Anda di halaman 1dari 3

CONTOH KASUS

Di sebuah bangsal Rumah sakit R di kota K Kondisi saat itu di rumah sakit

tersebut memang jumlah perawat dan pasien memang tidak sebanding, itu pun jumlah

perawat di tiap ruangan 2 sampai 3 dan masih lulusan SPK atau SPKC. Lainnya tenaga

keperawatan diambil dari lulusan SD dan SMP. Sedangkan jumlah pasien tiap ruangan

antara 30 sampai 60 pasien .

Setiap shift jaga sore atau malam 1 atau 2 orang perawat juga kejadian kasus ini

berawal saat perawat S memberi dan membimbing minum obat oral pada saat jaga

sore, memang ada salah satu pasien yang sering menipu pada saat minum obat

dengan cara pura – pura minum obat kemudian kalau tidak ketahuan perawat

membuang atau memuntahkan kembali obat tersebut kemudian memasukkan obat

tersebut di saku bajunya, pasien tersebut bernama D. pada saat memberi obat pada

pasien D perawat S tersebut berpesan agar obatnya diminum tidak dibuang. Pasien

tersebut juga mengatakan “ Ya Pak”. Sambil memberi obat pada pasien lainnya

perawat S tersebut tetap memperhatiakan pasien D tersebut, sampai pada suatu ketika

pasien D membelakangi perawat S kemudian mengusap mulutnya. Melihat kejadian

tersebut parawat S memanggil dan menarik baju pasien kemudian mengecek saku

baju pasien ternyata benar ada beberapa butir obat di saku tersebut. Melihat kejadian

tersebut perawat S kontan membentak dan memarahi pasien, tak cuma itu perawat

tersebut penampar mulut pasien beberapa kali sampai akhirnya pasien D tersebut

mengatakan “ampun Pak”! kemudian disuruhlah pasien tersebut meminum kembali

obetnya dan menyarankan untuk tidak mengulangi perbuatannya.


ANALISIS KASUS

 Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga maupun masyarakat

Pada contoh kasus diatas, dimana perawat tersebut tidak bisa atau kurang bisa

menjalin kerja sama dengan pasien, seharusnya perawat tidak perlu marah –

marah dan menampar mulut pasien tetapi perawat harus bisa mengambil hati

pasien supaya pasien merasa perlu dan menyakini bahwa dia perlu untuk minum

obat

 Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan

Perawat tidak menjunjung tinggi nama baik profesi karena seharusnya perawat

bersifat lemah lembut dan sopan serta sabar. Tetapi perawat tersebut malah

berperilaku kasar pada pasien.

 Pelanggaran Hak – Hak Pasien

Walaupun pasien tersebut adalah gangguan jiwa perawat harusnya tetap

memberikan pelayanan sesuai standar profesi dan memperlakukanya dengan sopan

santun membimbing minum obat disertai dengan marah – marah jelas tidak sesuai

standar profesi perawatan

 Perawat lalai akan kewajibannya untuk :

a. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai standar profesi

b. Menghormati hak – hak pasien

Pada kasus diatas jelas perawat tidak menunjukkan profesionalnya. Sebagai

peran pelaksana seharusnya perawat dapat bertindak sebagai pemberi rasa nyaman

(comforter) dan pelindung (protector), memperlakukan dengan kasar pada pasien


jelas tidak akan memberi rasa nyaman pada pasien walaupun pasien tersebut

dengan gangguan jiwa.

Perawat tidak mencerminkan niai-nilai seorang perawat yaitu lemah lembut dan

menghargai orang lain seharusnya perawat membimbing obat dengan cara

membujuk atau meyakinkan bahwa obat tersebut perlu untuk dirinya dengan cara

pendekatan dan tindakan yang lemah lembut.

Anda mungkin juga menyukai