Sarkoma Ewing
Disusun oleh:
Kamila
Gema An Nisa Putri Pertiwi G991905024
Kho Chah G99182011
Pembimbing:
Dr. Udi Herunefi Hancoro, Sp. B, Sp. OT
Definisi
• Pada tahun 1921, James Ewing mendeskripsikan sarko
ma sel kecil pada tulang.
• Sarkoma Ewing adalah neoplasma yang tersusun oleh
sel kecil bulat yang ganas, yang kebanyakan menyerang
usia muda pada batang tubuh dan tulang panjang.
• Tumor ini paling sering ditemukan sebagai lesi
monostatik pada bagian metafisis dan diafisis dari
tulang panjang ekstremitas.
• Tumor juga dapat muncul pada pelvis, iga, dan skapula
meskipun jarang
Epidemiologi
• Menurut registrasi tumor tulang Jepang,
sarkoma Ewing adalah sarkoma tulang tersering
ketiga setelah osteosarkoma dan
khondrosarkoma. Pada pasien di bawah usia 20
tahun sarkoma Ewing merupakan sarkoma
tersering setelah osteosarkoma
• Predileksi sarkoma Ewing adalah pada jenis
kelamin laki-laki (rasio laki-laki : perempuan =
1,3-1,5:1).
• Sarkoma Ewing dapat terjadi dari usia muda
sampai lanjut usia, dengan 80% terjadi pada
usia lebih muda dari 20 tahun. Insiden puncak
terjadi pada dekade kedua.
• Data dari registrasi subdivisi Onkologi Orthopae
di FKUI-RSCM tahun 1995-2008 mencatat lebih
dari setengah kejadian pada jenis kelamin laki-
laki, dan untuk usia pasien 74% berada di bawah
20 tahun (Iwamoto, 2007; Strauss, 2009)
• Sarkoma Ewing menunjukkan predileksi pada
batang tubuh dan tulang panjang. Pada batang
tubuh didominasi oleh pelvis, diikuti skapula,
kolumna vertebra, iga dan klavikula. Pada tulang
panjang, lokasi yang paling sering adalah femur,
diikuti humerus, tibia dan tulang-tulang lengan
bawah.
• Kebalikan dari osteosarkoma, sarkoma Ewing
tulang panjang muncul dari diafisis.
Diagnosis
Gejala Klinis:
• Lesi pada skeletal
• Nyeri ringan yang hilang timbul namun akan
berkembang sangat cepat menjadi nyeri hebat dan
memerlukan analgetik
• nyeri ringan yang hilang timbul namun akan
berkembang sangat cepat menjadi nyeri hebat dan
memerlukan analgetik
• Gejala lain yang sering ditemui antara lain demam,
anemia, penurunan nafsu makan dan berat badan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain
pemeriksaan darah lengkap, kadar laktat
dehidrogenase (LDH) dan alkali fosfatase (ALP)
Pemeriksaan Radiologis
• Foto Polos
• CT-Scan
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
• FDG – positron emission tomography (PET)
scans
Tatalaksana
• Saat ini tatalaksana ES berupa terapi
multimodalitas melingkupi terapi lokal dan
sistemik
• Secara umum terapi yang diberikan untuk
pasien ES yang resektabel adalah dengan
kemoterapi neo-adjuvan diikuti dengan limb-
salvage procedure atau radiasi yang kemudian
dapat diikuti lagi dengan kemoterapi adjuvan
post operatif
• Terapi multimodalitas pada ES akan
menurunkan angka rekurensi lokal secara
signifikan dibandingkan dengan monoterapi
• Pilihan terapi lokal dibuat dengan
mempertimbangkan lokasi tumor, usia pasien
dan tujuan fungsional akhir yang diharapkan
serta mempertimbangkan morbiditas jangka
panjang
• Monoterapi dengan pembedahan atau radiasi
saja memberikan 5-year survival sebesar