1. Asam Lemak
Adalah bagian integral dari biomolekul lipid, jarang ditemukan bebas di alam karena
selalu terikat sebagai ester. Suatu molekul asam lemak dengan BM tinggi memperlihatkan sifat
lipid. Asam lemak adalah asam karboksilat, suatu asam organik. Berdasarkan kerangka
hidrokarbon, asam lemak dibedakan atas dua golongan utama, yaitu (Hawab, 2004 : 133).
a. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
b. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), asam lemak yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap.
Beberapa asam lemak yang sering ditemukan di alam diperlihatkan
Struktur molekul kedua asam lemak utama tersebut dicontohkan masing – masing oleh
asam stearat sebagai asam lemak jenuh dan asam oleat sebagai asam lemak tak jenuh, yang
keduanya beratom C18 (Hawab, 2004 : 133).
Selain dua golongan di atas, dikenal juga dua golongan lain dari asam lemak, yaitu :
2. Gliserida
a. Gliserida netral (lemak netral) adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).
Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus
sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika
berikatan dengan 2 asam asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3
asam lemak dinamakan trigliserida (Sumardjo,2006).
Yang paling dikenal menajadi asam lemak gliserol adalah trigliserida.
Trigliserida adalah komponen utama dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan
hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai dalam membran. Trigliserida adalah molekul
hidrofobik non-polar bersifat tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut
non-polar seperti kloroform, benzene atau eter, yang sering dipergunakan untuk
ekstraksi lemak dari jaringan (Thenawijaya. 1998).
b. Fosfogliserida (Fosfolipid)
3. Lipid kompleks
a. Lipoprotein
Lipoprotein adalah kompleks larut antara molekul lipida dan protein yang
berfungsi untuk mentrasfer lipid dan kolesterol bagi semua vertebrata termasuk insekta.
Kompleks lipoprotein dapat disintesis di dalam hati, usus, maupun membran sel.
Penggolongan lipoprotein berdasarkan atas ukuran, densitas dan berbagai jenis lipida
yang diangkut dalam jumlah yang berbeda (Vance dan Vence, 2002).
Partikel – partikel lipoprotein memiliki sifat – sifat khusus dan berbeda pada
proses pembentukan artherosklerosis. Adapun partikel – partikel lipoprotein tersebut
antara lain (Thomas, 2005). :
LDL (Low Density Lipoprotein) protein yang paling banyak kolesterol
di dalam darah. Kadar LDL yang tinggi menyebabkan pengendapan
kolesterol di dalam arteri
HDL (High Density Lipoprotein) merupakan liporprotein yang
mengangkut kolesterol yang lebih sedikit. HDL sering disebut sebagai
kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol
dibpembulu arteri kembali ke liver untuk diproses dan dibuang.
VLDL (Very Low Density Liporotein) yang membawa sebagian besar
trigliserida dalam darah
b. Glikolipid
Ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah – istilah glikolipid
biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung
fosfor (Sumardjo,2006).
4. Non gliserida
a. Spingolipid
Adalah kelompok lipida yang struktur utamanya adalah rantai panjang amino alkohol sfingosin,
misalnya dihidrosfingosin. Spingolipid bersifat amfipatik dan tidak mengandung gliserol.
Kelompok spingolipid tersebut digolongkan lagi atas tiga subkelompok sebagai berikut (Hawab,
2004 : 157) :
b. Steroid
Ada sejumlah besar senyawa lipid yang yang mempunyai struktur dasar yang
sama dan dapat dianggap sebagai derivate penhidrosiklopentanofenantrena, yang
terdiri atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B dan C)
dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana
tersebut.
Senyawa – senyawa tersebut termasuk dalam suatu kelompok yang
disebut steroid. Beberapa senyawa penting yang termasuk golongan steroid
diantaranya kolesterol, 7-dehidrokolesterol, Ergosterol, asam – asam empedu dan
hormone kelamin (Poedjiati, 2005 : 78).
c. Lilin
Lilin atau wax adalah ester dari asam lemak rantai panjang yaitu 14 – 36 atom
C (jenuh atau tak jenuh) dengan alkohol rantai panjang dengan 16 – 22 atom C.
Pada vertebrata malam disekresikan oleh kelenjar kulit sebagai pelindung dan
menyebabkan kulit bersifat fleksibel, beminyak dan kedap air sebgai mantel. Rambut,
bulu dan wol mengkilap karena dilapisi lilin. Pada aves terletak pada ekornya terdapat
kelenjar yanfg menyekresikan lilin unruk meminyaki bulu rambutnya. Daun, bunga,
putik, buah, kuncup bunga itu dilapisi oleh lilin sebagai pelindung iklim, hujan,
serangga dan sebagainya. Biota laut mislanya plankton menganduntg malam yang
cukup tinggidigunakan untuk bahan bakar kalori untuk aktivitas metabolismenya. Ikan
paus, ikan kembung dan ikan salam memanfaatkan malam plankton sebagai makanan
utamanya untuk menghasilkan energi (Hawab, 2004 : 150).
Dapus
Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta
: EGC,
Lehninger, A.L . 1982. Dasar – Dasar Biokimia, Jilid 1 (diterjemahkan oleh : Maggy
Thenawijaya). Jakarta : Erlangga.
Vence, D.E, dan J.E Vance. 2002. Biochemistry of Lipids, Lipoprotein and Mambranes 4th ed.
USA : Elsevier Science.