Anda di halaman 1dari 4

Hasil

Latar Belakang Pasien

Penelitian ini memiliki populasi yang terdiri dari 248 pria dan 226 wanit, dengan usia rata-rata
adalah 45,1 tahun. Meskipun tidak ada pengamatan terhadap jenis kelamin dalam patologi
preoperatif dalam segi usia, durasi penyakit, penurunan berat badan preoperatif, atau riwayat
dilatasi balon antara kedua grup, BMI pada grup wanita memiliki nilai yang secara signifikan
lebih rendah (p<0.0001). lebih lanjut lagi, meskipun tidak ada perubahan antara relaksasi LES
dan LESP dan dalam tipe dilatasi esofagus pada kedua grup, grup wanita memiliki nilai yang
lebih secara signifikan lebih rendah pada diameter dilatasi maksimal esofagus dan secara
signifikan lebih parah pada gurp wanita pada bagian keparahan dilatasi (p=0.0002 dan
p=0.0061, secara berurutan) (Tabel 2). Pembersihan barium total oleh TBE terhadap kedua
grup yang dilihat pada menit ke-1, ke-2, dank ke-5 secara berturut-turut adalah 44.8% (82/183)
dan 54.1% (93/172), 58.2% (107/184) dan 63.4% (109/172), dan 66.3% (122/184) dan 70.9%
(122/172), dan tidak ada perbedaan antara kedua grup (p = 0.081, p = 0.314, dan p = 0.348).

Pria (n = 248) Wanita (n = 226) p


Usia (Tahun) 43 (33,56) 44 (32,59) 0.7936
BMI (kg/m²) 21 (19.3, 22.9) 19.5 (18.1, 21.7) <0.0001
Berat Badan yang Hilang 101/232 (43.5) 98/218 (45.0) 0.762
Lama Gejala (Bulan) 48 (24,120) 60 (24, 120) 0.3198
Dilatasi Pre-operasi (%) 60 (24.2) 49 (21.7) 0.516
LESP (mmHg) 46.1 (32.4, 56.1) 41.5 (31, 52.5) 0.4075
Relaksasi LEP (%) 557 (35.75, 73.6) 50.7 (30.8, 76) 0.8399
Tipe Morfologi (St/Sg/tidak diketahu) 196/46/6 191/29/6 0.09
Derajat Dilatasi 2 (2, 3) 2 (2, 2) 0.0061
Maksimal Lebar Esofagus (mm) 55.6 ±16.0 49.7±13.9 0.0002
BMI : Indeks Masa Tubuh, LES : Sfingter bawah esofagus, St : Tipe Lurus, Sg : Tipe Sigmoid

Nilai Gejala Preoperatif

Nilai gejala preoperatif dari frekuensi dan tingkat keparahan dari sakit dada secara signifikan
lebih besar terjadi pada grup wanita p = 00117, p = 0.0103, secara berturut-turut.), tetapi tidak
ada perbedaan yang signifikan diatara kedua grup pada gejala yang lain termasuk disfagia,
muntah, dan rasa panas pada bagian dada (Gambar 1.A-D).
Pria (n = 248) Wanita (n = 226)
Waktu Operasi (Menit) 172 (145205) 170 (140,205)
Kehilangan Darah >200ml (%) 7 (2.8) 2 (0.9)
Perforasi Mukosal (%) 37 (14.9) 33 (14.6)
Awal Asupan Diet (Hari) 2 (2,2) 2 (2,2)
Rawat Inap Pasca-Operasi 4 (4,6) 4 (4,6)
Kejadian Reflux esophagitis (%) 22 (8.9) 18 (8.0)
Administrasi Antiacid (%) 36 (14.5) 31 (13.7)
Dilatasi Pasca-Operasi (%) 4 (1.6) 1 (0.4)
Operasi Ulang (%) 2 (0..8) 5 (2.2)
Tabel 3. Hasil Operasi dan Sajian Data Pasca-Operasi

Gambar 1. Kuisioner Pre-Operatif menunjukkan nilai dari gejala-gejala A Disfagia, B Muntah, C Sakit Dada,
dan D Rasa Terbakar di Dada. Tidak ada perbedaan nilai dari disfagia, muntah, rasa terbakar di dada, sedangkan
nilai sakit dada menunjukan bahwa grup wanita secara signifikan lebih tinggi (p = 0.0117 dan p = 0.0103)

Hasil Operasi

Untuk hasil dari tindakan operasi, tidak ada perbedaan statistik yang teridentifikasi dalam
waktu operasi, kadar dari hilangnya darah intraoperatif ≥200 ml, dan insidensi kecelakaan
mukosal intraoperatif antara kedua grup (Tabel 3).
Nilai Gejala Post-operatif dan Kepuasan Pasien

Peningkatan dalam segi frekuensi dan keparahan dari gejala preoperatif, termasuk disfagia,
muntah, sakit di bagian dada, dan dada terasa terbakar, pada grup pria maupun wanita adalah
91.0% (273/300) dan 95.3% (242/257), 77.8% (147/189) dan 82.5% (156/189) dan 85.2%
(69/81) dan 88.9% (72/81). Gejala yang disebutkan diatas secara signifikan mengalami
peningkatan baik pada grup pria maupun grup wanita setelah dilakukan tindakan operasi, dan
tidak ada perbedaan nilai antara kedua grup (gambar. 2A-D). peningkatan pada nilai
mengindikasi bahwa frekuensi dan keparahan sakit pada bagian dada secara signifikan
membaik dalam grup wanita (p= 0.0005, p= 0.003), yang mengindikaikan bahwa efek
perbaikan lebih terasa pada grup wanita. Meskipun begitu, tidak ada perbedaan jenis kelamin
dalam peningkatan nilai dari ketiga gejala yang lain seperti disfagia, muntah, dan rasa terbakar
di dada diantara kedua grup (Gambar 3A-D). kepuasan pasien dengan hasil operasi cukup
tinggi dan sama pada kedua grup (p= 0.6863) (Gambar 4).

Gambar 2. Kuisioner Post-Operatif menunjukkan nilai dari gejala-gejala A Disfagia, B Muntah, C Sakit Dada,
dan D Rasa Terbakar di Dada. Tidak ada perbedaan nilai dari keempat gejala dan nilai antara kedua grup hampir
sama.
Gambar 3. Tampak peningkatan pada disfagia (A), muntah (B), sakit dada (C), dan rasa panas di dada (D).
Hanya frekuensi dan keparahan sakit dada yang mengalami perbaikan setelah operasi (p = 0.005 dan p = 0.003)

Gambar 4. Kepuasan pasien pasca-operasi tinggi pada kedua grup dan tidak ada perbedaan jenis kelamin

Anda mungkin juga menyukai