Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


TERMOREGULASI PADA PASIEN DENGAN DENGUE FEVER (DF)
DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT BINA SEHAT JEMBER

Oleh
Tantia Ismi Nitalia
NIM. 182311101148

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Laporan Asuhan Keperawatan berikut disusun oleh:

Nama : Tantia Ismi Nitalia


NIM : 182311101148
Judul : Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi Pada
Pasien Dengan Dengue Fever Di Ruang Anak Rumah Sakit Bina Sehat
Jember
telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada:

Hari :
Tanggal :

Jember, Maret 2019

TIM PEMBIMBING

Mengetahui,
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Tantia Ismi Nitalia


NIM : 182311101148
Tempat Pengkajian : Ruang Anak C10, Rumah Sakit Bina Sehat
Tanggal : 5 Maret 2019

A. PENGKAJIAN
I. IdentitasKlien
Nama : An. F No. RM :333xxx
Umur : 9 th Pekerjaan : pelajar
JenisKelamin : Perempuan Status Perkawinan : belum menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 05-03 2019 / 11.00
Pendidikan :SD TanggalPengkajian : 05-03-2019 / 17.00
Alamat : Jl. Kaca Pirirng Patrang SumberInformasi : Pasien, Rekam Medis
Jember dan keluarga

II. RiwayatKesehatan
1. Diagnosamedik:
Dengue Fever
2. Keluhan utama:
Panas naik turun ± 5 hari
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien panas mulai seminggu sebelum MRS, lalu keluarga membawa ke puskesmas
dan diberi obat penurun panas. Setelah panas turun, pasien kemudian renang.
Sepulang renang panas pasien naik lagi. Selama 5 hari panas, pasien mengalami
mimisan, gusi berdarah, nyeri di tenggorokan untuk menelan dan nyeri di persendian.
Keluarga membawa pasien ke rumah sakit setelah panas tidak kunjung turun. Pasien
masuk ke Ruang Poli Spesialis Anak pada hari Selasa, 5 Maret 2019 pukul 11.00
kemudian dibawa ke Ruang Anak pukul 16.00.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien memiliki riwayat penyakit flek paru-paru pada umur enam bulan dan
riwayat amandel.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
pasien tidak memiliki alergi obat
c. Imunisasi:
Keluarga mengatakan lupa imunisasi apa saja yang pernah diberikan.
d. Kebiasaan:
Pasien merupakan seorang pelajar SD, dan beraktifitas seperti anak SD pada
umunya. Pasien mengikuti kegiatan renang.
e. Obat-obat yang digunakan:
Pasien mengkonsumsi obat paracetamol dari apotek atau puskesmas jika panas.
5. Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga mengatakan, ayah dari pasien memiliki riwayat penyakit paru.
6. Genogram:

