Anda di halaman 1dari 8

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA

METODE ANALISA KOMPONEN (SNI- 1732-1989-F)


Perhitungan ini dilakukan untuk merencanakan tebal perkerasan pada pekerjaan
PENINGKATAN KAPASITAS STRUK JALAN WIH RESAP - WER TINGKEM
Kecamatan Mesidah Kabupaten Bener Meriah sumber dana DAK Tahun 2020

A. Data Jalan Raya


1, Lebar jalan 4 Meter
2, Umur Rencana Jalan 10 Tahun
3, Pembatas Beban As 8 Ton
4, Jalan Akan dibuka pada tahun 2019

Setelan dilakukan pengamaten diperoleh volume lalu lintas sebagai berikut


1, Mobil Penumpang (1+1) = 500 Kendaraan/Hari
2, Bus 8 Ton (3+5) = 350 Kendaraan/Hari
3, Truk 2 as 10 ton (4+6) = 33 Kendaraan/Hari
4, Truk 2 as 13 ton (5+8) = 22 Kendaraan/Hari
5, Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 12 Kendaraan/Hari
6, Pertumbuhan lalu lintas setelah
= 5% Pertahun
jalan dibuka untuk umum
7, Klasifikasi Jalan = Kolektor
8, Pertumbuhan lalu lintas selama
= 5% Pertahun
pelaksanaan
9,
= 6%
CBR tanah dasar n (hasil pengujian)
10, Umur Rencana Jalan = 10 Tahun
11, curah hujan = 900 mm/thn
12, Waktu Pelaksanaan = 1 Tahun

Material perkerasan yang ada adalah sebagai berikut :


1, Laston = (MS 744 kg), roughness ,1000 mm/km
2, batu pecah / base coarse A (CBR 90%)
=
batu pecah / base coarse B (CBR 60%)
3, sirtu/ base coarse C = (CBR 10%)

B. Perhitungan Tebal Perkerasan


1, Menghitung LHR ( Lintas Harian Rata-Rata)
a. LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2018)
LHR awal  LHR p ada awal tahun p elaksanaan x (1  i) n
dimana : i  angka p ertumbuhan lalu lintas selama masa p elaksanaan (%)
n  waktu p elaksanaan (tahun)
- mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 525
- bus 8 ton (3+5) = 367,5
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 34,65
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 23,1
- Truk 3 as 20ton (6+7,7) = 12,6

b. LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2022)


LHR awal  LHR p ada awal tahun p elaksanaan x (1  i) n
dimana : i  angka p ertumbuhan lalu lintas selama masa p elaksanaan (%)
n  waktu p elaksanaan (tahun)
- mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 670,05
- bus 8 ton (3+5) = 469,03
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 44,223
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 29,482
- Truk 3 as 20ton (6+7,7) = 16,081

c. LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2028)


LHR awal  LHR p ada awal tahun p elaksanaan x (1  i) n
dimana : i  angka p ertumbuhan lalu lintas selama masa p elaksanaan (%)
n  waktu p elaksanaan (tahun)

- mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 1091,4


- bus 8 ton (3+5) = 764,01
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 72,035
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 48,023
- Truk 3 as 20ton (6+7,7) = 26,194

2, Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


n
LEP   LHRj x CjxEj
i 1

dimana : E  angka ekivalen masing - masing kendaraan


C  koefisien distribusi kendaraan
j  jenis kendaraan yang melintasi jalan
ctt : LHR yang dipergunak an adalah LHR awal pelaksanaa n

a. Untuk Lebar Jalan 4 m Dengan


= 2 Lajur
Jumlah Lajur
b. Koefisien distribusi kendaraan (C)
- Kendaraan Ringan = 0,5
- Kendaraan Berat = 0,7

c. Angka ekivalen beban sumbu (E)


- mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 0,0004
- bus 8 ton (3+5) = 0,1593
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 0,35
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1,064
- Truk 3 as 20ton (6+7,7) = 1,0373
d. Perhitungan LEP
- mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 0,105
- bus 8 ton (3+5) = 40,98
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 8,4893
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 17,205
- Truk 3 as 20ton (6+7,7) = 9,149
- Total = 75,928

3, Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


n
LEA   LHRj
j1
(1  i) UR
x CjxEj

dimana : E  angka ekivalen masing - masing kendaraan


C  koefisien distribusi kendaraan
j  jenis kendaraan yang melintasi jalan
UR  Umur Rencana,
catatan : LHR yang dipergunak an adalah LHR akhir

a. Untuk Lebar Jalan 4 m Dengan


= 2 Lajur
Jumlah Lajur
b. Koefisien distribusi kendaraan (C)
- Kendaraan Ringan = 0,3
- Kendaraan Berat = 0,45

c. Angka ekivalen beban sumbu (E)


- mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 0,0004
- bus 8 ton (3+5) = 0,1593
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 0,35
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1,064
- Truk 3 as 20ton (6+7,7) = 1,0373

d. Perhitungan LEA
- mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 0,131
- bus 8 ton (3+5) = 54,768
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 11,345
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 22,994
- Truk 3 as 20ton (6+7,7) = 12,227
- Total = 101,46

4, Lintas Ekivalen Tengah (LET)


LET = (LEP + LEA) / 2
Lintas Ekivalen Tengah (LET) = 88,697

5, Lintas Ekivalen Rencana (LER)


LER = LET x UR/10
Lintas Ekivalen Rencana (LER) = 88,697

6, Indeks Tebal Perkerasan


CBR sub Grade = 6%
DDT = 5
Indeks Permukaan Akhir (IP) = 1,5
Faktor Regional (FR) = 1,5
Indeks Permulaan awal (Ipo) = 4
7, Indeks Tebal Perkerasan
penentuan nilai a (koefisien kekuatan relatif)
ITP = 6,3
a1 = 0,4
a2 = 0,14
a3 = 0,12
penentuan nilai D (koefisien kekuatan relatif)
D1 = 6 Cm
D2 = 15 Cm
D3 = ? Cm
ITP = a1 x D1 +a2 x D2 +a3 x D3
D3 = 15 Cm
Sehingga Tebal Pekerasan Yang Direncanakan Adalah
Lastos AC-BC = 6 Cm
Lapis Pondasi Agregat A = 15 Cm
Lapis Pondasi Agregat B = 15 Cm

Demikian hasil perhitungan tebal perkerasan Pada Pekerjaan PENINGKATAN JALAN


PANCAR JELOBOK - PANTAN SINAKU Kecamatan Mesidah Kabupaten Bener
Meriah sumber dana DAK Tahun 2020.
Redelong, April 2019
Dibuat Oleh,
KONSULTAN PERENCANA
CV. GIZATAMA CONSULT ENGINEERING

ZULFADLY, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai