Anda di halaman 1dari 17

UJIAN TENGA SEMESTER

RISET KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:

MITA APRIANTI 21115030

DOSEN PEMBIMBING:1.MULYADI,S.KP.,M.Kep

2.MURBIAH,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Program studi ilmu keperawatan

Sekolah tingggi ilmu kesehatan

Muhammadiyah Palembang

Tahun ajaran 2018 – 2019


1.Tentukan peminatan keperawatan.?

Jawaban:

Keperawata jiwa

2.tentukan kekhususan peminatan ?

Jawaban:

Pengaruh pendidikan

3.buatlah daftar pertanyaan ? minumal 5

jawaban

a. Apakah ada pengaruh pendidikan kesehat jiwa terhadap pengtahuan dan sikap keluarga
?
b. Bagaimana cara mengatasi kekambuhan ganguam jiwa ?
c. Apakah ada pengaruh kekambuhan gangguan jiwa dengan sikap kelurga ?
d. Apakah pengaruh pendididkan kesehatan jiwa terhadap pengtahuan ?
e. Apakah ada pengaruh pendidikan terhadap gangguan jiwa ?

4.pilih lah salah satu pertayaan ?

Jawaban:
Apakah ada pengaruh pendidikan terhadap gangguan jiwa ?

5.buat lah judul penelitian ?

Jawaban:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA TERHADAP PENGTAHUAN DAN


SIKAP KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PADA PASIEN
GANGGUAN JIWA

6. kumpulkan data-data dan konsep teori terkait judul yang diambil ?

Jawaban:

A.konsep kesehatan jiwa


1 .menurut world healt organization (WHO) kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan
jiwa,melainkan mengandung berbagai karateristikyang psitif menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadianya
(Yosep,2010).sedangka menurut UU kesehtan jiwa No.18 tahun 2014 kesehtan jiwa adalah
kondisi diman orang individu dapat berkembang secara fisik,mental,spritual,dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,dapat mengatasi tekanan,dapat
bekerja secara produktif,dan mampu memberikan kontrubusi (Yosep, 2010)

2 .kriteria sehat jiwa

a. Sikap positif terhadap diri sendiri


b. Tumbuh kembang dan aktualitas diri
c. Integrasi (keseimbangan /keutuhan)
d. Otonomi
e. Ersefsi realitas

3. rentangan jiwa

Menurut yosep (2010),rentangan sehat jiwa terdiri dari:

a. Dinamis buakn titik statis


b. Rentang dimualai dari sehat optimal-mati
c. Ada tahap-tahap
d. Adanya variasi tiap individu
e. Mengembakan kemapuan adaptasi
f. Berfungsi secara efektif:sehat

B.Konsep gangguan jiwa

1.Definsisi gangguan jiwa

Ganguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi
emosi sehingga ditemukan ketidk wajaran dalam bertingka laku,hal ini terjadi karena
menurunya semua fungsi kejiwaan

2.kriteria umum gangguan jiwa

Menurut videbeck (2008) dalam nasir (2011),kriteria umum ganguan jiwa meliputi berapa hal
yaitu:
a. Ketidak puasan dengan karateristik,kemampuan,dan prestasidiri.
b. Hubungan yang tidak efektip atau tidak memuaskan
c. Tidak puas hidup di dunia
d. Koping yang tidak efektif terhadap peristiwa
e. Tidak terjadi pertumbuhan kepribadian
f. Terhadap perilaku yang tidak diharapkan

3.tanda dan gejala gangguan jiwa

1. Gangguan kognitif
Gangguan kognitif adalah proses mental yang denganya seorang individu menyadari serta
mempertahankan hubungan dengan lingkungnya dalam maupun lingkungan luarnya atau
fungsi mental
2. Gangguan perhatian
Perhatian merupakan pemusatan dan konsentrasi energi menilai dalam suatu proses
kognitifyang timbul dari luar akibat suatu rangsang,agar suatu perhtian dapat memperoleh
hasil harus ada 3 syarat yang dipatuhi yaitu:inhibisi,disini semua rangsangan yang tidak
termasuk objek perhatian harus disingkirkan,presepsi yang ditemukan hanya hal yang
berhubungan erat dengan objek perhatian,adaptasi alat-alat yang digunakan harus berfungsi
baik karena diperlukan untuk penyesuaian terhadap objek kerja.
3. Ingatan (kenangan memori) merupakan kesanggupan untuk
mencatat,menyimpan,memproduksi isi dan tanda kesadaran
4. Gagguan asosiasi
Asosiasi merupakan proses mental yang denganya suatu perasaan,kesan atau gambaran
ingtan respon atau konsep lain yang memnag sebelum berkaitan denganya.
5. Gangguan fikiran
Fikiran umum meletakan hubungan antara berbagai bagian dari pengtahuan seorang

