Anda di halaman 1dari 12

Apa itu tes Rinne dan tes Weber?

Tes Rinne merupakan tes pendengaran yang dilakukan untuk mengevaluasi suara
pendengaran dengan membandingkan persepsi suara yang dihantarkan oleh konduksi udara
dengan konduksi tulang melalui mastoid.

Tes Weber merupakan cara lain untuk mengevaluasi gangguan pendengaran konduktif dan
sensorineural. Hasil tes Rinne harus dibandingkan dengan tes Weber untuk mendeteksi
gangguan pendengaran sensorineural.

Gangguan pendengaran konduktif terjadi saat gelombang suara tidak mampu melewati
telinga bagian tengah ke telinga bagian dalam. Hal ini bisa disebabkan oleh masalah di
saluran telinga, gendang telinga, atau telinga tengah, seperti:

 Infeksi
 Penumpukan kotoran telinga
 Gendang telinga yang tertusuk
 Cairan di telinga tengah
 Kerusakan tulang kecil di telinga tengah

Gangguan pendengaran sensorineural merupakan kerusakan yang terjadi di bagian mana pun
dari sistem saraf khusus telinga. Ini termasuk saraf pendengaran, sel-sel rambut di telinga
bagian dalam, dan bagian lain dari koklea. Biasanya jenis gangguan pendengaran ini terjadi
akibat paparan suara yang bising dan semakin bertambahnya usia.

Manfaat tes Rinne dan tes Weber


Tes Rinne dan tes Weber sering digunakan karena tes ini mudah termasuk tes yang sederhana
dan mudah dilakukan. Kedua tes ini sering kali menjadi tes pertama yang digunakan untuk
menentukan penyebab perubahan atau kehilangan pendengaran pada seseorang.

Tes tersebut dapat membantu mengidentifikasi kondisi yang menyebabkan gangguan


pendengaran. Beberapa kondisi yang menyebabkan hasil tes Rinne atau tes Weber tidak
normal antara lain:

 Perforasi gendang telinga


 Kotoran telinga
 Infeksi telinga
 Cairan telinga bagian tengah
 Otosklerosis, adalah ketidakmampuan tulang kecil di telinga tengah (tulang sangurdi)
bergerak dengan baik
 Cedera pada saraf telinga

Bagaimana prosedur tes Rinne dan tes Weber?


Tes Rinne dan tes Weber dilakukan dengan menggunakan garputala frekuensi tinggi (512
Hertz) untuk menguji bagaimana Anda merespon suara dan getaran di dekat telinga Anda.
Berikut uraian prosedur tes Rinne dan tes Weber.
Tes Rinne

1. Dokter meletakkan garputala di tulang mastoid (di belakang salah satu telinga).
2. Bila Anda sudah tidak bisa mendengar suara, Anda diminta memberi isyarat kepada
dokter.
3. Kemudian, dokter akan menggerakkan garputala di samping telinga Anda.
4. Bila Anda sudah tidak bisa mendengar suara itu lagi, Anda diminta memberi isyarat
kepada dokter.
5. Dokter mencatat berapa lama Anda mendengar setiap suara.

Tes Weber

1. Dokter meletakkan garputala di tengah kepala Anda


2. Anda mencatat di bagain telinga mana getaran yang terasa; telinga kiri, telinga kanan,
keduanya.

Bagaimana hasil tes Rinne dan tes Weber?


Tes Rinne

Konduksi udara menggunakan organ-organ pada telinga daun telinga, gendang telinga, dan
osikel (tiga tulang pendengaran) untuk memperkuat suara dan mengalirkan suara ke konduksi
tulang dan menyebabkan suara dapat langsung ditransmisikan ke telinga dalam atau melalui
tengkorak ke telinga sebelahnya.

 Pendengaran normal, menunjukkan waktu konduksi udara yang dua kali lebih lama
dari waktu konduksi tulang. Dengan kata lain, Anda akan mendengar suara di
samping telinga Anda dua kali selama Anda akan mendengar suara di belakang
telinga Anda.
 Ganguan pendengaran konduktif, suara konduksi tulang terdengar lebih lama dari
konduksi udara.
 Gangguan pendengaran sensorineural, suara konduksi udara terdengar lebih lama
dari konduksi tulang, tapi mungkin tidak dua kali lebih lama.

