Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Lipid

Fungsi umum lipid menurut Soendoro (1981) :

- Penyimpan energi dan transport


- Struktur membrane
- Kulit pelindung, komponen dinding sel
- Pemyampai kimia
Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah
sebagai berikut (Toha, 2005 : 158).
- Komponen struktur membran
Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi membran
diantaranya adalah sebagai barrier permeable.
- Lapisan pelindung pada beberapa jasad,
Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid seperti barier permeable umtuk
mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang berlebihan.
- Bentuk energi cadangan
Sebagai fungsi utama triasilgliserol yang ditemukan dalam jaringan adiposa.
- Kofaktor/precursor enzim
Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam darah, koenzim A, dan sebagainya.
- Hormon dan vitamin
Prostraglandin, asam arakidonat adalah prekursor untuk biosintesis prostaglandin,
hormone steroid dan lain-lain.
- Insulasi Barier
Untuk menghindari panas, tekanan listrik dan fisik.

Jenis – jenis lipid

1. Asam Lemak

Adalah bagian integral dari biomolekul lipid, jarang ditemukan bebas di alam karena
selalu terikat sebagai ester. Suatu molekul asam lemak dengan BM tinggi memperlihatkan sifat
lipid. Asam lemak adalah asam karboksilat, suatu asam organik. Berdasarkan kerangka
hidrokarbon, asam lemak dibedakan atas dua golongan utama, yaitu (Hawab, 2004 : 133).
a. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
b. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), asam lemak yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap.
Beberapa asam lemak yang sering ditemukan di alam diperlihatkan

Struktur molekul kedua asam lemak utama tersebut dicontohkan masing – masing oleh
asam stearat sebagai asam lemak jenuh dan asam oleat sebagai asam lemak tak jenuh, yang
keduanya beratom C18 (Hawab, 2004 : 133).

Selain dua golongan di atas, dikenal juga dua golongan lain dari asam lemak, yaitu :

1) Asam lemak bercabang(branced chain acid)


2) Asam lemak siklis (cyclic acid)

Asam lemak bercabang

Asam lemak bercabang tidak banyak ditemukan, beberapa ditemukan beberapa


ditemukan pada lemak wol dan pada membrane dinding sel bakteri. Biasanya asam lemak
ini beratom C ganjil, C13 sampai C17. Contohnya :
Asam tuberkulostearat

Semua asam lemak alamiah memiliki kekhususan sebagai berikut :

1. Gugus R-nya berkerangka hidrokarbon rantai lurus


2. Jumlah atom (termasuk C karboksilat) biasanya berjumlah genap
3. Asam lemak tak jenuh dapat dijenuhkan
4. Jumlah ikatan rangkap asam lemak tak jenuh dapat satu yang disebut
monoenoat dan bila lebih dari satu disebut polienoat.

2. Gliserida
a. Gliserida netral (lemak netral) adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).
Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus
sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika
berikatan dengan 2 asam asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3
asam lemak dinamakan trigliserida (Sumardjo,2006).
Yang paling dikenal menajadi asam lemak gliserol adalah trigliserida.
Trigliserida adalah komponen utama dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan
hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai dalam membran. Trigliserida adalah molekul
hidrofobik non-polar bersifat tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut
non-polar seperti kloroform, benzene atau eter, yang sering dipergunakan untuk
ekstraksi lemak dari jaringan (Thenawijaya. 1998).

b. Fosfogliserida (Fosfolipid)

Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi, ketika fosfat


mengganti salah satu rantai asam lemak. Karenanya fosfolipid ialah suatu fosfifliserida.
Senyawa – senyawa dalam golongan fosfogliserida ini dapat dipandang sebagai derivat
asam α fosfatida. Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan hewan dan
manusia. Pada tumbuhan terdapat pada kedelai, manusia atau hewan terdapat dalam
telur, otak, hati, hinjal, pancreas, paru – paru dan jantung.
Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat ini anatara lain kolin, etanolamina, serin
dan inositol. Dengan demikian senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah
fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamina, fosfatidilserin, dan fosfatidilinositol.