4.penyebab gangguan jiwa

a .faktor –faktor somatik (somatogenik)

1. Neroanatomi
2. Nerofisiologi
3. Nerokimia
4. Tingkat kematangan dan berkembang organik
5. Faktor fre dan peri-natal

b.faktor –faktor psikologi (psikogenik) atau psikoedukatif

1. Interaksi ibu dan anak:normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal bedasarka
kekurangan,distorsi,dan keadan yang terputus (perasaan tak percaya dan bimbang)
2. Peran ayah.
3. Persaingan antara saudara kandung
4. Inteligensi
5. Hubungan dalam kelurga,pekerjaan,permainan dan masyarakat.
6. Kehilangan yang mengakibatkan kecemasan,depresi,rasa malu atau rasa salah.
7. Konsep diri: pengertian indetitas diri sendiri lawan peran yang tidak menentu
8. Keterampilan,bakat,dan kreativitas
9. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
10. Tingkat berkembangan emosi

C.konsep kekambuhan

1.Definisi kekambuhan

Kekambuhan merupakan keadaan klien dimana muncul gejala yang sama seperti sebelumnya
dan mengakibatkan klien harus di rawat kembali (yosep,2010).pada kasus gangguan jiwa
kronis diperkirakan 50% penderita gangguan jiwa kronis akan mengalami kekambuhan pada
tahun pertama,dan 70% pada tahun yang kedua biasanya terjadi karena hal-hal buruk
menimpah penderita gangguan jiwa,seperti diasingkan keluarga sendiri (Nuardiana,2007).

2.penyebab

Menurut sullinger (1988) dalam yosep (2010) terdapat empat faktor penyebab klien kambuh
dan perlu dirawat rumah sakit,yaitu:

a.klien
b.Dokter (pemberian resep)
c.penangguang jawab klien
d.keluarga

3.faktor resiko untuk kambuh

Dalam videbeck (2008) ada beberapa faktor resiko untuk kambuh yaitu terdiri dari
a.faktor resiko kesehehatan

1.gangguan sebab dan akibat berfikir


2.gangguan proses informasi
3.gizi buruk
4.kurang olaraga
5.keletihan
6.Kurang tidur
7.efek samping pengobatan yang tidak dapat ditoleransi

b.faktor resiko lingkungan

a. Kesulitan keungan
b. Kesulitan tempat tinggal
c. Perubahan yang menimbulkan stres dalam peristiwa kehidupan
d. Keterampilan kerja yang buruk,ketidak kemampuan mempertahankan pekerjaan
e. Tidak memiliki transfortasi/sumber-sumber
f. Keterampilan sosial yang buruk,isolasi sosial,kesepian
g. Kesulitan interpersonal

c.faktor resiko perilaku dan emosional

a. Tidak ada kontrol,perilaku agresif,atau perilaku kekerasan


b. Perubahan mood
c. Pengobatan dan penatalaksanaan gejala yang buruk
d. Konsep diri rendah
e. Penampilan dan tindakan yang berbeda
f. Perasaan putus asa
g. Kehilangan motivasi

4.tanda dan gejala kambuh

Menurut sulinger (1988) dalam yosep (2010),mengkaji beberapa gejala kambuh yang
didetifikasi oleh klien dan keluarga yaitu:

a. Nervous
b. Tidak nafsu makan
c. Sulit tidur
d. Depresi
e. Tidak ad minat
f. Menarik

5.strategi mencegah kekambuhan

Pengtahuan keluarga tentang pencegahan kekambuhan sangat penting oleh karena setelah
klien pulang kerumah maka perawat dirumah sakit jiwa digantikan oleh keluarga yang ada
dirumah (yosep,2010)

6.tahap kambuh

Menurut heart oit stuart (2009) dalam prestyo (2013),ada berapa tahapan dari kambuhan antara
lain yaitu :

a. Overextension
b. Restricted consciousnees
c. Disinhibilition
d. Disorganisasi
e. Resolusi psikotik

