Oleh
Tantia Ismi Nitalia
NIM. 182311101148
Hari :
Tanggal :
TIM PEMBIMBING
Mengetahui,
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
I. IdentitasKlien
Nama : An. F No. RM :333xxx
Umur : 9 th Pekerjaan : pelajar
JenisKelamin : Perempuan Status Perkawinan : belum menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 05-03 2019 / 11.00
Pendidikan :SD TanggalPengkajian : 05-03-2019 / 17.00
Alamat : Jl. Kaca Pirirng Patrang SumberInformasi : Pasien, Rekam Medis
Jember dan keluarga
II. RiwayatKesehatan
1. Diagnosamedik:
Dengue Fever
2. Keluhan utama:
Panas naik turun ± 5 hari
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien panas mulai seminggu sebelum MRS, lalu keluarga membawa ke puskesmas
dan diberi obat penurun panas. Setelah panas turun, pasien kemudian renang.
Sepulang renang panas pasien naik lagi. Selama 5 hari panas, pasien mengalami
mimisan, gusi berdarah, nyeri di tenggorokan untuk menelan dan nyeri di persendian.
Keluarga membawa pasien ke rumah sakit setelah panas tidak kunjung turun. Pasien
masuk ke Ruang Poli Spesialis Anak pada hari Selasa, 5 Maret 2019 pukul 11.00
kemudian dibawa ke Ruang Anak pukul 16.00.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien memiliki riwayat penyakit flek paru-paru pada umur enam bulan dan
riwayat amandel.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
pasien tidak memiliki alergi obat
c. Imunisasi:
Keluarga mengatakan lupa imunisasi apa saja yang pernah diberikan.
d. Kebiasaan:
Pasien merupakan seorang pelajar SD, dan beraktifitas seperti anak SD pada
umunya. Pasien mengikuti kegiatan renang.
e. Obat-obat yang digunakan:
Pasien mengkonsumsi obat paracetamol dari apotek atau puskesmas jika panas.
5. Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga mengatakan, ayah dari pasien memiliki riwayat penyakit paru.
6. Genogram:
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggaldunia
: garispernikahan
: garisketurunan
: klien
: tinggalserumah
Status oksigenasi
tidak terdapat permasalahan oksigenasi yang dapat mengganggu aktivitas pasien seperti
hipoksia, hipoksemia, hypercapnia, atau batuk.
Fungsi kardiovaskuler
Tidak terdapat permasalahan yang berhubungan dengan kardiovaskuler yang dapat
mengganggu aktivitas pasien
Terapi oksigen
Pasien tidak menggunakan terapi oksigen atau pasien tidak menggunakan alat bantu
pernafasan
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan pada pola aktivitas dan latihan
5. Pola tidur & istirahat:
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Keadaan bangun tidur Badan terasa segar dan rileks Pasien merasa lemas
Lain-lain - -
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan pola tidur dan istirahat
IV. PemeriksaanFisik
Keadaan umum:
Pasien tampak pucat dan lemah. Nyeri persendian sudah tidak terasa. Keadaan pasien
composmentis GCS 456
Tanda-tanda vital:
Suhu Tubuh: 37,7˚ C
TB / BB: 120 cm/20 kg
Frekuensi Pernapasan: 22 x/menit
Nadi : 88x/menit
Interpretasi :
Keadaan umum pasien lemah dan demam
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Rambut kepala berwarna hitam lebat sepundak, persebaran rata dan lurus. Tidak
terdapat lesi, ketombe, dan kutu pada kepala. Tidak terdapat benjolan pada kepala. Kulit
wajah tidak terdapat hiperpigmentasi, wajah simetris, tidak terdapat lesi wajah, ekspresi
wajah tampak meringis (skala 3).
2. Mata
Bola mata simetris, tidak juling, tidak terdapat gangguan penglihatan, pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada nyeri tekan/benjolan.
3. Telinga
Bentuk daun telinga normal dan posisi simetris, tidak terdapat lesi dan serumen yang
keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan pendengaran pada pasien,
tidak ada benjolan dan tanda-tanda peradangan pada telinga.
4. Hidung
Bentuk hidung normal/simetris, tidak ada serumen/sekret dari lubang hidung, tidak ada
benjolan/tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, dan fungsi penghidu normal/tidak ada
gangguan.
5. Mulut
Mukosa bibir kering, kondisi mulut bersih, lidah bersih, tidak ada benjolan/tanda
peradangan, tidak ada lesi pada mukosa bibir, gigi dalam kondisi bersih, tidak ada karies
gigi, tidak ada gigi berlubang, dan lidah simetris, tidak ada pembesaran pada tonsil.
6. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan pada leher, trakea simetris, tidak ada tanda
peningkatan tekanan vena jugularis.
7. Dada dan jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak dan tidak ada kardiomegali
Auskultasi : bunyi jantung normal, irama reguler, S1 dan S2 tunggal
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, warna kulit normal (tidak ada
hiperpigmentasi), pengembangan paru simetris, tidak terdapat
penggunaan otot bantu pernafasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
gerakan dinding toraks simetris
Perkusi : sonor, tidak ada gangguan/batas paru normal
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat hiperpigmentasi, bentuk simetris, tidak ada
benjolan/lesi, kondisi bersih
Auskultasi : peristaltik normal (5 x/menit)
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
9. Genetalia dan Anus
Genitalia dan anus tidak terkaji. Tidak terdapat keluhan atau gangguan pada genetalia
dan anus
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Pasien dapat menggerakkan ekstremitas atas, tidak terdapat nyeri pada persendian
Bentuk normal dan simetris.