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: meninggaldunia

: garispernikahan

: garisketurunan

: klien

: tinggalserumah

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan:
Sebelum MRS
Pasien tetap beraktifitas selama panas dan tetap masuk sekolah. Keluarga mengatakan
tetap menyuruh anak belajar agar tidak ketinggalan pelajaran. Jika sakit biasanya
membeli obat di apotek atau warung. Keluarga mengganggap jika mimisan yang
dialami pasien karena kelelahan, karena ayah pasien juga mimisan jika kelelahan.
Interpretasi :
Keluarga dan pasien dalam hal persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
kurang.
2. Pola nutrisi/ metabolik:
Antropometri
BB: 20 kg
TB: 120 cm
Interpretasi : Indeks Massa Tubuh (IMT) klien adalah sebagai berikut IMT= BB/TB2 =
20/(1,20)2= 13,8 (13,7-19,1).
Interpretasi :
Hal ini menunjukkan bahwa IMT klien normal.
Biomedical sign
Hb = 12,3 gr/dl Normal = 11,5-16,5 gr/dl Tanggal 7 Maret 2019
Trombosit = 82000 Normal = 150000-400000
Leukosit = 3300 Normal = 4300-10800
Interpretasi :
Biomedical sign dalam keadaan tidak normal
Clinical Sign :
Kulit berwarna coklat dan tidak terdapat hiperpigmentasi, turgor kulit jelek, kulit
kering, pasien terlihat pucat, bibir kering.
Interpretasi :
Keadaan pasien menunjukkan bahwa pasien mengalami dehidrasi.
Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi makan (waktu) 1-2 kali per hari 3 kali per hari (sedikit tapi
sering)
Jenis makanan Camilan di rumah Makanan dari RS, roti
Pasien lebih banyak makan di rumah sakit daripada di rumah
Interpretasi:
Pasien mengalami peningkatan asupan makanan selama di rumah saki (porsi sedikit
tapi sering).
3. Pola eliminasi:
BAK Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 3-4 per hari 6-7 per hari
Jumlah ± 1.000 cc/hari ± 1.500 cc/hari
Warna Kuning muda kuning
Bau Khas amoniak Tidak terkaji
Karakter Tidak terkaji Tidak terkaji
BJ Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu Tidak memakai alat bantu Tidak memakai alat bantu
Kemandirian Mandiri Dibantu keluarga ke kamar mandi
(mandiri/dibantu)
Lainnya - -
Interpretasi:
Pasien tidak mengalami kesulitan eliminasi (BAK) selama di rumah sakit
BAB Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 1 kali per hari Belum BAB
Jumlah Normal Tidak BAB
Warna Kuning Tidak terkaji
Bau Khas Tidak terkaji
Karakter Lembek dan keras Tidak terkaji
Alat bantu Tidak memakai alat bantu Tidak memakai alat bantu
Kemandirian Mandiri Dibantu keluarga ke kamar mandi
(mandiri/dibantu)
Lainnya - -
Interpretasi:
Pasien tidak mengalami kesulitan eliminasi (BAB) selama di rumah sakit.
Balance cairan:
Balance cairan:
Input cairan = 500 +1000 + 8 + 140 = 1898 cc
1. Air (makan dan minum)= 750 cc/hari
2. Infus = 1.000 cc/hari
3. Obat = 8 ml
4. Air Metabolisme = 7cc/kgBB/hr= 7x20= 140 cc/hari
Output cairan = 1500 + 600 = 2100 cc
1. Urine = 1500
2. IWL = 21x20 + 200 (37,7-36,8) = 420 +180 = 600
Balance cairan =input-output= 1.898 – 2.100 = - 202
Interpretasi:
Balance cairan pasien kurang
4. Pola aktivitas & latihan:
Pasien tampak lemah, tidak terlalu banyal bergerak dan tampak berbaring di tempat
tidur
AktivitasHarian (Activity Daily Living)
Kemampuanperawatandiri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: bantuan petugas dan alat, 2: bantuan petugas, 3: bantuan
alat, 4: mandiri

Status oksigenasi
tidak terdapat permasalahan oksigenasi yang dapat mengganggu aktivitas pasien seperti
hipoksia, hipoksemia, hypercapnia, atau batuk.
Fungsi kardiovaskuler
Tidak terdapat permasalahan yang berhubungan dengan kardiovaskuler yang dapat
mengganggu aktivitas pasien
Terapi oksigen
Pasien tidak menggunakan terapi oksigen atau pasien tidak menggunakan alat bantu
pernafasan
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan pada pola aktivitas dan latihan
5. Pola tidur & istirahat:
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit

Durasi 6-8 jam Pasien tidur siang 1 jam

Gangguan tidur Tidak terjadi gangguan tidur Gangguan karena ramai

Keadaan bangun tidur Badan terasa segar dan rileks Pasien merasa lemas

Lain-lain - -
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan pola tidur dan istirahat

6. Pola kognitif & perceptual:


Fungsi koginitif dan memori
Fungsi kognitif dan memori pasien baik, pasien dapat mengutarakan apa yang
dirasakan.
Fungsi dan keadaan indera :
Fungsi dan keadaan indera penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap dan
penciuman dalam kondisi baik. Pasien dapat merasakan sentuhan dan bau yang berada
di sekitarnya. Pasien dapat merasakan nyeri yang dirasakan.
Interpretasi :
Fungsi dan keadaan indera dapat berfungsi dengan normal sesuai dengan fungsinya