D. merujuk ke fasilitas kesehtan masyrakat

Bila keluarga tidak mampu mengenai,pasien keluarga harus membawa pasien ke pelayanan
kesehtan masyarakat seperti rumah sakit jiwa atau dokter praktek spesialis atau psikiatri
(fitria,2009)

E.pendidikan kesehatan

1.definisi pendidikan kesehatan

Craven dan hirnle (1996) dalam keliat (2011),menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan adalah
penambahan pengetahuan dan kempuan seorang melalui teknik praktik belajar dan instruksi
yang bertujuan untuk mengiat fakta atau kondisi nyata dengen cara pemberian pengarah dan
aktif memberikan informasi dan ide baru

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang direncanakan untuk mencapai
tujuan hidup sehat secara mandiri yang diarahkan ke individu,keluarga,kelompok,dan
masyrakat dengan meningkat kempuan,baik pengtahuan sikap,maupun
keterampilan.pendidikan kesehatan dalam keperawatan diyakini merupakan suatu bentuk
intervensi keperawatan mandiri,dalam rangka membentuk
“pasien”(individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat)

Untuk mengatasi masalah kesehatan (keliat,2011).

2.metode pendidikan kesehatan

Menurut keliet (2011).ada berapa metode pendidikan kesehatan yang dapat digunakan pada
saat melakukan pendidikan kesehatan jiwa ,

Yaitu sebagai berikut:

a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Bermain peran
d. Demonstrasi

3.media dan alat bantu pendidikan kesehatan

Menurut keliet (2011),ada berapa media dan alat bantu pendidikan kesehatan yaitu terdiri dari:

a. Media,audio,seperti radio.tape recorder.


b. Media visual,seperti leaflet,brosur,model gambar
c. Media audiovisual,seperti televisi (TV),slide proyektor,film.
Berbagai leaflet atau lift chart digunakan sebagai media visual yang sederhana pada
pendidikan kesehatan jiwa.alat bantu yang digunakan pada pendidikan kesehatan adalah
ruang pertemunan,kursi atau meja pengeras suara/TOA,papan tulis atau
whiteboard,spidol,overherd projector.
F. pengtahua
1. DefinisiPengtahuan
Pengtahuan merupakan hasil dari tahun,dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
suatu terhadap objek tertentu.pengindaran terjadi melalui pancaindra manusia yakni,indrera
penglihtan,pendengaran,pencium,rasa dan raba.sebagian besar pengtahuan manusia di peroleh
melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo,2010)
2. Tingkat pengtahuan didalam domain kognitif
Menurut (Notoatmodjo,2010),pengtahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6
tingkat yaitu:
a. Tahu (know),tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
b. Memahami (comprehension),memahami diartikan sebagai suatu kempuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application) diartikan sebagai mampu menggunakan materi yang dipelajari
pada situasi dan kondisi
d. Analisa (analysis) analisis adalah kempuan untuk menjabarkan materi suatu objek
kedalam komponen,terapi dalam organisasi tersebut,dan masih ada kaitanya satu sama
lain.

3. cara memperoleh tahu

Ada berapa cara memperoleh pengtahuan menurut notoatmodjo 2010 yaitu sebagai
berikut:
a. Cara kuno untuk pengtahuan
b. Cara modern untuk memperoleh pengtahuan

4. faktor-faktor yang mempengaruhi pengtahuan

a.tingkat pendidikan

b.informasi

c.pengalaman

d.budaya

e.sosial ekonomi

G.Sikap (Attitude)

1.Definisi sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertup dari seorang terhadap stimulus atau
objek.seperti yang telah dikemukan diatas bahwa konsep perilaku dapat diartikan sebagai
keadaan jiwa (bersikap,berfikir,pendapat dan sebagainya ) untuk memberikan respon terhadap
situasi diluar objek tersebut.respon tersebut dapat berupa pasif (tanpa tindakan) dan dapat
bersifat aktif (dengan tindakan) bersifat aktif (dengan tindakan) hal tersebut dikemukan
(notoadmojo,2010)

2.komponen pokok sikap

Menurut lestari (2012),sikap mempunyai 3 komponen yaitu:

a. Kepercayaan (keyakinan),ide dan konsep terhadap suatu objek


b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)

