Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SAUDARA JK.

FRAKTUR CRURIS
COMPLETE 1/3 DISTAL DEXTRA TERBUKA DI RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

KASUS PEMICU TUTORIAL I (GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKEETA)


Sdr.JK ( 19Tahun) datang ke IGD rumah sakit kecelakaan lalu lintas , pasien mengeluh nyeri
di bagian kakinya, pusing, berteriak – triak karena menahan sakit. Dari pemeriksaan
didapatkan, tampak jejas dikaki , dan lacerasi di bagian punggung , siku paha kirinya. Bengkak
di kaki kanan, tulang terlihat keluar, perdarahaan mengalir, dari lukanya. Riwayat prnyakit :
tidak mempunyai riwayat alergi, penyakit keturuna. Hasil pemeriksaan lab HB : 80X/Menit,
AI 15.000 ml/dl. VS : TD : 90/70 mmHg, S: 37 C RR: 18 X / menit N: 80 X/menit Hasil RO

fraktur cruris complet distral dextra terbuka. Di IGD pasien mendapatkan heating situasi,
pasien terpansang bidai, terpasang infuse RL dan mendapatkan injeksi ketorolak 30 mg, inj
Ceftriaxon 1 mg dan inj ATS gambaran radiologinya

A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 3 Maret 2019
Tanggal pengkajian : 3 Maret 2019
Ruang : Bangsal Kenanga
1. Data subjektif
a. Identitas pasien
1) Nama : Saudara JK
2) Umur : 19 Tahun
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Jl. Yos Soedarso No.461 Gombong, Kebumen
5) Pekerjaan : Mahasiswa
6) Agama : Islam
7) Status : Belum Menikah
8) Diagnosa medix : fraktur cruris
b. Identitas penanggung jawab
1) Nama : Tn.M
2) Jenis kelamin : Laki-laki
3) Agama : Islam
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Alamat : Jl. Yos Soedarso No.461 Gombong, Kebumen
6) Hubungan dengan klien : Ayah
c. Keluhan utama : Nyeri
d. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong pada tanggal 3 Maret
2019 pukul 10.00 WIB karena kecelakaan lalu lintas, pasien mengeluh nyeri di
bagian kaki kanan nya dan mengeluh pusing. Saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 3 Maret 2019 pukul 11.00 WIB di bangsal Kenanga pasien mengeluh nyeri
di kakinya, bengkak di kaki kanan dan pusing. Pasien berteriak-teriak karena
menahan sakit, tampak adanya jejas dan lacerasi di bagian punggung, siku dan paha
kirinya. Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika berjalan/bergerak, nyeri
berkurang ketika istirahat atau tiduran, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri ,
nyeri terus menerus. Hasil pemeriksaan TTV, TD : 90/70 mmhg, Suhu : 37 derajat
c, RR : 18x/menit, nadi : 80x/menit.
2) Riwayat kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan ia belum pernah masuk rumah sakit, pasien mengatakan belum
pernah menderita penyakit seperti patah tulang karena kecelakaan.
3) Riwayat kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak terdapat penyakit menurun seperti
hipertensi, DM atau asma dan tidak terdapat keluarga yang menderita penyakit
menular seperti hepatitis dan TBC.
e. Pola pemenuhan kebutuhan dasar manusia virginia henderson
1) Oksigenasi
Sebelum sakit : pasien dapat bernafas dengan spontan tanpa
menggunakan alat bantu nafas.
Saat dikaji : pasien mengatakan tidak ada gangguan nafas dan
tidak menggunakan alat bantu nafas.
RR : 18x/menit
2) Nutrisi
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan menu bervariasi
seperti nasi, sayur dan lauk, pasien tidak memiliki
pantangan dan alergi terhadap makanan, pasien
mempunyai pola makan tidak teratur, pasien
minum air putih 6-9 gelas per hari.
Saat dikaji : pasien makan 3x sehari dengan menu makanan
yang disediakan oleh rumah sakit. Pasien hanya
mampu menghabiskan ½ porsi makanan yang
disajikan, pasien minum air putih 4-7 gelas per
hari.
3) Eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 3x sehari dengan
konsistensi lunak, warna kuning. Pasien BAK 6-8x
sehari wrna kuning jernih.
Saat dikaji : pasien mengatakan BAB 2 hari sekali dengan
konsistensi lunak, berwarna kuning berbau khas
feses tidak ada darah. Pasien mengatakn BAK 4-6x
sehari tanpa terpasang kateter warna urin kuning
jernih.
4) Istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa tidur 8 jam per hari
dengan nyenyak
Saat dikaji : pasien tidak bisa tidur karena nyeri yang dirasakan
pada kaki kanan, pasien tidur malam 5-7 jam
perhari dan tidak pernah tidur siang, pasien tidak
pernah tidur dengn nyenyak.
5) Personal hygiene
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa mandi 1-2 x sehari, sikat
gigi ketika mandi, keramas seminggu 3x
Saat dikaji : pasien mengatakan mandi diseka oleh keluarganya
tetapi tidak menyeluruh karena ada fraktur pada
kaki kanannya.
6) Rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : pasien mengatakan merasa aman dan nyaman
berada di rumah.
Saat dikaji : pasien menagatakan tidak nyaman karena sakit
yang dideritanya, pasien mengatakan ingin cepatb
sembuh dan pulang kerumah
7) Aktivitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan bisa melalkukan aktivitas nya
secara mandiri tanpa bantuan orang lain
Saat dikaji : pasien mengatakan hanya terbaring di tempat tidur
karena nyeri pada bagian kaki kanan yang patah,
pasien tidak dapat melakukan aktivitas secara
mandiri.
8) Pola pertahanan suhu tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa menggunakan selimut,
ketika kedinginan dan biasa menggunakan kipas
angin ketika kepanasan.
Saat dikaji : pasien mengatakan merasa panas, pasien hanya
terlihat sedang dikipasi oleh keluarganya.
9) Pola berpakaian
Sebelum sakit : pasien menagatakn biasa ganti baju 1-2 x sehari
setelah mandi tanpa bantuan orang lain
Saat dikaji : pasien mengatakan berpakaian dibantu oleh
keluarganya.
10) Pola komunikasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan
baik
Saat dikaji : pasien kooperatif dapat berkomunikasi dengan
baik dengan orang lain dengan jelas dan mudah
dimengerti.
11) Pola belajar
Sebelum sakit : pasien mengatakan mendapatkan informasi dari
televisi tetangga dan dari tempat perkuliahan
Saat dikaji : pasien mengatakan bahwa ia mendapatkan
informasi melalui keluarga dan teman-teman yang
mengunjunginya
12) Pola bekerja
Sebelum sakit : pasien mengatakan masih menjadi seorang
mahasiswa di sebuah PTS di daerah Gombong
Saat dikaji : pasien mengatakan hanya bisa terbaring lemas
dibed rumah sakit dan tidak bisa kuliah seperti
biasanya.
13) Pola hiburan
Sebelum sakit : pasien mengatakan saat pulang kuliah dia biasa
bermain dengan teman-temannya
Saat dikaji : pasien mengatakan merasa kesepian dan hanya
terbaring lemas sambil bermain hp.
14) Pola ibadah
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa melaksanakan sholat 5
waktu berjamaah di masjid
Saat dikaji : pasien mengatakan tidak bisa melakukan sholat
seperti biasanya.
2. Data objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tanda tanda vital
a) Td : 90/70 mmhg
b) Suhu : 37 c
c) Nadi : 80x/menit
d) Rr : 18x/menit
2) Kesadaran : Komposmentis, GCS : 15
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : mesochepal, bersih, warna rambut hitam lurus,
tidak rontok
2) Muka : pucat
3) Mata : konjungtiva anemis, pupil isokor kanan kiri sama ukuranya 2
milimeter, sklera anikterik,
reflek cahaya baik, tidak ada gangguan penglihatan,
4) Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada pembesaran kelenjar polip,
tidak
terpasang O2, RR= 18X/menit
5) Mulut : mulut dan gigi tampak bersih dan tidak terdapat
stomatitis dan peradangan pada gusi, mukosa bibir
lembab
6) Telinga : telinga bersih, tidak ada penumpukan serumen, fungsi
pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
7) Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak
terdapat pembesaran vena jugularis
8) Dada : a)- paru paru
I = Simetris, tidak ada jejas, tidak terdapat
retraksi dinding dada
P = vokal vremitus teraba seimbang
P = perkusi paru sonor
A = terdengar vesikuler dipermukaan paru
b)- jantung
I = tidak tampak ictus cordis
P = ictus cordis teraba pada intercosta ke 5, lapikula
P = peka mulai interkosta 2 sampai interkosta 5
A = tidak terdapat suara tambahan, S1 S2
reguler.