7. Pola seksualitas & reproduksi:


Pola seksualitas
Pasien memiliki jenis kelamin perempuan
Fungsi reproduksi
Pasien belum menikah
Interpretasi :
Pola seksualitas dan reproduksi berjalan dengan baik

8. Pola peran & hubungan:


Pasien berumur 9 tahun. Orang tua menunggu anak selama sakit
Interpretasi :
Peran dan hubungan dapat dilakukan pasien dengan baik
9. Pola manajemen koping-stress:
Ketika sakit klien tetap melakukaan aktifitas, keluarga tetap menyuruh anak untuk
belajar saat anak sakit
Interpretasi :
Manajemen koping dan stress berjalan kurang baik
10. System nilai & keyakinan:
Pasien memiliki agama islam. Pasien dan keluarga selalu berdoa atas kesembuhannya.
Interpretasi :
Nilai dan keyakinan pasien berjalan dengan baik.

IV. PemeriksaanFisik
Keadaan umum:
Pasien tampak pucat dan lemah. Nyeri persendian sudah tidak terasa. Keadaan pasien
composmentis GCS 456
Tanda-tanda vital:
Suhu Tubuh: 37,7˚ C
TB / BB: 120 cm/20 kg
Frekuensi Pernapasan: 22 x/menit
Nadi : 88x/menit
Interpretasi :
Keadaan umum pasien lemah dan demam
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Rambut kepala berwarna hitam lebat sepundak, persebaran rata dan lurus. Tidak
terdapat lesi, ketombe, dan kutu pada kepala. Tidak terdapat benjolan pada kepala. Kulit
wajah tidak terdapat hiperpigmentasi, wajah simetris, tidak terdapat lesi wajah, ekspresi
wajah tampak meringis (skala 3).
2. Mata
Bola mata simetris, tidak juling, tidak terdapat gangguan penglihatan, pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada nyeri tekan/benjolan.
3. Telinga
Bentuk daun telinga normal dan posisi simetris, tidak terdapat lesi dan serumen yang
keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan pendengaran pada pasien,
tidak ada benjolan dan tanda-tanda peradangan pada telinga.
4. Hidung
Bentuk hidung normal/simetris, tidak ada serumen/sekret dari lubang hidung, tidak ada
benjolan/tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, dan fungsi penghidu normal/tidak ada
gangguan.
5. Mulut
Mukosa bibir kering, kondisi mulut bersih, lidah bersih, tidak ada benjolan/tanda
peradangan, tidak ada lesi pada mukosa bibir, gigi dalam kondisi bersih, tidak ada karies
gigi, tidak ada gigi berlubang, dan lidah simetris, tidak ada pembesaran pada tonsil.
6. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan pada leher, trakea simetris, tidak ada tanda
peningkatan tekanan vena jugularis.
7. Dada dan jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak dan tidak ada kardiomegali
Auskultasi : bunyi jantung normal, irama reguler, S1 dan S2 tunggal
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, warna kulit normal (tidak ada
hiperpigmentasi), pengembangan paru simetris, tidak terdapat
penggunaan otot bantu pernafasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
gerakan dinding toraks simetris
Perkusi : sonor, tidak ada gangguan/batas paru normal
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat hiperpigmentasi, bentuk simetris, tidak ada
benjolan/lesi, kondisi bersih
Auskultasi : peristaltik normal (5 x/menit)
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
9. Genetalia dan Anus
Genitalia dan anus tidak terkaji. Tidak terdapat keluhan atau gangguan pada genetalia
dan anus
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Pasien dapat menggerakkan ekstremitas atas, tidak terdapat nyeri pada persendian
Bentuk normal dan simetris.
Ekstremitas bawah
Bentuk ekstremitas bawah normal dan simetris, pasien dapat menggerakkan ekstremitas
bawah. tidak terdapat nyeri pada persendian
11. Kulit dan kuku
Kulit
Pada kulit tidak terdapat hiperpigmentasi, turgor kulit jelek, akral dingin, kulit dalam
keadaan bersih, kulit kering
Kuku
Warna kuku normal (merah muda), kondisi kuku normal (tidak ada retak/pecah), tidak
ada lesi atau peradangan, dan CRT <= 2 detik.
12. Keadaan lokal
Keadaan lokal pasien yaitu lemah panas tinggi tanpa menggigil, nyeri pada persendian
tidak terasa.
V. Terapi
Tanggal : 5 Maret 2018 Jam : 18.00 WIB
1. Infus RL : 500 ml (10 tpm) IV
2. Cefixime : 100mg/ml (2x1) oral
3. Injeksi norages : 500mg/ ml (3x1) IV

VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium

Nilai normal Hasil (Tanggal/Jam)


No Jenis pemeriksaan
Nilai Satuan

1. Darah Lengkap 5 Maret 2019 14.00


Hb 11,5-16,5 gr/dl 12,3
Leucosit 4.300-10.800 /ul 3300
Trombosit 150.000-450.000 /ul 82.000
Eritrosit 4,5-5,5 jt/ul 5,36
MCV 82-92 fl 74,6
MCH 27-31 gr/dl 23,1
MCHC 32-37 gr/dl 31
Widal O negatif Positif 1/160
Widal H negatif Positif 1/80
Widal H negatif Positif 1/80
Widal B negatif Positif 1/320

Nilai normal Hasil (Tanggal/Jam)


No Jenis pemeriksaan
Nilai Satuan

1. Darah Lengkap 6 Maret 2019 08.00


Hb 11,5-16,5 gr/dl 11
Leucosit 4.300-10.800 /ul 6400
Trombosit 150.000-450.000 /ul 99.000
Eritrosit 4,5-5,5 jt/ul 2,9
MCV 82-92 fl 75,5
MCH 27-31 gr/dl 22,4
MCHC 32-37 gr/dl 29,7

Nilai normal Hasil (Tanggal/Jam)


No Jenis pemeriksaan
Nilai Satuan

1. Darah Lengkap 7 Maret 2019 08.00


Hb 11,5-16,5 gr/dl 11.4
Leucosit 4.300-10.800 /ul 6300
Trombosit 150.000-450.000 /ul 129.000
Eritrosit 4,5-5,5 jt/ul 3
MCH 27-31 gr/dl 23,3
MCHC 32-37 gr/dl 31,3

Jember, Maret 2019


Pengambil Data

(Tantia Ismi Nitalia


B. PROBLEM LIST

NO HARI/TANGG DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH PARAF &


AL/JAM NAMA

1 Selasa/ 5 Maret DS: pasien mengatakan panas hilang Proses penyakit Hipertermi Tantia
2019 timbul sejak 5 hari yang lalu
Produksi pirogen
18.30 DO:

1. Pasien terlihat lemah


2. Teraba hangat Merangsang set point tubuh pada
3. Suhu 37,7 C hipotalamus anterior
4. Leukosit 3300

Hipertermi

2 Selasa/ 5 Maret DS: pasien mengatakan merasa Proses perjalanan peyakit Defisiensi volume cairan Tantia
2019 lemas
Gangguan mekanisme
18.30 DO: pengaturan

1. Turgor kulit jelek mempengaruhi absopsi cairan


2. Kulit kering
3. Mukosa bibir kering Defisiensi volume cairan
4. Pasien terlihat lemah
5. Keseimbangan cairan kurang
3. Selasa/ 5 Maret DS : Penurunan faktor pembekuan Risiko perdarahan Tantia
2019 Keluarga mengatakan pasien darah (trombosit)
mengalami mimisan dan gusi
18.30 berdarah 3 hari sebelum MRS
Pasien mengatakan lemas Permeabilitas kapiler meningkat