Tes Weber

 Pendengaran normal akan menghasilkan getaran yang sama di kedua telinga.


 Gangguan pendengaran konduktif akan menyebabkan getaran terasa di telinga
yang tidak normal.
 Gangguan pendengaran sensorineural akan menyebabkan getaran terasa di telinga
normal.

Link : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/tes-rinne-weber-gangguan-pendengaran/
Apa fungsi stetoskop?
Stetoskop adalah alat medis yang fungsinya tidak hanya untuk mendengar suara detak
jantung saja, tetapi juga untuk mendengarkan suara organ lain yang berada di dalam tubuh.
Beberapa organ yang dibisa didengarkan oleh alat ini di antaranya adalah suara organ
pencernaan, paru-paru, bahkan sampai suara janin yang masih di dalam kandungan pun bisa
didengar detak jantungnya.

Selain untuk mendengar suara-suara di dalam tubuh, dokter juga akan menggunakan
stetoskop untuk mendengar apakah terdapat sesuatu yang tidak normal dari suara di dalam
tubuh. Dengan begitu, diagnosis suara di dalam tubuh lewat alat ini bisa membantu dokter
memilih tindakan dan pengobatan yang tepat untuk pasien.

Bagian-bagian stetoskop dan fungsinya

1. Eartips

Bagian ini merupakan bagian yang diletakkan atau dimasukkan ke dalam


telinga. Eartips menjadi pintu keluar suara yang didengar dari organ dalam tubuh, termasuk
dada. Eartips umumnya terbuat dari karet atau bahan silikon yang dirancang dengan bentuk
yang pas dipakai di dalam telinga sehingga suara lain yang tidak diinginkan tidak masuk
tercampur.
Selain itu, eartips dibuat dengan bahan karet bertujuan agar lebih nyaman dipakai di telinga
dan tidak menimbulkan rasa sakit. Oleh karena ukurannya yang kecil dan harganya murah,
eartips adalah salah satu komponen stetoskop yang mudah diganti.

2.Tubing

Tubing adalah bagian dari alat yang berfungsi untuk menjaga dan mentransfer frekuensi suara
yang ditangkap oleh diafragma stetoskop dan mengirimkannya kembali ke eartip. Dengan
begitu suara dapat didengar oleh telinga pengguna.

3. Bell

Bell biasanya terdapat dalam stetoskop berkepala ganda. Biasanya bagian ini berada di ujung
alat dan berbentuk melingkar, menempel pada bagian lain yang lebih pipih (diafragma).
Bell memiliki bentuk lingkaran yang lebih kecil. Bagian ini berfungsi mendengarkan suara
berfrekuensi rendah yang mungkin tidak mudah dideteksi oleh bagian lain alat ini, yaitu
diafragma. Bell juga membantu untuk mendengarkan suara pada lokasi yang tidak datar, yang
biasanya tidak dapat dijangkau secara optimal dengan menggunakan diafragma.

4. Diaphragm

Diafragma atau diaphragm stetoskop adalah bagian datar di ujung kepala alat ini. Fungsinya
untuk mendengarkan nada tinggi, contohnya suara paru-paru. Beberapa jenis alat ini ada
yang memiliki diafragma tetapi tidak punya bell untuk mendeteksi suara rendah.

Jenis-jenisnya
Anda bisa memilih alat ini sesuai kebutuhan Anda, bisa yang berkualitas tinggi atau lebih
rendah. Umumnya alat ini punya banyak warna, ukuran panjang yang berbeda, dan kegunaan
yang berbeda pula.

Pada dasarnya setiap jenis dari alat ini dirancang untuk melakukan fungsi yang sama, yakni
mendengar suara di dalam tubuh. Berikut adalah berbagai jenis stetoskop yang perlu Anda
ketahui:

1. Stetoskop kardiologi

Alat jenis ini umumnya terlihat sama layaknya stetoskop biasa. Bedanya, kemampuan alat
kardiologi ini dapat mendengarkan suara detak jantung dengan lebih jelas. Alat ini dapat
mendengar suara dari frekuensi rendah ke tinggi dari diafragma tanpa perlu menggunakan
bell yang biasanya ditemukan dalam stetoskop berkepala ganda.