Ekstremitas bawah
Bentuk ekstremitas bawah normal dan simetris, pasien dapat menggerakkan ekstremitas
bawah. tidak terdapat nyeri pada persendian
11. Kulit dan kuku
Kulit
Pada kulit tidak terdapat hiperpigmentasi, turgor kulit jelek, akral dingin, kulit dalam
keadaan bersih, kulit kering
Kuku
Warna kuku normal (merah muda), kondisi kuku normal (tidak ada retak/pecah), tidak
ada lesi atau peradangan, dan CRT <= 2 detik.
12. Keadaan lokal
Keadaan lokal pasien yaitu lemah panas tinggi tanpa menggigil, nyeri pada persendian
tidak terasa.
V. Terapi
Tanggal : 5 Maret 2018 Jam : 18.00 WIB
1. Infus RL : 500 ml (10 tpm) IV
2. Cefixime : 100mg/ml (2x1) oral
3. Injeksi norages : 500mg/ ml (3x1) IV
1 Selasa/ 5 Maret DS: pasien mengatakan panas hilang Proses penyakit Hipertermi Tantia
2019 timbul sejak 5 hari yang lalu
Produksi pirogen
18.30 DO:
Hipertermi
2 Selasa/ 5 Maret DS: pasien mengatakan merasa Proses perjalanan peyakit Defisiensi volume cairan Tantia
2019 lemas
Gangguan mekanisme
18.30 DO: pengaturan
DO :
Trombosit 82.000
Risiko perdarahan
Keadaan umum lemah
C. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Selasa/ 5 Maret Hipertermi Setelah diberikan tindakan keperawatan selama1. Pantau suhu dan tanda vital
2019 1x24 jam, suhu tubuh pasien kembali normal lainnya
dengan kriteria hasil: 2. Monitor warna kulit
18.30 3. Selimuti pasien dengan
Skala Skala
NO Indikator selimut tipis dan pakaian Tantia
Saat ini Capaian
tipis
1. Penurunan suhu 2 5
4. Anjurkan pasien minum
2. Penurunan 2 5
banyak air (250ml/ 2 jam)
gelisah (tenang)
5. Anjurkan pasien banyak
istirahat, batasi aktivitas jika
3. Melaporkan 2 5
diperlukan
kenyamanan
6. Anjurkan memberikan
suhu
kompres hangat saat pasien
demam
7. Kolaborasi pemberian obat
(antipiretik, antibiotik, dan
cairan IV)
8. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium (darah
lengkap, urin)
2 Selasa/ 5 Maret Defisiensi volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 1. Pertahankan intake dan
2019 cairan x 24 Defisiensi Volume Cairan teratasi dengan output cairan
Tantia
kriteria hasil : 2. Monitor status hidrasi
18.30 3. Monitor tanda-tanda vital
Skala Skala pasien
NO Indikator
Saat ini Capaian
4. Berikan terapi IV
1. Keseimbangan 2 4
intake dan 5. Dukung pasien dan keluarga
output dalam 24 untuk membantu
jam memberikan makan dengan
baik
2. Turgor kulit 2 4
baik 6. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium (darah lengkap,
3. Membran 2 4 urin)
mukosa lembab
4. Intake cairan 2 4
adekuat
\
3 Selasa/ 5 Maret Risiko perdarahan Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1. Monitor tanda-tanda vital
2019 2x24 jam, risiko perdarahan teratasi kriteria hasil: pasien
2. Pertahankan kepatenan akses
18.30 Skala Skala IV
NO Indikator
Saat ini Capaian
3. Anjurkan pasien banyak
1. Trombosit 2 5
istirahat, batasi aktivitas jika
diperlukan Tantia
2. Kelelahan 2 4
3. Perdarahan 4 5 4. Monitor tinjauan jumlah
4. Gusi berdarah 4 5 trombosit
5. Intruksikan pasien dan
keluarga tanda-tanda
perdarahan dan tindakan
yang tepat (memberitahu
perawat)
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
O:
1. Suhu 37,5 C
2. Akral hangat Tantia
3. Pasien tampak lebih tenang
A : Masalah hipertermi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjut intervensi
Pantau jumlah trombosit
2. Rabu/6 Maret 2019
20.45 1 S : pasien mengatakan sudah tidak merasa demam tapi masih sedikit lemas
O:
P : hentikan tindakan
O:
O:
3. Kamis/7 Maret 2019 2 S : pasien mengatakan tidak lemas dan bisa jalan sendiri
13.45 O:
1. Mukosa lembab
2. Pasien bisa beraktifitas Tantia
A : masalah defisiensi volume cairan teratasi sebagian
O:
1. Trombosit 129.000
2. Keadaan umum baik
A : risiko perdarahan teratasi sebagian
P : Lanjut intervensi, pantau hasil trombosit
4 Jumat/ 8 Maret 2019 1,2,3 S : pasien mengatakan sudah nafsu makan, minum banyak, tidak merasa
lemas, tidak merasakan panas lagi
08.00
O:
1. Suhu 36,7oC
2. Minum 250 cc/ 2 jam Tantia
3. Porsi makan habis
4. Trombosit 129.000/ul
A : masalah hipertermi, defisiensi volumen cairan, risiko perdarahan
teraatasi
P : hentikan tindakan
Discharge planning