Anda di halaman 1dari 7

MANUSKRIP

KARYA TULIS ILMIAH

PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA Ny. S DENGAN DISPEPSIA


DI RUANG BOUGENVILE RSUD UNGARAN

Oleh:
MUHAMMAD NUKHI ARDIYANTO
080116A037

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Manuskrip dengan judul “Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. S Dengan Dispepsia Di Ruang

Bougenvile Rsud Ungaran” disetujui oleh pembimbing utama program studi Diploma III

Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo disusun oleh:

Nama : Muhammad Nukhi Ardiyanto

Nim : 080116A037

Ungaran, 2019
Pembimbing

Ns. Mukhamad Musta’in, S.Kep., M.Kes

NIDN. 0605078102
PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA Ny. S DENGAN DISPEPSIA
DI RUANG BOUGENVILE RSUD UNGARAN

Muhammad Nukhi Ardiyanto*, Ns. Mukhamad Musta’in,S.Kep.,M.Kes **


Universitas Ngudi Waluyo
Email: nukhi.jepara123@gmail.com

ABSTRAK

Dispepsia adalah suatu gejala yang ditandai dengan nyeri ulu hati, rasa mual dan
kembung. Pasien yang mengalami dispepsia sering disertai dengan rasa nyeri atau rasa
tidak nyaman dibagian perut. Nyeri merupakan bentuk ketidaknyamanan yang dapat
dialami oleh setiap orang. Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran asuhan
keperawatan nyeri pada penderita Dispepsia di RSUD Ungaran.
Metode yang digunakan adalah memberikan pegelolaan berupa perawatan
kepada pasien agar dapat mengontrol rasa nyeri yang diderita. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, pemeriksaan fisik, observasi dan
pemeriksaan penunjang. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah terapi relaksasi
nafas dalam yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot serta mamppu
menurunkan rangsang nyeri.
Hasil pengelolaan didapatkan nyeri akut dapat teratasi sebagian. Hasil yang
diperoleh yaitu klien melporkan adanya nyeri dengan skala 3 (sedang), klien mengatakan
frekuensi nyeri dengan skala 3 (sedang) dan ekspresi nyeri pada wajah dengan skala 3
(sedang).
Saran bagi perawat di rumah sakit diharapkan mampu bekerja sama untuk
melakukan pengkajain nyeri serta tindakan dalam menangani masalah nyeri yang
dihadapi oleh pasien dengan salah satu cara memberikan relaksasi nafas dalam.

Kata Kunci : nyeri akut, dispepsia


Kepustakaan : 24(2009-2018)

PENDAHULUAN cepat merasa kenyang, rasa perut


Dispepsia adalah kumpulan gejala penuh, dan sendaw (Djojoningrat, 2014
penyakit saluran cerna bagian atas yang dalam Wahida, 2018).
mengenai lebih dari 29% individu dalam Sindroma dispepsia ini
suatu komunitas dan gejalanya menyebabkan angka kesakitan yang
bervariasi pada setiap individu. tinggi pada masyarakat, dimana di
Kumpulan gejala ini dikenal dengan Amerika Serikat dan negara Eropa
istilah sindroma dispepsia yang terdiri lainnya didapatkan prevalensi sindroma
atas keluhan rasa tidak nyaman di perut dispepsia berkisar antara 23% hingga
bagian atas, mual, muntah, kembung, 41% (WHO,2010). Menurut Profil
Kesehatan Kabupaten Semarang (2016) Teknik pengumpulan data dilakukan
dispepsia termasuk dalam 10 besar dengan menggunakan teknik
penyakit rawat inap di rumah sakit tahun wawancara, pemeriksaan fisik, observasi
2016. Berdasarkan data hasil rekam dan pemeriksaan penunjang.
medik RSUD Ungaran, didapatkan pasien
dispepsia mengalami penurunan dari HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun 2016 ke tahun 2017, yaitu pada HASIL
tahun 2016 ditemukan 13 kasus Pengkajian ini di lakukan pada
sedangkan pada tahun 2017 sebebsar 3 hari senin 21 januari 2019 jam 10.00 WIB
kasus. di ruang Bougenville RSUD Ungaran
Pasien yang mengalami penyakit dengan metode wawancara secara
dispepsia sering disertai dengan rasa langsung (autoanamnesa) dan tidak
nyeri atau rasa tidak nyaman dibagian langsung (alowanamnesa) pada keluarga
perut. Penatalaksanaan nyeri dapat serta Ny. S.
dilakukan dengan 2 cara yaitu farmalogi Dari pengkajian didapatkan data
dilakukan dengan obat-obata sedangkan klien mengeluh nyeri pada ulu hatinya.
untuk non farmalogi dapat dilakukan Klien mengatakan pernah mengalami
dengan cara relaksasi nafas dalam. sakit seperti ini sebelumnya. Klien
Menurut penelitian Martini (2006) menyatakan dalam keluarga mereka
dalam Tarwoto (2012) pengendalian tidak ada yang menderita penyakit
pengaturan pernapasan secara sadar seperti ini dan penyakit keturunan yg
dilakukan oleh korteks serebri, lain seperti dm,hipertensi,asma dll. Serta
sedangkan pernapasan yang spontan tidak ada yang menderita penyakit
atau automatik dilakukan oleh medulla menular seperti tbc,hepatitis dll. Pada
oblongata. Napas dalam lambat dapat pengkajian sistem tubuh keadaan umum
menstimulasi respons saraf otonom pasien lemah dengan tingkat kesadaran
melalui pengeluaran neurotransmitter composmentis. Hasil pemeriksaan tanda
endorphin yang berefek pada – tanda vital didapatkan tekanan darah
penurunan respons saraf simpatis dan pasien 110/80 mmHg, nadi 83 x/menit,
peningkatkan respons parasimpatis. pernafasan 24 x/menit, suhu 37◦C.
Berdasarkan fenomena dan Ny. S mengatakan selama sakit
uraian diatas, penulis tertarik untuk klien hanya tiduran di tempat tidur
mengelola pasien dengan kasus “Asuhan karena merasakan nyeri pada perut
Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien apabila bergerak dan melakukan
dengan Dyspesia di RSUD Ungaran”. aktivitas. Semua aktivitas sehari hari
dibantu oleh keluarga termasuk
METODA mandi,ganti baju makan dll. Saat
Metode yang digunakan adalah dilakukan pengkajian nyeri didapatkan
memberikan pegelolaan berupa hasil klien mengatakan nyeri pada
perawatan kepada pasien agar dapat bagian perut (ulu hati) seperti ditusuk-
mengontrol rasa nyeri yang diderita. tusuk dengan skala nyeri 6. Nyeri yang
dirasakan klien hilang timbul. Klien harus ditangani. Melalui proses
tampak menahan nyeri dan memgangi pengkajian dana analisa data, penulis
daerah perut yang nyeri. Selain itu klien mendapatkan masalah keperawatan
juga merasakan mual muntah setelah Ny.S yaitu nyeri akut menjadi prioritas
memakan makanannya. dengan didukung batasan karakteristik
dan faktor berhubungan yang
ditetapkan pada NANDA internasional
PEMBAHASAN
(2015-2017). Menurut Herdman, (2015)
Berdasarkan tinjauan kasus yang
Nyeri merupakan pengalaman sensori
telah dilakuakn, pada bab ini penulis
dan emosional yang tidak
akan membahas tentang Pengelolaan
menyenangkan yang muncul akibat
Nyeri AKut pada Ny. S dengan Dispepsia kerusakan jaringan aktual atau
di ruang Bougenvile RSUD Ungaran. potensional atau yang digambarkan
Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai kerusakan (Internasional for the
mulai dari pengkajian, diagnosa Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau
keperawatan, intervensi, catatan lambat dari intensitas ringan hingga
keperawatan sampai dengan catatan berat akhir yang dapat diantisipasi atau
perkembangan yang dilakukan mulai diprediksi.
dari tanggal 21 Januari 2019 sampai
Setelah penulis menegakkan
dengan 22 Januari 2019. prioritas masalah selanjutnya penulis
Dari pengkajian diperoleh data menyusun intervensi keperawatan.
bahwa keluhan utama adalah klien Intervensi yang dilakukan pada Ny.S
mengeluh nyeri pada ulu hatinya. dengan tujuan dan kriteria hasil yaitu
Sebelumnya pasien mengeluh nyeri setelah dilakukan tindakan keperawatan
perut semakin bertambah, pasien juga selama 2 x 24 jam yaitu ; Tingkat Nyeri
mengalami mual dan muntah setiap kali (2101) mengenali kapan nyeri terjadi
makan. Menurut Malinda (2017) pasien dari sangat terganggu menjadi tidak
yang mengalami penyakit dispepsia terganggu, Menggunakan tindakan
sering disertai dengan rasa nyeri atau pencegahan dari sangat terganggu
rasa tidak nyaman dibagian perut. menjadi tidak terganggu, Menggunakan
Selama proses pengkjaian penulis tindakan pengurangan (nyeri) tanpa
analgesik dari sangat terganggu menjadi
mendapatkan data yang sesuai dengan
tidak terganggu, Menggunakan
data fokus tentang pasien Dyspepsia
analgesik yang direkomendasikan dari
yaitu adanya nyeri perut, rasa pedih di
sangat terganggu menjadi tidak
ulu hati, mual kadang-kadang muntah,
terganggu.
nafsu makan akan menurun, rasa lekas
kenyang, perut kembung, rasa panas di Implementasi adalah tahap keempat
dada dan perut dan regurgitas (keluar dari proses keperawatan. Implementasi
cairan dari lambung secara tiba- atau tindakan keperawatan yang
dilakukan pada Ny. S secara umum
tiba)(Haryono,2012).
merupakan implementasi dari rencana
Diagnosa keperawatan
yang telah disusun oleh penulis,
merupakan masalah keperawatan yang
tindakan keperawatan dilakukan selama
dua hari, mulai dari tangga 21 Januari rata-rata nilai penderita sebelum
2019 hingga 22 Januari 2019. dilakukan kompres hangat adalah 6,23
dan setelah dilakukan tindakan
Implementasi yang pertama
kompres hangat adalah 3,30 yang
adalah melakukan pengkajian nyeri
menunjukkan adanya penurunan skala
secara komprehensif meliputi lokasi,
nyeri sehingga dapat disimpulkan
kualitas, karakteristik, dan faktor
bahwa terdapat pengaruh pemberian
pencetus. . Tujuan ini dilakukan untuk
kompres hangat terhadap penurunan
mengetahui nyeri yang dirasakan pasien
skala nyeri.
dan menentukan tindakan keperawatan
selanjutnya. Pada Tn.S didapatkan hasil Impelementasi yang keempat
bahwa pasien mengatkan nyeri, P : saat adalah menggunakan tindakan
perut kosong atau setelah makan, Q : pengurangan (nyeri) tanpa analgetik
seperti ditusuk –tusuk , R : pada perut yaitu anjurkan teknik relaksasi nafas
atau ulu hati, S : 6 (sedang), T : hialng dalam penanganan ini bertujuan untuk
timbul. Sedangkan data objektifnya mengurangi ketegangan otot yang
pasien tampak menahan nyeri, pasien mampu menurunkan rangsang nyeri.
tampak memegangi perutnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Yusrizal dkk, (2012) teknik relaksasi
Implementasi keperawatan
nafas dalam efektif terhadap penurunan
yang kedua yaitu memberikan informasi
skala nyerii. Terbukti teknik nafas dalam
mengenai nyeri seperti penyebab dan
bisa dikatakan tidak ada efek samping.
lamanya nyeri yang di rasakan. Pada Tn.
Sebanyak 60% responden yang diberikan
S didapatkan hasil bahwa pasien
teknik relaksasi nafas dalam, terjadi
mengetahui apa penyebab dari rasa
penurunan skala nyeri dari nyeri sedang
nyeri yang dideritanya, tetapi pasien
menjadi ringan dan hilangnnya respon
tidak mengatahui cara untuk
nyeri seperti mengaduh, menagis,
mengurangi nyeri. Pasien tampak
gelisah dan fokus pada aktivitas
mengangguk saat dijelaskan tentang
menghilangkan nyeri. Hasil yang
nyeri.
diperoleh setelah dilakukan relaksasi
Implementasi yang ketiga yaitu nafas dalam klien merasa lebih nyaman
mengajarkan prinsip manajemen nyeri dan tenang.
(Kompres hangat) dan memonitor
Implementasi keperawatan
tanda-tanda vital. Tujuanya agar pasien
yang terakhir yaitu berkolaborasi
dapat mengontrol dan mengurangi rasa
dengan tim medis lain dalam pemberian
nyeri yang dirasakan. Dari hasil yang
analgetik. Tujuan tindakan ini adalah
didapat pasien mengatkan bahwa
agar pasien dapat nyaman dan
nyerinya sedikit berkurang setelah
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
dikompres hangat, TD : 110/80 mmHg, S:
oleh pasien. Setelah diberikan terapi
36,7 ◦C, RR : 20 x/mneit, N. 85 x/menit.
analgetik pasien mengatakan nyeri
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
sudah berkurang.
Wuragian dkk (2013) yaitu setelah
dilakuakn pengukuran nyeri pada Evaluasi yang didapat
responden yang berjumlah 30 orang disimpulkan bahwa masalah nyeri dapat
teratasi sebagian. Hasil yang diperoleh mengatakan frekuensi nyeri dengan
yaitu klien melporkan adanya nyeri skala 3 (sedang) dan ekspresi nyeri pada
dengan skala 3 (sedang), klien wajah dengan skala 3 (sedang).

https://dspace.umkt.ac.id//han
dle/463.2017/299n diakses pada
REFERENSI tanggal 29 Januari 2019 pukul
Wahida .(2018). Gambaran Karakteristik 21.00 WIB
Klinik pada Penderita Penyakit Haryono, Rudi .(2012). Keperawatan
Dispepsia di Wilayah Kerja Medikal Bedah Sistem
PUSKESMAS Sungai Siring Pencernaan. Yogjakarta : Gosyen
Kecamatan Samarinda Publising
Utara.https://dspace.umkt.ac.
id//handle/463.2017/823 Wurangian, Mellynda dkk .(2014).
diakses pada tanggal 29 Pengaruh Kompres Hangat
Januari 2019 pukul 16.00 WIB Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Pada Penderita Gout
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Arthritis Di Wilayah Kerja
.(2016). Profil Kesehatan Puskesmas Bahu Manado .
Kabupaten Semarang. https://scholar.google.co.id/sc
www.semarangkab.go.id. holar?hl=en&as_sdt=0%2C5&
diakses pada tanggal 27 as_ylo=2011&as_yhi=2019&q
Januari jam 20.00 WIB =Pengaruh+Kompres+Hangat+
Tarwoto & Wartonah. (2012). Terhadap+Penurunan+Skala+
Kebutuhan Dasar Manusia dan Nyeri+Pada+Penderita+Gout+
Proses Keperawatan. Jakarta : Arthritis+Di+Wilayah+Kerja+P
Salemba Medika. uskesmas+Bahu+Manado&btn
G= diakses pada tanggal 31
Herdman, T. (2015). Nanda Januari 2019 pukul 21.00 WIB
Internasional Inc. Diagnosis
Keperawatan: Definisi dan Yusrizal, dkk. (2012). Pengaruh Teknik
Klasifikasi 2015-2017. Relaksasi Nafas Dalam dan
Masase Terhadap Penurunan
Jakarta : EGC
Skala Nyeri Pasien Pasca
Malinda, Fenti .(2017). Analisis Apendiktomi di Ruang Bedah
Penurunan Intensitas Nyeri RSUD Dr. M. Zein Painan.
Epigastrium Pada Klien Jurnal Keperawatan.
Dispepsia Dengan Inovasi http://ners.fkep.unand.ac.id/i
Intervensi Aromaterapi Lemon Di ndex.php/ners/article/downlo
Ruang Instalasi Gawat Darurat ad/77/72 diakses pada tanggal
Rsud Aji Muhammad Parikesit 30 Januari 2019 pukul 16.30
Tenggarong. WIB
.