9) Abdomen : I = datar, tidak ada jejas


A = terdengar bissing usus 14 x / menit
P = tidak adanya nyeri tekan, tidak teraba massa
P = tympani
10) Ekstremitas :
- Atas = terdapat jejas dan laserasi dikedua siku, tidak ada edema,
kekuatan otot 4, terpasang infus RL 20 tpm pada tangan
kanan
- Bawah = paha kiri terdapat jejas dan laserasi, bengkak di kaki
kanan, terpasang bidai dikaki kanan, kekuatan otot
11) Kulit : Turgor kulit tidak elastis, kulit lembab, tampak luka ada
bengkak dan ada nyeri
12) Genetalia : Bersih, terpasang kateter
c. Pengkajian nyeri
1) P : Pasien mengeluh nyeri di kakinya
2) Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
3) R : Nyeri di kaki kanannya
4) S : Skala nyeri 8
5) T : Nyeri terus-menerus, nyeri bertambah ketika berjalan/bergerak, nyeri bergerak
ketika istirahat/tiduran.
d. Pemeriksaan penunjang
1) Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 8 Maret 2018 Pukul 12.00
No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
1. Hemoglobin 8 gr/dl 14.0 – 18.0 gr/dl
2. AI 15.000 ml/dl 5000 – 10000 ml/dl
2) Hasil Rontgen
Fraktur cruris complete 1/3 distal dextra terbuka
e. Terapi dan Diit
1) Di IGD pasien mendapatkan heating situasi
2) Infus RL 20 tpm
3) Injeksi
a) Inj. Ketorolax 30 mg
b) Inj. Ceftriaxon 1 mg
c) Inj. ATS 1 cc
4) Diet TKTP

B. ANALISA DATA
No Data fokus Problem Etiologi
DS : Nyeri akut Agen cedera
- P : Pasien mengeluh nyeri di kakinya. fisik
- Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk. (pergesaran
- R: nyeri di kaki kanannya. fragmen tulang)
- T: nyeri terus menerus, nyeri bertambah
ketika berjalan/bergerak, nyeri
berkurang ketika istirahat/tiduran.
DO :
- Paha kiri terdapat jejas dan laserasi,
bengkak di kaki kanan.
- Terpasang bidai pada kaki kanan
- Wajah pasien tampak tegang
- Pasien tampak kesakitan menahan
nyeri.
- Hasil pemeriksaan TTV:
Td : 90/70 mmhg
Suhu : 37 c
Nadi : 80x/menit
Rr : 18x/menit
- Hasi rontgen : Fraktur cruris complete
1/3 distal dextra terbuka.
DS : Hambatan Gangguan
- Pasien mengatakan tidak dapat mobilitas muskuloskleteal
melakukan aktifitas secara mandiri. fisik
- Pasien mengatakan untuk berdiri saja
sakit dan tidak dapat berdiri lama
DO :
- Pasien hanya terbaring ditempat tidur
- Hasil pemeriksaan lab :
Hb : 8 mg%
AI : 15.000 ml/dl
Prioritas diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (pergeseran fragmen tulang)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

C. INTERVENSI
No Hari/tgl Diagnosa NOC NIC
1 Sen Nyeri Setelah dilakukan tindakan NIC: Manajemen
in, 3 akut keperawatan selama 3x24 jam Nyeri
Mar berhubun diharapkan nyeri pasien -Memonitor secara
et gan berkurang dengan kriteria komprehensif tentang
201 dengan hasil: nyeri
9 agen NOC:
Puk cedera -Pain Level -Observasi keadaan
ul fisik -Pain Control umum pasien (tingkat
12. (pergeser -Comfort Level nyeri dan TTV)
30 an Indikator Awal Akhir -Posisikan senyaman
fragmen Pasien 2 4 mungkin
tulang) tampak -Ajarkan teknik
tenang distraksi relaksasi
Nyeri 2 4 -berikan kompres
berkurang dingin
Pasien dapat 2 4 -Imobilisasi
mengontrol -Kolaborasi dengan
nyeri dokter untuk
Ket : pemberian analgetik
1 : sangat berat
2 : berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada keluhan
2 Sen Hambata Setelah dilakukan tindakan NIC: Exercise therapy
in, 3 n keperawatan selama 3x24 jam : ambulation
Mar mobilitas diharapkan nyeri pasien berkurang -monitor fungsi
et fisik dengan kriteria hasil: motorik dan sensorik
201 berhubun NOC: setiap hari
9 gan -Mobility Level -lakukan latihan ROM
Puk dengan Indikator Awal Akhir secara pasif
ul ganggua Pasien dapat 2 4 -berikan alat bantu jika
15. n melakukan klien memerlukan
30 muskulo aktivitas -ganti posisi setiap 2
skeletal kembali jam sekali
Mempertahan 2 4 -kolaborasi dengan
kan gerak fisioterapi
sendi secara
maksimal
Kekuatan otot 2 4
maksimal
Ket :
1 : sangat berat
2 : berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada keluhan

Anda mungkin juga menyukai