adalah untuk menjawab pemasalahan yang ada
pada Kawasan pasar angke dengan merancang stasiun Angke dan penataan pasar Angke
dengan nyaman dan aman untuk digunakan pengguna. Menyediakan fasilitas pendukung
yang di butuhkan di Kawasan tersebut

1.4. Ruang Lingkup


Lingkup pembahasan menitik pada hal-hal yang berkaitan dengan penataan dan
perancangan Kawasan Pasar Angke di Jakarta barat dengan berfokus pada pasar dan stasiun
Angke yang ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu arsitektur akan
dibahas seperlunya, jika masih berkaitan dan mendukung masalah utama.

1.5. Manfaat
1.5.1 Manfaat Subjektif
Bermanfaat untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang permasalahan
dan kondisi Kawasan pasar yang berintegrasi dengan stasiun kereta dan jumlah
penduduk yang relative padat.
1.5.2 Manfaat Objektif
Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengelola dan pengguna stasiun
Angke,masyarakat sekitar dan pengunjung pasar dengan memberikan solusi dari
permasalahan yang ada dan diterapkan kedalam desain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI PROYEK


Arsitektur sebagai sebuah karya cipta fisik bangunan berlandaskan pada konsep
filosofis,teori-teori, prinsip-prinsip standar, kriteria dan persyaratan-persyaratan. Nilai filosofis
bangunan (Pratikto, 2010) merupakan hal abstrak yang menjadi idealisme, keinginan, tujuan
owner, sehingga melahirkan hasil karya rancangan arsitektur yang memiliki “roh”/jiwa.Roh/jiwa
termanifestasi melaluikegiatan dan penampilan bangunan. Dalam tulisan ini, Kawasan pasar
Angke adalah salah satu kasus yang akan dijadikan model perancangan.
Redevelopment atau yang biasa kita kenal dengan pembangunan kembali adalah upaya
penataan kembali suatu kawasan kota dengan cara mengganti sebagian dari, atau seluruh, unsur-
unsur lama dari kawasan kota tersebut dengan unsur-unsur kota yang lebih baru dengan yang
bertujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas dari lingkungan suatu kawasan tersebut.
Stasiun adalah tempat dimana para penumpang dapat naik- turun dalam menggunakan sarana
transportasi kereta api (UU No. 23 Tahun 2007). Stasiun ini sendiri dibagi menjadi stasiun kelas
besar, kelas sedang, dan kelas kecil. Dimana stasiun Angke sendiri dapat di kategorikan sebagian
stasiun kelas kecil. Menurut Nystrom, pasar merupakan suatu tempat tertentu yang digunakan
sebagai tempat penyaluran barang dan jasa dari tangan produsen ke konsumen. Dengan kata lain
bahwa pasar merupakan tempat transaksi barang dan jasa antara produsen dan konsumen. Menurut
Suskiyatno (2007), eco-tech merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dan lingkungannya serta merupakan alat bantu yang dengan cepat dapat diterapkan
kalau proses biologis dirasakan terlalu lamban.Menurut Marras (1999), eco-tech merupakan
transformasi dari ekologi menjadi teknologi sebagai alat dan desain cerdas berdasarkan alam, yang
berevolusi pada hubungan timbal balik.Dengan demikian,eco-tech adalah alat dan desain cerdas
dalam hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya yang dapat menjadi alat
bantu proses biologis.

2.2. PRINSIP DESAIN

2.3. PRECEDENT
1. Elgin Railway Market, Afrika
Elgin Railway Market, Afrika Selatan, adalah Stasiun yang berawal dari Gudang apel tua
menjadi pasar stasiun yang ramai dengan para pedagang local, musik, dan pintu gerbang ke kota
Overberg yang indah. Begitu tiba di lokasi, pengunjung pasar dapat memilih dari para stand
makanan yang menyediakan segala sesuatu. Membuat keramaian ini menjadi sesuatu yang indah
di stasiun ini.

2. Kaohsiung Station

Stasiun Kaohsiung adalah pencapaian puncak dari


Proyek Kereta Api Bawah Tanah Area
Metropolitan Kaohsiung, yang mencakup tujuh
stasiun bawah tanah di sepanjang terowongan
kereta api sepanjang 9,75 km. Ini akan menjadi
pusat transportasi sejati yang mengintegrasikan
kereta, metro, layanan bus lokal dan antarkota,
taksi, dan sepeda. Sebagai proyek utama untuk
transformasi kota, stasiun di atas tanah telah
dirancang untuk menambah ruang hijau publik yang berharga dan mengaktifkan komunitas lokal.
Kanopi hijau yang luas melindungi plaza publik terbuka di bawahnya dari iklimtropis, seperti halnya pohon-
pohon besar. Di sini orang dapat menikmati angin sepoi-sepoi yang menyegarkan, atau mengunjungi acara
yang berlangsung di stasiun, seperti pasar petani, pasar bekas, opera terbuka tradisional atau perpustakaan
keliling. Didesain sebagai penghubungyang efisien, kanopi stasiun menghubungkan hotel, bangunan
komersial, toko, restoran, dan fasilitas lainnya untuk komunitas lokal dan wisatawan.