Anda mungkin juga menyukai

  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Amputasi
    Amputasi
    Dokumen22 halaman
    Amputasi
    Sucipto Hartono
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Bayi Tabung
    Bayi Tabung
    Dokumen11 halaman
    Bayi Tabung
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Peptikum
    Ulkus Peptikum
    Dokumen20 halaman
    Ulkus Peptikum
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Peptikum
    Ulkus Peptikum
    Dokumen23 halaman
    Ulkus Peptikum
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Peptikum Kata Pengantar
    Ulkus Peptikum Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Ulkus Peptikum Kata Pengantar
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Panduan Persiaward
    Panduan Persiaward
    Dokumen8 halaman
    Panduan Persiaward
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Kkprs - Persi
    Kkprs - Persi
    Dokumen10 halaman
    Kkprs - Persi
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Pemberitahuan
    Pemberitahuan
    Dokumen2 halaman
    Pemberitahuan
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Prolog + Bab I
    Prolog + Bab I
    Dokumen7 halaman
    Prolog + Bab I
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Sap Morning Sickness
    Sap Morning Sickness
    Dokumen5 halaman
    Sap Morning Sickness
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • AMT Emulator After Effect
    AMT Emulator After Effect
    Dokumen1 halaman
    AMT Emulator After Effect
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Konsep Persalinan
    Konsep Persalinan
    Dokumen46 halaman
    Konsep Persalinan
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Sars
    Sars
    Dokumen14 halaman
    Sars
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Sap Remajaopy
    Sap Remajaopy
    Dokumen7 halaman
    Sap Remajaopy
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Konsep Kehamilan 2
    Konsep Kehamilan 2
    Dokumen26 halaman
    Konsep Kehamilan 2
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Adaptasi Psikologis PP
    Adaptasi Psikologis PP
    Dokumen32 halaman
    Adaptasi Psikologis PP
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Insiden Dan Keselamatan Pasien
    Insiden Dan Keselamatan Pasien
    Dokumen4 halaman
    Insiden Dan Keselamatan Pasien
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • Kkprs - Persi
    Kkprs - Persi
    Dokumen10 halaman
    Kkprs - Persi
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat
  • AMT Emulator After Effect
    AMT Emulator After Effect
    Dokumen1 halaman
    AMT Emulator After Effect
    Firman Arfiyandika
    Belum ada peringkat