Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
DIABETES MELLITUS
Dosen Pembimbing: Ns. Widya Addiarto, S.Kep
Di Susun Oleh:
Kelompok 1
1. Ansori (14201.06.14001)
2. Devita Sari (14201.06.14011)
3. Istatutik Nabillah (14201.06.14022)
4. Rista Septiawati N. (14201.06.14033)
5. Unilatin Nikma (14201.06.14041)
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
GENGGONG
PROBOLINGGO
2015
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH
DIABETES MELLITUS
Mengetahui,
Dosen Mata Ajar
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada junjungan Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.4 Patofisiologi
2.6 Penatalaksanaan
3.1 Pengkajian
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.5 Apakah masalah yang lazim muncul pada penyakit Diabetes Mellitus?
1.2.8 Apa saja pengkajian yang harus dilakukan pada penderita Diabetes
Mellitus?
1.2.9 Apa saja pola fungsi kesehatan yang harus dikaji pada penderita
Diabetes Mellitu?
1.2.10 Apa saja pemeriksaan fisik yang harus dilakukan pada penderita
Diabetes Mellitus?
1.2.11 Apa saja pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada
penderita Diabetes Mellitus?
1.2.12 Apa saja analisa data yang timbul pada penderita Diabetes Mellitus?
1.2.13 Apa saja diagnosa keperawatan yang muncul pada penderita Diabetes
Mellitus?
1.2.14 Apa saja prioritas masalah yang muncul pada penderita Diabetes
Mellitus?
1.2.15 Apa saja intervensi keperawatan yang dilakukan pada penderita
Diabetes Mellitus?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang penyakit Diabetes Mellitus
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari penyakit Diabetes Millitus
2. Untuk mengetahui etiologi dari penyakit Diabetes Millitus
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari penyakit Diabetes Millitus
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit Diabetes Millitus
5. Untuk mengetahui masalah yang lazim pada penyakit Diabetes Millitus
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari penyakit Diabetes Millitus
7. Untuk mengetahui discharge planning dari penyakit Diabetes Millitus
8. Untuk mengetahui pengkajian yang harus dilakukan pada penderita
Diabetes Mellitus
9. Untuk mengetahui pola fungsi kesehatan yang harus dikaji pada
penderita Diabetes Mellitu
10. Untuk mengetahui pemeriksaan fisik yang harus dilakukan pada
penderita Diabetes Mellitus
11. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada
penderita Diabetes Mellitus
12. Untuk mengetahui analisa data yang timbul pada penderita Diabetes
Mellitus
13. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang muncul pada penderita
Diabetes Mellitus
14. Untuk mengetahui prioritas masalah yang muncul pada penderita
Diabetes Mellitus
15. Untuk mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan pada
penderita Diabetes Mellitus
16. Untuk mengetahui implementasi yang dilakukan pada penderita
Diabetes Mellitus
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 ajm pasca pembedahan dibagi menjadi 3 yaitu:
(Sudoyo Aru,dkk 2009)
2.2 Etiologi
Gejala lain yang dikeluhkan adalah kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi,
peruritas vulva.
2.4 Klasifikasi
1. Akut
a. Hipoglikemie dan hiperglikemia
b. Penyakit makrovaskuler: mengenai pembuluh darah besar, penyakit
jantung koroner (serebrovaskuler, penyakit pembuluh darah kapiler)
c. Penyakit mikrovaskuler: mengenai pembuluh darah kecil, retinopati,
nefropati
d. Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstremitas) saraf otonom
berpengaruh pada gastrointestinal, kardiovaskuler
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus
a. Neuropati diabetik
b. Retinopati diabetik
c. Nefropati diabetik
d. Proteinuria
e. Kelainan koroner
f. Ulkus/gangren
Terdapat 5 grade ulkus diabetikum antara lain:
1) Grade 0: tidak ada luka
2) Grade 1: kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
3) Grade 2: kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
4) Grade 3: terjadi abses
5) Grade 4: gangren pada kaki bagian distal
6) Grade 5: gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal
2.5 Patofisiologi
Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat
menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa
tersebut muncul dalam urin (glukosuria). Ketika glukosa yang berlebihan
diekskresikan ke dalam urin, ekskresi ini disertai pengeluaran cairan dan elektrolit
yang berlebihan. Keadaan ini dinamakan dieresis osmotic. Sebagai akibat dari
kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam
berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia).
Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang
menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera
makan (polifagia) akibat menurunnya simpanan kalori. Gejala lainnya mencakup
kelelahan dan kelemahan.
2.6 Pathway
Resiko
Kehilangan kalori Dieresis osmotik dehidrasi Neuropati sensori
perifer
Sel kekurangan bahan Dehidrasi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
keb. tubuh
2.6 Masalah yang Lazim
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan keseimbangan insulin, makanan dan aktivitas jasmani
2. Resiko syok berhubungan dengan ketidakmampuan elektrolit ke dalam sel
tubuh, hipovolemia
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan nekrosis kerusakan
jaringan (nekrosis luka gangrene)
4. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma pada jaringan, proses penyakit
(DM)
5. Retensi urine berhubungan dengan inkomplit pengosongan kandung
kemih, sfingter kuat dan poliuri
6. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit (DM)
7. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan gejala poliuria
dan dehidrasi
8. Keletihan
2.7 Penatalaksanaan
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORI
3.1 Pengkajian
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi
insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskular, dan
neuropati . (Yuliana elin,2009). Didalam sel zat makanan terutama
glukosa dibakar melalui proses kimia yang rumit yamg hasil akhirnya
adalah timbulnya energi. Proses ini di sebut metabolisme. Dalam proses
metabolisme insulin memegang peran penting yaitu bertugas memsukkan
glukosa kedalam sel yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan
bakar.
DM tipe 1/ IDDM (Insulin Dependent Diabetes). Jika Insulin tidak
bekerja aktif glukosa tidak dapat masuk ke sel dengan akibat glikosa akan
tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa darah
meningkat. DM tipe 2/ NIDDM/ (non insulin dependent diabetes melitus
Jumlah insulin normal malah meningkat lebih banyak tapi jumlah reseptor
Insulin yang di permukaan sel yang berkurang.Dalam jangka panjang akan
menimbulkan yang disebut komplikasi jangka panjang akibat kelainan
glukosa,pasien dapat terkena komplikasi di mata hingga buta atau
komplikasi lain seperti kaki busuk ( jangren ), komplikasi pada ginjal,
jantung dll.
4.2 Saran
Bagi perawat haruslah penting menjaga kebutuhan gizi pasien dan
harus memperhatikan diet apa saja yang harus di berikan kepada pasien.
Jagalah kesehatan anda sejak dini sebelum timbul gejala penyakit yang
kita takuti. Mulailah memilah-milah makanan yang baik untuk kesehatan
kita dan hindari stress yang dapat memperparah penyakit yang diderita.
Bukan hanya perawat saja, tetapi masyarakat luas juga perlu
memperhatikan kesehatan, dengan pola hidup sehat dan olah raga yang
teratur serta menjaga makanan yang dimakan.
DAFTAR PUSTAKA