DO :
Trombosit 82.000
Risiko perdarahan
Keadaan umum lemah
C. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan pasien mengatakan


panas hilang timbul sejak 5 hari yang lalu, pasien terlihat lemah, teraba hangat, suhu
37,7 C, leukosit 3300.
2. Defisiensi volume cairan berhubungan dengan proses perjalanan penyakit ditandai
dengan pasien mengatakan merasa lemas, turgor kulit jelek, kulit kering, mukosa bibir
kering, pasien terlihat lemah, trombosit 82.000.
3. Risiko perdarahan berhubungan dengan Penurunan faktor pembekuan darah
(trombosit) ditandai dengan Keluarga mengatakan pasien mengalami mimisan dan
gusi berdarah 3 hari sebelum MRS, pasien mengatakan lemas, Trombosit 82.000,
keadaan umum lemah.
D. PERENCANAAN/NURSING CARE PLAN

NO HARI/TANGG DIAGNOSA NOC NIC PARAF &


AL/JAM KEPERAWATAN NAMA

1 Selasa/ 5 Maret Hipertermi Setelah diberikan tindakan keperawatan selama1. Pantau suhu dan tanda vital
2019 1x24 jam, suhu tubuh pasien kembali normal lainnya
dengan kriteria hasil: 2. Monitor warna kulit
18.30 3. Selimuti pasien dengan
Skala Skala
NO Indikator selimut tipis dan pakaian Tantia
Saat ini Capaian
tipis
1. Penurunan suhu 2 5
4. Anjurkan pasien minum
2. Penurunan 2 5
banyak air (250ml/ 2 jam)
gelisah (tenang)
5. Anjurkan pasien banyak
istirahat, batasi aktivitas jika
3. Melaporkan 2 5
diperlukan
kenyamanan
6. Anjurkan memberikan
suhu
kompres hangat saat pasien
demam
7. Kolaborasi pemberian obat
(antipiretik, antibiotik, dan
cairan IV)
8. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium (darah
lengkap, urin)
2 Selasa/ 5 Maret Defisiensi volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 1. Pertahankan intake dan
2019 cairan x 24 Defisiensi Volume Cairan teratasi dengan output cairan
Tantia
kriteria hasil : 2. Monitor status hidrasi
18.30 3. Monitor tanda-tanda vital
Skala Skala pasien
NO Indikator
Saat ini Capaian
4. Berikan terapi IV
1. Keseimbangan 2 4
intake dan 5. Dukung pasien dan keluarga
output dalam 24 untuk membantu
jam memberikan makan dengan
baik
2. Turgor kulit 2 4
baik 6. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium (darah lengkap,
3. Membran 2 4 urin)
mukosa lembab
4. Intake cairan 2 4
adekuat
\

3 Selasa/ 5 Maret Risiko perdarahan Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1. Monitor tanda-tanda vital
2019 2x24 jam, risiko perdarahan teratasi kriteria hasil: pasien
2. Pertahankan kepatenan akses
18.30 Skala Skala IV
NO Indikator
Saat ini Capaian
3. Anjurkan pasien banyak
1. Trombosit 2 5
istirahat, batasi aktivitas jika
diperlukan Tantia
2. Kelelahan 2 4
3. Perdarahan 4 5 4. Monitor tinjauan jumlah
4. Gusi berdarah 4 5 trombosit
5. Intruksikan pasien dan
keluarga tanda-tanda
perdarahan dan tindakan
yang tepat (memberitahu
perawat)
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO NO DX HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF PARAF &


KEP NAMA

1 1 Selasa/ 5 Maret 2019

18.30 1. Memantau suhu pasien 1. Suhu 37,5 oC


2. Melakukan monitor asupan dan 2. Pasien mulai minum sedikit dan
keluaran cairan sudah buang air kecil
3. Membantu pasien menggunakan 3. Pasien tertutup selimut
selimut 4. Keluarga memahami dan akan
4. Menganjurkan pasien minum banyak melaksanakannya Tantia
air (250 ml/ 2 jam) 5. Pasien memahami anjuran akan
5. Menganjurkan pasien banyak istirahat beristirahat
6. Menganjurkan keluarga memberikan 6. Keluarga memahami dan akan
kompres hangat saat pasien demam melaksanakannya

