Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL ( IMS )

1. Gonorea/kencing nanah
Tipe : Bakterial (Neisseria gonnorhoeae)
Cara penularan : Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
Gejala : Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala
`muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari
setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari penis,
vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air
kecil. Penyakit ini bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian
tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pengobatan : Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat
menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan
dilakukan.
Penanganan :
1. Pada masa kehamilan , berikan antibiotika seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis
awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan
2,25 gram oral dosis tunggal. c) Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d)
Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.
2. Masa nifas , berikan antibiotika seperti : a) Xiprofloksasin 1 gram dosistunggal. b)
Trimethroprim + Sulfamethoksazol (160 mg + 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.
3. Oftalmia neonatorum (konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes. b)
Antibiotika – Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Amoksisilin + asam
klamtanat 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis
tunggal.
4. Lakukan konseling tentang metode barier dalam melakukan hubungan seksual .
5. Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya.
6. Buat jadual kunjungan ulang dan pastikan pasangan & pasien akan menyelesaikan
pengobatan hingga tuntas.

Komplikasi terhadap orang yangterinfeksi:


1. Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran
kencing (urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,
2. Perempuan – PID, infertil, gangguan menstruasi kronis, peradangan selaput lendir
rahim setelah melahirkan ( post partum endometriosis ), abortus , cistitis (peradangan
kandung kencing).
Bila gejala sudah meluas ke arah PID ( Pelvic Inflamatory Disease ) maka sering
timbul :
o Nyeri perut bagian bawah.
o Nyeri pinggang bagian bawah.
o Nyeri sewaktu hubungan seksual .
o Perdarahan melalui vagina diantara waktu siklus haid .
o Mual - mual .
o Terdapat infeksi rektum atau anus .
Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Pada perempuan jika
tidak diobati, penyakit ini merupakan penyebab utama Penyakit Radang Panggul, yang
kemudian dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis.
Dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Gonore yang tidak diobati dapat menginfeksi
sendi, katup jantung dan/atau otak.
Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir: Gonore dapat
menyebabkan kebutaan dan penyakit sistemik seperti meningitis dan arthritis sepsis pada
bayi yang terinfkesi pada prosespersalinan. Untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang
lahir di rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore.
2. Sifilis/Raja Singa
Tipe : Bakterial (Treponema pallidum)
Cara Penularan : Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal,
anal atau oral. Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui
hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang
disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh
dengan orang yang tidak terinfeksi.
Gejala-gejala : berlangsung 3-4 minggu, terkadang sampai 13 minggu.Setelah itu akan
timbul benjolan di sekitar alat kelamin, kadang disertai pusing dan
nyeri tulang seperti flu serta hilang sendiri tanpa diobati. Bercak
kemerahan pada tubuh juga akan muncul sekitar 6-12 minggu
setelah berhubungan seks. Seringkali penderita tidak
memperhatikan hal ini dan gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa
sakit atau “chancres” yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi
dapatjuga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati
penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi
adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan,rambut
rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.
Pengobatan : Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada
organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi:


Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan kerusakan seriuspada hati, otak, mata,
sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan kematian. Seorang yang sedang
menderita sifilis aktif risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut akan
meningkat karena luka (chancres) merupakan pintu masuk bagi virus HIV.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Jika tidak diobati, seorang
ibu hamil yang terinfeksi sifilis akan menularkan penyakit tersebut pada janin yang
dikandungnya. Janin meninggal di dalam dan meninggal pada periode neonatus terjadi
pada sekitar 25% darikasus-kasus ini. 40-70% melahirkan bayi dengan sifilis aktif. Jika
tidak terdeteksi, kerusakan dapat terjadi pada jantung, otak dan mata bayi.
3. HIV-AIDS
Tipe : Viral (Human Immunodeficiency Virus)
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk
darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada
pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam
kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui.
Gejala-gejala : Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali.
Sementara yang lainnyamengalami gejala-gejala seperti flu,
termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah
danpembengkakan saluran getah bening. Gejala-gejala tersebut
biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus
tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun.
Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem
kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat
bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.
Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral
digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang
terinfeksi. Obat-obat lain digunakan untuk melawan infeksi
oportunistik yang juga diderita.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi:
Hampir semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan meninggal
karena komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan AIDS. Konsekuensi yang
Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: 20-30% dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi
HIV akan terinfeksi HIV juga dan gejala-gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun
pertama kelahiran. 20% dari bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan meninggal pada saat
berusia 18 bulan. Obat antiretroviral yang diberikan pada saat hamil dapat menurunkan
risiko janin untuk terinfeksi HIV dalam proporsi yang cukup besar.
METODE PENULARAN PMS

1. Seks tanpa pelindung


Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara terbaik
untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju
penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi
terbaik terhadap PMS.Biasakanlah memakai kondom.
2. Berganti-ganti pasangan
Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan
seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang
suka berganti pasangan cenderung memilihpasangan yang suka berganti pasangan pula.
Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda.
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih
tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS
karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah
terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakai kondom, terlibat perilaku
seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan.
4. Pengggunaan alkohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang biasa
minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan
batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom dengan benar
maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom.

5. Penyalahgunaan obat
Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh
obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilakuseksual beresiko/tanpa pelindung.
Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain memaksa seseorang melakukan
perilaku seksualyang dalam keadaan sadar tidak akandilakukan. Penggunaan obat dengan
jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah,
seperti hepatitis dan HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks.
6. Seks untuk uang/obat
Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga
sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan
(pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli
maupun penjual sama-sama dirugikan.
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika
berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS.
8. Monogami serial
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi
kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh
gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan
kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya,sebab orang yang mempraktekkan
monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga
akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual.
Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada monogami
jangka panjang yang kedua pasangan sudahdites kesehatan reproduksi.
9. Sudah terkena suatu PMS
Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda
lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi
dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah
terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko.
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil
KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari kehamilan,
mereka enggan memakai kondom. Inibisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh
pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau memang tidak
suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan
ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaik…meski tidak semua orang
melakukannya.
Prinsip utama dari pengendalian Penyakit Menular Seksual secara prinsip ada dua,
yaitu:
o Memutuskan rantai penularan infeksiPMS
o Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya.

Dengan pencegahan secara tepat dan penganan secara dini PMS bisa ditangani
dengan lebih baik. Yang penting sekali diingat adalah bentuk-bentuk gejala awal yang
menjadi pertanda PMS, diantaranya :
a. benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
b. gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
c. bengkak atau merah di sekitar lat kelamin
d. rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
e. buang air kecil lebih sering dari biasanya
f. demam, lemah, kulit menguning danrasa nyeri sekujur tubuh
g. kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
h. keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal
i. pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll

Bila merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya perlu diwaspadai kemungkinan-


kemungkinan adanya infeksi kuman PMS. Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :
o tidak melakukan hubungan seks· tidak berganti-ganti pasangan· menggunakan kondom
setiap hubungan seks
o menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas asal-usulnya
o kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yang steril Yang lebih
penting dari semua itu adalah menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika dan norma
kehidupan bermasyarakat karena dengan moral dan etika yang baik kita akan terhindar
dari gangguan atau penyakit yang akan membawa kita dalam masalah serius.
TUGAS ILMU PENGETAHUAN ALAM

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

1. ALYCIA PUTRI
2. NAZWA NAULIA
3. SALMAN ALFARISI
4. YOGA SAPUTRA

KELAS IX B
SMPN 38 JAKARTA PUSAT
2019
Kutil kelamin

kandidiasis
keputihan

Anda mungkin juga menyukai