3.tingkat sikap

Menurut lestari (2012),sikap terdiri dari beberapa tingkatan,yaitu:

a. Menerima (receving)
b. Merespon (merespoding)
c. Menghargai (valuing)
d. Bertanggung jawab (responsible)

4.faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Menurut lestari (2012),ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap yaitu:

a. Pengalaman pribadi
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
c. Pengaruh kebudayaan
d. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
e. Pengaruh faktor ekonomi

5.pengukuran sikap

Menurut budiman dan riyanto (2014) hasil pengukuran berupa katagori sikap, yaitu
mendukung ( positif ), menolak ( negatif ) dan netral sikap pada hakikatnya adalah
kecenderungan berprilaku pada seseorang. Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pertayaan
untuk di nilai oleh responden, apakah pertayaan tersebut di dukung atau di tolak melalui
rentang nilai tertentu.
H. konsep keluarga

1. definisi keluarga

Menurut WHO, keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi, dari tiap anggota. Sedangkan menurut kesehatan RI, keluarga adalah
unit terkecil dari suatu masayrakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantuangan ( mubarak,2012 ).

2. fungsi keluarga

Menurut mubarak (2012), ada beberapa fungsi keluarga yaitu terdiri dari :

a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi perawatan keluarga atau pemelihara kesehatan

3. peran perawat keluarga

Menurut mubarak (2012), perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga
dalam merawat anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan tugas
kesehatan. Peran perawat melakukan fungsi dan tugas kesehatan.

4. bentuk-bentuk dukungan keluarga.

Menurut friedman (1998) dalam yosep (2010), ada beberapa bentuk dukungan keluarga
diantaranya adalah:

a. Dukungan penilian, dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk memahami
kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping, yang dapat
digunakan dalam menghadapi tressor.
b. Dukungan instrumental,dukungan ini meliputi penyediyaan dukungan jasmania seperti
pelayanan,bantu finasial dan material berupa bantuan nyata,suatu kondisi dimana benda
atau jasa akan membantu memecahkan masalah praktis,termasuk didalamnya bantuan
lasung.
6.tugas keluarga dalam dibidang kesehatan

Menurut mubarak,(2012),sesuai dengan fungsi dan pemeliharaan kesehatan,keluarga


mempunyai tugas kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,yang meliputi:

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga


b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan suasana rumah yang sehat
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masayrakat

A.METODOLOGI PENELITIAN

1. jenis penelitian yang digunakan adalah kuantiatif dengan desain penelitian pre-
experiment,yaitu rancangan penelitian yang digunakan untuk mengetahui suatu pengaruh yang
timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu.racangan yang penelitian yang di gunakan
one group pre-post test yaitu satu kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi
tanpa menggunakan kelompok kontrol,kemudian diobservasi lagi setelah intervensi.tanpa
kelompok kontrol (Notoatmodjo,2012)

B.Lokasi dan waktu penelitian

1.tempat lokasi dan penelitian

Penelitian ini dilakukan di poli rawat jalan rumah sakit

C.Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti (Arikunto,2013) populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh keluarga mempunyai anggota keluarga penderita gangguan jiwa populasi ini
diambil terakhir 2015 sampai 2016 yaitu pada bulan November 2015 sebanyak 3143,desember
2015 sebanyak 2968,dan pada januari 2016 sebanyak 3382 dengan jumlah total kunjungan di poli
klinik dua kali dalam sebulan,sehingga total jumlah pasien yang didapatkan dalam tiga bulan
terakhir 4746 populasi

Sampel penelitian adalahsebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili keseluruhan populasi (Arikunto,2013) bedasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya (Sugiyono,2013) kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Kelurga yang bersedia menjdi responden
2. Keluarga yang mengantar atau mendampingi pasien saat datang kerumah sakit
3. Keluarga yang tinngal satu rumah dengan pasien

D. Teknik pengumpulan data

Penumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek atau responden dan proses
pengumpulan karakteristik responden yang di perlukan dalam suatu penelitian (sugiyono 2013)

Data-datayang diperoleh dari penelitian bersumber pada:

1. Data primer
Data primer yaitu yang memperoleh melalui kuesioner dengan cara wawancara kepada
anggota keluarga yang memiliki keluarga dengan gangguan jiwa.kuesioner ini digunakan
untuk mengetahui pengtahuan dan sikap responden dalam mencegah kekambuhan pada
pasien gangguan jiwa,kuesioner berjumlah 30 soal,yaitu 15 untuk pertayaan pengetahuan
dan 15 untuk pertayaan sikap.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada.data
sekunder penelitian ini di peroleh dari catatan rekaman medis rumah sakit.
3. Prosuder penelitian
a. Izin untuk melakukan penelitian pada keluarga yang mengantarkan pasien
gangguanjiwa berobat jalan dipoli rawat jalan rumah sakit
b. Pada penelitian ini penelitian telah dibantu oleh 4 orang teman,sebelum penelitian
melakukan penelitian pada responden yang sesuai dengan inklusi penelitian,penelitian
melakaukan persamaan persepsi terlebih dahulu terhadap teman-teman yang akan
membantu penelitian
c. Penelitian memiliki surat persetujuan untuk menjadi responden pada setiap keluarga
pasien mengantarkan pasien berobat jalan,setelah setelah keluarga menandatangani
surat persetujuan responden penelitian lasung memberikan pretest

E.alat pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pertayann tertutup kepada responden


melalui wawan cara menggunakan alat kuesioner kepada responden yang mengantarkan
keluarganya yang mengantarkan keluarganya yang mengalami gangguan jiwa yang berobat di
rumah sakit,kuesioner ini berupa beberapa pertanyaan dan pertanyaan yang digunakan yaitu
untuk mengukurpengtahuan dan sikap keluarga dalam mencegah kekambuhan gangguan jiwa
yang diberikan 20 responden (Notoatmodjo,2010) dalam penelitian ini kuesioner terdiri dari:

d. 1. pengtahuan keluarga dalam mencegah kekambuhanpada pasien gangguan jiwa


pertanyaan terdiri dari 15 pertayaan yaitu menggunakan skala guttman jika responden
menjawab benar”benar”maka diberi skor 1,dan apabila responden menjawab
“salah”maka diberi skor 0,sehingga menghasilkan 0-15.
e. 2. sikap keluarga dalam mencegah kekambuhan pasien gangguan jiwa,pertayaan ini
terdiri dari 15 pertayaan pertayaan yang terdiri dari 8 pertayaan positif dan 7 pertayaan
negatif dengan menggunakan skala likert untuk semua pertayaan positif diubah nilainya
dalam bentuk angka,yaitu sangat setuju (4),setuju(3),tidak setuju(2),dan sangat tidak
setuju(1) sedangkan pertayaan negatif diubah menjadi,sangat setuju(1),setuju (2) sangat
tidak setuju (1)

F. Teknik Analisa dan pengolah data

1. analisa data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri 2 macam analisa data yaitu:analisa
univariat dan analisa bivariat ( Notoatmodjo )
a. analisa univariat
analisa unuvariat dialakukan terhadap tiap variabel (pengetahuan responden sebelum
diberikan pendidikan kesehatan,sikap responden sebelum diberikan pendidikan
kesehatan,sikap responden,sikap responden setelah diberikan penelitian kesehatan)
yang diteliti hasil:analisa data disajikan dalam bentuk mean,median standar
deviation,nilai minimal maksimal.
b. analisa bivariat
analisa bivariat digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu apakah ada
pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent (
notoatmodjo,(2010).dalam penelitian analisa yang digunakan adalah uji wilcoxon
signed ranks yang menggunakan batas kemaknaana α=0,05 artinya p value
(probabilitas) ≤0,05 maka hasil perhitungan statistik dikatakan bermakna yang bearti
tidak ada pengaruh

2.pengolah data,
Menurut notoatmodjo (2012) ada beberapa tekhnik penolah data sebagai berikut

A .editing

b. coding

c. memasukkan data (data entry)

d. membersikan data (cleaning)

e. melakukan tehnik analisis

G. Baigan waktu penelitian

Untuk menujung keberhasilan dalam penulisan menyusun jadwal pelaksanaan penelitian antara
lain penulis melakukan,penyusun proposal,pengajuan seminar dan melakukan
perbaikan,kemudian dilanjutkan penelitian.

H. Etika penelitian masalah etika penelitian perawat merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian,mengiat penelitian keperawatan berhubungan lasung dengan manusia,maka
dari segi etika penelitian harus di perhatikan (Notoamodjo,2010)

Menurut Hidayat (2011),masalah etika yang harus diperhatian antara lain sebagai berikut:

1.informed consent

2.tanpa nama (anommnity)


3.keberhasilan (congidentiality)
4.respect for justice an inclusiveness (keadilan dan keterbukaan )

7.buatlah latar belakang masalah ?