3. Stasiun KRL cisauk - tangerang

Stasiun Cisauk didesain dengan konsep


futuristik. Mencakup dua lantai yang dilengkapi eskalator dan lift yang memudahkan pergerakan
penyandang disabilitas. Di lantai dua stasiun dibangun jembatan penghubung di atas udara atau
skywalk sepanjang 350 meter yang mempermudah penumpang Stasiun Cisauk menuju ke
Terminal Shuttle Bus BSD Link, dan Pasar Modern Intermoda BSD City. skywalk yang ada
bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan angkutan massal atau Transit Oriented
Development (TOD). Kawasan ini juga memiliki terminal bus layang (elevated) yang terletak di
lantai dua. Selain itu, gedung stasiun terkoneksi dengan pintu masuk dan keluar Pasar Modern
dan terminal shuttle bus BSD Link. Akses berjalan kaki dari stasiun cisauk ke pasar modern
sepanjang 500 meter tidak terasa lama karena akses yang mudah
BAB III
METODOLOGI

3.1 METODOLOGI PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskripsi dilakukan pada
pemaparan kondisi eksisting data sebagai sub variabel dan analisis data melalui pembandingan
kondisi eksisting dengan teori yang ada. Secara kualitatif, penelitian dilakukan untuk mengetahui
apakah penataan pasar dan stasiun sudah baik atau tidak dan mengetahui bagian mana yang perlu
dipertahankan dan bagian mana yang harus di development, dan juga untuk mengetahui kualitas
ruang dengan konsep Eco-Tech. Metode yang digunakan untuk merumuskan konsep dan
mengaplikasikan konsep ke dalam sebuah alternative rancangan fisik adalah studi
kepustakaan,survey lapangan dan studio. Data dan informasi diperoleh melalui TOR, Jurnal dan
Buku referensi pendukung. Survey lapangan tentang konteks kasus dilakukan untuk mengetahui
karakteristik tapak dan kondisi lingkungan tentang aspek fisik dan non fisik. Tahapan studi yang
dilakukan adalah: 1) studi tentang sejarah kawasan angke; 2) studi tentang prinsip-prinsip Eco-
Tech; 3) merumuskan kriteria-kriteria perancangan; 4) aplikasi dalam desain sebagai sebuah
kasus.

3.2 PENGUMPULAN DATA


DAFTAR PUSTAKA

Angelia, Martha, 2018, Karakteristik Spasial Area Masuk Utama pada Bangunan Stasiun (Studi
Kasus: Stasiun-Stasiun di Wilayah Malang), Jurnal Universitas Brawijaya.Vol6. No.1.

Rita Walaretina, 2017, INTEGRASI FILOSOFI HIRARKI SPASIAL DENGAN KONSEP


ECO-TECH (KASUS: SURYA UNIVERSITY FUTURE CAMPUS DI TENJO, KABUPATEN
BOGOR), Jurnal Universitas Trisakti

Naoto Nakajima, 2017, Tokyo Station City: The railway station as urban place, Internasional
Journal

Sungkyun Lee (2017) A Study on Traditional Market Decline and Revitalization in Korea

Anda mungkin juga menyukai

  • Denah LT.3 Tipikal
    Denah LT.3 Tipikal
    Dokumen1 halaman
    Denah LT.3 Tipikal
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Denah LT.2
    Denah LT.2
    Dokumen1 halaman
    Denah LT.2
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Denah LT.1
    Denah LT.1
    Dokumen1 halaman
    Denah LT.1
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Block Plan
    Block Plan
    Dokumen1 halaman
    Block Plan
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Denah Basement
    Denah Basement
    Dokumen1 halaman
    Denah Basement
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen21 halaman
    Bab 4
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen7 halaman
    Bab 1
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Fix
    BAB 2 Fix
    Dokumen20 halaman
    BAB 2 Fix
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen3 halaman
    Bab 5
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen4 halaman
    Bab 3
    Dedi Yeri Suyadi
    Belum ada peringkat