2. Stetoskop bayi

Ini adalah jenis alat medis yang digunakan untuk memeriksa bayi yang sudah berusia sekitar
tiga bulan lebih. Alat pediatrik ini berbeda dengan stetoskop pada umumnya, karena pada
bagian ujung kepalanya memiliki diameter yang kecil, sekitar 2,6 cm. Mengapa
diameternya dibuat sangat kecil?
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kejelasan suara yang akurat saat memeriksa bagian
tubuh, terutama detak jantung bayi. Selain itu, bagian ujung kepala dari alat ini didesain
dengan bahan non-lateks untuk menghindari reaksi alergi pada bayi. Alat ini digunakan oleh
praktisi medis dan juga mahasiswa kedokteran untuk mendengarkan dan mempelajari jantung
serta suara lain untuk mendiagnosis dan menilai masalah yang mungkin muncul pada pasien
bayi.

3. Stetoskop bayi baru lahir

Jenis alat medis ini adalah tipe terkecil untuk bayi yang baru lahir. Alat ini memiliki diameter
yang sangat kecil, kira-kira hanya 2 cm. Dibuat sangat kecil dengan tujuan untuk mendengar
kejelasan suara yang akurat tanpa risiko tercampur suara lain yang berasal dari luar dan
sekitarnya.

Sama seperti stetoskop bayi biasa, alat medis ini juga dibuat dari bahan non-lateks yang
berguna menghindari reaksi alergi dan sensasi dingin ketika besi ujung kepala alat ini
diletakkan ke dada bayi yang baru lahir.

Alat medis ini sengaja dibuat sedemikian kecil untuk mendapatkan diagnosis yang akurat di
waktu singkat. Biasanya alat ini digunakan untuk diagnosis dan penilaian fisik pada bayi
yang baru lahir.

4. Stetoskop anak-anak

Alat ini terlihat seperti stetoskop biasa, tetapi dapat dibedakan dari warna dan ukuran kepala
alat ini alias bagian yang ditempelkan ke tubuh. Alat ini memiliki ujung kepala yang lebih
kecil agar penempatan ke bagian tubuh yang ingin didengar, seperti jantung, menjadi lebih
jelas dan akurat.

Diberikannya warna pada alat ini juga bisa menjadi fungsi agar mirip seperti mainan. Jadi
nantinya, anak-anak tidak akan merasa takut jika dokter hendak memeriksa. Alat medis jenis
ini umumnya digunakan untuk mendiagnosis dan juga secara fisik menilai anak-anak yang
sakit.

5. Stetoskop elektronik

Alat medis elektronik ini fungsinya untuk membantu memecahkan masalah suara dan
memperkuat suara yang didengar pada dada atau bagian tubuh lainnya secara elektronik.
Suara elektronik itu kemudian diubah menjadi sebuah gelombang listrik yang nantinya akan
menghasilkan suara yang lebih jelas lagi jika sudah sampai ke telinga dokter.

Stetoskop jenis ini terbagi lagi ke dalam dua jenis, ada yang jenis amplifikasi dan digitalisasi.
Alat ini sangat berguna, karena dapat memperkuat suara jantung atau pernapasan, sehingga
memudahkan diagnosis dalam kasus suara yang samar. Umumnya, alat ini digunakan untuk
diagnosis pada masalah kesehatan jantung atau paru.

