Anda di halaman 1dari 4

Kenapa Harus Website?

Mungkin teman-teman banyak yang bertanya kenapa sih kita harus buat
website. Kan dari PPE/Video Views doang udah bisa datengin traffic. Menurut
saya jawabannya ada 3:

1. Kita dapat memasang pixel (Ini materi selanjutnya atau lain waktu akan
saya jelaskan)
2. Dapat beriklan menggunakan Website Conversion
3. Mengurangi leads yang cuman mau tanya-tanya doang (mengurangi,
bukan menghilangkan)

Kali ini saya akan menjelaskan secara garis besar tentang iklan Website
Conversion. Karena detailnya ada di materi minggu depan.

Jadi gini teman-teman ini cara campaign objektif Facebook bekerja secara
garis besar. Ketika teman-teman beriklan menggunakan objektif engagement
artinya Facebook akan mencari orang-orang yang selama aktifitasnya di social
media cenderung melakukan like, comment dan share.

Begitu juga dengan objektif video views. Facebook akan mencari orang-orang
yang cenderung suka menonton video. Nah sekarang muncul pertanyaan,
darimana Facebook bisa tahu orang-orang yang cenderung melakukan
Engagement, Video Views, dll?

Jawabannya adalah Facebook merekam semua kegiatan kita, kebiasaan kita,


apa yang biasa kita lakukan, semuanya selama kita menggunakan social media
Facebook dan Instagram. Misal teman-teman memiliki kebiasaan setiap ada
postingan akan melakukan like. Walaupun tidak begitu suka dengan
postingannya, hanya sekedar menghormati si pemilik postingan. Maka teman-
teman sudah dikategorikan Facebook sebagai penggunakan yang cenderung
melakukan engagement.

Begitu juga misal teman-teman jika membuka FB atau IG selalu menggunakan


wifi sehingga tidak takut kehabisan quota, sehingga teman-teman setiap
melihat video, selalu memutar nya sampai habis. Maka teman-teman di
kategorikan FB sebagai orang yang cenderung melakukan video views.

Sudah mengerti dan ada gambaran ya teman-teman?

Coba teman-teman perhatikan, jika teman-teman suka menonton video di IG


atau FB, selalu menonton sampai habis. Kemungkinan besar iklan yang muncul
di timeline teman-teman pasti banyak video nya. Benar kan?

Terus apa hubungannya sama website dan objektif website conversion?

Yang jelas kita dapat mulai beriklan menggunakan objektif website conversion
jika kita memiliki website dan memasang pixel di website kita tersebut. Lalu
objektif website conversion itu apa?

Sebelumnya saya akan menyingkat Website Conversion menjadi WC ya biar


lebih cepat. Jadi WC itu terdiri dari beberapa event misalnya view content, add
to cart, purchase, lead, dll dll. Ini nanti akan dijelaskan detailnya di materi
selanjutnya

Intinya adalah begini, jika kita mengiklan menggunakan WC add to cart itu
tanda nya Facebook akan mencari orang yang cenderung melakukan belanja
dengan menambahkan produk ke keranjang belanja.
Nah bagaimana Facebook tau orang mana yang suka melakukan ATC (Add to
cart)? Taunya adalah dari semua data yang Facebook miliki. Marketplace paling
besar tokopedia, bukalapak, shopee, lazada dll memasang pixel di website
mereka. Jadi jika ada orang yang masuk ke website mereka dan melakukan
aktivitas di marketplace tersebut, akan terekam oleh facebook. Akan terekam
data aktivitasnya.

Jadi misal teman-teman pernah belanja di tokopedia misalnya, teman-teman


sudah terekam sebagai orang yang cenderung melakukan belanja. Karena
tokopedia memasang pixel di website mereka.

Sangat hebat bukan FB bisa tau semua aktivitas teman-teman :D

Kembali lagi. Teman-teman sudah paham semua kan tentang garis besarnya?

Sekarang saya mau tanya sama teman-teman. Teman-teman bakal dapet lebih
banyak profit, bakal lebih banyak dapet closing kalau iklan teman-teman di
berikan ke orang yang suka nonton video atau yang suka belanja? Yang suka
melakukan like, comment, share atau yang suka belanja?

Udah jelas kan? Ya pasti lebih profit dan lebih banyak closing kalau iklan nya di
berikan ke orang yang suka belanja. Soo.. Sekarang udah paham kan kenapa
harus punya website? 
Terus kenapa kemarin harus ngiklan pake PPE/View Views dulu? Itu untuk
melakukan testing. Untuk mendapatkan data. Untuk teman-teman belajar juga
cara baca data, cara memperbaiki kesalahan, tau kesalahan dari matriks yang
ada.

Karena kita bisa tau iklan kita menarik atau tidak, kemudian interest nya pas
atau tidak dengan mencari orang-orang yang suka interaksi dengan iklan kita

Anda mungkin juga menyukai