Pembimbing :
Letnan Kolonel (CKM) dr. Rifardi Rifiar, Sp.OG
Disusun oleh:
Sofni Rohmania
1102014256
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
Sofni Rohmania
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................6
2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Asupan Zat Gizi Pada Ibu
Hamil.......................................................................................................................21
BAB III...................................................................................................................27
KESIMPULAN.......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................28
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
status gizi ibu hamil dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah
rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi.4
Pemenuhan nutrisi ibu hamil tidak dapat dilakukan dalam waktu yang
singkat, sehingga diperlukan pengetahuan dan kesadaran pentingnya nutrisi agar
perilaku asupan nutrisi yang adekuat dapat bertahan selama kehamilan.
Penelitian tentang pengetahuan nutrisi sebelumnya pernah dilakukan. Hasil
penelitian tentang pengetahuan ibu hamil di berbagai tempat, antara lain : di
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan didapatkan 34,7%
responden memiliki pengetahuan rendah, dan di Puskesmas Colomadu II
Karanganyar Surakarta didapatkan 20% responden berpengetahuan rendah.5
Dari penelitian sebelumnya, masih banyak ibu hamil yang memiliki
pengetahuan rendah tentang nutrisi. Hal ini yang menyebabkan peneliti tertarik
untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi di
Medan, khususnya di Poliklinik Ibu Hamil Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUP H. Adam Malik.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu
5
guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Gizi pada saat kehamilan adalah zat
makanan atau menu yang takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil
setiap hari dan mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan
dan tidak berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat
gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus
ibu. Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian faali selama
obstipasi.
kehamilan.
d. Peningkatan volume dan plasma darah hingga 50%, jumlah erytrosit 20-30%
6
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah maupun
susunan
uterus dan plasenta berkurang dan transfer nutrien melalui plasenta berkurang
3. Kehamilan kembar
kehamilan. Bila ibu hamil sangat kurus makan akan melahirkan bayi dengan berat
badan rendah (BBLR) dan bayi prematur. Sebab-sebab terjadinya penurunan atau
peningkatan berat badan pada ibu hamil yaitu edema, hipertensi kehamilan, dan
a. Pada trimester I kenaikan berat badan ibu lebih kurang 1 kg yang hampir
7
IMT (sebelum Penambahan BB selamaPenambahan BB/mgg
c. Pada Trimester III sekitar 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sebesar 60% dari
2.1.1. Energi
8
meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta,
pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan
sebagai cadangan lemak serta untuk proses metabolisme jaringan baru. Ibu hamil
memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebesar 300 kkal/hari
untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian dalam satu hari asupan energi
ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari.
Kebutuhan energi yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan makanan
sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian,
dan gula murni.2
2.1.2. Protein
9
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam hal
jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink. Angka kecukupan gizi
yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 untuk tambahan gizi ibu
hamil pada trimester ketiga adalah vitamin A +300 RE, vitamin C +10 mg, tiamin
+0,3 mg, riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam folat +200 µg, vitamin B12 +0,2
µg, kalsium +150 mg, magnesium +40 mg, zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta
janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi
berfungsi untuk :
Total besi yang diperlukan selama hamil adalah 1040 mg. Dari jumlah ini,
200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.
Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk
pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200
mg lenyap ketika melahirkan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004
10
menganjurkan penambahan sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester
ketiga.2
Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester
ketiga adalah 39 mg/hari.
Ada dua bentuk besi yang terdapat dalam pangan, yaitu besi heme yang
terdapat dalam produk-produk hewani dan besi nonheme yang terdapat dalam
produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan dan daging
yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan
masyarakat Indonesia.3 Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati yang kaya
akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan sayuran berwarna hijau lainnya.
Namun, zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit penyerapannya. Dibutuhkan
porsi besar sumber nabati untuk mencukupi kebutuhan besi sehari.2
Makanan-makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi selama hamil
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang
menginjak usia trimester ketiga tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui diet.
Oleh karena itu, suplementasi zat besi sangat penting sekali, bahkan kepada ibu
beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa penting dalam
sintesis asam nukleat.3 Selain itu asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan
sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk
11
pendewasaannya.1 Sekitar 24-60% wanita baik di negara berkembang maupun
yang telah maju mengalami kekurangan asam folat karena kandungan asam folat
menganjurkan penambahan sebanyak 200 µg untuk ibu hamil, yang tidak cukup
diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan.