Gunakan stetoskop sesuai fungsinya


Selain jenis-jenis di atas, yang digunakan untuk urusan medis langsung, ada lagi stetoskop
untuk belajar. Jenis ini memiliki bagian satu bagian tubing namun dengan headset ganda.
Artinya, satu alat ini bisa dipakai dua orang dalam waktu yang bersamaan. Itu sebabnya jenis
ini secara khusus berfungsi untuk kegiatan belajar-mengajar.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam mendengarkan suara tubuh sejelas dan
seakurat mungin, tentu dibutuhkan alat yang berkualitas. Seberapa baik kualitas suara yang
Anda dapatkan juga bergantung dengan kualitas produk yang Anda pilih. Kuncinya, pilihlah
stetoskop yang sesuai dengan kebutuhan Anda agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Link : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/fungsi-dan-jenis-stetoskop/
Bagaimana cara kerja USG?
USG atau ultrasonografi (sonogram) adalah sebuah tes pemeriksaan yang menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan kondisi organ-organ dalam tubuh.

Saat Anda melakukan USG, bagian tubuh yang diperiksa akan dioleskan gel, dan kemudian
dokter akan menggerakkan stik pengontrol bernama transduser di atas bagian tubuh tersebut.
Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke organ-organ maupun
cairan tubuh yang ada di area tersebut. Gelombang suara ini kemudian akan memantul
kembali berupa sinyal listrik ke mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar. Anda bisa
melihat gambar organ dalam tubuh Anda di layar monitor.

Misalnya, Anda diminta untuk USG jantung. Setelah dada Anda dioles gel khusus, stik
transduser yang bergerak-gerak di atasnya akan “mengambil gambar” jantung sekaligus
rangka dada Anda. Pada jaringan yang memiliki kepadatan tinggi, seperti tulang, layar USG
akan menampilkan gambar berwarna putih. Sementara jaringan lunak, seperti jantung, akan
dimunculkan sebagai gambaran berwarna hitam.

Masalah kesehatan apa saja yang bisa dideteksi lewat


pemeriksaan USG?
Selain untuk memeriksa kondisi kehamilan, pemeriksaan USG juga berfungsi untuk
mendeteksi masalah kesehatan pada:

1. Sistem empedu

Segala penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan sistem empedu bisa dideteksi lewat
USG.

Kantong empedu terletak di antara usus dan hati yang berfungsi menyimpan empedu dari hati
sampai saatnya tiba untuk dilepaskan ke dalam usus guna membantu pencernaan. Empedu itu
sendiri adalah cairan kuning kehijauan yang fungsinya mencerna lemak. Cairan empedu bisa
menumpuk dan lama-lama mengkristal sehingga menimbulkan masalah kesehatan,
seperti batu empedu dan kolesistitis. Masalah pada pankreas juga termasuk yang bisa
dideteksi lewat pemeriksaan USG sistem empedu.

2. Sistem urinasi (perkemihan)

Pemeriksaan USG dapat mendeteksi dan memberikan gambaran jelas mengenai masalah pada
saluran kemih, yang dimulai dari ginjal sampai kandung kemih. Penyakit atau kondisi medis
yang bisa dideteksi termasuk hidronefrosis (pembesaran ginjal), tumor ginjal, penebalan
dinding saluran kemih, hingga testis yang tidak turun pada anak dan testis yang terpuntir
(torsio testis).
3. Sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)

Pemeriksaan USG jantung disebut juga dengan ekokardiografi. Pemeriksaan ini khususnya
menggunakan USG doppler. Doppler kebanyakan dipakai untuk mengukur laju aliran darah
pada jantung dan pembuluh darah besar. Gambaran yang nantinya muncul berupa gambaran
warna merah dan biru.

Dengan ekokardiografi, Anda dapat langsung melihat seberapa baik fungsi dan struktur
jantung bekerja secara akurat. USG jantung dapat memberi tahu Anda bagaimana gerakan
katup jantung, dinding jantung, dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.

Dengan alat ini Anda dapat melihat apakah fungsi jantung Anda baik, apalagi jika
dilakukan setelah serangan jantung.
4. Usus buntu

Usus buntu (apendisitis) adalah peradangan pada usus buntu yang disebabkan oleh
penyumbatan. Usus buntu adalah sebuah struktur berbentuk selang kecil yang menempel
pada bagian awal usus besar. Usus buntu tidak memiliki fungsi tertentu, tapi ketika sumbatan
tersebut pecah, radang usus buntu dapat membahayakan nyawa.