Jawaban:

Kesehatan jiwa adalah kondisi dimanaseorang individu dapat berkembang secara


fisik,mental,spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuannya
sendiri,dapat mengatasi tekanan,dapat bekerja secara produktif,dn mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya (UU Kesehtan jiwa No.18 tahun 2014)
Menurut yosep (2010),kesehtan jiwa seorang terganggu bila mengalami keadaan-keadaan yang
tidak normal,baik yang berhubungan dengan fisik,maupuan dengan mental.orang yang sehat
jiwa dapat memenuhi tanggung jawab kehidupan,berfungsi dengan kehidupan,berfungsi dengan
efektif dalam kehidupan sehari-hari,dan puas dengan hubungan interpersonal
(Videbeck,2008).dengan demikian seorang dikatakan sehat jiwa apabila mampu berinteraksi
dengan orang lain serta akan timbul respon fisiologi dan psikologi,namun ketika keadaan tersebut
tidak tercapai maka dapat menyebabkan gangguan jiwa (Videbeck,2008)

Menurut nasir (2011),gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku
akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidak wajaran dalam bertingka laku,hal ini
terjadi karena menurunnya semua fungsi kejiwaan.meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa
disebabkan oleh banyak hal,kondisi lingkuangan sosial yang semakin keras diperkirakan menjadi
salah satu penyebab meningkatnya gangguan jiwa (yosep 2014).maka dari itu dari dapertemen
kesehatan lebih menekankan upaya mencegah dari pada menunggu di rumah sakit,dalam upaya
pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara promotif yaitu dengan memberikan promosi
kesehatan jiwa (yosep 2010)

Di zaman era globalisasi ini banyak sekali masyarakat yang engalami gangguan jiwa.menurut
Word Health Organazition (WHO) pada tahun 2012 masalah gangguan kesehatan jiwa diseluruh
jiwa memang sudah menjadi masalah yang sangat serius.WHO memperkirakan ada sekitar 450
juta orang yang menderita gangguan mental.orang yang mengalami gangguan jiwa sepertiganya
tinggal dinegarapenderita gangguan mental berkembang,sebanyak 8 dari 10 penderita gangguan
mental itu tidak mendapatkan perawatan (Kemenkes RI,2012).menurut national Institute of
mental Healt (NIMH) ganguan jiwa mencapai 13% dari penyakit secara keseluruhan dan
diperkirakan akan berkembang menjadi 25% ditahun 2030.kejadian tersebut akan memberikan
andil peningkatnya prevelansi gangguan jiwa dari tahun ketahun berbagi negara (NIMH,2010
dalam kaunang 2015).

8.buatlah tujuan penelitian ? tujuan umum.dan tujuan khusus ?

Jawaban:

1.Tujuan umum

Diketahui ada pengaruh pendidikan kesehatan jiwa terhadap pemgthuan dan sikap keluarga
dalam mencegah kekambuhan pada pasien gangguan jiwa
2.Tujuan khusus

a. diketahui rata-rata pengetahuan keluarga dan mencegah kekambuhan pada pasien dengan
gangguan jiwa sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan jiwa pada keluarga.

b .diketahui rata-rata keluarga dalm mencegah kekambuhan pada pasien dengan ganguan jiwa
sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan jiwa pada keluarga

c. diketahui pengaruh pendidikan kesetan jiwa terhadap pengtahuan keluarga dalam mencegah
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa

d. diketahui pengaruh pendidikan kesehtan jiwa terhadap sikap keluarga dalam mencegah
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa

9.buatlah kerangka konsep ?

Jawaban:

Pendidikan kesehtan jiwa

Pre test Post test

Pengtahuan keluarga
Pengtahuan keluarga dalam
dalam mencegah
mencegah kekambun setelah
kekambuhan sebelum
dilakukan pendidikan kesehtan
dilakukan pendididkan
kesehatan

Sikap keluarga dalam Sikap keluarga dalam


mencegah kekambuhan mencegah kekambuhan
sebelum dilakukan setelah dilakukan pendidikan
pendidikan kesehatan kesehtan

Anda mungkin juga menyukai