Besarnya suplementasi adalah 280, 660, dan 470 µg per hari, masing-masing pada
trimester I, II, dan III.2 Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat antara
lain ragi, hati, brokoli, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk, dan
telur.
1. Asam folat
Folat merupakan vitamin B yang berperan mencegah defek pada neural tube
(mencegah abnormalitas yang cukup berat pada otak dan medulla spinalis.
Kekurangan folat pada kehamilan dapat meningkatkan resiko kelahiran premature.
Asam folat yang dibutuhkan sebelum konsepsi 800 mikrogram dan asam folat
yang dibutuhkan selama kehamilan 1000 mikrogram
12
Jeruk 1 buah jeruk kecil 30 mikrogram
2.1.3.3. Kalsium
tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk
tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari
tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau osteoporosis.11
kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium
yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang menjadi
sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk
olahan susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan
13
Sereal 20-60 gram sereal 100-1.000
milligram
yang dapat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas hidangan. Pola makan adalah
suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud
makan pada dasarnya mendekati definisi pengertian diet dalam ilmu gizi. Diet
diartikan sebagai pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan agar
seseorang tetap sehat. Untuk mencapai pola makan sehat tersebut tidak terlepas
menghasilkan energi.2
Di dalam susunan pola makan seseorang ada satu bahan makanan yang
dianggap penting, dimana satu hidangan dianggap tidak lengkap apabila bahan
makanan tersebut tidak ada, bahan makanan tersebut adalah bahan makanan
14
pokok. Di Indonesia bahan makanan pokok adalah beras dan di beberapa daerah
beberapa faktor ataupun kondisi setempat yang dapat dibagi dalam dua bagian :
Dalam kelompok ini termasuk geografi, iklim, kesuburan tanah yang dapat
2. Jenis makanan, yaitu bahan makanan yang diolah, disusun, dan dihidangkan
15
makanan tertentu atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari,
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Krisnawati pada tahun 2010,
terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan ibu dengan kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Hasil Riskesdas tahun 2010
kebutuhan minimal adalah sebesar 44,4%, sedangkan untuk persentase ibu hamil
kehamilan, sebab apa yang dikonsumsi oleh ibu akan mempengaruhi janin di
dalam kandungan.13 Oleh karena itu ibu hamil harus memiliki pola makan yang
vitamin dan
mineral demi tercapainya kesehatan ibu dan bayi. Senada dengan hal itu, Husada
juga menyatakan bahwa salah satu pedoman pola makan sehat adalah makanan
triguna, yaitu:
1. Mengandung zat tenaga seperti beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
roti, dan mie yang mengandung karbohidrat serta minyak dan lemak yang
mengandung lemak.
mengganti jaringan yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang
berasal dari hewan mengandung protein hewani adalah telur, ikan, ayam,
16
daging, kerang, udang, kepiting, susu, serta hasil olahannya. Sedangkan jenis
adalah kacang tanah, kacang merah, kacang ijo, kacang kedelai dan hasil
3. Mengandung zat pengatur yang berguna untuk mengatur semua fungsi tubuh
dan melindungi tubuh dari penyakit. Bahan makanan sumber zat pengatur
sehat adalah dengan memilih berbagai makanan segar secara keseluruhan, karena
makanan yang telah mengalami pemrosesan tinggi akan kehilangan banyak zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan ibu selama hamil diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan zat gizi karena dengan diet yang tepat saat hamil, akan
Untuk memperoleh pengaruh yang lebih baik dari pola makan ibu hamil,
perlu diperhatikan prinsip ibu hamil, yaitu jumlah lebih banyak, mutu lebih baik,
selain itu susunan menu juga harus seimbang. Ibu hamil harus mengkonsumsi
makanan yang bervariasi setiap hari, minimal mengandung 5 porsi buah dan
sayur, 5 porsi karbohidrat kompleks, 5 porsi protein dan lemak, dan dilengkapi
Menurut Irianto, ada beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil
yaitu :
17
1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh
vitamin, mineral).
daripada kebutuhan untuk wanita yang tidak hamil, kegunaan makanan tersebut
adalah :
1. Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan
sel-sel baru., pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah
janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormone yang mengatur
18
pertumbuhan janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan berat
badan sebanyak 1-2 kg. berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang
dianjurkan, ibu hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari (tidak termasuk
penambahan akibat perubahan temperature, kegiatan fisik dan pertumbuhan atau
sama dengan 2485 Kkal per hari. Bandingkan dengan wanita dewasa (20-45
tahun) dalam keadaan normal tidak hamil hanya membutuhkan energy 2200 Kkal.
2. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit,
rambut, kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa
makanan ke janin dan juga pengaturan hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan
wanita hamil akan protein meningkat sampai 68% dari sebelum hamil. Jumlah
protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g
yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
19
trimester kedua. Zat besi biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester
kedua.
pangan, karena gizi seseorang sangat terpengaruh pada kondisi pangan yang
makanan tertentu karena terdapat ancaman bahaya terhadap barang siapa yang
adat/budaya.
20
menyimpulkan bahwa kepercayaan berpantang makanan tertentu memiliki
kontribusi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Diantara makanan yang
menjadi pantangan adalah makanan yang kaya akan zat besi baik golongan
hewani, nabati, dan gabungan dari keduanya. Golongan makanan hewani seperti
cumi-cumi, udang, kepiting, gurita, telor bebek, dan beberapa jenis ikan.
Golongan nabati meliputi daun kelor, rebung, tebu, nenas, durian, terong, serta
pantangan atau tabu tertentu bagi makanan ibu hamil, tidak terkecuali di
Indonesia. Walaupun demikian, harus diakui bahwa tidak semua tabu itu berakibat
negatif terhadap kondisi gizi dan kesehatan. Tabu yang tidak jelas pengaruhnya
bagi kesehatan dibiarkan saja, sambil terus dipelajari pengaruhnya untuk jangka
panjang.12
dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini akan menyebabkan rendahnya
Studi tentang perilaku makan telah dilakukan oleh Jerome yang dikutip
oleh Soeharjo, menemukan bahwa jumlah uang belanja untuk makan erat
21
penentu dalam perilaku konsumen, tetapi faktor-faktor gabungan antara
pendapatan dan gaya hidup dapat memberikan andil bagi perilaku kelompok yang
Tablet zat besi adalah zat besi-folat yang berbentuk tablet, tiap tablet berisi
60 mg besi elemental dan 500 µg asam folat. Tablet besi diberikan oleh
pemerintah kepada ibu hamil untuk mengatasi masalah anemia gizi besi terutama
pada kehamilan yang menginjak trimester ketiga. Konsumsi tablet besi diperlukan
karena kebutuhan zat besi yang tinggi pada masa kehamilan tidak akan bisa
oleh Fatimah, dkk juga menyimpulkan bahwa kadar hemoglobin berkaitan erat
cadangan besi dalam tubuh ibu akan mengalami penurunan yang tajam dan akan
habis pada akhir kehamilan. Oleh karena itu tablet besi sebesar 30-60 mg yang
dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai tiga bulan
Untuk mengatasi masalah anemia gizi besi pada ibu hamil, pemerintah
melalui Depkes sejak tahun 1975 lewat Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
mulai mendistribusikan tablet besi. Ini merupakan cara yang efisien untuk
22
mencegah dan mengobati anemia gizi besi pada ibu hamil karena kandungan
besinya padat dan dilengkapi asam folat. Selain itu tablet besi diberikan secara
cuma-cuma sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas dan mudah didapat.
3. Posyandu
23
2. Dosis pengobatan, diberikan kepada sasaran yang anemia (Hb < 11 gr/dl),
Beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi tablet besi pada ibu hamil
antara lain :
salah satu faktor penyebab tidak tercukupinya asupan zat besi, sebagai
besi.3
Jumlah zat besi yang dibutuhkan pada waktu hamil jauh lebih besar dari
24
pada wanita yang tidak hamil. Pada kehamilan trimester I, kebutuhan zat besi
lebih rendah daripada sebelum hamil karena tidak menstruasi dan jumlah zat besi
yang ditransfer ke janin masih rendah. Pada waktu kehamilan mulai menginjak
trimester II terjadi peningkatan sel darah merah sebanyak 450 mg. Oleh sebab
itulah kebutuhan zat besi pada trimester II dan III akan jauh lebih besar dari
jumlah zat besi yang terdapat di dalam makanan sehingga suplementasi tablet besi
sangat diperlukan.
untuk mengkonsumsi tablet besi, maka ibu hamil tersebut akan cenderung
mengikuti nasehat medis yang diberikan. Namun, jika motivasi dari keluarga dan
petugas kesehatan kurang atau tidak ada sama sekali, bisa mengakibatkan ibu
hamil tidak akan mengkonsumsi tablet besi tersebut. Hal ini disebabkan karena
25
BAB III
KESIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA
27
28