Ketika dilihat lewat pemerikaaan USG, gambaran yang akan tampil adalah usus buntu akan
berukuran lebih besar dari biasanya dan terdapat penebalan dinding dari usus buntu.

5. Pembesaran kelenjar getah bening

Pemeriksaan USG dapat memberi tahu dokter seputar adanya pembengkakan kelenjar getah
bening dan masalah lain yang terkait dengannya (limfadenopati, limfadenitis).

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya lebih rentan dialami anak-anak karena sistem
daya tahan tubuhnya masih berkembang. Penyebab pembengkakan antara lain radang
tenggorokan, infeksi virus, infeksi telinga, infeksi gigi, infeksi bakteri, dan infeksi
HIV/AIDS.

Selain untuk memeriksa kondisi kehamilan dan lima jenis masalah di atas, pemeriksaan USG
juga dapat dilakukan pada tenggorokan dan vagina sesuai apa yang dibutuhkan oleh dokter
unttuk diperiksa. Ukuran stik transdusernya pun bisa berbeda-beda, tergantung lokasi
pemeriksaannya.

Apa efek samping pemeriksaan USG?


Pemeriksaan USG mungkin dapat menyebabkan sensasi panas sementara pada lokasi
pemeriksaan saat dilakukan pencitraan. Namun USG adalah prosedur medis aman dan tidak
memiliki efek samping atau komplikasi serius jangka panjang.

Link : https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/pemeriksaan-usg-diagnosis-penyakit/
Mengapa ibu hamil butuh pemeriksaan USG?
USG kehamilan adalah sebuah tes yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi
untuk menggambarkan perkembangan janin dan juga organ reproduksi ibu hamil. Saat Anda
melakukan USG, perut Anda akan dioleskan gel, dan kemudian dokter akan menggerakkan
transduser di atas perut Anda. Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi
tinggi ke rahim Anda, kemudian gelombang suara ini akan mengirimkan sinyal kembali ke
mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar. Anda bisa melihat gambar janin dalam
kandungan Anda di layar monitor.

USG pertama kali bisa Anda lakukan saat usia kehamilan mencapai 6-8 minggu, namun
gambaran yang Anda dapatkan mungkin belum jelas. Anda mungkin akan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas pada usia kehamilan 13 minggu.

Sesuai usia kehamilan, USG bisa Anda manfaatkan untuk berbagai tujuan, untuk tujuan
medis maupun tujuan nonmedis, seperti untuk melihat jenis kelamin bayi dalam kandungan.

USG selama trimester pertama

Pemeriksaan USG selama trimester pertama kehamilan bisa Anda lakukan untuk tujuan:

 Memastikan bahwa Anda benar sedang hamil


 Memeriksa detak jantung janin
 Menentukan usia kehamilan bayi dan memperkirakan kapan bayi akan lahir
 Memeriksa apakah Anda mempunyai kehamilan kembar
 Memeriksa kondisi plasenta, rahim, ovarium, dan leher rahim (serviks)
 Mendiagnosis kehamilan ektopik (ketika telur yang sudah dibuahi sperma tidak
menempel di dinding rahim)
 Mendiagnosis keguguran awal
 Memantau apakah janin mengalami pertumbuhan yang abnormal

USG selama trimester kedua dan ketiga

Saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua dan ketiga, Anda bisa melakukan USG
untuk tujuan yang lebih banyak, seperti:

 Memantau pertumbuhan janin


 Mengetahui posisi janin, apakah janin berada dalam posisi sungsang, melintang,
kepala di bawah (cephalic), atau posisi normal
 Menentukan jenis kelamin bayi
 Memastikan apakah Anda mempunyai kehamilan kembar
 Memeriksa plasenta apakah bermasalah, seperti plasenta previa dan abrupsio plasenta
 Memeriksa apakah bayi Anda berpotensi mengalami Down syndrome (biasanya
dilakukan pada usia kehamilan 13 dan 14 minggu)
 Memeriksa apakah bayi berpotensi mengalami kelainan bawaan atau cacat lahir
 Memeriksa apakah bayi dalam kandungan mengalami kelainan struktural atau
masalah pada aliran darah
 Memantau kondisi cairan ketuban
 Memantau apakah bayi menerima cukup oksigen dan nutrisi
 Mendiagnosis masalah pada ovarium atau rahim, seperti tumor
 Mengukur panjang leher rahim
 Mengetahui apakah Anda membutuhkan tes lain, seperti amniosentesis
 Memastikan bayi Anda sehat dan tidak mati dalam kandungan

Apakah USG saat hamil aman?