3. Lipid kompleks
a. Lipoprotein
Lipoprotein adalah kompleks larut antara molekul lipida dan protein yang
berfungsi untuk mentrasfer lipid dan kolesterol bagi semua vertebrata termasuk insekta.
Kompleks lipoprotein dapat disintesis di dalam hati, usus, maupun membran sel.
Penggolongan lipoprotein berdasarkan atas ukuran, densitas dan berbagai jenis lipida
yang diangkut dalam jumlah yang berbeda (Vance dan Vence, 2002).
Partikel – partikel lipoprotein memiliki sifat – sifat khusus dan berbeda pada
proses pembentukan artherosklerosis. Adapun partikel – partikel lipoprotein tersebut
antara lain (Thomas, 2005). :
 LDL (Low Density Lipoprotein) protein yang paling banyak kolesterol
di dalam darah. Kadar LDL yang tinggi menyebabkan pengendapan
kolesterol di dalam arteri
 HDL (High Density Lipoprotein) merupakan liporprotein yang
mengangkut kolesterol yang lebih sedikit. HDL sering disebut sebagai
kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol
dibpembulu arteri kembali ke liver untuk diproses dan dibuang.
 VLDL (Very Low Density Liporotein) yang membawa sebagian besar
trigliserida dalam darah
b. Glikolipid
Ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah – istilah glikolipid
biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung
fosfor (Sumardjo,2006).

4. Non gliserida
a. Spingolipid

Adalah kelompok lipida yang struktur utamanya adalah rantai panjang amino alkohol sfingosin,
misalnya dihidrosfingosin. Spingolipid bersifat amfipatik dan tidak mengandung gliserol.

Kelompok spingolipid tersebut digolongkan lagi atas tiga subkelompok sebagai berikut (Hawab,
2004 : 157) :

1) Spingomielin tergolong spingolipid sederhana dan paling banyak ditemukan.


2) Serebrosida tidak mengandung unsur fosfat dan tidak bermauatan serta kepalanya netral.
Serebrosida disebut juga glikospingolipid dan rasanya manis. Nama umumnya, glikolipid
yaitu nama umum untuk lipid yang mengandung karbohidrat.
3)

b. Steroid
Ada sejumlah besar senyawa lipid yang yang mempunyai struktur dasar yang
sama dan dapat dianggap sebagai derivate penhidrosiklopentanofenantrena, yang
terdiri atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B dan C)
dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana
tersebut.
Senyawa – senyawa tersebut termasuk dalam suatu kelompok yang
disebut steroid. Beberapa senyawa penting yang termasuk golongan steroid
diantaranya kolesterol, 7-dehidrokolesterol, Ergosterol, asam – asam empedu dan
hormone kelamin (Poedjiati, 2005 : 78).
c. Lilin
Lilin atau wax adalah ester dari asam lemak rantai panjang yaitu 14 – 36 atom
C (jenuh atau tak jenuh) dengan alkohol rantai panjang dengan 16 – 22 atom C.
Pada vertebrata malam disekresikan oleh kelenjar kulit sebagai pelindung dan
menyebabkan kulit bersifat fleksibel, beminyak dan kedap air sebgai mantel. Rambut,
bulu dan wol mengkilap karena dilapisi lilin. Pada aves terletak pada ekornya terdapat
kelenjar yanfg menyekresikan lilin unruk meminyaki bulu rambutnya. Daun, bunga,
putik, buah, kuncup bunga itu dilapisi oleh lilin sebagai pelindung iklim, hujan,
serangga dan sebagainya. Biota laut mislanya plankton menganduntg malam yang
cukup tinggidigunakan untuk bahan bakar kalori untuk aktivitas metabolismenya. Ikan
paus, ikan kembung dan ikan salam memanfaatkan malam plankton sebagai makanan
utamanya untuk menghasilkan energi (Hawab, 2004 : 150).

Dapus

DS dan R.Soendoro. 1981. Prinsip – Prinsip Biokimia. Jakarta : UI Press.

Toha,A.H. 2005. Biokimia : Metabolisme Biomolekul. Jakarta : Alfabeta.


Hawab, H.M. 2004. Pengantar Biokimia. Malang : Bayumedia Publishing.

Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta
: EGC,

Lehninger, A.L . 1982. Dasar – Dasar Biokimia, Jilid 1 (diterjemahkan oleh : Maggy
Thenawijaya). Jakarta : Erlangga.

Vence, D.E, dan J.E Vance. 2002. Biochemistry of Lipids, Lipoprotein and Mambranes 4th ed.
USA : Elsevier Science.

Pedjiati, dan Titin. 1994. Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.

Anda mungkin juga menyukai