20.00 7. Melakukan pengukuran TTV 7. S=37,5 oC, FP 22 x/menit, N = 88


x/menit
2 Selasa/ 5 Maret 2019
18.30 1. Pertahankan intake dan output cairan 1. Pasien mulai mau untuk minum
2. Monitor status hidrasi 2. keluarga memantau BAK pasien
3. Keluarga memahami dan akan
3. Mendukung pasien dan keluarga untuk
melaksanakannya Tantia
membantu memberikan makan dengan 4. pasien kooperatif
baik 5. S=37,5 oC, FP 22 x/menit, N = 88
20.00 4. Memberikan terapi IV (RL 10 tpm, x/menit
injeksi norages 500 mg)
5. Monitor tanda-tanda vital pasien
3 Selasa/ 5 Maret 2019

18.30 1. Memonitor tinjauan jumlah trombosit 1. Jumlah trombosit 82.000/ul


2. Pasien kooperatif, kadang infus
2. Mempertahankan kepatenan akses IV
macet
(terpasang RL 10 tpm) 3. Pasien tidur tapi sering bangun
3. Menganjurkan pasien banyak istirahat, 4. Keluarga memahami Tantia
batasi aktivitas jika diperlukan 5. S=37,5 oC, FP 22 x/menit, N = 88
4. Mengintruksikan pasien dan keluarga x/menit
tanda-tanda perdarahan dan tindakan
yang tepat (memberitahu perawat)
20.00 5. Memonitor tanda-tanda vital pasien

2 1 Rabu, 6 Maret 2019

15.00 1. Memantau suhu 1. Suhu 36 oC


2. Menyelimuti pasien dengan selimut 2. Pasien tertutup selimut
tipis dan pakaian tipis 3. Pasien mulai minum sedikit dan
3. Menganjurkan pasien minum banyak air sudah buang air kecil
(250ml/ 2 jam) 4. Keluarga memahami dan akan
4. Menganjurkan pasien banyak istirahat, melaksanakannya
batasi aktivitas jika diperlukan 5. Pasien memahami anjuran akan Tantia
5. Menganjurkan memberikan kompres beristirahat
hangat saat pasien demam 6. T =35,8 oC, RR 21 x/menit, N = 96
17.00 6. Mengecek TTV x/menit
7. Mengkolaborasikan pemberian obat 7. Pasien kooperaatif
(antipiretik, antibiotik, dan cairan IV) 8. Pasien kooperaatif, sedikit nyeri saat
Ceftriacone 2x1 diberikan obat
20.00 8. Mengkolaborasikan pemberian obat
(antipiretik, antibiotik, dan cairan IV)
Norages 3x1
2 Rabu, 6 Maret 2019

15.00 1. Mempertahankan intake dan output 1. Pasien mau untuk minum


cairan 2. keluarga memantau BAK pasien
2. Memonitor status hidrasi 3. Keluarga memahami dan akan
3. Mendukung pasien dan keluarga untuk melaksanakannya
4. T =35, 8 o C, FP 21 x/menit, N = 96
membantu memberikan makan dengan Tantia
x/menit
baik 5. pasien kooperatif
4. Memonitor tanda-tanda vital pasien 6. pasien kooperatif, pasien
17.00
5. Memberikan terapi IV mengatakan sedikit nyeri
RL 10 tpm
Ceftriacone 2x1
20.00 6. Memberikan terapi IV
Norages 3x1
3 Rabu, 6 Maret 2019
15.00 1. Memonitor tinjauan jumlah trombosit 1. Jumlah trombosit 99.000/ul
2. Mempertahankan kepatenan akses IV 2. Pasien kooperatif, infus kadang
macet
(terpasang RL 10 tpm) Tantia
3. Pasien malam tidur 7 jam, siang
3. Menganjurkan pasien banyak istirahat, belum tidur
batasi aktivitas jika diperlukan 4. S =35,8 oC, FP 21 x/menit, N = 96
17.00 4. Memonitor tanda-tanda vital pasien x/menit
3 2 Kamis/7 Maret 2019