Ya, USG aman dilakukan saat kehamilan selama dilakukan dengan benar. USG tidak
melibatkan radiasi, seperti sinar-X. Namun, sebaiknya lakukan USG hanya dengan dokter
atau profesional kesehatan yang terjamin kualitasnya. Bahkan, banyak ahli menyarankan agar
USG dilakukan hanya untuk alasan medis yang jelas, seperti untuk memantau pertumbuhan
dan perkembangan bayi Anda dalam kandungan.

USG tidak menimbulkan rasa sakit pada Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman saat
melakukan USG, sebaiknya bilang pada dokter Anda. Dokter mungkin akan meminta Anda
untuk mengosongkan kandung kemih (buang air kecil) Anda terlebih dahulu. Kandung kemih
yang penuh biasanya akan membuat Anda merasa tidak nyaman saat transduser (alat yang
digunakan untuk USG) menekan perut Anda.

Saat Anda melakukan USG pertama kali di awal kehamilan Anda, mungkin Anda perlu untuk
membuat kandung kemih Anda penuh. Cairan menjadi media perambatan gelombang suara,
sehingga kandung kemih yang penuh di saat menjalani USG di awal kehamilan dapat
meningkatkan kualitas USG Anda. Sedangkan, saat usia kehamilan Anda sudah tua, Anda
tidak perlu untuk mengisi kandung kemih Anda sebelum melakukan USG. Saat kehamilan
Anda sudah besar, cairan ketuban di sekeliling bayi Anda sudah cukup membantu membuat
gema (suara) untuk menghasilkan gambar saat Anda melakukan USG.

Macam-macam jenis USG saat hamil


Terdapat berbagai jenis USG yang bisa Anda pilih untuk melihat gambaran bayi Anda dalam
kandungan, antara lain:

USG transvaginal

USG transvaginal bisa dilakukan pada awal masa kehamilan saat ukuran rahim Anda masih
kecil dan saat gambar yang jelas mungkin sulit untuk dihasilkan. USG jenis ini dapat
menghasilkan gambar yang lebih jelas dibandingkan USG lainnya saat kandungan Anda
masih kecil. USG ini dilakukan dengan cara memasukkan probe USG ke dalam vagina. Oleh
karena itu, USG ini mungkin membuat Anda sedikit tidak nyaman saat dilakukan.

USG 3D

USG 3D memungkinkan dokter dan Anda dapat melihat gambar janin dan organ-organ dalam
tubuh Anda yang lebih lebar, lebih tinggi, dan lebih dalam. Karena menghasilkan gambaran
yang lebih jelas, USG ini sangat membantu untuk mendiagnosis masalah selama kehamilan.

USG 4D
USD 4D bisa menghasilkan video bergerak dari janin. Sehingga, melalui USG 4D, Anda bisa
melihat berbagai aktivitas janin dalam kandungan. USG 4D juga lebih bisa menghasilkan
gambar wajah dan anggota tubuh janin lainnya yang lebih jelas. USG ini dilakukan sama
seperti USG lainnya, tetapi dengan peralatan khusus.

Ekokardiografi

Ekokardiografi biasanya dilakukan jika dokter mencurigai bayi Anda mungkin memiliki
cacat jantung bawaan. Tes ini membutuhkan waktu lama untuk melakukannya. Tetapi, tes ini
mampu menunjukkan gambar jantung janin Anda lebih dalam, termasuk ukuran, bentuk, dan
struktur jantung.

Link : https://hellosehat.com/kehamilan/perkembangan-janin/usg-saat-hamil-untuk-apa/

Anda mungkin juga menyukai