08.30 1. Mempertahankan intake dan output 1. Pasien mau untuk minum


cairan 2. pasien kooperatif
3. S =36oC, FP 24 x/menit, N = 90 Tantia
09.00 2. Memberikan terapi IV
x/menit
RL 10 tpm
Ceftriacone 2x1
Norages 3x1
11.00 3. Memonitor tanda-tanda vital pasien

3 Kamis/7 Maret 2019


09.00 1. Memonitor tinjauan jumlah trombosit 1. Hasil trombosit 129.000/ul
09.15 2. Mempertahankan kepatenan akses IV 2. Pasien kooperatif, kadang infus
macet karena sering ke kamar
(terpasang RL 10 tpm) Tantia
mandi
3. Menganjurkan pasien banyak istirahat, 3. Tidur malam pasien nyenyak
batasi aktivitas jika diperlukan 4. S =36 oC, FP 24 x/menit, N = 90
11.00 4. Memonitor tanda-tanda vital pasien x/menit
E. CATATAN PERKEMBANGAN/PROGRES NOTE

NO HARI/TANGGAL/JAM NO DX EVALUASI SUMATIF (SOAP) PARAF &


KEP NAMA

1. Selasa/ 5 Maret 2019


20.45
1 S : pasien mengatakan badannya masih lemas

O:

1. Suhu 37,5 C
2. Akral hangat Tantia
3. Pasien tampak lebih tenang
A : Masalah hipertermi teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Pantau suhu dan tanda vital lainnya


2. Monitor asupan dan keluaran cairan
3. Kolaborasi pemberian obat
20.45 2 S : pasien merasa lemas

O : Turgor kulit masih belum baik

Membran mukosa kering


Tantia
A : masalah defisiensi volume cairan belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Lakukan pemeriksaan lab


2. Pemberian obat
3. Monitor cairan
20.45 3 S : pasien mengatakan masih lemas, tidak muncul perdarahan

O:

1. Trombosit 82.000 Tantia


2. Keadaan umum cukup
A : risiko perdarahan teratasi sebagian

P : Lanjut intervensi
Pantau jumlah trombosit
2. Rabu/6 Maret 2019

20.45 1 S : pasien mengatakan sudah tidak merasa demam tapi masih sedikit lemas

O:

1. Minum sekitar 5 gelas air Tantia


2. Telah BAK 3 kali/hari
3. T = 36 oC
A : masalah hipertermi teratasi

P : hentikan tindakan

20.45 2 S : pasien mengatakan masih sedikit lemas

O:

1. Mukosa lembab Tantia


2. Turgor kulit baik

A : masalah defisiensi volume cairan teratasi sebagian


P :lanjutkan intervensi

19.40 3 S : pasien mengatakan sedikit lemas, tidak muncul perdarahan

O:

3. Trombosit 99.000 Tantia


4. Keadaan umum baik
A : risiko perdarahan teratasi sebagian

P : Lanjut intervensi, pantau hasil trombosit

3. Kamis/7 Maret 2019 2 S : pasien mengatakan tidak lemas dan bisa jalan sendiri

13.45 O:

1. Mukosa lembab
2. Pasien bisa beraktifitas Tantia
A : masalah defisiensi volume cairan teratasi sebagian

P : masalah defisiensi volume cairan teratasi sebagian

Lanjut pemberian obat

13.45 3 S : pasien mengatakan tidak lemas, tidak muncul perdarahan

O:
1. Trombosit 129.000
2. Keadaan umum baik
A : risiko perdarahan teratasi sebagian
P : Lanjut intervensi, pantau hasil trombosit
4 Jumat/ 8 Maret 2019 1,2,3 S : pasien mengatakan sudah nafsu makan, minum banyak, tidak merasa
lemas, tidak merasakan panas lagi
08.00
O:

1. Suhu 36,7oC
2. Minum 250 cc/ 2 jam Tantia
3. Porsi makan habis
4. Trombosit 129.000/ul
A : masalah hipertermi, defisiensi volumen cairan, risiko perdarahan
teraatasi

P : hentikan tindakan
Discharge planning

Anda mungkin juga menyukai